Anda di halaman 1dari 21

BIRO BANTUAN HUKUM

SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

PMK 158/2012 Tentang Bantuan Hukum


dan
PMK 159/2012 Tentang Bantuan Biaya

1
BIRO BANTUAN HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
PMK NO.158/PMK.01/2012
BANTUAN HUKUM DI
LINGKUNGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN

2
BIRO BANTUAN HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
BANTUAN HUKUM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

• Dalam Proses
Penyelidikan /
Penyidikan Tindak
Pidana
Bantuan Hukum
yang Mengarah • Bidang Perdata,
Tata Usaha Negara,
pada Niaga, Agama dan
Proses Perpajakan
Pengadilan 1. BANTUAN
HUKUM YANG
MENGARAH
PADA PROSES
PENGADILAN

3
BIRO BANTUAN HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
PEDOMAN

Diberikan kepada Menteri/Mantan


Menteri, Wamen/Mantan Wamen, Yang berstatus tersangka tidak
Pejabat, Pegawai, Pensiunan memperoleh Bantuan Hukum
dan/atau Mantan Pegawai

Terkait dengan pelaksanaan tugas Mengajukan permohonan kepada


kedinasan di Kementerian saat Biro Bantuan Hukum secara
masih aktif tertulis

Jika mengajukan pendampingan


kepada Unit Bantuan Hukum
Eselon I, maka surat ditembuskan
ke Biro Bankum Setjen.

4
BIRO BANTUAN HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
BENTUK BANTUAN HUKUM
Konsultasi dan pertimbangan hukum berupa pendapat, kajian, nasihat
dan saran di bidang hukum perdata, TUN, Niaga, agama, perpajakan;

Mengkoordinasikan/ menyelesaikan melalui jalur luar pengadilan


(mediasi, konsiliasi atau penilaian ahli);

Nasihat hukum mengenai hak & kewajiban saksi, ahli atau tersangka;

Konsultasi hukum berkaitan dengan materi tindak pidana;

Pemahaman tentang ketentuan hukum acara pidana;

Pendampingan kepada saksi/ahli di hadapan penyidik/penyelidik dan


Pengadilan;

Mengkoordinasikan dengan Unit atau instansi terkait dalam menyiapkan


materi.

5
BIRO BANTUAN HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
BANTUAN HUKUM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

2. BANTUAN
HUKUM YANG
SEDANG DALAM
PROSES
PENGADILAN
Bantuan
• Pemeriksaan Perkara
Hukum Pidana

dalam • Penyelesaian Perkara


Pra Peradilan
• Bidang Perdata, Niaga,
Proses dan Peradilan Agama
• Penyelesaian Perkara
Pengadilan Tata Usaha Negara
• Penyelesaian
Permohonan Uji
Materiil
• Penyelesaian Sengketa
Perpajakan
• Jenis Perkara Lainnya

6
BIRO BANTUAN HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
PEDOMAN
Pemeriksaan Tidak diberikan kepada yang berstatus sebagai terdakwa
Perkara Pidana

Perkara Pra Tidak diberikan kepada yang berstatus sebagai Pemohon


Peradilan

Perkara Perdata,
Diberikan baik sebagai penggugat/pelawan/pembantah
Niaga, Peradilan maupun tergugat/terlawan/terbantah
Agama

Perkara Tata Usaha Tidak diberikan kepada yang mengajukan gugatan kepada
Negara Kementerian

Tidak diberikan kepada yang mengajukan permohonan


Perkara Uji Materiil dan diberikan berdasarkan izin tertulis dari Menteri

7
BIRO BANTUAN HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
Alur Pemberian Bantuan Hukum dalam Proses Pra Peradilan/ Perkara Perdata,
Niaga, Peradilan Agama/ Perkara TUN/ Permohonan Uji Materiil/ Sengketa
Perpajakan

Unit/Pegawai/Pejabat yang
menghadapi permohonan pra Biro
peradilan/perkara perdata,
A
Niaga, Peradilan Agama / Bantuan
perkara TUN/ Uji Materiil/ B Hukum
Sengketa Perpajakan

Ket: Mengajukan permohonan secara tertulis yang berisi sekurang-


A kurangnya uraian singkat Pokok Masalah Hukum dan melampiri
dokumen terkait.

Berkoordinasi dengan Unit dan Instansi terkait dalam menyiapkan


B administrasi perkara yang sedang ditangani C
Menyiapkan dokumen terkait sebagai bahan bukti pemeriksaan
persidangan di Pengadilan
C Menyiapkan Surat Kuasa Khusus
Menyiapkan dan menyusun jawaban/ keterangan pemerintah,
duplik, bukti, saksi dan/atau ahli dan kesimpulan untuk beracara di
Pengadilan. Pengadilan
Dalam Perkara Perdata, Niaga, Peradilan Agama / TUN, Biro Bankum
akan mengajukan upaya hukum lebih lanjut sesuai ketentuan
perundang-undangan atas putusan yang merugikan Kementerian.

8
BIRO BANTUAN HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
BANTUAN HUKUM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

• Pelaksanaan
Putusan yang
Telah Berkekuatan
Hukum Tetap
Bantuan
Hukum • Rehabilitasi

Setelah Adanya
Putusan 3. BANTUAN
Pengadilan HUKUM
SETELAH
ADANYA
PUTUSAN
PENGADILAN

9
BIRO BANTUAN HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
PEDOMAN
Pelaksanaan putusan pengadilan yang
telah berkekuatan hukum tetap:
• Hanya dapat diproses oleh Kementerian setelah
mendapat surat teguran (aanmaning) dan sudah
disetujui pejabat yang berwenang
• Apabila putusan tidak bisa dilaksanakan oleh
Kementerian, Biro Bankum dan/atau pimpinan Unit
menyampaikan alasan kepada pengadilan.

Rehabilitasi:
• Menteri/Mantan Menteri, Wamen/Mantan Wamen,
Pejabat, Pegawai, Pensiunan dan/atau Mantan
Pegawai yang tidak terbukti melakukan tindak
pidana berdasarkan putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap, wajib direhabilitasi
berupa pemulihan hak dan atau martabat yang
bersangkutan, termasuk pemberian bantuan biaya.

10
BIRO BANTUAN HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
Koordinasi, Kerjasama, dan Pembinaan

Kementerian dapat menggunakan Jaksa


Pengacara Negara dan/atau advokat,
akademisi dan praktisi di bidang hukum
maupun bidang ilmu lainnya.

Unit eselon I yang memberikan Bantuan Hukum


harus menyampaikan laporan kegiatan
penanganan Bantuan Hukum kepada Biro
Bantuan Hukum setiap 4 bulan sekali.

Tata cara dan koordinasi penanganan Bantuan


Hukum diatur dengan keputusan bersama antara
Sekjen dengan pimpinan Unit eselon I terkait.

11
BIRO BANTUAN HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
PMK NO.159/PMK.01/2012
TATA CARA, PERSYARATAN DAN
BESARAN PEMBERIAN BANTUAN
BIAYA PENYELESAIAN MASALAH
HUKUM DALAM PERKARA
PIDANA DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN

12
BIRO BANTUAN HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
TATA CARA, PERSYARATAN DAN BESARAN PEMBERIAN BANTUAN
BIAYA PENYELESAIAN MASALAH HUKUM

Tidak diajukan
penuntutannya
olehJPU berdasarkan
Surat Penetapan
Penghentian
Penuntutan/Perkara
Tidak terbukti
Tidak terbukti melakukan tindak
sebagai Tersangka pidana berdasarkan
berdasarkan SP3 putusan Pengadilan
oleh Penyidik yang berkekuatan
hukum tetap.

Direhabilitasi status dan


kedudukan kepegawaiannya
Mendapat bantuan biaya jika
menggunakan Advokat

13
BIRO BANTUAN HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBERIAN BANTUAN BIAYA

Sekretaris Menteri / Mantan Menteri,


Jenderal Wamen / Mantan Wamen

BIRO Pejabat/Pegawai/
BANTUAN Kepala
Biro/Pusat
Mantan Pegawai/ Pensiunan
di lingkungan Setjen
HUKUM
Pejabat/Pegawai/
Sekretaris Mantan Pegawai/
Unit Pensiunan
Eselon I

: Menyampaikan surat permohonan secara tertulis dengan melampirkan SP3 oleh Penyidik,
Surat Penetapan Penghentian Penuntutan/Perkara oleh Penuntut Umum, atau Salinan
Putusan inkracht
: Mendisposisi untuk dilakukan penelitian (pemeriksaan dokumen persyaratan, konfirmasi)
: Meneruskan untuk dilakukan penelitian (pemeriksaan dokumen persyaratan, konfirmasi)
: Menyampaikan rekomendasi hasil penelitian untuk pemberian bantuan biaya.
14
BIRO BANTUAN HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBERIAN BANTUAN BIAYA

Pemberian Bantuan Biaya hanya dapat


diberikan kepada pihak yang mengajukan
permohonan yang didasarkan atas Surat
Perintah Penghentian Penyidikan (SP3)
atau Surat Penetapan Penghentian
Penuntutan/ Surat Penetapan Penghentian
Perkara atau Putusan Pengadilan Yang
Berkekuatan Hukum Tetap yang terbit
setelah berlakunya PMK ini (17 Oktober
2012)

15
BIRO BANTUAN HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
Besaran Pemberian Bantuan Biaya
Surat Putusan
Perintah Putusan Putusan Putusan Kasasi Peninjauan
Penghentian Pengadilan Pengadilan Mahkamah Kembali
Penyidikan Negeri (PN) Tinggi (PT) Agung Mahkamah
(SP3) Agung

Mantan Menteri Rp.10 Juta Rp.175 Juta Rp.225 Juta Rp.275 Juta Rp.325 Juta

Wamen/Mantan Wamen,
Pejabat/Mantan Pejabat Rp.10 Juta Rp. 150 Juta Rp.200 Juta Rp.250 Juta Rp.300 Juta
Eselon I

Pejabat/Mantan Pejabat
Eselon II Rp.10 Juta Rp.125 Juta Rp.175 Juta Rp.225 Juta Rp.275 Juta

Pejabat/Mantan Pejabat
Eselon III, Eselon IV, Rp.10 Juta Rp.100 Juta Rp.150 Juta Rp.200 Juta Rp.250 Juta
Eselon V dan
Pelaksana/Pensiunan

16
BIRO BANTUAN HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
Urgensi Kemenkeu Satu dan Current Issue dalam
Fungsi Keadvokasian

Kemenkeu Satu
Latar Belakang :
Hasil survei budaya Kemenkeu pada tahun 2019 masih ditemukan adanya hal-hal yang perlu
ditingkatkan dan perlu penguatan yang berkelanjutan. Salah satu bentuk penguatan yang dapat
dilakukan adalah Kemenkeu Satu. Kemenkeu Satu merupakan program bersama, yang diinisiasi dan
diimplementasi bersama, untuk kepentingan Kemenkeu.

Tujuan :
▪ tidak ada lagi selo-selo atau ego, sehingga terbentuk kolaborasi budaya dan sistem
▪ memperkuat sinergi kolaborasi dan kerja sama antar unit yang sangat dibutuhkan dalam
organisasi Kementerian Keuangan.
▪ menjadi organisasi yang Tepercaya dan dipercaya oleh rakyat

Program :
7 program yang akan dilaksanakan dalam rangka penguatan budaya dan sistem Kemenkeu yang Satu :
1. penguatan budaya dan SDM Kemenkeu (refocusing sinergi dan integritas),
2. penguatan kolaborasi pengembangan dan pengelolaan TIK,
3. kolaborasi pengelolaan aset dan efisiensi tata ruang kantor,
4. regulasi dan advokasi yang optimal,
5. penguatan kolaborasi pengelolaan komunikasi,
6. penguatan kolaborasi manajemen keuangan dan kinerja Kemenkeu,
7. serta simplifikasi proses bisnis dan transformasi organisasi.

17
BIRO BANTUAN HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
Usulan Biro Advokasi : Revisi RPMK Bantuan Hukum di Lingkungan
Kementerian Keuangan (PMK 158/2012)

Penjelasan Isu
Latar Belakang
Output/Outcome:
a. Bantuan Hukum bagi ASN Kemenkeu
Output: Risiko
berdasarkan Asas Praduga Tak Bersalah
a. Perlindungan kepada ASN Kemenkeu
b. Revisi PMK 158/2012 karena belum 1. Terdapat implikasi anggaran
yang ditetapkan menjadi
memberikan bantuan hukum bagi ASN terkait pembiayaan Advokat.
tersangka/terdakwa dalam
Kemenkeu yang ditetapkan tersangka 2. Adanya opini publik yang negatif
pelaksanaan tugas dan fungsi
terkait pelaksanaan tugasnya b. Kerjasama dengan kantor Advokat terhadap pemberian bantuan
c. Batasan tindak pidana yang dapat dalam memberikan perlindungan hukum kepada ASN yang
diberikan bantuan hukum. Apakah ada hukum kepada ASN yang ditetapkan mengalami permasalahan hukum
batasan tindak pidana? sebagai tersangka/terdakwa pidana.
c. PMK Pemberian Bantuan Hukum 3. Resistensi dari APH dan Advokat
Terobosan: kepada ASN Kemenkeu apabila ASN Kemenkeu ikut
a. Menyusun mekanisme pemberian bantuan d.Draft RPP Bantuan Hukum untuk serta/terlibat langsung dalam
hukum kepada ASN Kemenkeu yang disampaikan ke KemenpanRB mendampingi ASN yang
mengalami permasalahan hukum pidana mengalami permasalahan hukum
oleh Biro Advokasi dan/atau bersama-sama Outcome:
pidana.
dengan Advokat. a. Adanya rasa nyaman bagi ASN
Kemenkeu dalam melaksanakan tusi
b. Penggunaan rekam jejak integritas pegawai
b. Meningkatnya perlindungan hukum
(database, penggunaan media sosial, kinerja,
bagi ASN Kemenkeu
historis keuangan, dll) dalam pengambilan c. Meningkatnya kompetensi litigasi
keputusan pemberian bantuan hukum bagi penangan perkara Biro Advokasi
ASN Kemenkeu yang mengalami khususnya dalam bidang hukum
permasalahan hukum pidana. pidana
c. Mendorong KemenpanRB untuk
melaksanakan pelaksanaan amanat UU
ASN mengenai pemberian bantuan hukum
bagi ASN.

18
BIRO BANTUAN HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
Usulan Biro Advokasi : Revisi RPMK Bantuan Hukum di Lingkungan
Kementerian Keuangan (PMK 158/2012)

Penjelasan tambahan atas isu..........


Latar Belakang:
a. Terdapat amanat kepada Pemerintah untuk mengatur ketentuan lebih lanjut dalam hal pemberian bantuan
hukum kepada ASN khususnya yang terkait pelaksanaan tugasnya, berdasarkan:
- Pasal 92 ayat (1) huruf d UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN), yang berbunyi
“Pemerintah wajib memberikan perlindungan berupa: bantuan hukum”
- Pasal 308 ayat (3) PP Nomor 11 Tahun 2017 (PP Manajemen PNS), yang berbunyi “Bantuan Hukum yang
wajib diberikan Pemerintah berupa pemberian bantuan hukum dalam perkara yang dihadapi di pengadilan
terkait pelaksanaan tugasnya.”

b. UU Advokat mengatur pendampingan terhadap Tersangka dan pembelaan terhadap Terdakwa di Pengadilan
dilakukan oleh Advokat/Penasehat Hukum. Sedangkan ASN tidak dapat memberikan pendampingan maupun
pembelaan terhadap ASN yang dijadikan Tersangka/Terdakwa karena pembatasan dalam KUHAP dan UU
Advokat, berdasarkan:
- Pasal 54 KUHAP, yang berbunyi “Guna kepentingan pembelaan, tersangka atau terdakwa berhak mendapat
bantuan hukum dari seorang atau lebih penasihat hukum selama dalam waktu dan pada setiap tingkat
pemeriksaan, menurut tata cara yang ditentukan dalam undang-undang ini”
- Pasal 3 ayat (1) huruf c UU Advokat, yang berbunyi “Untuk dapat diangkat menjadi Advokat harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut: tidak berstatus sebagai pegawai negeri atau pejabat negara.”
mengatur bahwa Pendampingan terhadap Tersangka dan pembelaan terhadap Terdakwa di Pengadilan
dilakukan oleh Advokat/Penasehat Hukum

19
BIRO BANTUAN HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
KONSEP PEDOMAN PELAKSANAAN BANTUAN HUKUM
PERKARA PIDANA

Saksi atau Dilaksanakan oleh Biro Advokasi dan/atau Unit


yang mempunyai tugas dan fungsi advokasi
Ahli
pada Unit Eselon I terkait

Bantuan Hukum
kepada Pemohon Dilaksanakan oleh:
sebagai a. Biro Advokasi dan/atau Unit yang
mempunyai tugas dan fungsi advokasi pada
Rencana Unit Eselon I terkait
Ke depan b. Dapat menggunakan jasa advokat

Tersangka
dan/atau
Terdakwa
dapat diberikan dalam hal:
a. berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan
fungsi di Kementerian
b. tidak terkait tindak pidana korupsi
c. mendapat rekomendasi pemberian Bantuan
Hukum dari Pimpinan Unit Eselon I

20
BIRO BANTUAN HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
TERIMA KASIH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


SEKRETARIAT JENDERAL
BIRO BANTUAN HUKUM
GEDUNG DJUANDA I LANTAI 15, JALAN DR.WAHIDIN NOMOR 1, JAKARTA 10710
TELP. (021) 3862539 , FAKS (021) 3862407
www.kemenkeu.go.id

21

Anda mungkin juga menyukai