Anda di halaman 1dari 26

Atribut

dan
Kode Etik Akuntan Forensik
serta
Standar Audit Investigatif
(Bab 4)

COLORING THE GLOBAL FUTURE


Atribut dan Kode Etik Akuntan Forensik serta
Standar Audit Investigatif

•1 Atribut Seorang Akuntan Forensik


•2 Karakteristik Seorang Pemeriksa Fraud
•3 Kualitas Akuntan Forensik
•4 Kode Etik Akuntan Forensik
•5 Standar Audit Investigatif
•6 Standar Akuntansi Forensik

COLORING THE GLOBAL FUTURE


1 Atribut Seorang Akuntan Forensik

Seorang anggota profesi mempunyai ciri khusus


sesuai tuntutan profesinya, demikian juga dengan
Akuntan Forensik
Atribut atau ciri ciri husus seorang akuntan
forensik adalah seorang akuntan dan auditor
yang kehususannya dalam fraud audit

COLORING THE GLOBAL FUTURE


1. Atribut Seorang Akuntan Forensik

• Ciri lain dari anggota suatu profesi adalah, ia tunduk pada kode etik profesinya
• Kode etik profesi adalah norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas
serta terperinci tentang perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh
dilakukan oleh seorang profesional.
• Hal yang sama berlaku untut akuntan forensik. Di sektor publik, tuntutan
untuk menaati kode etik bahkan lebih intens karena wewenang yang relatif
besar yang dimiliki akuntan forensik yang merupakan bagian dari sistem
penegakan hukum.
• Standar Peofesi Akuntan Publik (SPAP) diterbitkan Ikatan Akuntan Publik
Indonesia (IAPI), BPK RI telah menetapkan Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara yang memuat Standar pemeriksaan Fraud dan pemeriksaan ketidak
patutan (abuse)
COLORING THE GLOBAL FUTURE
Forensic Accounting

ACCOUNTING FRAUD HUKUM

AUDIT INVESTIGASI

COLORING THE GLOBAL FUTURE


Diagram Akuntansi Forensik
General
Audit Akuntansi Forensik
Jenis Fraud Audit
Penugasan

Proaktif Investigatif

Risk Temuan
Sumber Audit Temuan
Assess Tuduhan Audit
Informasi ment Keluhan
Mencari Alasan
Identifi Indikasi Bukti Keyakinan
Keterang Memerik Pembuk
kasi Ada/ Besarny Berdasark
Awal an Mencari Berkas sa tian
Output Potensi
Adanya
tidaknya a
dan Bukti Perkara Alat
an
Alat Penerap
Kecura Pelangga Kerugian Barang
Fraud Bukti Bukti an
ngan ran Bukti Hukum
Pemerik
Putusan
Hitunga Penyidik Penuntu saan Upaya
Pengadil
n an tan di Hukum
an
Sidang

Hukum :
-Pidana
Akuntasi -Perdata
Ganti -Administratif
Rugi -Arbitrase
-Alternatif Penyelesaian Sengketa
-Ekstradisi dan MLA
COLORING THE GLOBAL FUTURE
HAKEKAT AUDIT
INVESTIGATIVE
ORANG YANG
ETIKA STANDAR
KOMPETEN &
PROFESI PROFESI
INDEPENDEN

BUKTI
Temuan Audit
KRITERIA
Tuduhan Keluhan

KESESUAIAN

BuktiAda/ tidaknya Menghitung kerugian


Pelanggaran

COLORING THE GLOBAL FUTURE


1 Atribut Seorang Akuntan Forensik
Howard R. Davia memberi nasihat pada auditor pemula dalam
melakukan audit investigatif .Tuanakotta (2010 : 99) 
. Menghindari pengumpulan fakta dan data yang berlebihan secara
prematur. Fraud tidak terjadi begitu saja,selalu ada pelakunya. Pada
kesmpatan pertama fraud auditor menemukan petunjuk awal
(indicia of fraud) harus berspekulasi secara cerdas , siapa yang
berpotensi sebagai pelakunya.
. Fraud auditor harus mampu membuktikan “niat pelaku melakukan
kecurangan”, dalam sidang pengadilan
. Seorang auditor forensik harus kreatif, berpikir seperti pelaku fraud,
jangan dapat ditebak. Misal ; barang bukti dihancurkan , buronan .
. Auditor harus sadar bahwa banyak fraud dilakukan dengan
persekongkolan. Internai control akan runtuh dg persekongkolan
. Memilih strategi untuk menemukan fraud dalam investigasi proaktif
COLORING THE GLOBAL FUTURE
2. Karakteristik seorang Pemeriksa Fraud

Association of Certified Fraud Exeminers (ACFE), menjelaskan bahwa


karakteristik pemeriksa fraud yang harus memiliki kemampuan ;
1. Memiliki kemampuan yang unik , disamping Keahlian teknis.
2. Pemeriksa mempunyai kemampuan mengumpulkan fakta-fakta
dari berbagai saksi secara adil (fair).
3. Tidak memihak,
4. Sahih (mengikuti perundang-undangan) dengan akurat.
5. Mampu melaporkan fakta-fakta yang dikumpukan dan kemudian
melaporkannya dengan akurat dan lengkap.
Pemeriksa fraud adalah gabungan antara pengacara, akuntan,
kriminolog, dan detektif atau investigator

COLORING THE GLOBAL FUTURE


2. Karakteristik seorang Pemeriksa Fraud

Menurut Allan Pinkerton menyebutkan kualitas yang harus


dimiliki oleh seorang detektif,
1. Hati-hati (tidak gegabah), menjaga kerahasiaan
pekerjaannya, kreatif dalam menemukan hal-hal baru,
pantang menyerah, berani, dan di atas segala-galanya
adalah jujur.
2. Memiliki kemampuan dalam pendekatan dengan manusia
dan ketangguhan mencari informasi seluas-luasnya
dengan segera dan secara efektif.
3. Mempunyai kepribadian yang menarik yang mampu
memotivasi orang lain untuk membantunya
COLORING THE GLOBAL FUTURE
2. Karakteristik seorang Pemeriksa Fraud

Selanjutnya Art Buckwalter mengatakan, rahasia menjadi


private investigator adalah menjadi sosok yang disukai
orang lain.
•Pemeriksa yang menyesatkan orang lain sering kali
tersesat sendiri
•Pemeriksa memang berurusan dengan orang bersalah tapi
juga bertemu dengan para saksi yang tidak bersalah,
kesaksian mereka merupakan sangat diperlukan dalam
metodologi pemeriksaan fraud
•Pemeriksa harus mampu berkomunikasi dalam bahasa
mereka baik terduga maupun saksi
COLORING THE GLOBAL FUTURE
3 Kualitas Akuntan Forensik

Menurut Robert J. Lindquist , kualitas tersebut :


1. Kreatif , kemampuan melihat sesuatu yg orang lain menganggap
bisnis normal dengan mempertimbangkan suatu interpretasi lain
2. Rasa Ingin Tahu , ingin tahu apa yang sesungguhnya terjadi ?
3. Tidak Menyerah , ketika informasi atau dokumen sulit diperoleh.
4. Akal Sehat , kemampuan untuk melihat perspektif dunia nyata.
5. Business Sense , kemampuan memehami bagaimana suatu bisnis
berjalan, bukan sekedar bagaimana transaksi dicatat.
6. Percaya Diri , kemampuan dapat bertahan dibawah cross
examination (pertanyaan silang dari jaksa penuntut umum dan
pembela

COLORING THE GLOBAL FUTURE


4 Independen, Objektif dan Skeptis

Tiga pola sikap , pola tindak dan pola pikir


yang selalu harus melekat pada diri
seorang auditor, yakni independen,
objektif, dan skeptis.
Ketiga pola sikap , pola tindak dan pola
pikir tersebut juga tidak dapat dipisahkan
dari pekerjaan akuntan forensik.
COLORING THE GLOBAL FUTURE
5. Kode Etik Akuntan Forensik
• Para akuntan dan praktisi hukum mengenal
kode etik.
• Kode etik merupakan bagian dari kehidupan
berprofesi.
• Kode etik mengatur hubungan antara anggota
profesi dengan sesamanya, dengan pemakai
jasanya dan stakeholder lainnya, dan dengan
masyarakat luas.
COLORING THE GLOBAL FUTURE
5 Kode Etik Akuntan Forensik

• Seorang ahli hukum berkebangsaan Inggris, Lord (John


Fletcher Moulton ) membedakan tiga wilayah tingkah
manusia.
1. wilayah hukum , (ada hukum dan ada hukuman)
2. wilayah kebebasan memilih (free choice)
3. Wilayah ketiga berada di tengah-tengah kedua wilayah
tadi. Hal yang ketiga ini, Lord Moulton menyebutnya
kesopan-santunan (manners) atau etika

COLORING THE GLOBAL FUTURE


COLORING THE GLOBAL FUTURE
6. Pelaksanaan Kode Etik

Mempunyai dokumen mengenai Standar


Profesi dan Kode Etik adalah langkah awal yang
baik. Namun, tanpa penegakan (enforcement)
yang tegas dan konsisten, kredibilitas profesi
dipertanyakan.

COLORING THE GLOBAL FUTURE


7. Standar Audit Investigatif

• Akuntan publik memiliki Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP). SPAP


memuat standar-standar audit, atestasi, pengendalian mutu, dan lain-
lain. Namun, SPAP tidak secara khusus mengatur audit investigatif
atau fraud audit.
• Situasi mi sesungguhnya rawan, karena para praktisi melakukan audit
investigatif atau fraud audit tanpa standar.
• BPK RI telah menetapkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang
memuat Standar pemeriksaan Fraud dan pemeriksaan ketidakpatutan
(abuse)
• Standar adalah adalah ukuran mutu , dengan standar ini pihak yang
diaudit dapat mengukur mutu kerja auditor, hal yang sama juga ingin
dicapai oleh para investigator.

COLORING THE GLOBAL FUTURE


COLORING THE GLOBAL FUTURE
COLORING THE GLOBAL FUTURE
7. Standar Audit Investigatif
KH.Spencer Pickett & Jennifer Pickett merumuskan standar audit investigasi
• Standard 1. Investigasi harus dilandasi praktik terbaik yang diakui (Accepted
best practices)
• Standard 2. Kumpulkan bukti-bukti dengan prinsip kehati-hatian (due care)
sehngga bukti dapat diterima di Pengadilan
• Standard 3. Pastikan bahwa dokumentasi dalam keadaan aman, terlindungi
dan diindeks; dan jejak audit tersedia.
• Standard 4. Pastikan bahwa para investigator mengerti hak-hak asasi
pegawai dan senantiasa menghormatinya.
• Standaerd 5. Beban pembuktian ada pada yang “menduga” pegawainya
melakukan kecurangan dan pada penuntut umum yang mendakwa pegawai
tersebut
• Standard 6. Mencakup seluruh substansi investigasi dan “kuasai” seluruh
target yang sangat kritis ditinjau dan segi waktu.
• Standard 7. Liput seluruh tahapan kunci dalam proses investigasi, termasuk
perencanaan,
COLORING pengumpulan bukti dan barang bukti , wawancara, kontak
THE GLOBAL FUTURE
4.7 Standar Pemeriksaan Keuangan Negara

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI


dalam
z
Standard Keuangan
df Negara
mencantumkan beberapa Standard
yang berkenaan dengan standard pemeriksaan fraud

COLORING THE GLOBAL FUTURE


4.7 Standar Pemeriksaan Keuangan Negara

COLORING THE GLOBAL FUTURE


4.7 Standar Akuntansi Forensik

• Ringkasan standar umum dan khusus akuntansi forensik yang


ada pada kotak 411 (slide selanjutnya) merupakan ringkasan
dan saduran dari buku William T. Thornhill , Forensic
Accounting : How to Investigate
df
Financial Fraud
• Thornhill tidak mencantumkan standard pelaporan secara
terpisah dia menggabungkan dalam standar pelaksanaan
(butir 450)
• Pada butir 410 dan 420 digunakan istilah pradication akan
dibahas pada bab 12

COLORING THE GLOBAL FUTURE


4.7 Standar Akuntansi Forensik

COLORING THE GLOBAL FUTURE


Terima Kasih

COLORING THE GLOBAL FUTURE

Anda mungkin juga menyukai