Oleh
Dr. Ely Suhayati SE.,M.Si.,Ak.,CA
Universitas Komputer Indonesia
Abstrak
Kantor Akuntan Publik Asing yaitu Kordamentha mengungkap adanya inefisiensi dan adanya
kebocoran informasi tentang proses tender pengadaan minyak mentah dan bahan bakar
minyak di Petral, adapun yang menjadi rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah
mengapa ditunjuk auditor asing untuk melakukan audit investigasi dan audit forensik di
Petral, sehingga menimbulkan pertanyaan bagaimana karakteristik auditor untuk dapat
melaksanakan audit investigasi dan audit forensik, dan bagaimana terjadinya inefisiensi
terhadap pengadaan minyak mentah dan bahan bakar di Petral.
Penelitian ini dikelompokkan ke dalam penelitian deskriptif yang berarti menggambarkan
tentang kejadian suatu subjek yang diteliti, dimana data diperoleh melalui pengamatan pihak
lain, adapun pembahasan dari rumusan permasalah tersebut diatas adalah karakteriksik
auditor untuk dapat melakukan audit investigasi dan audit forensik adalah kreatif, memiliki
rasa ingin tahu, tidak mudah menyerah, memiliki akal sehat dan business sense serta percaya
diri, sedangkan penyebab dari terjadinya inefisiensi pengadaan minyak mentah dan bahan
bakar di Petral adanya kebocoran informasi melalui group email/millis group antara pihak
ekternal dengan Petral.
I. PENDAHULUAN
PT Pertamina (Persero) telah mengenai tender yang bakal digelar. Firma
menunjuk sebuah badan investigasi asing yang audit asal Australia itu, selain melakukan audit
berasal dari Australia yaitu Kordamentha investigasi juga melakukan audit forensik
untuk melakukan audit investigasi atas adanya dengan "menggali" lebih jauh hal-hal di luar
temuan tentang proses tender pengadaan sistem seperti komunikasi surat elektronik
minyak mentah dan bahan bakar minyak (email) antara peserta tender dengan pegawai
terhadap Pertamina Energy Trading Ltd. Atau Petral (Wisnutoro, 2015), sehingga ditemukan
disingkat Petral dan anak usahanya. Menurut adanya fraud. Fraud merupakan kejahatan
VP Corporate Communication Pertamina, yang lid an forensikuar biasa, maka harus
Wianda Pusponegoro (2015), pertimbangan secara luar biasa pula penanganannya,
dalam memilih auditor asing adalah keahlian dibongkar dan dituntaskan melalui teknologi
(expertise) mereka dalam melakukan audit forensik sehingga diperoleh alat bukti yang
investigasi, tidak bisa hanya audit biasa, atau dapat diterima sistem hukum yang berlaku.
hanya audit di legal maupun finansial, tetapi
memang harus auditor ahli investigasi dan II. IDENTIFIKASI MASALAH
harus mempunyai kredibilitas internasional.
Dari uraian tersebut diatas dapat diidentifikasi
Adapun hasil audit investigasi permasalahan yang terjadi adalah sebagai
Kordamentha menurut Wisnutoro (2015) berikut :
disinyalir terjadi inefisiensi yang disebabkan
oleh perubahan kebijakan peserta tender, 1. Bagaimanakah karakteristik seorang
semula tender pengadaan minyak mentah dan auditor untuk dapat melaksanakan audit
BBM terbuka bagi trader, namun sejak 2012 investigasi dan audit forensic
hal itu berubah, hanya National Oil Company
(NOC), pemilik kilang dan produsen minyak
yang bisa ikut tender, hasil temuan audit
lainnya adalah adanya kebocoran informasi
Page 1
2. Bagaimanakah terjadinya inefisiensi dari keahlian yang harus dimiliki oleh seorang
terhadap pengadaan minyak mentah dan auditor
bahan bakar minyak di PETRAL Apabila dari suatu audit umum (general
audit) diperoleh adanya temuan audit atau ada
3. Bagaimanakan penyebab terjadinya tuduhan dari pihak lain atau ada keluhan
kebocoran informasi mengenai tender (complaint), auditor harus bersikap reaktif
terhadap pengadaan minyak mentah dan menanggapi temuan, tuduhan atau keluhan
bahan bakar minyak di PETRAL tersebut, auditor bereaksi menanggapi temuan
audit, tuduhan dan keluhan dan mendalaminya
III. TEORI dengan audit investigasi.
Untuk mendeteksi fraud, seorang auditor Audit investigasi dimulai saat ditemukan
internal maupun eksternal harus proaktif pada indikasi awal adanya fraud, audit investigasi
saat melakukan audit, baik audit secara umum merupakan bagian dan titik awal dari
maupun khusus dengan berupaya melihat akuntansi forensik. Akuntansi forensic
kelemahan-kelemahan dalam sistem merupakan gabungan dari ilmu akuntansi,
pengendalian intern, terutama yang berkenaan audit dan hukum, seperti tergambar dari bagan
dengan perlindungan terhadap asset yang 2, yaitu terlihat adanya proses audit
rawan akan terjadinya fraud, ini adalah bagian investigasi, akuntansi dan hukum. Bagan ini
merupakan pengembangan dari bagan 1.
Bagan 1
Diagram Akuntansi Forensik
AKUNTANSI
AUDIT
HUKUM
Sumber Theodorus M. Tuanakotta (18,2007)
Bagan 2
Diagram Akuntansi Forensik
Akuntansi Forensik
Jenis
Fraud Audit
Penugasan
Proaktif Infestigatif
AKUNTANSI
HUKUM
Sebelum dijelaskan lebih lanjut tentang audit maksud untuk dimiliki secara melawan
forensic, berikut ini akan dijelaskan mengenai hukum dengan maksud menguntungkan
fraud, audit, audit investigasi dan audit diri sendiri atau orang lain secara
forensik melawan hukum, memaksa seseorang
dengan kekerasan untuk memberikan
DEFINISI FRAUD barang sesuatu, yang seluruhnya atau
Pengertian Fraud di dalam KUHP adalah sebagaian adalah kepunyaan orang lain.
1. Mengambil sesuatu, yang seluruhnya atau Atau supaya membuat utang maupun
sebagian kepunyaan orang lain, dengan piutang terhapus
Page 2
2. Dengan sengaja dan melawan hukum Menurut Tuanakota (227,2007)
memiliki barang kepunyaan orang lain Kata “investigasi” dalam akuntansi forensic
tapi dalam kekuasaannya bukan karena umumnya berarti audit investigasi atau audit
kejahatan investigative (investigative audit), diantara
3. Dengan maksud menguntungkan diri beberapa tehnik investigasi ada tehnik-tehnik
sendiri atau orang lain secara melawan yang berasal dari tehnik-tehnik audit. Banyak
hukum, dengan memakai nama palsu atau auditor yang sudah berpengalamanpun, merasa
kebohongan, menggerakkan orang lain ragu untuk terjun dalam bidang investigasi,
untuk menyerahkan barang sesuatu padahal tehnik-tehnik audit yang mereka
kepadanya atau supaya memberi utang kuasai memadai untuk digunakan dalam audit
maupun menghapus piutangnya. investigasi.
4. Merugikan pemberi piutang dalam
keadaan pailit. Tehnik audit adalah cara-cara yang dipakai
dalam mengaudit kewajaran penyajian laporan
Fraud dapat dimaknai sebagai serangkaian keuangan. Hasil dari penerapan tehnik audit
kata perbuatan yang melawan hukum/illegal adalah bukti audit. Ada tujuh tehnik menurut
acts yang dilakukan dengan sengaja dan Tuanakotta (227,2007) dengan jenis bukti
merugikan pihak lain. Perbuatan yang auditnya :
merugikan tersebut antara lain bisa berbentuk 1. Memeriksa Fisik
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), 2. Meminta konfirmasi
kecurangan, penyelewengan, pencurian, 3. Memeriksa dokumen
penyogokan, manipulasi, penggelapan, 4. Reviu analitikal
penjarahan, penipuan, penyelundupan, salah 5. Meminta informasi lisan
saji. Perbuatan tersebut secara keseluruhan atau tertulis dari auditan
merupakan perbuatan yang menyimpang etika 6. Menghitung kembali
dan kepatutan/abuse 7. Mengamati
Karakteristik seorang pemeriksa fraud menurut Apabila tehnik-tehnik audit tersebut diterapkan
Tuanakota (49,2007) dalam audit umum, maka bukti audit yang
Pemeriksa fraud harus memiliki kemampuan berhasil dihimpun akan mendukung pendapat
yang unik, di samping keahlian tehnis, seorang auditor independen. Dalam audit investigative,
pemeriksa fraud yang sukses mempunyai tehnik-tehnik audit tersebut bersifat eksploratif
kemampuan mengumpulkan fakta-fakta dari
berbagai saksi secara fair, tidak memihak, Menurut Howard R Davia dalam Tuanakota
sahih dan akurat serta mampu melaporkan (49,2007) menyatakan tentang 5 nasehat
fakta-fakta itu secara akurat dan lengkap. kepada seorang auditor pemula dalam
Kemampuan untuk memastikan kebenaran dari melakukan investigasi terhadap fraud
fakta yang dikumpulkan dan kemudian 1. Dari awal upayakan “menduga” siapa
melaporkannya dengan akurat dan lengkap pelaku. Dalam pengembangan
adalah sama pentingnya. Pemeriksa fraud investigasinya, daftar pelaku yang diduga,
adalah gabungan antara pengacara, akuntan, dapat diperpanjang atau diperpendek,
kriminolog dan detektif atau investigator sesuai dengan bukti-bukti yang berhasil
dikumpulkan.
DEFINISI AUDIT 2. Fokus pada pengumpulan bukti untuk
Menurut Arens (24,2014). auditing sebagai proses pengadilan.
berikut: 3. Kreatif dalam menerapkan tehnik
investigasi, berpikir seperti penjahat,
The accumulation and evaluation of jangan mudah ditebak.
evidence about information to determine 4. Fraud hanya bisa terjadi karena
and report on the degree of persekongkolan. Investigator harus
correspondence between the information memiliki indera atau instuisi yang tajam
and established criteria. Auditing should untuk merumuskan teori mengenai
be done by a competent, independent persekongkolan, ini adalah sebagai bagian
person. dari teori mengenai fraud
Page 4
Kemampuan untuk memahami 3. Integrasi/Integration
bagaimana bisnis sesungguhnya berjalan Tahap Integrasi/Integration merupakan
dab bukan sekedar memahami bagaimana upaya menggunakan harta kekayaan yang
transaksi dicatat berasal dari tindak pidana yang telah
6. Percaya diri berhasil masuk dalam sistem keuangan
Kemampuan untuk mempercayai diri dan melalui penempatan atau transfer,
temuan kita sehingga kita dapat bertahan sehingga seolah-olah menjadi harta
di bawah cross examinatio kekayaan yang halal/clean money untuk
kegiatan bisnis yang halal.
Penggelapan asset oleh frauder diretas dengan
penelusuran dalam rangka recovery/pemulihan Beberapa kondisi yang bisa
kerugian. Penelusuran asset/asset tracing mengidentifikasikan risiko terjadinya
merupakan “suatu teknik yang digunakan oleh kecurangan menurut Tuanakota (57,2007)
seorang investigator/auditor forensik dengan yaitu :
mengumpulkan dan mengevaluasi bukti -bukti 1. Lemahnya manajemen yang tidak bisa
transaksi keuangan dan non keuangan yang menerapkan pengendalian intern yang ada
berkaitan dengan asset hasil perbuatan tindak atau tidak bisa mengawasi proses
pidana korupsi dan atau tindak pidana pengendalian
pencucian uang yang disembunyikan oleh 2. Pemisahan tugas yang tidak jelas, terutama
pelaku untuk diidentifikasi, dihitung yangberkaitan dengan tugas-tugas
jumlahnya dan selanjutnya agar dapat pengendalian dan pengamanansumberdaya
dilakukan pemblokiran/pembekuan dan 3. Transaksi-transaksi yang tidak lazim dan
penyitaan untuk pemulihan kerugian akibat tanpa penjelasan yang memuaskan
pelaku TPK dan atau tindak pidana pencucian 4. Kasus dimana pegawai cenderung
uang. Memperoleh bukti -bukti transaksi menolak liburan atau menolak promosi
keuangan, dilakukan melalui penggeledahan 5. Dokumen-dokumennya hilang atau tidak
yang diawali dengan permintaan informasi dan jelas, atau manajemen selalu menunda
koordinasi dengan pihak terkait yang memberikan informasi tanpa alasan yang
kompeten. Setelah penggeledahan jelas
menganalisis bukti dan wawancara dengan 6. Informasi yang salah atau
tersangka. Menyita bukti -bukti transaksi dan membingungkan, dan pengalaman audit
bukti yang tersimpan dalam perangkat lunak atau investigasi yang lalu dengan temuan
maupun perangkat keras komputer, bahkan mengenai kegiatan-kegiatannya perlu
bukti -bukti dalam bentuk digitalis. dipertanyakan atau bersifat kriminal.
Page 5
pencucian uang, kemampuan penelusuran
Penelitian deskriptif berupa fakta-fakta saat ini asset Negara, kemampuan
untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan mengidentifikasi, menyikapi terjadinya
dengan current status dari subjek yang diteliti, risiko penyimpangan atau fraud,
adapun metode pengumpulan data melalui kemampuan untuk memahami terjadinya
sumber primer yaitu sumber yang berasal dari penyimpangan transaksi keuangan dan
pengamatan langsung terhadap kejadian yang dalam pengadaan barang-jasa pemerintah
tercatat dan sumber sekunder berupa sumber dan kemampuan lain yang mendukung dan
yang berasal dari pengamatan orang lain. relevan. Kualifikasi yang harus dimiliki
seorang akuntan forensik menurut Robert
PEMBAHASAN J. Lindquist dalam Tuanakota (51,2007)
Berdasarkan pengkajian teori-teori tersebut yaitu (i) Kreatif kemampuan untuk
diatas maka pembahasan untuk permasalah melihat sesuatu yang orang lain
dalam identifikasi masalah sebagai berikut : menganggap situasi bisnis yang normal
dan mempertimbangkan insterpretasi lain;
1. Karakteristik seorang auditor untuk (ii) rasa ingin tahu– keingin tahu untuk
dapat melaksanakan audit investigasi menemukan apa yang sesungguhnya
dan audit forensik terjadi dalamserangkaian peristiwa dan
Seperti telah disinggung dalam uraian situasi ,(iii) tak menyerah – kemampuan
tersebut bahwa audit ini tidak sama untuk maju terus pantang mundur
dengan pelaksanaan audit secara umum, walaupun fakta tindak mendukung, (iv)
audit forensik lebih menekankan pada hal- akal sehat – kemampuanuntuk
hal atau tindakan yang diluar kewajaran mempertahankan persfektif dunia nyata,
atau diluar kebiasaan maupun yang (v) Business sense –kemampuan untuk
seringkali dikatakan pengecualian maupun memahami bisnis sesungguhnya berjalan
keanehan (exception, a ddities, dan bukan sekedar memahami bagaimana
irregularies) dan pola tindakan (patern of transaksi dicatat. Dan (vi) percaya diri–
conduct) dari pada hal-hal yang sifatnya kemampuan untuk mempercayai diri dan
normatif yaitu kesalahan (error) dan temuan kita sehingga kitadapat bertahan di
keteledoran (ommisions) seperti audit bawah cross examination (pertanyaan
umumnya. Dapat dikatakan bahwa audit silang dari jaksa penuntut umum dan
forensic merupakan suatu metodologi dan pembela)
pendekatan khusus dalam menilisik
kecurangan (fraud), atau audit yang Kombinasi Audit Investigasi dan Forensik
bertujuan untuk membuktikan ada atau Audit dapat merupakan pengembangan
tidaknya fraud yang dapat digunakan lebih lanjut atas hasil audit operasional,
dalam proses litigasi. audit kinerja yang memuat adanya indikasi
KKN dengan konsekuensi terjadinya
Kualifikasi SDM Auditor Untuk kerugian keuangan negara, namun
melaksanakan audit forensik demikian audit investigasi dapat juga
maka sangatlah wajar bila seorang auditor didasarkan indikasi kerugian yang
harus memiliki talenta yang lebih dan tertayang sebagai berita dalam media
memiliki kompetensi yang spesial. massa maupun dalam laporan atau
Berkaitan dengan hal tersebutauditor pengaduan masyarakat. Meskipun
diwajibkan atau harus memiliki merupakan audit yang bersifat khusus,
kompetensi akademis dan empiris sebagai namun demikian teknologi atau
bukti proses litigasi atau memberikan metodologi auditnya dapat menggunakan
keterangan ahli di pengadilan saat proses teknik audit secara umum sesuai dengan
hukum berjalan. Kompetensi auditor standar audit yang berlaku dengan
forensic maupun akuntan forensik tersebut menggunakan teknik audit yang sifatnya
sangat berkait erat dengan ketersediaan eksploratif melalui :
kemampuan audit atas permasalahan yang
spesifik antara lain audit investigasi, 1. Pengujian terhadap fisik/physical
kemampuan menghitung terjadinya examination yang meliputi
kerugian keuangan Negara, kemampuan penghitungan uang tunai, kertas
mengendus dan mencegah kejahatan
Page 6
berharga, persediaan barang, aktiva penambahan, pengurangan) dalam
tetap dan barang berwujud lainnya rangka memberikan jaminan atas
2. Meminta informasi/confirmation kebenaran secara aritmatika
dalam investigasi bahwa tindakan 7. Mengamati /observation ini lebih
konfirmasi harus dikolaborasi- menggunakan intuisi auditor terhadap
padukan dengan sumber kemungkinan adanya hal-hal yang
lain/substained disembunyikan.
3. Mengaudit dokumen atau
bukti/documentation termasuk 2. Terjadinya inefisiensi terhadap
dokumen digital, electrical dan lainnya pengadaan minyak mentah dan Bahan
4. Reviu yang sifatnya Bakar Minyak di PETRAL
analitiss/analytical review yaitu teknik adanya anomaly dalam pengadaan di
menjawab terjadinya kesenjangan atas Petral sehingga harga beli lebih tinggi,
perbandingan yang dihadapi dengan petral melenceng karena adanya arahan
apa yang layaknya harus terjadi dari manajemen pertamina pada saat itu
5. Meminta informasi lisan atau tertulis agar pembelian diarahkan ke Nasional Oil
dari pihak yang diaudit/inquiry of the Company (NOC), sehingga kompetitor
auditee untuk mendukung masalah jadi terbatas dan harga menjadi lebih
6. Menghitung kembali/reperformance tinggi, ternyata alokasi volume perusahaa
yang mana penggunaan teknik ini ini ditentukan lebih dulu, dengan harga
dilakukan dengan menguji kebenaran yang sudah ditentukan (Dwi Soetjipto
perhitungan(perkalian, pembagian, dalam Tempo, 112:2015).
②
ALUR PROSES Pertamina PES NOC
PENGADAAN menugasi membuka mendaftar CALO
MINYAK SETELAH (PES) tender sebagai Gold Global
SURAT mengadakan hanya peserta Manor Resource Produsen
KEPUTUSAN tender untuk
Gt energy Veritaoil
DIREKTUR NOC
UTAMA
PERTAMINA Empat perusahaan ini
NOMOR 39 bertugas bergantian sesuai
TAHUN 2012 dengan arahan Global Energy
Resources Pte Ltd. Dokumen
ESDM menyebutkan Riza
Chalid sebagai chairman di
Global Energy Resources.
Global juga mempengaruhi
PES untuk menentukan
margin yang diperoleh.
③
ALUR PROSES Pertamina
PENGADAAN mengundang
MIGAS OLEH ISC vendor (NOC, Closing Tender dan
Page 7
trader, evaluasi penawaran Pengumuman
produsen) tender pemenang
untuk masuk
daftar mitra
usaha
terdaftar
(DMUT)
Sumber majalah Tempo Nomor 4440/ 30 Nov-6des 2015 Hal 110-111 Naskah Ayu Prima Sandi, Sumber wawancara BPS, ACRA,
EVAN/PDAT, Sumber diolah Tempo
Muhammad Riza Chong Weiyi (direktur) Schiller Marganda Nai song Kiat
Chalid (chairman) Napitupulu (direktur) (direktur)
Ong Tiong Seng Tang Peng Chin joseph Ong Tiong Seng
(direktur) (direktur) (direktur)
Vishesh Juneja
(direktur)
Sahamnya dikuasai Orion Oil Ltd, perusahaan yang Pemegang saham Gainsford Capital Ltd, yang berbasis
berbasis hukum di British Virgin islands hukum di British Virgin islands. Politikus NasDem, Johnny
Gerard Plate, juga memiliki saham Gainsford
Sumber dari majalah tempo Nomor 4440, 30 Nov-6 Des 2015 Halaman 104 (Imam Sukamto)
Page 8
DAFTAR PUSTAKA Majalah Tempo, Nomor 4440/30 nov – 6
Desember 2015, “Memutus Dominasi
Alvin A. Arens, Randal J. Elder, Mark S. Pemain Lama”, naskah Ayu Prima
Beasley, “Auditing and Assurance Sandi sumber Wawancara, BPS,
services An integrated Approach”, ACRA, EVAN/PDAT, sumber diolah
Fifteenth Edition, Global Edition, 2014. tempo. Halaman 110-111.
BeritaSatu.com, “Hasil Audit Petral dari Majalah Tempo, Nomor 4440/30 Nov – 6
BPK dan KordaMentha Berbeda”, Desember 2015, “Harga Beli Petral
Sumber Corporate Secretary Pertamina Lebih Mahal”, sumber Dirut PT
: Wisnutoro Sardjono, penulis Rangga Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto,
Prakoso/YUD, Jakarta minggu, 15 Penulis Aditia Noviansyah. Halaman
November 2015. 112.
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana Media Informasi dan Komunikasi Pengawasan
(KUHP) Sektor Energi dan Sumber Daya
mineral, “Mereduksi Fenomena
KOMPAS.com , “Audit Petral Fraud dengan Audit Forensik” oleh
Communication Tunjuk Investigator Alimudin Baso, Volume 9 No. 3 Bulan
Pertamina Asing”, Sumber VP September 2012,
Corporate Communication Pertamina :
Media Informasi dan Komunikasi Pengawasan
Wianda Pusponegoro, Penulis Estu Sektor Energi dan Sumber Daya mineral,
Suryowati Editor Josephus Primus, “Bahan Bukti Audit pada Audit
Jakarta rabu 22 Juli 2015. Investigasi/Forensik” oleh Alimudin Baso,
Volume 9 No. 3 Bulan September 2012,
M. Achsin, “Visum Akuntansi Forensik
dalam Tindak pidana Korupsi”,
Nur Indriantoro, Dr. Msc.,Ak dan Bambang
Disertasi Program Doktor Ilmu
Akuntansi Unbraw, 2010. Supomo Drs. M.Si.,Ak, Metode
Penelitian Bisnis “Untuk Akuntansi
Majalah Tempo, Nomor 4440/30 nov – 6 dan Manajemen”, Edisi Pertama
Desember 2015, “Akun Bersama cetakan kedua, Juni 2002, BPFE
Mafia Minyak”, naskah ayu prima Yogyakarta.
Sandi, Retno Sulistyowati, Gustidha
Budiartie, Arief Hidayat, Inge safitri, Theodorus M. Tuanakotta, “Akuntansi
abdul aziz, wisnu agung prasetyo dan
Forensik dan Audit Investigatif”, Seri
aditia noviansyah.Halaman 103-107.
Departemen Akuntansi Lembaga
Penerbit FEUI, Jakarta 2007.
Page 9