DETEKSI DAN
PENANGANAN
PENIPUAN
13.1 PENDAHULUAN
PENANGANAN PENGUNGKAPAN MITIGASI SANKSI &
KASUS FAKTA KERUGIAN LITIGASI
PELANGGARAN
AUDIT FORENSIK
KOMPLAIN
PENIPUAN DETEKSI
DETEKSI CEPAT
LAMBAT
Jaringan informan
Jaringan informan relatif berada di luar
EFEKTIFITAS dekat dengan aktor & wilayah praktik
INFORMAN percaya pada pelaku atau diragukan
komitmen auditor kapasitas auditor
13.2.1 AUDIT BERBASIS RISIKO UNTUK DETEKSI PENIPUAN
DEFINISI
Serangkaian kegiatan pengawasan yang terencana, terpadu dan berkesinambungan dalam
rangka pemetaan, pengamatan, verifikasi, dan analisis terhadap semua titik kritis risiko yang
berpotensi menimbulkan fraud.
Observasi bertujuan untuk memperdalam semua titik risiko berdasarkan situasi aktual di
lapangan
Verifikasi dan Analisis Data bertujuan untuk memperkuat kesimpulan bahwa penipuan mungkin
ada atau rawan terjadi
Tiga objek untuk menggambarkan berbagai titik kritis risiko, yaitu:
1. Transparansi sistem
2. Konsentrasi aset dan biaya
3. Integritas SDM dan keseimbangan organisasi
1. TRANSPARANSI SISTEM
1. Audit Intelijen
Di era telematika yang semakin canggih ini, tidak sulit untuk memberikan pilihan
media yang beragam. Mulai dari PO box, no kontak (call center ), alamat email,
hingga website/blog khusus. Hanya bagaimana menangani semua keluhan media
yang mencakup 3 aspek berikut:
1. Penalti
2. Bukti fisik
Indikasi awal yang dapat dianggap kuat jika terdiri dari kombinasi
berikut:
tersebut.
13.3.1 menangani pengaduan pelanggaran dan audit forensik
Banyak kasus yang ditangani oleh Internal Audit sebenarnya
bukan murni “keringat” tim audit, namun ada pula yang
diprakarsai oleh seseorang yang berani mengungkapkannya
(whistle blower). Pengaduan dapat datang dari banyak pihak,
baik internal maupun eksternal (pelanggan, klien, pemasok,
masyarakat), yang sebenarnya dapat dikategorikan sebagai
berikut:
Audit Forensik pada dasarnya juga terdiri dari kegiatan Audit Investigasi, dimana
indikasi awal adalah hasil Audit Investigasi yang ada.
Setidaknya ada 3 alasan mengapa Audit Forensik diperlukan (dalam pembahasan Audit
Investigasi disebut sebagai "Risiko Menyebar") :
1. Kemungkinan kecurangan 'menyebar' ke lingkup lain (data, pelaku, lokasi, modus)
atau berdampak sistemik
2. Penipuan menyebabkan sanksi berat, di mana persyaratan hukum formal harus
dipenuhi secara memadai
3. Akibat penipuan dibawa ke ranah hukum terutama yang diajukan oleh para
pelakunya, baik berdasarkan UU Ketenagakerjaan maupun Hukum Positif
(Perdata/Pidana)
13.3.2 Penanganan Implikasi Penyelesaian Kasus
Ada 3 isu yang sering menjadi pertanyaan banyak pihak di dalam perusahaan, yaitu:
2) Berapa kerugian perusahaan dari kecurangan yang dilakukan oleh para pelakunya?
3) Apakah sanksi yang dijatuhkan kepada setiap pelaku cukup untuk setiap tingkat
keterlibatan dalam suatu tindakan fraud?
Menyadari tuntutan realistis tersebut, ada 3 hal yang perlu dilakukan seperti:
4) “ Gelar Perkara ”
5) “ Mitigasi Kerugian ”
6) “ Rekomendasi Sanksi ”
TERIMA KASIH