Anda di halaman 1dari 33

Malang, 18 – 20 Februari 2019

1
1. PROSES PEMBERIAN PEMBIAYAAN
2. LANDASAN GUGATAN SEDERHANA
3. PENYELESAIAN SENGKETA
EKONOMI SYARIAH
4. PENYELESAIAN GUGATAN
SEDERHANA

2
Setuju

Permohonan Analisa Analisa Kelayakan Komite Pemenuhan Syarat


Dokumen Kredit/Pembiayaan Pembiayaan Efektif PK

Tolak
Pengikatan Pembiayaan
Tolak Analisa 5’C Tolak
Dan Agunan
• Surat permohonan
• Company Profile
• Anggaran Dasar
dan perubahannya Pemenuhan Syarat
• Dokumen Perijinan Pencairan PK
• Lap. Keuangan
• Lap. Appraisal

Pencairan
Kredit/Pemb

Pembinaan dan
= Proses Legal Meeting
Pengawasan
3
STRATEGI ANALISA DENGAN MENGGUNAKAN 5C,
YAITU:

1.CHARACTER

2.CAPACITY

3.CONDITION OF ECONOMY

4.CAPITAL

5.COLLATERAL

4
Strategi analisa dengan menggunakan 7 Aspek,
yaitu:
1. Aspek Hukum/Yuridis
2. Aspek Pemasaran/Marketing
3. Aspek Keuangan/Financial
4. Aspek Teknis
5. Aspek Manajemen/Management
6. Aspek Sosial Ekonomi
7. Aspek AMDAL

5
Perma No. 14 Tahun 2016: XI BAB 15 Pasal
Perma No. 2 Tahun 2015: IX BAB & 33 Pasal

6
Landasan historis lahirnya Perma 2 Tahun 2015

A Asas peradilan sederhana, cepat, dan biaya


ringan

Perkembangan hukum ekonomi dan


B
hubungan keperdataan di masyarakat

HIR dan RBG tidak membedakan nilai objek gugatan dan


C pembuktian sederhana, sehingga memerlukan waktu lama

D Amanat Reformasi Hukum untuk membentuk small


claim court

E ( RPJMN 2015 – 2019 )

7
Landasan historis lahirnya Perma 14 Tahun 2016

Perkembangan hukum yang siginifikan bidang ekonomi


A syariah.

Perkembangan tersebut memicu perkembangan


B
sengketa di bidang akad syariah.
Penyelesaian sengketa dibidang ekonomi membutuhkan prosedur
C yang sederhana, cepat, dan biaya ringan.

D HIR dan RBG tidak membedakan nilai objek gugatan dan


pembuktian sederhana, sehingga memerlukan waktu lama.

Mahkamah Agung berwenang mengisi


E
kekosongan hukum

8
1 UUD Tahun 1945
(Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 14)

Landasan 2
Reglement op de
Burgelijke Rechtvordering

Hukum 3
(Staatsblad Tahun 1847 Nomor 52)

Reglement Tot Regeling Van Het Rechtswezen In


De Gewesten Buiten Java En Madura
Penyelesan 4
Staatsblad Tahun 1927 Nomor 227

Het Herziene Indonesisch

Sengketa Reglement
Staatsblad Tahun 1941 Nomor 44

5 Undang-Undang Mahkamah Agung


Ekonomi UU No 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung dan perubahannya

Syariah 6 Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman


UU No. 48 Tahun 2009 Tentang Keuasaan Kehakiman

7 Undang-Undang Peradilan Agama


UU No. 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas UU No. 7 Tahun 1989

9
Landasan
8
Hukum
Penyelesaian 9 Perma No. 14 Tahun 2016
Tentang Tata Cara Penyelekonomi Syariah

Sengketa 10 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008


Khusus Perkara Ekonomi Syariah dalam Lingkup Perbankan Syariah

Ekonomi 11 Putusan MK No.. 093/PUU-X/2012


Menegaskan penyelesaian sengketa secara litigasi merupakan wewenang
PA.

Syariah 12 Peraturan Perundang-undangan lain yang


terkait
Sema No. 6 Tahun 2014; Perma No. 5 Tahun 2016; Perma No.1 Tahun 2016
dll.

- 1
0
Jalur Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah

Penyelesaian Sengketa
Ekonomi Syariah

Litigasi Non Litigasi

- Musyawarah
Sederhana Biasa - Mediasi Perbankan
- Badan Arbitrase
Syariah/Lembaga sejenis
(BMAI, BPSK, dll)

11
1. Bank Syariah

2. LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syariah)

3. Asuransi syariah

4. Reasuransi syariah

5. Reksadana syariah

6. Obligasi Syariah
PERKARA EKONOMI
SYARIAH
7. Surat berharga berjangka syariah
(Ps 1 (4) dan 13 (1)
Perma No. 14/2016)
8. Sekuritas syariah

9. Pembiayaan syariah

10. Pergadaian syariah

11. Dana pensiun lembaga keuangan syariah,

12. Bisnis syariah

13. Wakaf, zakat, infaq, dan sadaqah yang bersifat komersial (kontensiusapapun)
12
Sengketa Secara Litigasi

LITIGASI

SEDERHANA BIASA
(PERMA NO.14/2016 jo. PERMANo. (Ps. 54 UU No.7/1989; Buku II; Pola
2/2015) Bindalmin, PERMA No. 14/2016)

13
Pengertian
Psl 1 ayat (1) Perma No. 2 Tahun 2015
“Penyelesaian gugatan sederhana adalah tata cara pemeriksaan dipersidangan
terhadap gugatan perdata dengan nilai gugatan materiil paling banyak Rp200 juta
yang diselesaikan dengan tata cara dan pembuktian sederhana”.
14
Sebuah gugatan dapat dikategorikan
sebagai gugatan sederhana

11.
Nilai <= Rp200 juta

Perma No. 2 / 2015 (Pasal 3 ayat 2)


2. Pembuktian sederhana
Perma No. 14 / 2016 (Pasal 1 ayat 1)

Tata cara dan pembuktiannya sederhana


Cidera Janji / PMH 3.
(Psl 1 (1))

Wanprestasi (Ps. 1238, 1239, 1243 KUHPer)  4. 1 vs 1 (kecuali kepentingan


Berawal dari akad;
sama)
PMH (Pasal 1365 KUHPerdata)  Pelanggaran
terhadap Per-UU-an (Psl 3 Perma 2/2015) P dan T boleh lebih dari 1, kecuali kepentingan
sama (Psl 4 (1))
Alamat Harus Jelas 5.
Alamat Tergugat harus jelas (Pasal 4 ayat 2), dan

Penggugat dan tergugat berdomisili di daerah


hukum pengadilan yang sama (Pasal 4 ayat 3)
15
Sebuah gugatan dapat dikategorikan sebagai gugatan sederhana

Nilai <= Rp200 juta Wanprestasi dan/atau PMH


1 2
(Ps. 3 (2) Perma No 2/2015, Ps. 1 (1) (Ps. 3 (1) Perma No 2/2015)
Perma 1(1))

1 vs 1 (kecuali kepentingan sama) 4 Wajib hadir secara langsung setiap


3
(Ps. 4 (1)) sidang
(Ps. 4 (4) Perma No 2/2015

5 Harus diketahui 6 Penggugat dan Tergugat berdomisili


tempat tinggalnya di daerah hukum yang sama
Bukan sengketa yang harus Wajib melampirkan bukti surat yang
7 diselesaikan melalui pengadilan
8
khusus atau sengketa hak atas tanah sudah dilegalisasi (Ps. 6 (4) Perma No.
(Ps. 3 (2) huruf a & b Perma 2/2015. 2/2015
9 Tidak dapat diajukan Provisi, 10 Penyelesaian maksimal 25 hari sejak
Eksepsi, Rekonvensi, Intervensi,
Replik, Duplik dan Kesimpulan sidang pertama

16
Cidera Janji
/ ingkar janji / wanprestasi (Ps. 1238, 1239, 1243 KUHPer)

Debitur tidak memenuhi isi perjanjian:


a. Tidak dipenuhinya prestasi sama sekali
b. Tidak tepat waktu dipenuhinya prestasi
c. Memenuhi prestasi tetapi tidak sesuai perjanjian
d. Melaksanakan yang dilarang dlm perjanjian 17
Perbuatan Melanggar Hukum
PASAL 1365 KUHPerdata

Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada


orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan
kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.

18
Keuntungan Gugatan
Sederhana
Keuntungan yang didapat masyarakat jika mengajukan perkara gugatan sederhana
Upaya
Hukum
Upaya Hukum hanyalah upaya hukum

03
sederhana &
Proses lebih Keberatan , sementara perkara biasa
dapat diajukan verzet, banding, kasasi,
cepat dari perkara PK
biasa
Tanpa Provisi, Eksepsi,
Rekonvensi, Intervensi, hanya

02
boleh 1 vs 1 kecuali ada
kepentingan yang sama dan objek
Waktu lebih singkat dibatasi.
(25 hari)
Perkara biasa: Tingkat Pertama 5 bulan

01
Tingkat Banding 3 bulan Tingkat
Kasasi/PK  6 bulan

19
Pasal 5 ayat 2 Perma Nomor 2 Tahun 2015

Penetapan Hakim Tunggal dan


Pendaftaran perkara gugatan sederhana Penunjukan Panitera Pengganti

Pendaftaran PMH dan PP

1 3

2 4
Periksa Pemeriksaan

Pendahuluan
Kelengkapan
Pemeriksaan Pendahuluan
Pemeriksaan kelengkapan oleh Hakim
gugatan
Tunggal
sederhana oleh panitera
20
Pasal 5 ayat 2 Perma Nomor 2 Tahun 2015
Penetapan Hari Sidang dan
Pemanggilan Para Pihak Tahapan Pembuktian

PHS dan Pemanggilan Pembuktian


5 7

8
6
Putusan
Perdamaian dan
pemeriksaan
Pembacaan Putusan

Pemeriksaan perkara di
persidangan dan usaha
perdamaian
21
Tahapan pendaftaran perkara gugatan sederhana
Identitas

Gugatan Penjelasan ringkas


duduk perkara
Manual
Bukti surat yang Tuntutan
telah dilegalisir Penggugat

Pendaftaran Identitas

Gugatan secara Penjelasan ringkas


elektronik duduk perkara
Online
Attachment bukti Tuntutan
yang dilegalisir Penggugat

22
Pemeriksaan kelengkapan berkas sebagaimana Pasal 3 dan 4 Perma No. 2 Tahun 2015

- Penetapan
Panjar/Prodeo
Berkas lengkap

Pendaftaran Berkas GS Panitera Meja I/Ketua

- <=200jt Berkas tidak lengkap


- Cedera janji/PMH
- 1 vs. 1(kecuali kepentingan sama)
- Membayar
- Prinsipal
- Satu wilayah hukum
Berkas Pihak panjar biaya
Dikembalikan perkara
- Bukan perkara pengadilan khusus
- Bukan tanah
- Tidak ghaib
- Lampiran bukti surat legalisir

Petugas
Panitera Ketua
Meja II
Penetapan Panitera Penetapan Hakim Register Khusus Gugatan
Pengganti Tunggal Sederhana

23
Dilakukan oleh Hakim sebagaimana pada Pasal 3 dan 4 Perma 2 Tahun 2015

Bukan Kategori Gugatan Sederhana Penetapan berisi:


Penetapan - Tidak termasuk perkara GS
- Perintah coret dari register
Berkas Gugatan Akhir - Pengembalian sisa panjar
Hakim
biaya
Sederhana - Tidak ada upaya hukum
Kategori Gugatan Sederhana
Perintah Panggil

Penetapan Hari
Jurusita
Penetapan Penggugat Sidang (PHS)
Gugur Tidak Hadir Relaas Panggilan

Panggil Penggugat HADIR SIDANG Penggugat dan


Tergugat Tergugat TIDAK PERTAMA Tergugat

24
lanjutan

Sidang Kedua 1 Sidang Kedua 2

P Tidak Hadir/ T P hadir/


P Hadir T Tidak Hadir
hadir/tdk T Tidak Hadir

Penetapan
Putusan Putusan
Gugur

Upaya Upaya
Keberatan Keberatan

25
Maksimal 25 hari
sejak pedaftaran
26
Mengecualikan Perma Nomor 1 Tahun 2016
1 (Mediasi)

2 Berhasil  Akta Perdamaian

3 Tidak Berhasil  Lanjut Pemeriksaan

4
Perdamaian di luar persidangan harus
dilaporkan, jika tidak maka Hakim
tidak terikat

27
Pembuktian DIBANTAH 
DIBUKTIKAN SESUAI
HUKUM ACARA;
TIDAK DIBANTAH  TIDAK PERLU
Jawaban Tergugat Tidak perlu: PEMBUKTIAN

PROVISI, EKSEPSI,
REKONPENSI, INTERVENSI,
REPLIK, DUPLIK, KESIMPULAN
Pembacaan Gugatan Gugatan diserahkan dan
atau dibacakan di
persidangan

28
1 Dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum

2 Hakim memberitahukan hak upaya hukum

3 PBT Putusan >= 2 hari setelah diucapkan

4
Salinan Putusan >= 2 hari setelah diucapkan

29
lanjutan
- Tenggang Waktu;
Blanko - Kelengkapan Berkas
(permohonan dan memori)

7 hari setelah
Pemohon Putusan/PBT Tidak
Panitera Tidak Lengkap
Keberatan

Online
SK Panitera
Ya

Pemberitahuan Penetapan Ketua


keberatan dan memori 3 hari sejak (NO)
keberatan kepada permohonan
Kontra Termohon
Termohon keberatan
memori
keberatan Keberatan
> 3 hari

30
Ketua
Majelis Hakim
Menetapkan Majelis Hakim < 1
SEGERA memeriksa:
hari sejak berkas lengkap -Putusan dan berkas Gugatan
Sederhana
-Permohonan Keberatan/Memori
- Kontra Memori
31
1 < 7 hari sejak pendaftaran
keberatan

2 Pemberitahuan <= 3 hari sejak


diucapkan

3 Tidak ada upaya hukum

4 Pelaksanaan putusan sesuai


hukum acara

32
Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah
dengan Acara Biasa
Tahapan dan Ruang Lingkup Pemeriksaan sebagaimana diatur dalam Hukum Acara

Kompetensi
1
2 Periksa akad

Tahapan/Ruang
Pelaksanaan

Pemeriksaan
3 akad

Lingkup
Penyebab
4 sengketa
Upaya
5 perbaikan
Tuntutan ganti
6 rugi

7 Sanksi

33

Anda mungkin juga menyukai