Anda di halaman 1dari 100

KEPAILITAN DAN PKPU

(KAITAN DENGAN TUGAS KURATOR DAN PENGURUS)

Prof. Dr. M. Hadi Shubhan, SH, MH, CN


Guru Besar Hukum Kepailitan Fak Hukum Universitas Airlangga
HP. : 081330633000
CURRICULLUM VITAE SINGKAT NARA SUMBER
❑ Prof. Dr. M. Hadi Shubhan, SH, MH, CN
❑ Guru Besar Hukum Kepailitan FH Universitas Airlangga
❑ Penulis Textbook : Hukum Kepailitan, dan beberapa Jurnal
International dan nasional
❑ Mengajar, membimbing, dan/atau meneliti Hukum kepailitan lebih
dari 20 Tahun
❑ Pengajar bagi Calon hakim Niaga Kepailitan di BaltbangKumdil MA
❑ Narasumber dalam Pendidikan Calon Kurator yang diselenggarakan
Organisasi Profesi
❑ Menjadi (saksi) ahli beberapa kasus kepailitan/PKPU;
❑ Contact : HP : 081-330633-000, email : hadi@fh.unair.ac.id
REFERENSI :
MATERI AKAN MENDALAMI MENGENAI :
1. Fungsi dan Tujuan Kepailitan dan
Perbandingan gugatan : Pailit, PKPU, Wanprestasi, dan PMH
3. Syarat-syarat permohonan pailit
- Syarat utang dan variasinya dalam praktik
- Syarat KL (Kreditor Lain) dan variasinya dalam praktik
- Syarat pembuktian Sederhana dan variasinya dalam praktik
- Legal Standing Pihak pemohon dan acara pailit
4. Akibat Hukum Kepailitan Perusahaan
5. Tugas Kurator dan hakum Pengawas
5. Gugatan Lain-lain, Renvoi Proceduur, dan Actio Pauliana
7. PKPU
- Tujuan PKPU
- Hukum Acara PKPU
- Akibat Hukum PKPU
- Homologasi dan pembatalan homologasi
8. Sesi VII : Tugas Pengurus
Trend dan perkembangan
kepailitan di Indonesia
Sebelum tahun 1998 : Perkara yang
Sangat Sedikit
a. Hoff : Di Jakarta : 50 tahun hanya :

TREND
20 perkara
b. Steele : di Jakarta Pusat 20 Tahun

PERKARA
terakhir 1998 : 0 perkara
c. Sunarmi : Seluruh Indonesia 175

KEPAILITAN
(selama 50 tahun terakhir)
Setelah Tahun 1998 :

INDONESIA 2019 : 552 perkara


2020 : 660
2021 : 863
2022 : 676
PERKEMBANGAN FUNGSI KEPAILITAN

4. Eksekusi
3. Likuidasi

2. Recovery

1.
Insolvensi
1 • Pembentukan Pengadilan Niaga sebagai pengadilan
khusus kepailitan/PKPU
• Kompetensi Absolutnya : Permohonan Pailit dan
PKPU serta hal lain-lain
PENGADILAN • Ada 5 Pengadilan Niaga di Indonesia

KHUSUS 1. Di PN Jakarta Pusat


2. Di PN Surabaya
KEPAILITAN 3. Di PN Semarang
4. Di PN Medan
5. Di PN Makassar
Oneigenlijke Incassoprocedures
Prof. Wessel
(Faillit Verklaring)
FUNGSI MENGATASI INSOLVENSI
I
Ada 3 1. Aktiva lebih kecil dari Pasiva
Fungsi
2. Financial Distress

3. Unlawfull Execution
II FUNGSI RECOVERY PELAKSANAAN PRESTASI

Ada 2
fungsi :

Alat Tagih Pressie


Utang middle
Creditors have better memories than debtors
(Benjamin Franklin)
FUNGSI DAN TUJUAN
KEPAILITAN
ARTI PAILIT
suatu keadaan dimana debitor
tidak mampu untuk melakukan
pembayaran-pembayaran terhadap
utang-utang dari para kreditornya.
Pada mulanya kepailitan/PKPU ditujukan untuk debitor yang tidak mampu
membayar,namun berkembang juga untuk yang tidak mau membayar meski dia
mampu, Bahkan kepailitan pula dapat ditujukan terhadap debitor yang tidak mau
melaksanakan putusan pengadilan untuk membayar sesuatu meski sudah di
aanmaning
1. Kasus debitor tidak mampu : Putusan No. 285/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN Niaga Jkt.Pst (KSP LG)
2. Kasus Debitor tidak mau : Putusan No. 59/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN Niaga Jkt.Pst (KCN)
3. Kasus Pelaksanaan eksekusi : - Putusan No. 23/Pdt.Sus Pailit/2013/PN Niaga JKT PST (Qsar)
- Putusan 15.PDT.Sus.PKPU/2017/PN.Niaga Sby (GIR)
PAILIT

TIDAK
MEMBAYAR

TIDAK
PAILIT WANPRESTASI
TIDAK
MAMPU MAU
FUNGSI KEPAILITAN
Kepailitan agar terjadi sita umum atas
semua kekayaan Debitor Pailit yang
pengurusan dan pemberesannya dilakukan
oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim
Pengawas sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini. (Vide : Pasal 1 Angka 1 UU 37 Tahun 2004)

Urgensi adanya sita umum terhadap harta kekayaan debitor adalah


agar terjadi pembagian secara adil, sesuai dengan strata kreditor.
Putusan : 37/Pailit/1999/PN.Niaga/Jkt. Pst
UNTUK APA ADANYA KEPAILITAN?

Pasal 1131 BW : paritas creditorium

Pasal 1132 BW : pari passu pro rata parte

Gerechtelijk beslag/ public attachment


PASAL 1131 KUHPerdata

Segala kebendaan si berutang, baik


yang bergerak maupun yang tidak
bergerak, baik yang sudah ada
maupun maupun yang baru akan ada
dikemudian hari, menjadi
tanggungan untuk segala
perikatannya perseorangan.
PASAL 1132 KUHPerdata
Kebendaan tersebut menjadi jaminan bersama-sama bagi
semua orang yang mengutangkan padanya; pendapatan
penjualan benda-benda itu dibagi-bagi menurut
keseimbangannya, yaitu, menurut besar kecilnya piutang
masing-masing, kecuali apabila diantara para berpiutang itu
ada alasan-alasan yang sah untuk didahulukan.
UNTUK APA ADANYA KEPAILITAN?

Menghindari
siapa cepat Dapat.
Siapa lambat
Tidak Dapat.
UNTUK APA ADANYA KEPAILITAN?
Menghindari
Menang.
siapa kuat
Siapa lemah
Tidak Menang.
(Unlawful Execution)
UNTUK APA ADANYA KEPAILITAN?

Kepastian & Keadilan


(rechtzekkerheid & rechtvardigheid)
SEJARAH KEPAILITAN?

Krisis Moneter – IMF

Perubahan peraturan Kepailitan

Perpu No. 1 Tahun 1998 tentang


Perubahan atas Undang-undang
tentang Kepailitan

UU No. 4 tahun 1998


Perpu No. 1 Tahun 1998 j.o UU No. 4 UU 4 TAHUN 1998
Tahun 1998 bukan merupakan
Undang-undang Kepailitan yang baru
melainkan hanya sekadar mengubah
dan menambah
Faillissementsverordening

Faillissementsverordening
terdiri dari 279 pasal.
UU No. 41 Tahun 1998 mencabut 6 pasal
(Pasal 14A, 19, 218, 219, 221 dan
272) & 1 ayat (Pasal 149 ayat (3)).
Ada 93 pasal diubah & menambah 10
pasal baru. Jumlah pasal UU No. 4
Tahun 1998 adalah 282 pasal.
UU 37 TAHUN 2004

UU 37 Tahun 2004 tentang


Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang

308 Pasal
LEGAL STANDING
PEMOHON

PIHAK LAIN
DEBITOR KREDITOR (PEMOHON
EKSKLUSIF)
PIHAK LAIN
Kejaksaan – Kepentingan Umum.

BI/OJK – Bank.

Bapepam (OJK) – Perusahaan Efek, Bursa Efek,


Lembaga Kliring & penjaminan, Lembaga
Penyimpanan.

Menteri Keuangan/OJK – Asuransi, Reasuransi, Dana


Pensiun, BUMN kepentingan publik.

(Pasal 2 ayat (2-5) UUK)

MENTERI KOPERASI – DEBITOR KOPERASI .


SYARAT PERMOHONAN PAILIT (2+1)

1. Minimal utang yang tidak dibayar


lunas, sudah jatuh waktu, dan
dapat ditagih

2. Minimal 2 kreditor

+1. Pembuktian Sederhana


PENGERTIAN UTANG:
kewajiban yang dinyatakan) atau dapat dinyatakan dalam
jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun mata
uang asing, baik secara langsung maupun yang akan timbul
di kemudian hari atau kontinjen, yang timbul karena
perjanjian atau undang-undang dan yang wajib dipenuhi
oleh Debitor dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada
Kreditor untuk mendapat pemenuhannya dari harta
kekayaan Debitor
(Vide : Pasal 1 Angka 6 UU 37 Tahun 2004)
• Utang tersebut adalah utang prestasi, jadi tidak terbatas pada utang uang
saja,tapi utang yang selain dalam bentuk uang juga termasuk.
• Akan tetapi ada kualifikasinya yaitu prestasi yang dapat diuangkan. Kalau
prestasi tersebut tidak dapat diuangkan atau dinyatakan Uang maka tidak
masuk kualifikasi utang sebagai syarat pailit.
PERKEMBANGAN YURISPRUDENSI TENTANG UTANG

1. Utang dalam arti pinjam uang : Putusan No.


2. Utang tidak menyerahkan barang : Putusan No.
31/Pailit/1999/PN. Niaga/Jkt. Pst
3. Utang tidak melaksanakan suatu Tindakan : Putusan No.
203/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN Jkt.Pst (BBM)
4. Utang tidak melaksanakan putusan pengadilan : Putusan
No. Putusan 15.PDT.Sus.PKPU/2017/PN.Niaga Sby (GIR)
5. Bukan utang karena tidak bisa dinilai dg uang : putusan
No. 55/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN Niaga Jkt.Pst (JR)
UNSUR KUMULATIF SYARAT UTANG

1. Tidak dibayar lunas

2. Telah jatuh waktu

3. Dapat ditagih
Prinsip Minimal
NOMINAL UTANG

Amerika, Singapura dan Hongkong


mensyaratkan minimum utang.

Amerika US$ 5.000,-


Singapura S$ 10.000,-
Hongkong HK$ 5.000,-

Indonesia: tidak menganut asas minimal


utang
PENGERTIAN KREDITOR

Kreditor adalah orang yang mempunyai piutang karena


perjanjian atau undang-undang yang dapat ditagih di muka
pengadilan
Tiga klasifikasi Kreditor :

1-Kreditor Separatis
Memegang jaminan kebendaan
Contoh : bank, Multifinance, dll

2-Kreditor Preferen :
Tidak memegang jaminan kebendaan tapi ada
UU yang menentukan bahwa ia didahulukan
Contoh : Pajak, Buruh, Beacukai

3-Kreditor Konkuren:
Tidak memegang jaminan kebendaan dan tidak
ada UU yang menentukan untuk didahulukan
Contoh : Konsumen perumahan, suplier,
TAGIHAN BPJS ITU PREFEREN
ATAUKAH KONKUREN?
PEMBUKTIAN SEDERHANA

Pasal 8 Ayat (4) UUK


Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan
apabila terdapat fakta atau keadaan yang terbukti
secara sederhana bahwa persyaratan untuk
dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1) telah dipenuhi

Penjelasan Pasal 8(4)


Fakta/keadaan yg terbukti secara sederhana :
adanya fakta dua/lebih Kreditor & fakta utang yg
telah jatuh waktu dan tidak dibayar.
Sedangkan perbedaan besarnya jumlah utang yang
didalihkan oleh pemohon pailit dan termohon pailit
tidak menghalangi dijatuhkannya putusan
pernyataan pailit
PEMBUKTIAN SEDERHANA
MENURUT DOKTRIN

• Prima Facie Evidence


• Pembuktian Kasat Mata
• Pembuktian yang “cetho”
PEMBUKTIAN SEDERHANA
MENURUT YURISPRUDENSI

Dianggap Tidak sederhana :


• Force majeur
• Exceptio Non Adlimpiti
Contractus
• Pemalsuan Pidana
• Ultravires
HUKUM
ACARA
KEPAILITAN
DAPATKAH FIRMA DIPAILITKAN ?
Yang dipailitkan adalah pesero firma
(Pasal 5).
Permohonan
BUKAN
Gugatan

Dikonstruksi bukan sebagai perselisihan


akan tetapi sebagai permohonan.

Akan tetapi outputnya


Putusan Bukan Penetapan.
PENGADILAN NIAGA

Pengadilan Khusus di lingkungan Peradilan Negeri


Kompetensi Absolut : memeriksa, mengadili, dan
memutuskan perkara permohonan pailit dan PKPU
dan Hal-Hal Lain Yang Berkaitan
(Pasal 3 (1))
HUKUM ACARA PENGADILAN NIAGA
Kecuali ditentukan lain dalam Undang-
Undang ini maka hukum acara yang berlaku
adalah Hukum Acara Perdata.
(pasal 299 UUK)
KEHARUSAN DENGAN ADVOKAT
Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, 10,
11, 12, 43, 56, 57, 58, 68, 161, 171, 207, dan 212
harus diajukan oleh seorang advokat.
Tidak berlaku dalam hal permohonan diajukan oleh
kejaksaan, Bank Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal,
dan Menteri Keuangan.
(Pasal 7 UUK)
PERSIDANGAN

Debitor wajib di panggil.

Kreditor dapat di panggil.

7 hari sebelum sidang,


relaas harus sudah diterima.
PERSIDANGAN

Putusan harus dijatuhkan paling lambat 60 hari.

Konsekuensi yuridis keterlambatan penjatuhan putusan ?


PERSIDANGAN

Harus dikabulkan jika dapat dibuktikan secara


sederhana syarat pailit telah terpenuhi.

Syarat Pailit.

Pembuktian Sederhana.
AKIBAT HUKUM KEPAILITAN
AKIBAT
HUKUM
KEPAILITAN
ISI PUTUSAN PAILIT
1
BERLAKU
DEMI HUKUM
SERTA MERTA

ASAS FIXATION
ASAS UTANG
2
SITA UMUM ATAS SELURUH
KEKAYAAN HARTA KEKAYAAN:
----------------------------------
TEN GELDE KUNNEN
WORDEN GEMAAKT
(Segala sesuatu yang dapat
dinilai secara
ekonomis/diuangkan)
2A
GOING CONCERN
----------------------------------
SEBELUM INSOLVENSI
SETELAH INSOLVENSI
3
KEHILANGAN HAK MENGURUS HARTA.
MENGURUS BERMAKNA :
1. DADEN VAN BEHOOREN
(mengurus);
2. DADEN VAN BESCHIKKING
(mengalihkan atau
membebankan);
------------------------------------------------
ARGUMENTUM A CONTRARIONYA :
TIDAK KEHILANGAN HAK DILUAR
PENGURUSAN DAN PELEPASAN HARTA,
seperti hak-hak pribadi dan hak politik
3A
KURATOR MENGURUS DAN
MEMBERESKAN HARTA PAILIT
------------------------------------------------
ARGUMENTUM A CONTRARIONYA :
TIDAK MENGURUS DILUAR HARTA PAILIT
4
PERIKATAN YANG DILAKUKAN
SETELAH PUTUSAN PAILIT
TIDAK MENGIKAT HARTA
PAILIT;
------------------------------------
PERIKATAN YANG BELUM
SELESAI, MAKA BERHENTI,
KECUALI DILANJUTKAN OLEH
KURATOR
5
PENETAPAN PELAKSANAAN
PUTUSAN DAN PENYITAAN
BAGIAN HARTA PAILIT GUGUR.
6
PEMENUHAN DARI ATAU
KEPADA DEBITOR PAILIT
TIDAK DAPAT LANGSUNG;
------------------------------------
- PENDAFTARAN PIUTANG.
- VERIFIKASI UTANG.
7
PEKERJA DAN KURATOR
DAPAT MEMUTUSKAN
HUBUNGAN KERJA
8
Dapat dilakukan ACTIO PAULIANA
-----------------------------------------
UPAYA HUKUM UNTUK MEBATALKAN
TRANSAKSI YANG DILAKUKAN
DEBITOR UNTUK KEPENTINGAN
DEBITOR YANG DAPAT MERUGIKAN
KEPENTINGAN PARA KREDITORNYA.
9
KREDITOR SEPARATIS:
1. BERLAKU Stay : 90 hari
2. Parate Eksekusi : 2 bulan
setelah insolvensi
3. Yang eksekusi Kurator
------------------------------------------
VIDE : 55 (1) UUK
STAY : PASAL 56
Eksekusi : Pasal 59
10
GIJZELING (Paksa Badan)
-------------------------------------------
PASAL 93- 96 UUK
PERMA NO. 1 TAHUN 2000 TTG LPB
VIDE : PASAL 209 – 224 HIR
KETENTUAN OT
11
TIDAK BISA JADI PENGURUS PT;
------------------------------------------
VIDE : PASAL 79 (3), 96 UUPT
12
DALAM KEADAAN TERTENTU BISA
TERKENA PIDANA;
------------------------------------------
VIDE : PASAL 396 – 401 KUHP
GUGATAN LAIN-LAIN (GLL)
HAL LAIN-LAIN = GUGATAN LAIN-LAIN?
1
HAL LAIN-LAIN
=
GUGATAN LAIN-LAIN
?
CAKUPAN GLL
GLL ANTARA LAIN :
MENDEROGASI KOMPETENSI PENGADILAN LAIN

1. PERDATA UMUM 2. PTUN

4. PENGADILAN AGAMA
3. PHI

5. PENGADILAN PIDANA
6. ARBITRASE.

7. PENGADILAN PAJAK
NOMENKLATUR SENGKETA DALAM PENGURUSAN DAN PEMBERESAN
PAILIT

1. Gugatan lain-lain (GLL)


2. Actio Pauliana
3. Renvoi Prosedur
4. Pembatalan Perdamaian
MATERI GUGATAN LAIN-LAIN
1. Gugatan terhadap direksi
2. PMH Kurator
3. Perselisihan cakupan harta pailit
4. Perselisihan pembagian
5. Perselisihan AYDA
6. PerlawananPihak Ketiga
7. Actio Pauliana
8. Renvoi Prosedur
9. Sita Umum vs Sita Pidana
10. KTUN
11. Harta Bersama
12. Jaminan Separatis
13. Dsb.
ACTIO PAULIANA, GIJZELING, dan
PIDANA KEPAILITAN
ACTIO PAULIANA
JENIS-JENIS ACTIO PAULIANA
1. Umum (Pasal 1341 BW)
2. Waris (1061 BW)
3. Pailit (41-47 UUK)
DASAR HUKUM
• 1341 BW j.o. 1131 BW

• 41 – 47 UUK
SIAPA yang mengajukan?
• Umum : Kreditor
• Pailit : Kurator dengan
persetujuan hakim pengawas
KRITERIA YANG DI ACTIO PAULIANA

• 1 Tahun sebelum pailit, bisa juga


lebih dari 1 tahun;
• Tidak Wajib;
• Melebihi kewajiban;
• Belum jatuh tempo;
• Pihak terafiliasi;
SYARAT ACTIO PAULIANA

1. Rechthandeling;
2. Mengetahui atau sepatutnya tahu;
3. Yang bertransaksi tahu atau
sepatutnya tahu;
4. Tidak ada kewajiban.
KEMANA DIAJUKAN ?
• Pengadilan Niaga
• Dasar Hukum : pasal 3 (1)
HUKUM ACARA YANG DIGUNAKAN
• Sama dengan Pailit ;
– Jangka waktu;
– Upaya hukum;
– serta merta
PENUNDAAN
KEWAJIBAN

PEMBAYARAN
UTANG
(PKPU)
FILOSOFI PKPU
MENGAPA DEBITOR PERLU DIBERIKAN PKPU?

1. Persoalan Likuiditas sementara, tapi


usahanya prospektif

2. Melindungi Reputasi debitor dari kepailitan

3. Ada harapan besar atas Kemampuan


Pembayaran setalah direstruturisasi

4. Adanya prinsip Debt Forgiveness Principle,


secara parsial
ARTI PKPU

Suatu jangka waktu tertentu yang diberikan oleh


Undang-undang melalui putusan hakim niaga dimana
dalam jangka waktu tertentu tersebut tersebut kepada
pihak kreditor dan debitor diberikan kesempatan untuk
memusyawarahkan Kembali cara-cara pembayaran
utangnya, baik yang sudah jatuh tempo maupun yang
belum jatuh tempo Dimana debitor akan menawarkan
proposal restrukturisasi utang memberikan rencana
pembayaran seluruh atau sebagian utangnya.
KAITAN DENGAN
KEPAILITAN

PAILIT : PEMBERESAN

PKPU : RESTRUKTURISASI
Syarat Pengajuan PKPU

Pada prinsipnya sama dengan syarat


pengajuan permohonan pailit. Hal ini karena
dalam keadaan tertentu, PKPU dapat berakhir
dengan kepailitan debitor.
VARIAN PENGAJUAN PKPU

1. PKPU MURNI : Pengajuan PKPU yang tanpa


didahului dengan permohonan pailit

2. PKPU TANGKISAN : Pengajuan PKPU sebagai


reaksi/tangkisan atas permohonan pailit
JENIS PKPU
1. PKPU SEMENTARA : PKPU pertama kali
yang diputus oleh hakim atas adanya
permohonan PKPU

2. PKPU TETAP : PKPU yang disetujui


oleh korum kreditor yang kemudian
ditetapkan oleh hakim, setalah PKPU
Sementara
QOURUM PENGAMBILAN
PUTUSAN PKPU TETAP

Persetujuan lebih dari ½ Kreditor


konkuren yang hadir dan mewakili
minimal 2/3 tagihan;

Persetujuan lebih dari ½ Kreditor


Separatis yang hadir dan mewakili
minimal 2/3 tagihan;
PENGURUS DALAM PKPU
Pengurus adalah pihak yang ditetapkan oleh
pengadilan niaga yang bertugas melakukan
pengawasan terhadap debitor PKPU

Pengurus perorangan,
BHP tidak dapat menjadi pengurus. Namun
dalam hal permohona PKPU, pemohon tidak
mengajukan calon pengurus PKPU, maka hakim
dapat menetapkan BHP sebagai pengurus PKPU
AKIBAT HUKUM PKPU

Tidak Ada Upaya Hukum Apapun

Kehilangan kebebasannya tapi tetap


bevoegd dan bekwaam

MASUKNYA PENGURUS/ ADMINISTRATOR

Tidak Dapat dipaksa bayar utang


AKIBAT HUKUM PKPU

Tidak bayar hutang (grace period, Delay, etc.)

Stay, ditangguhkan, gugur.

Perkara jalan terus.

Set-off.

Dsb.
PKPU YANG BERAKHIR
DENGAN KEPAILITAN

1. Kesalahan debitor (255)

2. Perdamaian ditolak (289)


3. Perdamaian tidak disahkan (285)

4. Perdamaian dibatalkan (291)

5. Melewati waktu (230, 285)


BAGAN PKPU PERDAMAIAN
DILAKSANAKAN
Pengurusan & pERDAMAIAN
PKPU
PERDAMAIAN PENGESAHAN O/
DALAM PKPU MAJELIS HAKIM

PUTUSAN
PERMOHONAN PUTUSAN PKPU
PKPU
PKPU SEMENTARA PERDAMAIAN
TETAP
DIBATALKAN

RENCANA
PERDAMAIAN TIDAK
ADA/DITOLAK
KREDITUR
PEMBAGIAN TIDAK
DINYATAKAN LUNAS

PAILIT PEMBERESAN
PEMBAGIAN
DINYATAKAN LUNAS

REHABILITAS

99
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai