Anda di halaman 1dari 42

HUKUM ACARA PERADILAN

NIAGA (PKPU DAN KEPAILITAN)


Oleh:
Dr. Soedeson Tandra, S.H., M.Hum.
Disampaikan dalam Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) yang diselenggarakan oleh
Dewan Pengacara Nasional Indonesia – Universitas Jayabaya - FHP Law School
Pada Tanggal 15 Maret 2022
HUKUM ACARA PENGADILAN NIAGA

Berdasarkan ketentuan Pasal 299 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang


Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang menyatakan ”Kecuali ditentukan
lain dalam Undang-Undang ini maka hukum acara yang berlaku adalah Hukum Acara
Perdata” artinya apabila tidak diatur dalam Undang-Undang ini maka merujuk pada
ketentuan yang diatur dalam HIR.

Copyright by Dr. Soedeson Tandra, S.H., M.Hum. 15/03/2022


PENGADILAN NIAGA

Pengadilan Niaga adalah Pengadilan dalam lingkungan Badan Peradilan Umum dan bukan lingkungan
badan peradilan yang berdiri sendiri (vide Pasal 1 butir 7 UUKPKPU). Pembentukan Pengadilan Niaga
diatur berdasarkan Berdasarkan Keppres No. 97 tahun 1999.
Kewenangan Pengadilan Niaga berdasarkan Pasal 300 Ayat (1) Undang Undang No. 37 tahun 2004
yang berbunyi “Pengadilan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang ini, selain memeriksa dan
memutus permohonan pernyataan pailit dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, berwenang
pula memeriksa dan memutus perkara lain di bidang perniagaan yang penetapannya dilakukan dengan
undang-undang”.
Pengadilan Niaga ini merupakan Pengadilan khusus yang memeriksa dan memutus perkara-perkara
dibidang perniagaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada pemeriksaan perkara kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), tetapi juga pada perkara Hak Kekayaan Intelektual
(HKI).

15/03/2022 Copyright by Dr. Soedeson Tandra, S.H., M.Hum.


KEWENANGAN PENGADILAN NIAGA
Kepailitan
dan
PKPU

Pengadilan Negeri
Peradilan Umum pada Pengadilan HKI
Niaga

Sengketa KPPU
PENGORGANISASIAN PENGADILAN NIAGA
▪ Mengenai pengorganisasian, sepenuhnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi peradilan
umum. Untuk pertama kalinya Pengadilan Niaga dibentuk pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
dan kemudian dilakukan secara bertahap dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
▪ Berdasarkan Keppres No. 97 tahun 1999 tentang Pembentukan Pengadilan Niaga Pada
Pengadilan Negeri Ujung Pandang, Pengadilan Negeri Medan, Pengadilan Negeri Surabaya, dan
Pengadilan Negeri Semarang, Pemerintah menetapkan pengadilan niaga pada 5 pengadilan
negeri, yaitu
1. Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Ujung Pandang (sekarang dikenal Makassar);
2. Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan;
3. Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya;
4. Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya; dan
5. Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang.

15/03/2022 Copyright by Dr. Soedeson Tandra, S.H., M.Hum.


YURIDIKSI PENGADILAN NIAGA
P. Niaga Jakarta
Meliputi: Prov. DKI Jakarta, Jawa Barat,
Pusat
Sumsel, Lampung, Kalbar

P. Niaga Medan Meliputi: Prov. Sumut, Riau, Sumbar, Bengkulu,


5 domisili Jambi, NAD
pengadilan niaga
DOMISILI untuk seluruh
HUKUM Indonesia P. Niaga Surabaya Meliputi: Prov. Jatim, Kalsel, Kalteng, Kaltim,
Kepres No.97/1999 Bali, NTB, NTT

P. Niaga
Meliputi: Prov. Sulsel, Sul. Tenggara, Sulteng,
Makassar Sulut, Maluku, Papua

P. Niaga Semarang Meliputi : Prov. Jateng dan DI Yogyakarta


KEPAILITAN
Secara umum, PAILIT adalah SITA UMUM menurut hukum atas seluruh harta benda Debitor agar
dicapainya perdamaian antara Debitor dan para Kreditor atau agar harta tersebut dapat dibagi-bagi
secara adil di antara para Kreditor. Dalam hal ini penyitaan tersebut dilaksanakan oleh Pengadilan dan
kemudian dilakukan eksekusi atas semua harta kekayaan Debitor tersebut demi untuk kepentingan
bersama para Kreditor.
Istilah “pailit” berasal dari bahasa Perancis “Faillite” yang berarti pemogokkan atau kemacetan
pembayaran, sedangkan orang yang berhenti membayar dalam bahasa Perancis disebut “le faill” yang
berarti gagal. Dalam bahasa Inggris kita kenal kata “to fail” dengan arti yang sama. Demikian pula kata
kerja “failire” dalam bahasa Latin.
Di negara-negara yang berbahasa Inggris pengertian yang dipergunakan untuk istilah-istilah itu adalah
“bankrupt” dan “bankruptcy”. Didalam bahasa Indonesia kata pailit atau bangkrut mengandung
pengertian menderita kerugian besar hingga jatuh (tentang perusahaan, toko dsb); gulung tikar; jatuh
miskin.

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


KEPAILITAN
Undang-undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
(UUKPKPU), dalam Pasal 1 Angka 1 memberikan definisi dan pengertian kepailitan yang sejalan
dengan hakekat kepailitan, yaitu :
“Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan Debitor pailit yang pengurusannya dan
pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur
dalam undang-undang ini.”
Sedangkan dalam Black’s Law Dictionary, pailit atau bankrupt didefinisikan sebagai:
“The state or condition of a person (Individual, partnership, corporation, municipality) who is unable
to pay its debt as they are, or become due. The term includes a person againts whom an involuntary
petition has been filed, or who has filed a voluntary petition, or who has been adjudged a bankrupt”.

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


KEPAILITAN
▪ Walaupun dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 menyatakan tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (K PKPU), namun dalam praktek beracaranya proses
PKPU lebih dahulu daripada proses Kepailitan, atau proses Kepailitan tersendiri tanpa melalui
proses PKPU terlebih dahulu, bukan sebaliknya;
▪ Dalam UUK PKPU, Pembahasan tentang hal-hal berkaitan dengan Kepailitan termaksud pada
Pasal 1 s/d Pasal 221 sedangkan hal-hal berkaitan dengan PKPU dan ketentuan lainnya dibahas
pada Pasal 222 s/d Pasal 308 dengan beberapa ketentuan mutatis mutandis dengan hal-hal
dalam Kepailitan.

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


PRINSIP DAN ASAS KEPAILITAN

Pasal 1131 KUHPerdata Paritas Creditorum


dan
Pari Passu Pro Rata Parte
KEPAILITAN dan
Structured Creditorum

Pasal 1132 KUHPerdata



Pasal 1131 KUHPerdata
“Segala kebendaan si berutang, baik yang
bergerak maupun yang tak bergerak, baik yang
sudah ada, maupun yang baru akan ada di
kemudian hari, menjadi tanggungan untuk
segala perikatan perseorangan”

Pasal 1132 KUH Perdata
“Kebendaan tersebut menjadi jaminan bersama-
sama bagi semua orang yang mengutangkan
padanya, pendapatan penjualan benda-benda
itu dibagi-bagi menurut keseimbanganya itu
menurut besar kecilnya piutang masing-masing,
kecuali apabila di antara para berpiutang itu ada
alasan-alasan yang sah untuk didahulukan”
PRINSIP KEPAILITAN
▪ Secara prinsip semua Kreditor mempunyai hak yang sama atas pembayaran;
▪ Artinya bahwa hasil harta kepailitan akan dibagikan sesuai dengan porsi besarnya
tuntutan Kreditor (Pari Passu Prorata Parte) dan merupakan realisasi dari ketentuan
Pasal 1131 Burgerlijk Wetboek (BW) dan Pasal 1132 Burgerlijk Wetboek (BW), dimana
kebendaan tersebut menjadi jaminan bersama-sama bagi semua Kreditor yang dibagi
menurut prinsip keseimbangan (Paritas Creditorum).

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


UTANG
✓ Berdasarkan ketentuan Pasal 1 Angka 6 UUK PKPU, menyatakan Utang adalah kewajiban yang
dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia
maupun mata uang asing, baik secara langsung maupun yang akan timbul di kemudian hari atau
kontinjen, yang timbul karena perjanjian atau undang-undang dan yang wajib dipenuhi oleh
Debitor dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada Kreditor untuk mendapat pemenuhannya
dari harta kekayaan Debitor;
✓ Kewajiban menurut Pasal 1234 dan Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
diklasifikasikan sebagai perbuatan:
UNTUK MEMBERIKAN SESUATU
UNTUK BERBUAT SESUATU
UNTUK TIDAK BERBUAT SESUATU.

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


JENIS-JENIS KREDITOR/PIUTANG DALAM KEPAILITAN
DAN PKPU

KREDITOR PREFEREN

KREDITOR SEPARATIS

KREDITOR KONKUREN

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


KREDITOR PREFEREN
✓ Kreditor yang karena Undang-Undang wajib mendapatkan pelunasan terlebih dahulu;
✓ Mempunyai hak istimewa yang oleh Undang-Undang sehingga tingkatnya lebih tinggi
daripada tagihan lainnya (vide Pasal 1139 KUHP dan Pasal 1149 KUHP);
✓ Tagihan piutang terhadap upah buruh merupakan tagihan di atas tagihan preferen
lainnya, atau bisa juga diklasifikasikan menjadi utang harta pailit (vide Putusan MK RI
tahun 2014)

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


KREDITOR SEPARATIS
✓ Kreditor pemegang hak jaminan kebendaan;

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


KREDITOR KONKUREN
✓ Kreditor bersaing dengan hak pari passu pro rata;

✓ Kreditur konkuren mempunyai kedudukan yang sama atas pelunasan utang


tanpa ada yang didahulukan.

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


SYARAT KEPAILITAN
Dalam ketentuan Pasal 2 UU No. 37 Tahun 2004 Undang-undang Tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) menentukan:
1) Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang
telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusanpengadilan, baik atas permohonan
sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih Kreditornya.
2) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) dapat juga diajukan oleh Kejaksaan untuk
kepentingan umum.
3) Dalam hal debitor adalah bank, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Bank
Indonesia.
4) Dalam hal debitor adalah Perusahaan Efek, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga
Penyimpan dan Penyelesaian, permohonan pailit hanya dapat diajukan oleh Bapepam (Sekarang
diambil oleh Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia (OJK RI).
5) Dalam hal debitor adalah Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasuransi, Dana Pensiun atau BUMN yang
bergerak di bidang kepentingan publik, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh
Menteri Keuangan (Sekarang dialihkan ke Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia (OJK RI).

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


SYARAT DAN SIFAT KEPAILITAN
▪ Pembuktian Sederhana, berdasarkan ketentuan Pasal 8 Ayat (4) Jo Penjelasan Pasal 8 Ayat (4)
menyatakan “permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta atau
keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) telah dipenuhi”, artinya sederhana apabila telah
memenuhi fakta adanya dua utang yang telah jatuh waktu dan tidak dibayar, sedangkan
terhadap perbedaan nilai utang antara pihak Pemohon dan Termohon tidak menjadi halangan
terhadap putusan Pengadilan;
▪ Putusan tingkat pertama bersifat serta merta (uit voorbar vij vooraad), perkara kepailitan tidak
mengenal upaya hukum banding melainkan langsung upaya hukum Kasasi.

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


PROSEDUR PENGAJUAN PERMOHONAN PAILIT
1. Permohonan pernyataan pailit diajukan kepada Ketua Pengadilan melalui Panitera (vide
Pasal 6 ayat 2 UU 37/2004).
2. Panitera menyampaikan permohonan pernyataan pailit kepada Ketua Pengadilan paling
lambat 2 (dua) hari setelah tanggal permohonan didaftarkan. Dalam jangka waktu 3
(tiga) hari setelah tanggal permohonan didaftarkan, pengadilan menetapkan hari sidang.
3. Sidang pemeriksaan dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 20 (dua puluh) hari
setelah tanggal permohonan didaftarkan (vide pasal 6).

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


PROSEDUR PENGAJUAN PERMOHONAN PAILIT
4. Pengadilan wajib memanggil Debitor jika permohonan pailit diajukan oleh Kreditor, Kejaksaan, Bank
Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal atau Menteri Keuangan (vide Pasal 8).
5. Pengadilan dapat memanggil Kreditor jika pernyataan pailit diajukan oleh Debitor dan terdapat
keraguan bahwa persyaratan pailit telah dipenuhi (vide Pasal 8).
6. Pemanggilan tersebut dilakukan oleh juru sita dengan surat kilat tercatat paling lama 7 hari sebelum
persidangan pertama diselenggarakan (vide Pasal 8 ayat (2)).
7. Putusan Pengadilan atas permohonan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta terbukti bahwa
persyaratan pailit telah terpenuhi dan putusan tersebut harus diucapkan paling lambat 60 (enam
puluh) hari setelah didaftarkan (vide Pasal 8).
8. Putusan atas permohonan pernyataan pailit tersebut harus memuat secara lengkap pertimbangan
hukum yang mendasari putusan tersebut berikut pendapat dari majelis hakim dan harus diucapkan
dalam sidang yang terbuka untuk umum dan dapat dilaksanakan terlebih dahulu, sekalipun terhadap
putusan tersebut ada upaya hukum (vide Pasal 8 ayat (7)).

15/03/2022 Copyright by Dr. Soedeson Tandra, S.H., M.Hum.


PIHAK-PIHAK YANG DAPAT MENGAJUKAN
PERMOHONAN PAILIT DAN/ATAU PKPU
ADVOKAT ▪ DEBITOR UMUM

KEJAKSAAN ▪ KEPENTINGAN UMUM

PERMOHONAN ▪ PERUSAHAAN EFEK


PAILIT/PKPU BAPEPAM
▪ BURSA EFEK
▪ LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN
OTORITAS ▪ LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN
MENTERI JASA
KEUANGAN
▪ ASURANSI
KEUANGAN
▪ REASURANSI
▪ DANA PENSIUN
▪ PERUM
▪ BUMN BERGERAK PADA KEPENTINGAN PUBLIK
BANK INDONESIA ▪ PERSERO
▪ BANK
15/03/2022 Copyright by Dr. Soedeson Tandra, S.H., M.Hum.
SKEMA kepailitan
KPN mempelajari,
Permohonan Menetapkan majelis
Pailit, diajukan Panitera menyampaikan hakim, hari
kepada KPN Kepada KPN sidang pertama
melalui panitera (maks. 2 hari) (maks. 3 hari)

Dgn alasan yg cukup


Sidang dapat ditunda Sidang Panggilan sidang
(maks. 25 hari) dilaksanakan (maks. 7 hari
(maks. 20) Sebelum sidang 1)

Salinan putusan
Putusan disampaikan kpd
(maks. 60 hari) yg berkepentingan
(maks. 3 hari
setelah putusan)
PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG

• Dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan


Kewajiban Pembayaran Utang (UUK PKPU) tidak diatur secara tegas tentang definisi
PKPU;
• PKPU/Suspension of Payment merupakan suatu konsep dalam ilmu hukum dagang yang
memungkinkan seorang Debitor yang mempunyai itikad baik untuk mengajukan
permohonan menunda kewajibannya dalam membayar utang yang dimilikinya, dengan
tujuan:
1. Debitor dalam jangka waktu yang cukup dapat memperbaiki kesulitan yang
dialaminya dan pada akhirnya akan dapat melunasi/membayar utang-utangnya di
kemudian hari.
2. Bagi pihak Kreditor karena adanya PKPU ini, kemungkinan akan dibayarkan
piutangnya secara penuh oleh Debitor sehingga tidak merugikannya.
PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG
(PKPU)

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) (Suspension of Payment) merupakan


suatu konsep dalam ilmu hukum dagang yang memungkinkan seorang Debitor yang
mempunyai itikad baik untuk mengajukan permohonan menunda kewajibannya dalam
membayar utang yang dimilikinya, dengan tujuan:
1. Debitor dalam jangka waktu yang cukup dapat memperbaiki kesulitan yang
dialaminya dan pada akhirnya akan dapat melunasi/membayar utang-utangnya di
kemudian hari.
2. Bagi pihak Kreditor karena adanya PKPU ini, kemungkinan akan dibayarkan
piutangnya secara penuh oleh Debitor sehingga tidak merugikannya.

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


SYARAT PKPU
- Debitor memiliki lebih dari 1 (satu) Kreditor
- Dapat dilakukan oleh:
1. Debitor, dengan syarat Debitor tersebut memperkirakan bahwa dirinya tidak dapat
melanjutkan membayar utang-utangnya pada saat jatuh tempo dan dapat ditagih
(vide Pasal 222 ayat (2) UU No. 37 Tahun 2004).
2. Kreditor, dengan syarat apabila Kreditor tersebut memperkirakan bahwa Debitor
tidak dapat melanjutkan membayar utangnya yang sudah jatuh tempo dan dapat
ditagih (vide Pasal 222 ayat (3) UU No. 37 Tahun 2004).

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


AKIBAT PKPU
Terhadap Status Hukum Debitor
1. Adanya batasan bagi seorang Debitor dalam PKPU untuk dapat melakukan tindakan
atas harta yang dimilikinya. Debitor memerlukan adanya persetujuan dari Pengurus
untuk melakukan tindakan kepengurusan atau kepemilikan atas seluruh atau
sebagian hartanya. (vide Pasal 240 Ayat (1) UU No. 37 Tahun 2004)
2. Adanya PKPU tidak mempengaruhi status hukum Debitor di muka pengadilan.
Dengan demikan, PKPU tidak dapat menghentikan perkata atas Debitor yang sudah
mulai diperiksa serta tidak pula menghalangi pihak manapun untuk mengajukan
gugatan terhadap Debitor atas suatu perkara baru (vide Pasal 243 Ayat (1) UU No.
37 Tahun 2004)

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


SYARAT PERMOHONAN PKPU

Dalam ketentuan Pasal 222 Jo Pasal 223 Jo


Pasal 224 Mutatis Mutandis Pasal 2 Jo Pasal 8
Ayat (4) UU No. 37 Tahun 2004 Undang-Undang
Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU)
SKEMA PKPU
KPN mempelajari,
Permohonan Menetapkan majelis
Pailit, diajukan Panitera menyampaikan hakim, hari
kepada KPN Kepada KPN sidang pertama
melalui panitera (maks. 2 hari) (maks. 3 hari)

Dgn alasan yg cukup


Sidang dapat ditunda Sidang Panggilan sidang
(maks. 25 hari) dilaksanakan (maks. 7 hari
(maks. 20) Sebelum sidang 1)

Salinan putusan
Putusan disampaikan kpd
(maks. 60 hari) yg berkepentingan
(maks. 3 hari
setelah putusan)
KURATOR

Balai Harta
Peninggalan
KURATOR
(vide Pasal 1 Angka 5
UUK PKPU)

Perorangan (Swasta)

15/03/2022

Copyright by Dr. Soedeson Tandra, S.H., M.Hum.


TUGAS KURATOR

PENGURUSAN

KURATOR
(vide Pasal 69 UUK
PKPU)

PEMBERESAN

15/03/2022

Copyright by Dr. Soedeson Tandra, S.H., M.Hum.


KURATOR DAN PENGURUS
▪ Seseorang yang ditunjuk dan diangkat oleh Pengadilan Niaga untuk melakukan tugas terhadap
Debitor Pailit dan Harta Pailit dinamakan KURATOR, sedangkan seseorang yang ditunjuk dan
diangkat oleh Pengadilan Niaga untuk melakukan tugas bersama-sama dengan Debitor PKPU
dinamakan PENGURUS;

▪ Kurator adalah Balai Harta Peninggalan atau orang perseorangan yang diangkat oleh Pengadilan
untuk mengurus dan membereskan harta Kreditor Pailit di bawah perusahaan pengawasan
Hakim Pengawas sesuai dengan Undang-undang ini. (vide Pasal 1 angka 5 jo Pasal 70 ayat (1)
UUK PKPU)

▪ Kurator merupakan pengampu (Curatele) dari Debitor pailit yang kehilangan haknya untuk
mengurus harta kekayaannya akibat pernyataan pailit. Kurator diangkat oleh Pengadilan
bersamaan dengan putusan permohonan pailit. Kurator merupakan satu-satunya pihak yang
akan menangani seluruh kegiatan pemberesan termasuk pengurusan harta pailit.

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


KURATOR DAN PENGURUS
▪ Sedangkan Pengurus dalam PKPU, bertindak bersama-sama dengan Debitor PKPU
untuk melakukan pengurusan atas sebagian atau seluruh harta Debitor, sehingga atas
segala tindakan Debitor PKPU wajib diketahui dan/atau disetujui oleh Pengurus,
apabila Debitor melakukan hal-hal dan/atau tindakan tanpa sepengetahuan atau seijin
oleh Pengurus, maka Pengurus berhak melakukan segala tindakan yang dipandang
penting dan perlu guna mencegah kerugian atas harta Debitor (vide Pasal 240 Ayat (1)
dan Ayat (2) UUK PKPU);

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


TUGAS KURATOR

Tugas Kurator adalah melakukan PENGURUSAN dan/atau PEMBERESAN harta pailit (vide
Pasal 69), yang mana untuk melaksanakan tugas dan kewenangan, seorang Kurator perlu
untuk memilah kewenangan yang dimilikinya berdasarkan Undang-undang, yaitu:
1. Kewenangan yang dapat dilaksanakan tanpa diperlukan persetujuan dari instansi
atau pihak lain, dan
2. Kewenangan yang baru dapat dilaksanakan setelah memperoleh persetujuan dari
pihak lain, yang dalam hal ini adalah Hakim Pengawas. (vide Pasal 16 Ayat (1) dan
Ayar (2)

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


KEWAJIBAN SEORANG KURATOR
Pasal 21 UU No. 37 Tahun 2004
“Kepailitan meliputi seluruh kekayaan Debitor pada saat putusan
pernyataan pailit diucapkan serta segala sesuatu yang diperoleh selama
kepailitan”.

Pasal 24 Ayat (1) & (2)


Sita umum
dari 00.00
tanggal putusan pailit
Pribadi Melakukan tugas-tugas
manajemen dan/atau

Balai Harta Likuidasi/pemberesan


KURATOR & Peninggalan
harta pailit
(BHP)

15/03/2022 Copyright by Dr. Soedeson Tandra, S.H., M.Hum.


TANGGUNG JAWAB KURATOR

Dalam melaksanakan tugasnya ini, kurator wajib melaporkannya setiap 3 bulan kepada Hakim
Pengawas, terutama mengenai keadaan harta pailit (vide Pasal 74).
Kurator merupakan pihak yang memegang peranan dalam kepailitan, maka Kurator dengan segala daya
upaya yang perlu dan patut harus mengusahakan keselamatan harta pailit, karena Kurator
bertanggung jawab pribadi terhadap kesalahan atau kelalaiannya dalam melaksanakan tugas
pengurusan dan/atau pemberesan yang menyebabkan kerugian terhadap harta pailit (vide Pasal 72).

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


TANGGUNG JAWAB KURATOR
Seorang kurator dapat dipertanggungjawabkan jika ia telah melakukan perbuatan melawan hukum.
Tanggung jawab kurator ini dapat dibagi menjadi:
1. Tanggung Jawab Kurator Dalam Kapasitasnya Sebagai Kurator. Dalam hal yang berkewajiban
membayar kerugian adalah harta pailit dan bukan kurator secara pribadi,
1. Kurator lupa memasukkan salah satu kreditor dalam rencana distribusi.
2. Kurator menjual aset debitor yang tidak termasuk pada harta pailit.
3. Kurator menjual aset pihak ketiga.
4. Kurator gagal membantah suatu tuntutan atau untuk membatasi tanggung jawab.
2. Tanggung jawab pribadi kurator apabila secara pribadi ia telah melakukan suatu perbuatan
melawan hukum dalam kapasitas sebagai kurator. Dalam hal ini kurator bertanggung jawab
secara pribadi, ia harus membayar sendiri kerusakan yang ditimbulkannya, misalnya jika kurator
menggelapkan harta pailit.

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


Insolvensi
(vide Penjelasan Pasal 57 Jo Pasal 178 UUKPKPU)

Copyright by Dr. Soedeson Tandra, S.H., M.Hum. 15/03/2022


PERDAMAIAN
✓ Debitor dalam upaya untuk menghindari dari adanya kepailitan dan/atau lepas dari
kepailitan, untuk tetap dapat menjaga nama baik diri pribadi ataupun perusahaan,
debitor dapat melakukan upaya perdamaian. Dalam beracara di Pengadilan Niaga,
terdapat 2 (dua) macam perdamaian, yaitu Perdamaian yang diajukan dalam
proses kepailitan dan Perdamaian dalam proses PKPU.
✓ Perdamaian dalam kepailitan berbeda karakteristiknya dengan perdamaian dalam
PKPU. Perdamaian dalam kepailitan lebih mengarah pada proses penyelesaian utang-
utang debitor melalui pemberesan harta pailit, sedangkan perdamaian dalam PKPU
lebih ditekankan pada rencana penawaran pembayaran atau melakukan
restrukturisasi pembayaran utang.

15/03/2022 COPYRIGHT BY DR. SOEDESON TANDRA, S.H., M.HUM.


Perdamaian Dalam PKPU
(vide Pasal 265-289 UUKPKPU)

Debitor PKPU dapat menawarkan rencana perdamaian kepada seluruh kreditor dalam proses PKPU. Rencana
perdamaian dapat diterima apabila memenuhi ketentuan Pasal 281 Ayat (1) UUK PKPU Jo PP Nomor 10 Tahun
2005.
Diterima Homologasi (vide Pasal 285 Ayat (1) UUK PKPU)

PKPU
Ditolak Pailit (vide Pasal 285 Ayat (3) UUK PKPU)

Note: Apabila rencana perdamaian yang diajukan oleh Debitor ditolak oleh
Kreditor dan PKPU berakhir dengan pailit, maka tidak dapat diajukan
perdamaian untuk kedua kalinya.

Copyright by Dr. Soedeson Tandra, S.H., M.Hum. 15/03/2022


Perdamaian Dalam Pailit
(vide Pasal 144-177 UUKPKPU)
Debitor Pailit berhak mengajukan rencana perdamaian kepada seluruh kreditor dalam proses Pailit. Rencana
perdamaian dapat diterima apabila memenuhi ketentuan Pasal 151 UUK PKPU Jo PP Nomor 10 Tahun 2005.

Diterima Homologasi (vide Pasal 159 Ayat (1) UUK PKPU)

PAILIT
Ditolak Insolvensi (vide Pasal 178 Ayat (1) UUK PKPU)
Note: Apabila rencana perdamaian telah diajukan oleh Debitor pada saat proses
PKPU namun ditolak oleh Kreditor dan PKPU berakhir dengan pailit, maka Debitor
dinyatakan insolvensi tidak dapat diajukan perdamaian untuk kedua kalinya
dalam proses kepailitan.

Copyright by Dr. Soedeson Tandra, S.H., M.Hum. 15/03/2022

Anda mungkin juga menyukai