Anda di halaman 1dari 49

PELATIHAN APU &

BSI
LEGAL GROUP
PPT
LEGALITAS CALON NASABAH

Disampaikan Oleh :
Haditya Sanjaya
Legal Wholesale & Business
Partner Department Head
PENERAPAN APU PPT
ASPEK LEGALITAS PEMBUKAAN REKENING
Nasabah Perorangan

a. Rekening Perorangan untuk WNI


1) Legalitas/tanda bukti diri
2) Jika dibuka atas nama Usaha Dagang, maka melampirkan legalitas/ijin usaha yang sah
3) Penggunaan stempel (cap) perusahaan sebagai syarat penarikan dana pada Bank hanya berlaku bagi Nasabah yang
Rekeningnya termasuk dalam golongan rekening atas nama suatu Badan Usaha/Badan Hukum
4) Perubahan tanda tangan, stempel dan/atau data Nasabah pemegang Rekening harus melalui permintaan resmi dan
tertulis dari Nasabah Pemegang Rekening
5) Pembukaan Rekeing dengan menggunakan cap jempol tidak diperkenankan
6) Verifikasi dokumen dan persyaratan oleh Bank

b. Persyaratan Dokumen untuk WNA


1) Paspor
2) Kartu Ijin Menetap Sementara (KIMS/KITAS), Ijin Tinggal Tetap (KITAP) yang dikeluarkan Kantor Imigrasi
3) Surat Keterangan domisili dari Kantor Kelurahan setempat
4) Surat pernyataan FATCA (Foreign Account Tax Compliance Act) khusus untuk US Indica (Indikasi warga Negara AS)
5) Surat Pernyataan untuk kepentingan pertukaran informasi perpajakan/Automatoc Exchange of Informastion (AEOI)

2
Source : SPB Penghimpunan Dana
PENERAPAN APU PPT
ASPEK LEGALITAS PEMBUKAAN REKENING
Nasabah Non Perorangan (Badan Hukum/Non badan hukum)

a. Mengacu pada Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (PPT) mengenai prosedur penerimaan, identifikasi dan verifikasi.
b. Melampirkan dokumen antara lain:
1. Akta pendirian/anggaran dasar yang telah disahkan oleh instansi yang berwenang dan/atau
berupa izin kegiatan atau tujuan perkumpulan/organisasi dari instansi yang berwenang.
2. Susunan pengurus perkumpulan/organisasi dan surat penunjukan bagi pihak-pihak yang
berwenang mewakili perkumpulan/organisasi dalam melakukan hubungan dengan bank.
3. Pas foto ukuran 4x6 1 (satu) lembar untuk setiap pengurus dan pejabat/staf yang diberi kuasa
4. mengisi dan menandatangani form ketentuan dan syarat khusus rekening tabungan non-perorangan
5. melakukan verifikasi dokuman dan kewenangan pengurus masih berlaku

3
Source : SPB Penghimpunan Dana
PENERAPAN APU PPT
Persyaratan Pembukaan Rekening Bagi Badan Usaha Badan Hukum dan Non Badan Hukum

No Persyaratan Dokumen Badan Hukum Non Badan Hukum


1. Akte Pendirian dan Anggaran Dasar Badan √
berikut perubahanterakhir. √
(Khusus Bagi Badan Usaha Milik Negara yang
berbentuk
Perusahaan Umum dan Badan Hukum Milik Negara,
dokumen tersebut dapat digantikan dengan Peraturan
Pemerintah yang mengatur mengenai pendirian
Perusahaan Umum atau Badan Hukum Milik Negara
tersebut, termasuk perubahannya).
2. Surat Pengesahan Akte Pendirian dan
Anggaran DasarBadan dari:
(a) Kementerian terkait Hukum dan √ -
HAM untukPerseroan Terbatas
(termasuk PT dalam bentuk BUMN)
dan
yayasan.
(b) Kementerian terkait usahaKoperasi √ -
untuk Koperasi.
(c) Kementerian terkait √ -
Keuangan untuk DanaPensiun
3. Surat Keterangan Terdaftar dariMenteri - Khusus untuk Firma/Commanditer
Hukum dan Hak Asasi Manusia tempat Venootschap (CV),
FirmaCommanditer Venootschap (CV)
4 didirikan.
Source : SPB Penghimpunan Dana
PENERAPAN APU PPT
Persyaratan Pembukaan Rekening Bagi Badan Usaha Badan Hukum dan Non Badan Hukum

No Persyaratan Dokumen Badan Hukum Non Badan Hukum


4 Daftar susunan pengurus Badan √ √
berikut fotokopi bukti identitas diri yang sah dan masih
berlaku.
5 Dokumen Perizinan √ √
(1) Dokumen perijinan usahasesuai jenisnya.
(2) SITU (Surat Ijin Tempat Usaha), atau dokumen √ √
sejenis lainya yang
diterbitkan oleh pihak yangberwenang.
(3) Bagi PT berbentuk Penanaman Modal Asing √ -
ditambahkan dokumen perijinan terkait dengan
penanaman modal asing.
6 Nomor Pokok Wajib Pajak(NPWP) √ √
7 Laporan Keuangan atau deskripsi kegiatan √ Jika diperlukan
usaha
8 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) √ -
/ Nomor Induk Berusaha (NIB);
9 Surat penunjukkan khusus sebagai Kepala Cabang √ -
atau Kepala Bagian Keuangan/Bendaharawan dari
suatu Perusahaan/ Badan/Instansi jika diperlukan

5 Source : SPB Penghimpunan Dana


LEGALITAS CALON NASABAH

NASABAH

PERORANGAN BADAN

ORANG PERUSAHAAN BADAN HUKUM:


NON BADAN HUKUM:
PERORANGAN DAGANG • PT
• CV
• KOPERASI
• FIRMA
• BUMN
• PERSEKUTUAN PERDATA
• BUMD
• YAYASAN
LEGALITAS SUBJEK HUKUM ORANG PERORANGAN

• Kartu Identitas
CAKAP • BW: 21 thn atau sdh kawin
• UU Notaris : 18 thn atau sdh kawin

• Kawin/tidak? → Akta Nikah, KK

STATUS • Adakah Perjanjian Pisah Harta?


• Tidak Ada Perjanjian Pisah Harta →
Persetujuan isteri/suami

7
LEGALITAS SUBJEK HUKUM NON BADAN HUKUM

Commanditaire Vennootschap / Persekutuan Komanditer


 Proses Pendirian Perubahan anggaran dasar CV,
 Siapa yang mewakili Dasar Hukum: Firma, dan Persekutuan Perdata
 Batasan Tanggung Jawab Pasal 19-21 KUHD harus disampaikan kepada Menteri
 Jenis Usaha Akta pendirian notariil dalam jangka waktu paling lama 30
Telah didaftarkan pada register di (tiga puluh) Hari terhitung sejak
Sekutu Aktif/ Sekutu Kementerian Hukum dan HAM. tanggal akta Notaris yang memuat
Komplementer berwenang Mempunyai 2 Sekutu : perubahan anggaran dasar CV,
untuk mewakili CV baik di Firma, dan Persekutuan Perdata.
1. Sekutu Komanditer ->Tanggung
dalam maupun diluar jawab terhadap Modal disetor
Pengadilan Permohonan pendaftaran pendirian
2. Sekutu Komplementer ->
CV, Firma, dan Persekutuan Perdata
Tanggung Jawab untuk
diajukan oleh Pemohon kepada
keseluruhan
Menteri Hukum dan HAM
Diwakili oleh sekutu pengurus (Permenkumham No. 17 Tahun 2018)
LEGALITAS SUBJEK HUKUM NON BADAN HUKUM

FIRMA
 Proses Pendirian Perubahan anggaran dasar CV,
 Siapa yang mewakili Dasar Hukum: Firma, dan Persekutuan Perdata
 Batasan Tanggung Jawab Pasal 16-35 KUHD harus disampaikan kepada Menteri
 Jenis Usaha dalam jangka waktu paling lama 30
▪ Akta pendirian notariil (tiga puluh) Hari terhitung sejak
▪ Telah didaftarkan pada tanggal akta Notaris yang memuat
register di Kepaniteraan perubahan anggaran dasar CV,
Pengurus Firma berwenang Firma, dan Persekutuan Perdata.
Pengadilan Negeri dan KPP
mengikat perseroan itu
dengan pihak ketiga dan ▪ Diumumkan dalam Berita Permohonan pendaftaran pendirian
berwenang mewakili baik Negara RI CV, Firma, dan Persekutuan Perdata
di dalam maupun diluar diajukan oleh Pemohon kepada
Pengadilan ▪ Diwakili oleh sekutu pengurus
Menteri Hukum dan HAM
(Permenkumham No. 17 Tahun 2018)
LEGALITAS SUBJEK HUKUM NON BADAN HUKUM

PERSEKUTUAN PERDATA

 Proses Pendirian Perubahan anggaran dasar CV,


Dasar Hukum:
 Siapa yang mewakili Pasal 1618-1652 BW Firma, dan Persekutuan Perdata
 Batasan Tanggung Jawab harus disampaikan kepada Menteri
 Jenis Usaha dalam jangka waktu paling lama 30
▪ didirikan melalui Perjanjian (tiga puluh) Hari terhitung sejak
atau Akta pendirian notariil tanggal akta Notaris yang memuat
▪ Diwakili oleh sekutu Pengurus perubahan anggaran dasar CV,
Pengurus/Sekutu Pengurus Firma, dan Persekutuan Perdata.
berwenang untuk mewakili
Persekutuan Perdata baik di Permohonan pendaftaran pendirian
dalam maupun diluar CV, Firma, dan Persekutuan Perdata
Pengadilan diajukan oleh Pemohon kepada
Menteri Hukum dan HAM
(Permenkumham No. 17 Tahun 2018)
PERSEROAN TERBATAS
PERSEROAN TERBATAS
DASAR HUKUM
• Undang – Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
• Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
• Undang-Undang No. 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan
• Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal berkaitan dengan pembentukan PT Terbuka
• Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1998 tentang Pemakaaian Nama Perseroan Terbatas.
• Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1998 Tentang Pemakaian Nama Perseroan Terbatas
• Keputusan Menkumham Republik Indonesia No. M-01.Ht.01.01 Tahun 2000 Tanggal 4 Oktober 2000 Tentang Pemberlakuan Sistem Administrasi
Badan Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
• Keputusan Jenderal Administrasi Hukum Umum No. C-1.HT.01.01 Tahun 2001 tentang Dokumen Pendukung Format Isian Akta Notaris (FIAN)
model 1 dan Dokumen Pendukung Format Isian Akta Notaris (FIAN)model 11 untuk perseroan terbatas tertentu.
• Surat edaran Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-1.HT.01.10-03
pada tanggal 8 maret 2004 tentang berakhirnya sistem manual terhadap permohonan pengesahan akta pendirian, persetujuan dan pelaporan
akta perubahan anggaran dasar perseroan terbatas.
• Keputusan Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-1.HT.01.01 pada tahun
2003 tanggal 22 januari 2003 tentang tata cara pengajuan permohonan dan pengesahan akta pendirian dan persetujuan akta perubahan
anggaran dasar perseroan terbatas.
PERSEROAN TERBATAS (PT)

Undang-Undang PT adalah badan hukum yang merupakan


Nomor 11 tahun persekutuan modal, didirikan berdasarkan
PENGERTIAN 2020 tentang Cipta
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan
Kerja, Bagian Kelima
Perseroan terbatas modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam
Pasal 1 angka (1): saham atau Badan Hukum Perorangan yang
memenuhi kriteria Usaha Mikro dan Kecil
sebagaimana diatur dalam Peraturan
Perundang-Udangan mengenai Usaha Mikro
RUPS
dan Kecil

ORGAN
DIREKSI
PASAL 1 AYAT (2) UU Cipta
Kerja

DEWAN KOMISARIS
LEGALITAS CALON NASABAH (PT)

 Identifikasi Calon Nasabah sebagai Subyek Hukum

 Proses Pendirian
 Siapa yang mewakili
 Batasan Tanggung
Jawab
 Jenis Usaha
Oleh dua orang atau lebih
PENDIRIAN PT
PASAL 7 UU Cipta Kerja Setiap pendiri PT wajib mengambil
bagian saham pada saat PT didirikan.
(namun hal tersebut tidak berlaku dalam
rangka peleburan).
Status badan hukum

Dibuat dengan
PT memperoleh status badan hukum
pada tanggal diterbitkannya keputusan
menteri mengenai pengesahan badan
hukum PT.
Bahasa
akta notaris
Indonesia

Ketentuan PT didirikan dua orang atau lebih tidak berlaku bagi:


a. PT yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara
b. Badan Usaha Milik Daerah
Pengecualian c. Badan Usaha Milik Desa
d. PT yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga
penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana diatur
dalam undang-undang tentang Pasar Modal.
e. Perseroan yang memenuhi kriteria untuk Usaha Mikro dan kecil
• Direksi mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar
pengadilan.
PIHAK YANG • Dalam hal anggota Direksi terdiri lebih dari 1 (satu) orang, yang
BERWENANG berwenang mewakili Perseroan adalah setiap anggota Direksi,
kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar.
MEWAKILI PT
• Perbuatan hukum bagi PT yang belum memperoleh status badan
Pasal 98 UU PT
hukum, hanya boleh dilakukan oleh seluruh anggota Direksi
bersama seluruh pendiri dan seluruh anggota Dewan Komisaris PT.

• Perbuatan hukum bagi PT yang belum memperoleh status badan


hukum, hanya boleh dilakukan oleh seluruh anggota Direksi bersama
PT BELUM seluruh pendiri dan seluruh anggota Dewan Komisaris PT.
BERBADAN HUKUM • Mereka semua bertanggung jawab secara tanggung renteng atas
perbuatan hukum yang dilakukan.
• Perbuatan hukum tsb demi hukum menjadi tanggung jawab PT
setelah PT mendapat pengesahan.
Dalam UU No.40 Tahun 2007 Tentang PT

pengangkatan,
Dalam hal penggantian, dan
terjadi pemberhentian
anggota Direksi

Direksi wajib memberitahukan perubahan anggota


Direksi kepada Menteri untuk dicatat dalam daftar
Perseroan dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga
puluh) hari terhitung sejak tanggal keputusan RUPS
tersebut. (Pasal 94 ayat (7) UU PT)
Dalam UU No.40 Tahun 2007 Tentang PT

Dalam hal
pemberitahuan Menteri menolak setiap permohonan
MAKA
tersebut belum yang diajukan atau pemberitahuan
dilakukan yang disampaikan kepada Menteri oleh
Direksi yang belum tercatat dalam
daftar Perseroan.

Menurut M. Yahya Harahap, S.H. dalam bukunya yang berjudul “Hukum Perseroan Terbatas”,
menjelaskan bahwa:
Efektivitas keberlakuan perubahan susunan Direksi yang demikian terbagi dua:
1. Secara Internal, perubahan susunan itu berlaku sejak tanggal keputusan RUPS diambil, kecuali jika
RUPS tersebut dengan tegas menentukan kapan perubahan itu efektif berlaku.
2. Secara eksternal, perubahan susunan itu berlaku sejak pemberitahuan diterima dan dicatat dalam
Daftar Perseroan oleh Menteri Hukum dan HAM.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perubahan Direksi terhadap pihak ke-3 baru berlaku
sejak tanggal perubahan itu dicatat dalam Daftar Perseroan.
19

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR


• Perubahan anggaran dasar ditetapkan oleh RUPS. (Pasal 19
UU No. 40 Tahun 2007) • Perubahan anggaran dasar selain Perubahan Anggaran
Dasar Tertentu cukup diberitahukan kepada Menteri.
• Terhadap Perubahan Anggaran Dasar tertentu, harus
mendapat Persetujuan Menteri (Pasal 21 ayat (1) UU No 40
Tahun 2007).
• Yang termasuk Perubahan Anggaran Dasar Tertentu, meliputi:
a. nama Perseroan dan/atau tempat kedudukan
Perseroan;
b. maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan;
c. jangka waktu berdirinya Perseroan;
d. besarnya modal dasar;
e. pengurangan modal
f. ditempatkan dan disetor; dan/atau
g. status Perseroan yang tertutup menjadi Perseroan
Terbuka atau sebaliknya.
PT PERORANGAN adalah Badan Hukum
Perorangan Yang Memenuhi Kriteria Usaha Mikro
Dan Kecil sebagaimana diatur dalam Peraturan
PT PERORANGAN Perundang-undangan Mengenai Usaha Mikro Dan
Kecil”.

DASAR HUKUM
1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN
2020 TENTANG CIPTA KERJA;
2. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8
TAHUN 2021 TENTANG MODAL DASAR PERSEROAN SERTA
PENDAFTARAN PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PEMBUBARAN
PERSEROAN YANG MEMENUHI KRITERIA UNTUK USAHA MIKRO
DAN KECIL;
3. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7
TAHUN 2021 TENTANG KEMUDAHAN, PELINDUNGAN, DAN
PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH;
PERSEROAN satu orang
PERORANGAN
Oleh dengan memisahkan
sebagian harta kekayaan
Dibuat dengan pendirinya, sebagai
kekayaan awal.

Bahasa Pernyataan
Indonesia Pendirian
didirikan oleh WNI

status badan hukum diperoleh


setelah didaftarkan kepada
Menteri
PERSEROAN PERORANGAN

Kriteria Modal Untuk Usaha Mikro dan Kecil


ORGAN RUPS a. Usaha Mikro memiliki modal paling banyak
Rp 1.000.000.000,00 (1 Milyar Rupiah)
b. Usaha Kecil memiliki modal paling banyak Rp
1.000.000.000,00 (1 Milyar Rupiah) sampai
Direksi dengan 5.000.000.000,00 (1 Milyar Rupiah)
23

• Menyatakan pembentukan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja


bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang tidak dimaknai “tidak
dilakukan perbaikan dalam waktu 2 (dua) tahun sejak putusan ini diucapkan”.

PUTUSAN MK NO. • Menyatakan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja masih tetap berlaku
sampai dengan dilakukan perbaikan pembentukan sesuai dengan tenggang waktu
91/PUU- sebagaimana yang telah ditentukan dalam putusan ini;
• Memerintahkan kepada pembentuk undang-undang untuk melakukan perbaikan dalam jangka
XVIII/2020 waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak putusan ini diucapkan dan apabila dalam tenggang
waktu tersebut tidak dilakukan perbaikan maka Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja menjadi inkonstitusional secara permanen;
• Menyatakan apabila dalam tenggang waktu 2 (dua) tahun pembentuk undang-undang tidak
dapat menyelesaikan perbaikan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
maka undang-undang atau pasal-pasal atau materi muatan undang-undang yang telah
dicabut atau diubah oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
dinyatakan berlaku kembali;
• Menyatakan untuk menangguhkan segala tindakan/kebijakan yang bersifat strategis dan
berdampak luas, serta tidak dibenarkan pula menerbitkan peraturan pelaksana baru yang
berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
24

PERUBAHAN PERNYATAAN PENDIRIAN PERUBAHAN STATUS PERSEROAN PERORANGAN

• Perubahan status badan hukum Perseroan Perorangan


• Perubahan Pernyataan Pendirian dilakukan dengan mengisi jika:
format isian perubahan Pernyataan Pendirian Perseroan a. pemegang saham menjadi lebih dari 1 (satu) orang:
perorangan dalam bahasa Indonesia (PP No. 8 ayat (1) Tahun dan/atau
2021)
b. tidak memenuhi kriteria usaha mikro dan kecil
• Terhadap Perubahan Pernyataan Pendirian Perseroan dapat sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai usaha mikro dan kecil
dilakukan perubahan lebih dari 1 (satu) kali melalui
perubahan pernyataan perubahan Perseroan Perorangan (PP • Perubahan status dilakukan melalui akta notaris dan
No. 8 ayat (3) Tahun 2021). didaftarkan secara elektronik kepada Menteri. .
• Perubahan Pernyataan Pendirian Perseroan ditetapkan
dengan keputusan pemegang saham Perseroan perorangan
yang mempunyai kekuatan hukum sama dengan rapat umum
pemegang saham.
• Pernyataan perubahan diajukan kepada Menteri secara
elektronik untuk mendapatkan sertifikat pernyataan
perubahan.
• Pernyataan perubahan berlaku sejak terbitnya sertifikat
pernyataan perubahan.
KOPERASI
Koperasi adalah badan usaha yang
Undang-Undang beranggotakan orang-seorang atau
Nomor 25 tahun badan hukum Koperasi dengan
PENGERTIAN 1992 tentang
melandaskan kegiatannya
Pengkoperasian
Pasal 1 angka (1): berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas
asas kekeluargaan.

TUJUAN Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada


PASAL 3 khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
UU KOPERASI membangun tatanan perekonomian Nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju ,adil ,dan makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 .
Dalam UU Koperasi (UU No.25 Tahun 1992)

Terdiri dari:
PERANGKAT KOPERASI a. Rapat Aggota;
PASAL 21 UU KOPERASI b. Pengurus;
c. Pengawas.

❖ Koperasi Primer
adalah Koperasi yang didirikan oleh dan
beranggotakan orang-seorang.
TERDAPAT 2 BENTUK KOPERASI
PASAL 1 AYAT (3) & (4)

❖ Koperasi Sekunder
adalah Koperasi yang didirikan oleh dan
beranggotakan Koperasi.
LEGALITAS CALON NASABAH

 Identifikasi Calon Nasabah sebagai Subyek Hukum

KOPERASI

 Pembentukan
 Siapa yang mewakili
 Batasan Tanggung Jawab
 Jenis Usaha
PEMBENTUKAN KOPERASI
Koperasi Primer
PEMBENTUKAN Sekurang-kurangnya 20 orang
KOPERASI
Oleh
Pasal 6 UU
KOPERASI
Koperasi Sekunder

Sekurang-kurangnya 3 Koperasi

STATUS BADAN
Koperasi memperoleh status badan
HUKUM
hukum setelah akta pendiriannya
Pasal 9 UU
disahkan oleh pemerintah .
Koperasi
MEWAKILI KOPERASI

YANG BERWENANG MEWAKILI


Pengurus berwenang mewakili Koperasi baik di
KOPERASI
dalam dan di luar pengadilan.
Pasal 30 UU Koperasi
JENIS USAHA
Pasal 43

• Usaha Koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan


kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan
anggota ;
• Kelebihan kemampuan pelayanan Koperasi dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota Koperasi.
• Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan utama di segala
bidang kehidupan ekonomi rakyat.

• Koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkan melalui kegiatan


usaha simpan pinjam dari dan untuk ;
a. anggota Koperasi yang bersngkutan ;
b. Koperasi lain dan/atau anggotanya.
• Kegitan usaha simpan pinjam dapat dilaksanakan sebagai salah satu
atau satu-satunya kegiatan usaha Koperasi.
• Pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh Koperasi diatur lebih
lanjut dengan peraturan pemerintah.
BATASAN TANGGUNGJAWAB
PENGURUS
a. mengelola Koperasi dan usahanya;
b. mengajukan rancangan rencana kerjaserta rancangan rencana
anggaran pendapatan dan belanja Koperasi ;
Pengurus c. menyelenggarakan Rapat Anggota;
bertugas d. mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas;
e. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara
tertib;
f. memelihara daftar buku anggota dan pengurus .

a. mewakili Koperasi di dalam dan diluar pengadilan ;


b. memutuskan penerimaan dan dan penolakan anggota baru
serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam
Pengurus Anggaran Dasar ;
berwenang c. melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan
kemanfaatan Koperasi sesuai dengan tanggungjawabnya dan
keputusan Rapat Anggota.
YAYASAN
YAYASAN

DIATUR Peraturan Perundang-undangan Peraturan Pelaksana

• Undang-Undang Nomor 16
tahun 2001 tentang Yayasan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 63
tahun 2008 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang
Tentang Yayasan.
• Undang-Undang Nomor 28
tahun 2004 tentang
Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 16 tahun 2001
tentang Yayasan
PENDIRIAN satu orang atau lebih
YAYASAN
Oleh dengan memisahkan
sebagian harta kekayaan
Dibuat dengan pendirinya, sebagai
kekayaan awal.

Bahasa
Akta Notaris didirikan oleh orang asing atau
Indonesia
bersama-sama orang asing

surat wasiat
ORGAN YAYASAN
PEMBINA

Pembina adalah organ Yayasan yang mempunyai


kewenangan yang tidak diserahkan kepada
Pengurus atau Pengawas oleh Undang-undang ini atau
Anggaran Dasar.

Yang dapat diangkat menjadi anggota Pembina adalah orang


perseorangan sebagai pendiri Yayasan dan/atau mereka yang
berdasarkan keputusan rapat anggota Pembina dinilai mempunyai
dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan

Anggota Pembina tidak boleh merangkap sebagai anggota Pengurus dan/atau anggota
Pengawas.
ORGAN

PENGURUS
Pengurus Yayasan bertanggung jawab
penuh atas kepengurusan Yayasan untuk
Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kepentingan dan tujuan Yayasan serta
kepengurusan Yayasan berhak mewakili Yayasan baik di dalam
maupun di luar Pengadilan.

.
Yang dapat diangkat menjadi Pengurus adalah orang perseorangan yang mampu
melakukan perbuatan hukum.

Pengurus tidak boleh merangkap sebagai Pembina atau Pengawas.


ORGAN

mengikat Yayasan
sebagai penjamin
utang

Pengurus tidak
berwenang

mengalihkan membebani kekayaan


kekayaan Yayasan Yayasan untuk
kecuali dengan kepentingan pihak
persetujuan Pembina lain

Anggaran Dasar dapat membatasi kewenangan Pengurus dalam melakukan perbuatan


hukum untuk dan atas nama Yayasan
ORGAN
PENGAWAS

Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan


pengawasan serta memberi nasihat
kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan

Yang dapat diangkat menjadi Pengawas adalah orang perseorangan yang mampu
melakukan perbuatan hukum

Pengawas tidak boleh merangkap sebagai Pembina atau Pengurus


AKTA PENDIRIAN YAYASAN

• Dalam pembuatan akta pendirian


Dapat Yayasan, pendiri dapat diwakili
diwakili oleh orang lain berdasarkan surat
kuasa.

• Dalam hal pendirian Yayasan


dilakukan berdasarkan surat wasiat,
Surat penerima wasiat bertindak mewakili
wasiat pemberi wasiat.

Pengadilan dapat
Apabila surat wasiat memerintahkan ahli waris atau
sebagaimana dimaksud penerima wasiat yang
tidak dilaksanakan bersangkutan untuk
melaksanakan wasiat tersebut.
STATUS BADAN HUKUM

Yayasan memperoleh status badan hukum setelah akta


pendirian Yayasan memperoleh pengesahan dari
Menteri Hukum dan HAM. Perbuatan hukum yang
dilakukan oleh Pengurus atas
nama Yayasan sebelum
Yayasan memperoleh status
badan hukum menjadi
Untuk memperoleh pengesahan sebagaimana dimaksud tanggung jawab Pengurus
pendiri atau kuasanya mengajukan permohonan kepada secara tanggung renteng.
Menteri Hukum dan HAM melalui Notaris yang
membuat akta pendirian Yayasan tersebut.

Notaris wajib menyampaikan permohonan


pengesahan kepada Menteri Hukum dan HAM dalam
jangka waktu paling lambat 10 (sepuluh) hari
terhitung sejak tanggal akta pendirian Yayasan
ditandatangani.
dengan cara
Yayasan dapat melakukan kegiatan
usaha untuk menunjang mendirikan badan
pencapaian maksud dan usaha dan/atau
KEGIATAN USAHA YAYASAN tujuannya ikut serta dalam
suatu badan
usaha.

syarat Yayasan tidak boleh membagikan


hasil kegiatan usaha kepada
Pembina, Pengurus, dan
Pengawas.

Anggota Pembina, Pengurus, dan Pengawas Yayasan dilarang merangkap sebagai


Anggota Direksi atau Pengurus dan Anggota Dewan Komisaris atau Pengawas dari
badan usaha.
Bidang Usaha Yayasan

• Penjelasan Pasal 8 UU RI Nomor 16 Tahun 2001 jo. UU RI Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan
menyebutkan:
"Kegiatan usaha dari badan usaha Yayasan mempunyai cakupan yang luas, termasuk antara lain Hak
Asasi Manusia , kesenian, olahraga, perlindungan konsumen, pendidikan, lingkungan hidup, kesehatan,
dan ilmu pengetahuan."

• UU RI No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi jo. Peraturan Pemerintah No 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, menyebutkan:

– Pasal 60 ayat (2) jo. Pasal 8:


"Perguruan Tinggi Swasta didirikan oleh masyarakat dengan membentuk Badan Penyelenggara berbadan hukum yang
berprinsip nirlaba dan wajib memperoleh izin dari menteri."

– Pasal 60 (3) jo. Pasal 1 ayat (19):


"Badan Penyelenggara adalah yayasan, perkimpulan, atau badan hukum nirlaba lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan."
PERKUMPULAN
PERKUMPULAN
DASAR HUKUM

1. KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (PASAL 1653 – PASAL 1665)


2. STAATSBLAD 1870 NOMOR 64
3. UNDANG-UDANG NO. 17 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI MASYARAKAT
4. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR
6 TAHUN 2014 TENTANG PENGESAHAN BADAN HUKUM PERKUMPULAN.
5. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR
3 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN PENGESAHAN BADAN
HUKUM DAN PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PERKUMPULAN

Perkumpulan adalah badan hukum yang merupakan kumpulan orang


didirikan untuk mewujudkan kesamaan maksud dan tujuan tertentu
PENGERTIAN
di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan dan tidak
membagikan keuntungan kepada anggotanya.
PERKUMPULAN

YANG BERWENANG MEWAKILI Pengurus berwenang mewakili Perkumpulan baik


PERKUMPULAN di dalam dan di luar pengadilan
Pasal 1655 KUHPdt

Pengurus

ORGAN Pengawas
PASAL 1 AYAT (2) UU PT

Rapat Umum Anggota


Contoh Anggaran Dasar
• FIRMA
- Akta Pendirian Firma Sumber Kencono :Pasal 5 – Pengurus

• CV
- Akta Pendirian CV Berkat Usaha Tanam : Pasal 5 – Pengurusan dan Tanggung
Jawab Para Pesero Pengurus

• Persekutuan Perdata
- Akta Pendirian Perserikatan Perdata : Pasal 8 – Kewenangan Teman Serikat

47
Contoh Anggaran Dasar
• PT
- Akta Perubahan AD PT BRISyariah No. 104 – Pasal 13 Tugas dan Wewenang
Direksi.

• Yayasan
- Akta Pendirian Yayasan Asram - Pasal 14 Tugas dan Wewenang Pengurus

• Koperasi
- Akta Pendirian Koperasi Simpan Pinjam Sugio : Pasal 42 - 45 – Tugas,
Kewajiban, Hak dan Wewenang

48
THANK YOU

49

Anda mungkin juga menyukai