Proposal Penelitian-Muhammad Fadli
Proposal Penelitian-Muhammad Fadli
OLEH
MUHAMMAD PADLI
C1G118071
KENDARI
2022
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah................................................................................. 7
1.3.Tujuan Penelitian.................................................................................. 8
1.4.Manfaat Penelitian................................................................................ 8
1.5.Sistematika Penulisan........................................................................... 9
II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................10
2.1. Kajian Teori....................................................................................10
2.1.1. Konsep Implementasi..................................................................10
2.1.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi....................15
2.1.3. Aktivitas Implementasi...............................................................18
2.1.4. Kebijakan Pemerintah.................................................................21
2.2. Penelitian Terdahulu.......................................................................35
2.3. Kerangka Pikir Penelitian...............................................................37
III. METODE PENELITIAN.........................................................................40
3.1. Jenis Peneltian.................................................................................40
3.2. Lokasi Penelitian.............................................................................40
3.3. Subjek dan Informan Penelitian......................................................41
3.3.1. Subjek Penelitian........................................................................41
3.3.2. Informan Penelitian.....................................................................41
3.4. Jenis dan Sumber Data....................................................................42
3.4.1. Jenis Data....................................................................................42
3.4.2. Sumber Data................................................................................42
3.5. Teknik Pengumpulan Data...................................................................43
3.6. Teknik Analisis Data............................................................................44
3.7.Definisi Operasional.............................................................................46
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar ` Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian …............................................... 39
iii
DAFTAR TABEL
Tabel ` Halaman
Tabel 2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu .............................................. 35
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disease 19 (Covid-19) ini sangat besar, cepat dan menyebabkan banyak korban
19) ini ditetapkan sebagai pandemic dunia oleh pihak WHO (Shereen, M. A.,
Khan, S., Kazmi, A., Bashir, N., & Siddique, 2020). Konsekuensi atas terdapatnya
Covid-19 ini berakibatkan buruk untuk semua faktor kehidupan yang ada,
termasuk di dalamnya dalam bidang pendidikan (Wahyono, P., Husamah, H., dan
jarak jauh, dengan mengoptimalkan penggunaan media daring yang sekarang ini
pendidikan mulai tingkat dasar hingga pendidikan tinggi. Hal ini membuat seluruh
offline kini telah beralih menjadi pembelajaran yang dilaksanakan secara online
pembelajaran dapat dilaksanakan jarak jauh antara guru dan siswa melalui
jaringan internet. Meskipun siswa dan guru berada di tempat yang berbeda
pandemi Covid-19.
Hal ini bertujuan untuk melindungi warga satuan pendidikan dari dampak
dan orang tua. Pembelajaran daring ini pada dasarnya merupakan bentuk
pembelajaran yang dilakukan dengan bantuan jaringan internet yang secara teknis
dari solusi mengatasi learning poverty di sekolah (Sadikin & Hamidah, 2020).
penguasaan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa (Kidd & Murray, 2020).
yang tepat di tengah Covid-19, hal ini sesuai dengan pendapat Nugroho dkk
pembelajaan secara daring dapat dikatakan belum siap. Karena didasari oleh
tidak ada interaksi dengan baik yang akan berdampak pada mutu pendidikan.
belajar dari rumah (BDR) wilayah zona kuning, oranye, dan merah.
terbatas untuk seluruh satuan pendidikan atau sekolah yang akan mulai di
laksanakan kembali pada Juli 2021 mendatang. Hal ini berdasarkan surat
Mentri Kesahatan, Mentri Agama dan Mentri Dalam Negeri tentang panduan
yang pertama adalah para pendidik dan tenaga kependidikan telah di vaksinasi dan
sudah tertinggal dari negara lain selama pandemi. Pembelajaran tatap muka
terbatas pada Online. Namun sebagian orang tua tidak setuju dengan adanya
utuh mematuhi dan bertindak berdasarkan pada protokol kesehatan yang ada.
Orang tua siswa khawatir pada saat di sekolah nanti, pebelajar tidak menjalankan
jaga jarak (social distancing) dengan semua temannya, tidak mengenakan masker,
tidak secara utuh mematuhi aturan kebersihan diri dengan lingkungan sekitarnya
(Sabiq, 2020).
ideal selama masa pandemi, Pattanang dkk, (2021). Mengatakan bahwa sekolah
mulai harus mempersiapkan sarana dan prasarana yang jelas sesuai dengan
protokol kesehatan yang selama ini diberlakukan. Para guru dan tenaga pendidik
lainnya juga harus mau divaksinasi agar penyebaran virus dapat dihentikan. Selain
itu ijin dari orang tua peserta didik terhadap dilakukannya kembali pembelajaran
tatap muka harus ada (Pattanang, E., Limbong, M., & Tambunan, 2021). Maka
dari itu, perlu adanya persiapan matang dan manajemen yang solutif agar
usia. Satuan Pendidikan yang berada pada daerah khusus berdasarkan kondisi
kapasitas peserta didik 100% (seratus persen). Setiap satuan pendidikan pada
daerah khusus sebagaimana dimaksud dalam Diktum Ketiga paling sedikit 50%
(lima puluh persen) pendidik dan tenaga kependidikannya telah divaksin COVID-
Pemerintah Daerah harus mengacu pada ketentuan dalam Keputusan Bersama ini
loss) yang berakibat pada penurunan penguasaan kompetensi peserta didik. Oleh
dan siswa bertemu secara langsung face-to-face dalam suatu ruangan atau forum
ditempat yang sama, dan setiap sekolah di Kabupaten Kolaka Timur mulai
pandemi Covid-19 ini, memang berbeda dengan tatap muka seperti biasanya
sesuai dengan aturan dan arahan dari pemerintah. Salah satu solusi alternatif yang
(RPP) yang dibuat sesuai dengan kondisi sekolah serta situasi pandemi Covid-19.
Dengan demikian, guru dapat mengatasi masalah keterbatasan waktu serta teknis
Berkenaan dengan hal tersebut, maka penulis ingin mengkaji lebih dalam
Kolaka Timur)“
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dalam penelitian ini dapat
C. Tujuan Penelitian
1. Manfaat teknis :
a. Bagi penulis, menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam
Kolaka Timur.
1. Manfaat praktis
A. Sistematika Penulisan
1. BAB I
sistematika penulisan.
2. BAB II
Dalam bab ini akan mengemukakan tentang teori-teori yang
3. BAB III
penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis
Schubert yang dikutip oleh Nurdin & Basyiruddin (2003:70) secara sederhana
sekedar aktivitas tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara
kegiatan.
rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya
Usman, (2004) implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau
adanya mekanisme suatu sistem, implementasi bukan sekedar aktivitas, tapi suatu
pada tindakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu
pada hakikatnya juga merupakan upaya pemahaman apa yang seharusnya terjadi
output) yang dilakukan oleh para implementor kepada kelompok sasaran (target
baik. Implementasi juga bisa berarti pelaksanaan yang berasal dari kata bahasa
ialah suatu kegiatan yang terencana, bukan hanya suatu aktifitas dan dilakukan
mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu, impelementasi tidak berdiri sendiri
kurikulum merupakan proses pelaksanaan ide, program atau aktivitas baru dengan
harapan orang lain dapat menerima dan melakukan perubahan terhadap suatu
aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan
merupakan suatu penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam bentuk
rencana dan arahan yang tepat dan dapat diterima serta dilaksanakan;
personalia dan sumber daya yang dibutuhkan, serta menafsirkan bahasa kebijakan
ke dalam bahasa program dan kegiatan serta pengarahan operasional yang tepat,
kemudian menerapkannya sesuai mekanisme dan prosedur yang ada agar supaya
berbagai aktifitas pelaksanaan; (2) Pembentukan unit organisasi baru dan staf
untuk mencapai tujuan; (4) Koordinasi berbagai sumber dan pengeluaran kepada
pelaksana.
halnya dengan pendapat Edwards III (Namsa, 2011:31) yang menyatakan bahwa
negara lain.
Konsep Implementasi menurut Van Meter dan Van Horn (dalam Wahab,
guna mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh
waktu pelaksanaan.
dalam efek atau dampak positif yang diharapkan, aparat pelaksana harus
1. Komunikasi
Komunikasi yaitu alat atau sarana dalam suatu kebijakan yang digunakan
2. Sumber Daya
atau program tertentu. Unsur penting sumber daya dalam hal ini yaitu
secara efektif dan efisien (Handoyo, 2012: 113). Sumber daya dalam
3. Disposisi
Disposisi diartikan sebagai sikap para pelaksana yang dilihat dari kemauan
Berbeda dengan Edward III, Van Metter Van Horn (dalam Winarno
kondisi ekonomi, sosial, dan politik, dan (6) kecenderungan para pelaksana.
rencana dan arahan yang tepat dan dapat diterima serta dilaksanakan;
personalia dan sumber daya yang dibutuhkan, serta menafsirkan bahasa kebijakan
ke dalam bahasa program dan kegiatan serta pengarahan operasional yang tepat,
kemudian menerapkannya sesuai mekanisme dan prosedur yang ada agar supaya
berbagai aktifitas pelaksanaan; (2) Pembentukan unit organisasi baru dan staf
untuk mencapai tujuan; (4) Koordinasi berbagai sumber dan pengeluaran kepada
pelaksana.
halnya dengan pendapat Edwards III (dikutip dalam Namsa, 2011:31) yang
Konsep Implementasi menurut Van Meter dan Van Horn (dalam Wahab,
guna mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh
dalam efek atau dampak positif yang diharapkan, aparat pelaksana harus
Masa Pandemi Covid-19. Mulai Januari 2022 semua satuan Pendidikan pada level
1, 2 dan 3 PPKM wajib melaksanakan PTM terbatas, pemda tidak boleh melarang
PTM terbatas bagi yang memenuhi kriteria dan tidak boleh menambahkan kriteria
yang lebih berat. Pengaturan kapasitas peserta didik, dan durasi pembelajaran
kesehatan yang ketat dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dan
tatap mukadilaksanakan:
ketentuan sebagaiberikut:
j arak jauh.
jarak jauh;
dagu;
b) menerapkan jaga jarak antar orang dan/atauantar kursi/meja paling
muka terbatas:
19;
terkontrol; dan
satuan Pendidikan
kesehatansecara ketat.
secaraketat; dan
pengantaran danpenjemputan.
g. Tempat Parkir
daftarperiksa;
vaksin COVID-19;
digunakan untuk:
terbatas;
12) menghentikan sementara penyelenggaraanpembelajaran tatap muka
c) dashboardhttps://sekolahaman.kemkes.go.id/danhttps://
madrasahaman.kemkes.go.id/ ;
(limapersen);
memastikanbahwa:
pelanggaranprotokol kesehatan.
terkait,dalam hal:
mukaterbatas;
di satuan pendidikan;
pendidikan; dan
menerapkanprotokol kesehatan;
19.go.id; dan
satuan pendidikan;
https://sekolahaman.kemkes.go.id/danhttps:// madrasahaman.kemkes.
go.id/ ;
dilaksanakan dengan:
notifikasi hitam;
b) memastikan warga satuan pendidikan yangmasuk dalam notifikasi
kesehatan; dan
19;
https: / /siapbelajar.kemenag.go.id/ ;
kewenangan;
KeputusanBersama ini;
daerah;
lamanhttp://sdm.data.kemdikbud.go.id/
atauhttps:/siapbelajar.kemenag.go.id/.
anya;
sebagai berikut:
160/p/2021.
memberikan pemahaman dan penggunaan aplikasi belajar tatap muka yang lebih
efektif tanpa melanggar pembatsan sosial. Kondisi ini bisa terjadi jika terjalin
PPKM wajib melaksanakan PTM terbatas, pemda tidak boleh melarang PTM
terbatas bagi yang memenuhi kriteria dan tidak boleh menambahkan kriteria yang
lebih berat. Pengaturan kapasitas peserta didik, dan durasi pembelajaran dalam
kesehatan yang ketat dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dan
Kolaka Timur, harus segera melaksanakan aturan dari surat keputusan Bersama
tanpa mengindahkan pembatasan sosial pada para siswa dan guru di sekolah.
Berdasarkan pada berbagai uraian diatas, maka kerangka konseptual
IMPLEMENTASI
1. Pengorganisasian
2. Interpretasi
3. Aplikasi
(Jones, 1993)
BAB III
METODE PENELITIAN
dan Huberman, (2014). adalah data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan
rangkaian angka.
observasi, intisari dokumen, pita rekaman) dan biasanya diproses sebelum data
tulis. Analisis data kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun
Dinas Pendidikan pada Kolaka Timur. Lokasi tersebut dipilih karena, Dinas
19 , yang dapat di percaya sebagai sumber data yang baik, serta mau dan mampu
3. Kabid SMP, SMA, Dan SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Kolaka Timur.
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data
1. Data Primer
Timur.
data. Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber
data tertulis. Peneliti mengambil data sekunder berupa dokumen Surat Keputusan
1. Wawancara
2. Dokumentasi
Pustaka.
3.6 Teknik Analisis Data
adalah data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka.Data
intisari dokumen, pita rekaman) dan biasanya diproses sebelum data tersebut siap
data kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun kedalam teks
yang diperluas.
Pada tahap ini, laporan lapangan direduksi, dirangkum, dipilih dan dipilah
hal-hal pokok, difokuskan pada hal-hal penting kemudian dicari tema atau
informan satu dan informan yang lain untuk memperoleh data yang valid.
2. Penyajian Data
Penyajian data dalam bentuk tulisan, gambar dan tabel yang bertujuan
data dan tidak hanya terpaku pada kesimpulan informasi yang ada.
observasi dan dokumentasi dimulai dari awal penelitian hingga semua data
rencana dan arahan yang tepat dan dapat diterima serta dilaksanakan;
Kidd, W., & Murray, J. (2020). The Covid-19 pandemic and its effects on teacher
education in England: how teacher educators moved practicum learning
online. European Journal of Teacher Education, 43(4), 542–558.
https://doi.org/10.1080/02619768.2020.1820480
Martono, Nanang. (2015). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali Pers.
Moawad, R. A. (2020). Online Learning during the COVID- 19 Pandemic and
Academic Stress in University Students.
Miles,M.B, Huberman,A.M, dan Saldana,J. 2014. Qualitative Data Analysis, A.
Methods Sourcebook, Edition 3. USA: Sage Publications.
Revista Romaneasca pentru Educatie Multidimensionala, 12 (1Sup2), 100–107.
https://doi.org/10.18662/rrem/12.1sup2/252
Nugroho, Muhammad Marshal, Syamsua, Amarrakhaisya, Syamsuar, A.,
Muhammad Hafizh, Yunaryo Anfasha, Pramesti Lintang Ambar, M. N.,
Muhammad Alif Darmamulia, Rachiny Anantridha Fasya, S. H. H., &
Sanjika Ilham Putra Lumban Gaol, E. (2020). ANALISIS KESIAPAN
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA DI
INDONESIA PADA TAHUN 2021. Journal Publicuho, 3(3), 523–542.
https://doi.org/10.35817/jpu.v3i4.15522
Keputusan Bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Risbt, Dan
Teknologi,Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Dan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia Nomor 05/Kb/2021 Nomor 1347 tahun 2021
Nomor Hk.0 1.08/ Menkes 6678/2021 Nomor 443-5847 Tahun 2021
Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Di Masa Pandemi
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)