Anda di halaman 1dari 16

LAPORAj

N PRAKTIKUM BOTANI
“Buah dan Biji”

Oleh:

NAMA : AYU
NIM : D1B122022
SHIFT : I
KELOMPOK : I

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Buah dan biji adalah bagian dari organ reproduksi tumbuhan tingkat


tinggi. Pada hakekatnya keberadaan buah hanya dapat dijumpai pada tumbuhan
yang termasuk dalam sub divisi Angiospermae. Pada tumbuhan Gymnospermae,
biji tidak ditutupi oleh daun buah sehingga tidak membentuk buah.
Gymnospermae sebagaimana asal kata dari sub divisi ini memiliki biji yang
telanjang.
Buah adalah suatu hasil dari proses akhir yang mulai dari penyerbukan
atau persarian. Pada hakikatnya buah hanya dibedakan kedalam 2 jenis, yang
pertama adalah buah semu dan yang kedua adalah buah sejati. Tak lepas dari
penamaan buah tersebut menjadi buah sejati dan buah semu dapat dilihat dari
struktur buah dan bagian-bagian buah yang ada pada buah. Misalnya dikatakan
buah sejati atau buah sebenarnya adalah ketika bentuk buah tidak terhalangi oleh
bagian-bagian buah yang ada, pengecualian tetap ada, seperti pada buah jambu
mete terlihat tangkai bunga yang membesar seperti buah, padahal bagianyang
membesar itu bukan buah tapi tangkai buah.
Selain itu, ada juga pengkhususan-pengkhususan pada buah, seperti buah
semu dibagi lagi menjadi buah semu tunggal, buah semu ganda, dan buah semu
majemuk. pada buah semu kadangkala bentuknya dapat menipu dan membuat
keliru khususnya bagi orang-orang awam yang tidak mengenal bagian mana yang
disebut buah pada buah semu, kadang kita juga suka tertipu oleh bentuk buah
semu yang sebenarnya dan bagian lain yang ikut tumbuh yang lebih memikat
perhatian dibandingkan dengan bagian buah yang sebenarnya.
Selain buah, bagian tumbuhan tiang paling penting adalah biji. Biji adalah
organ perkembangbiakan bagi tumbuhan Spermatophyta. Pada Angiospermae, biji
di bungkus dengan daun buah sehingga dikenal sebagai biji tidak tertutup oleh
daun buah sehingga dikenal sebagai tumbuhan berbiji terbuka. Berdasarkan uraian
pada latar belakang tersebut, maka dianggap perlu untuk menyusun suatu makalah
sebagai bahan informasi dan rujukan dalam pemahaman terhadap buah dan biji.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan praktikum morfologi buah dan bijji adalah memberi pengalaman


kepada peraktikan dalam melakukan pengamatan terhadap bermacam bentuk buah
dan biji, memberi kemampuan kepada peraktikan dalam mendeskripsikan
bermacam bagaian buah dan biji.
Kegunaan dalam mengikuti praktikum ini adalah agar peraktikan terampil
dalam melakukan pengamatan terhadap bermacam bentuk buah dan biji dan
Peraktikan mampu mendeskripsikan bermacam bagian buah dan biji.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok, yaitu akar, batang dan daun.
Tumbuhan yang mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah golongan
kormofita. Selain itu bagian lain dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai
turunan dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami
perubahan bentuk, sifat dan fungsi, seperti buah dan biji (Angkat et al., 2018).
Buah merupakan hasil penyerbukan antara putik dan benang sari yang
terdapat pada bunga, sehingga pada buah sering ditemukan struktur bunga, yaitu
tangkai bunga dan kelopak bunga. Buah merupakan organ pada tumbuhan
berbunga yang merupakan modifikasi lanjutan bakal buah (ovarium) (Rahayu et
al., 2017). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Buah merupakan
organ hasil yang mempunyai karakter tertentu, seperti bentuk buah, ukuran buah,
bentuk biji, rasa dan sebagainya (Kalsum et al., 2020).
Setiap bakal buah terdiri dari satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang
masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui
suatu proses yang dimuali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk
sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari menempel di kepala
putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang
berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji,
di mana terjadi penggabungan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan
sel telur yang berdiam dalam bakal biji dan membentuk zigot (Rahmani et al.,
2020).
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bungan selain bakal buah
ikut dan merupakan suatu buah, sedangkan umumnya segera setelah terjadi
penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bakal buah segera menjadi layu dan
gugur. Dengan putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena
biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-
bagian yang lain (Febjislami et al., 2018).
Biji merupakan bagian terpenting dalam tumbuhan. Biji bisa disebut
tumbuhan embrio yang tertutup oleh lapisan pelindung dibagian luar. Spermatofit
merupakan bagian dari proses reproduksi pada tumbuhan berbiji saat
pembentukan biji (Prajnaparamita et al., 2021). Pati atau amilum adalah
karbohidrat kompleks berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati
merupakan karbohidrat paling umum dalam tumbuhan dan paling banyak terdapat
sebagai cadangan makanan dalam tempat-tempat penyimpanan seperti umbi-
umbian, rhizoma dan biji. Selain sebagai bahan makanan, pati dapat digunakan
sebagai bahan pembantu dalam industri farmasi. Berbagai jenis pati dari berbagai
tumbuhtumbuhan (Kusriani at al., 2014).
Morfologi mangga tumbuh dalam bentuk pohon berbatang tegak,
bercabang banyak, serta rindang dan hijau sepanjang tahun. Tinggi tanaman
dewasanya bisa mencapai 10-40 m dengan umur bisa mencapai lebih dari 100
tahun. Morfologi tanaman mangga terdiri atas akar, batang, daun dan bunga.
Bunga menghasilkan buah dan biji yang secara generatif dapat tumbuh menjadi
tanaman baru (Oktavianto et al., 2018).
Buah yang terbentuk tanpa melalui proses polinasi dan fertilisasi disebut
buah partenokarpi, yang tidak memiliki biji. Partenokarpi lebih bermanfaat bagi
peningkatan kualitas dan produksi buah, khususnya pada jenis tanaman komersil
(hortikultura). Partenokarpi buatan dapat diinduksi melalui aplikasi zat pengatur
tumbuh seperti giberelin (Wijayanto, 2012). Terdapat tiga tahap perkembangan
pada buah yaitu: Produksi sel-sel baru pada jaringan meristematik atau biasa
disebut pembelahan sel, Perbesaran sel melalui vakuolaisasi dan penyerapan air,
dan pematangan sel pasca pembesaran dengan pengerasan dinding sel dan bersifat
final. Pembelahan sel secara cepat terjadi pada jaringan meristematik, sifat
pertumbuhannya irreversible dan melalui mekanisme mitosis (Hamim, 2019).
BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu

Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit


Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, pada hari Selasa, 15
November 2022 pukul 08:00 WITA sampai selesai.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah buku penuntun, buku respon, pulpen, pensil,
penghapus, peruncing, pisau dapur, parang dan tisu.
Adapun bahan yang digunakan adalah Kacang tanah (Arachis hypogeae
L.), Padi (Oryza sativa L.), Jagung (Zea mays L.), Nenas (Ananas comosus L.),
Jeruk (Cyrus sp), Mangga (Magnifera indica L.), Pepaya (Carica papaya L.),
Kelapa (Cocus nucifera L.), salak (Salaca adulis L.), Nangka (Arthocorpus
integra L.) dan Semangka (Citrus lanatus).

3.3 Prosedur Kerja

1. Menggambar semua bahan beserta bagian-bagiannya dengan jelas


a. Buah
b. Biji
2. Menulis klasifikasi dan bahan-bahan tersebut
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Hasil Pengamatan

No. Preparat Gambar Keterangan

1. Eksocarp
1. Kacang tanah 2. Ebrio
(Arachis hypogeae) 3. Endocarp

1. Eksocarp
2. Lemma
Padi
2. 3. Radikula
(Oryza sativa)
4. Epicotil
5. Plumula

3. 1. Hisk leaves
2. Karnel
Jagung 3. Raches
(Zea mays) 4. Kotiledon
5. Sculetum
6. Epicotil
7. Radikula
8. Plumula
1. Mesocarp
1. Nenas 2. Eksocarp
(Ananas communis) 3. Endocarp

1. Mesocarp
2. Endocarp
5. Jeruk
(Cytrus sp.) 3. Ruang biji
4. Biji
5. Eksocarp

1. Eksocarp
2. Mesocarp
3. Endocarp
6. Mangga
4. Endsperm
(Mangifera indica)
5. Embrio
1. Eksocarp
2. Mesocarp
7. Pepaya
3. Endocarp
(Carica papaya)
4. Biji

1. Kulit
Salak
8. 2. Endosperm
(Salacca edulis)
3. Embrio

1. Eksocarp
2. Mesocarp
9. Kelapa
3. Endocarp
(Cocos nucifera)
4. Endosperm
1. Kulit buah
2. Daging
10. Nangka
buah
(Arthocarpus
3. Biji
integral)

1. Eksocarp
2. Mesocarp
11. Semangka
3. Endocarp
(Citrulus lanatus L.)
4. Endosperm

4.2 Pembahasan
Praktikum sebelumnya kita telah mempelajari morfologi daun. Untuk
praktikum kali ini kita akan mengamati morfologi buah dan biji. Buah merupakan
ovary matang dimana pericarp buah berasal dari dinding ovary. Sedangkan biji
merupakan ovule matang dapat terbentuk satu atau lebih di dalam satu ovary
misalnya pada golongan legume tetapi tidak pada golongan grasses.
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dapat diketahui bahwa
Kacang tanah (Arachis Hypogeae L.) termasuk buah kering karena pada saat
masak kadar airnya rendah. Bagian-bagiannya terdiri dari kulit buah (pericarp),
mesocarp dan tidak memiliki endocarp, pada biji nya ada yang dinamakan testa
yaitu lapisan paling luar biji, termasuk tanaman dikotil, dan merupakan buah
sejati karena pada saat terbentuk buah tidak ada bunga yang terikut.
Jagung (Zea mays L.) dikategorikan sebagai buah semu karena pada saat
terbentuk buah ada bunga yang terikut. Termasuk buah kering karena pada saat
masak kadar airnya rendah. Bagian-bagiannya ada yang dinamakan kelopak dan
pada satu biji jagung ada yang dinamakan testa yaitu lapisan terluar biji,
endosperm, embrio, radikal (calon akar) dan plumule (calon daun). Pada jagung
ini jumlah putik menunjukkan jumlah biji yang terbentuk karena 1 putik akan
mengantarkan 1 serbuk sari. Padi (Oryza sativa L.) termaksud dalam buah semu
karena pada saat terbentuk buah ada bunga yang terikut. termasuk buah kering
karena pada saat masak kadar airnya rendah, bagian-bagian terdiri dari palea,
lemna dan rambut. Termasuk tanaman monokotil berkeping satu.
Salak (Salacca adulis L.) hampir sama dengan jagung dikategorikan
sebagai buah semu karena pada saat terbentuk buah ada bunga yang terikut.
Bagian-bagiannya lengkap ada kulit buah (pericarp), mesocarp dan endocarp.
Termasuk tanaman monokotil.
Jeruk (Cytrus sp.) dikategorikan sebagai buah sejati karena pada saat
terbentuk buah tidak ada bunga yang terikut. Bagian-bagiannya terdiri dari
pericarp, plafedo (mengandung minyak astiri), albedo dan jeruk ini di dalamnya
membentuk ruang dan nanti kan terdapat biji. Bagian-bagian biji terdiri dari testa
(kulit ari) untuk melindungi kotiledon, dan embrio secara keseluruhan, termasuk
tanaman dikotil (biji berkeping dua)
Nanas (Ananas comocus L.) sebagai buah semu karena pada saat terbentuk
buah ada bunga yang terikut, termasuk buah basah karena pada saat matang
kandungan airnya tinggi. Termasuk buah majemuk karena terdiri dari beberapa
bunga. Kelapa (Cocus nucifera L.) sebagai buah batu karena lapisan terluar paling
keras dan terdapat batok. Air dalam kelapa berasal dari dalam tanah, air masuk
melalui kulit buah ujung karena pada saat masih mudah kulit ini belum mengeras
jadi mudah sekali air untuk masuk kemudian pada saat tua airnya tidak dapat
keluar lagi karena mengeras.
Mangga (Mangifera indica L.) dikategorikan sebagai buah basah karena
pada saat matang kandungan airnya tinggi. Buah mangga ini terdiri dari 3 lapisan
yaitu pericarp (kulit buah), (mesocarp dan endocarp), karena memiliki 3 lapisan
berarti tergolong buah batu. Biji nya terdiri dari testa, kotiledon dan embrio.
Pepaya (Carica papaya L.) dikategorikan sebagai buah basah karena pada saat
matang kandungan airnya tinggi, terdapat plasenta yaitu tempat melekatnya biji,
kemudian plasenta akan membentuk menjadi hilus dan bagian terluarnya ada yang
dinamakan sarkotesta, memiliki 2 lapisan yaitu pericarp dan mesocarp, karena
memili 2 lapisan berarti tergolong sebagai buah buni.
Nangka (Arthocorpus intergra L.) dikategorikan sebagai buah semu
karena pada saat terbentuk buah ada bunga yang terikut, terdapat tenda bunga
yang berfungsi untuk melindungi hampir sama dengan jeruk termasuk tanaman
biji berkeping dua (dikotil).
Semangka (Citrulus lanatus L.) adalah andromonoecious monoklin, yaitu
memiliki dua jenis bunga pada satu tumbuhan: bunga jantan, yang hanya
memiliki benang sari (stamen), dan bunga banci/hermafrodit, yang memiliki
benang sari dan putik (pistillum). Bunga banci dapat dikenali dari adanya bakal
buah (ovarium) di bagian pangkal bunga berupa pembesaran berbentuk oval.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap


bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing
mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawal
ioleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari
kekepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari
berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma.
Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana
terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang
berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan
pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan
protoplasma sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang
bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik
plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami,
yakni persatuan inti kedua sel.

5.2 Saran

Saran saya pada peraktikum kali ini adalah agar peraktikan membawa
bahan yang sesuai dengan yang ada di buku penuntun dan agar peraktikum
berjalan dengan baik butuh kerja sama dari peraktikan dan asisten dosen.
DAFTAR PUSTAKA

Angkat NU, Siregar LA dan Damanik RI. 2014. Identifikasi Karakter Morfologi
Buah Naga (Hylocereus sp.) Di Kecamatan Sitinjo Kabupaten Dairi
Sumatera Utara. Jurnal Agroekoteknologi. 6(4): 818- 825.
Febjislami S, Suketi K dan Yunianti R. 2018. Karakterisasi Morfologi Bunga,
Buah, dan Kualitas Buah Tiga Genotipe Pepaya Hibrida. Jurnal Bul.
Agrohorti 6(1): 112– 119.
Hamim, Romadlon dan Dorly. 2019. Perkembangan Morfo-anatomi Bunga, Buah,
dan Biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum L), Sebagai Tanaman
Penghasil Biodisel. Jurnal Sumberdaya hayati. 5(1) :1-10.
Kalsum U, Susanto S, Junaedi A, Khumaida N dan Purnamawati N. 2020.
Karakteristik Morfologi Buah Dan Biji Jeruk Pamelo Berbiji Dan
Tidak Berbiji. Jurnal Pertanian Presisi. 4 (1): 54-63.
Kusriani HR, Rahmawati I dan Musfiroh I. 2014. Karakterisasi Pati Biji Buah
Durian, Biji Buah Nangka, Dan Biji Buah Alpukat. Jurnal Farmasi
Galenika. 1(1): 8-11.
Oktavianto Y, Sunaryo dan Suryanto A. 2015. Karakterisasi Tanaman Mangga
(Mangifera Indica L.) Cantek, Ireng, Empok, Jempol Di Desa Tiron,
Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri. Jurnal Produksi Tanaman.
3(2): 91-97.
Prajnaparamita K dan Susanti S. 2021. Karakter Morfologis Dan Perkembangan
Anatomis Biji Melinjo (Gnetum gnemon L.). Jurnal Biogenesis. 17
(2): 49 – 60.
Rahayu A, Nahraeni W, Rochman N dan Ardiansyah RY. 2017. Sifat Morfologi
Dan Kimia Buah Berbagai Aksesi Pamelo (Citrus Maxima (Burm.)
Merr.) Asal Kabupaten Magetan. Jurnal Agronida. 3(2): 84-94.
Rahmani AS, Putra RE dan Gunawan W. 2020. Efisiensi Penyerbukan oleh
Penyerbuk Liar dan Lebah Tetragonula laeviceps pada Bunga Ranti
dan Kacang Panjang. Jurnal Agronomi. 48(3):283-291
Wijayanto. 2012. Respon Hasil Dan Jumlah Biji Buah Semangka (Citrullus
Vulgaris) Dengan Aplikasi Hormon Giberelin (Ga3). Jurnal
agroteknos. 2(1): 57-62.

Anda mungkin juga menyukai