Pada tutorial kali ini kita membahas terkait penyuntingan data salah satunya berkaitan dengan
pemberian kode pada jawaban terbuka, tertutup dan setengah terbuka. Untuk diskusi kali ini rekan
rekan diminta untuk menjelaskan pengkodean jawaban dengan memberi masing masing satu contoh
pengkodean jawaban terbuka, tertutup dan setengah terbuka!
JAWAB :
Penanda (Coding) merupakan unsur yang penting dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Dalam penelitian kuantitatif lebih mengarah untuk menentukan rasio data maka perlu adanya
coding untuk memudahkan dalam membedakan antara data yang satu dengan lainnya.
Coding adalah pemberian tanda, simbol, dan kode bagi tiap-tiap data yang termasuk dalam
kategori yang sama. Tanda dapat berupa angka atau huruf. Tujuan coding adalah untuk
mengklasifikasikan jawaban dalam kategori-kategori yang penting. Ada dua langkah dalam
melakukan coding yaitu:
Nasir mengemukakan bahwa mengkode adalah menaruh angka pada tiap jawaban (Moh. Nasir,
1988:407). Untuk dapat memberikan kode pada jawaban tersebut perlu diperhatikan:
Perlu diperhatikan jenis pertanyaan, jawab atau pertanyaan yang dapat dibedakan.
a) Bila jawaban berupa angka maka kode yang digunakan adalah angka itu sendiri.
b) Bila jawaban untuk pertanyaan tertutup jawabannya sudah disediakan terlebih dahulu dan
responden hanya mengecek jawaban tersebut sesuai dengan instruksi. Responden tidak
boleh menjawab di luar yang telah ditetapkan.
c) Bila jawaban pertanyaan semi terbuka, selain dari jawaban yang telah ditentukan maka
jawaban lain yang dianggap cocok oleh responden masih diperkenankan untuk dijawab.
d) Bila jawaban pertanyaan terbuka, jawaban yang diberikan sifatnya bebas. Untuk memberi
kode, jawaban-jawaban tersebut harus dikategorikan lebih dahulu atau dikelompokkan
sehingga tiap kelompok berisi jawaban yang sejenis.
e) Bila jawaban kombinasi, hamper serupa dan jawaban pertanyaan tertutup. Selain ada
jawaban yang jelas, responden masi dapat menjawab kombinasi dari beberapa jawaban.
Tempat Kode
Kode dapat dibuat pada kartu tabulasi atau pun daftar pertanyaan itu sendiri, jika data
diolah dengan computer, kode-kode harus dibuat dalam coding sheet. Pemberian kode pada data
dapat dilakukan dengan melihat jawaban dari jenis pertanyaan yang diajukan dalam questioner
(Moh. Nasir, 2014) Pemberian kode pada data dapat dilakukan dengan melihat jawaban dari jenis
pertanyaan yang diajukan dalam questioner (Moh. Nasir, 2014:306)
Contoh :
a. SD 1
b. SMP 2
c. SMA 3
Apakah pendidikan terakhir yang
d. Diploma 4
pernah Anda tempuh?
e. S-1 5
f. S-2 6
g. S-3 7
a. RnB 1
b. Jazz 2
Jenis musik apa yang paling Anda c. Pop 3
gemari? d. Rock 4
e. Klasik 5
f. Lainnya 6
Pengkodean terhadap Jawaban dari Pertanyaan Terbuka
Untuk jenis ini, sebelum melakukan pengkodean, peneliti harus membuat kategorisasi atas jawaban-
jawaban dari pertanyaan terbuka ini karena variasi jawaban yang diperoleh barangkali cukup
banyak. Untuk membuat kategori jawaban harus memerhatikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut.
a. Perbedaan kategori jawaban harus tegas, agar tidak tumpang tindih antara jawaban yang
satu dengan jawaban yang lainnya.
b. Jika terdapat jawaban yang tidak sesuai dengan kategori yang sudah disusun, maka jawaban
tersebut dikelompokkan dalam ‘lain-lain’. Namun persentase jawaban untuk ‘lain-lain’ harus
kecil, karena jika terlampau tinggi banyak informasi yang terbuang.
Bagaimanakah tanggapan anda tentang tayangan sinetron bertemakan percintaan remaja di televisi
swasta di Indonesia?
Bentuk pengkodean berdasarkan kategori jawaban yang telah dibuat adalah sebagai berikut:
Sangat Baik 1
Baik 2
Cukup Baik 3
Kurang Baik 4
Tidak Ada Tanggapan 5
https://memperoleh.com/untuk-melakukan-koding-terhadap-jawaban-pertanyaan-terbuka-maka-
peneliti-sebelumnya-harus-membuat
http://arinnie.blogspot.com/2012/05/teknik-pengolahan-data-dalam-kuesioner.html