Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN

PERUSAHAAN SPBU CITEUREUP NO. 34-16818

Selvia Dewi Harnum

ABSTRAK

Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap utang jangka pendek kelebihan ini disebut
modal kerja bersih (net working capital) kelebihan ini meruapakan jumlah aktivalancar yang berasal dari
utangjangka panjang dan modal sendiri. Analisis rasio adalah analisis yang dilakukan dengan
menghubungkan berbagai perkiraan yang ada pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan.
Analisis rasio keuangan ini dapat mengungkapkan hubugan yang penting antar perkiraan laporan
keuangan dan dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Pengelolaan Modal Kerja Pada SPBU Citeureup No.34-
16818. Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan Perusahaan Pada SPBU Citeureup No. 34-16818.
Untuk Mengetahui Analisis Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada SPBU
Citeureup No.34-1681. jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian dalam penelitian ini adalah
deskeiptif kuantitatif (non statistic) .untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, maka penulis
melakukan penelitian terhadap SPBU Citeureup No. 34-16818. Dari hasi l penelitian yang telah
dilakukan diperoleh hasil bahwa(1) Rasio likuditas dengan menggunakan perhitungan current ratio,
quick ratio dan cash ratio menunjukan bahwa kinerja SPBU Citeureup No. 34-16818 pada tahun 2013
hingga 2015 dalam kondisi tidak likuid karena berada diatas persentase konsep (teori Sofyan Syafri
Harahap :2016 ). Dan (2) Kinerja SPBU Citeureup No. 34-16818 bila ditinjau melalui perhitungan rasio
aktivitas sangat efektif karena selama tahun 2013 sampai 20145 sering mengalami peningkatan dan
sudah sesaui dengan persentasi konsep teori. (3) Dan terakhir, bila dilihat dari rasio profitabilitas SPBU
Citeureup No. 34-16818 dalam kondisi kurang baik karena selalu mengalami persentase penurunan setiap
tahunnya dan belum maksimal dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya. Dapat
disimpulkan bahwa kinerja SPBU Citeureup bila dianalisis dengan modal kerja menggunkan perhitungan
rasio keuangan katakan efektif karena sudah bisa bisa melunasi utang jangka pendeknya pada tahun 2015,
dan bila dilihat dari rasio aktivitas pun kinerja SPBU Citeureup No.34-16818 dalam kondisi baik. Dan
bila dilihat laba walaupun setiap tahunya SPBU Citeureup No.34-16818 memperoleh sedikit laba akan
tetapi itu cukup baik karena selama tahun 2013-2015 tidak pernah mengalami kerugian. Akan tetapi
SPBU Citeureup No.34-16818 bila dianalisis menggunakan rasio keuangan dikatakan belum sehat karena
perhitungan dari beberapa rasio selama tahun 2013-2015 masih mengalami flukasi dan berada dibawah
perentase standar rasio yang telah ditretapkan.

KATA KUNCI : Modal Kerja, Kinerja Keuangan.

LATAR BELAKANG MASALAH yang efektif menjadi sangat penting untuk


Tujuan utama berdirinya sebuah pertumbuhan kelangsunganperusahaan dalam
perusahaan adalah untuk menghasilkan laba jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan
perusahaan. Setiap perusahaan memerlukan dana modal kerja untuk memperluas penjualan dan
dalam kegiatan operasionalnya, dana yang meningkatkan produksinya perusahaan yang
digunakan untuk melangsungkan kegiatan tidak memiliki modal kerja yang, tidak dapat
operasional sehari-hari suatu perusahaan disebut membayar kewajiban jangka pendek tepat pada
modal kerja. Keberadaan modal kerja sangat waktunya dan akan menghadapi masalah
penting bagi suatu perusahaan untuk menunjang likuiditas. (Agus Sartono, 2012:225)
seluruh kegiatan perusahaan. Hal ini disebabkan Modal kerja adalah kelebihan aktiva
karena modal kerja yang dibutuhkan perusahaan lancar terhadap utang jangka pendek kelebihan
sangat menentukan kontuinitas usahanya. Modal ini disebut modal kerja bersih (net working
kerja yang dikeluarkan untuk operasional capital) kelebihan ini meruapakan jumlah
perusahaan tersebut diharapkan dapat kembali aktivalancar yang berasal dari utangjangka
atau dapat menghasilkan laba pada perusahaan panjang dan modal sendiri definisi ini bersifat
dalam jangka waktu dekat melalui hasil kualitatif karena menunjukan kemungkinan
penjualan barang/hasil produksinya. modal yang tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari
tersedia dalam perusahaan harus cukup pada utang jangka pendek dan menunjukan
jumlahnya agar mampu membiayai pengeluaran- tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek
pengeluaran atau operasional sehari-hari adanya serta menunjukan tingkat keamanan bagi
efisiensi dan efektifitas modal kerja maka kreditor jangka pendek menjamin kelangsungan
diharapkan perusahaan dapat meningkatkan laba usaha dimasa mendatang. (Jumingan 2011,:66)
usaha, karena semakin cepat perputaran modal Dalam mengukur kinerja keuangan
kerja maka semakin cepat pula modal kerja perusahaan juga menggunakan analisis rasio
menjadi kas. keuangan. Analisis rasio adalah suatu metode
Ada dua pengertian modal kerja yang analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos
pertama gross working capital adalah tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi
keseluruhan aktiva lancar sementara pengertian secara individu atau kombinasi dari kedua
net working capital adalah kelebihaan aktiva laporan tersebut.
lancar diatas utang lancar. Manajemen modal
Menurut Munawir (2007,81) menganalisis dengan sebaik baiknya karena akan sangat
kinerja keuangan memerlukan rasio keuangan berpengaruh terhadap jalannya perusahaan atau
yang menggambarkan suatu hubungan atau kinerja keuangan perusahaan, oleh karena itu
perimbanagn (mathematical relationship) antara perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh
satu jumlah tertetu dengan jumlah yang lain pengelolaan modal kerja terhadapkinerja
kinerja keungan yang menggunakan analisis keuangan pada perusahaan SPBU Citeureup
berupa rasio keuangan, akan dapat menjelaskan No.34-16818. Penelitian mengenai kinerja
atau memberikan gambaran kepada analis keuangan perusahaan telah dilakukan oleh
tentang kondisi perusahaan terutama apabila beberapa peneliti, penelitian yang dilakukan
angka rasio tersebut mengalami perubahan oleh Annisa Wahyudi (2016) dengan judul
setiap tahun. Analisis pengelolaan Modal kerja untuk menilai
SPBU Citeureup merupakan salah satu Return On Investment (ROI), pada perusahaan
perusahaan yang bergerak di bidang penjualan PT Gudang Garam Tbk. Perputaran Modal kerja
bahan bakar yang bekerja sama dengan secara keseluruhan dapat dikatakan kurang baik,
PT.Pertamina, yang berdiri pada tahun 10 karena berada dibawah standar umum rata-rata
Oktober 2007 yang di dirikan oleh Hj.Titoh industri yaitu 6 kali. Berturut-turut dari tahun
Masitoh. Adapun bahan bakar yang dijual di 2011 samapi dengan 2014 rasionya masing-
SPBU Citeureup diantaranya adalah Pertalite masing sebesar : 2,61 kali 1,61
dan Pertamax. kali:3,26kali,3,82kali, dan 4,42. Perputaran kas
Saat ini pengelolaan modal kerja SPBU secara keseluruhan dapat dikatakan baik, karena
Citeureup menggunakan konsep perputaran kas, berada diatas standar umum rata-rata industry
karena seluruh kegiatan operasional SPBU yaitu 10 kali berturut-turut dari tahun 2010
menggunakan Kas yang ada, termasuk untuk sampai dengan 2014 rasio masing-masing
membayar gaji karyawan dan membeli barang sebesar: 30,49 kali, 35,74 kali, 41,19 kali, 63,37
persediaan untuk penjualan. SPBU Citeureup kali, dan 53,97 kali. Perputaran piutang secara
pun menanamkan sistem untuk tidak keseluruhan dapat dikatakan baik, karena berada
menggunakan sistem utang piutang dalam diatas standar umum rata-rata industri yaitu 7,2
penjualannya, jika stok atau persediaan kali, berturut-turut dari tahun 2010 sampai
penjualan pertalite dan pertamax sudah mulai dengan 2014 rasionya masing-masing sebesar:
habis di SPBU maka pihak SPBU langsung 39,32 kali, 45,84 kali, 42,52 kali, 30,98 kali dan
order kepada pihak Pertamina dengan 34,97 kali. Perputaran persediaan secara
menggunakan sistem pembayaran secara lunas. keseluruhan dapat dikatakan kurang baik, karena
Dari penjelasan sistem tersebut bahwa SPBU berada dibawah standar industri umum rata-rata
Citeureup harus dapat mengelola Modal kerja industry yaitu 3,4 kali.
Tabel 1 nilai tertinggi tahun 2015 dan memiliki nilai
Neraca Per 31 Desember terendah pada tahun 2013.
Aktiva Desember Desember Desember Berdasarkan neraca SPBU Citereup
2013 2014 2015
No.34-16818 dilihat dari tahun 2013 hingga
Aktiva
2015 terus menunjukan peningkatanya dengan
lancar
Kas 83,535,305 73,112,021 453,072,779
demikian dari peningkatan setiap tahynya dapat

Persedian 101,120,000 101,120,000 126,184,000


kita lihat bagaimana cara perusahaan mengelola
intensit modal kerjanya dalam mendapatkan laba.
Stok 34,920,000 48,614,000 89,105,000 Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat
Domba
dari kondisi laporan laba rugi dan neraca
Jumlah 219,575,305 222,846,021 668,361,779
perusahaan tersebut, SPBU Citeureup No.34-
16818 selama tahun 2013-2015 cukup baik
bahkan terus mengalami peningkatan oleh
NERACA PER 31 DESEMBER
karena itu saya tertarik memilih perusahaan
800,000,000
SPBU Citereup untuk saya teliti bagaimana
700,000,000
600,000,000 perusahaan tersebut mengelola modal kerjanya
500,000,000 di dalam meningkatkan kineeja perusahaan.
NERACA
400,000,000 PER 31 TUJUAN PENELITIAN
300,000,000 DESEMBE
R 1. Untuk Mengetahui Analisis Pengelolaan
200,000,000
Modal Kerja Pada SPBU Citeureup
100,000,000
0 No.34-16818
2013 2014 2015
2. Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan

Gambar 1 Perusahaan Pada SPBU Citeureup No.


Neraca Per 31 Desember 34-16818
SPBU No. 34-16818 3. Untuk Mengetahui Analisis Modal Kerja

Bedasarkan Tabel 1 Neraca Per 31 Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan

Desembermengalami peningkatan dari tahun Pada SPBU Citeureup No.34-16818


2013 sampai dengan 2015, hal ini dilihat dari OBJEK DAN LOKASI PENELITIAN
Neraca Per 31 Desembe rmeliputi kas, objek penelitian adalah unit observasi
Persediaan intensit dan stok domba yang dimana akan diperolehnya sumber data dan
mengalami peningkatan dan penurunan dari informasi yang dijadikan unit observasi
tahun ketahun. Pada Tabel neraca yang memiliki adalah SPBU Citereup No.34-16818
berlokasi Lebak pasar citereup yaitu pada
bagian administrasi dan keuangan yang 1. Sumber Primer
bergerak dalam permasalahaan yang diambil yaitu sumber primer langsung
berhubungan erat dengan Pengaruh memberikan data secara langsung
Pengelolaan Modal Kerja Terhadap Kinerja dengan metode study kasus, jadi penulis
Keuangan Pada Perusahaan SPBU untuk mendapatkan data dan informasi
CITEUREUP. melalui study kasus dan resmi
Unit analisi yang penulis gunakan 2. Study Kepustakaan
adalah organization yaitu sumber data yang penelitian dilakukan untuk
unit analisinya merupakan respon dari divisi mendapatkan data dalam bentuk jadi
organisasi atau perusahaan pada bagian atau teori dengan cara mempelajari dan
administrasi dan keuangan pada SPBU meneliti berbagai macam literatur
CITEREUP. seperti buku-buku, catatan diklat
JENIS DAN DATA PENELITIAN perkulihaan skripsi hand-out serta data-
Jenis peneltian yang digunakan yaitu data lainnya yang dapat dijadikan
penelitian deskriptif (eksproratif )yaitu referensi dan relevan dengan penelitian
mengenai infomasi yang ada dan disusun yang sedang dilakukan
menjadi uraian yang lengkap dan METODE ANALISIS DATA
menyeluruh mengenai peranan modal kerja Metode penelitian yang dilakukan dalam
terhadap kinerja keuangan perusahaan. penelitian ini adalah menggunakan
Sumber penilitian yang digunakan deskriptif kuantitatif (non statistic ), yaitu
penulis menggunakan data primer yaitu data dengan menguraikan dan menggambarkan
yang diperoleh secara langsung dari SPBU sifat-sifat dari suatu keadaan pada wakru
Citeureup No. 34-16818 berupa laporan tertentu melalui pengumpulan data,
keuangan yang terdiri dari Neraca.dan laba pengelohan dan penganalisaan data untuk
rugi. mengungkapkan masalah yang diteliti
METODE PENGUMPULAN DATA menggunakan alat analisi rasio keuangan
Metode pengumpulan data yang penelitian ini dilakukan dengan cara riset
dilakukan oleh penulis untuk melengkapi teori yang akan diterapkan dengan rumus
memenuhi dan menyusun skripsi ini melalui alat analisi dengan demikian akan diketahui
beberapa jenis prosedur pengumpulan data bagaimana analisi modal kerja untuk
informasi yaitu dengan cara : penilaian pengukuran kinerja.
HASIL PENELITIAN Harahap:2016) Jika perusahaan memiliki
kemampuan untuk melunasi kewajiban
Rasio likuiditas jangka pendek pada saat jatuh tempo, maka
Current ratio SPBU Citeureup No. perusahaan tersebut dikatakan sebagai
34-16818 pada tahun 2013 sebesar 7O2,06 perusahaan likuid (teori menurut Hery 2015)
% dan mengalami penurunan pada tahun itu artinya menunjukan bahwa persediaan
2014 sebesar 196,79% ,dan ditahun 2015 yang dimiliki SPBU Citeureup No.34-16818
perusahaan pun mengalami penurunan lebih besar dibandingkan dengan kewajiban
0,00%. Hal ini menunjukan kondisi lancarnya
perusahaan baik dan sehat dikarenkana Cash ratio SPBU Citeureup No.34-16818
apabila rasio lancar 100% ini berarti pada tahun 2013 sebesar 263,99% dan
bahwa aktiva lancar dapat menuntupi mengalami penurunan sebesar 63,56% dan
semua utang lancar rasio lebih aman jika ditahun 2015 terjadi penurunan sebesar
berada diatas (teori Sofyan Syafri Harahap 0,00%, SPBU Citeureup No. 34-16818
:2016). pada tahun 2014 perusahaan ini dikatakan dalam kondisi keuangan yang
sudah mencapai 100% dan pada tahun 2015 sehat karena berdasarkan hasil persentase
perusahaan sudah dapat melunasi utang perhitungan pada Cash ratio SPBU
jangka pendeknya.jika perusahaan memiliki Citeureup No. 34-16818 selalu berada diatas
kemampuan untuk melunasi kewajiban 50 % dalam kondisi ideal menurut konsep
jangka pendeknya pada saat jatuh teori, itu artinya perusahaan bisa melunasi
tempo,maka perusahaan tersebut dikatakan kewajiban jangka pendek pada tahun 2015
sebagai perusahaan yang likuid (teori perusahaan sudah tidak memiliki kewajiban
menurut Hery:2015). Pada tahun 2015 jangka pendeknya, itu artinya perusahaan
perusahaan SPBU Citeureup sudah tidak sudah memaksimalkan kas dan setarakas
memiliki kewajiban lancar itu artinya untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya
SPBU Citeureup NO.34-16818 mampu
Rasio Aktivitas
melunasi kewajiban jangka pendek pas
jatuh tempo dengan menggunakan aset Pada perputaran persediaan SPBU Citeureup
lancar. No. 34-16818 tahun 2013 sebesar
452,88.pada tahun 2014 mengalami
Quick Ratio SPBU Citeureup No.34-16818
peningkatan sebesar 509,25 kali, tetapi
pada tahun 2013 sebesar 271,89%, dan
ditahun 2015 mengalami penurunan sebesar
mengalami penurunan sebesar 63,56% di
335,30 kali ,Dalam perputaraan persediaan
tahun 2014, pada tahun 2015 pun
perusahaan sudah mengendalikan dengan
perusahaan mengalami penurunan sebesar
baik karena selama 3 tahun ini perusahaan
0,00% pada quick ratio atau rasio lancar
pernah > 20 kali perputaraan persediaan atau
SPBU Citeureup pada tahun 2013 samapi
sudah mencapai kondisi ideal berdasarkan
2015 dikatakan baik karena menurut teori
konsep teori.karena semakin tinggi
dikatakan likuid mampu menutupi utang
persediaan berputar,semakin efektif
lancar persentasinya 100% tapi tidak harus
perusahaan dalam mengelola persediaan hal
diatas 100% (teori Sofyan Syafri
ini menunjukan kualitas persediaan barang dikarenakan penurunan yang cukup
dagang dan kemampuan manajemen SPBU signifikan yang terjadi pada SPBU
Citeureup No. 34-16818 dalam melakukan Citeureup No.34-16818 dari tahun 2013
aktivitas penjualan sudah baik dan sudah hingga 2015 dan selama 3 tahun selalu
efektif berada dibawah standar persentase
berdasarkan konsep teori, menunjukan
Pada perputaran aset tetap SPBU Citeureup
kinerja SPBU Citeureup No.34-16818 yang
No. 34-16818 tahun 2013 sebesar 13,14 dan
tidak bisa memaksimalkan kontribusi aset
pada tahun 2014 mengalami peningkatan
dalam mencapai laba bersih.
sebesar 15,90 dan kembali menurun ditahun
2015 sebesar 15,80 perputaran aset terbaik ROE SPBU Citeureup No. 34-16818 pada
ada pada tahun 2014 sebesar 15,90 ini berati tahun 2013 sebesar 22%, terjadi peningkatan
pada tahun 2014 perusahaan cukup efektif pada tahun 2014 sebesar 33%, ditahun 2015
karena lebih dari 5 kali atau sesuai dengan mengalami penurunan kembali sebesar 24%.
konsep teori.akan tetapi ditahun sebelum Dalam persentase ROE (Return On Equity)
dan tahun selanjutnya mengalami penurunan dikatakan sehat apabaila rasio lebih dari
dan peningkatan dan persentasi perhitungan 40%, hal ini dikarenakan penurunan yang
perputaraan aset tetap selalu lebih dari 5 kali cukup signifikan yang terjadi pada SPBU
hal ini menunjukan perusahaan sudah efektif Citeureup No. 34-16818 dari tahun 2013
menggunakan kapasitas aset tetap yang turut hingga 2015 dan selama 3 tahun selalu
berkontribusi menciptakan penjualan. berada dibawah standar persentase konsep
teori, menunjukan kinerja keuangan
Pada perputaran total aset SPBU Citeureup
perusahaan yang kurang baik karena jumlah
tahun 2013 sebesar 12,03, dan pada tahun
laba bersih yang dihasilkan dari setiap
2014 mengalami peningkatan sebesar 14,56
rupiah dana yang tertanam dalam total
dan ditahun 2015 mengalami penurunan
ekuitas selalu menurun setiap tahunya.
sebesar 12,23. Hal ini menunjukan
keseluruhan aset perusahaan terjadi NPM SPBU Citeureup No.34-16818 pada
perputaraan yang sudah efektif kerena tahun 2013 sebesar 0%, terjadi peningkatan
selama periode tahun 2013 sampai 2015 pada tahun 2014 sebesar 1%, dan hasil yang
selalu mengalami peningkatan dan sama diperoleh perusahaan pada tahun 2015
presentase lebih dari 2 kali sesuai dengan sebesar 1%. Dalam persentase NPM (Net
berdasarkan konsep teori. Profit Margin) perusahaan dikatakan sehat
apabila rasio lebih dari 20%, hal ini
Rasio Profitabilitas
dikarenkan penurunan yang cukup
ROA SPBU Citeureup No.34-16818 pada signifikan yang terjadi pada SPBU
tahun 2013 sebesar 4% terjadi Citeureup No.34-16818 dari tahun 2013
peningkatankan ditahun 2014 sebesar hingga 2015 dan selama 3 tahun selalu
9%.dan ditahun 2015 kembali menurun berada dibawah standar persentase konsep
sebesar 7%. Bila dilihat dari persentase teori. Hal ini menunjukan kinerja
ROA (Return On Assts) dikatakan sehat perusahaan yang kurang baik karena
apabila rasio lebih dari 30%, hal ini perusahaan belum bisa meningkatkan
persentase laba bersih dari hasil penjualan SPBU Citeureup No. 34-16818 belum
bersih setiap tahunya. meksimal dalam menghasilkan dari
Aktivitas normal bisninya.
Analisis Modal Kerja Terhadap Kinerja
Keuangan SPBU Citeureup No. 34-16818 KESIMPULAN
Kinerja SPBU Citeureup dianalisis Analisis pengelolaan modal kerja pada
dengan laporan keuangan yaitu pada SPBU Citereup No. 34-16818 lihat dari Rasio
perhitungan rasio likuiditas SPBU Citeureup
Likuiditas yang pertama Current ratio pada
pada tahun 2013 hingga 2015 pada tahun
tahun sebesar 2013 702,06%, tahun 2014
2015 perusahaan sudah dapat melunasi
kewajiban jangka pendeknya, dikatakan sebesar 196,79%, pada tahun 2015 sebesar
likuid karena perusahaan sudah mampuh 0,00%. Lalu yang kedua quick ratio pada tahun
memaksimalkan dalam melunasi kewajiban 2013 sebesar 27,89%, tahun 2014 sebesar
jangkan pendeknya yang sesuai jatuh tempo, 66,61%, tahun 2015 sebesar 0,00%, lalu yang
ini artinya perusahaan memiliki tingkat
terakhir cash ratio pada tahun 2013 sebesar
ketersediaan jumlah kas yang baik dan aset
lanca baik. 263,99%, pada tahun 2014 sebesar 63,56%,
pada tahun sebesar 2015 0,00 %. Rasio
Kinerja SPBU Citeureup dianalisis
dengan laporan keuangan yaitu pada Aktivitas yang pertama investory turn over pada
perhitungan rasio aktivitas SPBU Citeureup tahun 2013 sebesar 452,82 , pada tahun 2014
sangat efektif karena selama tahun 2013 sebesar sebesar 509,25 dan pada tahun 2015
sampai 2015 mengalami peningkatan dan sebesar 335,30. Dan yang kedua Fixed Assets
persentase perhitungan rasio perusahaan
Turn Over pada tahun 2013 sebesar 13,4, pada
yang baik sesuai dengan konsep teori. Ini
menunjukan SPBU Citeureup No.34-16818 tahun 2014 sebesar 15,90, pada tahun 2015
sudah efisien dan efektif dalam sebesar 15,80. Dan yang ketiga Total Asset Turn
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki Over pada tahun 2013 sebesar 12,03, pada tahun
perusahaan. Dan dari pengukuran rasio ini 2014 sebesar 14,56, pada tahun 2015 sebesar
dapat diketauhui kinerja SPBU Citeureup
12,23 .dapat disimpulpkan bahwa kinerja SPBU
No. 34-16818 dalam kondisi sehat .
Citeureup bila ditinjau melalui perhitungan rasio
Kinerja SPBU Citeureup No. 34-
Aktivitas sangat efektif karena selama tahun
16818 dianalisi dengan laporan keuangan
yaitu pada perhitungan rasio profitabilitas 2013 sampai 2015 mengalami peningkatan
SPBU Citeureup No.34-16818 dalam setiap tahunya. Rasio Profitabilitas. Yang
kondisi tidak baik dan sehat karena pertama ROA tahun 2013 sebesar 4%, tahun
persentase perusahaan selalu berada 2014 sebesar 9%, tahun 2015 sebesar 7%. Yang
dibawah persentase konsep teori (teori
kedua ROE tahun 2013 sebesar 22%, pada tahun
kasmir :2008), dan kinerja keuangan yang
sangat buruk karena selalu mengalami 2014 sebesar 33%, pada tahun 2015 sebesar
penurunan setiap tahunya menunjukan 24%, dan yang ketiga NPM tahun 2013 sebesar
0 %, pada tahun 2014 sebesar 1%, pada tahun 702,06%, tahun 2014 sebesar 196,79%, pada
2015 sebesar 1%. tahun 2015 sebesar 0,00%. Lalu yang kedua
Kinerja keuangan perusahaan pada SPBU quick ratio pada tahun 2013 sebesar 27,89%,
Citereup No. 34-16818, Dilihat dari perhitungan tahun 2014 sebesar 66,61%, tahun 2015 sebesar
rasio likuiditas yaitu perhitungan current ratio 0,00%, lalu yang terakhir cash ratio pada tahun
,quick ratio dan cash ratio,dapat disimpulkan 2013 sebesar 263,99%, pada tahun 2014 sebesar
bahwa kinerja bahwa kinerja SPBU Citeureup 63,56%, pada tahun sebesar 2015 0,00 %. Rasio
bila dilihat dari laporan keuangan dan Aktivitas yang pertama investory turn over pada
menggunkan analisis rasio keuangan pada tahun tahun 2013 sebesar 452,82, pada tahun 2014
2013 hingga 2015 dalam kondisi likuid karena sebesar sebesar 509,25 dan pada tahun 2015
selalu berada pas dengan persentase konsep sebesar 335,30. Dan yang kedua Fixed Assets
teori (teori Sofyan Syafri Harapan :2016 ). pada Turn Over pada tahun 2013 sebesar 13,4, pada
tahun 2015 mampu melunasi kewajiban jangka tahun 2014 sebesar 15,90, pada tahun 2015
pendeknya sesuai jatuh tempo ini menunjukan sebesar 15,80. Dan yang ketiga Total Asset Turn
bahwa perusahaan dalam keadaan likuid. Dapat Over pada tahun 2013 sebesar 12,03, pada
disimpulkan bahwa kinerja SPBU Citeureup tahun 2014 sebesar 14,56, pada tahun 2015
No.34-16818 bila ditinjau melalui perhitungan sebesar 12,23 dapat disimpulkan bahwa kinerja
rasio aktivitas sangat efektif karena selama 2013 SPBU Citeureup bila ditinjau melalui
sampai 2015 mengalami peningkatan dan sesuai perhitungan rasio Aktivitas sangat efektif karena
dengan dengan persentase konsep teori dan ini selama tahun 2013 sampai 2015 mengalami
menunjukan SPBU Citeureup No. 34-16818 peningkatan setiap tahunya. Rasio Profitabilitas.
sudah efektif untuk mengukur tingkat efesien Yang pertama ROA tahun 2013 sebesar 4%,
perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya tahun 2014 sebesar 9%, tahun 2015 sebesar 7%.
yang dimiliki perusahaan. Dalam perhitungan Yang kedua ROE tahun 2013 sebesar 22%,pada
rasio profitabilitas yaitu ROA, ROE dan NPM, tahun 2014 sebesar 33%, pada tahun 2015
kinerja SPBU Citeureup dalam kondisi tidak sebesar 24%, Dan yang ketiga NPM tahun 2013
baik dan sehat karena persentase perusahaan sebesar 0 %, pada tahun 2014 sebesar 1%, pada
selalu dibawah standar rasio industry dan tahun 2015 sebesar 1%. Kinerja SPBU
mengalami penurunan setiap tahunya. Citeureup No. 34-16818 bila dianalis dengan
Analisis modal kerja terhadap kinerja laporan keuangan menggunkan perhitungan
keuangan perusahaan pada SPBU Citeureup No. rasio keuangan dikatakan efektif karena sudah
34-16818, Ditunjukan dengan perhitungan rasio bisa bisa melunasi utang jangka pendeknya pada
keuangan, lihat dari Rasio Likuiditas yang tahun 2015, dan bila dilihat dari rasio aktivitas
pertama Current ratio pada tahun sebesar 2013 pun kinerja SPBU Citeureup No.34-16818
dalam kondisi baik. Dan bila dilihat laba Kasmir (2012). Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta. PT Raja Gratindo Persada.
walaupun setiap tahunya SPBU Citeureup
Martono dan Agus Harjito (2010). Manajemen
No.34-16818 memperoleh sedikit laba akan
Keuangan. Edisi tiga. Yogyakarta.
tetapi itu cukup baik karena selama tahun 2013- Ekonisia.
2015 tidak pernah mengalami kerugian. Akan Mulyadi (2007). Sistem Akuntansi . Jakarta.
Salemba Empat .
tetapi SPBU Citeureup No.34-16818 bila
Munawir. S (2014). Analisis Laporan
dianalisis menggunakan rasio keuangan
Keuangan. Yogyakarta. Liberty.
dikatakan belum sehat karena perhitungan dari Munawir. S (2010). Analisis Informasi
beberapa rasio selama tahun 2013-2015 masih Keuangan. Yogyakarta. Liberty.
mengalami flukasi dan berada dibawah Rachmawati. Rizki Putri (2013). Analisis Rasio
Keuangan Untuk Menilai Kinerja
perentase standar rasio yang telah ditretapkan. Keuangan Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI) Tegak Kecamatan
DAFTAR PUSTAKA Sentolo Kulonprogo. Skripsi.
Ambarawati. Sri Dwi Ari (2010). Manajemen Universitas Negeri Yogyakarta.
Lanjutan. Edisi Pertama. Cetakan Yogyakarta.
Pertama. Yogyakarta. Graha. Sucipto (2013). Penilaian Kinerja Keuangan.
Darsono (2007). Akuntansi Manajemen. Eidisi Jurnal Ekonomi dan Bisnis. FE
dua. Jakarta. Mira Wacana Fahmi. Universitas Sumatra Utara Medan.
Irfan (2010). Analisis Laporan Sukemi (2007). Evaluasi Kinerja Keuangan.
Keuangan. Bandung. Alfabeta. Pada PT. Telkom Tbk. Vol. 1
Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005). Sutrisno (2006). Akuntansi Penyusunan Laporan
Analisis Laporan Keuangan. Keuangan. Jakarta. Salemba Empat.
Yogyakarta. AMP-YKPN.
Yutikawati. Erlina (2013). Analisis Laporan
Hery (2015). Analisis Laporan Keuangan Keuangan Untuk Menilai Kinerja
Pendekatan Rasio Keuangan. Jakarta. Keuangan pada PT. Rakabu Sejahtera
PT Buku Seru. di Sragen. Artikel Publikasi Ilmiah.
Jumingan (2006). Analisis Laporan Keuangan. Universitas Muhammadiyah Surakata.
Cetakan Keempat. Jakarta. PT Bumi Surakarta.
Aksara. Setiawan. Praseteya Ade (2013). Analisis
Harahap. Sofyan Syafri (2016). Analisis Kritis Perputaran Modal Kerja Terhadap
Atas Laporan Keuangan. Cetakan Profotabilitas Pada Cv Maros Jaya.
ketiga. Edisi 2. Jakarta. PT. Wahyudi Annisa (2016). Analisis Pengelolaan
Rajagrafindo Persada. Modal Kerja untuk menilai Investement
Jumingan (2011). Analisis Laporan Keuangan . (ROI). Pada Perusahaan PT Gudang
Cetakan Pertama. Jakarta . PT Bumi Garam Tbk.
Aksara. Ramadhan Andy (2013). Anlisis Pengelolaan
Kasmir (2010). Pengantar Manajemen Modal Kerja Untuk Meningkat
Keuangan. Jakarta. Kencana Perdana Likuiditas dan Profotabilitas.
Media Group. https://akuntansi-maissya. blogspot. co.
Kasmir (2015). Analisis Laporan Keuangan. id/2010/12/
Jakarta. Graha Grafindo Persada.
https://nichonotes. blogspot. co. id/2015/03/pengertian-kas

Anda mungkin juga menyukai