Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN
pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra
Salah satu tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia secara umum yaitu,
siswa dapat memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi,
keperluan, dan keadaan (Wetty, 2004: 7). Melalui tujuan tersebut ada manfaat
membaca merupakan hasil dari proses membaca yakni pemahaman atas isi bacaan
benar. Pada kehidupan yang akan datang siswa dituntut untuk bisa menyampaikan
pidato pada suatu acara sesuai dengan profesinya. Misalnya profesi guru, sebagai
seorang guru jika diminta untuk menyampaikan pidato pada suatu acara di
sekolah, maka guru harus bisa menyampaikan pidato sesuai dengan apa yang
diminta. Dengan pembelajaran pidato yang diperoleh dari sekolah tersebut, suatu
hari siswa dapat mempraktikkan membaca pidato di kehidupan yang akan datang.
kelas XI SMA. Salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai siswa
kelas XI SMA dalam membaca teks pidato adalah membacakan teks pidato.
Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara yang peneliti lakukan di SMA
Negeri 3 Palu, kemampuan siswa membaca teks pidato secara detail belum
diketahui. Kemampuan tersebut tidak saja dilihat dari hasil belajar siswa dalam
membaca teks pidato tetapi juga harus dilihat dari setiap aspek indikator
pembacaan teks pidato. Dari data-data itulah mestinya dijadikan sebagai acuan
melakukan sebuah penelitian yang melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam
secara praktis.
Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah hasil penelitian ini diharapkan
b. Bagi guru, penelitian ini diharapkan memberi kemudahan informasi dan solusi
yang berkaitan dengan kemampuasi siswa dalam membaca teks pidato serta upaya
pembelajaran membacakan teks pidato yang lebih menarik dan diharapkan dapat
meningkatkan prestasi dalam bidang membacakan teks pidato bagi peserta didik,
dan
d. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pengalaman dan
a. Kemampuan
Siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 3 Palu adalah peserta didik yang
membaca merupakan hasil dari proses membaca yakni pemahaman atas isi bacaan
d. Teks Pidato
khalayak. Pidato umumnya ditujukan kepada orang atau sekumpulan orang untuk
Kelas XII SMA Negeri 2 Bagan Sinembah Kabupaten Rogan Hilir" Tahun 2013
langsung dalam berpidato siswa. Deskripsi hasil penelitian ini berupa: (1)
ketepatan lafal, (2) ketepatan intonasi, (3) ketepatan nada, dan (4) sikap yang tepat
dalam aspek ketepatan lafal berada di tingkat menengah, (2) Kemampuan dalam
ketepatan intonasi berada pada tingkat tetinggi, (3) Kemampuan dalam ketepatan
nada berada di tingkat menengah dan (4) Kemampuan dalam ketepatan sikap
penelitian yang sama yakni bersifat deskriptif. Namun juga memiliki perbedaan
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni menggunakan 4 aspek penilaian
dalam berpidato, sedangkan penelitian ini menggunakan 5 aspek penilaian dalam
membaca pidato.
dilakukan oleh Bustas Rendi Arifandi. Metode penelitian yang digunakan pada
dalam berpidato dapat dilihat dari hasil observasi pada prasiklus siswa aktif 30%.
siklus I 30%, dan pada siklus II menjadi 35%. Aspek perhatian siswa pada
prasiklus siswa aktif sebanyak 25%, pada siklus I 25%, dan pada siklus II menjadi
50%; (3) dari hasil tes siklus I diketahui adanya peningkatan karena rerata hasil
tes prasiklus sebesar 44.0 dan rerata hasil tes siklus I mencapai 68.0. dan hasil tes
peneitian ini, yakni mengggunakan materi yang sama yakni pidato. Namun juga
memiliki perbedaan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Bustas merupakan jenis
2.2.1 Pidato
yang ditujukan kepada orang lain atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di
depan khalayak. Keraf, 1988 (dalam Husna, 2012: 8) mengemukakan bahwa pada
Monologika hadir pada zaman retorika modern. Dalam ilmu retorika modern,
monologika hanya satu orang yang berbicara kepada sekelompok orang. Bentuk
Komunikasi dalam berpidato lebih bersifat satu arah, sebab hanya satu
orang yang berbicara, sedangkan yang lain mendengar. Lain halnya dengan
pendapat Rakhmat (2009: 78) yang menyatakan pidato adalah komunikasi tatap
muka, yang bersifat dua arah, yakni pembicara harus memperhatikan lawan
adalah kegiatan berbicara di depan umum untuk menyampaikan suatu hal dalam
situasi tertentu. Jadi, dalam pidato ada penyampai pidato sebagai sumber pidato,
dan ada juga pendengar atau audience. Penyampai pidato berharap agar apa yang
apa yang disampaikan dapat dipahami oleh pendengar. Menurut Keraf (2002: 23)
bahwa ada lima maksud dan tujuan berpidato, yaitu sebagai berikut:
1. Mendorong.
menimbulkan inspirasi,
2. Meyakinkan
Pidato dengan tujuan meyakinkan ini dapat diartikan bahwa pembicar aan
merupakan hal yang harus diterapkan, supaya reaksi yang diharapkan dari para
3. Berbuat
berpidato berbuat. Tujuan pidato ini dapat dilihat ketika pendengar melakukan
perbuatan sebagaimana yang diinginkan oleh pembicara. Oleh karena itu, pidato
4. Menyenangkan.
Tujuan pidato ini adalah menghibur pendengar. Pidato dengan jenis ini
biasanya terdapat sisipan-sisipan humor. Humor menjadi alat penting yang tidak
5. Memberitahukan
dapat mengerti tentang sesuatu hal, atau untuk mempeluas pengetahuan, dari
sebagai berikut.
1. Pidato Informatif
2. Pidato Persuasif
3. Pidato Rekreatif
Dalam berpidato, ada 4 buah metode yang sering dugnakan. Dilansir dari
metode Menghafal.
digunakan untuk pidato yang sifatnya mendadak dan disajikan menurut kebutuhan
saat itu.
sehingga tidak membosankan dan pembicara bebas dalam memilih topik bahasan
menjabarkan materi yang terpola. Maksud terpola yaitu materi yang akan
dianggap penting.
3. Naskah
telah dibuat sebelumnya. Metode ini biasanya digunakan dalam pidato resmi
Cara demikian dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan, karena setiap kata yang
diucapkan dalam situasi resmi akan disebarluaskan dan dijadikan figur masyarakat
Kelebihan metode naskah yaitu pidato terencana dengan baik, lengkap dan
dengan pendengar kurang dan terlihat kakukarena mata pembicara selalu melihat
naskah.
4. Menghafal (tanpa teks)
5. Metode pidato menghafal yaitu menghafal suatu rencana pidato yang telah
lupa akan mempengaruhi isi pidato dan mungkin akan mengganggu konsentrasi
pendengar.
adalah satu bentuk berbicara di depan umum. Bahasa yang dipakai dalam
lisan, penyimak, dan reaksi balik dari penyimak, maupun dari pembicara sendiri.
1) Faktor bahasa
2) Faktor pembicara
3) Faktor penyimak
1) Faktor bahasa
Bahasa merupakan faktor paling dominan mempengaruhi keberhasilan
Bahasa adalah alat pengungkapan gagasan manusia. Berarti, bahwa bahasa adalah
alat berpikri manusia, karena pengungkapan gagasan adalah hasil proses berpikir
lafal yang ada dalam pemilihan kata yang tepat, cermat dan seksama serta
2) Faktor pembicara
wkatu dan tempat. Pembicara harus kaya gagasan. Karena itu pembicara harus
a. Memiliki sifat yang berani dan keyakinan teguh untuk sukses dalam
pekerjaannya
c. Ramah tamah
3) Faktor penyimak
Keberhasilan berpidato juga bergantung pada penyimaknya. Penyimak
yang tidak mrasa ikut berpartisipasi dalam proses berlangsungnya pidato termasuk
penyimak yang gagal mencapai tujuan berpidato itu sendiri. Sebaliknya pembicara
waktu, tempat, cuaca, orang, sosial, politik, ekonomi, agama, adat istiadat, dan
lain-lain.
berpidato yang baik diperlukan persiapan yang sebaik-baiknya dan latihan secara
tujuh langkah yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan pidato yang baik,
yaitu:
4. Mengumpulkan bahan
Untuk membaca teks pidato engan baik dan benar, pembaca harus
a. Vokal; berupa pengut volume suara agar bisa diterima dengan jelas olch
b. Lafal; berupa pengucapan secara jelas semua kata sesuai kaidah pelafalan
baku/standar.
perasaan (emosi) yang ditampilkan dalam mimik (wajah) berupa senyum atau
atau kaki, serta gaya bicara yang terkesan wajar, tidak grogi, sederhana, dan tidak
dibuat-buat.
pidato dengan baik dan benar, maka pembaca harus memperhatikan beberapa
unsur yakni intonasi, lafal, ekspresi yang dibalut dengan penghayatan, penampilan
membaca dalam kehidupan sehari-hari yang diajarkan kepada peserta didik salah
memperoleh materi cara menyampaikan pidato yang sesuai. Pada kehidupan yang
akan datang siswa dituntut untuk bisa menyampaikan pidato pada suatu acara
sesuai dengan profesinya. Misalnya profesi guru, sebagai seorang guru jika
diminta untuk menyampaikan pidato pada suatu acara di sekolah, maka guru harus
bisa menyampaikan pidato sesuai dengan apa yang diminta. Dengan pembelajaran
pidato yang diperoleh dari sekolah tersebut, suatu hari siswa dapat
kelas XI IPA 5 SMA Negeri 3 Palu. Salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang
harus dikuasai siswa kelas XI SMA SMA Negeri 3 Palu dalam membaca teks
pidato adalah membacakan teks pidato dengan memperhatikan lafal, intonasi, dan
Kemampuan siswa membaca teks pidato tidak saja dilihat dari hasil belajar
siswa dalam membaca teks pidato tetapi juga harus dilihat dari setiap aspek
indikator pembacaan teks pidato. Data-data itulah yang dijadikan sebagai acuan
Pembelajaran Membaca Teks Pidato pada Siswa Kelas XI IPA 5 SMA Neger 3
Palu
PROSES
Penilaian
METODE PENELITIAN
pengumpulan data saja, tetapi juga pengolahan, dan analisis data. Metode ini juga
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yakni untuk memperoleh informasi
tentang kemampuan membaca teks pidato oleh siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri
3 Palu
Dewi Sartika, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
tempat tinggal peneliti dan peneliti juga alumni dari SMA tersebut. Sehingga
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 5 SMA
Negeri 3 Palu yang berjumlah 35 siswa. Peneliti memilih kelas XI IPA 5 sebagai
subjek penelitian karena XI IPA 5 merupakan campuran dari siswa yang unggul
dan siswa yang sedang dalam nilai rata-rata pelajaran. Oleh karena itu, peneliti
ingin mengetahui kemampuan membaca teks pidato siswa kelas XI IPA 5, dan
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah teks pidato siswa kelas
XI IPA 5 SMA Negeri 3 Palu dan skor nilai teks pidato berdasarkan aspek
penilaian. Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam
a. Observasi
langsung dalam proses pembelajaran sekitar aktivitas siswa dan guru, terutama
b. Tes
Tes dilakukan untuk untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam membaca
Sesuai data dan sumber data maka instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah berupa tes unjuk kerja yaitu tes kemampuan siswa dalam
membaca teks pidato, untuk memudahkan subjek yang diteliti dalam menulis teks
pidato, maka instrumen penelitian yang digunakan adalah satu teks pidato tentang
Pendidikan Nasional. Adapun aspek penilaiannya adalah aspek Intonasi, Lafal,
Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari hasil tes
kemampuan siswa kelas XI IPA 5 membaca membaca teks pidato. Data tersebut
a. Penskoran data
adalahmemberi skor. Setiap butir aspek indikator penilaian dijawab dengan sangat
tepat diberi skor (4) dan tidak tepat diberi skor (1).
b. Menghitung jumlah skor per siswa dan mengubahnya ke dalam nilai berskala 0-
Suatu kelas dikatakan tuntas jika sekurang-kurangnya 70% siswa yang tuntas dari
seluruh siswa.