Anda di halaman 1dari 61

GAYA

A. Pengertian dan Pengaruh Gaya


Gaya merupakan sebuah istilah yang baru bagi kalian, tetapi sesungguhnya gaya berhubungan dengan aktivitas
harian kita. Misalnya kalian membuka pintu yang tertutup dan menutupnya kembali, maka aktivitas yang kalian
lakukan berhubungan dengan gaya, yakni kalian memberikan gaya tarik ketika membuka pintu, kemudian
memberikan gaya tolak ketika menutup pintu. Jadi gaya adalah tarikan atau dorongan yang dilakukan pada suatu
banda.

Alat ukur gaya dinamakan neraca pegas atau dinamometer. Neraca pegas
memiliki skala berupa angka yang tertera disampingnya. Posisi jarum
menunjukkan besar gaya. Gambar neraca pegas dapat kalian lihat di
samping.

Satuan gaya dalam SI adalah newton, untuk menghormati Sir Isaac Newton.
Ia adalah seorang ahli matematika dan ilmuwan besar yang menemukan
hukum tentang gerak dan gaya serta hukum gravitasi.

Ada empat pengaruh gaya pada benda yang dikenai gaya, yakni :
1) Benda diam menjadi bergerak
2) Benda bergerak menjadi diam
3) Bentuk dan ukuran benda berubah
4) Arah gerak benda berubah

B. Indentifikasi Jenis-Jenis Gaya


1. Gaya Sentuh dan Gaya Tak Sentuh
Gaya sentuh adalah gaya yang timbul karena persentuhan langsung secara fisik antara dua benda. Sedangakan
gaya tak sentuh adalah gaya yang timbul walaupun benda tidak bersentuhan secara fisik.

Untuk membedakan gaya sentuh dan gaya tak sentuh, kalian dapat mengikuti beberapa kejadian berikut :
o Kalian menggunakan otot-ototmu untuk mendorong sebuah meja. Gaya seperti ini dinamakan gaya
otot. Gaya dari ototmu langsung menyentuh meja barulah terjadi reaksi gaya.
o Sentuhkan telapak tanganmu ke atas meja dan dorong maju-mundur. Kalian tentu rasakan ada gesekan
antara telapak tanganmu dan meja. Gaya seperti ini dinamakan gaya gesekan.
o Buah kepala jatuh dari pohonnya menuju ke bumi karena gaya tarik bumi. Gaya seperti ini dinamakan
gaya gravitasi bumi.
o Jika kalian menggosok mistar plastik dengan rambut kering kemudian mendekatkan ke serpihan-
serpihan kertas. Serpihan kertas akan tertarik dan menempel pada mistar plastik. Gaya yang
menyebabkan serpihan kertas menempel pada mistar plastik ini dinamakan gaya listrik.
o Bila sebuah magnet didekatkan ke paku maka paku akan tertarik dan menempel pada magnet. Gaya
yang menyebabkan paku menempel pada sebuah megnet dinamakan gaya magnetik.
Dari contoh peristiwa di atas maka dapat dibedakan gaya sentuh dan gaya tak sentuh, yakni : gaya sentuh
contohnya : gaya otot dan gaya gesekan, sedangkan gaya tak sentuh contohnya : gaya listrik dan gaya
megnetik. Sesungguhnya masih banyak contoh gaya sentuh maupun gaya tak sentuh yang tidak diuraiakan di
atas. Kalian silakan mencari informasi dan berdiskusi dengan teman untuk menyebutkan contoh lain dari gaya
sentuh !

2. Gaya Gesekan

gaya gesek gaya tarik

a. Beberapa hal umum yang berkaitan dengan gaya gesekan dapat diuraikan sebagai berikut :
o gaya gesekan terjadi karena kedua benda bersentuhan
o arah gaya gesekan berlawanan dengan arah kecenderungan gerak benda
o gaya gesekan statis terjadi ketika benda tidak bergerak, sedangakan gaya gesekan kinetis terjadi ketika
benda sedang bergerak

b. Besar gaya gesekan


o Bila kalian mendorong meja di atas tanah yang kasar kemudian melanjutkannya dengan mendorong
meja yang sama di lantai yang licin, maka kaian akan merasakan ada perbedaan. Ketika mendorong di

1
lantai yang kasar, meja terasa sangat berat, sedangkan ketika mendorong di lantai yang licin, meja
terasa lebih ringan. Berat dan ringannya bergantung pada gesekan antara meja dengan lantai. Jadi
dapat disimpulkan bahwa untuk gesekan antar zat padat, besar gaya gesekan bergantung pada kasar
halusnya permukaan benda yang bergesekan. Semakin kasar permukaan benda, gaya gesekan semakin
besar, dan sebaliknya permukaan yang licin, gaya gesekannya kecil.
o Untuk gesekan antar zat padat, Luas bidang benda yang bergesakan tidak mempengaruhi besar gaya
gesekan.
o Untuk gesekan dengan udara, perhatikan demostrasi berikut :
Dua lembar kertas yang sama, yang satu dibiarkan berbentuk
bentang, sedangkan yang lainnya diremas hingga membentuk
bola. Kemudian jatuhkan kedua kertas itu pada ketinggian yang
sama.
Jika dilakukan dengan benar maka yang lebih dahulu menyentuh
tanah adalah kertas yang berbentuk bola. Kejadian ini
membuktikan bahwa luas bentang benda memengaruhi besar
gesekan dengan udara, yakni luas bentang benda kecil
gesekannya kecil, sedangkan luas bentang benda besar gaya
gesekannya besar.
o Bisa dibayangkan jika kalian mendorong sebuah gerobak tanpa roda. Tentu saja kalian harus
menggunakan gaya yang besar untuk dapat memindahkannya. Agar gerobak dapat didorong dengan
lebih mudah, maka pada gerobak didukung dengan roda. Jadi roda dapat memperkecil gaya gesekan.

c. Gaya gesekan yang menguntungkan dan yang merugikan


Contoh gaya gesekan yang menguntungkan :
 Gesekan antara telapak kaki dan permukaan tanah membuat kita bisa berjalan
 Gesekan antara udara dan payung penerjun membuat penerjun turun dengan pelan dan aman
 Ban mobil dibuat bergerigi agar mobil tidak slip sewaktu direm
Contoh gaya gesekan yang merugikan :
 Gesekan antara alas kaki dan jalan membuat alas kaki aus
 Gesekan antara air laut dan kapal membuat kapal bergerak lambat.

3. Gaya Berat
Massa adalah jumlah zat yang dikandung oleh suatu benda. Massa merupakan besaran yang tetap, artinya
dimana saja benda itu berada massanya tetap, satuannya kilogram. Sedangkan berat atau gaya berat adalah
massa yang dipengaruhi oleh percepatan gravitasi. Berat merupakan besaran yang nilainya bisa berubah-ubah
bergantung dimana benda itu berada. Sebagai contoh, berat benda di bumi lebih besar daripada di bulan,
karena gaya gravitasi bumi lebih besar dari gaya gravitasi bulan.

Walaupun keduanya merupakan besaran yang berbeda, tetapi antara massa dan berat terdapat hubungan
yakni : berat (w) adalah sebanding dengan massa (m).

Jika pengali yang berhubungan antara berat w dan massa m dilambangkan dengan g, hubungan antara berat
dan massa dapat dinyatakan sebagai :

w = g . m
atau
w = m . g
ket, m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s 2)
w = berat benda (N)
Contoh Soal :
Sebuah batu jika ditimbang dengan menggunakan neraca massanya 2 kg. Berapa berat benda itu jika
percepatan gravitasi bumi 9,8 m/s2 ?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 2 kg
g = 9,8 m/s2
Ditanya : w = .......?
Jawab :
w=m . g
w = 2 . 9,8
w = 19,6 N

Diskusikan soal ini bersama temanmu !


1. Anggap percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s 2, tentukan berat benda yang mempunyai massa 4 kg dan
500 g !

2
2. Bila berat sebuah adalah 490N, berapakah massa benda tersebut yang berada pada tempat yang
percepatan gravitasinya 9,8m/s2.

C. Penjumlahan Gaya.
1. Menggambar Sebuah Gaya
Gaya merupakan sebuah besaran vektor yakni mempunyai nilai atau
˳ ˳ besar dan juga mempunyai arah. Karena itu, gaya dapat dilukiskan
F dengan diagram vektor yang berupa sebuah anak panah.
Panjang anak panah merupakan besar gaya dan arah anak panah merupakan arah gaya.
2. Melukis Penjumlahan dan Selisi Gaya
Penjumlahan dua gaya atau lebih dilakukan dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
1) Lukis salah satu gaya
2) Lukis gaya kedua dengan titik tangkapnya berimpit dengan ujung gaya kedua.
3) Jumlah kedua gaya adalah anak panah yang menghubungkan titik tangkap gaya pertama ke ujung gaya
ke dua.
Contoh :
1. Dua gaya masing-masing seperti gambar berikut !
F1
F2
Lukislah F1 + F2
Dengan menggikuti langkah di atas maka dapat di lukis :
F1 F2
F1 + F2

2. Lukis F1 – F2 pada gambar berikut !


F1
F2
Dengan mengikuti langkah di atas mak dapat dilukis :

F1 - F2

3. Resultan Gaya-Gaya yang segaris


Dua atau lebih gaya yang bekerja pada suatu benda dapat diganti dengan sebuah gaya. Gaya pengganti ini
disebut resultan gaya (diberi lambanga FR)

Untuk memudahkan kita dalam menentukan resultan gaya, baiklah kita buat perjanjian sebagai
berikut :
 gaya yang ke kanan diberi tanda (+), sedangakan ke kiri diberi tanda (−)
 bila hasil hitung resultan gaya adalah positif maka arah resultan gaya ke kanan, dan jika hasil
hitung resultan gaya negatif maka arah resultan gaya ke kiri dan nilai resultan gaya diambil
positif.

Contoh Soal :
1. Dua gaya bekerja pada sebuah benda seperti gambar berikut !

F2=4N F1=7N

Tentukan resultan kedua gaya tersebut !


Penyelesaian :
Diketahui : F1 = 7 N ke kanan
F2 = 4 N ke kanan
Ditanya : FR = ..........?
Jawab : FR = F1 + F2
FR = 7N + 4N FR = 11 N ke kanan

2. Pada sebuah benda bekerja gaya F1 = 6N dan F2 = 8N dengan arah masing-masing seperti gambar !
F2 F1

Penyelesaian :
Diketahui : F1 = 6 N ke kiri
F2 = 8 N ke kiri
Ditanya : FR = .........?

Jawab :
FR = −F1 – F2
FR = − 6 – 8
ingat, tanda (–) menyatakan arah gaya
FR = − 12 N resultan ke kiri, sedangkan besarnya diambil
positif.
3
FR = 12 N ke kiri
3. Tiga gaya masing-masing F1 = 4N, F2 = 8N dan F3 = 6N seperti gambar ! Tentukan resultan ketiga gaya
tersebut !
F2 F1 F3

Penyelesaian :
Diketahui : F1 = 4N ke kanan
F2 = 8N ke kiri
F3 = 6N ke kanan
Ditanya : FR = ........?
Jawab :
FR = F1 – F2 + F3
FR = 4N – 8N + 6N
FR = 2N ke kanan

Diskusikan soal berikut bersama temanmu !


Jika F1 = 6 N, dan F2 = F3 = 4 N. Tentukan resultan ketiga gaya tersebut !
F2 F1
F3

D. Hukum Newton
1. Hukum I Newton
Untuk memahami tentang hukum I Newton dapat kalian lakukan demonstrasi sebagai berikut :
Bentangkan selembar kertas di atas meja yang licin kemudian tempatkan
kerikil di atasnya. Peganglah ujung kertas yang bebas dan tariklah kertas
tersebut secara cepat. Apakah kerikil berpindah tempat atau tidak ?
Bila demonstrasi ini dilakukan dengan cermat maka kalian dapat
menyingkirkan kertas sementara spidol tetap ditempatnya.

Selanjutnya letakkan kembali kerikil di atas kertas, kemudian tariklah


kertas itu dengan kelajuan tetap dan hentikan secara mendadak. Amati
apa yang terjadi pada kerikil !
Tentu saja kerikil akan lari terus ketika kalian menghentikan tarikan pada
kertas.

Demonstarasi di atas menunjukkan bahwa : jika benda dalam keadaan diam, ingin mempetahankan keadaan
diamnya, dan jika benda sedang bergarak lurus beraturan, ingin terus mempertahankan keadaan bergeraknya.
Berdasarkan kenyataan ini, Isaac Newton menyatakan hukum I Newton yang berbunyi :
Tiap benda terus dalam keadaan diamnya atau terus bergerak teraturnya dengan kelajuan tetap pada
garis lurus, kecuali jika benda itu dipaksa untuk mengubah keadaannya oleh gaya-gaya yang dikerjakan
padanya.

Sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaan diamnya atau geraknya disebut inersia atau kelembaman
atau kemalasan. Oleh karena itu, hukum I Newton juga dikenal dengan sebutan hukum kelembaman. Ukuran
kuantitas inersia atau kelembaman yang dikandung oleh benda adalah massa.

Benda diam atau bergerak lurus dengan kelajuan tetap, berarti bahwa resultan gaya yang bekerja pada sebuah
benda sama dengan nol. Resultan gaya sama dengan nol dihasilkan oleh dua gaya atau lebih yang bekerja pada
suatu benda, asalkan gaya-gaya itu seimbang.
Jadi secara matematis, hukum I Newton dinyatakan sebagai :

Σ F = 0 untuk benda diam atau benda bergerak dengan


kecepatam tetap

2. Hukum II Newton
Pada kelas VII kalian pernah belajar tentang percepatan pada pokok bahasan gerak. Bahwa percepatan timbul
karena ada perubahan kecepatan. Perubahan kecepatan terjadi karena resultan gaya yang bekerja pada benda
tidak sama dengan nol.

Hubungan antara percepatan dengan resultan gaya dan massa benda dinyatakan sebagai berikut :
 percepatan berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja pada benda.
 percepaan berbanding terbalik dengan massa benda

Dari hubungan ini, Newton menyatakan hukum II Newton yang berbunyi :

4
Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan
resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda.
Secara matematis, hukum II Newton dinyatakan sebagai :

ΣF
a=
m

dengan ΣF = resultan gaya (N)


m = massa benda (kg)
a = percepatan (m/s2)

Contoh Soal
1. Benda yang massanya 2 kg ditarik oleh seorang anak dengan gaya sebesar 30 N dalam arah mendatar.
Berapakah percepatan yang dialami benda tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 2 kg
F = 30 N
Ditanya : a = .......?
Jawab :
ΣF
a= karena hanya ada satu gaya maka :
m
F
a=
m
30
a=
2

a = 15 m/s2

2. Sebuah mobil sedan dengan gaya mesin 7800 N mengalami percepatan 6 m/s 2. Total gesekan angin dan
jalan pada saat itu 600 N. Tentukan massa mobil sedan itu !
Penyesaian :
Diketahui : F = 7800 N
f = 600 N
a = 6 m/s2
Ditanya : m =.........?
Jawab :
ΣF
a=
m

ΣF
a=
m
dimana, ΣF = F – f
F−f
m=
a
7800−600
m=
6
7200
m=
6

m = 1200 kg
3. Hukum III Newton
Cobalah kalian menekan ujung meja belajar dengan menggunakan telapak tangan, kemudian lanjutkan tekanan
kalian dengan lebih kuat. Apa yang kalian rasakan ? Tentu saja tangan kalian terasa sakit bahkan bisa terluka.
Semakin gaya yang kalian berikan pada meja, tangan akan terasa semakin sakit. Sakitnya tangan kalian
disebabkan karena meja memberikan gaya balik pada tangan kalian. Oleh karena tangan memberikan gaya aksi
pada meja maka meja akan memberikan gaya reaksi pada tangan dengan arah yang berlawanan. Jadi gaya aksi
dan reaksi berlawanan arah.

Sedangkan besar gaya aksi dan reaksi dapat kalian ketahui dengan melakukan demonstrasi berikut ini :

5
Siapkan dua neraca pegas, sebut saja neraca A dan B, dan
hubungkan kait kedua neraca. Kemudian ujung bebas neraca A
ditahan sedangkan ujung bebas neraca B ditarik. Pada posisi
neraca yang sedang ditarik, bacalah skala pada kedua neraca itu !

Jika kalian melakukan dengan benar, maka skala yang ditunjuk kedua neraca A dan B adalah sama. Hal ini
menunjukkan bahwa besar gaya aksi sama dengan gaya reaksi.

Dengan menggabungkan pernyataan tentang pasangan gaya aksi-reaksi dan kesimpulan di atas, dapat kita
nyatakan bunyi Hukum III Newton sebagai berikut :
Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B, maka benda B akan mengerjakan gaya pada benda A,
yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.

Hukum III Newton kadang-kadang dinyatakan sebagai berikut :


Untuk setiap aksi, ada reaksi yang sama besar tetapi berlawanan arah

a. Contoh Hukum III Newton dalam keseharian


 Ketika orang berenang

aksi : tangan menarik air ke belakang


reaksi : air mendorong tangan ke depan

 Ketika berjalan

aksi : kaki mendorong lantai ke belakang


reaksi : lantai mendorong kaki ke depan

 Ketika menembak

aksi : senapan mendorong peluru ke depan


reaksi : peluru mendorong senapan ke
belakang

b. Gaya aksi dan reaksi tidak dapat saling meniadakan


Pada ilustrasi awal menekan meja dengan menggunakan tangan, terlihat jelas bahwa gaya aksi adalah gaya
dari tangan ke meja, sedangkan gaya reaksi adalah gaya dari meja ke tangan. itu berarti bahwa gaya aksi dan
reaksi bekerja pada benda yang berbeda. Karena itu gaya aksi-reaksi tidak mungkin saling meniadakan.

6
Soal latihan 2) gaya listrik
1. Perhatikan data beriut! 3) gaya magnet
1) gaya otot 4) gaya pegas
Yang termasuk gaya tak sentuh adalah....
A. 1, 2 B. 2, 3 C. 3, 4 D. 1, 4

1. Akibat pada benda yang dikenai gaya adalah....


A. massa benda berubah C. bentuk benda beruabah
B. berat benda berubah D. sifat kelembaman berubah

2. Faktor yang memengaruhi besar gaya gesekan antar zat padat adalah....
A. luas bidang sentuh gaya C. bentuk benda yang bergesekan
B. kasar halus permukaan yang D. jenis benda yang bergesekan
bergesekan

3. Secarik kertas dan kerikil dilepas dari ketinggian yang sama secara bersama-sama, maka yang terjadi
adalah....
A. kecepatan kedua benda itu sama C. kerikil lebih cepat daripada kertas
B. kertas lebih cepat daripada kerikil D. keduanya melayang-layang di udara

4. Gaya gesekan yang merugikan adalah....


A. gesekan parasut dan udara menghambat laju parasut
B. gesekan antara gear dan rantai sepeda menyebabkan gear aus
C. ban mobil dapat berputar di aspal
D. orang memotong kayu dengan gergaji

5. Berat sebuah benda yang bermassa 400 g berada pada tempat yang percepatan gravitasinya 10 m/s
adalah.....
A. 4 N B. 40 N C. 400 N D. 4000 N

6. Bila sebuah benda bekerja gaya F1 = 4 N, F2 = 5 N, F3 = 6 N dan F4 = 6 N seperti gambar.


Resultan keempat gaya di bawah adalah.....
F2 F1
F3 F4
A. 1 N ke kanan C. 21 N ke kanan
B. 1 N ke kiri D. 21 N ke kiri

7. Peristiwa berikut yang berkaitan dengan hukum kelembaman adalah....


A. penumpang terdorong ke depan ketika sopir menghentikan mobil secara mendadak dari kelajuan
B. mobil terseret ke pinggir jalan ketika sopir mengerem secara mendadak pada jalan yang licin
C. kelajuan terbesar buah kelapa yang jatuh bebas dari pohonnya ketika menyentuh tanah
D. nelayan mendayung perahunya secara perlahan sehingga dapat sampai ke tujuan dengan aman

8. Dua gaya masing-masing 5 N dan 20 N bekerja pada benda bermassa 10 kg seperti gambar !
Percepatan benda adalah....
5N 20N

A. 0,5 m/s2 B. 1,5 m/s2 C. 2,0 m/s2 D. 2,5 m/s2

9. Pernyataan yang benar tentang gaya aksi-reaksi adalah....


A. gaya aksi dan reaksi bekerja pada benda yang sama
B. besar gaya aksi sama dengan gaya reaksi
C. gaya aksi lebih besar dari gaya reaksi
D. gaya aksi dan reaksi mempunyai arah yang sama

7
Bab 2
USAHA dan ENERGI
A. Bentuk-Bentuk Energi dan Perubahannya
1. Bentuk-Bentuk Energi
a. Energi Kimia
Energi kimia adalah energi yang terkandung dalam makanan atau bahan bakar. Akumulator dan
batu baterai juga menyimpan energi kimia.
b. Energi bunyi
Energi bunyi adalah energi yang dihasilkan oleh getaran partikel-partikel udara di sekitar sebuah
sumber bunyi.
c. Energi Cahaya
Energi cahaya adalah energi yang dihasilkan radiasi gelombang elektromagnetik.
d. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang terjadi karena muatan-muatan listrik yang bergerak.
e. Energi Kalor
Energi kalor adalah energi yang dihasilkan oleh gerak internal partikel-partikel dalam suatu zat.
f. Energi Nuklir
Energi nuklir adalah energi yang dihasilkan oleh reaksi inti bahan radioaktif. Ada dua jenis energi
nuklir yaitu energi nuklir fisi dan fusi.
2. Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang berkaitan dengan dengan gerak atau kemampuan untuk bergerak.
Energi mekanik terdiri dari energi potensial dan energi kinetik.
a. Energi Potensial
Bila sebuah batu berada di atas tanah tampaknya batu
tidak memiliki energi. Tetapi ketika batu diletakkan pada
ketinggian 2 meter di atas permukaan tanah, tentu saja
batu memiliki energi sehingga mampu melakukan usaha.

Jadi batu memiliki energi karena posisinya. Energi yang


dimiliki oleh suatu benda karena posisinya disebut energi
potensial.
Energi potensial batu karena ketinggiannya terhadap tanah
sebagai acuan disebut energi potensial gravitasi.

Sedangkan energi yang dihasilkan oleh busur yang mampu melompatkan anak panah atau katapel
yang dapat melompatkan batu disebut energi potensial elastis. Energi potensial elastis dihasilkan
oleh benda-benda elastis.

Pembahasan secara kuantitatif hanya kita batasi pada energi potensial gravitasi.
Untuk memahami faktor yang mempengaruhi besar energi potensial gravitasi, mari ikuti uraian
berikut !

w w
h
h
acuan paku acuan
(i) (ii)

Cobalah kalian meletakkan bola peluru pada ketinggian tertentu dan jatuhkannya di tanah berpasir.
Ulangi kegiatan yang sama dengan meletakkan bola peluru pada posisi yang lebih tinggi. Dari dua
kegiatan itu kalian dapatkan bahwa pada posisi yang lebih tinggi, bola peluru membuat lubang lebih
dalam. Lubang di pasir lebih dalam menandakan energi yang dimilikinya besar.

8
Dengan demikian energi potensial benda bergantung pada ketinggiannya terhadap acuan. Semakin
tinggi dari acuan, energinya semakin besar.

Selanjutnya, tancapkan dua paku di tanah dan jatuhkan dua batu yang beratnya berbada pada
ketinggian yang sama, tepat mengenai paku masing-masing. Batu manakah yang menancapkan
paku lebih dalam ? Tentu saja hasil pengamatan menunjukkan bahwa batu yang mempunyai berat
lebih besar yang menancapkan paku lebih dalam. Batu yang berat mempunyai energi yang lebih
besar. Jadi energi potensial benda bergantung pada berat benda. Semakin berat benda, energi
potensial benda makin besar.

Dengan demikian energi potensial gravitasi (Ep) dirumuskan :

Ep = m . g . h

dengan : m = massa benda (kg)


g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian (m)
Ep= energi potensial (J)

Contoh Soal :
1. Benda bermassa 2 kg berada pada ketinggian 5 m di atas tanah. Tentukan energi potensial
yang dimiliki benda jika percepatan gravitasi 9,8 m/s 2 !
Penyelesaian :
Diketahui : m = 2 kg
h =5m
g = 9,8 m/s2
Ditanya : Ep = ......?
Jawab :
Ep = m . g . h
Ep = 2 . 9,8 . 5
Ep = 98 J

b. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh setiap benda yang sedang bergerak.
Energi kinetik sering dikatakan sebagai energi gerak. Untuk sebuah benda yang bergerak dengan
massa (m) dan kecepatan (v), maka energi kinetik benda tersebut adalah :

1
Ek = . m . v2
2

dengan : m = massa benda (kg)


v = kecepatan (m/s)
Ek= energi kinetik (J)

Contoh Soal :
Sebuah batu yang massanya 500 g dilemparkan dengan kecepatan 20 m/s, berapakah energi
kinetiknya ?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 500 g = 500 : 1000 = 0,5 kg
v = 20 m/s
Ditanya : Ek= .......?
Jawab :
1
Ek = . m . v2
2
1
Ek = . 0,5 . (20)2
2
1
Ek = . 0,5 . 400
2

9
1
Ek = . 200
2
Ek = 100 J
Diskusikan soal ini bersama temanmu !
1. Benda bermassa 4 kg memiliki energi potensial 2400 J pada ketinggian tertentu di atas
tanah. Bila percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s 2, berapa ketinggian benda itu ?
2. Berapa kecepatan sebuah benda yang memiliki energi kinetik 100 J dan mempunyai massa
2 kg ?

3. Konversi Energi
Energi dapat mengalami perubahan dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Perubahan bentuk energi dari
bentuk satu ke bentuk lainnya disebut konversi energi. Sedangkan alat atau benda yang melakukan
perubahan bentuk energi disebut konverter energi. Ketika kalian berlari, kalian mengubah sebagian
energi kimia dalam ototmu menjadi energi gerak. Kalian termasuk konverter energi.

Beberapa contoh konverter energi berikut !


 solder : mengubah energi listrik menjadi energi kalor
 Rem mobil : mengubah energi kinetik menjadi energi kalor
 kipas angin : mengubah energi listrik menjadi energi gerak
 lampu pelita : mengubah energi kimia menjadi energi cahaya
Silakan kalian berdiskusi dengan teman untuk menyebutkan konverter lainnya !
B. Hukum Kekekalan Energi
Di tengan ketersediaan bahan bakar yang semakin menipis, manusia berusaha untuk membuat mesin
yang dapat beputar terus tanpa memerlukan bahan bakar. Akan tetapi usaha ini tidak pernah berhasil.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia tidak dapat menciptakan energi.

Manusia memiliki energi dari makanan karena makanan mengandung energi kimia. Bahan makanan
memiliki energi yang berasal dari Matahari. Contoh ini menunjukkan bahwa energi tidak dapat diciptakan
dan tidak dapat dimusnakan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Pernyataan
ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi.

Hukum kekekalan energi dapat diilustrasikan dengan seorang anak bermain ayunan.

A C

B
acuan

Pertama kali kita perlu mendorong untuk membuat anak itu memulai ayunannya. Energi untuk
mendorong tentu berasal dari energi kimia yang tersimpan dalam otot kita. Sekali ayunan dimulai, asalkan
efek gesekan dan hambatan udara diabaikan, maka energi diubah ke energi kinetik atau energi potensial
atau gabungan keduanya.
Pada gerak A ke B, energi potensial berubah menjadi energi kinetik. Dimana energi potensial makin kecil
dan energi kinetiknya makin besar. Di titik B energi kinetik mencapai nilai maksimum
dan energi potensialnya menjadi nol. Terjadi perubahan energi yang sama ketika
benda bergerak balik dari C ke B.
Pada gerak B ke C, energi kinetik berubah menjadi energi potensial. Dimana energi kinetik makin kecil dan
energi potensialnya makin besar. Di titik C energi potensial mencapai nilai maksimum
dan energi kinetiknya menjadi nol. Terjadi perubahan energi yang sama ketika benda
bergerak balik dari B ke A.
Demonstrasi ini menunjukkan bahwa energi itu kekal, hanya terjadi perubahan bentuk energi. Oleh
karena kekekalan energi ini hanya melibatkan bentuk energi mekanik (energi kinetik dan potensial) maka
ilustrasi ini mendemonstrasikan hukum kekekalan energi mekanik.

10
C. Konsep Usaha dan Energi
1. Pengertian Usaha
Usaha dalam kehidupan sehari-hari diartikan sebagai upaya untuk mencapai tujuan. Sedangkan
pengertian usaha dalam fisika erat kaitannya dengan gaya dan perpindahan. Usaha dalam fisika hanya
dilakukan oleh gaya dan gaya tersebut dapat menyebabkan benda berpindah. Jadi selama gaya bekerja
pada benda tetapi benda tidak berpindah, maka gaya tersebut dikatakan tidak melakukan usaha.

2. Rumus Usaha
Dalam fisika, usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan
perpindahan benda yang searah dengan arah gaya.

Secara matematis ditulis :


W = F . s

dengan, F = gaya (N)


s = perpindahan (m)
W= usaha (J)

Contoh Soal :
1. Anton menarik peti ke utara dengan gaya 1000 N. Usaha yang dilakukan Anton sebesar 5000 J
Berapa perpindahan peti tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui : F = 1000 N
W= 5000 J
Ditanya : s = ......?
Jawab :
W= F . s
W
s =
F
5000
s =
1000
s = 5m

2. Seorang anak memindahkan sebuah batu bermassa 5 kg dari tanah ke meja yang tingginya
120 cm. Bila percepatan gravitasi 10 m/s2, berapa usaha yang dilakukan anak itu ?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 5 kg
s = 120 cm = 120 : 100 = 1,2 m
120 cm
g = 10 m/s2
Ditanya : W=.......? batu
Jawab :
W= F . s
karena gerak vertikal maka, F = w = m.g
W=m.g.s
W = 5 . 10 . 1,2
W = 60 J

3. Usaha Bernilai Negatif dan Bernilai Nol


Usaha bernilai positif jika gaya searah dengan arah perpindahan benda. Tetapi jika gaya berlawanan
dengan arah perpindahan maka usaha yang dilakukan gaya tersebut bernilai negatif, yaitu W = −F . s
Usaha bernilai negatif menyebabkan pengurangan kelajuan atau pengurangan energi gerak. Gaya yang
menghasilkan usaha negatif, contohnya gaya gesekan.

11
Sedangkan usaha oleh gaya bernilai nol jika gaya tegak lurus dengan arah perpindahan. Kemungkinan
lainnya bahwa gaya tersebut tidak menyebabkan benda berpindah.

4. Usaha Yang Dilakukan Oleh Beberapa Gaya


Misalkan pada sebuah benda bekerja gaya F1 dan F2 menyebabkan benda berpindah sejauh s. Maka
usaha yang dilakukan oleh usaha total atau atau usaha yang dilakukan oleh kedua gaya dapat
dirumuskan sebagai berikut :

F2 F1

Usaha yang dilakukan oleh gaya F1 adalah : W1 = F1 . s


Usaha yang dilakukan oleh gaya F2 adalah : W2 = F2 . s

Usaha total yang dilakukan oleh kedua gaya adalah : W = W1 + W2 atau

Usaha total yang dilakukan oleh lebih dari satu gaya dapat dirumuskan :

W = FR . s

dengan FR = resultan gaya (N)


Contoh soal :
Pada sebuah benda bekerja dua gaya menyebabkan benda berpindah sejauh 5 m seperti gambar !
4N 20N

5m

Tentukan usaha yang dilakukan oleh kedua gaya tersebut !


Penyelesaian :
Diketahui : F1 = 20 N
F2 = 4 N
s =5m
Ditanya : W = ......?
Jawab :
W = FR . s
gaya yang searah dengan arah gerak benda diberi (+)
gaya yang berlawanan arah dengan arah gerak benda (-)

W= (F1 – F2) . s
W= (20 – 4) . 5
W= 16 . 5
W= 80 J

5. Kaitan Usaha dan Energi


Jika sepeda motor temanmu mogok dan anda diminta untuk mendorongnya maka gaya otot anda
melakukan usaha dan sepeda motor bergerak. Tanpaknya bahwa gaya otot anda mengubah sebagian
energi kimia menjadi energi gerak. Contoh ini menunjukkan bahwa ketika gaya melakukan usaha
terjadi perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Kita juga dapat mengatakan bahwa :
usaha yang dilakukan oleh suatu gaya dalam proses apa saja adalah sama dengan besar energi yang
dipindahkan.

D. Daya
1. Pengertian Daya
Misalkan mobil A dan mobil B berangkat dari Lato dengan tujuan ke Larantuka. Mobil A membutuhkan
waktu 1,5 jam untuk sampai di Larantuka, sedangkan mobil B membutuhkan waktu 2 jam untuk

12
sampai di Larantuka. Karena kedua mobil menempuh perjalanan yang sama jauhnya, maka keduanya
melakukan usaha yang sama. Sedangkan daya mobil A lebih besar daripada daya mobil B karena mobil
A lebih cepat daripada mobil B dalam melakukan usaha. Jadi, daya adalah kelajuan melakukan usaha.

2. Persamaan Daya
Daya didefinisikan sebagai laju melakukan usaha atau dengan kata lain daya adalah usaha yang
dilakukan dalam satu satuan waktu. Jika daya diberi lambang P maka daya dapat dirumuskan :

W
P =
t

dengan, W = usaha (J)


t = waktu (s)
P = daya (J/s atau watt = W)

Satuan daya adalah J/s atau watt (diberi simbol W), sedangkan satuan daya yang lain adalah horse
power (hp)
1 hp = 746 watt

Contoh Soal :
Seorang laki-laki yang massanya 60 kg memanjat sebuah tembok yang tingginya 10 m dalam
waktu 30 sekon. Jika g = 10N/kg, berapakah daya laki-laki itu ?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 60 kg
s = 10 m
t = 30 s
g = 10 N/kg
Ditanya : P =....?
Jawab :
W
P=
t
W=m.g.s
W = 60 . 10. 10
W = 6000 J
6000
P=
30
P = 200 W

E. Pesawat Sederhana
Kalian tentu pernah melihat atau menggunakan linggis untuk mencungkil batu. Dengan bantuan linggis
kalian bisa mengangkat batu dengan mudah walaupun sebagiannya terbenam dalam tanah. Selain itu,
anda atau orang lain biasa menggunakan katrol untuk mengangkat air dari dalam sumur. Alat-alat yang
digunakan untuk mempermudah melakukan usaha ini dinamakan pesawat sederhana.

Dengan menggunakan pesawat sederhana, maka beban yang berat dapat diangkat dengan mengerjakan
gaya atau kuasa yang lebih kecil dari berat beban. Perbandingan antara berat yang diangkat dengan
kuasa yang dilakukan disebut keuntungan mekanik.

Dengan demikian rumus umum keuntungan mekanik pesawat sederhana ditulis sebagai :
beban(w)
Keuntungan Mekanik (KM) =
kuasa( F )

w
KM = (Rumus ini berlaku untuk semua jenis pesawat sederhana)
F

Pembahasan kita tentang pesawat sederhana meliputi : tuas, katrol, bidang miring dan roda gigi.
1. Tuas atau Pengungkit

13
Tuas adalah pesawat sederhana yang berbentuk batang keras sempit yang dapat berputar di sekitar
satu titik. Titik ini yang disebut titik tumpu.

Perhatikan gambar tuas berikut !

ℓk

ℓb F

batu

Prinsip Tuas F . ℓk = w . ℓb

dengan, lk = lengan kuasa


F = kuasa atau gaya yang diberikan
lb = lengan beban
w = berat beban

lk
Keuntungan Mekanis Tuas, KM =
lb

Contoh Soal :
Sebuah benda yang beratnya 400N diangkat dengan menggunakan tuas yang panjangnya 2 meter.
Jika titik tumpuh terletak pada 50 cm dari titik beban.
a. Berapakah kuasa yang diperlukan agar beban tersebut terangkat ?
b. Keuntungan mekanis tuas

2m

40cm
F

500N

Penyelesaian :
Diketahui : w = 500 N
panjang tuas ( ℓ ) = 2 m = 200 cm
lb = 40 cm
Ditanya : a. F = ................?
b. KM
Jawab :
a) Kuasa (F)
F . ℓk = w . ℓb
w . lb
F =
lk
ℓk = ℓ - ℓb
ℓk = 200 - 40 = 160 cm
500. 40
F =
160

20000
F =
160

14
F = 125 N

Tuas dapat dikelompokkan menjadi :


 Tuas kelas pertama

diagram tuas kelas pertama tang gunting

 Tuas kelas kedua

diagram tuas kelas kedua hekter pencabut paku pembuka botol gerobak

 Tuas kelas ketiga

penjepit kunci putar alat pancing

2. Katrol Tunggal
a. Katrol Tunggal Tetap
Mengapa orang lebih suka menimba air di sumur
menggunakan katrol tunggal tetap ? Ini karena katrol tunggal
tetap berfungsi mengubah arah gaya tarik yang ke atas
menjadi arah ke bawah. Ketika menarik air sumur dengan gaya
otot yang berarah ke bawah disertai bantuan gaya berat yang
F
juga berarah ke bawah, maka pekerjaan menarik air dari dalam
w
sumur menjadi lebih mudah dilakukan.

Keuntungan mekanis katrol tunggal tetap, KM = 1

b. Katrol Tunggal Bergerak


Jika katrol tunggal dipasang seperti pada gambar di samping
disebut katrol tunggal bergerak. Keuntungan mekanis untuk
katrol tunggal bergerak lebih besar daripada katrol tunggal
F
tetap. Fungsi katrol tunggal bergerak adalah memperbesar
gaya.

Keuntungan mekanis katrol tunggal bergerak, KM = 2

15
3. Bidang Miring
Bidang miring adalah suatu permukaan miring yang penampangnya berbentuk segitiga.

s
h

w
Jika panjang bidang miring s dan tinggi bidang miring h, maka keuntungan mekanis bidang miring
ditulis :
s
KM =
h

Yang merupakan contoh bidang miring antara lainnya : baji dan sekrup

Contoh soal :
Berapa gaya yang diperlukan untuk mendorong beban mendaki bidang miring seperti gambar
berikut !

4m
F 1m

1000N
Penyelesaian :
Diketahui : s = 4m
h = 1m
w = 1000N
Ditanya : F = ...........?
Jawab :
w
Ada dua rumus keuntungan mekanis yaitu : KM = dan
F
s
KM = Jadi dengan memadukan kedua rumus ini akan diperoleh
h

16
w s
= kali silang diperoleh :
F h
F . s = w . h
w.h
F =
s
1000. 1
F =
4
F = 250 N

4. Roda Gigi
Roda gigi adalah sepasang roda bergigi saling
bersambungan yang dapat digunakan untuk
menambah atau mengurangi gaya. Dari
pengalaman menaiki sepeda, kalian telah
mengetahui bahwa menggunakan roda gigi
ukuran besar membuat pekerjaan mengayuh
menjadi ringan, tetapi kecepatan putar roda
menjadi lambat.
Sebaliknya, menggunakan roda gigi ukuran kecil membuat pekerjaan mengayuh sepeda menjadi berat,
tetapi kecepatan putar roda menjadi cepat.

Jadi dapat disimpulkan bahwa : roda gigi besar memberikan gaya yang lebih besar sehingga kuasa
yang diperlukan lebih kecil, tetapi kecepatan putar yang lambat. Sebaliknya, roda gigi kecil
memberikan kecepatan putar yang lebih cepat, tetapi memberikan gaya yang kecil sehingga
diperlukan kuasa yang lebih besar.

Soal-Soal Latihan
1. Batu baterai yang digunakan untuk menghidupkan radio mempunyai energi.....
A. listrik B. kimia C. mekanik D. kalor

2. Kelompok alat listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi kalor adalah......
A. lampu, kipas angin solder C. solder, seterika, rice cooker
B. tape recorder, seterika, lampu pijar D. lampu neon, rice cooker, kipas angin

3. Seorang pendaki yang massanya 50 kg memanjat sebuah bukit yang ketinggiannya 300 meter dalam
waktu 25 menit. Jika g = 10 m/s2, maka daya pendaki tersebut adalah.....
A. 800 W B. 500 W C. 250 W D. 100 W

4. Sebuah benda digantung dengan seutas tali seperti terlihat pada gambar. Ketika talinya putus benda
tersebut jatuh melalui lintasan ABCD. Jika massa benda 4 kg dan g = 10 m/s 2, energi potensial gravitasi
benda saat di titik B adalah......
A. 60 J
B. 100 J
C. 160 J
D. 220 J
m

5. Perhatikan gambar sebuah bola jatuh bebas dari suatu ketinggian menuju tanah berikut !
P
Perubahan energi yang terjadi ketika bola bergerak dari
titik P ke Q adalah....
A. Energi kinetik menjadi energi potensial
B. Energi potensial menjadi energi kinetik
Q tanah

17
C. Energi mekanik menjadi energi potensial
D. energi mekanik mejadi energi kinetik

6. Perhatikan gambar seorang anak mengangkat sebuah beban di bawah ini !


beban
Bila g = 10 m/s2, usaha yang dilakukan oleh anak untuk
mengangkat beban tersebut adalah....
A. 30 J
B. 40 J
C. 50 J
D. 60 J

7. Perhatikan gambar berikut !


F = 350N
f = 70N
6m

Usaha total yang dilakukan oleh gaya-gaya di atas untuk memindahkan benda sejauh 6 meter adalah...

A. 420 J B. 1.680 J C. 2.100 J D. 2.520

8. Seorang pendaki yang massanya 50 kg memanjat sebuah bukit yang ketinggiannya 300 meter dalam
waktu 25 menit. Jika g = 10 m/s2, maka daya pendaki tersebut adalah.....
A. 800 W B. 500 W C. 250 W D. 100 W

9. Perhatikan gambar berikut !


Bila panjang tuas 75 cm maka besar gaya minimum
yang diberikan untuk mengangkat beban adalah....
A. 20 N
B. 30 N
C. 40 N
D. 50 N

10. Perhatikan gambar bidang miring di bawah !


Gaya minimum yang diperlukan untuk mendorong
beban mendaki bidang miring adalah....
A. 300 N
B. 600 N
C. 900 N
D. 2700 N

18
Bab 3
TEKANAN
A. Tekanan Benda Padat
1. Konsep Tekanan

Bila seorang siswi SMP yang mengenakan sepatu hak tinggi dan
berjalan di atas tanah yang lembek, kemudian menggantikannya
dengan sepatu yang tak mempunyai hak dan melewati tempat
yang sama, maka lubang bekas pijakan dari kedua jenis sepatu
yang dikenakan berbeda. Ketika memakai sepatu hak tinggi
bekas pijakannya lebih dalam daripada bekas pijakkan ketika
memakai sepatu tanpa hak. Lubang yang lebih dalam
menunjukkan bahwa tekanannya lebih besar, sedangkan lubang
yang dangkal mempunyai tekanan kecil. Hal ini disebabkan
karena luas alas sepatu hak tinggi lebih kecil daripada luas alas
sepatu tanpa hak.
Jadi dapat disimpulkan bahwa luas bidang yang disentuh gaya kecil, tekanannya besar. Dalam fisika
disebut tekanan berbanding terbalik dengan luas bidang yang dikenai gaya.

Kemudian bila sepatu hak tinggi digunakan oleh dua orang yang mempunyai berat badan berbeda
dan melakukan hal yang sama yakni berjalan di tanah yang lembek, maka dari bekas pijakan
menunjukkan bahwa yang membuat bekas sepatu lebih dalam adalah orang yang mempunyai berat
badan lebih besar. Berat badan yang besar mempunyai gaya yang besar. Jadi dapat disimpulkan
bahwa gaya yang besar, tekanannya besar. Dalam fisika disebut tekanan sebanding dengan gaya

Dari contoh kejadian di atas maka tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas permukaan
tempat gaya itu bekerja.
Secara rumus :
P =
F Ket : F = gaya (N)
A A = luas bidang yang disentuh gaya (m 2)
P = tekanan (N/m2 = Pa)
Contoh Soal :
1. Sebuah batu bermassa 20 kg berada di atas lantai. Luas alas batu yang menyentuh lantai adalah
0,05m2. Berapa tekanan yang dikerjakan batu pada lantai ? Percepatan gravitasi bumi g =10N/kg.
Penyelesaian :
Diketahui : m = 20 kg
A = 0,05 m2
g = 10 N/kg
Ditanya : P = .......?
F
Jawab : P =
A
F=w=m.g

19
F = 20 . 10
F = 200 N
200
P =
0,05
masing-masing dikali dengan 100
200 100
P = x
0,05 100
20000
P =
5
P = 4000 Pa
2) Massa sebuah balok beton berukuran 0,5m x 0,5m x 3m adalah 2500 kg didirikan di atas pondasi
bangunan seperti gambar di samping. Berapa tekanan yang dikerjakan beton pada pondasi
bangunan ? Percepatan gravitasi g = 10 N/kg.

Penyelesaian :
Diketahui : A = 0,5m x 0,5m = 0,25 m2
m= 2500 kg
3m g = 10 N/kg

Ditanya : P = ...........?
0,5m
0,5m
Jawab :
F
P =
A
F=m . g
F = 2500 . 10 = 25000N
25000
P =
0,25
25000 100
P = x
0,25 100
2500000
P =
25
P = 100 000 Pa atau P = 100 kPa

B. Tekanan Zat Cair


1. Tekanan Hidrostatis
Tekanan di dalam zat cair yang tidak mengalir yang disebabkan oleh berat zat cair itu disebut tekanan
hidrostatis
Bila kita mengikuti demonstrasi dengan menggunakan tabung, sebut
saja tabung hidrostatis yang berisi air, maka akan tampak seperti
gambar di samping. Lubang paling atas memancarkan air lebih dekat
dan semakin ke bawah jarak pancarannya semakin jauh. Gejala ini
menunjukkan bahwa tekanan hidrostatis bergantung pada
kedalaman zat cair itu ; semakin dalam, tekanan zat cair semakin
besar.
Selain itu tekanan hidrostatis juga bergantung pada massa jenis zat cair itu ; massa jenis zat cair besar
tekanannya juga besar.
Berdasarkan uraian di atas maka tekanan hidrostatis dapat dirumuskan sebagai berikut :

P = ρ.g.h dengan : ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)


g = percepatan gravitasi (N/kg)
h zat cair h = kedalaman zat cair (m)
P = tekanan hidrostatis (Pa)

20
Contoh Soal :
Sebuah gelas berisi penuh dengan air seperti gambar di samping! Massa
jenis air adalah 1000 kg/m3. Percepatan gravitasi 10 N/kg.
Tentukan :
a. Tekanan air di dasar gelas
12cm b. Tekanan air yang berjarak 2 cm di atas dasar gelas

Penyelesaian :
Diketahui : ρ = 1000 kg/m3
2 cm g = 10 N/kg

Ditanya : a. P = .......? jika h = 12 cm = 0,12 m


b. P = .......? jika h = 12 – 2 = 10 cm = 0,1 m

Jawab : a. Tekanan air di dasar gelas (h = 0,12m)


P = ρ.g.h
P = 1000 . 10 . 0,12
P = 1200 Pa

b. Tekanan yang berjarak 2 cm dari dasar gelas (h = 0,1m)


P = ρ.g.h
P = 1000 . 10 . 0,1
P = 1000 Pa

2. Konsep Bejana Berhubungan


a. Permukaan zat cair sejenis dalam bejana berhubungan
Bila kita mengisi air pada pipa U seperti gambar (i), maka tampak
bahwa permukaan air pada kedua pipa mendatar dan sama tinggi.
(i) Lalu bagaimana kalau bentuk dan luas penampang pipa dalam
bejana berhubungan tidak sama seperti gambar (ii) ? Ternyata
permukaan air dalam bejana berhubungan tetap mendatar dan
sama tinggi walaupun bentuk bejana berbeda. Jadi pada bejana
berhubungan selalu berlaku : permukaan zat cair yang sejenis
(ii) dalam suatu bejana berhubungan selalu mendatar dan sama tingg

b. Penerapan bejana berhubungan dalam keseharian


Banyak alat yang digunakan dalam keseharian memanfaatkan konsep bejana berhubungan. Dua
diantaranya adalah : teko dan menara penampung air
1) Teko air (cerek)
Ujung pancuran sebuah teko biasanya lebih tinggi dari tinggi tutupannya. Ini dimaksudkan
agar air bisa diisi sampai penuh pada teko.
2) Menara air
Menara air dipasang pada tempat yang tinggi dan dihubungkan ke semua keran yang terdapat
di dalam rumah. Ketika keran dibuka maka untuk mencapai permukaan yang mendatar, air
akan mengalir dari menara melalui pipa menuju ke keran.
c. Permukaan zat cair tak sejenis dalam bejana berhubungan

Bila dalam sebuah pipa U diisi air kemudian kaki kiri disi
dengan minyak, maka permukaan minyak dalam kaki kiri
tidak sama tinggi dengan permukaan air. Permukaan
minyak pada pipa kiri lebih tinggi dari pada permukaan
air pada pipa kanan. Hal ini berkaitan dengan massa
h2 Minyak
jenis, yakni massa jenis air 1000 kg/m 3 sedangkan massa
h1 jenis minyak 800 kg/m3.

Air

21
Hubungan kuantitatif antara massa jenis zat cair dalam
kedua pipa dengan ketinggian permukaannya dari garis
batas dirumuskan :

ρ1 h 1 = ρ2 h 2

dengan ρ1, ρ2 = massa jenis zat cair 1 dan 2


h1, h2 = tinggi permukaan zat cair 1 dan 2 di atas garis batas.

Contoh Soal :
Sebuah pipa U diisi dengan air yang massa jenisnya 1000 kg/m 3,
kemudian diisi minyak yang massa jenisnya 800 kg/m 3 seperti
gambar di samping.
20cm
Tentukan :
a. Ketinggian permukaan air dari garis batas !
b. Selisih ketinggian permukaan minyak dan air !
Penyelesaian :
Diketahui : ρ1 = 1000 kg/m3
ρ2 = 800 kg / m3
h2 = 20 cm
Ditanya : a. h1 = ......?
b. selisih tinggi permukaan minyak dan air =.....?
Jawab :
a. Tinggi permukaan air
ρ 1 h 1 = ρ2 h 2
ρ 2 . h2
h1 =
ρ1
800 .20
h1 =
1000
16000
h1 =
1000
h1 = 16 cm
b. Selisih tinggi permukaan minyak dan air (misalkan X)
Maka, X = 20 cm – 16 cm = 4 cm
3. Hukum Pascal
a. Bunyi Hukum Pascal
Untuk memahami Hukum Pascal, kalian dapat melakukan demonstrasi sebagai berikut :
Isilah air pada sebuah kantong plastik, kemudian buatlah beberapa lubang pada kantong dengan
arah yang berbeda. Remaslah kantong agar air terpancar keluar. Perhatikan dengan saksama
pancaran air dari kantong tersebut.
Hasil pengamatanmu menunjukkan bahwa sejumlah air keluar melalui lubang kantong. Ini berarti
tekanan pada kantong diteruskan melalui air dalam kantong tersebut. Juga air memancar keluar
dari setiap lubang dengan sama kuat. Ini berarti tekanan dalam zat cair bekerja ke segala arah
dengan sama kuat atau sama besar.
Dua kesimpulan di atas merupakan Hukum Pascal yang berbunyi sebagai berikut :
Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam suatu ruang tertutup diteruskan ke segala arah
dengan sama besar atau sama kuat
b. Penerapan hukum Pascal dalam keseharian
Prinsip Pascal secara kualitatif dinyatakan bahwa dengan memberi gaya yang kecil dapat
menghasilkan gaya yang besar. Prinsip Pascal ini dimanfaatkan pada beberapa alat teknik yang
sering kita temukan dalam keseharian. Tiga di antaranya , yaitu : dongkrak hidrolik, mesin hidrolik
pengangkat mobil, dan rem hidrolik mobil.
1) Dongkrak Hidrolik
Gaya Beban

22
Pengisap Pengisap Besar
Kecil

Jika tekanan diberikan pada pengisap kecil maka tekanan akan diteruskan oleh minyak melalui
pipa menuju ke pengisap besar dengan sama besar. Pada pengisap besar akan dihasilkan gaya
angkat yang arahnya ke atas.
Apabila pada pengisap kecil yang luas penampangnya A1 dengan gaya yang dikerjakan F 1 dan
pada pengisap besar yang luas penampangnya A2 dengan gaya yang dihasilkan F 2, maka
sesuai dengan hukum Pascal diperoleh hubungan sebagai berikut :
P1 = P 2

F1
=
A1 Ket : F 1 = gaya yang diberikan pada pengisap kecil (N)
F 2= gaya yang dihasilkan pada pengisap besar (N)
A1 = luas penampang pengisap kecil (m2)
A2 = luas penampang pengisap besar (m2)
Contoh Soal :
Sebuah beban dengan berat 8000N diangkat dengan menggunakan dongkrak hidrolik.
Apabila luas pengisap kecil 0,25 cm 2 dan luas pengisap besarnya 10 cm2. Berapa gaya
minimum yang diberikan agar dapat mengangkat beban itu ?
Penyelesaian :
Diketahui : F2 = 8000N
A1 = 0,25 cm2
A2 = 10 cm2
Ditanya : F1 = .......?
Jawab :
F1 F2
=
A1 A2
Kali silang
F2 . A1
F1 =
A2
8000 .0,25
F1 =
10
2000
F1 =
10
F1 = 200 N

2) Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil


Mesin pengangkat mobil ini biasa terdapat di
bengkel. Prinsip kerja mesin pengangkat
mobil adalah sebagai berikut : udara dengan
tekanan tinggi masuk melalui kran K 1. Udara
ini dimampatkan dalam tabung A. Tekanan
udara yang tinggi ini diteruskan oleh minyak
(zat cair) ke pengisap B sehingga pada
pengisap B dihasilkan gaya angkat yang besar.
Gaya angkat inilah yang mengangkat mobil.

3) Rem Hidrolik Mobil


Setiap rem mobil dihubungkan oleh pipa-pipa menuju ke silinder master. Pipa-pipa
penghubung dan master silinder diisi penuh dengan minyak rem. Ketika kaki menekan pedal
rem, master silinder tertekan. Tekanan ini diteruskan oleh minyak rem ke setiap silinder rem.
Gaya tekan pada silinder rem menekan sepatu rem sehingga menjepit piringan logam. Akibat

23
jepitan ini timbul gesekan pada piringan yang melawan arah gerak piringan hingga akhirnya
menghentikan putaran roda.

4. Gaya Apung
1. Mengukur Gaya Apung.
Coba kalian angkat sebuah batu di udara, kemudian batu yang sama diangkat di dalam air.
Tentu berat batu yang diangkat rasanya beda. Di udara batu terasa lebih berat sedangkan di
dalam air batu terasa lebih ringan. Sesungguhnya berat batu di dalam air tidak berkurang, tetapi
air memberikan gaya apung pada batu yang arahnya ke atas. Ini yang membuat berat batu dalam
air terasa ringan.
Jadi secara umum, pernyataan ini dirumuskan :
Gaya apung = berat di udara – berat dalam zat cair

Cara mengukur gaya apung ini diselidiki oleh Archimedes


Penyelidikan oleh Archimedes berkaitan dengan gaya
apung secara sederhana terlihat seperti gambar di
samping.
Garis besar kegiatannya sebagai berikut :
Neraca Pegas
1) Mengukur berat benda di udara dan berat benda
dalam air, kemudian selisihkan keduanya maka
Pancuran diperoleh gaya apung.
2) Selanjutnya, mengukur massa air yang terdesak
keluar dari gelas berpancuran, kemudian
mengalikan dengan percepatan gravitasi untuk
Beban memperoleh berat air yang dipindahkan.
Gelas Berpancuran Gelas Ukur
Dari kegiatan 1 dan 2 ternyata diperoleh angka yang
kira-kira sama.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa suatu benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya apung yang besarnya sama dengan berat zat
cair yang dipindahkan oleh benda tersebut. Pernyataan ini yang dikenal dengan Hukum
Archimedes.

Secara matematis ditulis :


FA = berat zat cair yang dipindahkan
FA = m . g
m=ρ.V

FA = ρ . V . g

Ket : ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)


V = volume zat cair yang dipindahkan atau volume
benda yang tercelup (m3)
g = percepatan gravitasi (N/kg)
FA = gaya Apung atau gaya Archimedes (N)

Contoh Soal :

24
Sebuah balok berukuran 0,2 m x 0,1 m x 0,3 m digantung vertikal pada seutas kawat ringan.
Tentukan gaya apung pada balok jika balok itu dicelupkan seluruhnya ke dalam air yang
massa jenisnya 1000 kg/m3 ! Percepatan gravitasi g = 10 N/kg.

Penyelesaian :
Diketahui : V = 0,2m x 0,1m x 0,3m = 0,006 m3
g = 10 N/kg
Ditanya : FA = .......? jika ρ = 1000 kg/m3
Jawab :
FA = ρ . V . g
FA = 1000 . 0,006 . 10
FA = 60 N

2. Mengapung, Tenggelam dan Melayang


Konsep ini mengapung, tenggelam dan melayang bukan merupakan konsep baru, namun
sebuah konsep yang sudah kalian peroleh di SD. Peristiwa tenggelam, mengapung dan melayang
juga sering kita temukan dalam keseharian.
FA

i ii iii FA
w FA

w
Gambar (i), bekerja berat benda yang sama besar dengan gaya apung. Pada peristiwa
mengapung, tidak semua benda tercelup dalam zat cair, sehingga volume zat cair yang
dipindahkan benda lebih kecil daripada volume benda. Oleh karena itu pada peristiwa
mengapung, massa jenis rata-rata benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair.
Gambar (ii), bekerja gaya apung lebih kecil daripada berat benda. Akibatnya benda akan bergerak
ke bawah sampai menyentuh dasar wadah. Peritiwa ini disebut tenggelam. Pada peristiwa
tenggelam massa jenis rata-rata benda lebih besar daripada massa jenis zat cair.
Gambar (iii), bekerja gaya apung yang besarnya sama dengan berat benda. Pada peristiwa
melayang, massa jenis rata-rata benda sama dengan massa jenis zat cair.

3. Penerapan Konsep mengapung, tenggelam dan melayang dalam keseharian dan produk teknologi.
Ada bagitu banyak produk teknologi yang memanfaatkan konsep tenggelam, terapung dan
melayang, dan lima di antaranya adalah :
a. Jembatan ponton. Sebuah jembatan darurat dengan memanfaatkan beberapa drum kosong
yang tertutup rapat. Drum kosong akan mengapung karena memiliki rongga yang berisi udara.
b. Hidrometer. Merupakan sebuah alat yang mengapung di dalam zat cair, dilengkapi dengan
skala, dan digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair.
c. Kapal Laut. Pada bagian bawah kapal laut berbentuk lekuk, sehingga volume air yang
didesaknya besar. Volume air yang didesak besar menyebabkan gaya apung menjadi besar,
sehingga gaya apung dapat mengimbangi berat kapal dan kapal mengapung di air.
d. Kepal Selam. Merupakan jenis kapal yang dapat bergerak di dalam laut. Kapal selam umumnya
digunakan untuk kepentingan militer dan penyelidikan bawah laut. Agar kapal dapat
menyelam, tangki pemberat diisi dengan air laut, sehingga berat kapal bertambah besar. Untuk
mengapung kembali, air laut dikeluarkan dari tangki pemberat.
e. Balon udara. Pada balon yang besar, akan lebih banyak memindahkan volume udara. Berat
udara yang dipindahkan balon yang juga merupakan gaya apung menekan balon ke atas,
sehingga balon dapat mengapung di udara.

C. Tekanan Udara
1. Penyebab tekanan udara
Udara mempunyai berat karena itu udara dapat melakukan tekanan. Pada lapisan udara yang sangat
tinggi hanya ada sedikit partikel maka tekanan juga kecil. Sedangkan makin ke bawah tekanan

25
udaranya makin besar karena semakin banyak udara yang ada di atasnya. Jadi tekanan udara paling
besar dialami oleh tempat-tempat yang hampir sejajar dengan permukaan laut. Tekanan udara di
permukaan laut berkisar 76 cmHg atau 1 atm atau 1,013 x 105 Pascal.

2. Hubungan Gejala-Gejala Alam dengan Tekanan Udara


Peristiwa timbulnya angin sebenarnya berasal dari tekanan udara. Angin atau pergerakan udara timbul
karena adanya perbedaan tekanan udara. Angin selalu bertiup dari daerah yang bertekanan udara
tinggi ke daerah yang bertekanan udara rendah.

Tekanan udara dapat digunakan untuk memprakirakan cuaca. Tekanan udara yang lebih rendah dari
biasanya maka kemungkinan akan turun hujan karena angin akan menuju ke tempat itu. Sedangkan
tekanan udara lebih tinggi dari biasanya maka kemungkinan cuaca cerah karena angin bertiup dari
tempat tersebut.
3. Manfaat Tekanan Udara
Contoh keseharian yang memanfaatkan tekanan udara di antaranya adalah :
a. Mengisap minuman dengan sedotan
Ketika kita mengisap sedotan maka kita memindahkan sebagian udara dalam sedotan, sehingga
tekanan udara dalam sedotan berkurang. Karena itu tekanan udara di atas permukaan gelas
minuman sekarang lebih besar daripada tekanan udara di dalam sedotan. Perbedaan tekanan
udara ini memaksa air pada permukaan gelas naik melalui sedotan.
b. Pengisap Karet
Ketika sebuah pengisap karet yang basah ditekan pada suatu permukaan licin, udara dalam
pengisap tertekan keluar. Akibatnya tekanan udara dalam pengisap lebih rendah daripada tekanan
udara luar. Beda tekanan ini mampu menekan pengisap dengan kuat menempel pada permukaan.
Di daerah kita, pengisap karet banyak digunakan para sopir untuk menggantung mainan atau
cermin pada bagian dalam kaca depan mobil.

4. Hubungan Ketinggian Tempat dengan Tekanan Udaranya


Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap kenaikkan 10m, tekanan udara berkurang kira-kira 1
mmHg. Pernyataan ini dapat digunakan untuk memperkirakan ketinggian suatu tempat dari
permukaan laut, asalkan tekanan udara luar di tempat tersebut diketahui.

Apabila P menyatakan tekanan udara di suatu tempat dalam satuan cmHg dan h menyatakan
ketinggian tempat tersebut dari permukaan laut dalam meter, maka hubungan antara ketinggian
tempat dan tekanan udara ditempat itu dapat dinyatakan dengan rumus :

h = (76 – P) 100
Ket : P = tekanan udara (cmHg)
h = ketinggian tempat (m)
Misalkan kota A yang tekanan udaranya 68 cmHg, maka ketinggian tempat itu dapat ditentukan
dengan bantuan persamaan di atas sebagai berikut :
h = (76 – 68) 100
h = 8 . 100 = 800 meter
5. Cara Kerja Alat Pengukur Tekanan Udara
Alat untuk mengukur tekanan udara di ruang terbuka (tekanan atmosfer) adalah barometer.
Sedangkan alat untuk mengukur tekanan udara dalam ruang tertutup adalah manometer.
a. Barometer
Tahun 1643, Torricelli mengukur tekanan udara dengan melakukan percobaan
sebagai berikut : ia menggunakan sebuah tabung kaca kuat dengan panjang
kira-kira 1 m dan salah satu ujungnya tertutup. Ia memegang tabung vertikal
dengan ujungnya yang terbuka menghadap ke atas, lalu menuangkan raksa
dari botol ke dalam tabung sampai penuh. Kemudian ia menutup ujung
terbuka dengan ibu jarinya, dan segera membaliknya. Dengan cepat ia
melepaskan ibu jarinya dari ujung tabung dan menaruh tabung vertikal dalam
sebuah bejana berisi raksa. Ia mengamati permukaan raksa dalam tabung
turun dan berhenti ketika tinggi kolom raksa dalam tabung 76cm di atas
permukaan raksa dalam bejana. Ada ruang kosong terperangkap di atas kolom
raksa.

26
Torrricelli akhirnya menemukan bahwa tekanan atmosfer di permukaan laut adalah 76cmHg. Bila
tekanan atmosfer turun maka supaya seimbang, kolom raksa harus turun di bawah 76 cm.
Ada beberapa jenis barometer, diantaranya barometer raksa yang sudah kita bahas. Barometer
lainnya adalah barometer air, yang menggunakan air sebagai pengganti raksa dan barometer
aneroid yang lebih praktis karena merupakan barometer kering.
b. Manometer
Beberapa jenis manometer, antara lain :
o Manometer terbuka
Manometer raksa terbuka adalah sebuah tabung U yang kedua ujungnya terbuka. Manometer
ini diisi dengan sejenis zat cair yakni air atau raksa. Bila diisi dengan raksa maka disebut
manometer raksa terbuka.
o Manometer tertutup
Manometer tertutup adalaah sebuah tabung U yang salah satu ujungnya tertutup. Manometer
tertutup dapat langsung membaca tekanan gas, dan tak perlu didampingi oleh barometer.
Soal-Soal Latihan :
1. Empat benda dengan massa yang sama diletakkan di atas lantai dengan posisi seperti gambar
berikut. Benda yang melakukan tekanan terbesar pada lantai adalah....
A B C D

2. Perhatikan gambar berikut !

10cm
6cm
40cm

Bila sepotong balok bermassa 1,2 kg diletakkan di atas meja dengan posisi seperti gambar di atas
dan percepatan gravitasi 10 N/kg, maka tekanan yang dikerjakan balok pada meja adalah....
A. 2400 Pa B. 500 Pa C. 240 Pa D. 50 Pa
3. Perhatikan gambar posisi ikan yang berada dalam bejana penuh air seperti gambar di bawah !
Jika percepatan gravitasi di tempat itu sebesar 10 m/s 2,
maka tekanan hidrostatis yang dialami ikan adalah....... N/m 2

A. 4.000
B. 6.000
C. 8.000
D. 9.000

4. Sebuah pipa U berisi dua jenis zat cair yang tidak bercampur, yaitu raksa (massa jenis 13,6 g/cm 3) dan
zat cair lain, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Massa jenis zat cair lain tersebut
adalah.....
A. 11,7 g/cm3
B. 9,4 g/cm3
C. 2,6 g/cm3
D. 1,9 g/cm3

5. Sebuah dongkrak hidrolik digunakan untuk mengangkat sebuah beban yang beratanya 10.000N
tampak seperti gambar di bawah ini. Gaya minimum untuk mengangkat beban tersebut adalah....
beban

Luas 1 cm2 Luas 100 cm2

27
zat cair
A. 100 N B. 200 N C. 300 D. 400 N
6. Paku dapat tenggelam dalam air laut, sedangkan kapal laut tidak. Peristiwa ini terjadi karena....
A. massa jenis paku lebih besar daripada massa jenis air laut
B. massa jenis rata-rata kapal laut lebih besar daripada massa jenis air laut
C. massa jenis paku lebih kecil daripada massa jenis rata-rata kapal laut
D. massa jenis rata-rata kapal laut lebih besar daripada massa jenis paku
7. Perhatikan beberapa alat berikut ini :
1) sedotan minuman
2) pengisap karet
3) alat suntik
4) balon udara
Alat yang prinsip kerjanya memanfaatkan tekanan udara adalah....
A. 1, 2, 3 B. 1, 2, 4 C. 1, 3, 4 D. 2, 3, 4

Bab 4
GETARAN dan GELOMBANG
A. Getaran
1. Pengertian Getaran
Gejala getaran banyak kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya lonceng sekolah
dipukul, senar gitar dipetik, beduk yang dipukul, ayunan. Gejala getaran ini akhirnya melahirkan
konsep getaran.
Untuk memahami konsep getaran, perhatikan gambar ayunan di bawah ini !
Benda mula-mula berada di kedudukan seimbang B.
Kemudian ditarik (disimpangkan) ke A dan dilepas, maka
benda akan bergerak ke B terus ke C, kemudian kembali
lagi ke A melalui B dan seterusnya. Benda bergerak ke
kanan dan ke kiri secara berkala.
Jadi getaran adalah gerak bolak balik secara berkala
A B C
Benda melalui titik seimbangnya.
Selanjutnya gerak benda dari A – B – C – B – A dikatakan
benda menempuh satu getaran. Perhatikan bahwa benda
bergerak dari B – C – B – A – B juga termasuk satu getaran.
2. Parameter – Parameter Getaran
a. Amplitudo.
Simpangan adalah jarak yang ditempuh benda dari titik seimbangnya. Simpangan terbesar adalah
jarak A – B atau jarak B – C. Simpangan terbesar ini disebut Amplitudo.
b. Frekuensi Getaran
Frekuensi Gataran adalah jumlah getaran yang terjadi dalam satu detik.
Bila dalam selang waktu (t), jumlah getaran sebanyak n kali, maka berdasarkan definis frekuensi
getaran (f) di peroleh rumus sebagai berikut :

n
f = Ket n = jumlah getaran
t
t = waktu (sekon)
f = frekuensi (Hertz)
c. Periode Getaran.
Periode getaran adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran.
Bila benda melakukan getaran sebanyak n kali dalam waktu t sekon maka berdasarkan definisi
periode getaran di atas, dapat peroleh rumus periode getaran T sebagai berikut :
t
T =
n Ket : T = periode (sekon)
Bila benda disimpangkan lebih jauh dari kedudukan seimbang, yang berarti aplitudonya dibuat
lebih besar, ternyata besar periodenya sama dengan periode ketika benda disimpangkan dekat.
Ini menunjukkan bahwa periode tidak bergantung pada amplitudo.

3. Hubungan Antara Periode dan Frekuensi Getaran

28
Dari rumus periode dan frekuensi getaran di atas, maka hubungan antara kedua besaran ini dapat
dinyatakan :

1
T =
f

Contoh Soal :
1. Sebuah bandul sederhana bergetar 20 kali dalam waktu 25 detik.
Tentukan : a. Periode getaran
b. Frekuensi getaran
Penyelesaian :
Diketahui : n = 20 kali
t = 25 detik
Ditanya : a. T = .......?
b. f = .......?
Jawab :
a. Periode Getaran
t
T =
n
25
T =
20
T = 1,25 detik

b. Frekuensi Getaran
n
f =
t
Gampangkan...?
20
f =
25
f = 0,8 Hz

2. Perhatikan Gambar !

Sebuah pegas pada kedudukan seimbang di A di tarik


ke kedudukan B, kemudian di lepas. Waktu untuk
menempuh dari B ke A satu kali adalah 0,5 s.
Berapakah frekuensi getaran tersebut ?

C Penyelesaian :
1
A Diketahui : n=
4
1
B t = 0,5 s = s
2
Ditanya : f = .......?
Jawab :
n
f =
t

29
1
4
f =
1
2
1 2
f =
4 x 1
2
f =
4
f = 0,5 Hz

Diskusikan soal ini bersama temanmu !


1. Periode getaran sebuah
jika amplitudonya dinaikkan menjadi 20 cm ?
2. Sebuah bandul pada kedudukan seimbang di B kemudian di tarik ke kedudukan A dan dilepaskan maka
bandul akan bergerak dari A ke B terus ke C lalu kembali lagi ke A melalui titik seimbang B dan
seterusnya. Bila waktu untuk menempuh satu kali dari A ke C adalah 8 s, berapa periode getaran
bandul tersebut ?

B. Gelombang
1. Pengertian Gelombang.
Bila kalian memberi gangguan atau usikan pada air dalam sebuah ember atau bak, dengan cara
mencelupkan jari telunjuk naik turun berulang-ulang, maka tampak olehmu gangguan atau usikan jari
telunjukkmu menghasilkan riak lingkaran pada permukaan air. Riak ini memancar keluar berbentuk
lingkaran dari tempat di mana jarimu dicelupkan. Jadi gelombang adalah usikan yang merambat.

Gelombang-gelombang laut terus-menerus bergerak menuju


pantai. Tetapi air laut di tengah tidak pernah habis dan tidak
pernah terjadi kebanjiran di pantai. Hal ini karena gelombang
laut tidak membawa air laut merambat bersamanya.
Zat atau bahan (seperti air laut) untuk merambatkan gelombang
dinamakan medium. Jadi dapat disimpulkan bahwa medium
tidak ikut merambat bersama gelombang.
ikut merambat
mbang.
elombang Lalu apa yang di bawa oleh gelombang ? jawabannya dapat
ergi. kalian peroleh melalui ulasan berikut ! Seandainya kalian berdiri
di dalam laut yang kedalamannya setinggi pusat pada saat
sedang terjadi gelombang besar. Apa yang kalian rasakan jika
badan kalian terhempas gelombang ? tentu badan kalian
terdorong ke pantai. Hal ini membuktikan bahwa perambatan
gelombang membawa energi.
Jadi secara lengkap gelombang adalah suatu usikan yang merambat, yang membawa energi dari satu
tempat ke tempat lainnya.

2. Pembagian Gelombang
Ditinjau dari medium perambatan maka gelombang di kelompokkan menjadi gelombang mekanik dan
gelombang elektromaagnetik. Bila ditinjau dari arah getarannya maka gelombang dapat
dikelompokkan menjadi gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

a. Gelombang Mekanik dan gelombang Elektromaagnetik.


o Gelombang Mekanik adalah gelombang yang perambatannya membutuhkan medium.
Contohnya : gelombang tali, gelombang air, gelombang bunyi.
o Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang perambatannya tidak membutuhkan
medium.

30
Contohnya : gelombang cahaya, gelombang Radio/TV, gelombang sinar-X

b. Gelombang Transversal dan gelombang longitudinal


o Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah
getaran.

Arah getar

Arah rambat
Contohnya : gelombang tali, gelombang pada permukaan air, gelombang cahaya.

o Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah rambatannya sejajar dengan arah
getarannya.

Arah getar
Arah rambat
Contohnya : gelombang bunyi.

3. Mengamati Bentuk Gelombang


a. Mengamati gelombang Transversal
b λ f j

a c d1 e g h1 i k kedudukan
b1 f1 j1

d h
Istilah-istilah pada gelombang, sebagi berikut :
 Puncak gelombang adalah titik-titik tertinggi pada gelombang (misalnya titik b dan f).
 Dasar gelombang adalah titik-titik terrendah pada gelombang (misalnya titik d dan h).
 Bukit gelombang adalah lengkungan abc atau efg atau ijk.
 Lembah gelombang adalah cekungan cde atau ghi.
 Amplitudo gelombang adalah simpangan maksimum (jarak bb 1, atau jarak dd1)
 Panjang gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam satu periode.
Untuk gelombang transversal, satu panjang gelombang (λ) menyatakan satu bukit
gelombang ditambah satu lembah gelombang (misalnya jarak bf).
Silakan kalian tunjukkan yang lainnya, yang juga menyatakan satu panjang gelombang pada
gelombang transversal !

b. Mengamati gelombang Longitudinal

λ
Satu panjang gelombang pada gelombang longitudinal menyatakan jarak antara dua rapatan atau
jarak antara dua renggangan yang berdekatan.

4. Persamaan Dasar Gelombang


Besaran amplitudo juga dikenal pada gelombang. Amplitudo gelombang menunjukkan besarnya energi
gelombang. Tentu makin besar amplitudo, makin besar juga energi gelombangnya. Misalnya
gelombang laut di bagian utara pada bulan januari sangat tinggi dibanding pada bulan-bulan lain, tentu
gelombang yang tinggi ini membawa energi yang besar pula karena bunyi gemuruhnya masih
terdengar walaupun kita sudah berada beberapa ratus meter dari pantai.

a. Hubungan antara Periode dan Frekuensi Gelombang.

31
Hubungan antara periode (T) dan frekuensi gelombang (f) sama dengan hubungan antara periode
dan frekuensi pada getaran, yakni :

1
T =
f
Ket : T = periode gelombang (sekon)
f = frekuensi gelombang(Hertz)
b. Persamaan Cepat Rambat Gelombang
Cepat Rambat Gelombang (v) didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh gelombang dalam selang
waktu tertentu.
Bila kita ambil jarak yang ditempuh gelombang sama dengan satu panjang gelombang (λ), maka
selang waktunya tentu sama dengan satu periode (T). Dengan demikian, hubungan secara rumus
antara cepat rambat gelombang (v), panjang gelombang (λ), dan periode (T) sebagai berikut :
jarak
Cepat rambat =
waktu

λ
v =
T
1
Karena = f, maka persamaan dasar gelombang di atas lebih sering dinyatakan sebagai :
T
v = λ . f
Ket : λ = Panjang gelombang (meter)
f = Frekuensi gelombang (Hertz)
T = Periode gelombang (sekon)
v = Cepat rambat gelombang (m/s)
Contoh Soal :
1. Pada suatu medium merambat gelombang dengan frekuensi 6 Hz dan panjang gelombangnya 4 m,
tentukan cepat rambat gelombang tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : f = 6Hz
λ=4m
Ditanya : v = ......?
Jawab : v = λ . f
v = 4 . 6
v = 24 m/s

2. Dalam selang waktu 3 sekon, terjadi gelombang transversal seperti gambar berikut !
Tentukan :
2m
a. Panjang gelombang
b. Periode gelombang
c. Cepat rambat gelombang

Penyelesaian :
Diketahui : n = 1,5
t = 3 sekon
1
λ=2m
2
Ditanya : a. λ =.......?
b. T =......?
c. v =.....?
Jawab :
a. Panjang Gelombang (λ)
1
λ = 2 m jadi
2
λ =4m

b. Periode Gelombang (T)

32
t
T =
n
3
T =
1,5
T = 2 sekon

c. Cepat Rambat Gelombang (v) Belajar sambil


λ bertanya agar kalian
v = lebih paham !
T
4
v =
2
v = 2 m/s

Diskusikan soal berikut bersama temanmu !


1. Sebuah gelombang terbentuk seperti gambar berikut !
9m

Tentukan :
a. panjang gelombangnya b. cepat rambat gelombang bila periodenya 3 s

5. Pemantulan, Masalah dan Pemanfaatan Gelombang


1. Pemantulan Gelombang.
Pemandangan di pantai memang menarik, karena itu kita sering berada di pantai untuk bersenang-
senang sambil menyaksikan datangnya gelombang laut. Bila kita memilih untuk bersenang-senang
di pantai tertentu yang ada bangunan penghalang berupa taluk untuk melindungi jalan, maka kita
selalu lihat bahwa gelombang laut yang mengenai taluk akan dipantulkan oleh taluk itu yang
arahnya berlawanan dengan gelombang datang. Peristiwa ini menunjukkan bahwa gelombang
dapat dipantulkan bila mengenai penghalang.

2. Kaitan antara gelombang dengan peristiwa alam dan pemanfaatannya


a. Peristiwa Kilat dan Guntur
Kilat dan guntur terjadi pada saat bersamaan di awan. Kilat dari awan disalurkan ke tanah atau
awan lainnya melalui gelombang cahaya, sedangkan guntur dari awan disalurkan ke tanah
melalui gelombang bunyi. Kilat dan guntur terjadi bersamaan namun bunyi guntur selalu
kemudian beberapa detik setelah muculnya kilat. Hal itu karena cepat rambat cahaya (300 juta
m/s) jauh lebih besar daripada cepat rambat bunyi (340 m/s).

Kilat mengalirkan gelombang listrik dengan kekuatan antara 10 000 hingga 40 000 ampere.
Benjamin Franklin telah membuktikan bahwa kilat berasal dari aliran arus listrik, namun hingga
kini belum bisa dimanfaatkan.

b. Gelombang Laut
Gelombang laut memang menyenangkan dan indah, namun gelombang laut juga dapat
mendatangkan bencana. Misalnya bencana akibat tsunami yang terjadi di Flores pada Desember
1992, Aceh dan Nias pada Desember 2004.

Walaupun gelombang laut kadang membawa bencana, namun gelombang juga dimanfaatkan
sebagai pembangkit listrik yang disebut pusat listrik tenaga gelombang laut.

c. Gelombang Seismik.

33
Peristiwa alam yang juga berhubungan dengan gelombang dan sering menimbulkan bencana
adalah gempa bumi. Gempa bumi akan menimbulkan gelombang seismik.

d. Radiasi Gelombang Elektromagnetik


Radiasi gelombang elektromagnetik merupakan peristiwa yang setiap hari kita alami. Radiasi ini
telah dimanfaatkan dalam panel surya yang mengonversi energi surya menjadi energi kalor dan
juga dimanfaatkan dalam sel surya yang mengonversi energi surya menjadi energi listrik.

e. Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi yang paling banyak di manfaatkan dalam teknologi adalah gelombang
ultrasonografi. Di antaranya adalah pada peralatan USG (Ultrasonografi) untuk memeriksa
bagian dalam tubuh dan memeriksa janin.

Soal-Soal Latihan :
1. Yang dimaksud dengan satu getaran adalah gerak.....
A. P – Q – R – Q – P
B. P – Q – R – Q
C. Q – R – Q
D. P – R – P

2. Bila sebuah benda dalam waktu 0,5 sekon melakukan 1 kali getaran. Berapa frekuensi getaran benda
tersebut adalah......
A. 0,5 Hz
B. 1 Hz
C. 1,5 Hz
D. 5 Hz
3. Perhatikan tabel berikut !
Pegas Jumlah Getaran Waktu (sekon)
I 12 6
II 6 12
III 14 7
IV 20 5
Pegas yang mempunyai periode yang sama ditunjukkan pada nomor.....
A. I dan II C. II dan III
B. I dan III D. III dan IV

4. Perhatikan gambar ayunan di bawah ini !


Bila ayunan bergerak dari P ke Q memerlukan waktu 1 sekon, maka
periode ayunan tersebut adalah.....
A. 0,5 sekon
B. 1 sekon

34
C. 2 sekon
D. 4 sekon

5. Perhatikan gambar ayunan berikut !


Sebuah ayunan sederhana bergarak mulai di X menuju Y terus ke Z
kemudian kembali lagi ke X melalui Y. Bila waktu yang diperlukan benda
untuk bergerak dari X ke Z satu kali adalah 2 sekon. Frekuensi getarannya
adalah.....
A. 0,25 Hz
X Z
B. 0,5 Hz
C. 1,0 Hz
Y
D. 2,5 Hz
6. Yang merupakan contoh gelombang longitudinal adalah....
A. gelombang cahaya C. gelombang pada tal
B. gelombang permukaan air D. gelombang bunyi
7. Dalam selang waktu tertentu terbentuk gelombang seperti gambar !
Bila cepat rambat gelombangnya adalah 48 m/s, maka frekuensi
gelombang tersebut adalah.....
A. 4 Hz
B. 3Hz
C. 2 Hz
D. 1 Hz
8. Perhatikan gelombang berikut !
Dari grafik gelombang transversal di samping,
Kedudukan (cm)
panjang gelombangnya adalah.....
0 5 10 15 20 A. 0,5 cm
B. 5 cm
. . . . waktu (s) C. 10 cm
0,1 0,2 0,3 0,4 D. 20 cm

Bab 5
BUNYI
A. Sifat – Sifat Bunyi
Bila kalian menyentuh lonceng sekolah yang sedang berbunyi maka
kalian akan rasakan getaran lonceng. Atau sentuhlah tenggorokan saat
kalian sedang bernyanyi, maka tangan kalian akan merasakan getaran.
Dari contoh ini dapat dikatakan bahwa bunyi ditimbulkan oleh benda
yang bergetar.

Bunyi termasuk gelombang dan hal ini sudah kita pelajari pada materi
tentang gelombang. Silakan kalian menjawab pertanyaan ini. Termasuk
gelombang apakah bunyi ? Jika jawaban kalian benar, maka
sesungguhnya bahwa bunyi tidak dapat merambat melalui ruang
hampa. Perambatan bunyi memerlukan zat antara atau medium.

Jadi syarat terjadi dan terdengarnya bunyi adalah :


1. Ada benda atau sumber bunyi yang bergetar
2. Ada zat antara (medium) tempat merambat bunyi
3. Ada penerima yang berada dalam jangkauan sumber bunyi.

B. Cepat Rambat Bunyi


1. Definisi Cepat Rambat Bunyi
Cepat rambat bunyi didefinisikan sebagai hasil bagi antara jarak sumber bunyi ke pendengar dan
selang waktu yang diperlukan bunyi untuk merambat.
Secara matematis dinyatakan sebagai :

s
v =
t

35
Ket : s = jarak (m)
t = waktu (s)
v = cepat rambat bunyi (m/s)
Bunyi termasuk salah satu gelombang, karena itu berlaku pula cepat rambat gelombang yakni :

v = λ .
Ket : λ = panjang gelombang bunyi (m)
f = frekuensi gelombang bunyi (Hz)
v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
Contoh Soal :
1. Sebuah sumber bunyi memiliki panjang gelombang 1,4 m. Jika cepat rambat bunyi di udara 350m/s,
berapakah frekuensi yang dipancarkan oleh sumber bunyi tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui : λ = 1,4 m
v = 350 m/s
Ditanya : f =........?
Jawab : v = λ . f
v
f =
λ
350 10
f = x
1,4 10
3500
f =
14

f = 250 Hz

2. Sebuah roket meledak pada jarak 1,6km dari seorang penjaga pantai. Jika cepat rambat bunyi di
udara 320 m/s, berapa lama sejak penjaga pantai melihat roket terbakar dan akan mendengar
bunyi ledakan..?
Penyelesaian :
Diketahui : s = 1,6 km = 1600 m
v = 320 m/s
Ditanya : t = ......?
Jawab :
s s
v= t=
t v
1600
t=
320
t = 5 sekon

2. Mengukur Cepat Rambat Bunyi


Pengukuran cepat rambat bunyi pertama kali dilakukan oleh dua orang ilmuwan berkebangsaan
Belanda bernama Moll dan Van Beek. Mereka melakukan percobaan pada berbagai suhu, dan hasil
percobaan menunjukkan bahwa cepat rambat bunyi bergantung pada suhu udara, yakni : makin tinggi
suhu udara, makin besar cepat rambat bunyi, atau makin rendah suhu udara, makin kecil cepat rambat
bunyi.
3. Rambatan Bunyi Dalam Berbagai Zat
Umumnya bunyi sampai ke telinga kita karena gelombang bunyi merambat melalui udara (gas). Akan
tetapi, bunyi juga dapat merambat melalui zat cair dan zat padat.
Fakta menunjukkan bahwa bunyi merambat lebih baik dalam zat cair daripada dalam gas dan bunyi
merambat lebih baik dalam zat padat daripada dalam zat cair atau gas. Dengan kata lain, bunyi
merambat paling baik dalam zat padat dan paling buruk dalam gas.

C. Mendengarkan dan Menghasilkan Bunyi

36
1. Batas Pendengaran Manusia
Telinga normal manusia hanya dapat mendengar bunyi yang memiliki frekuensi yang berkisar antara
20 Hz sampai 20 000 Hz. Bunyi yang frekuensinya 20 Hz – 20 000 Hz ini dinamakan frekuensi
audosonik. Bunyi yang memiliki frekuensi lebih rendah dari 20 Hz dinamakan infrasonik, sedangkan
bunyi yang frekuensinya lebih tinggi dari 20 000 Hz dinamakan ultrasonik.
Infrasonik Audiosonik Ultrasonik

20 Hz 20 000 Hz
2. Hewan Yang Bisa Mendengarkan Bunyi Infrasonik dan Ultrasonik
Jangkrik dan anjing dapat mendengar bunyi infrasonik. Anjing juga dapat mendengar bunyi ultrasonik.
Karena anjing dapat mendengar bunyi infrasonik dan ultrasonik yang tidak dapat didengar oleh
manusia, anjing digunakan oleh manusia sebagai penjaga rumah.

Kelelawar selain bisa mendengar bunyi infrasonik juga dapat memancarkan gelombang ultrasonik.
Pancaran gelombang ultrasonik memungkinkan kelelawar untuk menentukan jarak suatu benda
terhadap dirinya berdasarkan selang waktu kembalinya pancaran ultrasonik. Karena itu kelelawar
yang terbang pada malam hari tidak pernah mengalami tabrakan walaupun kelelawar tidak dapat
melihat.

3. Nada
Nada adalah bunyi yang frekuensinya beraturan. Contoh nada adalah bunyi pada alat musik.

a. Hubungan Tinggi Nada dan Frekuensi Bunyi


Untuk memahaminya dapat kalian lakukan kegiatan berikut ini :
Bila kalian memutar pelek sepeda yang masih dengan jari-jarinya, kemudian sentuhkan sepotong
kawat ke jari-jari yang sedang berputar, maka akan kita dengar bunyi dengan nada tertentu. Bila
putaran dipercepat, yang berarti jumlah putaran tiap detik diperbanyak atau frekuensinya
dinaikkan, maka nada bunyi yang terdengar juga semakin tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa
tinggi nada bergantung pada frekuensi ; semakin tinggi frekuensi sumber bunyi, makin tinggi nada
yang dihasilkan dan sebaliknya.

b. Hubungan antara Kuat Nada dan Amplitudo


Untuk memahaminya lakukan kagiatan berikut :
Petiklah senar gitar dengan perlahan-lahan, tampak simpang getar atau amplitudo yang dihasilkan
juga kecil. Petiklah senar lebih kuat, amati amplitudo dan dengarkan bunyi yang dihasilkan. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa ternyata amplitudo senar bertambah besar dan bunyi
terdengar lebih kuat. Jadi, kuat nada bergantung pada amplitudo ; makin besar amplitudo, makin
kuat nada bunyi dan makin kecil amplitudo, makin lemah nada bunyi.

4. Resonansi
Resonansi dapat dipahami dengan melakukan demonstrasi berikut !
Gantungkan empat buah benda dengan tali pada
sebilah kayu yang lentur. Panjang tali boleh
disesuaikan, asalkan panjang tali untuk benda B dan D
sama. Bila benda A digetarkan dengan cara menarik ke
depan kemudian di lepas, maka selama benda A
bergetar, benda B, C dan D tidak ikut bergetar. Tetapi
B D jika benda B digetarkan maka benda D ikut bergetar.
A Peristiwa ini dinamakan resonansi. Jadi resonansi
C adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena
pengaruh getaran benda lain.
Peristiwa resonansi terjadi karena frekuensi benda
yang bergetar sama dengan frekuensi alami benda
yang ikut bergetar.

Dalam kahidupan sehari-hari, resonansi memegang peranan penting terutama di dalam musik dan
bunyi-bunyian. Pada gitar atau biola terdapat ruang udara yang dapat menghasilkan resonansi
dengan senar yang bergetar di dekatnya. Ruang udara ini disebut kotak resonansi. Tanpa kotak
resonansi suara gitar tidak akan nyaring.

37
D. Pemantulan Bunyi
1. Hukum Pemantulan Bunyi
Bunyi dapat mengalami pemantulan jika bunyi mengenai permukaan keras. Pemantulan bunyi
memenuhi hukum pemantulan bunyi yakni :
Pemantul
1. Bunyi datang, garis normal dan bunyi pantul terletak
pada satu bidang datar dan ketiganya berpotongan
pada satu titik.
i r
2. Sudut pantul sama dengan sudut datang (i = r)

Bunyi datang Bunyi pantul Sudut datang adalah sudut antara bunyi datang dan garis
Garis normal normal. Sedangkan sudut pantul adalah sudut antara
bunyi pantul dan garis normal.
2. Manfaat Pemantulan Bunyi
Pemantulan bunyi dapat dimanfaatkan pada :
a. Kacamata Tunanetra
Kacamata tunanetra dilengkapi dengan pengirim dan penerima pulsa ultrasonik. Penerima akan
menghasilkan suatu bunyi tinggi atau rendah, bergantung pada apakah benda yang memantulkan
pulsa berada dekat atau jauh dari si tunanetra.
b. Menentukan cepat rambat bunyi di udara.
Dengan mengukur jarak antara sumber bunyi dan penerima bunyi serta waktu yang diperlukan
bunyi untuk sampai ke penerima, maka cepat rambat bunyi di udara dapat ditentukan.
c. Penggunaan Dalam Bidang kedokteran
Pemeriksaan untuk melihat bagian dalam tubuh manusia dengan menggunakan pulsa-pulsa
ultrasonik dinamakan pemeriksaan USG (Ultrasonografi)
Apabila pulsa ultrasonik dikirim masuk dalam tubuh manusia, maka pulsa-pulsa ultrasonik
dipantulkan oleh jaringan-jaringan, tulang-tulang, dan cairan tubuh dengan massa jenis berbeda.
Membaliknya pulsa-pulsa ultrasonik yang dipancarkan dapat menghasilkan gambar-gambar bagian
dalam tubuh.

d. Mengukur ketebalan pelat logam


Dengan teknik pantulan ultrasonik, kita dapat mengukur ketebalan pelat logam walaupun hanya
diizinkan mengukurnya dari satu sisi.
e. Mendeteksi Retak dan Cacat pada logam
Ketika pulsa ultrasonik mengenai retak pada logam, pulsa ultrasonik dipantulkan kembali ke
detektor. Berdasarkan pantulan ini, kita mendeteksi adanya retak pada logam yang tidak dapat
dilihat.
f. Survey Geofisika
Gempa bumi dan ledakan dasyat menghasilkan getaran yang dicatat oleh seismograf. Catatan ini
dapat digunakan untuk mendeteksi, menentukan lokasi dan mengklasifikasikan gangguan-gangguan
atau untuk memberikan informasi tentang struktur bumi.
g. Mengukur kedalaman laut.
Pulsa ultrasonik dipancarkan oleh alat yang dinamakan fathometer. Ketika pulsa mengenai dasar
laut atau kawanan ikan, pulsa tersebut dipantulkan dan diterima oleh sebuah penerima. Dengan
mengukur selang waktu antara saat pulsa dikirim dan saat pulsa diterima, kedalaman laut dapat
dihitung.

Karena bunyi menempuh perjalanan pergi dan pulang maka kedalaman laut dapat ditentukan
dengan rumus :
1
s = v . t atau
2

v .t
s = Ket : v = cepat rambat bunyi dalam laut (m/s)
2

38
t = waktu pengiriman pulsa sampai diterima
kembali (s)
s = kedalaman laut (m)
Contoh Soal :
Sebuah kapal peneliti mengirimkan bunyi ke dasar laut. Bunyi pantulnya diterima 0,6 sekon
setelah pengiriman. Bila cepat rambat bunyi dalam air laut 1500 m/s, berapakah kedalaman
laut di tempat itu ?
Penyelesaian :
Diketahui : t = 0,6 s
v = 1500 m/s
Diketahui : s = ........?
Jawab :
v .t
s =
2
1500. 0,6
s =
2
900
s =
2
s = 450 m

3. Gaung dan Gema


a. Gaung atau kerdam
Bila kita berteriak atau membunyikan alat musik di dalam ruangan, maka bunyinya akan
dipantulkan oleh dinding, lantai dan langit-langit. Waktu pemantulan berlangsung sangat singkat
sehingga sebagian bersamaan dengan bunyi asli. Gejala ini disebut gaung atau kerdam. Jadi gaung
atau kerdam adalah bunyi pantul yang sebagian bersamaan dengan bunyi aslinya sehingga bunyi
asli menjadi tidak jelas.
Contoh : Bunyi asli : Mer - de - ka
Bunyi pantul : Mer - de - ka
Terdengar : Mer -.......-......- ka
Untuk menghindari terjadi gaung dalam ruangan, maka di dalam ruangan dilengkapi dengan zat
kedap atau peredam suara. Zat peredam suara yang biasa digunakan adalah kain wol, kapas,
karton, kaca, karet dan besi.
b. Gema
Jika jarak antara sumber bunyi dengan pemantul sangat jauh, ada kemungkinan bunyi pantul
kembali setelah bunyi asli selesai diucapkan dan peristiwa ini dinamakan gema. Jadi gema adalah
bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli selesai diucapkan.
Contoh : Bunyi asli : Mer - de - ka
Bunyi Pantul : Mer - de - ka
Terdengar : Mer - de - ka - mer - de - ka
Berdasarkan gema yang terjadi, dapat diperkirakan jarak dinding pemantul (lereng gunung) dan
sumber bunyi tersebut.
Soal-Soal Latihan :
1. Dua syarat agar bunyi dapat didengar manusia adalah.....
A. ada zat antara dan frekuensi bunyi 20 Hz – 20 kHz
B. ada zat antara dan frekuensi bunyi lebih dari 20 kHz
C. ada sumber bunyi dan frekuensi bunyi lebih dari 20 kHz
D. ada sumber bunyi dan frekuensi bunyi kurang dari 20 kHz
2. Gelombang bunyi berbeda dari gelombang cahaya karena gelombang bunyi :
1) memerlukan medium untuk merambat
2) bergerak lebih perlahan daripada cahaya
3) merupakan gelombang longitudinal
4) tidak menunjukkan pemantulan
Pernyataan yang benar adalah....
A. 1, 2, 3 C. 2, 4
B. 1, 3 D. 4
3. Medium yang merambatkan bunyi paling cepat adalah....
A. vakum B. udara

39
C. air D. baja
4. Cepat rambat bunyi di udara dipengaruhi oleh.....
A. tekanan udara C. suhu udara
B. volume udara D. massa udara
5. Suatu sumber bunyi memancarkan sebuah not dengan frekuensi 700 Hz. Jika cepat rambat bunyi
adalah 350 m/s, maka panjang gelombangnya adalah....
A. 0, 35 m C. 2 m
B. 0,5 m D. 5 m
6. Seorang siswa melihat suatu kilat di langit dan 2 sekon kemudian mendengar bunyi guntur. Jika cepat
rambat bunyi di udara pada saat itu adalah 340 m/s, maka jauh kilat itu terjadi diukur oleh siswa
adalah...
A. 170 m C. 680 m
B. 510 m D. 850 m
7. Suatu senar dapat beresonansi dengan senar lainnya, bila kedua senar itu.....
A. sama frekuensinya C. sama tegangannya
B. sama panjangnya D. sama luas penampangnya
8. Sinyal yang dikirim ke dasar laut oleh sebuah alat pembunyi dalam sebuah kapal diterima kembali di
kapal 4 sekon kemudian. Cepat rambat bunyi dalam air laut adalah.....
A. 3000 m/s
B. 2250 m/s
C. 1500 m/s
D. 750 m/s
9. Dari peristiwa di bawah ini
1) orang yang berpidato dalam gedung
2) orang yang berteriak disuatu lembah yang dikelilingi tebing
Yang terjadi adalah.....
A. (1) menghasilkan gaung, (2) menghasilkan gema
B. (1) menghasilkan gema, (2) menghasilkan gaung
C. (1) dan (2) menghasilkan gaung
D. (1) dan (2) menghasilkan gema

Bab 6
CAHAYA
A. Rambatan Cahaya.
1. Apa itu Cahaya ?
Cahaya bukan merupakan suatu zat, sebab cahaya tidak mempunyai massa dan tidak menempati
ruang. Cahaya merupakan radiasi yang dapat dilihat oleh mata. Cahaya merupakan gelombang
elektromagnetik dan juga gelombang transversal.

2. Pembentukan Bayang-Bayang
Apabila sebuah benda tidak tembus cahaya diletakkan di antara
layar dan sumber cahaya, maka pada layar akan terbentuk bayang-
bayang benda itu. Bayang-bayang benda terjadi karena cahaya
merambat lurus dan cahaya tidak dapat menembus benda itu.

Ada dua jenis bayang-bayang yaitu bayang-bayang gelap atau umbra, dan bayang-bayang kabur
atau penumbra. Jika sumber cahaya berupa sumber titik maha hanya terbentuk bayang-bayang gelap.
Sedangkan sumber cahaya besar, maka terbentuk bayang-bayang gelap sebagi inti dan sekitarnya
terbentuk bayang-bayang kabur.

3. Pemantulan Cahaya
1. Hukum Pemantulan Cahaya
Snellius adalah orang yang pertama mengemukakan Hukum Pamantulan Cahaya yang berbunyi :
1) Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar
2) Sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul
Garis Normal
sinar datang sinar pantul

40
i r
Pemantul

2. Pemantulan teratur dan Pemantulan Baur

Pemantulan teratur terjadi pada permukaan yang halus, sehingga berkas sinar-sinar sejajar
mengenai suatu permukaan dipantulkan pada arah sejajar juga. Sedangkan pemantulan baur atau
difus terjadi pada permukaan yang kasar, sehingga berkas sinar-sinar sejajar mengenai
permukaan dipantulkan pada arah tidak menentu (ke segala arah)

E. Cermin
1. Cermin Datar

Benda Bayangan

Apabila sebuah benda ditempatkan di depan cermin datar, maka akan tampak bayangan seperti
gambar di atas.
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar sebagai berikut :
o Maya
o Sama besar dengan bendanya
o Menghadap terbalik dengan bendanya
o Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin

2. Cermin Cekung
Cermin cekung yang kita pelajari merupakan bagian dalam dari bola.
Bagian-bagian dari cermin cekung sebag ai berikut :

Keterangan :
III ˳ II ˳ I IV SU M = titik pusat kelengkungan cermin
M F O O = titik pusat bidang cermin
R SU = sumbu utama
R = jari-jari kelengkungan cermin
F = titik api utama/titik fokus
a. Cermin Cekung bersifat Konvergen

˳ ˳ SU
M F O

Sinar-Sinar sejajar menuju cermin dipantulkan dan berpotongan pada suatu titik. Titik tersebut
dinamakan titik fokus.
Cermin cekung bersifat kovergen karena cermin cekung bersifat mengumpulkan berkas cahaya.

b. Tiga sinar istimewa pada Cermin Cekung

M F 1) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui


titik fokus

M F

41
2) Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu
utama

3) Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin


dipantulkan kembali melalui titik itu juga
c. Melukis Bayangan Pada Cermin Cekung
1) Benda berada di antara F dan M (Ruang II)

˳ ˳ Sifat bayanganya adalah :


M F O - nyata
bayangan - terbalik
- diperbesar
-

2) Benda berada di ruang I (antara O dan F)

bayangan
Sifat bayangannya adalah :
˳ ˳ - Maya
M F - Tegak
- Diperbesar

d. Kegunaan Cermin Cekung


Cermin cekung digunakan :
1) Untuk berdandan
2) Sebagai pemantul pada lampu sorot mobil/senter
3) Sebagai pemusat sinyal-sinyal gelombang mikro pada parabola stasiun penerima
4) Sebagai pengumpul cahaya pada teropong pantul astronomi
5) Sebagai pengumpul energi matahari pada pembangkit listrik tenaga surya

3. Cermin Cembung
Bagian-bagian cermin cembung sebagai berikut :

IV I ˳ II ˳ III SU
O F M
R

Titik fokus dan titik pusat kelengkungan cermin cembung terletak di belakang cermin.

a. Cermin cembung bersifat Divergen


Cermin cembung disebut cermin divergen karena berkas cahaya menuju cermin dipantulkan
menyebar.

˳ ˳
O F M

b. Tiga Sinar istimewa pada Cermin Cembung

1. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-


olah berasal dari titik fokus
F M

2. Sinar datang menuju ke titik fokus dipantulkan sejajar


F M sumbu utama

F M
42
3. Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin
dipantulkan seolah-olah berasal dari titik pusat
kelengkungan

c. Melukis bayang pada cermin cembung


1) Benda nyata berada di depan cermin

benda
˳ ˳
F M

Sifat bayangannya adalah : maya, tegak, diperkecil

2) Benda maya berada di antara F dan M


benda

˳ ˳
M F
bayangan

Sifat bayangannya adalah : maya, terbalik, diperbesar

Untuk mempermudah kita dalam menentukan sifat bayangan dapat digunakan metode nomor
ruang cermin, sbb :
 No ruang benda + no ruang bayangan = 5
 Benda di ruang I dan IV, bayangannya tegak
Benda di ruang II dan III, bayangannya terbalik
 No ruang bayangan > no ruang benda, bayangan diperbesar
No ruang bayangan < no ruang benda, bayangan diperkecil

d. Kegunaan Cermin Cembung


Cermin cembung biasa digunakan sebagai kaca spion pada kendaraan bermotor.

4. Persamaan Pada Cermin Cekung dan Cermin Cembung


Sebuah benda ditempatkan di A di depan cermin cekung, bayangannya terbentuk di titik A’

˳ ˳ ˳ ˳
A M A’ F O
s’ f
s R

a. Hubungan antara jari-jari kelengkungan (R) dan jarak fokus (f) dinyatakan dengan rumus :

R = 2f

b. Hubungan antara jarak benda (s), jarak bayangan (s’) dan jarak fokus cermin (f) dinyatakan dengan
persamaan :

1 1 1
+ =
s s' f

c. Perbesaran bayangan (M) didefinisikan sebagai nilai mutlak jarak bayangan (s’) dibagi jarak
benda (s)
s'
M= =
s
Ket, h’ = tinggi (besar) bayangan

43
h = tinggi (besar) benda
Persamaan-persamaan di atas berlaku untuk cermin cekung dan cermin cembung, karena itu
pemanfaatannya perlu memperhatikan perjanjian tanda berikut :
 s bertanda (+) jika benda berada di depan cermin
 s bertanda (-) jika benda berada di belakang cermin Perjanjian tanda harus
 s’ bertanda (+) jika bayangan berada di depan cermin diperhatikan bila
 s’ bertanda (-) jika bayangan berada di belakang cermin kalian mengerjakan
 f dan R bertanda (+) untuk cermin cekung soal secara

 f dan R bertanda (-) untuk cermin cembung

Contoh Soal :
1) Sebuah benda yang tingginya 2 cm diletakkan di depan cermin seperti gambar !

benda
˳ ˳
M F O
4 cm
12cm

Tentukan : a. jarak bayangan


b. perbesaran bayangan
c. tinggi bayangan
Penyelesaian :
Diketahui : h = 2 cm
s = 12 cm
f = 4 cm
Ditanya : a) s’ = ........?
b) M = ........?
c) h’ = ........?

Jawab : a) Jarak bayangan (s’)


1 1 1
+ =
s s' f

1 1 1
= −
s' f s

1 1 1
= −
s' 4 12

1 3 1
= −
s' 12 12

1 2
=
s' 12

12
s’ =
2
s’ = 6 cm
Jadi jarak bayangannya adalah 6 cm di depan cermin

b) Perbesaran Bayangan (M)

s'
M =
s

44
6 1
M = M = kali
12 2
c) Tinggi bayangan (h’)
h'
M =
h

h’ = M . h
1
h’ = .2
2
h’ = 1 cm
Tinggi bayangannya = 1 cm

2) Benda nyata berdiri tegak lurus 60 cm dari kaca spion. Jarak titik api cermin 15 cm
a. Berapa jarak bayangan terhadap kaca spion ?
b. Berapa perbesarannya ?
Penyelesaian :
Diketahui : s = 60 cm
f = -15 cm (tanda negatif karena cermin cembung)
Ditanya : a. s = ........?
b. M = ........?
jawab :
a. Jarak bayangannya (s’)
1 1 1
+ =
s s' f

1 1 1
= −
s' f s

1 1 1
= −
s' −15 60

1 1 1
= − −
s' 15 60

1 4 1
= − −
s' 60 60

1 5
= −
s' 60

60
s’ = −
5

s’ = − 12 cm

Jadi jarak bayangannya adalah 12 cm di belakang cermin.

b. Perbesaran Bayangan (M)

'
s
M =
s

−12
M =
60

45
1
M = −
5

1
M = kali
5

F. Pembiasan Cahaya
1. Peristiwa Pembiasan Cahaya

Apabila sebatang pensil dimasukan dalam air pada posisi


miring, maka pensil tersebut akan tampak patah. Atau dasar
laut kelihatan dangkal jika dilihat dari arah agak condong.
Peristiwa ini adalah gejala pembiasan cahaya. Dan masih
banyak gejala pembiasan cahaya yang dapat kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Silakan kalian berdiskusi
dengan temanmu dan sebutkan peristiwa lainnya sebagai
akibat dari pembiasan cahaya !

Mengapa peristiwa pembiasan cahaya bisa terjadi ?


Peristiwa pembiasan cahaya terjadi karena cahaya datang dari suatu medium dan masuk dalam
medium lain yang kerapatan optiknya berbeda.

2. Hukum Pembiasan Cahaya oleh Snellius


sinar datang garis normal

udara i
Bidang batas
kaca
r

Sinar bias

1) Hukum I Snellius berbunyi : Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak pada satu
bidang datar, dan ketiganya berpotongan pada satu titik

2) Hukum II Sneliius berbunyi : Sinar datang dari medium kurang rapat menuju ke medium
lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya,
sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat
dibiaskan menjauhi garis normal

Diagram Pembiasan Cahaya dapat digambar seperti di bawah ini !


medium renggang ke medium rapat medium rapat ke medium renggang
N N

udara udara

kaca kaca

3. Indeks Bias Medium


Menurut Christian Huygens, ketika cahaya lewat dari satu medium ke medium lain yang berbeda,
cahaya dibiaskan karena cepat rambat cahaya dalam kedua medium adalah berbada.
Jika cepat rambat cahaya dalam medium yang indeks biasnya n 1 adalah v1 dan cepat rambat cahaya
dalam medium yang indeks biasnya n2 adalah v2 berlaku persamaan :

n1 v1 = n2 v2

46
Jika cahaya datang dari ruang hampa yang indeks biasnya = 1 dan kecepatannya = c, masuk ke medium
lain yang indeks biasnya n dan kecepatannya = v, maka hubungannya dapat dinyatakan dengan
persamaan :
c
n=
v
dimana : n = indeks bias medium
c = cepat rambat cahaya dalam ruang hampa
( 3 x 108m/s )
v = cepat rambat cahaya dalam medium(m/s)
Contoh Soal
4
Berapakah cepat rambat cahaya di dalam air yang indeks biasnya ?
3
Penyelesaian :
4
Diketahui : n=
3
c = 3 x 108 m/s
Ditanya : v = ?
Jawab :
c
n=
v

c
v=
n

3 x 108
v= 4
3

3
v = 3 x 108 x
4

9
v= x 108
4

v = 2,25 x 108 m/s

Jadi cepat rambat cahaya di dalam air adalah 2,25 x 10 8 m/s

G. Lensa Cembung
1. Macam-Macam Lensa Cembung

a. Cembung rangkap / bikonveks

b. Cembung datar / plan konveks

c. Cembung cekung / konkaf konveks

47
2. Tiga Sinar Istimewa Pada Lensa Cembung

˳ ˳ Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan


F2 0 F1 melalui titik fokus aktif F1 yang terdapat di belakang
lensa
˳ ˳ sinar datang melalui titik fokus pasif F 2 yang terdapat
F2 F1 di depan lensa dibiaskan sejajar sumbu utama

˳ ˳ sinar datang melalui pusat optik O diteruskan tanpa


F2 F1 membias

3. Melukis Bayangan Pada Lensa Cembung


1) Benda terletak di antara F2 dan 2F2
(+)

benda
˳ ˳ ˳ ˳
2F2 F2 0 F1 2F1
bayangan

Sifat bayangannya adalah :


 Nyata (karena terdapat dibelakang lensa)
 Terbalik
 Diperbesar

2) Benda terletak di antara 0 dan F2

(+)
bayangan
benda
˳ ˳ ˳ ˳
2F 2 F2 0 F1 2F1

Sifat Bayangannya :
 Maya
 Tegak
 Diperbesar

H. Lensa Cekung
1. Macam-Macam Lensa Cekung

a. Cekung rangkap / bikonveks

b. Cekung datar / plan konveks

48
c. Cekung cembung / konveks konkaf

2. Tiga Sinar Istimewa Pada Lensa Cekung

Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seakan-akan


˳ ˳ berasal dari titik fokus aktif F1
F1 F2

˳ ˳ Sinar datang seakan-akan menuju titik fokus pasif F 2 dibiaskan


F1 F2 sejajar sumbu utama

˳ ˳ Sinar datang melalui titik pusat optik 0 diteruskan tanpa


F1 F2 membias

3. Melukis Bayangan Pada Lensa Cekung


Benda terletak di antara F1 dan 2F1

(-)

benda
˳ ˳ ˳ ˳
2F 1 F1 0 F2 2F2

Sifat bayangannya adalah :


 Maya
 Tegak
 Diperkecil

4. Kegunaan Lensa
Lensa cembung digunakan pada alat optik seperti teropong (teleskop), mikroskop, kacamata
untuk penderita rabun dekat dan kamera. Sedangkan lensa cekung digunakan pada teropong Galileo
dan untuk kacamata bagi yang menderita rabun jauh.

I. Persamaan Pada Lensa


1. Hubungan antara jarak banda s, jarak bayangan s’ dan jarak fokus lensa f dirumuskan :

1 1 1
+ =
s s' f

2. Perbesaran Bayangan Pada Lensa

s' h'
M= =
s h
Keterangan : h = tinggi (besar) benda
h’= tinggi (besar) bayangan
3. Kekuatan Lensa
Kekuatan lensa adalah kemampuan lensa untuk memfokuskan sinar-sinar.
Kekuatan lensa (P) didefinisikan sebagai kebalikan dari jarak fokus lensa (f).

49
1
P =
f
Dengan f = jarak fokus, dalam satuan meter (m)
P = kekuatan lensa, dalam satuan dioptri (D)
INGAT.... !
Ketiga persamaan di atas berlaku baik untuk lensa cembung maupun untuk lensa cekung. Untuk itu
dalam penggunaannya, siswa perlu memperhatikan perjanjian tanda sebagai berikut :
o s bertanda (+) jika benda terletak di depan lensa
o s bertanda (-) jika benda terletak di belakang lensa
o s’ bertanda (+) jika bayangan terletak di belakang lensa
o s’ bertanda (-) jika bayangan terletak di depan lensa
o f bertanda (+) untuk lensa cembung
o f bertanda (-) untuk lensa cekung

Contoh Soal
1. Sebuah benda yang tingginya 4 cm diletakkan 10 cm di depan sebuah lensa cembung yang jarak
fokusnya 6 cm. Tentukan :
a. Jarak bayangan
b. Tinggi bayangan

Penyelesaian :
Dik : h = 4 cm
s = 10 cm
f = 6 cm

Dit : a. s’ = ?
b. h’ = ?
Jwb : a. Jarak Bayangan (s’)
1 1 1
+ =
s s' f

1 1 1
s' = f − s

1 1 1
s ' = 6 − 10

1 5 3
= −
s' 30 30

1 2
= kali silang maka
s' 30

2 . s’ = 30 . 1

30
s’ =
2

s’ = 15 cm, Jadi jarak bayangannya = 15 cm

b. Tinggi Bayangan (h’)

s' h'
=
s h

15 h'
10 = 4 kali silang

50
h’ . 10 = 15 . 4

15 . 4
h’ =
10

60
h’ =
10

h’ = 6 cm

Jadi tinggi bayangannya = 6 cm

2. Di depan sebuah lensa cekung yang jarak fokusnya 20 cm di tempatkan sebuah benda pada jarak
30cm. Tentukan : a. Di mana letak bayangan ?
b. Berapa perbesarsn bayangan ?
c. Sebutkan sifat-sifat bayangan !
Penyelesaian :
Dik : f = -20 cm
s = 30 cm
Dit : a. s’ = ?
b. M = ?
c. Sifat Bayangan ?
Jwb : a. Letak Bayangan (s’)

1 1 1
+ =
s s' f

1 1 1
s' = f − s

1 1 1
s' = −20 − 30

1 1 1
s' = − 20 − 30

1 3 2
s' = − 60 − 60

1 5
s ' = − 60

5 . s’ = − 60 . 1

−60
s’ = 5

s’ = −¿ 12 cm
Jadi letak bayangannya = 12 cm di depan lensa

b. Perbesaran Bayangan (M)

s'
M =
s

−12
M = 30

51
4
M = 10

M = 0,4 kali

c. Sifat Bayangan
(−)

˳ ˳ ˳ ˳
2F1 F1 0 F2 2F2

Sifat Bayangannya : maya, tegak dan diperkecil

3. Berapa Kekuatan Lensa yang memiliki jarak fokus :


a. 0,5 m
b. 25 cm
c. −12,5 cm
Penyelesaian :
a. Dik : f = 0,5 m
Dit : P= ?

1
Jwb : P=
f

1
P=
0,5

P = 2D

b. Dik : f = 25cm = 0,25 m


P= ?

1
Jwb : P=
f

1
P = 0,25

P= 4D

c. Dik : f = −12,5 cm = −0,125 m


Dit : P= ?

1
Jwb : P=
f
Menentukan kuat lensa jika diketahui jarak
1 fokusnya memang sangatlah mudah, namun
P = −0,125 yang perlu diperhatikan adalah jarak fokus
lensa harus dalam satuan meter

P = −8 D

Soal-Soal Latihan :
1. Bayang-bayang terjadi karena :
1) cahaya merambat lurus
2) cahaya tidak dapat menembus benda
3) cahaya merupakan gelombang

52
Pernyataan yang benar adalah.....
A. 1, 2, 3 B. 1, 2 C. 1, 3 D. 2, 3
2. Cahaya diarahkan ke pemantul dengan sudut datang 40 0 seperti gambar !
cahaya datang cahaya pantul

400
X

Besar sudut x adalah......


A. 500 B. 400 C. 300 D. 200
3. Sifat bayangan yang dibentuk cermin datar adalah.....
1) sama besar dengan bendanya 3) menghadap terbalik dengan bendanya
2) maya
Pernyataan yang benar adalah....
A. 1, 2, 3 B. 1, 2 C. 1, 3 D. 2, 3
4. Benda berada di depan cermin seperti gambar di bawah ! Sifat bayangannya adalah.....
benda A. nyata, tegak, diperkecil
˳ ˳ B. nyata, terbalik, diperkecil
M F
C. nyata, tegak, diperbesar
5. Perhatikan gambar berikut ! D. nyata, terbalik, diperkecil
Jika jarak fokus 15 cm, maka berapa perbesaran bayangan yang terbentuk oleh cermin ?

benda
˳ ˳ sumbu utama
M F 0
20 cm

6. Sebuah benda diletakkan 4 cm di depan cermin cembung. Bayangannya terbentuk pada jarak 2 cm di
belakang cermin. Jarak fokus cermin adalah.....
A. 8 cm C. 4 cm
B. 6 cm D. 2 cm
7. Benda ditempatkan di titik fokus di depan lensa seperti gambar berikut
(+)
benda
˳ ˳ ˳ ˳
2F 2 F2 F1 2F1

Sifat bayangannya adalah......


A. maya, tegak, diperkecil C. nyata, tagak, diperkecil
B. maya, tegak, diperbesar D. nyata, tegak, diperbesar
8. Sebuah benda yang tingginya 5 cm diletakkan 30 cm di depan sebuah lensa cembung yang jarak fokusnya 15 cm.
Jarak bayangannya adalah......
A. 15 cm
B. 30 cm
C. 40 cm
D. 50 cm
9. Sebuah benda yang tingginya 3 cm berada d i depan lensa lensa seperti gambar berikut !
lensa
benda 20 cm

˳ ˳ ˳ ˳
2F2 F2 0 F1 2F1
30 cm
Tentukan perbesaran bayangannya !

10. Lensa cekung dengan jarak fokus 20 cm. Kuat lensa tersebut adalah....
A. 0,2 D C. 5 D
B. -0,2 D D. -5D

Bab 7
ALAT-ALAT OPTIK
A. Mata

53
1. Bagian-Bagian Mata
a. Kornea adalah bagian depan mata memiliki lengkung yang lebih
tajam dan dilapisi selaput bening
b. Aqueous Humor (cairan) berfungsi membiaskan cahaya yang masuk
ke dalam mata
c. Lensa mata mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan di
depan mata
d. Iris adalah selaput yang membentuk suatu celah lingkaran. Iris
berfungsi untuk memberi warna pada mata
e. Pupil adalah celah lingkaran yang dibentuk oleh iris. Pupil diatur oleh
iris sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai mata
Sewaktu cahaya normal
pupil mata membesar dan f. Retina atau selaput jala berfungsi sebagai layar untuk menangkap
sewaktu cahaya te-rang bayangan yang dibentuk oleh lensa mata
pupil mata mengecil g. Otot siliar berfungsi mengubah-ubah kelengkungan lensa mata.

2. Bayangan Yang dibentuk Oleh Lensa Mata

benda
˳ ˳ ˳ ˳
2F F F 2F
bayangan

Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke permukaan belakang mata yang disebut
retina. Supaya bayangan terlihat jelas, bayangan harus terbentuk pada retina tepat di bintik kuning.

Sifat bayangan yang ditangkap oleh retina seperti terlihat pada gambar di atas yaitu : nyata, terbalik
dan diperkecil.

3. Daya Akomodasi Mata


Mata dapat melihat benda dengan jelas apabila letak benda berada dalam jangkauan penglihatan yaitu
di antara titik dekat mata (punctum proximum) dan titik jauh mata (punctum remotum).
PR PP
Jangkauan Penglihatan

Jarak antara lensa mata dan retina atau jarak bayangan selalu tetap. Sedangkan jarak benda yang
dilihat oleh mata selalu berubah-ubah, maka jarak fokus lensa harus diubah-ubah agar bayangan jatuh
tepat di retina.

Ketika mata melihat benda yang dekat, otot siliar menegang sehingga lensa mata lebih cembung atau
jarak fokus lensa mata lebih kecil. Ketika mata melihat benda yang jauh, otot siliar mengendur (relaks)
sehingga lensa mata lebih pipih atau jarak fokus lensa mata lebih besar. Daya untuk membuat lensa
mata lebih cembung atau lebih pipih sesuai dengan jarak benda yang dilihat disebut daya akomodasi
mata.
4. Cacat Mata dan Cara Menanggulangi
Mata normal (emetrop) memiliki titik dekat 25 cm dan titik jauh (tak berhingga). Apabila
mata yang jangkauan penglihatan tidak terletak di antara 25 cm dan disebut cacat mata.

Beberapa Cacat Mata berikut :


a. Rabun Jauh (miopi)
o Penderita rabun jauh dapat melihat benda-benda yang dekat, tetapi tidak dapat melihat benda-
benda yang jauh dengan jelas. Penderita rabun jauh mempunyai titik dekat 25 cm, sedangkan
titik jauhnya pada jarak tertentu.
o Rabun jauh disebabkan karena lensa mata tidak dapat menjadi pipih sehingga bayangannya
terbentuk di depan retina.

o Penderita rabun jauh (miopi) ditolong dengan lensa yang menyebar cahaya yaitu lensa cekung
atau lensa negatif
kacamata
ditolong dengan

54
b. Rabun Dekat (hipermetrop)
o Penderita rabun dekat dapat melihat benda-benda
yang jauh, tetapi tidak dapat melihat benda-benda
yang dekat dengan jelas. Penderita rabun dekat
mempunyai titik dekat lebih besar dari 25 cm,
sedangkan titik jauhnya pada jarak tak terhingga.
o Rabun dekat disebabkan karena lensa mata tidak dapat
menjadi cembung sehingga bayangan terbentuk di
belakang retina.
o Penderita rabun dekat ditolong dengan lensa yang menguncupkan berkas cahaya yaitu lensa
cembung atau lensa positif
kacamata
ditolong dengan

c. Mata Tua (presbiopi)


o Mata tua (presbiopi) adalah cacat mata akibat berkurangnya daya akomodasi mata pada usia
lanjut. Penderita presbiopi mempunyai titik dekat lebih besar dari 25 cm dan titik jauh pada
jarak tertentu.
o Penderita presbiopi ditolong dengan kacamata bifokal yaitu kacamata yang berfungsi rangkap,
baik untuk melihat benda jauh maupun untuk melihat benda yang dekat.
Kacamata bifokal memiliki dua lensa yaitu lensa
cembung pada bagian bawah untuk melihat
dekat dan lensa cekung pada bagian atas untuk
− − melihat jauh. Dengan itu si tua dapat melihat
dengan jelas. Ha...ha...ha....
+ +

B. Kamera
1. Pembentukan Bayangan Pada Kamera

Kamera dan mata mempunyai kesamaan dalam diagram pembentukan bayangan.


Benda yang diamati oleh kamera dan mata terletak di depan lensa yaitu di depan 2F 2 dan bayangan
yang terbentuk di belakang lensa di antara F 1 dan 2F1. Bayangan ini bersifat : nyata, terbalik dan
diperkecil.
Diagram pemebentukan bayangan pada kamera dapat dilihat pada diagram pembentukan bayangan
pada mata !

2. Bagian-Bagian Kamera
 Pada bagian depan kamera terdapat sistem lensa dan pada bagian belakang terdapat film yang
berfungsi sebagai layar untuk menangkap bayangan yang dibentuk oleh lensa kamera
 Jarak benda yang difoto berbeda-beda, untuk itu agar dapat terbentuk bayangan yang jelas
pada film dilakukan dengan menggeserkan lensa ke dalam atau ke luar
 Pada mata celah yang dibentuk iris disebut pupil yang berfungsi mengatur intensitas cahaya
yang masuk ke mata. Sedangkan pada kamera, yang berfungsi mengatur banyaknya cahaya
yang mengenai film adalah celah yang dibentuk oleh diafragma yang disebut aperture.

C. Lup atau Kaca Pembesar

55
Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil
agar tampak lebih besar dan jelas.

Lup biasanya digunakan oleh tukang arloji untuk memeriksa bagian-bagian arloji. Lup juga digunakan
untuk membaca huruf atau angka yang sangat kecil.

Pada kaca pembesar, benda diletakkan di antara O dan F, sehingga bayangan yang terbentuk di depan
lensa bersifat maya, tegak dan diperbesar.

1. Pengamatan dengan menggunakan mata berakomodasi maksimum

2. Pengamatan dengan menggunakan mata tidak berakomodasi

D. Mikroskop
Dengan menggunakan lup. Kita hanya dapat memperbesar bayangan 20 kali dari bendanya. Dengan
perbesaran ini, belum dapat digunakan untuk melihat makluk berukuran mikro seperti jamur dan bakteri.
Untuk itu dibuat alat yang namanya mikroskop. Jadi mikroskop adalah alat yang digunakan untuk
mengamati benda-benda renik seperti bakteri dan jamur.

Sebuah mikroskop disusun dari dua lensa cembung.


Lensa cembung pertama yang dekat dengan benda
disebut lensa objektif dan lensa cembung yang kedua
yang dekat dengan mata disebut lensa okuler.
Jarak fokus lensa objektif lebih kecil dari jarak fokus
lensa okuler.
Perbesaran mikroskop dinayatakan sebagai :

M = Mob x Mok

Mob = perbesaran oleh lensa objektif


Mok = perbesaran oleh lensa okuler
Proses pembentukan bayangan pada mikroskop adalah sebagai berikut : Benda yang diamati diletakkan di
depan lensa objektif di antara F ob dan 2Fob sehingga membentuk bayangan pertama I 1. Bayangan ini
dipandang sebagai benda oleh lensa okuler. Dengan demikian lensa okuler menghasilkan bayangan akhir
I2. Jadi sifat bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop adalah : maya, terbalik dan diperbesar.

Diagram pembentukan bayangan pada mikroskop seperti terlihat pada gambar berikut :

56
Soal-Soal Latihan :
1. Untuk dapat melihat benda dengan jelas, bayangan benda tersebut harus jatuh tepat di....
A. iris C. kornea
B. pupil D. retina

2. Bagian mata yang merubah panjang fokus dari lensa sesuai dengan jarak benda yang dilihat adalah...
A. otot siliar C. lensa
B. pupil D. kornea

3. Mata dapat melihat sebuah benda apabila terbentuk bayangan....


A. sejati, diperkecil, terbalik di retina C. sejati, diperkecil, tegak di retina
B. sejati, diperbesar, terbalik di retina D. sejati, diperbesar, tegak di retina
4. Perhatikan gambar jalannya sinar pada mata berikut !

Nama cacat mata dan jenis lensa kacamata (L) yang digunakan adalah.....
A. prebiopi dan lensa cembung
B. hipermetropi dan lensa cekung
C. hipermetropi dan lensa cembung
D. miopi dan lensa cekung

5. Fungsi diafragma pada kamera adalah....


A. mengatur waktu pencahayaan
B. mengatur jarak lensa ke film agar bayangan tepat jatuh pada film
C. mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam kamera
D. mengatur posisi kamera agar semua objek foto terkena dalam film
6. Apabila kita mengamati obyek menggunakan lup dengan mata berakomodasi maksimum, maka posisi
obyek yang benar adalah.......

7. Seorang penderita miopi tidak mampu melihat dengan jelas benda yang terletak lebih dari 50 cm dari
matanya. Kekuatan kacamata yang digunakan agar dapat melihat benda jauh dengan jelas adalah....

A. 0,02 D
B. -0,02 D

57
C. 2 D
D. -2D

8. Prinsip kerja mikroskop adalah.....


A. lensa objektif berfungsi sebagai lup dan lensa okuler memproyeksikan bayangan dari lup ke mata
pengamat
B. lensa objektif berfungsi membentuk bayangan nyata dari benda dan lensa okuler berfungsi sebagai
lup untuk memperbesar bayangan nyata tersebut
C. lensa objektif berfungsi membentuk bayangan maya yang diperbesar dan lensa okuler berfungsi
untuk memperbesar bayangan maya tersebut
D. lensa objektif membentuk bayangan nyata dari benda dan lensa okuler memproyeksikan bayangan
nyata tersebut ke mata pengamat.

58
59
60
61

Anda mungkin juga menyukai