Anda di halaman 1dari 1

PBB : Ada Indikasi Muatan Kepentingan Dari Desakan Pergantian Wali Kota Jakarta Barat .

Desakan permintaan pergantian walikota Jakarta barat sarat dengan Muatan kepentingan.
Hal ini di sampaikan oleh R. Lintang Fisutama Ketua Pemuda Pembebas Bangsa Provinsi DKI
Jakarta, " ada sebuah gerakan yang terstruktur, sistematis , masif menginginkan pergantian pak
walikota Jakarta barat . Pergantian atau pengangkatan walikota sebetulnya ini adalah hak
prerogatif Pak PJ gubernur DKI Jakarta, jangan diganggu gugat "
" Saya sangat yakin pak Heru tidak akan bisa di intervensi oleh pihak manapun , pak Heru pasti
melihat secara rasional mana yang telah bekerja keras secara maksimal. terlebih pak Heru bukan
orang baru di Jakarta , beliau sangat pengalaman " Ujar Manager Club Bola BMS FC ini.
Seperti diketahui Bersama, muncul polemic saat Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito
Karnavian mengizinkan Pelaksana tugas (Plt), Penjabat (Pj), maupun Penjabat sementara
(Pjs) kepala daerah memberhentikan hingga memutasi pegawai tanpa izin dari Kemendagri. Hal
itu, tercantum dalam Surat Edaran (SE) Nomor 821/5292/SJ yang diterbitkan Kemendagri. SE
yang diteken pada 14 September 2022 itu ditujukan kepada gubernur, bupati/wali kota di seluruh
Indonesia. 

Salah satu bunyi poin dalam Surat Edaran (SE) Nomor 821/5292/SJ adalah Pemberhentian,
pemberhentian sementara, penjatuhan sanksi dan/atau tindakan hukum lainnya kepada
pejabat/Aparatur Sipil Negera di lingkungan pemerintah daerah provinisi/kabupaten/kota yang
melakukan pelanggaran disiplin dan/atau tindak lanjut proses hukum sesuai peraturan
perundang-undangan.

Di bagian lain juga mengatur Persetujuan mutasi antardaerah dan/atau antarinstansi


pemerintahan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan. Dengan demikian, tidak perlu lagi mengajukan permohonan persetujuan tertulis’

Meski begitu, Pj, Plt, atau Pjs harus melaporkan Mendagri paling lambat 7 hari kerja sejak
dilakukannya tindakan kepegawaian pemberhentian atau mutasi.

“ Pak Heru selaku Pj Gubernur memang bisa melaksanakan SE itu, namun untuk mutase pejabat
internal daerah seperti pengisian jabatan tinggi pratama dan administrator, Pj, Plt, dan Pjs Kepala
Daerah tetap harus mendapatkan izin tertulis dari Mendagri. Dan Posisi Walikota adalah salah
satunya” Kata Lintang
Lebih lanjut Lintang menyampaikan bahwa Untuk menghindari Abuse of power sebagaimana
menjadi kekhawatiran banyak pihak, PP No. 94 tahun 2021 tealah memberikan rambu. Surat
Edaran (SE) itu adalah legal standing untuk membantu percepatan pengambilan keputusan.
“Jadi untuk para walikota hendaknya tetap fokus melayani masyarakat, kami dari masyarakat
akan mengawal setiap kebijakan. Dan untuk beberapa kelompok yang mendesak adanya mutasi
pejabat dilingkungan daerah diharapkan untuk tidak menjerumuskan Pak Heru melakukan
penyalah gunaan wewenang yang seolah berdasar aspirasi padahal ada muatan kepentingan
didalamnya” Pungkas Lintang.

Anda mungkin juga menyukai