Anda di halaman 1dari 2

Bangun, Bangun dan Bangun

Tiada tahu lagi hati ini


Sungguh lelah sudah menjalari
Tangan gemetar melawan hasrat
Kaki mencoba bergerak namun ternyata masih terbebat

Susah, susah membisikkanku


Lelah, lelah merayu manisku
Darah ku hilang di telan bumi
Bawa hanyut tubuhku yang tak berpenghuni

Aku kehilangan kewarasanku


Tertawa terhadap setiap kegagalanku
Aku terluka dan menderita
Oleh karena kejamnya dunia yang mendera

Aku hampir hilang pengharapan


Atas dunia yang penuh kepalsuan
Rasanya aku ingin terus tertidur
Tak sanggup melihat kenyataan yang begitu hancur

Namun, sesaat sebelum dingin memenuhiku


Aku mendengar suara kecil yang membisikkan kata tunggu
Akupun mencari tahu dan membuka mata perlahan
Mencoba mengenali sumber yang beriku kekuatan

Samar namun aku mengenalnya dengan pasti


Menjalar hingga ke tiap serat daging dalam tubuh ini
Membuat darahku mengalir kembali
Dan beri satu sentuhan semangat membara dalam api

“Bangun, bangun, dan bangun”


Suara itu semakin jelas menghampiriku yang telah lama tertegun
Menusuk ketiap sisi permukaan kulitku
Hendak buatku sadar dari keterpurukan yang membelenggu
Banting, kata tetua
Memantul lah lebih tinggi dari sebelumnya
Sudahi tangis air mata yang mendera
Saatnya menjadi pribadi baru yang perkasa

“Bangun, bangun, dan bangun”


Kenakan jubahmu dan buang segala sesal yang selama ini menimbun
Sudahi perundungan atas diri di masa lalu
Saatnya kibarkan panji untuk hidup yang baru

Anda mungkin juga menyukai