Anda di halaman 1dari 3

2.1.

Limbah Rumah Sakit


2.1.1. Definisi Limbah Rumah Sakit
Limbah rumah Sakit adalah semua limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah
sakit dan kegiatan penunjang lainnya. Dalam hal ini limbah tersebut dapat berbentuk
sebagai : (Rahmat B & Mallongi A, 2018)
1. Bahan Padat; bahan yang tidak berguna sebagai hasil dari seluruh kegiatan rumah
sakit yang tidak digunakan atau dibuang.
2. Bahan Cair; semua limbah cair yang berasal dari rumah sakit yang kemungkinan
mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif.
3. Bahan Gas; dapat terjadi langsung berupa gas atau bau busuk, uap bahan kimia
yang bocor, bahan pencemar udara yang tidak langsung dari incenerator atau
pembakar sampah

2.1.2. Sumber Limbah Rumah Sakit


Berdasarkan jenis limbahnya, sumber limbah itu sendiri dibagi atas : (Adhani
R, 2018)
1. Limbah domestik
Dikategorikan sebagai limbah non medis, yang mana merupakan limbah yang
dihasilkan dari kegiatan memasak (instalasi gizi), kegiatan administrasi, pembersihan
lingkungan termasuk taman dan halaman, dan unit lainnya yang rata-rata
menghasilkan limbah limbah kertas, plastik dan botol, serta limbah domestik dari
ruangan rawat inap yang dapat diolah dengan teknologi tertentu untuk dimanfaatkan
dan serta seluruh limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit di luar pelayanan
medis dan penunjang medis.
2. Limbah medis
Yaitu limbah pelayanan medis yang meliputi “pelayanan perawatan, gigi dan
mulut, farmasi atau sejenisnya, pengobatan, serta penelitian atau pendidikan yang
menggunakan bahan beracun, infeksius berbahaya atau bisa membahayakan kecuali
jika dilakukan pengamanan tertentu”.
2.1.3. Jenis dan Karakteristik Limbah Rumah Sakit
Limbah medis rumah sakit dapat dibagi kembali berdasarkan karakeristik
masing – masing limbah dengan tujuan agar pengelolaan masing – masing limbah
dapat dilakukan dengan benar (Adhani R, 2018).
1. Limbah tajam
Yang termasuk dalam kategori ini meliputi limbah yang memiliki ketajaman
pada salah satu dan atau setiap sudutnya, ada tonjolan pada bagian sisi dan atau
ujungnya yang dapat melukai kulit dengan tusukan, goresan, atau dapat memotong
sehingga menyebabkan terjadinya luka seperti “jarum hipodermik, perlengkapan
intravena, pipet pasteur, pecahan gelas dan pisau bedah” (Adhani R, 2018).
2. Limbah infeksius
Yang termasuk kategori ini adalah limbah atau suatu benda yang kemudian
dikategorikan limbah setelah kontak dengan organisme patogen yang berpotensi
melakukan penularan penyakit pada manusia rentan. Organisme tersebut tidak rutin
ada di lingkungan (Adhani R, 2018).
3. Limbah jaringan tubuh
Yang termasuk kategori ini adalah limbah yang biasanya dihasilkan dari kegiatan
pembedahan atau otopsi seperti “organ, anggota badan, darah, dan cairan tubuh yang
biasanya dihasilkan pada saat pembedahan atau otopsi” (Adhani R, 2018).
4. Limbah sitotoksik
Yang termasuk dalam kategori ini adalah bahan yang terkontaminasi obat
sitotoksik yang digunakan untuk kemoterapi kanker berpotensi mampu membunuh
atau menghambat pertumbuhan sel hidup (Adhani R, 2018).
5. Limbah farmasi
Yang termasuk kategori ini adalah “obat-obatan kadaluarsa, obat-obatan yang
terbuang karena batch yang tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan yang
terkontaminasi, obat-obatan yang dibuang oleh pasien atau dibuang oleh masyarakat,
obat-obatan yang tidak lagi diperlukan oleh institusi yang bersangkutan, dan limbah
yang dihasilkan selama produksi obat-obatan” (Adhani R, 2018).
6. Limbah kimia
Yang termasuk kategori ini sisa buangan penggunaan bahan kimia yang biasanya
berasal tindakan medis, laboratorium, proses sterilisasi, dan riset (Adhani R, 2018).
7. Limbah radioaktif
Yang termasuk kategori ini adalah semua limbah maupun bahan yang
terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset
radio nukleida (Adhani R, 2018).
8. Limbah plastik
Yang termasuk kategori ini adalah semua limbah yang berbahan plastik yang
dihasilkan dan dibuang seperti barang disposable (sekali pakai) dan plastik kemasan/
pembungkus peralatan (Adhani R, 2018).

Anda mungkin juga menyukai