Anda di halaman 1dari 6

Limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia.

Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap
lingkungan terutama bagi kesehatan manusia. Tingkat bahaya yang ditimbulkan oleh limbah
tergantung pada jenis dan karakteristik limbah itu sendiri.

Karakteristik limbah :
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luas (penyebarannya)
4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)

Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah:


1. Volume limbah
2. Kandungan bahan pencemar
3. Frekuensi pembuangan limbah

Limbah dapat diklasifikasikan berdasarkan cara pengklasifikasiannya.

Berdasarkan jenisnya, limbah dapat dibagi menjadi lima, yaitu:

Limbah Beracun

Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) bila mengandung
bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak
langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan
manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun
yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal
yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila
memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat
reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan
toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.

Macam Limbah Beracun

Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas
dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.

Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan
atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus
terbakar hebat dalam waktu lama.

Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima
oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan
lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh
melalui pernapasan, kulit atau mulut.

Limbah penyebab infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang
mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh
manusia yang terkena infeksi.

Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau
mengkorosikan baja, yaitu memiliki PH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat
asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.

Limbah Hitam

Limbah hitam (bahasa Inggris: blackwater) adalah air limbah yang berasal dari buangan biologis
seperti kakus, berbentuk tinja manusia, maupun buangan lainnya berupa cairan ataupun buangan
biologis lainnya yang terbawa oleh air limbah rumah tangga bekas cuci piring, maupun limbah
cairan dari dapur.

Limbah Medis

Limbah medis adalah hasil buangan dari suatu aktivitas medis.

Menurut WHO (2005) klasifikasi limbah berbahaya yang berasal dari layanan kesehatan
meliputi, antra lain :

Limbah Infeksius: Limbah infeksius adalah limbah yang diduga mengandung bahan patogen
(bakteri, virus, parasit atau jamur) dalam konsentrasi atau jumlah yang cukup untuk
menyebabkan penyakit pada penjamu yang rentan. Kultur dan persediaan agens infeksius,
limbah dari otopsi, bangkai hewan dan limbah lain yang terkontaminasi, terinfeksi atau terkena
agens semacam itu disebut limbah yang sangat infeksius. Dalam kategori ini antara lain
tercakup :

Kultur dan stok agen infeksius dari aktivitas di laboratorium .


Limbah buangan hasil operasi dan otopsi pasien yang menderita penyakit menular (misalnya:
jaringan dan materi atau peralatan yang terkena darah atau cairan tubuh yang lain).
Limbah pasien yang menderita penyakit menular dari bangsal isolasi (misalnya: ekskreta,
pembalut luka bedah atau luka yang terinfeksi, pakaian yang terkena darah pasien, atau cairan
tubuh yang lain).
Limbah yang sudah tersentuh pasien yang menjalani hemodialisis (misalnya: peralatan dialisi
seperti selang dan filter, handuk, baju RS, apron, sarung tangan sekali pakai dan baju
laboratorium).
Hewan yang terinfeksi dari laboratorium.
Instrument atau materi lain yang tersentuh orang atau hewan sakit.
Limbah Patologis: Limbah patologis terdiri dari jaringan, organ, bagian tubuh, janin manusia dan
bangkai hewan, darah dan cairan tubuh (limbah anatomis) atau subkategori dari limbah infeksius.

Limbah Benda Tajam: Benda tajam merupakan materi yang dapat menyebabkan luka (baik iris
atau luka tusuk), antara lain jarum, jarum suntik, scalpel dan jenis belati, pisau, peralatan infuse,
gergaji, pecahan kaca dan paku. Baik terkontaminasi maupun tidak, benda semacam itu biasanya
dipandang sebagai limbah layanan kesehatan yang sangat berbahaya.

Limbah Farmasi: Limbah farmasi mencakup produk farmasi, obat-obatan, vaksin dan serum
yang sudah kedaluwarsa, tidak digunakan, tumpah, dan terkontaminasi yang tidak diperlukan
lagi dan harus dibuang dengan tepat. Kategori ini juga mencakup barang yang akan dibuang
setelah digunakan untuk menangani produk farmasi, misalnya botol atau kotak yang berisi
residu, sarung tangan, masker, selang penghubung dan ampul obat.

Limbah Genotoksik: Limbah genotoksik sangat berbahaya dan bersifat mutagenik, tetratogenik
atau karsinogenik. Limbah ini menimbulkan persoalan pelik, baik di dalam area instalasi
kesehatan itu sendiri maupun setelah pembuangan sehingga membutuhkan perhatian khusus.
Limbah genotoksik dapat mencakup obat-obatan sitostatik tertentu, muntahan, urine atau tinja
pasien yang diterapi dengan obat-obatan sitostasik, zat kimia, maupun radioaktif.

Obat-obatan sitotoksik (atau antineoplastik), sebagai subtansi pokok di dalam kategori ini,
memiliki kemampuan untuk membunuh atau menghentikan pertumbuhan sel tertentu dan
digunakan dalam kemoterapi kanker. Selain memainkan peranan penting di dalam terapi
berbagai penyakit neoplastik, obat-obatan ini juga banyak digunakan sebagai agens
imunosupresif dalam transplantasi organ atau dalam mengobati berbagai penyakit imunologis.
Obat-obatan sitotoksik ini kebanyakan digunakan di unit spesialisasi seperti unit kanker dan unit
radioterapi, yang fungsi pokoknya adalah mengobati kanker. Pada Rumah Sakit khusus kanker,
limbah genotoksik (yang mengandung zat sitostatik atau radioaktif) diperkirakan mencapai 1%
dari keseluruhan limbah pelayanan kesehatan.

Limbah yang Mengandung Logam Berat: Limbah yang mengandung logam berat dalam
konsentrasi tinggi termasuk dalam subkategori limbah kimia berbahaya dan biasanya sangat
toksik. Contohnya adalah limbah merkuri yang berasal dari bocoran peralatan kedokteran yang
rusak (misalnya, termometer, dan alat pengukur tekanan darah). Dengan demikian, tetesan
merkuri yang tertumpah itu sedapatnya ditutup. Residu yang berasal dari ruang pemeriksaan gigi
kemungkinan juga mengandung merkuri dalam kadar yang tinggi. Limbah kadmium kebanyakan
berasal dari baterai bekas, panel kayu tertentu yang mengandung tmbal masih digunakan dalam
pembatasan radiasi sinar X dan di bagian diasnogtik. Serta sejumlah obatobatan yang
mengandung logam berat arsen, tetapi dikategorikan sebagai limbah farmasi.

Limbah Kemasan Bertekanan: Berbagai jenis gas digunakan dalam kegiatan di instalasi
kesehatan dan kerap dikemas dalam tabung, cartridge, dan kaleng aerosol. Banyak di antaranya
begitu kosong dan tidak terpakai lagi dapat dipergunakan kembali tetapi ada beberapa jenis yang
harus dibuang, misalnya kaleng aerosol. Baik gas mulia maupun yang berpotensi
membahayakan, pengunaan gas di dalam kontainer bertekanan harus dilakukan dengan sangat
hati-hati karena container dapat meledak jika terbakar atau tanpa sengaja bocor.
Limbah Radioaktif: Limbah radioaktif mencakup benda padat, cair dan gas yang terkontaminasi
radionuklida. Limbah ini terbentuk akibat pelaksanaan prosedur seperti analisis in-vitro pada
jaringan dan cairan tubuh, pencitraan organ dan lokalisasi tumor secara in-vivo, dan berbagai
jenis metode investigasi dan terapi lainnya. Radionuklida yang digunakan di dalam layanan
kesehatan biasanya berada dalam sumber yang tidak tersegel (terbuka) atau sumber yang tersegel
(tertutup rapat). Sumber yang tidak tertutup biasanya berupa cairan siap pakai dan tidak ditutup
lagi selama penggunaannya; sumber yang tertutup misalnya zat radioaktif yang terkandung
dalam bagian perlengkapan atau peralatan atau terbungkus dalam kemasan antipecah atau kedap
air seperti seeds dan jarum.

Limbah Minyak

Limbah minyak adalah buangan yang berasal dari hasil eksplorasi produksi minyak,
pemeliharaan fasilitas produksi, fasilitas penyimpanan, pemrosesan, dan tangki penyimpanan
minyak pada kapal laut. Limbah minyak bersifat mudah meledak, mudah terbakar, bersifat
reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif. Limbah minyak merupakan bahan
berbahaya dan beracun (B3), karena sifatnya, konsentrasi maupun jumlahnya dapat
mencemarkan dan membahayakan lingkungan hidup, serta kelangsungan hidup manusia dan
mahluk hidup lainnya.

Limbah Radioaktif

Limbah radioaktif adalah jenis limbah yang mengandung atau terkontaminasi radionuklida pada
konsentrasi atau aktivitas yang melebihi batas yang diijinkan (Clearance level) yang ditetapkan
oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Definisi tersebut digunakan di dalam peraturan perundang-
undangan. Pengertian limbah radioaktif yang lain mendefinisikan sebagai zat radioaktif yang
sudah tidak dapat digunakan lagi, dan/atau bahan serta peralatan yang terkena zat radioaktif atau
menjadi radioaktif dan sudah tidak dapat difungsikan/dimanfaatkan. Bahan atau peralatan
tersebut terkena atau menjadi radioaktif kemungkinan karena pengoperasian instalasi nuklir atau
instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion.

Jenis limbah radioaktif

Dari segi besarnya aktivitas dibagi dalam limbah aktivitas tinggi, aktivitas sedang dan aktivitas
rendah.
Dari umurnya di bagi menjadi limbah umur paruh panjang, dan limbah umur paruh pendek.
Dari bentuk fisiknya dibagi menjadi limbah padat, cair dan gas.

Berdasarkan karakteristiknya limbah dapat dibagi menjadi empat, yaitu:

Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada
umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik dan bahan buangan
anorganik.
Limbah padat.
Limbah gas
Limbah Partikel
Jika diklasifikasikan atas dasar asalnya, limbah dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

Limbah Organik

Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga,
kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami.
Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan, misalnya dari
pestisida dan herbisida, begitu pula dengan pemupukan yang berlebihan. Limbah ini mempunyai
sifat kimia yang setabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai,
danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya.
Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan
berupa cairan seperti air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah tersebut ada yang
mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah
tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah
kamar mandi, dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri,
jamur, virus dan sebagainya.

Limbah Anorganik

Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik berasal dari
sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri
dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :

Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan
pertambangan dan industri.
Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan
bakar fosil.
Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol
kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.

Jika diklasifikasikan berdasarkan sumbernya limbah dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

Limbah Pabrik

Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena limbah ini mempunyai
kadar gasyang beracun, pada umumnya limbah ini dibuang di sungai-sungai disekitar tempat
tinggal masyarakat dan tidak jarang warga masyarakat mempergunakan sungai untuk kegiatan
sehari-hari, misalnya MCK(Mandi, Cuci, Kakus) dan secara langsung gas yang dihasilkan oleh
limbah pabrik tersebut dikonsumsi dan dipakai oleh masyarakat.

Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga limbah ini bisa
berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, slada dan lain-lain bisa juga berupa kertas,
kardus atau karton. Limbah ini juga memiliki daya racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan
aki.
Limbah Industri

Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau perusahaan tertentu.
Limbah ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya asam anorganik dan senyawa orgaik,
zat-zat tersebut jika masuk ke perairan maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat
membahayakan makluk hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan, bebek dan makluk hidup
lainnya termasuk juga manusia

Referensi :

(http://helpingpeopleideas.com/)
(http://www.scribd.com/)
(http://id.wikipedia.org/)
(http://www.g-excess.com/)

Anda mungkin juga menyukai