Visum et Repertum adalah suatu keterangan dokter tentang apa yang
dilihat dan ditemukan di dalam melakukan pemeriksaan tentang orang yang luka atau terhadap mayat yang merupakan keterangan tertulis. Visum et Repertum adalah keterangan yang dibuat dokter atas permintaan penyidik yang berwenang mengenai hasil pemeriksaan medis terhadap manusia, hidup maupun mati, ataupun bagian/diduga bagian tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya dan di bawah sumpah untuk kepentingan peradilan. Penegak hukum mengartikan Visum et Repertum sebagai laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpah atas permintaan yang berwajib untuk kepentingan peradilan tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan menurut pengetahuan yang sebaik-baiknya Visum et Repertum (selanjutnya disebut Visum) digunakan dalam persidangan oleh pihak yang memiliki wewenang seperti penyidik yang mana menjadi alat bukti laporan tertulis. Visum berisikan sebuah pernyataan oleh ahli kedokteran yang berdasarkan atas kesepakatan antara Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada tahun 1986 di Jakarta yang mana dipergunakan supaya dapat menjadi pembeda antara Visum dan surat keterangan lainnya. Visum sendiri memiliki peran dalam menjadi alat pembantu jaksa untuk mempertimbangkan dakwaan yang akan dikenakan kepada terdakwa serta keputusan suatu perkara pidana oleh hakim akan terbantu atas pembuktian kebenaran materiil. Hal tersebut dapat terjadi karena dalam pemeriksaan perkara pidana yang mana dibutuhkan sebuah ilmu kedokteran dalam pemeriksaan tubuh manusia, maka dibutuhkan pengetahuan dokter karena jaksa tidak mempelajari atas ilmu anatomi Visum et repetum, berasal dari bahasa Yunani. Memiliki arti jamak atas apa (banyak) yang dilihat dan atas apa (banyak) yang ditemukan atau didapati. Istilah Visum et repertum sudah dipakai sejak zaman Hindia Belanda, seperti yang terdapat pada Staatsblad tahun 1937 no. 350. Visum digunakan sebagai penghubung medis (dokter) dengan kalangan peradilan (penyidik, jaksa, hakim dan pengacara). Istilah visum et repertum (visum) tidak ada tertulis di dalam KUHAP, tetapi tertulis dalam Staadsblad tahun 1937 No. 350 Visum et Repertum adalah keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter atas permintaan tertulis resmi dari penyidik yang berwenang mengenai fakta temuan hasil pemeriksaan medik dan pendapat terhadap manusia, baik korban hidup atau korban mati ataupun bagian atau diduga bagian dari tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya dan di bawah sumpah, untuk kepentingan peradilan