Anda di halaman 1dari 5

NASKAH TUGAS TUTORIAL ONLINE

UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/2022

Fakultas : Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Program Studi : S1 Ilmu Administrasi Bisnis Sumber Soal
Kode/Nama MK : ISIP4310/Sistem Ekonomi Indonesia Kode MK &
Tugas : 2 Nomor KB
Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Nurul Imani Kurniawati, S.E., M.M. / UNDIP ISIP4310/ KB 1
Penelaah Soal//Institusi : Noveni M. Malle, S.Sos., M.A. / UT Modul 5 KB 2

No Soal Skor
1. a. Apakah yang dimaksud dengan Holding Company?
b. Menurut Anda, seberapa efektifkah upaya yang dilakukan pemerintah melalui
pembentukan Holding Company dalam upaya memaksimalkan efisiensi dan 35
efektivitas produktifitas atas keberadaan BUMN? Jelaskan mengapa demikian.

2. a. Bagaimanakah peran dan kedudukan BUMN dalam Sistem Perekonomian


Indonesia sesuai yang tercantum dalam PP No 3 Tahun 1983 maupun yang
dijelaskan dalam penjabaran Demokrasi Ekonomi oleh Ikatan Ekonomi
Indonesia (ISEI) ?
b. Menurut Sdr, bagaimana langkah pemerintah untuk mengatur dan 35
mengoptimalkan peran dan kedudukan BUMN dalam perekonomian Indonesia
sehingga terjadi keselarasan, keserasian dan saling berkesinambungan
diantara semua pihak pelaku ekonomi?

3. Dalam kondisi pandemi COVID-19 menurut Anda strategi apa yang paling tepat
diambil oleh pemerintah untuk memperbaiki kinerja perusahaan BUMN agar
perannya dalam memberikan kontribusi bagi perkembangan perekonomian negara
pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya kembali positif? Jelaskan 30
mengapa demikian!

Skor Total 100


*) coret yang tidak perlu
Holding artinya sekelompok perusahaan yang tergabung menjadi satu wadah atau organisasi dan
dibawahi oleh sebuah perusahaan induk (holding company). Umumnya perusahaan yang
termasuk holding company memiliki visi dan misi yang searah atau bidang jasa sejenis. Oleh
karena itu, perusahaan-perusahaan tersebut setuju untuk bergabung serta bekerja sama.
Pemimpin dari grup yaitu holding artinya memiliki tanggung jawab dalam perencanaan,
koordinasi hingga pengendalian anak perusahaannya. Hal ini dilakukan agar semua tujuan dapat
tercapai di seluruh perusahaan sejak awal holding.
Pemerintah Indonesia menyatakan bahwa pembentukan perusahaan dalam grup tersebut akan
berdampak positif bagi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, tujuan dan manfaat holding
artinya bekerja sama dengan perusahaan induk agar perusahaan dapat mengatur, mengontrol dan
mengkoordinasikan layanan antar anak perusahaan. Namun, perusahaan induk perlu
mengembangkan rencana yang tepat, efektif, dan terarah. Rencana holding artinya harus
mencakup struktur organisasi, karyawan, strategi, serta pengelolaan keuangan. Holding artinya
juga harus mampu mengelola dan mengevaluasi rencana yang telah dilaksanakan. Jika semua
anak perusahaan bekerja dengan baik, mereka diharapkan dapat meningkatkan nilai pasarnya lalu
dikenal masyarakat secara luas. Oleh karena itu, strategi dan peran holding artinya menjadi
penentu keberhasilan perusahaan induk secara menyeluruh.

Manfaat Berdirinya Holding Company di Indonesia


Adanya Entitas Yang Independen
Jika perusahaan induk mengelola beberapa perusahaan, setiap anak perusahaan dianggap sebagai
badan hukum yang terpisah. Artinya, dalam hal terjadi perkara terhadap salah satu anak
perusahaan, penggugat tidak berhak atas harta kekayaan anak perusahaan yang lain. Bahkan, jika
anak perusahaan tergugat bertindak secara independen, perusahaan induk kecil kemungkinannya
untuk dimintai pertanggungjawaban.
Adanya Keberlanjutan Dalam Manajemen
Ketika perusahaan induk mengakuisisi anak perusahaan lain, maka perusahaan induk
kemungkinan besar akan tetap berada dalam bisnis. Oleh karena itu, banyak anak perusahaan di
masa depan yang memutuskan tentang persetujuan akuisisi. Perusahaan induk dapat memilih
untuk tidak terlibat dalam kegiatan anak perusahaan kecuali dalam pengambilan keputusan
strategis dan pemantauan kinerja anak perusahaan.
Adanya Kontrol Lebih Besar Untuk Investasi Lebih Kecil
Hal ini memungkinkan pemilik perusahaan induk untuk mendapatkan kendali atas perusahaan
induk lain tanpa melakukan investasi besar. Ketika perusahaan induk membeli lebih dari 51%
anak perusahaannya, secara otomatis mengambil kendali atas perusahaan yang diakuisisi.
Dengan tidak membeli 100 dari setiap anak perusahaan, pemilik usaha kecil dapat mengelola
banyak bisnis dengan sedikit investasi.
Terkait Pajak
Perusahaan induk yang mempunyai 80% bahkan lebih dari setiap anak perusahaannya akan
memperoleh manfaat pajak. Hal ini didapat melalui pengajuan untuk pengembalian pajak
konsolidasi. Sebuah pengembalian pajak konsolidasi adalah cara menggabungkan catatan
keuangan dari banyak perusahaan yang diakuisisi secara bersamaan dengan perusahaan
induknya. Jika salah satu anak perusahaan memperoleh kerugian, maka perusahaan induk akan
mengelola keuntungan yang didapatkan dari anak perusahaan lainnya. Salah satu keuntungan
yang dimiliki oleh holding company adalah potensinya dalam menghemat pajak. Sebagian besar
saham yang dilepas dan pembayaran dividen tidak dikenakan pajak. Apabila perusahaan induk
mempunyai sepuluh bahkan lebih “kepentingan substansial” dalam sahamnya, maka saham akan
dilepaskan tanpa modal dari anak perusahaan selama 12 bulan berturut-turut dalam dua tahun
sebelum penjualan.

Contoh Holding Company Yang Berdiri Di Indonesia


Banyak holding company mulai didirikan di Indonesia umumnya holding ini berasal dari
BUMN. Salah satu perusahaan pertama yang mendirikan holding company adalah PT. Semen
Indonesia yang membawahi beberapa perusahaan seperti PT. Semen Gresik, PT. Semen Padang,
dan lain-lain. Menjadi holding artinya perusahaan yang harus kokoh dan memberikan dampak
positif.
PT. Semen Indonesia sudah membuktikannya sebagai holding company. Holding company
lainnya yang berdiri di Indonesia adalah PT Pupuk Indonesia, PT KAI, PT Telekom, dan masih
banyak lagi. Proses pendirian holding company tidak mudah karena kepentingan dan kebutuhan
masing-masing industri dan perusahaan dapat berbeda. Tetapi jika holding company berhasil
didirikan, maka keuntungan dalam mendirikan perusahaan induk akan mulai dirasakan jika ada
kerja sama yang baik.
Berdasarkan Undang-undang No. 19 Tahun 2003 mengenai Badan Usaha Milik Negara, BUMN
adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN
berbentuk Perusahaan Perseroan (PERSERO) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 1998 dan Perusahaan Umum (Perum) sebagaimana dimaksud
dalam PP No. 13 Tahun 1998.

Pasal 2 UU No. 19 tahun 2003 menjelaskan, BUMN memiliki maksud dan tujuan yaitu:
Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan
penerimaan negara pada khususnya;
Mengejar keuntungan;
Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyedia barang dan/atau jasa yang bermutu
tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak;
Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan
koperasi;

Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,
koperasi dan masyarakat. BUMN sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi dalam
perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi memiliki peranan penting dalam
penyelenggaraan perekonomian nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat
sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945.
Fungsi dan peranan BUMN adalah:
Sebagai penyedia barang ekonomis dan jasa yang tidak disediakan swasta;
Alat pemerintah dalam menata kebijakan perekonomian; Sebagai pengelola dari cabang-cabang
produksi sumber daya alam untuk masyarakat;
Sebagai penyedia layanan dalam kebutuhan masyarakat;
Sebagai penghasil barang dan jasa demi pemenuhan orang banyak; Sebagai pelopor sektor-sektor
usaha yang belum diminati pihak swasta;
Pembuka lapangan kerja; Penghasil devisa negara;
Pembantu dalam pengembangan usaha kecil koperasi;
Pendorong dalam aktivitas masyarakat di berbagai lapangan usaha.

Sedangkan, Badan usaha umum (Perum) adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh
negara dan tidak terbagi atas saham. Badan usaha umum memiliki maksud dan tujuan yang
didukung menurut persetujuan menteri adalah melakukan penyertaan modal dalam usaha yang
lain. Maksud dan tujuan Badan Usaha Umum (Perum) adalah menyelenggarakan usaha yang
bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyedia barang dan jasa berkualitas dengan harga
yang dapat dijangkau masyarakat menurut prinsip pengelolaan badan usaha yang sehat.
Contohnya adalah Perum Damri, Perum Bulog, Perum Pegadaian, Perum Balai Pustaka, Perum
Antara, Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri), Perum Perumnas, dan lainnya.
1. BUMN tidak hanya berorientasi pada bisnis. Perusahaan pelat merah juga punya
tanggung jawab untuk memberikan pelayanan publik (public service). Untuk itu, BUMN
harus punya cara untuk menyeimbangkan.
2. inovasi bisnis model. Dari sekian banyak perusahaan pelat merah, Kementerian BUMN
ingin tiap perusahaan fokus pada industrinya.
3. masing-masing BUMN sudah ada fokus tapi disrupsi teknologi bisa menjadi kendala.
Mau tidak mau BUMN harus bersahabat dengan teknologi.
4. Investasi yang dilakukan BUMN harus jelas hitungannya untuk agar profitabilitas tetap
terjaga
5. pembangunan talenta harus diutamakan karena kerangka kerja BUMN harus menganut
prinsip GCG.

Anda mungkin juga menyukai