Anda di halaman 1dari 6

www.administrasinegara.

site Fanspage Facebook: Administrasi Negara Universitas Terbuka


Pengantar Ilmu Hukum dan Kaidah Sosial

Masyarakat

Masyarakat adalah kelompok manusia terorganisasi, yang mempersatukan manusia dalam


usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya baik selaku makhluk pribadi maupun
makhluk sosial. Masyarakat terbentuk karena proses alamiah, maupun sengaja dibentuk oleh
pihak eksternal dan internal.

Syarat-syarat bisa dikatakan sebagai masyarakat, jumlah minimal orangnya ada dua, hidup
bersama-sama, saling tergantung, saling terikat, saling pengaruh-mempengaruhi satu sama lain
untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah sebuah organisasi.

Ciri-ciri interaksi sosial:

1. Minimal ada dua orang yang mengadakan interaksi


2. Dalam mengadakan interaksi menggunakan bahasa yang saling dimengerti antara ego
(manusia yang beraksi) dan alter (manusia yang bereaksi)
3. Dalam kurun waktu yang cuku lama, artinya tidak hanya sesaat
4. Adanya tujuan-tujuan tertentu yang mempersatukan

Setiap manusia mempunyai kepentingan untuk pemenuhan hidup mereka. Kepentingan adalah
tuntutan perorangan atau kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi. Setiap manusia adalah
pendukung atau penyandang kepentingan (Mertokusumo, 1986: 1). Manusia hidup
bermasyarakat karena terdorong agar kepentingan dna tuntutannya baik sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial, terpenuhi dan terlindungi

Manusia hidup bermasyarakat kemungkinan disebabkan:

1. Merasa tertarik satu sama lain


2. Merasa memerlukan bantuan atau perlindungan oranglain
3. Merasa mempunyai kesenangan yang sama
4. Merasa mempunyai hubungan kerja dengan orang lain
5. Pemenuhan tuntutan biologis (makan, minum, mengembangkan keturunan, membela
diri, dll)

Bentuk-bentuk masyarakat

Masyarakat merdeka

www.administrasinegara.site Fanspage Facebook: Administrasi Negara Universitas Terbuka


Terbentuk dengan sendirinya, secara kebetulan ada beberapa orang berada di suatu tempat yang
sama dalam kurun waktu yang lama, mereka saling mengenal, saling berhubungan, saling
pengaruh mempengaruhi dan akhirnya terikat.

Masyarakat budidaya

Adalah masyarakat merdeka yang terbentuk karena disengaja berdasarkan kehendak bebas dari
para anggotanya tetapi kebersamaan tujuan didasarkan pada kepentingan-kepentingan tertentu
(misal kepentingan duniawi atau kepentingan keagamaan)

Masyarakat paksaan

Terjadi karena ada pihak-pihak tertentu atau pihak ekternal yang sengaja membentuknya, ada
yang tidak dikehendaki secara sadaar oleh para anggotanya (misal masyarakat tawanan yang
diisolasi, pencari suaka yang dikarantina) dan ada paksaan yang dikehendaki anggota (contoh
negara)

Perbedaan Bentuk-Bentuk Masyarakat

Berdasarkan besar-kecil dan dasar hubungan kekeluargaannya, dibedakan menjadi keluarga


inti (nuclear family) dan keluarga luas (extended family)

Berdasarkan sifat hubungannya (erat atau tidak), dibedakan menjadi masyarakat


paguyuban/gemeinschaft (ikatan batin, kekeluargan, tanpa memperhitungkan untung-rugi) dan
masyarakat patembayan/gesselschaft (hubungan untung-rugi, disatukan karena memiliki
tujuan mencari keuntungan material)

Berdasarkan perikehidupan atau kebudayaannya, dibedakan menjadi masyarakat primitif-


masyarakat modern, masyarakat desa-masyarakat kota, masyarakat teritorial-masyarakat
genealogis (pertalian darah)

Kaidah Sosial Sebagai Perlindungan Kepentingan Manusia

Kaidah sosial adalah bentuk penjabaran secara konkrit dari nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat, perumusan pandangan mengenai perilaku yang seharusnya atau tidak seharusnya
dilakukan atau apa yang dilarang dilakukan atau yang dianjurkan untuk dilakukan.

Fungsi kaidah sosial adalah untuk melindungi kepentingan manusia, baik dari ancaman luar
maupun ancaman dari dalam serta menjaga kondisi damai dan mencegah bentrokan-bentrokan
kepentingan manusia satu dengan manusia lain di dalam tubuh masyarakat.

www.administrasinegara.site Fanspage Facebook: Administrasi Negara Universitas Terbuka


kepentingan manusia yang belum dilindungi oleh kaidah sosial yang lain

Setiap manusia memiliki kepentingan yang berbeda dan ingin selalu memenuhi
kepentingannya tersebut. Satjipto Rahardjo mengatakan bahwa memasukkan kebutuhan
manusia untuk melakukan hubungan-hubungan sosial merupakan kategori-kategori tersendiri,
di samping kebutuhan-kebutuhan lain yang kurang fundamental. Dimensi ini adalah dimensi
sosial dalam kehidupan manusia yang memiliki unsur-unsur: ketertiban, sistem sosial,
lembaga-lembaga sosial dan pengendalian sosial (Rahardjo.

Ketertiban/Keteraturan adalah unsur terpentig dalam bermasyarakat sehingga masyarakat


mengerti mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Sistem sosial
adalah cara-cara bagaimana mengorganisasi suatu kehidupan bersama.

Lembaga sosial adalah wadah yang digunakan oleh masyarakat untuk mengatur hubungan
sosial dan kemasyarakatan sehingga berjalan secara tertib dan teratur. Fungsi lembaga sosial
adalah untuk menyelenggarakan berbagai kepentingan manusia secara tertib dan teratur. Tiap
lembaga sosial harus diberi perumusan dan kewenangan yang jelas satu sama lain agar tidak
tumpang tindih yang bisa menyebabkan konflik.

Pengendalian sosial adalah usaha dan cara untuk mempertahankan sistem sosial biasa.
Pengendalian sosial membutuhkan sanksi. Fungsi sanksi pada hakekatnya adalah untuk
memulihkan kembali keseimbangan tatanan masyarakat yang terganggu dalam keadaan semula
(restutitio in integrum).

Sanksi dapat dibedakan: sanksi positif (reaksi terhadap perbuatan-perbuatan baik yang
diwujudkan dalam bentuk pemberian hadiah), sanksi negatif (reaksi yang berupa hukuman
atau pidana) dan sanksi responsif (reaksi yang secara spontan dari keduabelah pihak untuk
untuk memulihkan ketidakseimbangan yang terjadi, contoh: kasus tabrakan di gang kecil, yang
diselesaikan secara kekeluargaan, antara penabrak memperbaiki kendaraan dan tidak
membawa masalah ke jalur hukum)

Kaidah sosial bersifat deskriptif (menggambarkan), preskriptif (menganjurkan) dan normatif


(mengharuskan).

Jenis-Jenis Kaidah Sosial Menurut Para Ahli

Berikut adalah beberapa pandangan para ahli mengenai jenis-jenis kaidah sosial.

www.administrasinegara.site Fanspage Facebook: Administrasi Negara Universitas Terbuka


 Mochtar Kusumaatmadja (1980), menyebutkan tiga jenis kaidah sosial: kaidah
kesusilaan, kesopanan dan hukum.
 Satjipto Rahardjo (1982: 15), kaidah kesusilaan, kebiasaan dan hukum
 Soerjono Soekanto (1980), menyebutkan empat kaidah yaitu kaidah kepercayaan,
kesusilaan, kesopanan dan hukum.

Tatanan Kebiasaan, tatanan yang dekat sekali dengan kenyataan, artinya apa yang biasa
dilakukan secara ajeg dan telah melalui pengujian keteraturan, masyarakat menyebutnya
dengan kaidah kebiasaan.

Tatanan Hukum, berpegang pada kebiasaan sehari-hari tetapi sudah mulai menjauh.

Tatanan Kesusilaan, tatanan yang berpegang teguh pada konsep ideal yang harus diwujudkan
dalam masyarakat.

Kaidah Agama, kaidah yang berpangkal pada kepercayaan kepada Tuhan. Penghukuman
Tuhan terhadap pelanggar kaidah di akhirat nanti.

Kaidah Kesusilaan, peraturan hidup yang bersumber pada rasa kesusilaan dalam masyarakat
berdasarkan hati nurani yang didorong oleh perasaan untuk melindungi diri sendiri atau
oranglain. Kaidah paling tua dan paling asli.

Kaidah Kesopanan atau Kaidah Sopan Santun

Adalah sebagai peraturan hidup yang bersumber pada kepatutan, kebiasaan atau kesopanan
dalam masyarakat yang dimaksudkan untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat agar saling
menghormati dan menghargai. Kaidah kesopanan melahirkan produk sanksi berupa sanksi
yang bersifat sosial seperti cemoohan, pengucilan, dipandang rendah dan dibenci orang-orang
disekitarnya.

Kaidah hukum

Adalah sebagai peraturan hidup yang sengaja dibuat atau yang tumbuh dari pergaulan hidup
dan selanjutnya dipositifkan secara resmi oleh penguasa masyarakat atau penguasa negara.
Kaidah hukum merupakan kaidah penguat dan pengikat dari ketiga kaidah sebelumnya karena
kaidah hukum sifatnya mengikat.

Perlindungan kepentingan manusia dalam bermasyarakat oleh kaidah agama, kaidah kesusilaan
dan kaidah kesopanan dirasakan masih belum cukup memuaskan karena:

www.administrasinegara.site Fanspage Facebook: Administrasi Negara Universitas Terbuka


Sanksi dianggap kurang tegas masih banyak kepentingan-kepentingan manusia yang belum
dilindungi oleh kaidah agama, kaidah kesusilaan dan kaidah kesopanan

Fungsi khusus kaidah hukum dalam kaitan dengan ketiga kaidah di atas adalah memberikan
perlindungan yang lebih tegas dan memberikan perlindungan terhadap kepentingan-

Dasar Psikologis Kaidah Hukum

Bahwa pada dasarnya manusia merupakan serigala terhadap manusia yang lain (Thomas
Hobbes). Menurut Zevenbergen, terdapat dia hasrat atau nafsu yaitu hasrat individualistis
(egoistis dan atomistis), hasrat yang kolektivistis (transpersonal atau organis) dan hasrat yang
bersifat mengatur atau menjaga keseimbangan dan untuk mengarahkan kedua hasrat yang lain
(Mertokusumo, 1986: 27)

Rasio Adanya Hukum

Akan selalu ada kontak dalam hubungan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan
kepentingannya. Kontak itu ada dua; kontak positif (hubungan saling mengntungkan) dan
kontak negative (hubungan yang salah satu pihak dirugikan).

Fungsi hukum adalah sebagai pengendalian atau control social yang isinya menganjurkan,
menyuruh, atau memaksa anggota masyarakat untuk mematuhi hukum sebab konflik adalah
sebuah kepastian yang akan selalu terjadi.

Rasio adanya hukum adalah sebab munculnya pergeseran atau konflik kepentingan manusia
(conflict of human interest). Cicero mengemukakan, ubi societas ibi ius, dimana ada
masyarakat disitu ada hukum

Perubahan masyarakat yang dinamis meninggalkan perubahan hukum yang jauh dibelakang
karena perubahan hukum sangat lambat berjalan. Sehingga beberapa putusan hukum dianggap
tidak relevan lagi. Hukum berjalan terpincang-pincang di belakang peristiwanya (het recht
hinkt achter de feiten aan)

www.administrasinegara.site Fanspage Facebook: Administrasi Negara Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai