Penjelasan pasal 35 sampai pasal 36C. Berdasarkan bunyi pasal 35 bahwa Bendera Merah Putih
bukan sembarang Bendera, karena memiliki ukuran khusus.Ukuran Bendera Merah Putih diatur
dalam Undang-undang nomor 24 tahun 2009 dalam pasal 4 ayat 1 dan 3. Berdasarkan bunyi
pasal 36 bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan, karena bangsa Indonesia
memiliki berbagai jenis bahasa. Berdasarkan bunyi pasal 36A bahwa Burung Garuda sebagai
simbol ikatan persatuan dan menyatunya rakyat Indonesia yang heterogen. Berdasarkan bunyi
pasal 36B bahwa Lagu Indonesia Raya dipilih karena sangat cocok dengan jati diri bangsa
Indonesi
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta
Lagu Kebangsaan. Undang-undang nomor 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang
negara serta lagu kebangsaan ini disahkan pada 9 Juli 2009. UU 24/2009 ini secara umum
memiliki 9 Bab dan 74 pasal yang pada pokoknya mengatur tentang praktik penetapan dan tata
cara penggunaan bendera, bahasa dan lambang negara, serta lagu kebangsaan berikut ketentuan –
ketentuan pidananya. Setidaknya ada tiga hal tujuan dari dibentuknya UU no. 24 Tahun 2009 ini
adalah untuk :
a. memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. menjaga kehormatan yang menunjukkan kedaulatan bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia; dan
c. menciptakan ketertiban, kepastian, dan standarisasi penggunaan bendera, bahasa, dan
lambang negara, serta lagu kebangsaan.
UUD 1945 sudah mengatur berbagai hal yang menyangkut tentang bendera, bahasa, dan
lambang negara, serta lagu kebangsaan, yaitu dalam Pasal 35, Pasal 36 , Pasal 36A , Pasal 36B
dan untuk implementasinya kedalam Undang-Undang diperintahkan melalui Pasal 36 C.
Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu
Kebangsaan. Dasar pertimbangan tentang bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu
kebangsaan Indonesia diatur dalam undang-undang karena (1) bendera, bahasa, dan lambang
negara, serta lagu kebangsaan Indonesia merupakan sarana pemersatu, identitas, dan wujud
eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; dan (2)
bahwa bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia merupakan
manifestasi kebudayaan yang berakar pada sejarah perjuangan bangsa, kesatuan dalam
keragaman budaya, dan kesamaan dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Menurut sumber legal-formal, empat identitas nasional pertama meliputi
bendera, bahasa, dan lambang negara serta lagu kebangsaan dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Bendera negara Sang Merah Putih Ketentuan tentang Bendera Negara diatur dalam UU
No.24 Tahun 2009 mulai Pasal 4 sampai Pasal 24.
2. Bahasa Negara Bahasa Indonesia Ketentuan tentang Bahasa Negara diatur dalam
Undang-undang No. 24 Tahun 2009 mulai Pasal 25 sampai Pasal 45.
3. Lambang Negara Garuda Pancasila Ketentuan tentang Lambang Negara diatur dalam
Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 mulai Pasal 46 sampai Pasal 57.
4. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Ketentuan tentang Lagu kebangsaan Indonesia Raya
diatur dalam UU No. 24 Tahun 2009 mulai Pasal 58 sampai Pasal 64.
5. Semboyan Negara Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Semboyan ini dirumuskan oleh para the founding fathers mengacu pada 42 kondisi
masyarakat Indonesia yang sangat pluralis yang dinamakan oleh Herbert Feith (1960),
seorang Indonesianist yang menyatakan bahwa Indonesia sebagai mozaic society.
6. Dasar Falsafah Negara Pancasila Pancasila memiliki sebutan atau fungsi dan kedudukan
dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Pancasila berfungsi sebagai dasar negara,
ideologi nasional, falsafah negara, pandangan hidup bangsa, way of life, dan banyak lagi
fungsi Pancasila.