Materi Kajian Majelis Ilmu Tauhid Al
Materi Kajian Majelis Ilmu Tauhid Al
Zakat itu adalah, harta tertentu yang wajib ditunaikan, tertentu dalam jenisnya, tertentu
dalam kadarnya, tertentu waktu mengeluarkannya, dan tertentu kepada siapa yang
diberikan. Sedekah itu adalah sumbangan yang bersifat sukarela. Infaq, itu adalah,
sesuatu yang dikeluarkan.
Zakat, bisa merupakan bagian dari infaq, sedekah juga bisa merupakan bagian dari infaq.
Tetapi tidak semua infaq adalah zakat atau sedekah.
Al-Quran menggunakan kata infaq untuk segala macam pengeluaran, baik ihklas maupun
tidak ikhlas.
َ ٰ ت َسب َْع َس َن ِاب َل فِى ُك ِّل س ُۢن ُبلَ ٍة م ِّ۟اَئ ُة َح َّب ٍة ۗ َوٱهَّلل ُ ي
ُ ُضعِفُ لِ َمن َي َشٓا ُء ۗ َوٱهَّلل ْ يل ٱهَّلل ِ َك َم َث ِل َح َّب ٍة َأ ۢن َب َت
ِ ون َأ ْم ٰ َولَ ُه ْم فِى َس ِب َ َّم َث ُل ٱلَّذ
َ ُِين يُنفِق
ٰ َوسِ ٌع َعلِي ٌم
Perumpamaan orang yang menginfaqkan hartanya dijalan Allah, seperti satu biji, setiap biji
yang ditanam sehingga tumbuh pohon, disetiap pohonnya ada tujuh bulir, setiap bulir ada
seratus biji. Jadi berlipat ganda --------- Itu yang dinamakan “yunfiquuna amwaalahum fii
sabilillah”.
Disisi lain, al-Quran juga menggunakan kata infaq itu, untuk pengeluaran yang buruk,
bahkan pengeluaran yang tidak ihklas.
Jadi, infaq yang ada didalam al-Quran itu, ada yang digunakan untuk sesuatu yang ihklas
atau yang digunakan untuk sesuatu dalam mendukung hal-hal yang bertentangan dengan
nilai-nilai agama.
Kalau zakat berbeda. Zakat dari segi bahasa, punya tiga makna.
Yang pertama, pengembangan (berkembang).
Yang kedua, penyucian.
Yang ketiga keberkahan.
Al-Quran menggunakan kata zakat. Istilah zakat yaitu ada harta tertentu, punya jenis
tertentu, punya waktu tertentu untuk dikeluarkan, dan punya orang sebagai sasaran yang
harus diberi.
Dinamai dengan zakat, karena dengan zakat itu menjadi suci harta yang kitamiliki, dengan
zakat itu, berkembang kepribadian seseorang yang berzakat.
Salah satu manfaat dari zakat itu adalah menjadikan seseorang tidak kikir, menjadikan
seseorang jujur dengan dirinya, ini semua adalah pengembangan jiwa agar jiwa kita menjadi
suci.
Kalau enggan berzakat, kalau enggan menyumbangkan sebagian dari harta, kita akan kikir,
dan jiwa kita akan menjadi terbelenggu. Itu sebabnya, zakat juga diartikan pengembangan.
Artinya, dengan berzakat berkembang harta kita. Dengan berzakat berkembang pula
kepribadian kita.
Zakat, tidak dinilai zakat oleh Allah swt kecuali dikeluarkan dalam keadaan ihklas.
Disini bedanya dengan pajak. Pajak itu kewajiban dari negara, sementara zakat kewajiban
dari Allah. Kalau kita keluarkan zakat, maka terbukti berkembang uang itu. Kalau kita
keluarkan pajak, kita merasa hilang uang kita. Itu perbedaan-perbadaan yang terkadang kita
tidak sadari.
Jadi, salah satu bentuk atau manifestasi dari persaudaraan itu, persaudaraan apa pun,
seperti persaudaraan sekemanusiaan, persaudaraan seagama, persaudaraan seketurunan,
dll. Salah satu bentuknya adalah “memberi”.
Jadi, hakekat dari firman Allah, wa aqaamush shalaata wa aatawuz zakaata itu adalah
setelah berhablun minallah maka berhablun minnash lah kamu.
Semoga bermanfaat.