Askep Pinang AB (Imaa)
Askep Pinang AB (Imaa)
Disusun oleh :
A1C121006
(…………………………..) (…………………………..)
UNIVERSITAS MEGAREZKY
2022
PROGRAM PROFESI NERS
NIM : A1C121006
No. RM : 929348
I. Pengkajian
A. Identitas
1. Klien
Nama (inisial) : An “ U”
Tempat/tanggal lahir : Sidrap, 21 Januari 2021
Umur : 1 Tahun, 0 bulan, 9 Hari
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Bugis
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : JL. Sidrap, 3 Blok H. NO. 206
Orang tua klien
a. Ayah
Nama (inisial) : Tn “F”
Tempat/tanggal lahir : Sidrap, 15 Desember 1992
Umur : 34
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Bugis
Pendidikan : SMA
Alamat : Kab. Maros
b. Ibu
Nama (inisial) : Ny “S”
Tempat/tanggal lahir : Maros, 09 Oktober 1992
Umur : 32 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Bugis
Pendidikan : SMA
Alamat : Kab. Maros
c. Saudara klien : Tidak ada
B. Status Kesehatan Saat Ini
1. Keluhan Utama : Diare
2. Riwayat Keluhan Utama : Ibu pasien mengatakan pasien masuk RSUP Dr.
Wahidin dengan Keluhan buang air besar encer 8 kali sehari, warna kehijauan,
dialami sejak 4 hari yang lalu sebelum masuk Rumah sakit, Ibu klien
mengatan pasien pernah megalami demam 3 hari sebelum masuk rumah sakit,
ibu pasien juga mengatakan pasien malas makan dan minum, Ibu pasien juga
mengatakan anaknya lemas, Ibu pasien mengatakan pasien masi mengalami
Diare hingga 6 kali dan pada saat dikaji pada tanggal 31 Januari 2022 pasien
mengalami diare sebanyak 3 kali
3. Diagnose Medis : Diare Akut
sekarang
2. Pertumbuhan fisiku
a. Berat badan : 7 kg
b. Panjang/tinggi badan : 69 cm
c. Berguling : Umur 5 bulan
d. Duduk : Belum bisa
e. Merangkak : Belum bisa
f. Berdiri : Belum bisa
g. Berjalan : Belum bisa
h. Senyum kepada orang lain : Umur 3 bulan
i. Bicara pertama kali : Umur 8 bulan
j. Waktu pertumbuhan gigi : Belum ada
k. Berpakaian tanpa bantuan : Belum bisa
l. Tanggal gigi : Tidak ada
F. Riwayat keluarga
Genogram
G1 ?
? 5 5
0 12
G2 3 22 19
2
34
G3
5 th 3th
1Thn
Komentar :
Generasi I : Kakek dan nenek dari ayah dan ibu masih lengkap nenek dari ibu
berusia 50 dan nenek dari ayah berusia 51 sedangkan kakek dari ayah dan ibu
tidak diketahui usianya
Generasi II : Ibu merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara dan berusia 32 tahun,
ayah anak pertama dari 4 bersaudara dan berusia 34 tahun
Generasi III : Pasien merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara
Ket :
G. : Laki-Laki ? : Tidak Diketahui
: Perempuan X : Meninggal
K. Pengkajian fisik
1. Kesadaran : Gcs 15
2. Keadaan umum : Composmentis
3. Tanda-tanda vital (TTV)
a. Tekanan darah: -
b. Denyut nadi : 98 x/Menit
c. Pernafasan : 21 x/menit
d. Suhu tubuh : 37OC
4. Antropometri
a. Tinggi badan : 69 cm
b. Berat badan : 7 kg
c. Lingkar lengan atas : 10 cm
d. Lingkar kepala : 38 cm
e. Lingkar dada : 49 cm
f. Lingkar perut : 60 cm
5. System pernafasan
a. Hidung
1) Pernafasan cuping hidung : Tidak ada
2) Secret : Tidak ada
3) Polip : Tidak ada
4) Epistaksis : Tidak ada
b. Dada
1) Bentuk dada : Barrel Chest
2) Gerakan dinding dada: Simetris
3) Bunyi nafas : Vesikuler
4) Bunyi tambahan : Tidak ada
c. Clubbing finger : Tidak ada
6. System cardio vaskuler
a. Kongjungtiva : Pucat
b. Mukosa bibir : Kering
c. Tekanan intra jugularis: Tidak ada
d. Pembesaran jantung : Tidak ada
e. Bunyi jantung : Murni reguler
f. Bising aorta : Tidak ada
g. CRT : 3 detik
h. Clubing finger : Tidak ada
7. System pencernaan
a. Warna sclera : Tidak Ikterus
b. Mukosa bibir : Kering
c. Kelembaban bibir : Tidak lembab
d. Jumlah gigi : belum ada
e. Kemampuan menelan : Mampu menelan
f. Gerakan peristaltic : 8 kali/menit
g. Nyeri tekan : Tidak terdapat nyeri tekan
h. Kembung : Tidak Terdapat kembung pada abdomen
i. Skor dehidrasi : Tidak ada
j. Warna fese : Kuning
k. Obstipasi : Tidak ada
l. Konstipasi : Terdapat konstipasi
m. Ruam popok : Tidak ada
8. Sistem indra
a. Mata
1) Warna kelopak mata: Sesuai warna kulit
2) Visus : Tidak ada gangguan
3) Lapang pandang : Tidak ada ganggua
b. Hidung
1) Epektaksis : Tidak ada
2) Secret : Tidak ada
3) Trauma pada hidung: Tidak ada
c. Telinga
1) Daun telinga : Tidak ada
2) Serumen : Tidak ada
3) Fungsi pendengaran: Normal
4) Kanal auditorius : Normal
9. System saraf
a. Fungsi serebral
1) Status mental
a) Orientasi : Baik
b) Daya ingat : Baik
c) Perhatian : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Bicara
a) Ekspresif : Baik
b) Reseptif : Baik
b. Fungsi kranial
1) N I :
a) Penciuman : Pasien belum mampu mengenal penciuman karna
factor usia
2) N II
a) Visus : Baik tidak ada gangguan
3) N III,IV, VI
a) Gerakan bola mata : Baik
b) Pupil : Baik
4) N V
a) Sensorik : Pasien dapat tersenyum
b) Motoric : Pasien tidak mampu melawan tahanan
5) N VII
a) Sensorik : Tidak di kaji
b) Mototik : Tidak dikaji
c) Autonom : Tidak dikaji
6) N VIII
a) Pendengaran : Pendengaran pasien normal
b) Keseimbangan : Terdapat gangguan keseimbangan
7) N IX
a) Pengecapan : Pasien mampu makan dan tetapi belum dapat
membedakan rasa
8) N X
a) Gerakan uvula : Tidak di kaji
b) Rangsangan munta/menelan : Pasien mampu menelan
9) N XI
a) Kekuatan lidah : Tidak di kaji
10) N XII
a) Gerakan lidah : Pada saaat makan pasien mampu menguyah
makanan
c. Fungsi motoric
1) Massa otot : Tidak di kaji
2) Kekuatan otot : 5 5 5 5 5 5 5 5
55555 5555
d. Fungsi sensorik
1) Suhu : 36OC
2) Nyeri : Tidak terdapat nyeri
e. Fungsi cerebellum
1) Koordinasi : Baik
2) Keseimbangan : Terdapat gangguan keseimbangan
f. Reflex
1) Biseps : Tidak dikaji
2) Triseps : Tidak di kaji
3) Patella : Tidak dikaji
4) Babinski : Tidak dikaji
g. Iritasi meningen
1) Kaku kuduk : Tidak dikaji
2) Lasseq sign : Tidak dikaji
3) Brudzinski I/II : Tidak dikaji
10. Sistem muskulo skeletal
a. Kepala
1) Bentuk kepala : Bulat
2) Gerakan : Mampu menggerakan kepala
b. Vertebrae
1) Scoliosis : Pasien tidak mampu berdiri dan berjalan
2) Lordosis: Pasien tidak mampu berdiri dan berjalan
3) Kyphosis: Pasien tidak mampu berdiri dan berjalan
4) Rom : Pasien mampuh melakukan aktivitas tetapi tidak dapat berdiri
dan berjalan
5) Fungsi gerak : Pasien tidak mampu berdiri dan berjalan
c. Pelvis
1) Gaya jalan : Pasien belum bisa berjalan
2) ROM : Pasien mampuh melakukan aktivitas tetapi tidak dapat berdiri
dan berjalan
3) Trendelemberg test : Tidak dikaji
4) Ortolani/barlow : Tidak dikaji
d. Lutut
1) Bengkak : Tidak terdapat bengkak pada lutut
2) Kaku : Tidak ada
3) Memar: Tidak terdapat memar
e. Kaki
1) Bengkak : Tidak ada
2) Gerakan : Pasien mampuh menggerakkan kaki tetapi tidak bisa berdiri
dan berjalan
3) Kemampuan berjalan: Pasien tidak mampu untuk berjalan
f. Tangan
1) Bengkak : Tidak terjadi bengkak pada tangan
2) Gerakan : Tidak terjadi gangguan pada gerakan tangan
3) ROM : Tidak terdapat gangguan pada pergerakan tangan
11. System integument
a. Rambut
1) Warna : Hitam
2) Mudah tercabut : Tidak
b. Kulit
1) Warna : Putih
2) Suhu : 36OC
3) Kelembaban: Kering
4) Erupsi: Tidak ada
5) Ruam: Tidak ada
6) Tekstur: Kering
c. Kuku
1) Warna : Pucat
2) Mudah patah : Tidak
3) Kebersihan : Bersih
12. System perkemihan
a. Odema palpepra : Tidak Terdapat pembengkakan pada area mata
b. Moon face : Tidak terjadi perubahan pada wajah
c. Odema anasarka : Tidak ada
N. Terapi medis
Obat-obatan
Kontra
Nama Obat Dosis Tujuan Indikasi Efek Samping
Indikasi
Ceftriaxone 1 gram/24 Untuk Pada pasien Pada pasien Gatal,
jam via mencegah yang memiliki yang alergi kemerahan,
intravena terjadinya riwayat resiko terhadap obat pusing
infeksi infeksi ini
Levothyroxine 37,5 Untuk pasien Pada pasien Pasien yang Kelelahan,
mg/24 jam yang yang memiliki memiliki mudah
terindikasi riwayat riwayat berkeringat,
penyakit penyakit tiroid hipersensitif sakit kepala,
tiroid terhadap demam
(kekurangan Levothyroxine
hormone
tiroid)
Zinc 20 mg/ 24 Untuk pasien Untuk Hindari Muntah, sakit
jam yang dalam membantu penggunaan perut, diare,
pengobatan memperkuat pada penderita jika
diare akut system dengan dikonsumsi
kekebalan defisiensi berlebihan
tubuh, dan tembang bisa
mengatasi (Copper) menyebabkan
defisiensi zinc demam, batuk,
pada kasus sakit perut,
diare rasa lelah
KLASIFIKASI DATA
Analisa data
Do:
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan
Diare b.d proses infeksi
Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan
Risiko Infeksi
Rencana keperawatan
1. Senin/ 31 Diare b.d perubahan air 08.00 Observasi efek samping obat terhadap S : Ibu pasien mengatakan
Januari 2022 dan makanan gastrointestinal anaknya masi BAB encer
08:05 Observasi intake makanan yang O:
08:10 masuk Pasien tampak BAB
08:15 identifikasi factor penyebab dari diare encer berwarna kuning
08:20 monitor tanda dan gejalah diare peristaltic usus 18x/menit
hubungi dikter jika ada kenaikan A: Intervensi belum teratasi
bising usus P: Pertahankan intervensi
evaluasi efek samping
obat terhadap
gastrointestinal
evaluasi intake makanan
yang masuk
identifikasi factor
penyebab dari diare
monitor tanda dan
gejalah diare
hubungi dikter jika ada
kenaikan bising usus
2. Senin/ 31 09.20
Januari 2022 Ansietas b.d 09.30 S : Ibu pasien mengatakan
Kekhawatiran Mengalami Gunakan nada suara lembut khawatir dengan anaknya
Kegagalan 09. 40 Anjurkan mengambil posisi O :Kecemasan ibu pada anak
09.50 nyaman sudah membaik, pola tidur ibu
Jelaskan tujuan relaksasi membaik
Anjurkan sering melatih teknik A : Intervensi belum teratasi
relaksasi P : Lanjutkan intervensi
1. Anjarkan reknik relaksasi
2. Anjurkan posisi aman
3. Senin/ 31 dan nyaman
10.05
Januari 2022 Risiko infeksi d.d
S:-
Faktor Risiko : Ketidak 10.10 Monitor tanda dan gejala infeksi local
O : Keadaan umum lemah,
adekuatan pertahanan 10:15 dan sistemik
HGB =12.3
tubuh sekunder(Penurunan Batasi jumlah pengunjung
A : Masalah belum teratasi
Hemoglobin) Cuci tangan sebelum dan sesudah
P : Lanjutkan Intervensi
kontak dengan pasien dan
1. Monitor tanda dan gejala
lingkungannya
infeksi lokal dan sistemik
2. Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
pasien dan
lingkungannya
3. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
4. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
5. Kolaborasi pemberian
transfuse sesuai
kebutuhan
1. Selasa/ 01 Diare b.d perubahan air 09.00 Observasi efek samping obat terhadap S : Ibu pasien mengatakan
Februari 2022 dan makanan gastrointestinal anaknya masi BAB encer 3 kali
09:05 Observasi intake makanan yang O:
09:10 masuk Pasien tampak BAB
09:15 identifikasi factor penyebab dari diare encer berwarna kuning
09:20 monitor tanda dan gejalah diare peristaltic usus 18x/menit
hubungi dikter jika ada kenaikan A: Intervensi belum teratasi
bising usus P: Pertahankan intervensi
evaluasi efek samping
obat terhadap
gastrointestinal
evaluasi intake makanan
yang masuk
identifikasi factor
penyebab dari diare
monitor tanda dan
gejalah diare
hubungi dikter jika ada
kenaikan bising usus
S:-
O : Keadaan umum lemah,
3. Selasa/ 01 10.05
Februari 2022 Risiko infeksi d.d 10.10 Monitor tanda dan gejala infeksi local A : Masalah belum teratasi
Faktor Risiko : Ketidak dan sistemik P : Lanjutkan Intervensi
adekuatan pertahanan 10.20 Batasi jumlah pengunjung 6. Monitor tanda dan gejala
tubuh sekunder(Penurunan Cuci tangan sebelum dan sesudah infeksi lokal dan sistemik
Hemoglobin) kontak dengan pasien dan 7. Cuci tangan sebelum dan
lingkungannya sesudah kontak dengan
pasien dan
lingkungannya
8. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
9. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
10. Kolaborasi pemberian
transfuse sesuai
kebutuhan
1. Rabu/ 02 Diare b.d perubahan air 09.00 Observasi efek samping obat terhadap S : Ibu pasien mengatakan
Februari 2022 dan makanan gastrointestinal anaknya masi BAB encer
Observasi intake makanan yang O:
masuk Pasien tampak BAB
09.15 identifikasi factor penyebab dari diare encer berwarna kuning
monitor tanda dan gejalah diare peristaltic usus 18x/menit
hubungi dikter jika ada kenaikan A: Intervensi belum teratasi
bising usus P: Pertahankan intervensi
evaluasi efek samping
obat terhadap
gastrointestinal
evaluasi intake makanan
yang masuk
identifikasi factor
penyebab dari diare
monitor tanda dan
gejalah diare
hubungi dikter jika ada
kenaikan bising usus
11.20 sebelum dan sesudah kontak dengan pasien 2. Cuci tangan sebelum dan
dan lingkukngannya sesudah kontak dengan
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi pasien dan
Hasil : Ibu pasien mengatakan anak diberikan lingkungannya
susu dan makan sesui anjuran 3. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
4. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
DAFTAR PUSTAKA
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI