Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

PERCOBAAN
HIDROLISIS PATI SECARA KIMIAWI DAN ENZIMATIS

DISUSUN OLEH
BATCH B, KELOMPOK III
NAMA :
1. Irsan F202001076
2. Laode Andika Nonovan F202001077
3. Fitri F202001088
4. Rismawati F202001089
5. Rini Apriani F202001090
6. Novita Mayang Sari F202001091
7. Mumut Apriliani F202001092
8. Eki Asrina F202001093
9. Ulfa Novianti Rahmadani F202001094
10. Laxmi Adriatik F202001095
11. Wd Ifan Mustikawati F202001096
12. Dinda Pratiwi F202001097
13. Selvi Ekawati F202001098
KOORDINATOR LAB : RISMAYANTI FAUZIAH, S.Farm., M.Si
ASISTEN DOSEN :
1. Hana Nur Faizah D.
2. ShafiraEndah A.D

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2022
BAB I
PENDAHULUAN

I-1. Latar Belakang


Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan
sumber energi utama bagi manusia dan hewan Semua karbohidrat berasal dan
tumbuh-tumbuhan. melalui fotosintesis. klorofildengan bantuan sinar matahari
mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida (Co2 ), berasal dari udara
dan air (H2O) dari tanah karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat
sederhana glukosa Disamping itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas diudara.
Produk yang di hasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah larut
dalam air dan mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna Penyediaan energy.
Sebagian dari gula sederhana ini kemudian mengalami polimerase dan
membentuk Polisakarida (Sudarmadji, dkk 1989).
Sebagai nutrisi untuk manusia 1 gram karbohidrat memilik nilai 4 energi
kalori. Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia umumnya
kandungan Karbohidrat cukup tinggi Yaitu antara 7o -80%. Bahkan makanan
Sumber karbohidrat ini misalnya Padi-Padian atau sereal ( gandum dan beras),
umbi-umbian (kentang, singkong ubi jalar) dan gula. Hidrolisis adalah Proses
dekomposisi kimia dengan menggunakan air untuk memisahkan ikatan kimia dari
substratnya.Hidrolisis pati merupakan proses pemicahan amilum menjadi bagan-
bagian Penyusunya yang lebih sederhana seperti dekstrin, isomaltosa dan glukosa
(Rundit dkk, 1998).
Pati merupakan karbohidrat yang tersebar dalam tanaman terutama
tanaman berklorofil. Bagi tanaman, pati merupakan cadangan makanan yang
terdapat pada biji,batang dan Pada bangian umbi tanaman. Banyaknya kandungan
Pati Pada tanaman tergantung pada asal pati tersebut, misalnya Pati yang berasal
dari biji beras mengandung 50-60 % dan pati yang berasal dari singkong
mengandung pati 80%. (Fauziah, 2022).
Polisakarida mempunyai fungsi metabolik selain fungsi struktural dalam
tumbuhan dan hewan. Pati sebagai akhir proses hotosintese disimpan dalam
tumbuhan. Sedangkan glikogen disimpan dalam hewan dan barteri. Pati dan
glikogen adalah Polimer dari D. glukosa yang terikat melalui ikatan α- glikosidik
dengan berat molekul yang berfariasi dari beberapa ribu sampai Jutaan. Pada
umumnya karbohidrat berwarna putih yang sukar larut dalam Pelarul organik
tetapi larut datam air. Dalam sel-sel tubuh karbohidrat mengalami proses kimia.
Misalnya apabila kita banyak glukosa yang teroksidasi untuk memperoleh energi
maka glikogen dalam hati akan mengalami proses hidrolisis yang membentuk
glukosa. sebaliknya apabila suatu reaksi tertentu dalam air berlebihan. maka ada
reaksi lain yang akan menghambat Produksi tersebut. Dalam hubungan antar
reaksi ini enzim . Enzim mempunyai peranan untuk mengatur atau pengendali.
Proses yang terjadi ini di dalam sel disebut dingan metabolisme (Poedjiadi 2009).
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) Iyong
berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis
bereaksi). dalam suatu raksi kimia Enzim bekerja dengan cara menempercepat
pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian
mempercepat proses reaksi.Sebagian besar enzim bekerja secara khas,yang artinya
setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada suatu macam senyawa atau reaksi
kimia.hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat
tetap.sebagai contoh,enzim amylase hanya dapat digunakan pada proses
perombakan pati menjadi glukosa.(Rundit, dkk,1998)
Enzim merupakan komponen penting yang diperlukan untuk proses
pencernaan dan penyerapan makanan. Tunpa bantuan enzim. semua bahan
makanan yang masuk tubuh hanya akan numpang lewat. enzim bertanggung
Jawab menjaga kesehatan dan proses metabolisme di dalam tubuh. kkurungan
enzim dapat menyebabkan tubuh mengalami gangguan pencernaan (maaldigesti ),
yang selanjutnya menyebabkan gangguan penyerapan (malab Sorpsi).
(Fauziah,2022)
Glukosa (C6H12O6) adulah heksosa-manosakarida yang mengandung
enam atom kaarbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus- CHO).
Lima karbon dan satu oksigen nya membentuk cincin young disebut "cincin
paranosa” bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini tiap
karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen. kecuali atom
kelimanya, yang terikan pada atom karban keenam diluar cincin, membentuk
suatu gugus CH₂OH struktur cincinn ini berada dalam kesetimbangan dengan
bentuk yang lebih reaktif. yang proporsinya 0,002690 Pada PH 7. (Sudarmadji
dkk, 1989)
Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapar di mana-mana dalam
biologi. Glukosa dapat dibentuk dari formal dehida pada keadaan abiotik,
sehingga akan mudah tersedia bagi sistem biokimia tingkat atas. Primitif. Hal
yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa,
dibanding dengan gula heksosa lainya.(Rundit,dkk,1998)
I.2 Tujuan Percobaan
1. untuk mengetahui adanya senyawa karbohidrat secara umum.
2. untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam karbohidrat melalui uji
benedict.
1. 3.untuk mengetahui adanya polisakarida dalam karbohidrat melalui uji
iodin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena
merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan. Semua
karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui fotosintesis, klorofil
tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat
dari karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah.
Karbohidrat yang dihasilkan adalah klarbohidrat sederhana glukosa. Di
samping itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara. Produk yang
dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah larut dalam
air dan mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan energi.
Sebagian dari gula sederhana ini kemudian mengalami polimerisasi dan
membentuk polisakarida. Ada dua jenis polisakarida tumbuh-tumbuhan,
yaitu pati dan nonpati. Polisakarida non pati merupakan sumber utama
serat makanan (Sudarmadji, dkk, 1989).
Karbohidrat terbagi menjadi beberapa bagian menurut panjang
rantai karbonnya. Monosakarida, disakarida dan polisakarida. Contoh dari
monosakarida adalah sukrosa. Sukrosa merupakan produksi akhir asimilasi
karbon (C) pada proses fotosintesis yang terjadi di daun dan bentuk
karbohidrat yang mudah ditransportasikan ke jaringan simpan atau sink
tissues. Selain berfungsi dalam penyediaan energi dan kerangka karbon,
sukrosa juga berperan dalam pengaturan ekspresi gen lainnya (Miswar,
dkk, 2007).
Pati merupakan karbohidrat yang tersebar dalam tanaman terutama
tanaman berklorofil. Bagi tanaman, pati merupakan cadangan makanan
yang terdapat pada biji, batang dan pada bagian umbi tanaman. Banyaknya
kandungan pati pada tanaman tergantung pada asal pati tersebut, misalnya
pati yang berasal dari biji beras mengandung pati 50–60% dan pati yang
berasal dari umbi singkong mengandung pati 80% (Winarno, 1986).
Pati adalah polisakarida nutrien yang tersedia melimpah pada sel
tumbuhan dan beberapa mikroorganisme. Pati umumnya berbentuk
granula dengan diameter beberapa mikron. Granula pati mengandung
campuran dari dua polisakarida berbeda, yaitu amilum dan amilopektin.
Jumlah kedua poliskarida ini tergantung dari jenis pati. Pati yang ada
dalam kentang, jagung dan tumbuhan lain mengandung amilopektin
sekitar 75 – 80% dan amilum sekitar 20- 25%. Zulfikar, 2008).
Komponen amilum merupakan polisakarida rantai lurus tak
bercabang terdiri dari molekul D-Glukopiranosa yang berikatan α-(1,4)
glikosida. Struktur rantai lurus ini membentuk untaian heliks, seperti
tambang (Zulfikar, 2008).Komponen penting penyusun pati adalah
amilosa dan amilopektin. Kedua komponen ini dapat dikatakan homogen
secara kimia, tetapi masih heterogen dalam ukuran molekul, derakat
percabangan, rantai, susunan dan keacakan rantai cabang (Ikhsan, 1996).
Amilosa merupakan komponen pati yang mempunyai rantai lurus
dan larut dalam air. Umumnya amilosa menyusun pati 17 – 21%, terdiri
dari satuan glukosa yang bergabung melalui ikatan α-(1,4) D-glukosa.
Amilopektin merupakan komponen pati yang mempunyai rantai cabang,
terdiri dari satuan glukosa yang bergabung melalui ikatan α-(1,4) D-
glukosa dan α-(1,6) D-glukosa. Tidak seperti amilosa, amilopektin tidak
larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti butanol (Sahlan B.
E., 2007).
Hidrolisis adalah proses dekomposisi kimia dengan menggunakan
air untuk memisahkan ikatan kimia dari substansinya. Hidrolisis pati
merupakan proses pemecahan molekul amilum menjadi bagian-bagian
penyusunnya yang lebih sederhana seperti dekstrin, isomaltosa, maltosa
dan glukosa (Rindit, dkk, 1998).
Proses hidrolisis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Enzim,
ukuran partikel, temperatur, pH, waktu hidrolisis, perbandingan cairan
terhadap bahan baku (volume substrat), dan pengadukan.
I.1 Hidrolisis Secara Kimiawi
Metode kimiawi dilakukan dengan cara hidrolisis pati
menggunakan asam-asam organik, yang sering digunakan adalah
H2SO4, HCl, dan HNO3. Pemotongan rantai pati oleh asam lebih
tidak teratur dibandingkan dengan hasil pemotongan rantai pati oleh
enzim. Hasil pemotongan oleh asam adalah campuran dekstrin, maltosa
dan glukosa, sementara enzim bekerja secara spesifik sehingga hasil
hidrolisis dapat dikendalikan (Assegaf, 2009).
I.2 Hidrolisis secara Enzimatis
Enzim merupakan senyawa protein kompleks yang dihasilkan oleh
sel-sel organisme dan berfungsi sebagai katalisator suatu reaksi kimia.
Kerja enzim sangat spesifik, karena strukturnya hanya dapat mengkatalisis
satu tipe reaksi kimia saja dari suatu substrat, seperti hidrolisis, oksidasi
dan reduksi. Ukuran partikel mempengaruhi laju hidrolisis. Ukuran
partikel yang kecil akan meningkatkan luas permukaan serta
meningkatkan kelarutan dalam air. Temperatur hidrolisis berhubungan
dengan laju reaksi. Makin tinggi temperatur hidrolisis, maka hidrolisis
akan berlangsung lebih cepat. Hal ini disebabkan konstanta laju reaksi
meningkat dengan meningkatnya temperatur operasi. Enzim dapat
diisolasi dari hewan, tumbuhan dan mikroorganisme. (Assegaf, 2009).
Hidrolisis amilosa oleh a-amilase terjadi melalui dua tahap. Tahap
pertama adalah degradasi menjadi maltosa dan maltotriosa yang terjadi
secara acak. Degradasi ini terjadi secara cepat diikuti pula dengan
menurunnya viskositas dengan cepat. Tahap kedua relatif lambat dengan
pembentukan glukosa dan maltosa sebagai hasil akhir. Sedangkan untuk
amilopektin, hidrolisis dengan a-amilase menghasilkan glukosa, maltosa
dan berbagai jenis a-limit dekstrin yang merupakan oligosakarida yang
terdiri dari 4 atau lebih residu gula yang semuanya mengandung ikatan a-
1,6 glikosidik. (Assegaf, 2009).
II.2. UraianBahan
1. Amilum(Dirjen POM,1979)
Nama resmi : AMYLUM
Nama lain : Amilum
RM/BM : C6H20O10.H20/1,478
Rumusstruktur :

Densitas :1.5 g/cm3


Pemerian : Serbukhalus,kadang-kadangberupagumpalan
kecil;tidakberbau;tidakberasa.
Kelarutan :Praktistidaklarutdalam air dingin dan dalanetanol
(95%) P
Penyimpanan :Dalamwadahtertutupbaik,ditempatsejuk dan kering

Kegunaan :Sebagaisampel

2. Aquadest (Dirjen POM,1979)


Nama resmi : AQUADESTILLATA
Nama lain : Aquadest
RM/BM : H2O/18,02
Rumusstruktur :

Titikdidih : 100°C
Kalorjenis : 4,84 J/(kg.K)
pH :7
Pemerian : Cairanjernih, tidakberwarna,
tidakberbau,tidakberasa
Kelarutan :dapat larut dengan pelarut polar
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan :Sebagai pelarut.

3. HCl(Dirjen POM,1979)
Nama resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama lain : AsamKlorida
RM/BM : HCl/ 36,46
Rumusstruktur :

Titikdidih : 110 °C (383 K)%.


Titiklebur : −27,32 °C (247 K)
Densitas :1,18 g/cm3
pH :2
Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau merangsang,
jika

Diencerkan dengan 2 bagian air, asap dan bau


hilang Kelarutan : tercampur penuh

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat


Kegunaan : Zat tambahan

4. Glukosa(Dirjen POM,1979)
Nama resmi : GLUCOSUM
Nama lain : Glukosa
RM/BM : C6H12O6 / 198,17
Rumusstruktur :

Titikdidih :
Titiklebur : α-D-glukosa: 146 °C
β-D-glukosa:150 °C (302 °F; 423 K)
Densitas : 1.54 g/cm3
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau butiran
putih,
Tidak berbau, rasa manis

Kelarutan : Mudahlarutdalam air, sangat mudahlarutdalam air

mendidih, agaksukarlarutdalametanol (95) P.


mendidih

Penyimpanan : dalamwadahtertutuprapat
Kegunaan : Sebagaipereaksi

5. Iodin (Dirjen POM,1979)


Nama resmi : IODIUM
Nama lain : Iod
RM/BM : I2 / 132,65
Rumusstruktur : I-I
Titikdidih : 457,4 K (184,3 °C, 363,7 °F)
Titiklebur : 386,85 K (113,7 °C, 236,66 °F
Pemerian :Hablur mengkilat dan berwarnajinggamerah
Kelarutan :Sangat mudah larut dalam air,dalam kloroform P
dan
dalam Eter P
Penyimpanan :Dalam wadah tertutuprapat
Kegunaan :Sebagai sampel.

6. Pereaksi Benedict (Dirjen POM,1979)


Nama resmi : BENEDICT
Nama lain : Benedict
RM : CuSO4.5H2O
Kelarutan : Larut dalam air,lebih mudah atau dapat larut
dengan

Bantuan pemanasan atau pendidihan air

Kegunaan : Sebagai pereaksi kualitatif,untuk uji glukosa


BAB III
METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat yang digunakan
1. Bunsen
2. Erlenmeyer
3. Gelas kimia
4. Kaki tiga
5. Kawat kasa
6. Kertas label
7. Penjepit tabung
8. Pipet tetes
9. Rak tabung
10. Tabung reaksi

3.1.2 Bahan yang digunkan


1. Aquades
2. Amilum 1%
3. Asam sulfat pekat (H2SO4)
4. Glukosa 1%
5. HCL 0,1M
6. Larutan iodine
7. Pereaksi benedict

3.2 Prosedur kerja


3.2.1 Uji Benedict
1. Disiapkan 3 tabung reaksi yang akan di gunakan
2. Dimasukkan masing-masing 1 ml berturut-turut larutan glukosa 1%,
aquadest, dan pati 1% ke dalam tabung reaksi.
3. Ditambahkan 2 ml pereaksi benedict
4. Dipanaskan pada penangas air selama 5 menit
5. Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi

3.2.2 Uji Iodin


1. Disiapkan 6 tabung reaksi
2. Dimasukkan masing-masing 1 ml berturut-turut larutan glukosa 1%,
aquades dan pati 1% ke dalam masing-masing tabung reaksi .
3. Ditambahkan 3-5 tetes larutan iodine dan HCL encer pada 3 tabung
reaksi dan digojog.
4. Ditambahkan 3-5 tetes larutan iodine saja pada masing-masing tabung
reaksi dan digojog sampai homogen.
5. Diamati dan dicatat warna dari masing-masing tabung reaksi.
6. Dipanaskan pada penangas air selama 5-10 menit.
7. Diamati dan dicatat perubahan warna setelah dipanaskan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

IV.1 Tabel Hasil Pengamatan


a. Uji Benedict

No Jenis Tambahan Warna Sebelum Warna Setelah


Karbohidrat Benedict di Panaskan di Panaskan 5
Menit
1 Aquadest 2 ml

WarnaBiru WarnaBiru

2 Glukosa 1 % 2 ml

WarnaBiru Warna Merah


Bata

3 Pati 1% 2 ml

WarnaBiru WarnaBiru

b. Uji Iodin
1) Larutan Iodin + HCl

N JenisKarbohi Warnasetelahdite Warnasetelahdipanaskan


o drat tesi
Iodin + HCl 1-5 menit 5-10 menit
1 Aquadest Kuning

Kuning Bening

2 Glukosa 1% Bening

Bening Bening

3 Pati 1% Birutuakehitama
n

Birukehita Ungukehita
man man

2) Larutan Iodin

N JenisKarbohidra Warnasetelahditetes Warnasetelahdipanaska


o t i n
Iodin + HCl 1-5 menit 5-10 menit
1 Aquadest Bening

Kuning Bening
agak
kuning
2 Glukosa 1% Kuninglembayung

Bening Bening

3 Pati 1% Birumuda

Bening Bening

IV.2 Perhitungan Bahan

1. Amilum 1% (1 gramdalam 100 ml aquadest)


1
Amilum = x 100 = 1 gr
100
2. Glukosa 1% (1 gramdalam 100 ml aquadest)
1
Glukosa = x 100 = 1 gr
100

BAB VI
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang di dapatkan dapat di simpulkan bahwa:
1.Senyawa karbohidrat secara umum merupakan senyawa polihidroksialdehid
atau polihidrosiketon dan derivatnya dalam bentuk unit kompleks pada tumbuhan
glukosa disintesis dari karbohidrat (CO2) dan air (H2O) melalui proses
fotosintesis dan di simpan dalam bentuk pati atau selulosa.
2.Adanya gula pereduksi dalam karbohidrat melalui uji benedict di dapatkan hasil
glukosa 1% yang berwarna merah bata dan pada aquadest dan pati berwarna biru
3.Hasil identifikasi polisakarida dalam karbohidrat melalui uji iodine yaitu pada
pati menunjukkan hasil yang positif jika berwarna biru

VI.2 Saran
Diharapkan praktikan lebih berhati hati dalam melalukan percobaan agar
mendapatkan hasil yang sesuai dan diharapkan agar bahan dan alat praktikum di
di tambah

DAFTAR PUSTAKA
Assegaf, F..2009. Prospek Produksi Bioetanol Bonggol Pisang (Musa
Paradisiaca. L) Menggunakan Metode Hidrolisis Asam Dan
Enzimatis. Skripsi. Purwokerto : Universitas Jendral Soedirman.
Fauziah R dan Dewi C 2022 Petunigute Prakhkum kimia Organike 11. Universitas
Mandala waluya Kendari
Ikhsan, M. 1996. Pemakaian Amilum Termodifikasi sebagai Bahan Sediaan
Pembantu Pembuatan Tablet Asam Askorbat secara Cetak Langsung.
[Skripsi]. Padang: Farmasi FMIPA Universitas Andalas.
Miswar, B. Sugiharto, J. Soedarsono dan S. Moeljapawiro. 2007 . Transformasi
Gen Sucrose Phosphate Synthase (SoSPS1) Menggunakan
Agrobacterium tumefaciens untuk Meningkatkan Sintesis Sukrosa
pada Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.). Berk. Penel. Hayati.
Vol. 12: 137 - 143.
Poedjiadi, Ana dkk. 2005. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : Penerbit
UniversitasIndonesia (UI-Press).
Rindit Pambaylun dkk. 1998. Laporan Penelitian : Mempelajari Hidrolisis Pati
Gadung (Dioscoreahispida Demst) dengan Enzim amilas dan
Glukoamilas untuk pembuatan sirup glukosa. Palembang: Fakultas
Pertanian Universitas .
Sahlan, B. E.,dkk. 2007. Studi Awal Pemisahan Amilosa dan Amilopektin Pati
Singkong Dengan Fraksinasi Butanol – Air. Jurnal Sains dan
Teknologi Farmasi, Vol. 12, No. 1, halaman 1-11.
Sudarmadji, S, dkk. 1989. Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta :
Liberty.
Winarno, F.G.. 1986. Enzim Pangan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
LAMPIRAN
a) Uji Benedict

Gambar Keterangan
Disiapkan 3 tabung reaksi

Dimasukkan masing-masing 1 ml
berturut-turut larutan
glukosa 1%, aquadesst 1% dan
pati 1 % ke dalam tabng
reaksi.

Di tambahkan 2 ml pereaksi
Benedict

Dipanaskan pada penangas air


selama 5 menit
Didapatkan hasil reaksi
 Tabung pertama biru
negative benedict
 Tabung kedua warna biru
negative benedict
 Tabung ketiga warna
merah bata positif
benedict

b) Uji Iodin

Gambar Keterangan
Disiapkan 3 tabung reaksi

Dimasukkan masing-masing 1
ml berturut-turut larutan
glukosa 1%, aquadesst 1%
dan pati 1 % ke dalam tabng
reaksi.

Di tambahkan 3-5 tetes


larutan HCL encer pada
masing-masing tabung
Dipanaskan pada penangas
air selama 5 menit

Diamati dan dicatat


perubahan warna yang
terjadi

Anda mungkin juga menyukai