Anda di halaman 1dari 3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada tuhan yang maha Esa atas segenap limpahan rahmatnya dan
karunianya sehingga Makalah ILMU RESEP yang berjudul, “MENGENAL KATEGORI
DRP” dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, hal ini karena kemampuan dan pengalaman kami
masih ada dalam keterbatasan. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritikan
yang membangun, demi perbaikan makalah ini yang akan datang.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini.
Terutama kepada dosen pembimbing mata kuliah ILMU RESEP, apt. Dian Rahmaniar,
S.Farm., MKM dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu penulis
dalam berbagai hal.
Semoga makalah ini bermanfaat sebagai sumbangsih demi menambah pengetahuan
terutama bagi pembaca umumnya dan bagi kami mahasiswa farmasi khususnya.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


DRP (Drug Related Problem) merupakan keadaan yang tidak diinginkan pasien terkait
dengan terapi obat serta hal-hal yang mengganggu tercapainya hasil akhir yang
sesuai dan dikehendaki untuk pasien. Tujuh penggolongan DRp menurut Cipolle
adalah penggunaan obat yang tidak diperlukan, kebutuhan akan terapi obat
tambahan, obat yang tidak efektif, dosis terapi yang digunakan terlalu rendah,
adverse drug reactoin, dosis terapi yang trlalu tinggi, dan ketidakpatuhan. Hal-hal
yang terkait dengan DRP seharusnya dapat dicegah dan dikurangi keberadaannya
melalui pengenalan secara awal terhadap adanya DRP oleh seorang farmasis.
Pemberian informasi obat memiliki peranan penting dalam rangka memperbaiki
kualitas hidup pasien dan menyediakan pelayanan bermutu bagi pasien. Kualitas
hidup dan pelayanan bermutu dapat menurun akibat adanya ketidakpatuhan
terhadap program pengobatan. Penyebab ketidakpatuhan tersebut salah satunya
disebabkan kurangnya informasi tentang obat. Selain itu, regimen pengoatan yang
kompleks dan kesulitan mengikuti regimen pengobatan yang diresepkan merupakan
masalah yang mengakibatkan ketidakpatuhan terhadap pengobatan. Selain maslah
kepatuhan, pasien juga dapat mengalami efek yang tidak diinginkan dari penggunaan
obat. Dengan diberikannya informasi obat kepada pasien maka maslah terkait obat
seperti penggunaan obat tanpa indikasi, indikasi yang tidak terobati, dosis obat
terlalu tinggi, dosis subterapi, serta interaksi obat dapat dihindari.
Jenis informasi yang diberikan apoteker pada pasien yang mendapat resep baru
meliputi nama dan gambaran obat, tujuan pengobatan, cara dan waktu penggunaan,
saran ketaatan dan pemantauan sendiri, efek sam[ing dan efek merugikan, tindakan
pencegahan, kontraindikasi, dan interaksi, petunjuk penyimpanan, informasi
pengulangan resep dan rencanapemantauan lanjutan. Selain itu, diskusi penutup
juga diperlukan untuk mengulang kembali dan menekankan hal-hal terpenting
terkait pemberian informasi mengenai obat.
Jenis informasi yang diberikan apoteker pada pasien yang mendapat resep baru
meliputi nama dan gambaran obat, tujuan pengobatan, cara dan waktu penggunaan,
saran ketaatan dan pemantauan sendiri, efek sam[ing dan efek merugikan, tindakan
pencegahan, kontraindikasi, dan interaksi, petunjuk penyimpanan, informasi
pengulangan resep dan rencanapemantauan lanjutan. Selain itu, diskusi penutup
juga diperlukan untuk mengulang kembali dan menekankan hal-hal terpenting
terkait pemberian informasi mengenai obat.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan DRP (Drug Related Problem) ?
2. Jelaskan komponen primer pada DPR (Drug Related Problem) ?
3. Sebutkan dan jelaskan kategori umum pada DRP (Drug Related Problem).
4. Jelaskan kategori data yang penting pada pasien DRP (Drug Related
problem?
5. Bagaimana Klasifikasi DRP (Drug Related Problem) ?
6. Apa saja contoh studi Kasus DRP (Drug Related Problem) ?

1.3. Tujuan Makalah


1. Untuk mngetahui apa yang dimaksud dengan Drug Related Problem
2. Untuk mengetahui komponen primer dari Drug Related Problem.
3. Untuk mengetahui kategori umum pada Drug Related problem.
4. Untuk mengetahui kategori data yang penting pada pasien.
5. Untuk mengetahui bagaimana klasifikasi Drug Related Problem.
6. Untuk mengetahui apa saja contoh kasus Dug Related Problem.

Anda mungkin juga menyukai