Disusun oleh :
Arini Hidayati
13330115
Dosen Pembimbing :
Dra. Refdanita, MSi, Apt
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas berkah dan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Mata Kuliah Interaksi Obat tepat pada waktunya.
Kami menyadari makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
yang
disebabkan
keterbatasan
pengetahuan
yang
kami
miliki,
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................2
DAFTAR ISI .....................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................4
1.1.............................................................................Latar Belakang
............................................................................................4
1.2.........................................................................................Tujuan
.............................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................5
2.1 Definisi Interaksi Obat..........................................................5
2.2 Konsekuensi dari interaksi obat............................................5
2.3 Faktor terjadinya interaksi obat............................................6
2.4 Cara untuk menghindari terjadinya interaksi obat...............6
2.5 Tipe interaksi obat................................................................7
2.6 Mekanisme Interaksi Obat....................................................8
2.7 Golongan Mekanisme Interaksi Obat....................................8
2.7.1 Interaksi Farmasetik.......................................................9
2.7.2 Interaksi Farmakokinetik................................................10
2.7.3 Interaksi Farmakodinamik..............................................11
BAB III PEMBAHASAN....................................................................12
3.1 Interaksi
Obat
Kasus
Melitus................................12
3.2
Beberapa
Contoh
Khusus
Interaksi
Diabetes.................................13
3.3
Interaksi
Obat
pada
Hipertensi..................................16
3.4 Beberapa
contoh
Interaksi
Obat
kasusu
Obat
Diabetes
Pada
khususpada
Hipertensi................................17
3.5.....................Interaksi Obat pada kasusu khusus- Gagal Jantung
............................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Peristiwa interaksi obat terjadi sebagai akibat penggunaan
efek
kejadian
yang
merugikan
interaksi
obat
atau
dengan
membahayakan.
efek
yang
tidak
kita
maklumi
bersama
bahwa
biasanya
penderita
menerima resep dari dokter yang memuat lebih dari dua macam obat.
Belum lagi kebiasaan penderita yang pergi berobat ke beberapa dokter
untuk penyakit yang Sama dan mendapat resep obat yang baru.
Kemungkinan lain terjadinya interaksi obat adalah akibat kebiasaan
beberapa penderita untuk mengobati diri sendiri dengan obat-obatan
yang dapat dibeli di toko-toko obat secara bebas.
Interaksi obat yang tidak diinginkan dapat dicegah bila kita
mempunyaii
pengetahuan
farmakologi
tentang
obat-obat
yang
pada
orang
penderita
yang
menerima
pengobatan
Tujuan
Tujuan dibuatnya
makalah
ini
adalah
untuk
menambah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
obat
dapat
mengakibatkan
peningkatan
atau
penurunan yang bermanfaat atau efek merugikan yang diberikan obatobatan. Bila interaksi obat meningkatkan manfaat dari administratif
obat
tanpa
meningkatkan
efek
samping,
kedua
obat
dapat
obat
ini
diambil
dengan
makanan
dalam
rangka
untuk
berpengaruh.
Sebaliknya,
bila
penyerapan
obat-obatan
berkurang oleh makanan, maka obat diambil pada waktu perut kosong.
Interaksi obat yang paling banyak dikuatirkan adalah yang
mengurangi dari efek yang diinginkan atau meningkatkan efek
merugikan dari obat itu sendiri. Obat yang mengurangi penyerapan
atau meningkatkan metabolisme atau penghapusan obat lainnya
cenderung mengurangi efek dari obat yang lain. Hal ini dapat
mengakibatkan kegagalan terapi atau memerlukan peningkatan dosis
obat agar berpengaruh. Sebaliknya, obat-obatan yang meningkatkan
penyerapan atau mengurangi eliminasi atau metabolisme obat lain
yang meningkatkan konsentrasi obat-obatan lain di dalam tubuh dan
6
frekuensi
dan
kerasnya
dari
efek
samping
yang
meningkat.
2.3 Faktor terjadinya interaksi obat
Interaksi obat adalah kompleks dan terutama yang tidak
terduga. interaksi yang dikenal mungkin tidak terjadi di setiap individu.
Hal
ini
dapat
dijelaskan
karena
ada
beberapa
faktor
yang
penyedia
layanan
kesehatan
bila
ada
obat
penyerapan,
metabolisme,
atau
penghapusan
dari
obat.
Interaksi obat juga dapat terjadi bila dua obat yang sama (tambahan)
efek atau berlawanan (membatalkan) efek bertindak bersama pada
tubuh. Sumber lain dari interaksi obat terjadi ketika obat mengubah
satu konsentrasi dari bahan yang biasanya hadir di dalam tubuh.
Perubahan yang substansi ini mengurangi atau meningkatkan efek
obat lain yang sedang diambil. Interaksi obat antara
warfarin
Interaksi farmasetika/Inkompabilitas
Interaksi farmakokinetika
Interaksi farmakodinamik
fisiko-kimiawi
antara
obat-obat
sehingga
mengubah
leaflet),
untuk
melihat peringatan-peringatan
10
Botol ifus harus selalu diberi label tentang jenis larutannya, obatobat yang sudah dimasukkan, termasuk dosis dan dan waktunya.
Jika harus memberi per infus dua macam obat, berikan lewat 2
jalur infus, kecuali kalau yakin tidak ada interaksi. Jangan raguragu konsul apoteker rumah sakit.
lain.
Dalam
kelompok
ini
termasuk
interaksi
dalam
hal
11
3. Biotransformasi
Biotransformasi obat terutama terjadi dimikrosoma sel hati. Mikrosoma
ini sangat peka terhadap aksi obat berarti produksi enzim-enzimnya
dapat
bertambah
atau
berkurang,
perangsangan
mikrosoma
12
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
yang
mengubahnya
menjadi
energi.
Insulin
13
insulin dari luar tubuh, atau dapat pula obat hipoglikemia oral. Pada
penderita diabetes melitus, gula tetap berada dalam darah lalu keluar
melalui urin, dan tidak dibawa ke sel untuk digunakan. Karena tak ada
gula, sel harus membakar lemak dan protein lebih dari biasanya.
Dalam keadaan normal kadar glukosa darah dapat dikontrol
dengan ketat oleh insulin suatu hormon yang diproduksi oleh pankreas.
Insulin dapat menurunkan kadar glukosa darah ketika kadar glukosa
darah naik (misalnya setelah makan) maka insulin dilepaskan dari
pankreas untuk menormalkan kadar glukosa. Pada pasien diabetes
tidak
adanya
atau
kurangnya
produksi
insulin
menyebabkan
auto
imunitas
genetik)
tidak
dapat
gaya
hidup,
memproduksi insulin
Terapinya hanya dengan insulin.
b. Diabetes mellitus tipe 2
Terjdi pada usia dewasa ( > 40 tahun)
Penyebabnya
pola
makan
yang
salah,
14
Biasanya
penderita
diabetes,
dalam
keadaan
berpuasa
Obat Objek
Obat
Efek
Prespirant
1
(bir, Efek
Keterangan/
Pemecahan
mekanisme
Masalah
obat Farmakokineti
anggur,
diabetes
dapat k
minuman
bertambah,
keras lainnya)
diberikan
Alkohol
hipoglikemia.
Tidak
dapat secara
bersamaan
terjadi alcohol
penurunan
dibatasi
obat Farmakokineti
mungkin
Efek
oral
dan
diabetes
Probenesid
bertambah,
menurunkan
terjadi
dapat k
Tidak
diberikan
secara
15
hipoglikemia.
1.
oral
diabetes
asam urat.
obat Farmakokineti
efek
dapat k
Tidak
diberikan
bertambah,
menghambat
secara
terjadi
pembentukan
bersamaan.
hipoglikemia.
atau
2.
efek menghambat
antikoagulan
fungsi beberapa
dapat
faktor
bertambah,
pembekuan
resiko
darah.
pemdarahan
4
Diabetic oral
Aspirin
dapat naik.
Efek
obat
Tidak
diabetes
diberikan
dapat
bertambah,
secara
terjadi
bersamaan
hipoglikemia
jantung Dapat
Farmakodinam
Tidak
ik
diberikan
(atenolol,
atau
Menghambat
secara
propanolol)
menurunkan
denyut jantung
bersamaan.
efek
diabetes.
obat
Selain
itu
dokter harus
memantau
secara
hati-
hati
efek
obat
16
yg
Kloramfenikol
Diabetic oral
Efek
timbul
Tida
obat
diabetes
dapat
1. Farmak
okineti
k
bertambah,
terjadi
2.
hipoglikemia
Dapat
pula
menyebabkan
depresi
sumsum
tulang, gejalanya;
sakit
leher,
radang
mulut,
kehilangan
obat
dengan
mudah
masuk
ke
dalam
sel
melalui
proses
difusi
terfasilit
asi
diberikan
secara
bersamaan.
tenaga.
7
Metformin
Gliburid
Metformin
Farmakodinamik
meningkatkan
Tidak
AUC Merangsang
sekresi diberikan
insulin dari granul sel- secara
sel beta pankreas
Obat
flu
batuk
bersamaan.
pelega Tidak
obat Obat
dapat diberikan
kedalam secara
mengandung
terjadi
diserap
pelega hidung.
hiperglikemia.
bersamaan
dan pilih obat
flu/batuk
bebas
yg
gula
dan alcohol.
9
Diuretika
obat
dilawan,
dapat Diuretik
yang Tidak
terjadi berinteraksi
hiperglikemia.
disebut
diuretic secara
pembuang
kalium. Lasix dan
asam
diberikan
etakrinat
bersamaan,
atau
diberikan
17
tidak
termasuk diuretik
diuretic
dapat
pembuang
menahan
kalium,
hilangnya
interaksi
yg terjadi kecil.
10
Insulin
Diabetic oral
Interaksi
kalium.
ini Insulin
pada diberikan
silang, dalam jumlah
akibatnya
periode
hipoglikemia
aditif.
kecil
3.3
Hipertensi adalah
peningkatan
tekanan
suatu
keadaan
medis
di
mana
terjadi
darah
melebihi
normal.
Di
seluruh
dunia
kongestif,
gagal
Antihipertensi adalah
ginjal
obat
dan
penyakit
obatan
yang
arteri
yg
peripheral.
digunakan
untuk
pengobatan
hipertensi
menuntut
kepatuhan
Obat A
Diuretik
Thiazide
diuretics
Hidroklortia
zid
Mekanism
e Kerja
Obat A
Meningkatk
an ekskresi
Na, Cl, dan
air melalui
penghamba
tan
transport
ion Na
melalui
epitel tubuli
ginjal.
Obat B
Mekanisme
Kerja Obat B
Obat
Sesuai dengan
Antihiperte
mekanisme
nsi dan
antihipertensi
diuretik
dan diuretik
Trimetopri
Trimethoprim
m
(TMP)
memblok
produksi asam
tetrahydrofolic
dengan
menghambat
enzim
Interaksi Obat
Menimbulkan efek
aditif (efek samping
hipotensi ortostatik).
Kadar natrium yang
sangat rendah terlihat
pada beberapa
pasienyang
menggunakanhidroklor
otiazid dengan
amiloride atau
triamterene
19
reduktase
dihydrofolate.
Pengham
bat
Adrenerg
ik
blockers
blockers
Adrenoli
tik
Sentral
Alpha
blockers
Menghamb
at reseptor
A1
sehingga
menyebabk
an
vasodilatasi
arteriol dan
venula
sehingga
menurunka
n resistensi
perifer
Alpha
blockers
Beta Bloker
ACEinhibitors
Beta
Blockers
Menghalan
gi
norepinephr
in dan
epinephrin
(adrenalin)
dari
pengikatan
pada
reseptorreseptor
Calciumchannel
blockers;
Diltiazem
Menghambat
enzim
Angiotensin
Converting
Enzyme (ACE)
sehingga
pembentukan
Angiotensin II
yang
diindikasikan
sebagai
vasokonstrikto
r kuat
terhambat
Menghalangi
norepinephrin
dan
epinephrin
(adrenalin)
dari
pengikatan
pada reseptorreseptor beta
pada sarafsaraf
Mendepresi
fungsi nodus
SA dan AV,
juga
vasodilatasi
arteri dan
arteriol
koroner serta
perifer
saat pasiendiberi
trimetoprim atau
kotrimoksazol.Trimetho
prim dapat
menyebabkan
hiperkalemia dan
inimenyebabkan aditif
dengan diuretik hemat
kalium, termasuk
antagonis aldosteron.
Peningkatan efek
hipotensif oleh ACEis.
Sinergis : Enalapril
(ACEis) + Bunazosin.
Potensiasi : Alfuzosin,
Prazosin, dan terazosin
+ ACEis
Peningkatan efek
hipotensif (pada
umumnya potensiasi
karena terdapat
beberapa kasus
dimana pasien pingsan
karena penggunaan
kombinasi ini)
beta pada
saraf-saraf.
Beta Bloker
Klonidin
Klonidin
Fenitoin
Bekerja
pada
reseptor A2
di SSP
dengan
efek
penurunan
simpathetic
outflow
ACEinhibitor
Antipsikoti
k;
Haloperido
Bekerja di
korteks motor
dalam
menghambat
penyebaran
aktivitas
kejang.
Mungkin
bekerja
dengan
mempromosik
an
pengeluaran
natrium dari
neuron,
sehingga
menstabilkan
ambang
terhadap
hyperexcitabili
ty. Juga
menurunkan
post-tetanic
potentiation di
synapse.
Menghambat
enzim
Angiotensin
Converting
Enzyme (ACE)
sehingga
pembentukan
Angiotensin II
yang
diindikasikan
sebagai
vasokonstrikto
r kuat
terhambat
memblok
reseptor D2 di
mesolimbik,
kebanyakan pasien,
tetapi beberapa efek
ini dapat memperburuk
kelainan jantung.
Adisi efek depresan
jantung
Potensiasi efek
hipotensif apabila
kombinasi ini
digunakan
Vasodilat
or
Diazoksid
Hidralazin
ACEinhibitor
dan ARB
Kaptopril
membuka
kanal
kalium
sensitif ATP
(ATPdependent
pottasium
channel)
dengan
akibat
terjadinya
effluks
kalium dan
hiperpolaris
asi
membran
yang diikuti
oleh
relaksasi
otot polos
pembuluh
darah dan
vasodilatasi
merelaksasi
secara
langsung
otot polos
arteriol
Hidralazin
Menghamb
at enzim
Angiotensin
Converting
Enzyme
(ACE)
sehingga
Tiazida
Beta
Blocker
mesokortikal,
nigostriatal
dan
tuberoinfundib
ular
merelaksasi
secara
langsung otot
polos arteriol
menghasilkan adisi
efek hipotensif dengan
kombinasinya bersama
klonidin
Menghalangi
norepinephrin
dan
epinephrin
(adrenalin)
dari
pengikatan
pada reseptorreseptor beta
pada sarafsaraf
Meningkatkan
ekskresi Na,
Cl, dan air
melalui
penghambata
n transport
ion Na melalui
Terjadinya peningkatan
level plasma dari beta
bloker (bersifat adiksi)
Efek antihipertensif
yang aditif
22
Lisinopril
Antagoni
s Kalsium
felodipine
CaChannel
blockers
3.5
pembentuk
an
Angiotensin
II yang
diindikasika
n sebagai
vasokonstri
ktor kuat
terhambat
Mendepresi
fungsi
nodus SA
dan AV,
juga
vasodilatasi
arteri dan
arteriol
koroner
serta
perifer
Garlic
capsule
epitel tubuli
ginjal.
Menurunkan
tekanan darah
Alcohol
Alpha
blocker
efek antihipertensif
yang aditif bahkan
mampun menyebabkan
pasien kehilangan
kesadaran.
Kemungkinan Hipotensi
postural meningkat
dengan meningkatnya
efek antihipertensif.
Efek antihipertensif
biasanya bersifat aditif
Menurunkan tekanan
darah secara aditif
Menghambat
reseptor A1
sehingga
menyebabkan
vasodilatasi
arteriol dan
venula
sehingga
menurunkan
resistensi
perifer
parenteral dan peroral. Obat yang digunakan yaitu obat- obat untuk
penyakit gagal jantung ditambah dengan
obat-obat
untuk
mengobati
penyakit penyertaannya. Obat gagal jantung yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: diuretik (Furosemid dan
Spironolakton)), digitalis (Digoksin), vasodilator penyakat kanal kalsium
(Amlodipin). Interaksi obat yang berpotensi terjadi secara teoritis dari
obat gagal jantung dengan golongan obat gagal jantung lain,
atau obat gagal jantung dengan obat untuk pengobatan penyakit
penyerta yang diberikan pada pasien
3.6
No. Obat A
1
Efek
Aspirin
Aspirin meningkat
Mekanisme
Farmakokinetik
Interaksi terjadi
pada proses
Absorpsi,
Peningkatan
kemampuan dari
spironolakton
untuk berikatan
pada
glikoprotein P
ini
menyebabkan
glokoprotein
yang dapat
berikatan
dengan digoksin
menurun,
sehingga
digoksin yang
absorpsi
berkurang.
Pemecahan
Masalah
Agar tidak diberikan
secara bersamaan
Farmakokinetik Agar
Aspirin
juga memberikan
menghambat
yang tinggi
sekresi
aktif
canrenone
(metabolit
aktif
spironolakton),
sehingga
efek
metabolit
spironolakton
meningkat
untuk
24
tidak
dosis
pemberian
berikutnya
Amlodipi Digoksin
n
meningkat
Digoksin
PPI
Digoksin
meningkat
Rifampis Digoksin
in
menurun
dosis
Farmakokinetik
Amlodipin
menghambat
transporter
membran
Pglikoprotein
(Pgp),
sehingga
penghambatan
ini menyebabkan
digoksin yang di
ekskresi
berkurang.
Penurunan ekskresi
digoksin
menyebabkan
kadar digoksin di
dalam
darah
meningkat.
Farmakokinetik
Dimana amlodipin
menghambat
transporter
membran Pglikoprotein,
penghambatan ini
menyebabkan
digoksin yang di
ekskresi
berkurang, dan
terjadi peningkatan
kadar digoksin
dalam darah
Farmakokinetik
Interaksi
terjadi
pada
proses
metabolisme,
rifampisin
merupakan
penginduksi
enzim Cyp
1A
dan
3A,
menyebabkan
digoksin banyak
yang
di
metabolisme
menghasilkan
Dapat
diberikan
secara
bersamaan
karna
Amlodipine
tidak
mempunyai
efek terhadap ikatan
protein dari obatobat digoxin
25
Sukralfat Digoksin
menurun
Amlodipin
Bisoprolol
fumarat
Antagoni Amlodipin
meningkat
s H2
AINS
Amlodipin
menurun
AINS
Bisoprolol
menurun
metabolit
yang
tidak
aktif,
sehingga
efek
dari
digoksin
menurun
Farmakokinetik
Pemberian
bersama sukralfat
dengan
digoksin
menyebabkan
penurunan
absorpsi
dari
digoksin
Farmakokinetik
dimana penurunan
keasaman lambung
akan
meningkatkan
bioavailabilitas
amlodipin.
Farmakodinamik
Anti Inflamasi Non
Steroid
(AINS)
bekerja
menghambat
pembentukan
prostaglandin
sehingga
menghambat
vasodilatasi (terjadi
vasokontriksi) dan
menghambat
sekresi natrium di
ginjal
sehingga
terjadi
retensi
urine, kedua efek
ini
menyebabkan
tekanan
darah
meningkat.
Farmakodinamik
Dimana
Anti
Inflamasi
Non
Steroid (AINS)
bekerja
menghambat
enzim
26
cyclooksigenase
sehingga
terjadi
pembentukan
prostaglandin.
Farmakodinamik
Dimana bisoprolol
bekerja
dengan
cara
memblok
reseptor
beta
adrenergik dengan
efek menurunkan
kerja
jantung.
Amlodipin bekerja
dengan
cara
menduduki
kanal
kalsium
yang
menyebabkan
penurunan
kontaktilitas
miokardium.
27
KESIMPULAN
Terdapat beberapa garis besar mengenai interaksi obat terkait
dengan kasus diabetes:
Setiap pemberian obat ke dalam tubuh akan menimbulkan interaksi
obat tersebut, baik dengan makanan, zat kimia yamg masuk ke
dalam tubuh ataupun dengan obat-obat lain yang digunakan.
Interaksi obat yang terjadi dapat berakibat menguntungkan atau
merugikan. Menguntungkan bila meningkatkan efektivitas dan
mengurangi efek samping, merugikan bila menimbulkan efek toksik
bagi tubuh.
Mekanisme interaksi obat dibadakan atas 3 yakni; inkompabilitas,
interaksi farmakokinetik dan interaksi farmakodinamik.
Penyakit
diabetes
melitus
dalam
jangka
panjang
dapat
28
DAFTAR PUSTAKA
Hasil
makalah
dr.Soetiona
Gafar,
FK
USU
pada
perkuliahan
Farmakologi
Hendrika J Wall- Manning; Hypertension, Edisi 5, 1976.
Ivan Stockley, B. Pharm,PhD,MPS.; Drug Interactions and their
mechanisms; First Published in the Phannaceutical Journal,
1974.
30