Anda di halaman 1dari 13
Paradigms Baru Pendidikan dan integresi Bangsa 1 | | ee INTEGRITAS BANGSA DAN PARADIGMA BARU INDONESIA Oleh : Imam Bamnadib' | | i Abstrak Integritas bangsa dengan didasari oleh rilai-nilai ideal seperti kesatuan dan ppersatuan, bhineka tunggal ika serta pejuang, kini ihadapkan pada globalisasi dengan ‘yatan ulamanya seperti demokratisasi dan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi Demokratisasi mempunyai potensi timbulnya fragmentasi dan diferensiasi serta budaya ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menumbuhkan pemahaman yang prerifrir. Dengan mengoreksi praksis masa lampau yang terlalu mengemas ‘etunggatikaan, Kini perlu diimbangi oleh kesadaran akan pluralisme. Ini dapat ‘menjadi paradigma pendidikan yang baru; di samping itu perlu dikembangkan yang kkedua, yaitu paradigma yang dapat mencegah homogenisasi global dengan | menampilkan pemahaman dengan pendekatan konvergensi eklektikinkorporati. | Pendatatuan ‘Aspek-aspek yang berkenaan dengan negara bangsa beserta konsep-konsep ‘mendasar biasa difahami secara optimistik atau moderat, Secara optimistik, bila pemahaman itu diyakini benar langsung atau linier, sedangkan yang moderat, slain ‘mengenali konsep serta pemahaman itu secara normatif juga diupayakan agar dapat dikembangkan metodologi penerapannya yang secara kontekstual memadai, Dengan kata lain tidak secara serta merta linier itu dapat dianggap cukup. Oleh Karena itu ‘yang moderat ini dapat dipandang sebagai pendekatan yang non-i Dalam era atau sussana yang kurang menentu dewasa ini sejumlah hal yang dipandang sebagai kelemahan perlu diidentiikasi, selanjutnya diupayakan agar dapat * Guns Besar Jurusan Filsafat dan Sosiolog 2 Dinamia Pendidikan No, Ton Vl Maret 2001 “disingkirkan* dan ditindaklanjuti dengan cara-cara yang positif. Kelemahan- kelemahan itu biasanya dapat diketemukan dalam pengalaman yang kontekstual [dentitas Integritas Bangsa Sebagaimana telah diketahui sejumlah sil inggi yang menjadi citi wtama identitas bangsa antara lain persatuan dan kesatuan dengan bhi a tungeal ika-annya serta sebagai bangsa pejuang, Identitas sebagai bangsa menjadi semakin mantap sek berlangsung Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, yang, selanjutnya semakin ‘menjadi kokoh dengan terbentuknya negara bangsa sejak Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Kini, negara bangsa berada dalam era glot yang sedang melanda dengan meniupkan angin-angin tertentu ‘Angin demokratisasi, sebagai salah satu muatan globalisasi, yang biasa sedang, berhadapan dengan bangsa dengan identitas persatuian, Kesatuan dan pejuang. Tentw ‘membawa kemungkinan timbulnya diferensiasi dan fragmentasi kit aja hal ini dapat dipandang sebagai keadaaan yang diametral, Oleh karene diferensiasi ‘dan fragmentasi itu bersifat alami bila difikirkan dalam konteks demokratisasi, maka bila dalam praksis conderung menjadi negatif perdu diusahakan remediasi untuk dikembalikan supaya menjadi alam Sebagaimana telah dikemukakan di muka simbul utama identitas bangsa adalah ke-bhincka tungga!ika-an, Ke-bhineka tunggal ika-an memeriukan pethatian yang sungguh-sungguh Karena inilah dewasa ini "terancam" oleh fragmentasi dan Aiferensiasiterscbut Persepsi yang kurang tepat mengenai hal ini pada masa lampau_petla dikoreksi, Bahwa ke-bhineka tunggal ika-an yang pada hakekainya berujud sebagai ‘multi-etnis dan mult-kultural dan karenanya perlu difahami dalam arti "multi-ethical and multi-cultural understanding” telah terabaikan, Ada kemungkinan kenyataan ini isebabkan oleh tertanam kuatnya Kkonsep wawasan nusantara secara normatif ‘ry Buek wsBug-wsfueq weap yopuns wures ynpnp ‘wep 188un ewes inpsoq yedep nyejes e#Buryos wsHueq snyms weyyEAORBuow, ‘yep ssuapuodopioyur wep suapuadap see ueumyeuod eXedn ehuepy ‘eueq urynped nyeAuou eueses ypefuou eAiryEpUoy ue-THL e8uny wyouNyg-9y UERLABLAd umTeP TunpUEyLO) HUBLTEREGaS susyEAN|A EAUEPY "| ped sesryaq fied nym ‘ueysnusnap nyod Bue weyypypuod rueq wufipered vdeiogeq epe ‘ekuunjoqos were ped wEpUOSIOG euoiseu smuSoyu oxuyous ueygoqasudus 3epR MIE ey enpOY see YeoouONN MUN eAEdN eAuEPE MYNLOMHP “Mm BUDE Y>IO ISeSUaRQIP wep yseIvOUITE eXuEpE IogNHEIA YEIAL My sesHEGOAT stu WeyednsoU ues wespenyowop wuosvow Sunsiusip yojor jeaw ueseg eped “my ues .aSong 2Ip Jo feALAINS, HeMoyoUL UEP uNuEaYp Md Bek Mensas reiiegas ueyng ‘que fem Suek menses yieqes 1 wsBueq seu uERPefUE vucupieg vfuueyposiog unsuequuiasiuein}oy uDpNfunuow ehuseuDges Suck uamouay reBeqas reieoIp eBnf nysod esiiveg seiue suepuadap wep jsuopuodapzory refiegos reuyeump redep Sues isesreqo(8 muy ep ure ‘wexspipuad weBuap Eq wes eros: Suek ueiseq uepelp nyod rsueisqns wxeoos wy [eH ‘Buyse exopng, {pn see ueyeyesry uDp Isespenjowsp ym Weep dni9q Suck ,ekUUZUE,, UodUDp ISeSITEqOLS) efuour pod eXuunpuas ueBuop ru ojouyS) eLOS ueNyEaBuad MUI ‘aenprpueg -ynsyvos Sropuedyp yedep ru euryss Buk wesprpuod wseyeg weyeunSBuow uesusp seyeqip WEE ur yMUP] TETSYSIIOY wreoos rureyeysp yedon 14>] egpefip redep my ynewiou ekureys Suek dasuoy yor inguin Suek wepeossog “Wae] Bue qns-qns yojo Brey npad Bue ‘ypu ep qns semTUDPL ‘weyednusut ure] -7epn ny uvepoqiod uup ‘epy nyt ueepaqred emueg “ynsHEqIOA ‘esfueg fse.0ay Uep uexpipueg neg owubipered 4 inamika Pendidikan No, Tahun VI, Maret 2001 Secara lebih kongkrit paradigma itu menjadi: 1," endidikan pertu berorientasi pada ke-Indonesia-an yang baru. 2, Pendidikan hendaknya berorientasi pada ke-global-n yang positif. Berikut adalah sekelumit yang diharapkan oleh penuls sebagai penjelasan 1. Yang dimaksud adalah menyeimbangkan Kebhineka tunggal ika-an, ertinya tidak menyebelah pada ke-tunggal-an, Dengan bersumberkan pluralisme, misalnya, ikembangkan overlapping consensus. (Noeng Muhadhji) 2. Menghindari kecenderungan adanya homogenitas budayea global, dengan cara rmenampilkan budaya sendiri sedemikian agar dapat “teruji" secara global (Tilaar), Cara-cara yang dapat ditempuh anatar Iain mengadakan tinjauan secara onvergensi (Tamansiswa) dan eklektf inkorporatif (Notonagoro). Penutup, Integritas bangsa dilingkupi oleh berbagai nilai ideal seperti persatuan, kesatuan, kebhineka tunggal ika-an dan bangsa pejuang, Pengalaman di masa lampau bahwa ke-tunggal ika-an demikian kuat dikemas perlu dikoreksi Karena dapat mengabaikan Kebhinekaen tan pluralisme, Era globalisasi dengan meniupkannya demokratisasi berpotenst timbulnva diferensiasi dan fragmentasi. Berhubung, cdigma bara pendidikan, yaitu yang berorientasi pada ke-Indonesia-an yang baru dan ke-globalan yang posit Berhubung tulisan ini baru merupakan sekelumit pemikiran, kiranya masih sangat diperlukan adanya elaborasi lebih lanjut. Semoga, Daftar Pustaka Imam Bamedib, 2000, Ke Arah Implementasi Hnu Pendidikan dalam Perspektif Global, makalah dipresentasikan dalam Seminar Dies Ke-36 Universitas Negeri Youyakarta (UNY), Yogyakarta, 19-22, September 2000 Pracigma Baru Pendidikan dan itegrasi Bangsa 5 ‘Noeng Muhadjir, 2000, Filsafat Pendidikan, Mengembangkan Wawasan Antisipasi ‘Masa Depan, makalah dipresentasikan, dalam Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia IV, Jakarta, 19-22-TX-2000 HAR Tilaar, 1999, Pendidikan, Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia, Bandung : Penerbit Remaja Rosdakarya Bab 8 6 Dinanika Pendidikan No. Vn Vl, Maret 2001 PARADIGMA BARU ILMU PENDIDIKAN Oleh : Noeng Muhadjir! Pendahuluan Butir-butir ketertinggalan yang semestinya sudah lama ditinggallan antara Jain: pendidikan menuju kedewasaan, pendidikan adalah pentransferan social heritage, gezag verhouding dan implikasinya dalam implementasi: membangun paradigma ilmu pendidikan. Percepatan Perubahan Sosial Sebelum abad XX, berabad-abad tidak sangat perlu mengubah kurikulum, ‘tidak sangat perlu mengubsh standar moral. Mulai awal abad XX dan lebih-lebih rmulai medio abad XX perubshan sosial menjadi semakin cepat. Sebelum abad XX, teknologi hanya dipandang sebagai applied sciences. Mulai abad XX teknologi menjadi means untuk mencapai ends. Karena ingin lari lebih cepat, kita ciptakan mobil, karena ingin dapat terbang kita ciptakan pesawat terbang. Menjelang akbir abad XX, teknologi bukan lagi means untuk mencapai ends, melainkan sekedar ‘means untuk memperpanjang ide manusia. Teknologi tercipta dulu, endsnya belum tahu Dengan diketemukannya komputer, kita memasalahkan : “layanan apalagi yang dapat diberikan?”, mampu ke ruang angkasa menumbuhkan ide, * penelitian apa yang ‘dapat dilakukan di ruang angkasa” Warisan Budaya? Dengan percepatan perubahan sosial, budaya-budaya terdahulu bukan ‘untuk diwariskan, tetapi untuk terus diperkembangkan dan diperkaya, Peninggalan budaya akan selalu tertinggal dengan perkembangan mutakhir Borobudur, adat- * Guru besar pada Universitas Ahmad Dahlar Youyakarta PParadigma Baru Pendidikan dan integrasi Bangsa 7 istiadat, tari, bahasa, dan lain-lain akan menjadi monumen yang berbarga. Tetapi kita bbukan sekedar pemelihara monumen, tetapi mengembangkannya, Fokus kita bukan lagi menjaga Kelestarian peningealan budaya, melsinkan pada kemampuan mem perkembangkan dan _memperkaya peninggalan budaya, Semua kita akan selahy teringgal terhadap perkembangan imu pengetahuan dan implikasi seta implementasinya dalam Kehidupan kita, tidak terkecuali, baik yang sarjana maupun yang doktor dan profesor. Lebihiebih mereka yang berpendidikan lebih rendah ‘Untuk mengatasi ketertinggalan kita terscbut, tidak dapat dilakukan dengan cara lain Kecuall lewat schoofing taw pembelajaran dengan program pembelajaran, dapat dengan staw tanpa gure. Keterfinagalan tersebut lebih bersifat profil, terkait pada bidana keshlian masing-inasine, Relaiar pada hakekatnys! belaiar sendiri Juga tangs fiawab keputusonnye, ndeloh Keputusan atas tanggungiaweb sendiri; meski pada hakekatnva keputusan setian orans memerluken konsultast atau ampuan yang lebih ahi Doktor biologi, mungkin erty bela 3 program komputer terakhir pada Master di i ynenya Insinyur teknik sipil senior, sebagai site manager mungkin perl memahami cash flow delam accounting, dan belajar pada lulusan akuntansi junior Anal usin fan ampuen orany tus, dilbert tahu bagnimans minum agar tidak tersedal: Usie 2 tahun diberitoh in tangea rumah tingkat dengan cara dduduk, rian perlu dikembangkan seiak dini, dikembangkan Keemampusn tuntul belajar dan bertanggungiawab sendiri, Tidak ada kata foelum dewase yang keputusarnya menjadi tangeungjawab orang lain, Perkembangan iltma yang sangar peset dan mobilitas keria menuntut banyak orang untuk belajar torus, Tidak ade kata dewass dalam makns mampu memutuskan atas tanggungjawab sendiri setelah memahami alasan-alasannya; yang ada kerandirian dalam arti memutuskan setclah diberi tahu sebagian alasannya, dan percaya pada sumber yang plikasi tersebut), diperlukan penyusunan lebih valid. Dengan tesis(beserta implikasi paradigma teoretikiimu pendidikan yang baru 8 Dinamika Pendidtan No, Tau VI, Maret 2001 (Cakupan Tmu Pendidikan ‘Semua anak manus anak, dewasa, maupun orang tua, dan ofang-orang tua ‘adalah subyek pendidikan, Masing-masing kita dalam kehidupan abad XX1 ini perlu sadar bata ilma kita, keahlian kita, dan kebijakan kita akan selalt tertinggal karena percepatan perubahan sosial yang selalu menimbulkan problem-problem baru, tenutama karena dipaci oleh temuen basic sciences dan teknologi yang memberi peluang manusia untuk memperpanjang ide-idenya. Pemisahan jalur sekolah-luar sekolah, pendidikan formal-nonformal-informal, ppengajaran-pendidikan, subyek didik-pendidik, belojar-elsjar sendiri, dan lain-lain perlu ditata lagi dalam paradigma baru Tru’ Pendidikan adalah ilmu yang berupaya membantu.subyek didik berkembang ke tingkat yang normatif lebih baik. Subyek didik itu adalah semua manusia. Upaya membantu dengan program tertentu, disebut schooling atau pembelgjaran. Upaya membantu dalam kehidupan kescharian (bekerja, bertetangga, bermasyarakat, berpolitik, dl) dengan mengetengahkan berkelanjutan kehidupan ‘bermoral merupakan kawasan telaah fearning society dalam ilmu pendidikan Struktur dan Keahlian Schooling dan Konsentrasi Learning Society Struktur schooling tetap ditata konvensional » pendidikan dasar, penddikan :menengah, dan pendidikan tinggi. Hanya modelnya diubah menjadi mut entry and multi exit. Mekanisme pengaturannya dapat saja diatur yang reguler dan nonregulr. Keahliannye dapat ditata sesuai siklus, jenjang, strata, dan bidang Keahlian dalam beragam program schooling. Keahlian ilma pendidikan dalam learning society dapat_dikembangkan erbagai Konsentrasi. Salah satu acuan konsentrasi Keablian adalah 9 institust sosial dalam sosiologi, seperti institusisosial budaya, ekonomi, politik, dam lain-Iain, Paracigma Baru Pendidikan den Integrasi Bangs Interaksi Subyek Didik dengan Pendidik. Karena posisi subyek didik dengan pendidik, bukan lagi atas muda-tua (dalom makna pangkat, usia, dan tingkat pendidikan) melsinkan berdasar profil eahlian dalam program schoolimenva, maka hubungannya tidak ditata dalam gsezagsverhouding, melainkan ditata alan hubungan interaktif antar_pribadi Diharapkan hubungannya memiliki corak dewasa-dewasa atau rasional-dewasa. Anak SSD dapat saja tampil tidak kekanak-kanakan,tetapi rasional atau dewasa, Guru dapat saja tampil emosional, kekarak-kanakan, Idealnya, semua- yang berperan sebagai ppendidik memiliki Kepribadian yang tampil rasional atau dewasa. Tetapi bagaimanapun sebagai manusia setiap manusia memiliki keunggulan dan kelemahan kepribadian, Tetaplah menjadi dirinya sendiri, jangan berpur

Anda mungkin juga menyukai