Anda di halaman 1dari 5

MID Examination – Semester 5/ AY 2021/2022

OPEN ALL RESOURCES

MID EXAMINATION
ETIKA ENGGINERING
TSI 333

Session: Semester 5 – AY 2020/2021 Date: 30 Oktober 2021

Faculty: Engineering and Computer Science Duration: 90 minutes

Study Program: Civil Engineering Permitted Materials:

Level of Study: Undergraduate (S1)

INSTRUCTIONS TO CANDIDATES:
1. Check the following exam paper information:
Exam paper:
• Total number of pages : 5
• Attached materials : -
• Total number of sections : 1
• Total number of questions : 8
Instructions:
Make assumptions if not clear, Do the best, Good luck
2. Please write your name and student ID on the exam paper and answer sheets.
Student Name Febrina Rahmaniar
Student ID 1212914007

3. Candidates may use this exam paper to write notes as necessary, but should not remove it
from the examination venue for any reason.

4. Any form of cheating or attempt to cheat is a serious offence leading to dismissal.


MID Examination – Semester 5/ AY 2021/2022

Make analysis engineering ethics and impact for 5 Case


Case Impact Engineering Ethics
1. Lelang e-proc, - Apabila peserta lelang mengetahui - Lelang tidak dapat diteruskan apabila
contohnya keadaan tersebut dan menanyakan spesifikasi yang dimaksud benar-benar
spesifikasi saat anwijzing, maka berpotensi tidak pernah diproduksi sama sekali
tulangan yang adanya gagal tender/ tender ulang - Lelang masih dapat diteruskan, karena
tidak ada di - Perkuatan struktur tidak sesuai spesifikasi tulangan yang diminta masih
lapangan. dengan rencana dapat dihadirkan ke lingkungan proyek
- Berpotensi kegagalan struktur di meskipun bukan produksi lokal
masa mendatang - Penyedia jasa konstruksi tetap
- Apabila terjadi keruntuhan, menggunakan spesifikasi tulangan yang
menimbulkan korban jiwa sudah disepakati bersama dalam
kontrak (dan dokumen penunjang
lainnya)
- Apabila dalam kondisi mendesak,
memang perlu diambil tindakan dimana
pengadaan tulangan harus
menggunakan produksi lokal, maka
penyedia jasa harus :
a. Memastikan kualitas tulangan di
lapangan, memastikan stock
material yang tersedia
b. Mengajukan kembali aproval,
dengan dilengkapi justifikasi teknis
kualitas material tulangan
pengganti, surat keterangan dari
pabrik produsen tulangan (yang
sebelumnya) terkait adanya
keterlambatan akibat proses
produksi
c. Membuat berita acara bersama
antara penyedia jasa, MK
Pengawas, dan Pengguna Jasa
sehubungan dengan penggantian
spesifikasi material tersebut, agar
tidak menimbulkan kendala di
kemudian hari apabila terdapat
pemeriksaan/audit oleh SPI dan
atau BPKP
2. Pembangunan di - Masyarakat lebih kritis dalam - Berkoordinasi dengan pihak
tengah kota menanggapi perubahan dan pengamanan/ security sekitar lokasi
(mayarakatnya dampak yang terjadi di lingkungan proyek
lebih edukatif tau masyarakat tersebut - Berkoordinasi dengan pejabat setempat
hukum) yang - Berpotensi adanya peningkatan (pada tingkat kelurahan dan kecamatan)
bersinggungan protes atau klaim dari warga - Bersedia menyediakan waktu, tempat,
dengan sebagai efek samping dan kesempatan bagi masyarakat
masyarakat pembangunan sekitar untuk menyampaikan keluhan.
- Melakukan seleksi terhadap keluhan
yang disampaikan. Seleksi tahap
pertama ialah klaim yang dimaksudkan
apakah merupakan bagian dari lingkup
pekerjaan penyedia jasa konstruksi atau
pengguna jasa. Supaya mempermudah
dalam mengklasifikasi pihak mana yang
harus mempertanggungjawabkan
keadaan/situasi pada saat itu.
- Seleksi tahap selanjutnya ialah apakah
keluhan tersebut merupakan dampak
dari pembangunan infrastruktur, maka
jenis kompensasi harus dibahas
bersama dan disaksikan oleh pejabat
MID Examination – Semester 5/ AY 2021/2022

berwenang di lingkungan tersebut, serta


dituangkan dalam berita acara (saat
kesepakatan dibuat dan saat
kompensasi telah dituntaskan)
3. Proyek yang - Adanya beberapa kegiatan utama - Agar pihak pengguna jasa menjadi
terintervensi yang akan berpengaruh terhadap mediator dalam mengkoleksi permintaan
terhadap kondisi/situasional pemerintah khusus yang dimaksudkan
situasional politik. setempat - Apabila permintaan bersifat kuantitatif,
- Berpotensi menjadi sorotan dari perlu diseleksi kembali apakah hal
beberapa aspek yang mungkin saja tersebut menjadi tanggung jawab
secara hirarki/prosedural menjadi penyedia jasa, pengguna jasa, atau
sebuah guidance, padahal tidak pengelola aset
perlu/tidak banyak mempengaruhi - Jika permintaan bersifat kuantitaif,
kepentingan proyek pengguna jasa diperkenankan untuk
- Berpotensi adanya masa memberikan tanggung jawab tersebut
pelaksanaan yang menjadi dengan syarat ialah meluncurkan Site
terhambat/ berkurang, akibat Instruction (SI) kerja tambah dengan
semakin meningkatnya intensitas penyedia jasa. Pastikan bahwa harga
kunjungan, proses pekerjaan sudah disepakati sebelum
konfirmasi/klarifikasi, pekerjaan tersebut dilaksanakan
perbaikan/perubahan guna - Jika permintaan bersifat kualitatif, seperti
menunjangan kepentingan percepatan penyelesaian pekerjaan,
situasional politik maka pihak penyedia jasa patut
menyiapkan daftar sisa pekerjaan
hingga tahap serah terima atau minimum
operasional. Kemudian berdasarkan
daftar tersebut, penyedia wajib
memberikan paparan secara mendetail
hal apa saja yang dapat dilaksanakan
percepatan dan hal apa yang menjadi
kendala dari percepatan tersebut
- Perlu diingat juga bahwa percepatan
pekerjaan seharusnya tidak
menimbulkan biaya tambah ataupun
eskalasi. Karena pihak penyedia hanya
melakukan perubahan schedule dan
sequence pekerjaan
- Sebagai backup, hendaknya setiap
diadakan pertemuan khusus yang
menyangkut pejabat pemangku
kepentingan ialah dengan adanya
notulensi/risalah rapat dan ditanda-
tangani oleh semua pihak yang hadir
4. Kesalahan - Apabila kesalahan terjadi pada - Sebelum pelaksanaan, sebaiknya pihak
engginering yang masa setelah serah terima perencana dan penyedia jasa secara
tidak terpecahkan. pekerjaan, maka pihak yang akan mendetail mengecek kondisi datah dan
dirugikan adalah pemilik aset memperbanyak pengambilan sample
- Dari sisi perijinan, dapat data tanah, jika dirasa kurang
menimbulkan re-evaluasi terhadap meyakinkan
perijinan yang telah dikeluarkan - Pihak perijinan/PTSP agar secara teliti
oleh PTSP memeriksa hasil uji tanah dan juga
- Berpotensi untuk bermuara ke meja gambar rencana sebelum menerbitkan
hijau, apabila tidak adanya opsi ijin
yang bisa dijadikan solusi damai - Usulan penyelesaian :
antara pemilik aset, tim perijinan, a. Melakukan penyelidikan terhadap
dan tim proyek (Pengawas & struktur
pelaksana konstruksi) b. Melakukan investigasi administratif
- Menimbulkan kerugian secara dan jika ditemukan adanya
finansial dan pencitraan beberapa kejanggalan, hal tersebut dapat
institusi yang berwenang diklarifikasi melalui forum mediasi,
dengan atau tanpa bantuan kuasa
hukum dan tenaga ahli
MID Examination – Semester 5/ AY 2021/2022

c. Jika klarifikasi tidak menemui poin


solusi atau jawaban, maka
pengguna jasa/pemilik aset dapat
mengklaim pada penyedia
jasa/developer, agar dapat segera
dilaksanakan perbaikan
d. Jika pihak penyedia jasa/developer
tidak memiliki itikad baik untuk
memperbaiki hal tersebut, maka
pengguna jasa/pemilik aset (melalui
kuasa hukumnya) untuk melaporkan
hal tersebut sebagai tindakan
kriminal dan merugikan
5. Joint operation - Akibat perbedaan visi, culture, dan - Setelah lelang didapat, harus
pembangunan etos kerja, dapat menimbulkan diagendakan pertemuan antara kedua
infrastruktur antara perbedaan hasil pekerjaan (baik belah pihak yang tergabung dalam JO,
BUMN Karya secara fisik/ konstruksi, maupun gunanya adalah
dengan swasta administrasi) a. brainstorming dan penyamaan
dan kongsi swasta - Memungkinkan adanya perbedaan persepsi
kualitas pekerjaan, sehingga b. standarisasi prosedur
menyulitkan pada saat pengecekan c. penentuan sanksi/punishment
deffect pekerjaan (bagian dari apabila terdapat ketidak-patuhan
prosedur serah terima pekerjaan) dalam pelaksanaan prosedur
- Memungkin adanya perbedaan d. untuk personel lapangan,
tingkat kepatuhan terhadap memungkinkan untuk dilaksanakan
prosedur gambar kerja, sehingga pelatihan dasar
menimbulkan kerumitan saat proses - selain itu, management dari kedua belah
asbuilt drawing pihak harus tetap bersepakat perihal
- Ketiadaan asbuilt drawing bukan jadwal audit dan evaluasi guna
hanya mempersulit prosedur serah mengontrol keadaan di proyek secara
terima pekerjaan (parsial/final), juga berkala
membuat aset/ infrastruktur yang - dalam perjanjian konsorsium/JO/KSO
telah dibangun akan mengalami sebaiknya dicantumkan pula poin
kesulitan saat masa perawatan KELALAIAN PEKERJAAN / WAN
maupun proses pemindahan PRESTASI yang mungkin dilakukan oleh
kepemilikan aset (jual-beli) salah satu pihak, berikut
konsekuensinya.
6. Perawatan - Kesulitan saat pelaksaan perawatan - Sebagai perencana, sehuarusnya
infrasucture yang - Apabila semakin berlarut-larut mempertimbangkan juga metode
tidak direncanakan diabaikan, maka equipment/fasilitas perawatan/ pemeliharaan infrastruktur
dengan baik akan mengalami kerusakan secara - Berikut adalah solusi yang harus diambil
permanen jika infrastruktur telah dioperasikan :
- Kerusakan menimbulkan a. Hiring tenaga ahli yang telah
penggantian diakui/berlisensi resmi untuk diajak
- paling buruk adalah penghentian dalam mengidentifikasi jenis
operasional dari aset/ infrastruktur kerusakan apa saja yang perlu
yang dipergunakan diperbaiki, saat ini, jangka waktu
- jika infrastruktur merupakan fasilitas menengah, dan jangka panjang
umum (RSUD, Terminal, Port), b. Menganalisa biaya berdasarkan tiap
tentu akan menjadi headline pada jenis kerusakan yang terjadi, serta
kolom pemberitaan keterangan fasilitas yang mungkin
diperlukan (baik bersifat sewa
atupun beli)
c. Mengajukan hasil analisa ke
manajemen agar dapat
ditindaklanjuti
7. Subkon terpilih, - Temuan SPI (karena telah - Menyeleksi subkont dan supplier sesuai
akibat kebijakan menyalahi/melanggar prosedur dengan prosedur yang berlaku
dan kepentiangan. SCM & e-proc) - Pastikan dan state dengan jelas perihal
- Apabila dikemudian hari ditemui material/lingkup pekerjaan yang
adanya kejanggalan/kekeliruan ditawarkan
yang diakibatkan oleh subkont - Sesuai dengan standar dalam form
MID Examination – Semester 5/ AY 2021/2022

tersebut, maka pihak-pihak yang kesepakatan/surat perjanjian juali beli,


terlibat dalam proses seleksi tentu sudah dipersiapkan clausul
subkon akan dikenai sanksi KELALAIAN KERJA / WAN PRESTASI,
administratif atau pemberhentian maka apabila dalam pelaksanaannya
- Apabila pengusutan masalah subkont/supplier yang telah diseleksi
tersebut dilanjutkan, maka pihak terbukti tidak dapat emmenuhi
yang memberi kebijakan/ pemangku kewajibannya, maka sebagai main-
kepentingan dapat dikenai pasal contractor diperkenankan untuk
berlapis, penyalahgunaan melakukan cut off pekerjaan dan
wewenang dan dugaan KKN atau mencari subkont/supplier pengganti.
adanya potensi gratifikasi
terselubung
8. Kecelakaan kerja - Penghentian proses konstruksi - Pemberlakuan bagi seluruh
akibat tidak - Pihak berwajib baik dari dinas subkontraktor dan QHSSE Main
profesionalnya ketenagakerjaan dan Kepolisian kontraktor untuk membuat Rencana
kontraktor akan mengadakan investigasi Manajemen K3 dan Lingkungan
secara menyelluruh (RMK3L) berikut dengan Job Safety
Analysis (JSA)
- Memastikan bahwa seluruh personel K3
yang terlibat dalam proses masa
konstruksi ialah personel dengan lisensi
dan memiliki pengalaman yang mumpuni
dalam menangani proyek dengan resiko
serupa
- Memastikan juga bahwa design safety
yang diterapkan dalam proyek telah
sesuai atau lebih baik daripada standar
minimum yang dipersyaratkan
- Perlu dilakukan inspeksi secara periodik
terhadap standar instalasi safety di
lapangan

------- end of exam paper -------

Anda mungkin juga menyukai