Anda di halaman 1dari 27

MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

Disusun Oleh:
Nurafni Hamdika Putri
210103512002
Pendidikan Fisika ICP

PENDIDIKAN FISIKA ICP


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
Pendidikan Fisika ICP
Universitas Negeri Makassar

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Salah satu fenomena alam yang sering ditemukan adalah fenomena
fluida. Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida
mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air dan zat gas seperti udara
dapat mengalir. Zat padat seperti batu atau besi tidak dapat mengalir
sehingga tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air merupakan salah satu
contoh zat cair. Masih ada contoh zat cair ainnya, seperti minyak pelumas,
susu, dan sebagainya. Semua zat cair itu dapat dikelompokkan kedalam
fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang
lain.
Fenomena fluida statis berkaitan erat dengan tekanan hidrostatik.
Dalam fluida statis dipelajari hukum-hukum dasar yang berkaitan dengan
konsep tekanan hidrostatis, salah satunya adalah hukum Archimedes.
Hukum archimedes diambil daru nama penemunya yaitu Archimedes (287-
212 SM) yang berasal dari Italia.
Hukum Archimedes sering dimanfaatkan untuk kesejahteraan
manusia dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah kapal selam.
Semua siswa tahu dengan kapal selam, tetapi kebanyakan tidak mengerti
prinsip kerja dari kapal selam itu sendiri. Padahal, prinsip kerja dari kapal
selam adalah dengan menggunakan prinsip hukum Archimedes. Maka dari
itu penulis mengambil judul “ Kapal Selam Sederhana” sebagai media
pembelajaran fisika fluida statis khususnya penjelasan hukum Archimedes.
2. Tujuan
• Menjelaskan hukum Archimedes
• Menjelaskan prinsip kerja kapal selam
Pendidikan Fisika ICP
Universitas Negeri Makassar

BAB II
LANDASAN TEORI
1. Dasar Teori
Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapaat mengalir. Istilah
fluida mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas
seperti udara dapat mengalir. Fluida statis memiliki hukum-hukum, salah
satunya adalah hukum Archimedes.
Hukum archimedes menyatakan bahwa “sebuah benda yang
tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya
ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya”.
Artinya, sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam
suatu fluida akan mendapatkan gaya angkat ke atas yang sama dengan berat
fluida yang dipindahkan. Besarnya gaya keatas menurut hukum Archimedes
ditulis dalam persamaan:

F=ρ×g×v

Dimana:

F = daya apung

ρ = massa jenis

g = gravitasi

v = volume
Berdasarkan hukum archimedes, sebuah benda yang tercelup ke
dalam zat cair akan mengalami dua gaya, yaitu gaya gravitasi atau gaya
berat (W) dan gaya keatas (Fa) dari zat cair itu. Dalam hal ini ada tiga
peristiwa yang berkaitan dengan besarnya kedua gaya tersebut yaitu sebagai
berikut:
• Tenggelam
Sebuah benda yang tercelupka ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat
benda (W) lebih besar dari gaya ke atas (Fa). Jadi, syarat benda tenggelam
adalah Massa jenis benda harus lebih besar dari massa zat cair.
Pendidikan Fisika ICP
Universitas Negeri Makassar

• Melayang
Sebuah benda yang tercelup kedalam zat cair akan melayang jika berat
benda (W) sama dengan gaya keatas (Fa) atau benda tersebut dalam keadaan
setimbang. Jadi, syarat benda melayang adalah massa jenis benda harus
sama dengan dari massa zat cair.
• Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan kedalam zat cair akan teapung juka berat
benda (W) lebih kecil dari gaya keatas (Fa). Jadi, syarat benda mengapung
adalah Massa jenis benda harus lebih kecil dari massa zat cair.
2. Manfaat Media
Manfaat dari media ini adalah:
• Menunjukkan secara nyata kepada siswa-siswi tentang fluida,
khususnya hukum archimedes melalui kapal selam sederhana.
• Siswa-siswi dapat meningkatkan kemampuan diri dan bekerja sama
dengan temannya.
• Memberi pemahaman tentang fluida, khususnya hukum archimedes
melalui kapal selam sederhana.
• Membuat siswa-siswi agar lebih tertarik belajar tentang hukum
archimedes.
3. Alat dan Bahan
• Botol plastik kosong.
• Baterai.
• Selang kecil.
• Sedotan minuman.
• Plastisin.
• Double tip.
• Selotip.
• Air.
• Wadah besar.
• Gunting.
• Paku.
Pendidikan Fisika ICP
Universitas Negeri Makassar

4. Cara Membuat Rangkaian


1) Siapkan bahan.
2) Buatlah lubang botol plastik kosong menggunakan paku dengan api
diatas bagian ujung kiri botol dengan posisi baring, dan bagian
bawah bagian ujung kanan botol.
3) Masukkan dan rekatkan sedotan minuman kedalam lubang-lubang
dengan bantuan double tip, dibagian bawah gunakan sedotan yang
ukuran pendek, sedangkan bagian atas gunakan sedotan yang ukuran
panjang, agar tidak ada udara yang keluar melalui lubang tempelkan
plastisin dan rekatkan menggunakan selotip.
4) Rekatkan baterai sebagai pemberat dibawah botol plastik kosong
dengan menggunakan double tip dan selotip.
5) Rangkaianpun telah jadi.
5. Langkah Kerja
1) Rangkailah bahan seperti yang ditunjukkan diatas.
2) Letakkan kapal selam yang telah jadi kedalam air.
3) Lihatlah apa yang akan terjadi.
4) Setelah tenggelam, tiuplah selang diatas kapal selam dan lihat apa
yang akan terjadi.
Pendidikan Fisika ICP
Universitas Negeri Makassar

BAB III
PEMBAHASAN
Kapal selam bekerja berdasarkan prinsip yang cukup sederhana, yakni
kenyataan bahwa udara lebih ringan daripada air. Jika kita mengambil cangkir teh
kita dan membaliknya lalu kita mendorong cangkir tersebut di dalam ember yang
penuh berisi air, kita harus menerapkan banyak tekanan untuk melakukannya. Tapi
begitu kita melepaskan tekanan tersebut, cangkir dengan segera akan mengapung
kembali ke atas. Cangkir dapat mengapung kembali karena udara yang terjebak di
dalamnya membuat cangkir lebih ringan dari air.
Demikian pula pada kapal selam, kapal selam memiliki bagian-bagian yaitu :
• Tangki Ballast berfungsi untuk menyimpan udara dan air.
• Katup udara, berfungsi untuk memasukkan udara ke dalam ballast (tangki).
• Katup air, berfungsi untuk memasukkan air ke dalam ballast (tangki).
• Tangki Kompresor udara, yang berfungsi memompa air keluar dari ballast
dan diganti dengan udara.
Dalam kegiatan ini kapal selam sederhana juga memiliki bagian-bagian, yaitu:
• Botol plastik kosong digunakan sebagai pengganti tangki ballas yang
berfungsi sebagai penyimpan udara dan air.
• Sedotan panjang diatas botol plastik digunakan sebagai pengganti katup
udara yang berfungsi sebagai tempat memasukkan udara kedalam dan
mengeluarkan udara dari botol plastik.
• Sedotan pendek dibawah botol plastik digunakan sebagai pengganti katup
air yang berfungsi sebagai tempat untuk memasukkan air kedalam dan
mengeluarkan air dari botol plastik.
• Mulut digunakan sebagai pengganti tangki kompresor udara yang berfungsi
sebagai pemompa air keluar dari botol plastik dan diganti dengan udara.
Kapal selam sederhana dapat menyelam dan mengapung berkat pengaturan
udara yang berada di dalamnya. Ketika kapal selam sederhana harus menyelam,
botol plastik diisi dengan air. Hal ini membuat massa jenis air yang dimasukan
kedalam botol plastik lebih besar dari pada massa jenis udara didalam botol plastik
, sehingga kapal selam sederhana menjadi berat dan tenggelam. Ketika kapal selam
Pendidikan Fisika ICP
Universitas Negeri Makassar

sederhana ingin naik ke permukaan , air didalam botol plastik ditiup sehingga keluar
dari botol plastik dan diisi dengan udara. Hal ini menyebabkan massa jenis air
didalam botol plastik lebih kecil dari massa jenis udara , sehingga kapal selam
menjadi ringan lagi dan mulai mengapung.
Begitu juga dengan kapal selam sebenarnya. Cara kerja kapal selam
merupakan penerapan dari hukum Archimedes. Jika gaya ke atas (Fa) lebih besar
daripada berat total kapal selam, maka kapal selam terapung.
Untuk dapat membuat kapal selam terbenam kedalam air laut, beratnya
harus ditambah sehingga lebih besar daripada gaya keatas (w>Fa). Hal ini dilakukan
dengan membuka katup- katup yang memungkinkan air laut masuk kedalam tangki
pemberat. Sewaktu air laut masuk melalui katup-katup yang terletak di bagian
bawah tangki pemberat, air laut tersebut mendorong udara dalam tangki keluar
melalui katup-katup yang terletak di bagian atas. Air laut jauh lebih berat daripada
udara, sehingga berat total kapal selam menjadi lebih besar dan membuat kapal
selam terbenam. Jika kapal selam dikehendaki menyelam pada kedalaman tertentu,
maka awak kapal harus mengatur volum air laut dalam tangki pemberat sedemikian
sehingga berat total sama dengan gaya keatas. Pada saat tersebut kapal selam
melayang pada kedalaman tertentu dibawah permukaan laut.
Untuk membuat kapal selam mengapung kembali, udara dipompakan ke
dalam tangki pemberat. Udara ini menekan air laut sehingga air laut keluar melalui
katup-katup bagian bawah. Udara jauh lebih ringan daripada air laut sehingga berat
total kapal selam menjadi lebih ringan dan kapal selam mengapung kembali.
Pendidikan Fisika ICP
Universitas Negeri Makassar

BAB IV
PENUTUP (KESIMPULAN)
• Hukum archimedes menyatakan bahwa “sebuah benda yang tercelup
sebagian atau seluruhnya ke dalam zat caair akam mengalami gaya ke atas
yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya”.
• Ketika kapal selam sederhana harus menyelam, botol plastik diisi dengan
air. Hal ini membuat massa jenis air yang dimasukan kedalam botol plastik
lebih besar dari pada massa jenis udara didalam botol plastik, sehingga kapal
selam sederhana menjadi berat dan tenggelam.
• Ketika kapal selam sederhana ingin naik ke permukaan, air didalam botol
plastik ditiup sehingga keluar dari botol plastik dan diisi dengan udara. Hal
ini menyebabkan massa jenis air didalam botol plastik lebih kecil dari massa
jenis udara, sehingga kapal selam menjadi ringan lagi dan mulai
mengapung.
Nama :…………………………………………
Nis :…………………………………………
Kelas :…………………………………………

Nurafni Hamdika Putri


210103512002
PENDIDIKAN FISIKA ICP
Percobaan 1

Tujuan

Membandingkan berat benda ketika diukur dalam suatu zat cair dengan berat benda ketika
Rumusan Masalah
diukur di udara.

Variabel

Variabel bebas :
Variabel terikat :
Variabel kontrol :

Hipotesis
Alat dan Bahan

1. Gelas ukur berlubang 1 buah


2. Gelas ukur 100 ml 1 buah
3. Statif 1 buah
4. Beban 50 gram 3 buah
5. Neraca pegas 1 buah
6. Neraca digital 1 buah
7. Air secukupny

Langkah – langkah Percobaan

1. Susunlah alat-alat percobaan seperti petunjuk berikut:


a. Pasang neraca pegas pada statif dan klem.
b. Gantungkan beban 1 pada neraca.
c. Letakkan gelas ukur berlubang yang telah diisi air tepat di atas beban 1.
d. Letakkan gelas ukur dengan posisi di depan gelas ukur berlubang, (lubang pada gelas
harus berada di atas gelas ukur yang tidak berlubang).
2. Timbanglah berat benda sebelum dimasukkan ke dalam air dengan menggunakan neraca
pegas. Catat hasilnya sebagai Wu.
3. Timbang berat gelas ukur 100 ml dengan menggunakan neraca digital.
4. Tempatkan gelas 100 ml di samping gelas berlubang yang berukuran lebih besar.
5. Isikan air pada gelas berlubang hingga permukaan air tepat berada di bawahlubang.
6. Gantungkan beban pada neraca pegas kemudian celupkan benda ke dalam air
7. Amati neraca pegas dan catat berat benda dalam air sebagai Wf.
8. Perhatikan air yang tumpah akibat tercelupnya benda pada gelas ukur 100 ml lalu catat
volume nya pada tabel sebagai Vtumpah.
9. Timbanglah berat air yang tumpah dengan menggunakan neraca digital. Dengan cara
mengurangi berat total antara gelas ukur 100 ml dan air yang tumpah dengan berat gelas
ukur yang sudah ditimbang pada langkah 3. Catat hasilnya sebagai Wtumpah.
10. Ulangi langkah 2-9 untuk beban yang berbeda. (Ingat! Dalam mengulangi,pastikan
untuk selalu mengisi kembali air pada gelas berlubang hingga permukaan air tepat
berada di bawah lubang!)
11. Catat data hasil pengamatan pada tabel.
Tabel Data Pengamatan

Massa Berat Benda (N) Berat zat cair yang


benda Selisih berat dipindahkan oleh Volume zat cair
Wu-Wf benda (N) yang dipindahkan
m ± ∆m oleh benda (m3)
Wu ± ∆W Wf ± ∆W (N)
Wtumpah ± ∆W
Vtumpah ± ∆V

Keterangan :
a) Wu = berat benda di udara
b) Wf = berat benda dalam fluida
c) Vtumpah = volume zat cair yang dipindahkan benda = volume benda yang tercelup
dalam fluida
d) Gunakan nilai g = 9,8 m/s2

Analisis Data dan Pembahasan

1. Coba bandingkan antara berat benda di udara (Wu) dan berat benda dalam zat cair(Wa).
Manakah yang lebih berat? Mengapa demikian?

2. Di kenal dengan apakah selisih antara berat benda di udara (Wu) dan berat bendadalam
zat cair (Wa)?

3. Bagaimana kecenderungan data antara selisih berat benda di udara dan berat beratbenda
dalam zat cair (data pada kolom 4) dengan berat zat cair yang dipindahkan (data pada
kolom 5)?
4. Tuliskan hubungan-hubungan yang kalian dapatkan secara matematis!

5. Gunakan hubungan-hubungan tersebut untuk menentukan massa jenis zat cair yang
digunakan dalam percobaan!

6. Bandingkan hasil percobaan dengan hipotesismu!

Kesimpulan

Berdasarkan percobaan diperoleh persamaan gaya apung yaitu

Sehingga bunyi Hukum Archimedes berdasarkan persamaan tersebut adalah


Percobaan 2

Tujuan

Membuktikan syarat – syarat benda terapung, tenggelam, dan melayang.

Rumusan Masalah

Variabel bebas :

Variabel terikat :

Variabel kontrol :

Variabel

Hipotesis
Alat dan Bahan

1. Gelas ukur berlubang 1 buah


2. Gelas ukur 100 ml 1 buah
3. Statif 1 buah
4. Balok Aluminium 1 buah
5. Neraca pegas 1 buah
6. Balok Kayu 1 buah
7. Bola pingpong berisi air 1 buah
8. Air secukupnya

Langkah – langkah Percobaan

1. Siapkan gelas ukur dan isi dengan air. Catat volume air tersebut sebagai V0
2. Timbanglah balok aluminium sebelum dimasukkan ke dalam gelas ukur yangberisi air
dengan menggunakan neraca pegas. Catat hasilnya sebagai Wu.
3. Gantungkan balok aluminium pada neraca pegas kemudian celupkan balok
aluminium ke dalam air
4. Amati neraca pegas dan catat berat benda dalam air sebagai Wf.
5. Catat volume air sesudah balok aluminium dimasukan dalam air sebagai Vt
6. Ulangi langkah 1 – 4 dengan menggunakan balok kayu serta bola pimpong yangberisi
air. (Ingat! Buat volume awal air sama!)
Tabel Data Pengamatan

No Nama benda Wu ± ∆𝐖 Wf ± ∆𝐖 V0 ± ∆𝐕 Vt ± ∆𝐕
(N) (N) (ml) (ml)

1 Balok
Aluminium

2 Balok kayu

3 Bola pingpong
berisi air
Keterangan :
• Wu = berat benda di udara
• Wf = berat benda dalam fluida
• Gunakan nilai g = 9,8 m/s2

Analisis Data dan Pembahasan

1. Setelah kamu masukkan ke dalam fluida (air), berada dalam keadaan apakah benda-benda
tersebut?

2. Tentukan nilai gaya apung (Fa) untuk masing – masing percobaan dengan menggunakan
balok kayu, balok aluminium, serta bola pingpong berisi air!(Petunjuk : menggunakan
persamaan yang didapat pada percobaan 1)

3. Tentukan nilai massa benda (mb) untuk masing – masing percobaan dengan
menggunakan balok kayu, balok aluminium, serta bola pingpong berisi air!
(Petunjuk : g = 9,8 m/s2)

4. Tentukan nilai volume benda (Vb) untuk masing – masing percobaan dengan
menggunakan balok kayu, balok aluminium, serta bola pingpong berisi air!
(Petunjuk : menggunakan persamaan yang didapat pada percobaan 1)
5. Tentukan nilai massa jenis benda (ρb) untuk masing – masing percobaan dengan
menggunakan balok kayu, balok aluminium, serta bola pingpong berisi air! (Petunjuk :
g = 9,8 m/s2)

6. Bandingkan massa jenis benda (ρb) yang telah kamu dapatkan dari perhitungan
dengan massa jenis fluida yang digunakan (ρair = 1000 kg/m3)!

7. Bandingkan berat benda (Wu) dengan gaya apung (Fa) yang telah kamu dapatkan dari
perhitungan!

8. Bandingkan hasil percobaan dengan hipotesismu


Kesimpulan

Syarat untuk benda terapung adalah

Syarat untuk benda melayang adalah

Syarat untuk benda tenggelam adalah


DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, R. 2020. 'Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA Pada Hukum Archimedes'.
Jurnal Studi Keislaman Dan Ilmu Pendidikan, Vol. 8, No. 1.
Rohmayanti, RR., Kusairi, S., dan Hidayat, A. 2020. 'Penguasaan Konsep Hukum Archimedes Pada
Siswa Kelas XI dan XII SMA'. Jurnal Riset Pendidikan Fisika, Vol. 5, No. 2.
Sari, DP., Luthfi, A., dan Qosyim, A. 2013. 'Uji Coba Pembelajaran IPA Dengan LKS Sebagai
Penunjang Media Virtual Phet Untuk Melatih Keterampilan Proses Pada Materi Hukum
Archimedes'. Jurnal Pendidikan Sains e-Pensa, Vol. 01, No. 02.
Widodo, L., Yuliani, L., dan Parno, P. 2018. 'Penguasaan Konsep Pada Hukum Archimedes Siswa
SMA'. Jurnal Pendidikan, Vol. 3, No. 6.
KUNCI JAWABAN

PERCOBAAN 1

Rumusan Masalah

Bagaimana berat benda ketika diukur dalam suatu zat cair dengan berat benda tersebut
ketika diukur di udara?

Variabel :

Variabel bebas : massa beban.


Variabel terikat : berat benda di dalam fluida, berat benda di udara.
Variabel control : jenis zat cair, volume awal zat cair.

Hipotesis

Jika benda ditimbang dalam suatu zat cair maka beratnya berbeda ketika benda tersebut
ditimbang di udara karena adanya gaya angkat ke atas oleh zat cair.

Tabel Data Pengamatan

Massa Berat zat cair Volume zat


benda Berat Benda (N) Selisih yang cair yang
(gram) berat dipindahkan dipindahkan
Wu-Wf oleh benda (N) oleh benda
Wu ± ∆𝐖 Wf ± ∆𝐖
m ± ∆𝐦 (N) (m3)
Wtumpah ± ∆𝐖
Vtumpah ± ∆𝐕
50,0 ± 0,5 (8 ± 1) x 10-6
(5,0 ± 0,5) x 10-1 (4,0 ± 0,5) x 10-1 0,1 0,08 ± 0,50
(18 ± 1) x 10-6
100,0 ± 0,5 1,20 ± 0,05 1,10 ± 0,05 0,1 0,14 ± 0,50
150,0 ± 0,5 (24 ± 1) x 10-6
1,50 ± 0,05 1,30 ± 0,05 0,2 0,22 ± 0,50

Analisis Data dan Pembahasan

1. Coba bandingkan antara berat benda di udara (Wu) dan berat benda dalam zat cair
(Wf). Manakah yang lebih berat? Mengapa demikian?
Jawab :
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh bahwa berat benda di udara lebih besar
dibandingkan dengan berat benda di dalam zat cair (Wu > Wf ). Hal tersebut
dikarenakan ketika benda ditimbang di dalam zat cair, benda mendapatkan gaya
angkat ke atas oleh zat cair.
2. Di kenal dengan apakah selisih antara berat benda di udara (Wu) dan berat benda
dalam zat cair (Wf)?
Jawab :
Selisih antara berat benda di udara (Wu) dan berat benda dalam zat cair (Wf)
disebut dengan gaya angkat ke atas atau gaya apung.

3. Bagaimana kecenderungan data antara selisih berat benda di udara dan berat berat
benda dalam zat cair (data pada kolom 4) dengan berat zat cair yang dipindahkan
(data pada kolom 5)?
Jawab :
Data pada kolom 4 dengan data pada kolom 5 memiliki besar yang hampir sama.
Sehingga kecenderungan data antara selisih berat benda di udara dan berat berat
benda dalam zat cair dengan berat zat cair yang dipindahkan adalah sama besar.

4. Tuliskan hubungan-hubungan yang kalian dapatkan secara matematis!


Jawab :
Berdasarkan analisis data nomor 2 didapatkan : Wu – Wf = Fa
Berdasarkan analisis data nomor 3 didapatkan : Fa = Wtumpah

5. Gunakan hubungan-hubungan tersebut untuk menentukan massa jenis zat cair yang
digunakan dalam percobaan!
Jawab :
Massa jenis zat cair yang digunakan dalam percobaan dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan :
Fa = Wtumpah
Fa = mf . g
Fa = ρf . Vtumpah . g
𝐹𝑎
ρf = (ambil salah satu data hasil percobaan)
g . 𝑉𝑡𝑢𝑚𝑝𝑎ℎ

0,1
ρf =
9,8 . 8 𝑥 10−6

ρf = 1275,5 kg/m3

6. Bandingkan hasil percobaan dengan hipotesismu!


Hipotesis diterima.
Kesimpulan

Berdasarkan percobaan diperoleh persamaan gaya apung yaitu

Fa = Wu – Wa
Fa = Wtumpah

Sehingga bunyi Hukum Archimedes berdasarkan persamaan tersebut adalah

“Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan
mendapat gaya yang disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair yang
dipindahkannya”

PERCOBAAN 2

Rumusan Masalah

Bagaimana benda bisa terapung, tenggelam, atau melayang di dalam air?

Variabel :

Variabel bebas : jenis benda


Variabel terikat : berat benda di dalam fluida, berat benda di udara.
Variabel control : jenis zat cair, volume awal zat cair.

Hipotesis

• Jika gaya apung sama besar dengan gaya berat maka benda terapung.
• Jika gaya apung lebih kecil dari gaya berat maka benda tenggelam.
• Jika gaya apung sama besar dengan gaya berat maka benda melayang.

Tabel Data Pengamatan

No Nama benda Wu ± ∆𝐖 Wf ± ∆𝐖 V0 ± ∆𝐕 Vt ± ∆𝐕
(N) (N) (ml) (ml)

1 Balok Aluminium (2,0 ± 0,5) x 10-1 (1,0 ± 0,5) x 10-1 200 ± 1 204 ± 1

2 Balok kayu (2,0 ± 0,5) x 10-1 (0,0 ± 0,5) x 10-2 200 ± 1 202 ± 1

3 Bola pingpong (3,0 ± 0,5) x 10-1 (0,0 ± 0,5) x 10-2 200 ± 1 200 ± 1
berisi air
Analisis Data dan Pembahasan

1. Setelah kamu masukkan ke dalam fluida (air), berada dalam keadaan apakah benda-
benda tersebut?
Jawab :
Balok kayu: terapung
Bola pingpong berisi air : melayang
Balok aluminium: tenggelam

2. Tentukan nilai gaya apung (Fa) untuk masing – masing percobaan dengan
menggunakan balok kayu, balok aluminium, serta bola pingpong berisi air!
(Petunjuk : menggunakan persamaan yang didapat pada percobaan 1)
Jawab :
Balok kayu
Fa = Wu – Wf

= 0,2 N – 0 N

= 0,2 N

Bola pingpong berisi air


Fa = Wu – Wf

= 0,3 N – 0 N

= 0,3 N

Balok aluminium
Fa = Wu – Wf
= 0,2 N – 0,1 N

= 0,1 N

3. Tentukan nilai massa benda (mb) untuk masing – masing percobaan dengan
menggunakan balok kayu, balok aluminium, serta bola pingpong berisi air!
(Petunjuk : g = 9,8 m/s2)
Jawab :
Balok kayu
𝑊
mb = 𝑏
𝑔

0,2
=
9,8

= 0,02 kg
Bola pingpong berisi air
𝑊𝑏
mb =
𝑔
0,3
=
9,8

= 0,03 kg

Balok aluminium
𝑊𝑏
mb =
𝑔
0,2
=
9,8

= 0,02 kg

4. Tentukan nilai volume benda (Vb) untuk masing – masing percobaan dengan
menggunakan balok kayu, balok aluminium, serta bola pingpong berisi air!
(Petunjuk : menggunakan persamaan yang didapat pada percobaan 1)
Jawab :
Balok kayu
Fa = ρair× g ×1/4Vb
0,2 = 1000 ×10 × 1/4Vb
0,2 N = 10000 × ¼ Vb
2 = ¼ Vb
100000

8
Vb =
100000

Bola pingpong berisi air


Fa = ρair g Vb
0,3 N = 1000 ×10 × Vb
3
Vb =
100 000

Balok aluminium
Fa = ρair g Vb
0,1 N = 1000 ×10 × Vb
1
Vb =
100 000
5. Tentukan nilai massa jenis benda (ρb) untuk masing – masing percobaan dengan
menggunakan balok kayu, balok aluminium, serta bola pingpong berisi air!
(Petunjuk : g = 9,8 m/s2)
Jawab :
Balok kayu
𝑚𝑏
ρb =

𝑉𝑏

0,02
= 8
100.000

= 250 kg/ m3
Bola pingpong berisi air
𝑚𝑏
ρb =
𝑉𝑏

0,03
= 3
100.000

= 1000 kg/m3

Balok aluminium
𝑚𝑏
ρb =
𝑉𝑏

0,02
= 1

100.000

= 2000 kg/m3
6. Bandingkan massa jenis benda (ρb) yang telah kamu dapatkan dari perhitungan
dengan massa jenis fluida yang digunakan (ρair = 1000 kg/m3)!
Jawab :
Balok kayu
ρb = 250 kg/ m3
ρair = 1000 kg/m3
Sehingga ρb < ρair

Bola pingpong berisi air


ρb = 1000 kg/m3
ρair = 1000 kg/m3
Sehingga ρb = ρair
Balok aluminium
ρb = 2000 kg/m3
ρair = 1000 kg/m3
Sehingga ρb > ρair
7. Bandingkan berat benda (Wu) dengan gaya apung (Fa) yang telah kamu dapatkan
dari perhitungan!
Jawab :
Balok kayu
Wu = 0,2 NFa
= 0,2 N
Sehingga Wu = Fa

Bola pingpong berisi air


Wu = 0,3 NFa
= 0,3 N
Sehingga Wu = Fa

Balok aluminium
Wu = 0,2 NFa
= 0,1 N
Sehingga Wu > Fa

8. Bandingkan hasil percobaan dengan hipotesismu!


Jawab :
Hipotesis diterima.

Kesimpulan

Syarat untuk benda terapung adalah

• W = Fa
• ρbenda < ρzat cair

Syarat untuk benda melayang adalah

• W = Fa
• ρbenda = ρzat cair

Syarat untuk benda tenggelam adalah


• W > Fa
• ρbenda > ρzat cair

Anda mungkin juga menyukai