Anda di halaman 1dari 5

BULLYING

(Melumpuhkan Psikis)

Perundungan atau biasa kita kenal dengan Bulying dapat terjadi dimana saja dan kapan saja tanpa
pandang bulu, tanpa pandang status, tanpa pandang tempat, dan tanpa pandang lingkup, entah itu
dalam lingkup keluarga,Pendidikan ,institusi ataupun dimasyarakat,Bullying tak sesederhana yg kita
lihat. Ada banyak dampak serius yang dapat ditimbulkan oleh peristiwa ini, tak hanya merugikan
secara materi dan fisik, bullying juga dapat menyebabkan gangguan mental yg dapat mempengaruhi
kepribadian korbannya, inilah sepenggal kisah yang akan ditampilkan oleh…..Yang bertajub
“Bulying melumpuhkan Psikis “

Adegan 1 : ( Menari dan si korban Bulying)

A : sejuknnya malam ini,banyak bintang..

Adegan 2 : “Muncullah 2 orang kekasih di taman”

B : Aduh lama betul yah yang lain, tapi ga apa apa sih sayang

B : ihh ga usah terlalu dekat dekat yah, kamu kan ga kerja ga punya uang,
( kemudian duduklah ditaman )
Adegan 3 : “ Tak lama kemudian datanglah temannya “

C : Woy !!! Berdua aja

B : Apa apaan sih kalian ngagetin ajah

C : baru berdua aja yang datang, mana yang lain ??

D : Iya nih belum datang juga mereka yah !

Adegan 4 : (datanglah beberapa temannya )

E : Hey udah nunggu lama yah, Sorrylah telat, dijalan macet loh.

C : Ah alas an aja !!!

E : Hmm.. kita mau ngapain nih,, masa duduk aja

F : iya nih ngapain kek,,

B : Ihhhjhh….Aku haus banget nih , Ada yang jual minum, ga sih


Adegan 5 : (Muncullah si pengasong)

E : ehh eh itu ada yang jual minuman .

F : Ya udah sini aku yang belikan !!

B : Ya udah sini minumannya


(sedang meminum dan memuntahkannya )
Kamu jual minuman apa sih ?? Ga ENAK Banget !!

F : ( kemudian membanting dagangan pengasong diikuti perundungan yang lainnya )

B : Eh EEE,,, sudah sudah sudah ayo kita pergi aja, Ga usah dibayar minumannya, jual minuman kok

gak enak, apaan tuh !! (sambil menendang minuman yang terjatuh di tanah )

Adegan 5 : “Tinggallah si pengasong terbaring lemah di tanah setelah jualannya di hamburkan dan
uang jualannya raib di rampas pemuda itu “

Epilog : “Hari itu Cecep pulang ke rumah dengan kondisi yang sangat memprihatinkan ,uang
dagangannya dirampas, kondisinya babak belur, baju yang ia kenakan compang camping
tak karuan, Sejujurnnya ia takut untuk pulang, namun apa daya tubuhhnnya sudah lemah
dan kesakitan.

Adegan 6 : (munccullah ibu cecep )

G : Astaga ,,cucian dari tadi ga selesai selesai..,Badan pegel pegel, duh ! Tiap hari lipatin baju
orang, cuciin baju orang, mana bayarannya sedikit lagi, kalo gini terus , Kapan aku jadi orang
kaya. Oh iya !! Nasi sisa kemarin masih ada gak yah,kasihan si cecep belum makan, yah
walaupun sebenernnya anak itu gak bisa diandalkan, seenggaknnya aku masih ada rasa
kasihan sedikit, Maksudnnya biar dia jualan terus tiap hari.

A : (datanglah si Cecep )
Assalamualaikum..

G : Waalaikum..sa….lam

A : Cecep pulang bU !

G : Cecep, itu kok ! Kenapa barang dagangan kamu masih tersisa ?

A : Maaf Bu !

G : Mana Uangnnya !!

A : Gak ada Bu ! tadi, tadi cecep di palakin terus cecep di….

G : Shshshhsh…. Ibu gak butuh yah Penjelasan kamu cecep ! Ibu Cuma butuh uang hasil dari
jualan kamu, oh ! atau jangan jangan duitnnya kamu pakai sendiri ? iyah ??

A : Nggak bu !Beneran

G : Bohong kamu ! Mana uangnnya, mana ?


Cecep ? ibu tanya mana uangnnya, Ibu tanya mana uangnnya (kemudian telinga cecep
dijewer)

A : Nggak ada bu ,nggak ada !

G : Oh oh oh…oh. Berani kamu yah ngelawan ibu. He asal kamu tau yah, kamu itu lahir bukan
karena kehendak bapak atau ibu ,gara gara kamu bapak sudah tak kerja lagi. Lagian kenapa
sih kamu terlahir cacat ah kenapa ??

Adegan 7 : “ datanglah si bapak yg mulutnnya penuh dengan bau minuman keras “

H : WOYY !! apa Ini ribut ribut

G : Mas !! masuk rumah itu pakai salam…

H : AHH diam !
Mana uang ( sambil memukulkan jaketnnya kea rah Cecep )
mana uang, kalo bapak ngomomg itu diliat ! liat he liat !

G : Kenapa mass ! baru pulang judi ?? Judi terus judi terus ,menang nggak, kalah iyah ,gimana sih
mas ?

H : Shhht !! kamu diam yah diam !!kerjaannya Cuma buruh cuci tapi perintah perintah suami,
kamu janji bahwa kamu abis kerja punya bayaran kan, mana ? (si cecep melerai ibu dan
bapaknnya yang bertengkar )

G : Heh mas ! kamu itu disini kepala keluarga, masa idupin anak sama istri kamu gak bisa, kamu
gimana sih mas ?

H : ahh..(sambil menampar istrinnya ) istri sama anak sama aja, gak ada gunannya, setiap pulang
kerumah bawaannya ribut aja ,. Tau gini gak usah pulang ke rumah sekalian

G : Keterlaluan kamu mas !!!

A : (cecep menghampiri ibunnya yang sedang tersungkur di lantai ) Ibu gak apa apa ?

G : Eh..sudah sudah sudah sudah…. Ibu itu ga butuh pembelaan dari kamu, mending sekarang
kamu pergi menjual (kemudian mengambil barang jualan untuk cecep )ini kamu lanjut jualan
sekarang juga , Awas, kalau sampai kamu berani beraninnya pulang dengan barang dagangan
kamu yang masih tersisa, ibu bakal bikin kaki kamu yang satunya juga cacat ! cepat, cepat
cecep, Tunggu apa lagi .

A : (kemudian cecep meninggalkan ibunya )


G : Ukhh lama lama bisa mati tekanan aku, anak sama suami sama aja, sama sama gak berguna

Epilog : Sudah jatuh tertimpa tangga, sudah habis babak belur dijalan, pulang ke rumah malah
disiksa sama kedua orang tuannya , dan sekarang cecep malah diperintahkan lagi oleh
ibunnya untuk berjualan dengan dagangan yang tersisa.

Adegan 8 ( di taman dengan beberapa pemuda yang berpapasan dengan si cecep )

B : Aduhh bosan banget nih, kita mau kemana yah

pemuda : eh itukan penjual yg kemarin (sambil menghampiri si cecep dan terjadilah penyiksaan,
adegan pemukulan bajunnya di robek )
A : ( si cecep terbaring lemah di tanah setelah di siksa)

A : Hidup tanpa makna ,, bayangkan,,,bayangkan !!Bayangkan betapa hinannya, harga diriku


dicela, tubuhku berkobar dimana saja. Frustasi , frustasi sudah pasti, Hidup namun mati di
dunia yang fana ini. Aku ingin bahagia 3x !! aku ingin bahagia dalam dimensi yang berbeda

atau dilain masa

Epilog : Tekanan mental dan batin yang ia rasakan semakin menyiksa seolah olah mencekiknnya
perlahan lahan , cecep pun memutuskan pulang dalam kondisi yang sangat emosional

Adegan 9 : (pulanglah sang bapak yang sedang mabuk ke rumah dan tidur disusul cecep yg baru saja

datang )

A : Semua orang menganggapku bencana ,akan kubuat bencana ini menjadi kenyataan, (sambil
memegang pisau cecep menusuk bapaknnya yang sedang tertidur serta datanglah ibunnya )

G : pak kamu dimana pak ? dimana sih pak ?? ( kaget)


cecep kamu apakan bapak kamu ? Heh kamu jangan macam macam yah sama ibu ! kamu
apakan bapak kamu , cecep, cecep !!

A : ( kemudian cecep menusuk ibunya dengan pisau yang dia pegang, kemudian cecep
merangkakk memanggil kedua orang tuannya dengan histeris seolah takt ahu apa yang
barusan dia lakukan )

A : Pak ! Bu ! AKu menyesal ( kemudian menuju ke kursi dan mengakhiri hidupnnya )

Epilog : Tak ada yang lebih rapuh dari hati yang lemah namun dipaksa untuk Tangguh tak ada yang
lebih jahat dari lisan perenggut nyawa terjerat , sedangkan dikala emosi memang
menciptakan duri untuk diri kita sendiri, kekerasan tidak akan berakhir penyelesaian
melainkan bekal menuju penyesalan, emosi menggelapkan hati,melenyapkan orang yang
kita sayangi.
Kasus Bully bukanlah semata mata masalah yang sederhana ,dampaknnya bertebaran
dimana mana ,baik korban maupun pelakunya, kecemasan dan rasa bersalah terus
menghantui setiap waktu ,jagalah ucapan dan hiduplah dengan tidak menjunjung
penindasan, cegahlah emosi dan berhati hatilah dalam mengambil tindakan serta jangan lupa
untuk mendekatkan diri pada Tuhan .

Anda mungkin juga menyukai