Anda di halaman 1dari 71

SKRIPSI

PENGARUH SENAM KAKI DIABETES TERHADAP


PERUBAHAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN
DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS
TAMALANREA JAYA

INAYAH NURUL ILMI.M


NH0118032

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


SIKES NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
MEI 2022
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:


Nama : Inayah Nurul Ilmi.M
NIM : NH0118032
Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi : Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap Perubahan
Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Di
Puskesmas Tamalanrea Jaya

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah asli dan belum pernah di ajukan
untuk mendapatkan gelar akademik Sarjana Keperawatan di STIKES Nani
Hasanuddin maupun di perguruan tinggi lain. Skripsi ini itdak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis
dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
dan di cantumkan dalam daftar pustaka atau rujukan.
Apabila di kemudian hari ada klaim dari pihak lain maka akan menjadi
tanggung jawab saya sendiri, bukan tanggung jawab dosen pembimbing atau
pengelola program studi S1 Keperawatan STIKES Nani Hasanuddin dan saya
bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan peraturan yang berlaku,
termasuk pencabutan gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) yang telah saya peroleh.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada
paksaan dari pihak manapun.

Makasaar, 01 September 2022


Yang mengatakan,

___________________________
(Inayah Nurul Ilmi.M)
HALAMAN PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa hasil penelitian dengan
judul “Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap Perubahan Kadar Gula Darah
Pada Pasien Diabetes Melitus Di Puskesmas Tamalanrea Jaya” telah disetujui
untuk disajikan dihadapan tim penguji pada seminar proposal penelitian Program
Studi Sarjana Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nani
Hasanuddin Makassar untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan.

Makassar, 06 Juni 2022


Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II

Syaifuddin Zainal, SKM.,S.Kep.,Ns.,M.Kes Andi Fajriansih, S.Kep.,Ns.,M.Kep


NIIDN. 0916017901 NIDN. 0924048603

Ketua Program Studi Sarjana


Ilmu Keperawatan

Indra Dewi, S.Kep.,Ns.,M.Kes


NIDN. 0929128501
HALAMAN PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa hasil penelitian dengan
judul “Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap Perubahan Kadar Gula Darah
Pada Pasien Diabetes Melitus Di Puskesmas Tamalanrea Jaya” telah disetujui
untuk disajikan dihadapan tim penguji pada seminar hasil penelitian Program
Studi Sarjana Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nani
Hasanuddin Makassar untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan.

Makassar, 01 September 2022


Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II

Syaifuddin Zainal, SKM.,S.Kep.,Ns.,M.Kes Andi Fajriansih, S.Kep.,Ns.,M.Kep


NIIDN. 0916017901 NIDN. 0924048603

Ketua Program Studi Sarjana


Ilmu Keperawatan

Indra Dewi, S.Kep.,Ns.,M.Kes


NIDN. 0929128501
HALAMAN PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa hasil penelitian dengan
judul “Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap Perubahan Kadar Gula Darah
Pada Pasien Diabetes Melitus Di Puskesmas Tamalanrea Jaya” telah disetujui
untuk disajikan dihadapan tim penguji pada Sidang Tutup Program Studi Sarjana
Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nani Hasanuddin Makassar
untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan.

Makassar, 11 September 2022


Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II

Syaifuddin Zainal, SKM.,S.Kep.,Ns.,M.Kes Andi Fajriansih, S.Kep.,Ns.,M.Kep


NIIDN. 0916017901 NIDN. 0924048603

Ketua Program Studi Sarjana


Ilmu Keperawatan

Indra Dewi, S.Kep.,Ns.,M.Kes


NIDN. 0929128501
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh:


Nama : Inayah Nurul Ilmi.M
NIM : NH0118032
Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi : Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap Perubahan
Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Di
Puskesmas Tamalanrea Jaya

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima


sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Keperawatan, Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan STIKES
Nani Hasanuddin Makassar yang diselenggarakn di Makassar Pada

Tim Penguji
Pembimbing I : Syaifuddin Zainal, SKM.,S.Kep.,Ns.,M.Kes (....................)
NIDN. 0916017901
Pembimbing II : Andi Fajriansih, S.Kep.,Ns.,M.Kep (....................)
NIDN. 0924048603
Penguji I : Amriati Mutmainna, S.Kep.,Ns.,MSN (....................)
NIDN. 0929069101
Penguji II : Sri Darmawan, SKM.,M.Kes (....................)
NIDN. 0923087803

Ketua STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Sri Darmawan, SKM.,M.Kes


NIDN. 0923087803
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Keperawatan, Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan, STIKES Nani
Hasanuddin Makassar. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini,
sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya
mengucapka terima kasih kepada:
1. Mahyuddin dan Rosnah selaku orang tua saya yang selalu memberikan saya
Doa, dukungan, kesempatan dan bimbingan dalam menjalani hidup, persoalan
hidup juga persoalan perkuliahan saya selama ini. Almh. Hj. ST Nurhayati
selaku oma tercinta saya yang semasa hidup selalu menunggu saya untuk
menyelesaikan perkuliahan, Nurul Syamsul Rijal selaku suami tercinta saya
yang selalu membantu saya meluangkan waktunya untuk saya, memberikan
saya support selama penyusunan skripsi ini, Hanum Salsabila dan Muhammad
Rayyan Biruni selaku adik-adik saya yang selalu setia menunggu, mendoakan
dan memberikan saya support selama penyusunan skripsi ini.
2. Yahya Haskas, SH.,M.Kn.,M.M.Kes selaku Ketua yayasan Pendidikan Nani
Hasanuddin Makassar yang telah memberikan saya kesempatan untuk
melangsungkan pendidikan saya di jenjang S1 Ilmu Keperawatan.
3. Sri Darmawan, SKM.,M.Kes selaku Ketua STIKES Nani Hasanuddin yang
telah membantu mengadakan segala fasilitas kepada saya selama saya
menempuh studi S1 Ilmu Keperawatan.
4. Indra Dewi, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan
yang telah banyak membantu dan membimbing saya pada saat saya berproses
di STIKES Nani Hasanuddin Makassar ini.
5. Syaifuddin Zainal, SKM.,S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Pembimbing I yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan skripsi ini.
6. Andi Fajriansih, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Pembimbing II yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Amriati Mutmainna, S.Kep.,Ns.,MSN selaku Penguji Utama yang telah
memberikan masukan dan saran yang membangun bagi saya dalam
menyempurnakan skripsi ini.
8. Sri Darmawan, SKM.,M.Kes selaku Penguji Eksternal yang telah
memberikan saran dan masukan yang membangun bagi saya dalam
menyempurnakan skripsi ini.
9. Sitti Nurbaya, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Penasehat Akademik (PA) yang telah
banyak membimbing saya, memberikan saran dan masukan mengenai dunia
perkuliahan dan memberikan solusi apabila ada masalah yang berkaitan
dengan akademik.
10. Pihak Puskesmas Tamalanrea Jaya yang telah banyak membantu dalam usaha
memperoleh data yang saya perlukan.
11. Teman-teman seperjuangan saya S1 Squad 2018 Keperawatan, terima kasih
atas kebersamaan yang terjalin selama ini dibangku perkuliahan.
Akhir kata, saya berharap semoga Allah SWT merahmati dan membalas
segala kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Makassar, 07 Agustus 2022

Penulis
ABSTRAK
INAYAH NURUL ILMI.M, Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap
Perubahan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas
Tamalanrea Jaya. (Dibimbing Oleh: Syaifuddin Zainal & Andi Fajriansih)

Diabetes Melitus adalah penyakit kumpulan gejala pada individu yang dapat
timbul dengan penyebab adanya peningkatan kadar gula darah yang merupakan
akibat dari kekurangan hormon insulin baik absolut maupun relative. Diabetes
ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi, gula darah sendiri adalah bahan
bakar universal sel-sel tubuh manusia dan memiliki fungsi sebagai sumber karbon
bagi sintesis sebagian besar senyawa lainnya. Salah satu penatalaksanaan yang
masih diteliti hingga saat ini dalam mempengaruhi kadar gula darah adalah latihan
senam kaki, senam kaki memiliki tujuan untuk memperbaiki sirkulasi arah yang
membuat nutrisi ke jaringan lebih lancar, memperkuat otot-otot kecil, mencegah
kelainan bentuk kaki, menguatkan otot betis dan otot paha juga dapat menurunkan
kadar glukosa darah bahkan dapat mengatasi keterbatasan gerak sendi yang sering
dialami oleh penderita Diabetes Mellitus. Tujuan penelitian untuk mengetahui
Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap Perubahan Kadar Gula Darah Pada
Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Tamalanrea Jaya. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one group
pretest post-test design. Pengambilan sampel yang dilakukan dengan metode uji t-
test paired samples test dengan 32 responden. Pengumpulan data memakai
instrumen penelitian lembar observasi dan di analisis datanya menggunakan uji
parametrik t-test paired samples test (ρ<0,05), serta analisis univariate dan
bivariate dengan melihat nilai significansi untuk mengetahui pengaruh senam kaki
diabetes terhadap penurunan kadar gula darah. Hasil analisis bivariate
menunjukan adanya pengaruh senam kaki diabetes terhadap penurunan kadar gula
darah (ρ=0,000). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh senam
kaki diabetes terhadap penurunan kadar gula darah.

Kata kunci: Diabetes melitus, senam kaki, kadar gula darah.


ABSTRACT
INAYAH NURUL ILMI.M, Effect of Diabetes Foot Exercises on Changes in
Blood Sugar Levels in Diabetes Mellitus Patients at the Tamalanrea Jaya Health
Center. (Supervised by: Syaifuddin Zainal & Andi Fajriansih)

Diabetes Mellitus is a collection of symptoms in individuals that can arise due to


an increase in blood sugar levels which is the result of a deficiency of the
hormone insulin, both absolute and relative. Diabetes is characterized by high
blood sugar levels, blood sugar itself is the universal fuel for the cells of the
human body and serves as a carbon source for the synthesis of most other
compounds. One of the treatments that are still being researched to date in
influencing blood sugar levels is foot exercises, leg exercises have the aim of
improving circulation, which makes nutrients to the tissues smoother, strengthens
small muscles, prevents foot deformities, strengthens calf muscles and thigh
muscles can also lower blood glucose levels and can even overcome the
limitations of joint motion that are often experienced by people with diabetes
mellitus. The purpose of the study was to determine the effect of diabetic foot
exercise on changes in blood sugar levels in patients with diabetes mellitus at the
Tamalanrea Jaya Public Health Center. This study uses a pre-experimental type of
research with a one group pretest post-test design approach. Sampling was carried
out using the t-test paired samples test method with 32 respondents. Collecting
data using an observation sheet research instrument and analyzing the data using a
parametric t-test paired samples test (ρ<0.05), as well as univariate and bivariate
analysis by looking at the significance value to determine the effect of diabetic
foot exercise on reducing blood sugar levels. The results of bivariate analysis
showed that there was an effect of diabetic foot exercise on reducing blood sugar
levels (ρ = 0.000). The conclusion in this study is that there is an effect of diabetic
foot exercise on reducing blood sugar levels.

Keywords: Diabetes mellitus, foot exercise, blood sugar levels.


DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ......................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Diabetes Melitus ............................................................. 5
B. Tinjauan Umum Kadar Gula Darah ......................................................... 10
C. Tinjauan Umum Senam Kaki Diabetes .................................................... 11
D. Kerangka Teori ......................................................................................... 17
BAB III. KERANGKA KONSEP, DEFENISI OPERASIONAL DAN
HIPOTESIS
A. Dasar Pemikiran Variabel Penelitian ....................................................... 18
B. Kerangka Konsep ..................................................................................... 18
C. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif ............................................. 19
D. Hipotesis ................................................................................................... 19
BAB IV. METODE PENELITIAN
A. Rencana Desain Penelitian ....................................................................... 21
B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 21
C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................... 21
1. Populasi .............................................................................................. 21
2. Sampel Penelitian ............................................................................... 21
a. Besar Sampel ................................................................................ 21
b. Sampling ...................................................................................... 21
c. Kriteria Sampel ............................................................................ 22
D. Alat atau Instrumen Penelitian ................................................................. 22
E. Uji Instrumen Penelitian .......................................................................... 22
1. Uji Validitas ....................................................................................... 22
2. Uji Reliabilitas ................................................................................... 22
F. Proses Pengumpulan Data ........................................................................ 22
G. Pengolahan dan Analisis Data .................................................................. 23
H. Etika Penelitian ........................................................................................ 23
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 25
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 31
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 32
D. Ilmplikasi Untuk Keperawatan ................................................................ 33
BAB VI. PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 34
B. Saran ......................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Defenisi Operasional ............................................................................... 19
Tabel 2 Karakteristik responden penelitian berdasarkan usia di Puskesmas
Tamalanrea Jaya ................................................................................................... 25
Tabel 3 Karakteristik responden penelitian berdasarkan jenis kelami di Puskesmas
Tamalanrea Jaya ................................................................................................... 26
Tabel 4 Karakteristik responden penelitian berdasarkan pendidikan terakhir di
Puskesmas Tamalanrea Jaya ................................................................................ 26
Tabel 5 Karakteristik responden penelitian berdasarkan pekerjaan di Puskesmas
Tamalanrea Jaya ................................................................................................... 27
Tabel 6 Karakteristik responden penelitian berdasarkan lama menderita DM di
Puskesmas Tamalanrea Jaya ................................................................................ 28
Tabel 7 Karakteristik responden penelitian berdasarkan komplikasi yang dialami
di Puskesmas Tamalanrea Jaya ............................................................................ 28
Tabel 8 Karakteristik responden penelitian berdasarkan mengonsumsi obat DM di
Puskesmas Tamalanrea Jaya ................................................................................ 29
Tabel 9 Distribusi frekuensi berdasarkan kadar gula darah pre senam kaki diabetes
pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Tamalanrea Jaya ......................... 29
Tabel 10 Distribusi frekuensi berdasarkan kadar gula darah post senam kaki
diabetes pasien di Diabetes Melitus di Puskesmas Tamalanrea Jaya .................. 30
Tabel 11 Pengaruh senam kaki diabetes terhadap kadar gula darah penderita
diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Tamalanrea Jaya tahun 2022 .................... 30
Tabel 12 Jadwal Penelitian
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Langkah 1 Senam Kaki Diabetes ........................................................ 12
Gambar 2 Langkah 2 Senam Kaki Diabetes ........................................................ 13
Gambar 3 Langkah 3 Senam Kaki Diabetes ........................................................ 13
Gambar 4 Langkah 4 Senam Kaki Diabetes ........................................................ 14
Gambar 5 Langkah 5 Senam Kaki Diabetes ........................................................ 14
Gambar 6 Langkah 6 Senam Kaki Diabetes ........................................................ 15
Gambar 7 Langkah 7 Senam Kaki Diabetes ........................................................ 15
Gambar 8 Langkah 8 Senam Kaki Diabetes ........................................................ 16
Gambar 9 Langkah 9 Senam Kaki Diabetes ........................................................ 16
Gambar 10 Kerangka Teori .................................................................................. 17
Gambar 11 Kerangka Konsep Penelitian ............................................................. 18
DAFTAR SINGKATAN
No Istilah Singkatan dari
1 DM Diabetes Melitus
2 DMT1 Diabetes Melitus Tipe 1
3 DMT2 Diabetes Melitus Tipe 2
4 WHO World health Organization
5 IDF International Diabetes Federation
6 RISKESDAS Riset Kesehatan Dasar
7 HIV Human Immunodeficiency Virus
8 AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome
9 IDDM Insulin Dependent Diabetes Melitus
10 IMT Indeks Masa Tubuh
11 TGT Toleransi Glukosa Terganggu
12 GDPT Gula Darah Puasa Terganggu
13 PJK Penyakit Jantung Koroner
14 GDS Gula Darah Sewaktu
15 GDP Gula Darah Puasa
16 GD2PP Gula Darah 2 Jam PostPrandial
17 TTGO Tes Toleransi Glukosa Oral
18 DSME Diabetes Self Management Education
19 f Frekuensi
20 SD Sekolah Dasar
21 SMP Sekolah Menengah Pertama
22 SMA Sekolah Menengah Atas
23 PT Perguruan Tinggi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Personalia dan Jadwal Penelitian
Lampiran 2 Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 3 Lembar Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 4 Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 5 Surat Pengambilan Data Awal
Lampiran 6 Surat Pengantar Penelitian
Lampiran 7 Surat Izin Penelitian DPMPTSP Provinsi Sulawesi Selatan
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian Kesbangpol Kota Makassar
Lampiran 9 Surat Izin Penelitian Dinas Kesehatan Kota Makassar
Lampiran 10 Surat Keterangan Penelitian Puskesmas Tamalanrea Jaya
Lampiran 11 Surat Rekomendasi Persetujuan Etik
Lampiran 12 Master Tabel
Lampiran 13 Hasil Penelitian Menggunakan SPSS
Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 15 Daftar Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Melitus didefisniskan adalah penyakit kumpulan gejala
pada individu yang dapat timbul dengan penyebab adanya peningkatan
kadar gula darah yang merupakan akibat dari kekurangan hormon
insulin baik absolut maupun relative (Yusran et al., 2020).
Menurut Dita dalam jurnalnya mengatakan Diabetes Melitus
merupakan suatu penyakit bersifat menahun yang diketahui dengan
adanya gejala peningkatan kadar glukosa dalam darah (kadar gula
darah) melampaui batas normal yang perinciannya; kadar Gula Darah
Sewaktu (GDS) sama atau lebih dari 200mg/dL kadar Gula Darah
Puasa (GDP) di atas atau sama dengan 126mg/dL (Dita, 2017).
Diabetes ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi, gula darah
sendiri adalah bahan bakar universal sel-sel tubuh manusia dan
memiliki fungsi sebagai sumber karbon bagi sintesis sebagian besar
senyawa lainnya. Semua jenis sel yang ada dimanusia memakai
glukosa untuk mendapatkan energi. Kadar glukosa darah dapat
dipengaruhi oleh faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen yakni
hormonal factor contohnya hormon insulin, glukagon, kortisol dan
sistem reseptor pada otot dan sel hati. Faktor eksogen adalah jenis dan
jumlah makanan yang dikonsumsi manusia juga aktivitas fisik yang
dilakukan manusia (Putra, 2017).
Salah satu penatalaksanaan yang masih diteliti hingga saat
ini dalam mempengaruhi kadar gula darah adalah latihan senam kaki,
senam kaki memiliki tujuan untuk memperbaiki sirkulasi arah yang
membuat nutrisi ke jaringan lebih lancar, memperkuat otot-otot kecil,
mencegah kelainan bentuk kaki, menguatkan otot betis dan otot paha
juga dapat menurunkan kadar glukosa darah bahkan dapat mengatasi
keterbatasan gerak sendi yang sering dialami oleh penderita Diabetes
Mellitus, alasan mengapa hanya kaki yang digerakan bukan seluruh
anggota tubuh pasien DM pada saat melakukan Senam Kaki Diabetes
adalah karena kebanyakan orang yang menderita DM saat kadar
gulanya tinggi maka kaki mereka sering kehilang sensitifitasnya
(Nurlinawati et al., 2018).
Penelitian yang dilakukan oleh Sari pada tahun 2018
mengatakan bahwa adanya pengaruh senam kaki Diabetes Mellitus
terhadap kadar gula darah penderita Diabetes Mellitus di Dusun
Candimulyo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. Sepuluh
responden yang menderita Diabetes Mellitus mengalami penurunan
kadar gula darah sesudah senam sebanyak enam responden (60%).
Hasil uji dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test
mendapat hasil bahwa terdapat pengaruh senam diabetes mellitus
terhadap kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus (Yulianti &
Januari, 2021).
Dalam jurnal yang diteliti oleh Nopriani & Saputri, 2021
bahwa latihan senam kaki diabetes duanjurkan bagi penderita diabetes
melitus karena dapat terjadi peningkatan aliran darah yang membuat
jala-jala kapiler banyak yang terbuka dan akan lebih banyak tersedia
reseptor insulin yang menjadi lebih aktif yang bisa berpengaruh pada
penurunan glukosa darah pada pasien diabetes melitus. Latihan
jasmani bisa menurunkan kadar glukosa darah dikarenakan latihan
jasmani akan meningkatkan pemakaian glukosa pada otot yang aktif.
Latihan jasmani salah satunya yaitu senam kaki diabetes (Nopriani &
Saputri, 2021).
Sirkulasi darah yang normal sangat penting bagi penderita
diabetes melitus karena apabila kadar glukosa darah terlalu tinggi
dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, saraf, dan beberapa
komponen penyusun dinding pembuluh darah bisa menebal bahkan
bisa mengalami kebocoran. Akibat dari penebalan dinding pembuluh
darah ini adalah aliran darah yang menuju beberapa organ terhambat
dan menyebabkan penyakit seperti stroke, hipertensi, risiko patah
tulang, mata rabun, serangan jantung, gagal ginjal dan kerusakan
saraf. Gangguan saraf pada penderita diabetes terlihat dengan tanda,
tangan dan kaki sering kesemutan, sensasi terbakar, nyeri, dan lemah
karena fungsi saraf tepi yang terganggu akibat lonjakan gula darah
(Vika et al., 2021).
Menurut halaman website resmi Organisasi Kesehatan
Dunia atau disingkat WHO, pada tahun 2021 penderita Diabetes
adalah 536,6 juta jiwa (10,5%) (WHO, 2021). Sedangkan menurut
Kementrian Kesehatan RI, negara Indonesia dengan jumlah penduduk
179,72 juta penderita Diabetes tercatat 19,47 juta (10,6%) sehingga
Indonesia ada pada peringkat kelima didunia (Kemenkes, 2021).
Di Sulawesi Selatan pada tahun 2018 prevalensinya
diabetes (1,8%) dari semua penduduk dengan semua usia yakni 1,3%
di Kabupaten Wajo (2,19%) dan di Kota Makassar penderita DM
tercatat prevalensinya 1,73% (Riskesdas, 2018).
Pada Puskesmas Tamalanrea Jaya Kota Makassar
Diabetes Mellitus pada tahun 2021 jumlah penderita secara
keseluruhan 579 yang terdiri dari 254 laki-laki dan 325 perempuan,
dari tahun sebelumnya 2020 pernah mengalami penurunan dengan
total 149 (laki-laki 45, perempuan 104) dari 232 penderita Diabetes
tahun 2019 dengan penderita laki-laki berjumlah 49, perempuan 183
(Rekam Medis Penderita Diabetes Melitus di Puskesmas
Tamalanrea Jaya, n.d.).
Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan diatas salah satu
alasan ketertarikan peneliti meneliti judul ini adalah karena peneliti
ingin mengedukasi penderita DM bahwa ada cara lain yang dapat
menurunkan kadar gula darah selain minum obat yaitu dengan
berolahraga salah satunya adalah Senam Kaki Diabetes.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan diatas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Pengaruh Senam Kaki
Diabetes terhadap Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Mellitus di
Puskesmas Tamalanrea Jaya?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Senam
Kaki Diabetes terhadap Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes
Mellitus di Puskesmas Tamalanrea Jaya Kota Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan terutama bagi perkembangan ilmu Keperawatan,
terutama yang berkaitan dengan metode Senam Kaki Diabetes
terhadap Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes.
2. Secara Praktis
Metode Senam Kaki Diabetes dapat dijadikan sebagai
acuan melihat bagaimana Kadar Gula Darah penderita Diabetes
Melitus bisa diturunkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum tentang Diabetes Melitus
1. Definisi
Diabetes Mellitus merupakan penyakit metabolik yang diketahui
tandanya karena tingginya kadar gula dalam darah (hyperglikemia)
yang adalah akibat dari kekurangan sekresi insulin, gangguan aktifitas
insulin atau keduanya. Hyperglikemia kronik bagi penderita diabetes
berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau
kegagalan beberapa organ tubuh utamanya pada mata, ginjal, saraf,
jantung dan pembuluh darah (Zaenab, 2021).
2. Klasifikasi
Klasifikasi Diabetes Mellitus yang ideal berdasar pada
perawatan klinis, patologi dan epidemiologi secara umum
dikelompokkan menjadi empat kelompok, sebagai berikut:
a. Diabetes Melitus Tipe 1
Menurut WHO pada Jurnal Bioteknologi & Biosains
Indonesia Diabetes Melitus Tipe 1 (DMT1) terjadi pada saat
manusia berusia 31 tahun dan terdiagnosis diantara usia 31
hingga 60 tahun. Karakteristik klinik yang diamati adalah indeks
massa tubuh, penggunaan insulin dalam kurun waktu 12 bulan
setelah terdiagnosis dan peningkatan risiko ketoasidosis diabetic
(Dudi, 2021).
b. Diabetes Melitus Tipe 2
Kabel dkk mengatakan bahwa karena adanya perubahan
budaya, ekonomi dan sosial, maka populasi lanjut usia
mengalami peningkatan urbanisasi, perubahan pola makan atau
peningkatan konsumsi makanan olahan dan gula pada manusia,
obesitas, aktivitas fisik yang kurang, gaya hidup yang tidak
sehat, malnutrisi pada janin, paparan hyperglikemia pada janin
saat kehamilan (Dudi, 2021).
c. Diabetes Melitus Gestasional
Menurut Gupta pada Jurnal Bioteknologi & Biosains
Indonesia, Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi
hanya pada saat masa kehamilan dan biasanya terjadi di
trimester ke-dua dan ke-tiga saat hamil dikarenakan hormon
yang disekresi plasenta menghambat kerja insulin. Sekitar 30-
40% penderita diabetes gestasional berkembang menjadi
Diabetes Melitus Tipe 2 (Dudi, 2021).
d. Diabetes Melitus Spesifik Lain
Menurut Gupta pada Jurnal Bioteknologi & Biosains
Indonesia Diabetes spesifik lain adalah diabetes yang
berhubungan dengan genetik, penyakit pada pankreas,
gangguan hormonal dan penyakit lain atau adanya pengaruh
penggunaan obat-obatan missal glukokortikoid, pengobatan
HIV/Aids juga antipsikotik atipikal (Dudi, 2021).
3. Etiologi
a. Diabetes Melitus Tipe 1
Terjadi karena adanya faktor genetik (keturunan) dan reaksi
alergi. Mengakibatkan insulin yang ada dalam tubuh menjadi
kurang bahkan tidak ada, penumpukan gula darah dalam tubuh
karena tidak adanya pengangkutan ke sel. Karena hal demikian
dibuthkan disuplai insulin dari luar tubuh yang menyebabkan
DMT1 dikenal dengan IDDM (Insulin Dependent Diabetes
Melitus) (Rara et al., 2019)
b. Diabetes Melitus Tipe 2
DMT2 dapat terjadi karena rusaknya betha pancreas
keseluruhan atau sebagian, membuat proses sensekresi insulin
terganggu. Buruknya kualitas insulin atau tidak optimalnya fungsi
pankreas maka peningkatan glukosa darah ke sel-sel jaringan tubuh
dan otot menjadi tidak peka/sensitivitas pada insulin berkurang
yang disebut dengan resisten terhadap insulin atau adanya efek
respon jaringan terhadap insulin. (Rara et al., 2019).
c. Diabetes Melitus Gestasional
Penyebabnya karena keadaan dimana tubuh tidak mampu
memproduksi insulin dijumlah yang memadai pada masa
kehamilan, pembentukan hormon pada saat seorang wanita sedang
hamil beriringan dengan produksi hormon insulin yang
menyebabkan resistensi insulin dan nantinya akann berkembang
menjadi DMT2 (Rara et al., 2019).
d. Diabetes Melitus Tipe Spesifik Lain
Tidak termasuk dalam kategori diabetes atau dikenal
dengan Diabetes sekunder yang terjadi karena penyakit lain yang
mengganggu produksi insulin, kerja insulin atau kelainan pada
funsi sel betha (Rara et al., 2019).
4. Faktor Resiko
Terdapat dua factor resiko diabetes mellitus yakni faktor
risiko yang tidak dapat diubah dan yang dapat diubah. Faktor
resiko yang tidak dapat diubah seperti riwayat keluarga dengan
Diabetes Melitus, usia, etnik. Faktor risiko yang dapat diubah
adalah obesitas, kurangnya aktivitas fisik, hipertensi, dislipidemia
dan diet tidak sehat (Kurniawaty et al., 2016).
Faktor lainnya adalah, penderita sindrom metabolik,
memiliki riwayat Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) atau GDPT
(Gula Darah Puasa Terganggu), memiliki riwayat penyakit stroke,
PJK (Penyakit Jantung Koroner), konsumsi alkohol, faktor stres,
kebiasaan merokok, konsumsi kopi dan kafein (Kurniawaty et al.,
2016).
5. Manifestasi
Secara umum, manifefstasi klinik pada penderita Diabetes
keseluruhan adalah sama yakni poliuri (banyak kencing), polidipsi
(banyak minum), poliphagi (banyak makan), namun pada pasien
DMT1 di tandai dengan hiperglikemi, penurunan berat badan,
lelah, lemas, mata kabur, dan nyeri hebat didaerah lambung,
sedangkan pada DMT2 timbul gejala peningkatan berat badan,
kelelahan, luka sukar sembuh, gatal-gatal, infeksi, refraksi mata
mudah berubah, katarak, gejala saraf, gangguan serangan jantung.
Diabetes Melitus Gestasional gejalanya yaitu; banyak kencing,
banyak minum dan banyak makan Diabetes Melitus Tipe Spesifik
Lain memiliki gejala penurunan berat badan yang tidak dapat
dijelaskan sebabnya, adanya keluhan seperti lemah, kesemutan,
gatal, mata kabur dan disfungsi ereksi pada pria serta pruritus
vulva pada wanita (Rara et al., 2019).
6. Diagnostik
Pemeriksaan dilakukan dengan cara:
a. Memeriksa Gula Darah Sewaktu (GDS)
Gula darah sewaktu atau acak memiliki hasil normal > 200
mg/dL.
b. Pemeriksaan Gula Darah Puasa (GDP)
Gula darah puasa harus memiliki > 126 mg/dL (normal)
c. Pemeriksaan Gula Darah Dua Jam PostPrandial (GD2PP)
Gula darah 2 jam hasil normalnya adalah > 200 mg/dL
d. Pemeriksaan penunjang lain
Pemeriksaan HbA1c dengan hasil normal > 6,5% dan
melakukan pemeriksaan TTGO atau Tes Toleransi Glukosa
Oral (Lestari et al., 2021).
7. Kompikasi
Komplikasi Diabetes Melitus hanya merupakan suatu
kondisi klinis penyerta pada penderita dimana faktor utama adanya
komplikasi karena kadar gula darah yang tinggi dalam jangka
waktu yang lama. Kadar gula darah yang tinggi dalam kurun waktu
yang lama bisa mengarah ke penyakit yang dapat memengaruhi
jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, saraf dan gigi juga memiliki
resiko tinggi mengalami infeksi (Hariani et al., 2020).
8. Penatalaksanaan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Suciana et al.,
2019 ada lima pilar penatalaksanaan diabetes melitus yaitu pola
makan sehat, meningkatkan kegiatan jasmani (senam kaki
diabetes), menggunakan obat diabetes dan obat-obatan dalam
keadaan khusus secara aman dan teratur serta melakukan
pemantauan gula darah mandiri. Sama halnya dengan penelitian
yang dilakukan Chiptarini pada tahun 2014, bahwa pengetahuan
penatalaksanaan diabetes melitus dengan edukasi yang baik,
pengaturan pola makan, olahraga dan kepatuhan pengobatan
mempunyai dampak dalam menstabilkan kadar glukosa darah
(Suciana et al., 2019).
Tatalaksana diabetes dengan metode DMSE atau Diabetes
Self-Management Education merupakan komponen penting yang
memampukan penderita untuk dapat melakukan penatalaksanaan
pengelolaan penyakit DM yang dialami dan komplikasi yang bisa
saja mengancam nyawa penderita. Proses yang dasarnya
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan untuk merawat diri
penderita secara mandiri yang dilakukan dengan cara pencegahan
dini melalui tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan
penderita DM dalam melakukan perawatan terhadap dirinya sendiri
(Marbun et al., 2021).
DSME dilakukan baik individu dan kelompok. DMSE
dilaksanakan dengan empat sesi. Yang pertama membahas
mengenai pengetahuan dasar penderita mengenai DM seperti
definisi, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, patofisiologi
diagnosis, pencegahan, pengobatan dan komplikasi. Sesi ke-dua
pembahasan manajemen diet dan latihan fisik yang dapat
dilaksanakan. Sesi ke-tiga tentang perawatan kaki Diabetes, senam
kaki dan memonitoring yang perlu dilaksanakan penderita. Sesi ke-
empat tentang dukungan psikososial, manajemen stress dan akses
pasien difasilitas pelayanan kesehatan (Marbun et al., 2021).
B. Tinjauan Umum Tentang Kadar Gula Darah
1. Defenisi
Glukosa darah merupakan gula yang berada dalam darah
terbentuk dari karbohidrat yang ada pada makanan dan disimpan
sebagai glikogen dihati dan otot rangka. Otot akan memakai glukosa
pada aliran darah sebagai bahan bakar, jadi semakin dipakai maka
semakin rendah kadar gula darah. Glukosa darah mengalami
penurunan apabila melakukan aktifitas fisik dengan intensitas
sedang yang adalah latihan aerobik misalnya senam jantung sehat
dengan jalan kaki (Yunan et al., 2019).
2. Jenis dan Metode Pemeriksaan
Ada empat jenis pemeriksaan glukosa darah, Pemeriksaan
Gula Darah Sewaktu (GDS) dengan hasil normal > 200 mg/dL,
pemeriksaan Gula Darah Puasa (GDP) dengan nilai normal > 126
mg/dL, Pemeriksaan Gula Darah Dua Jam PostPrandial (GD2PP)
memiliki hasil normalnya adalah > 200 mg/dL dan Pemeriksaan
penunjang lain seperti Pemeriksaan HbA1c dengan hasil normal >
6,5% dan melakukan pemeriksaan TTGO atau Tes Toleransi
Glukosa Oral (Lestari et al., 2021).
Metode Pemeriksaan dilakukan sebagai berikut: Metode
glukosa oksidase (GOD-PAP) adalah metode pemeriksaan yang
spesifik saat mengukur kadar glukosa dalam serum atau plasma
dengan reaksi dari glukosa oksidase, Metode kimiawi yang
sekarang sudah sangat jarang digunakan akibat sensitifitas
pemeriksaannya yang kurang tinggi. Metode Strip adalah metode
sederhana yang telah banyak dipakai dilaboratorium dan masyarakat
Metode strip menggunakan sampel darah kapiler/ whole blood
dalam pengukuran glukosa dalam darah kapiler digunakan strip
katalisator spesifik (Norma et al., 2020).
3. Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan
Ada empat faktor yang mempengaruhi meningkatnya kadar
glukosa dalam darah. Faktor tersebut ialah umur, obesitas,
kepatuhan minum obat dan aktivitas fisik. Menurut hasil wawancara
dengan pimpinan salah satu Klinik di Kota Pariaman dan beberapa
pasien, ada enam faktor yang dapat diteliti dalam yakni usia, indeks
massa tubuh (IMT), asupan makanan, kepatuhann minum obat,
aktivitas fisik dan stress (Hasanah & Helma, 2019).
C. Tinjauan Umum Tentang Senam Kaki Diabetes
1. Definisi
Menurut IDF masalah kaki adalah masalah global dan tak ada
daerah didunia yang tidak melaporkan perkembangan luka di kaki
sebagai akibat utama dari diabetes dan neuropati juga perifer. Meski
banyak perkembangan di beberapa tahun terakhir ini yang menjadi
dorongan optimisme untuk memperbaiki perawatan kaki diabetik
pada masa depan, masih banyak yang perlu dilakukan sebab
sebagian besar kemajuan fokus pada perawatan yang baru bagi
komplikasi, bukan tindakan pencegahan (IDF, 2017).
Senam kaki merupakan kegiatan atau latihan pencegahan
terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah pada
kaki dan dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan
memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah adanya kelainan
bentuk kaki, dapat meningkatkan kekuatan otot paha dan mengatasi
keterbatasan pergerakan sendi (Dewi et al., 2018):
2. Tujuan
Ada beberapa tujuan dilakukannya senam kaki diabetes seperti
berikut (Dewi et al., 2018):
a. Memperbaiki sirkulasi darah dalam tubuh
b. Memperkuat otot-otot kecil yang terdapat pada tubuh
c. Mencegah adanya kelainan pada bentuk kaki
d. Meningkatkan kekuatan otot ekstermitas bawah yakni betis dan
paha
e. Mengatasi adanya keterbatasan gerak sendi
3. Indikasi
Adapun indikasi dari senam kaki diabetes sebagai berikut
(Dewi et al., 2018):
a. Senam kaki mampu dilakukan oleh seluruh pasien diabetes
mellitus baik tipe 1 maupun diabetes mellitus tipe 2
b. Ada baiknya bila diberikan kepada pasien sejak terdiagnosis
diabetes mellitus agar senam kaki menjadi tindakan
pencegahan sejak dini.
4. Cara atau Langkah
Menurut modul yang disusun Dewi dkk., 2018 ada sembilan
langkah dalam melakukan senam kaki diabetes mellitus, menurut
jurnal penelitian yang dilakukan Indirani et al., 2021 senam kaki
baiknya dilakukan sesuai dengan SOP (Standar Operasional
Prosedur) senam kaki dengan durasi 40 menit dan 4 kali dalam satu
minggu, sebagai berikut: (Dewi et al., 2018), (Indirani et al., 2021)
a. Pasien duduk tegak di kursi kaki menyentuh lantai, gerakan
kaki ke atas lalu ke bawah kemudian ulang sebanyak dua set
dikali sepuluh repetisi

Gambar 1
b. Mengangkat telapak kaki kiri ke atas yang bertumpu pada
tumit, gerakan memutar keluar dilakukan dengan pergerakan
pada telapak kaki lakukan sebanyak dua set dikali sepuluh
repetisi, lakukan bergantian pada kaki yang lain.

Gambar 2
c. Mengangkat kaki sejajar lalu gerakan kaki ke depan kemudian
ke belakang sebanyak dua set dikali sepuluh repitisi.

Gambar 3
d. Mengangkat kaki hingga sejajar dengan gerakan telapak kaki
ke depan dan ke belakang sebanyak dua set dikali sepuluh
repetisi.

Gambar 4
e. Luruskan salah satu kemudian angkat. Lalu putar pergelangan
kaki, lakukan gerakan seperti menulis di udara menggunakan
kaki dari angka nol sampai Sembilan dengan cara bergantian.

Gambar 5
f. Letakan satu lembar koran dilantai lalu bentuk kertas dengan
koran tersebut menjadi seperti bola dengan ke-dua belah kaki.

Gambar 6
g. Buka kembali Koran tersebut menjadi lembar semula dengan
kedua kaki. Gerakan ini dilakukan hanya sekali saja.

Gambar 7
h. Robek Koran menjadi dua lalu pisahkan ke-dua bagian Koran
di sobek menjadi bagian kecil-kecil dengan kedua kaki.

Gambar 8
i. Pindahkan Koran yang telah dirobek-robek dengan
menggunakan kedua kaki dan letakkan sobekkan kertas pada
bagian kertas yang utuh. Bungkus semua sobekan-sobekan
dengan kedua kaki menjadi bentuk bola.

Gambar 9
D. Kerangka Teori

Kadar Gula Darah Tinggi


(Hiperglikemia)

Faktor yang mempengaruhi:


umur, obesitas, gaya hidup,
kurangnya aktivitas fisik
(Hasanah & Helma, 2019).

Penatalaksanaan Non-Medis
1. Diet Rendah Gula dan
Karbohidrat
2. Latihan Fisik (Senam kaki dan
Yoga)
Penatalaksanaan Medis 3. DSME atau Diabetes Self
1. Pengobatan Insulin secara injeksi Manajemen Education (Suciana
2. Pemberian Obat Oral (Suciana et et al., 2019), (Marbun et al.,
al., 2019). 2021), (Kadek et al., 2021).

Kadar Gula Darah Terkontrol

Gambar 10 Sumber: (Kadek et al., 2021), (Suciana et al., 2019), (Hasanah &
Helma, 2019).
BAB II
KERANGKA KONSEP, DEFENISIS OPERASIONAL DAN HIPOTESIS
A. Dasar Pemikiran Variabel Penelitian
Diabetes mellitus adalah penyakit kumpulan gejala pada individu
yang dapat timbul dengan penyebab adanya peningkatan kadar
gula darah yang merupakan akibat dari kekurangan hormon insulin
baik absolut maupun relative dengan penyeybab utama rusaknya
pancreas baik secara utuh atau separuh. Untuk mengetahui lebih
jelasnya maka uraian variabel dipapakan seperti berikut:
1. Kadar Gula Darah
Kadar gula darah adalah glukosa yang beredar di dalam
darah yang dapat diketahui jumlahnya dengan melakukan
pengukuran kadar gula darah.
2. Senam Kaki Diabetes
Merupakan kegiatan atau latihan yang dilakukan yang
dilakukan oleh pasien Diabetes Melitus untuk membantu
melancarkan peredaran darah bagian kaki, memperkuat otot-
otot dan mencegah kelainan bentuk kaki.
B. Kerangka Konsep

Senam Kaki Diabetes Kadar Gula Darah

Gambar 11
Keterangan
Variabel Independen yang diteliti
Variabel Dependen yang diteliti
Hubungan yang diteliti
C. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif
1. Defenisi Operasional

Variabel Definisi
Parameter
Penelitian Operasional Alat ukur Skala

Kegiatan atau latihan


Memberikan terapi
yang dilakukan yang
senam kaki
dilakukan oleh pasien
Variabel terhadap penderita
Diabetes Melitus untuk
Independen Diabetes Melitus, Lembar
membantu melancarkan Ordinal
Senam Kaki Senam dilakukan 8 Observasi
peredaran darah bagian
Diabetes Kali 2 minggu
kaki, memperkuat otot-
dengan durasi 40
otot dan mencegah
menit.
kelainan bentuk kaki.
Terkontrol
= nilai Gula
Kadar glukosa
Darah
yang beredar di Nilai normal
Variabel sewaktu : <
dalam darah kadar gula
Dependen 200mg/dL
dengan darah Numerik
Kadar Gula Tidak
melakukan sewaktu : <
Darah terkontrol =
pengukuran kadar 200 mg/dL
nilai Gula
gula darah
Darah : >
200mg/dL
Tabel 1
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis pada penelitian ini adalah:
Hipotesis alternatif (H1): Ada pengaruh senam kaki
diabetes terhadap kadar gula darah pada pasien Diabetess Mellitus.
Hipotesis Nol (H0): Tidak ada pengaruh senam kaki
diabetes terhadap kadar gula darah pada pasien Diabetess Mellitus.
Jika Nilai α = tingkat signifikansi/margin error = 5% jadi
keputusannya jika probabilitas (nilai signifikansi) < 0,05 maka H0
diterima dan jika probabilitas (nilai signifikansi) > 0,05 maka H0
ditolak.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rencana Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pra-
eksperimental dengan pendekatan one group pretest post-test
design. Yang dimaksud dengan one group pretest post-test design
adalah jenis eksperimen yang semu yang mana hasil yang
diinginkan diukur 2 kali: sekali sebelum dan sekali sesudah
mengekspos kelompok peserta non-acak untuk
intervensi/perlakuan tertentu (Nursalam, 2016).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Tamalanrea Jaya Kota
Makassar pada bulan Juni 2022
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita yang
di diagnosis Diabetes Melitus di Puskesmas Tamalanrea Jaya
Kota Makassar. Jumlah populasi sebanyak 579.
2. Sampel penelitian
2.1 Besar Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan
menggunakan rumus Slovin, seperti berikut:
N .

2
n= 1+N(d )
Sehingga didapatkan 32 responden.
2.2 Sampling
Pengambilan sampel yang dilakukan dengan metode
uji t-test paired samples test. Uji t-test paired samples test
adalah teknik pengambilan sampel dengan uji parametric
yang bisa dipakai pada dua data yang berpasangan dengan
tujuan melihat adanya perbedaan rata-rata antara dua
sampel yang baling berpasangan (Nursalam, 2016).
2.3 Kriteria Sampel
Kriteria inklusi: Responden yang terdiagnosis Diabetes
Melitus di Puskesmas Tamalanrea Jaya
Kriteria ekslusi: Responden yang mengalami penurunan
kesadaran secara drastis saat penelitian
D. Alat atau Instrumen Penelitian
Alat atau instrumen untuk mendapat informasi dari
responden, yang dipakai peneliti adalah instrumen penelitian
Lembar Observasi. Untuk mengetahui adanya Pengaruh Seman
Kaki Diabetes terhadap Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes
Melitus di Puskesmas Tamalanrea Jaya Kota Makassar.
E. Uji Instrumen Penelitian
Lembar Observasi yang dipakai oleh peneliti ini pernah
dipakai dan diuji validitas dan reliabiltas sebelumnya maka peneliti
tidak lagi melakukan uji validitas dan reliabilitas pada lembar
observasi yang akan dipakai hanya saja peneliti menyesuaikan
lembar observasi ini agar relevan dan dapat dipakai sebagai
instrumen penelitian ini.
F. Proses Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data terjadi awalnya saat peneliti
mendapatkan izin dari Dosen Pembimbing I dan II diketahui
KaProdi Ilmu Keperawatan, peneliti mengajukan surat permohonan
izin penelitian untuk lokasi penelitian yaitu kepada Kantor Dinas
Kesehatan Kota Makassar yang dilanjutkan ke Puskesmas
Tamalanrea Jaya Kota Makassar. Setelah itu, peneliti mulai
melakukan pengumpulan data responden dengan menggunakan
lembar observasi yang dipandu oleh peneliti agar mendapatkan
informasi penelitian.
G. Pengelolaaan dan Analisis Data
Saat data terkumpul, peneliti memulai mengola dan analisa
data. Pengolahan data dilakukan penyuntingan (editing), mengubah
data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka (coding),
pemberian kode berguna dalam memasukkan data (data entry) dan
dilakukan pembetulan atau koreksi (data cleaning).
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan metode uji t-test paired samples test. Uji t-test
paired samples test adalah uji yang dipakai untuk membandingkan
rata-rata ke-dua sampel saat setiap pengamatan dalam satu sampel
dapat dipasangkan dengan pengamatan dalam sampel lainnya
(Nursalam, 2016).
H. Etika Penelitian
Etika penelitian mencakup perilaku peneliti atau perlakuan
peneliti terhadap subjek penelitian serta sesuatu yang dihasilkan
oleh peneliti bagi masyarakat. Peneliti dalam melakukan penelitian
hendaknya berpegang teguh pada etika penelitian, meskipun
penelitian yang dilakukan tidak merugikan atau membahayakan
subjek (Notoatmodjo, 2012). Secara garis besar dalam melakukan
penelitian prinsip yang harus dipegang adalah:
1. Kerahasiaan (Confidentiality)
Setiap orang memiliki hak dasar individu termasuk privasi
dan kebebasan individu dalam memberikan informasi. Oleh
sebab itu peneliti tidak boleh menampilkan informasi
mengenai identitas dan kerahasiaan subjek. Peneliti cukup
menggunakan coding sebagai pengganti identitas pasien
(Notoadmodjo, 2012). Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan coding untuk pengganti identitas responden.
2. Prinsip manfaat (benefit)
Sebuah penelitian hendakna memperoleh manfaat
semaksimal mungkin bagi masyarakat pada umumnya dan
subjek penelitian pada khususnya. Peneliti hendaknya
berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan bagi
subjek.
3. Prinsip keadilan dan keterbukaan (respect for justice on
inclusiveness) Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh
peneliti dengan kejujuran, keterbukaan dan keterhatihatian.
Untuk itu lingkungan peneliti perlu dikondisikan sehingga
memenuhi prinsip keterbukaan yaitu dengan menjelaskan
prosedur penelitian. Prinsip keadilan menjamin bahwa semua
subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang
sama, tanpa membedakan agama, etnis dan sebagainya
(Notoadmodjo, 2012). Dalam penelitian ini peneliti menjelaskan
prosedur penelitian pada semua responden (Notoadmodjo,
2012).
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan dilakukan pembahasan tentang hasil penelitian
studi lapangan yang berlangsung selama 1 bulan di Puskesmas Tamalanrea
Jaya yang bermula dengan data demografis responden penelitian meliputi
gambaran umum responden seperti usia, jenis kelamin, pendidikan
terakhir, pekerjaan, lama menderita DM, komplikasi yang diialami dan
mengonsumsi obat DM, analisis univariate yang meliputi variabel
penelitian kadar gula darah dengan senam kaki diabetes dan analisis
bivariate yakni melihat pengaruh senam kaki diabetes terhadap kadar gula
darah penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Tamalanrea Jaya,
hasil pengujian hipotesis ini dilakukan pengujian dengan uji t-test paired
samples test dengan memakai program pengolahan data SPSS versi 24
dengan penjelasan seperti dibawah ini:
1. Gambaran Umum Responden
a. Usia
Tabel 2
Karakteristik responden berdasarkan usia penderita diabetes
melitus tipe 2 di puskesmas tamalanrea jaya
Usia Frekuensi Presentase
45-55 14 43,8%
56-65 16 50%
66-76 2 6,2%
Total 32 100%
Sumber: Data Primer 2022
Berdasarkan tabel yang ada di atas dapat diketahui bahwa
mayoritas penderita diabetes melitus tipe 2 berusia 56-65 tahun
dengan presentase 50% dan presentase terendah ada pada usia 66-
76 tahun dengan presentase 6,2%, dari total 32 responden penderita
diabetes melitus tipe 2 di usia 45-55 tahun terdapat 14 orang dan
presentasenya 43,8%.
b. Jenis Kelamin
Tabel 3
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin penderita
diabetes melitus tipe 2 di puskesmas tamalanrea jaya
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
Laki-laki 9 28,1,%
Perempuan 23 71,9%
Total 32 100%
Sumber: Data Primer, 2022
Berdasarkan tabel yang ada di atas dapat diketahui bahwa
mayoritas penderita diabetes melitus tipe 2 berjenis kelamin
perempuan yakni 23 orang dengan presentase 71,9% dan
presentase terendah ada pada jenis kelamin laki-laki dengan
presentase 28,1%, dari total 32 responden penderita diabetes
melitus tipe 2 Puskesmas Tamalanrea Jaya.
c. Pendidikan Terakhir
Tabel 4
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir
penderita diabetes melitus tipe 2 di puskesmas tamalanrea jaya
Pendidikan Terakhir Frekuensi Presentase
Diploma/Sarjana/Doktor 2 6,3%
SMA 23 71,9%
SMP 6 18,8%
SD 1 3,1%
Total 32 100%
Sumber: Data Primer, 2022
Berdasarkan tabel yang ada di atas dapat diketahui bahwa
mayoritas penderita diabetes melitus tipe 2 pendidikan terakhir
adalah SMA adalah 23 orang dengan presentase 71,9% dan
tersedikit adalah lulusan SD yakni 1 orang dengan presentase 3,1%
dari total 32 responden penderita diabetes melitus tipe 2 Puskesmas
Tamalanrea Jaya terdapat 2 orang lulusan Diploma/Sarjana/Doktor
dengan presentase 6,3% dan 6 orang lulusan SMP dengan
presentase 18,8%.
d. Pekerjaan
Tabel 5
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan penderita
diabetes melitus tipe 2 di puskesmas tamalanrea jaya
Pekerjaan Frekuensi Presentase
PNS 2 6,3%
Swasta 23 71,9%
IRT 5 15,6%
Tidak Bekerja 2 6,3%
Total 32 100%
Sumber: Data Primer, 2022
Berdasarkan tabel yang ada di atas dapat diketahui bahwa
mayoritas penderita diabetes melitus tipe 2 pekerjaan adalah swasta
adalah 23 orang dengan presentase 71,9% dan tidak bekerja dengan
presentase 100% dari total 32 responden penderita diabetes melitus
tipe 2 Puskesmas Tamalanrea Jaya penderita dengan pprofesi PN
terdapat 2 orang dengan presentase 6,3% dan IRT 5 orang dengan
presentase 15,6%.
2. Analisis Data Univariate
a. Lama Menderita DM
Tabel 6
Karakteristik responden berdasarkan lama menderita diabetes
melitus tipe 2 di puskesmas tamalanrea jaya
Lama Menderita
Frekuensi Presentase
DM
1 sampai 4 tahun 17 53,1%
5 sampai 8 tahun 15 46,9%
Total 32 100%
Sumber: Data Primer, 2022
Berdasarkan tabel yang ada di atas dapat diketahui bahwa
mayoritas penderita diabetes melitus tipe 2 dengan lama menderita
sekitar 1 sampai 4 tahun adalah 17 orang dengan presentase 53,1%
dan 5 sampai 8 tahun adalah 15 orang dengan presentase 46,9%
dari total 32 responden penderita diabetes melitus tipe 2 Puskesmas
Tamalanrea Jaya.
b. Komplikasi Yang Dialami
Tabel 7
Karakteristik responden berdasarkan komplikasi yang dialami
penderita diabetes melitus tipe 2 di puskesmas tamalanrea jaya
Komplikasi Yang
Frekuensi Presentase
Dialami
Ada 25 78,1%
Tidak Ada 7 21,9%
Total 32 100%
Sumber: Data Primer, 2022
Berdasarkan tabel yang ada di atas dapat diketahui bahwa
mayoritas penderita diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi
yang dialami adalah memiliki komplikasi 25 orang dengan
presentase 78,1% dan yang tidak memiliki komplikasi adalah 7
orang dengan presentase 21,9% dari total 32 responden penderita
diabetes melitus tipe 2 Puskesmas Tamalanrea Jaya.
c. Mengonsumsi Obat DM
Tabel 8
Karakteristik responden berdasarkan mengonsumsi obat DM
penderita diabetes melitus tipe 2 di puskesmas tamalanrea jaya
Mengonsumsi Obat
Frekuensi Presentase
DM
Medis 19 59,4%
Herbal 13 40,6%
Total 32 100%
Sumber: Data Priimer, 2022
Berdasarkan tabel yang ada di atas dapat diketahui bahwa
mayoritas penderita diabetes melitus tipe 2 yang menginsumsi obat
DM adalah mengonsumsi obat medis yakni 19 orang dengan
presentase 59,4% dan yang mengonsumsi obat herbal terdapat 13
orang dengan presentase 40,6% dari total 32 responden penderita
diabetes melitus tipe 2 Puskesmas Tamalanrea Jaya.
d. Kadar Gula Darah Pre Senam Kaki Diabetes
Tabel 9
Karakteristik responden berdasarkan kadar gula darah pre
senam kaki diabetes penderita diabetes melitus tipe 2 di
Puskesmas Tamalanrea Jaya
Kadar Gula Std. Std. Error
N Mean
Darah Pre Deviation Mean
Senam Kaki 32 295,16 23,660 4,183
Sumber: Data Primer, 2022
Berdasarkan tabel yang ada di atas dapat diketahui bahwa
nilai rata-rata dari kadar gula dararh pre senam kaki diabetes
melitus tipe 2 adalah 295,16 dengan standar deviasi 23,660 dan
standar nilai rata-rata yang eror adalah 4,183 dari total 32
responden penderita diabetes melitus tipe 2 Puskesmas Tamalanrea
Jaya.
e. Kadar Gula Darah Post Senam Kaki Diabetes
Tabel 10
Karakteristik responden berdasarkan kadar gula darah post
senam kaki diabetes penderita diabetes melitus tipe 2 di
Puskesmas Tamalanrea Jaya
Kadar Gula Std. Std. Error
N Mean
Darah Pre Deviation Mean
Senam Kaki 32 270,63 17,027 3,010
Sumber: Data Primer, 2022
Berdasarkan tabel yang ada di atas dapat diketahui bahwa
nilai rata-rata dari kadar gula dararh post senam kaki diabetes
melitus tipe 2 adalah 270,63 dengan standar deviasi 17,027 dan
standar nilai rata-rata yang eror adalah 3,010 dari total 32
responden penderita diabetes melitus tipe 2 Puskesmas Tamalanrea
Jaya.
3. Analisis Data Bivariate
Tabel 11
Pengaruh senam kaki diabetes terhadap kadar gula darah
penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Tamalanrea
Jaya tahun 2022
Pre Senam N Mean Sig. Α
Kaki
Diabetes-Post
32 24,531 0,000 0,05
Senam Kaki
Diabetes
Berdasarkan tabel yang ada di atas dapat diketahui bahwa nilai
rata-rata dari kadar gula dararh pre-post senam kaki diabetes melitus
tipe 2 adalah 24,531 dengan nilai signifikansi 0,000<0,05 dari total 32
responden penderita diabetes melitus tipe 2 Puskesmas Tamalanrea
Jaya.
B. Pembahasan
Pada hasil penelitian bahwa nilai 0,000<0,05 maka dinyatakan H0
ditolak dan dinyatakan ada pengaruh senam kaki diabetes terhadap kadar
gula darah penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Tamalanrea Jaya
karena Senam kaki merupakan kegiatan atau latihan pencegahan terjadinya
luka dan membantu melancarkan peredaran darah pada kaki dan dapat
membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil
kaki dan mencegah adanya kelainan bentuk kaki, dapat meningkatkan
kekuatan otot paha dan mengatasi keterbatasan pergerakan sendi (Dewi et
al., 2018) yang mampu menurunkan kadar gula darah penderita diabetes
melitus.
Hal ini sejalan dengan teori yang di sampaikan oleh Vika et al.,
2021 dimana sirkulasi darah yang normal sangat penting bagi penderita
diabetes melitus karena apabila kadar glukosa darah terlalu tinggi dapat
menyebabkan kerusakan pembuluh darah, saraf, dan beberapa komponen
penyusun dinding pembuluh darah bisa menebal bahkan bisa mengalami
kebocoran. Akibat dari penebalan dinding pembuluh darah ini adalah
aliran darah yang menuju beberapa organ terhambat dan menyebabkan
penyakit seperti stroke, hipertensi, risiko patah tulang, mata rabun,
serangan jantung, gagal ginjal dan kerusakan saraf. Gangguan saraf pada
penderita diabetes terlihat dengan tanda, tangan dan kaki sering
kesemutan, sensasi terbakar, nyeri, dan lemah karena fungsi saraf tepi
yang terganggu akibat lonjakan gula darah (Vika et al., 2021).
Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
Nurlinawati dkk pada tahun 2018 dengan judul Pengaruh Senam Kaki
Diabetes Terhadap Perubahan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes
Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Sungai Duren Kabupaten
Muaro Jambi yang menyatakan ada pengaruh terhadap penurunan kadar
gula darah responden pada kelompok intervensi (Nurlinawati et al., 2018).
Hal ini sejalan dengan jurnal yang diteliti Nuraeni dan Putu Dedi
Arijata bahwa berdasarkan uji t-test dengan bantuan program SPSS versi
16 diperoleh t-hitung 16,073 dengan taraf signifikansi 0,05 dan nilai df
sebesar 25 masih lebih kecil dengan nilai batas kritis α=0,05 (0,000<
0,05). Berdasarkan hasil ini maka dapat dinyatakan bahwa Senam Kaki
berpengaruh terhadap penurunan Kadar Gula Darah pada penderita
Diabetes Mellitus type II di wilayah kerja Puskesmas Sape Kabupaten
Bima (Nuraeni & Putu, 2018).
Berdasarkan hasil penelitian peneliti berasumsi bahwa senam kaki
daiabetes adalah salah satu cara yang dapat dilakukan oleh penderita
diabetes melitus tipe 2 sebagai tindakan pencegahan karena dengan adanya
aktivitas fisik yang dilakukan oleh penderita maka sirkulasi darah
penderita akan lancar karena sirkulasi darah yang normal sangat penting
bagi penderita diabetes melitus maka sesuai dengan pembahasan yang ada
maka dinyatakan ada pengaruh senam kaki diabetes terhadap kadar gula
darah penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Tamalanrea Jaya.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dari penelitian ini adalah kurangnya responden yang
berkunjung ke Puskesmas Tamalanrea Jaya yang mengakibatkan peneliti
kesulitan dalam mencari responden karena hampir tidak ada responden
yang sesuai dengan kriteria inklusi yang ditetapkan peneliti berkunjung
setiap hari pada saat peneliti melaksanakan penelitian di Puskesmas
Tamalanrea Jaya maka peneliti harus mencari responden di wilayah kerja
Puskesmas Tamalanrea Jaya.
D. Implikasi Untuk Keperawatan
Peneliti berharap dengan adanya penelitian yang dilakukan peneliti
ini memberikan implikasi di bidang keperawatan yakni memberikan
pengetahuan bagi perawat bahwa kadar gula darah yang berhubungan
dengan senam kaki diabetes adalah pencegahan pertama bagi orang
dengan diabetes melitus tipe 2 dalam menimbulkan komplikasi lain,
perawat bisa memberikan edukasi penderita diabetes melitus mengenai
senam kaki diabetes agar dapat melakukan senam kaki diabetes secara
mandiri dan dapat memperoleh tekanan gula darah yang stabil dan
pengetahuan baru juga bagi penderita diabetes melitus bahwa penting
untuk mengelola diabetes dengan baik, untuk dapat mempertahankan
kadar gula darah penderita perlu melakukan aktivitas fisik yang membantu
melancarkan peredaran darah dan tidak menumpukan glukosa dalam
darah, salah satu aktivitas fisik tersebut yang disarankan adalah senam
kaki diabetes yang telah teruji mampu menuurnkan tekanan gula dalam
darah.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas
Tamalanrea Jaya mengenai pengaruh senam kaki diabetes terhadap kadar
gula darah penderita diabetes melitus tipe 2 dengan uji parametrik paired
t-test pada SPSS mendapatkan nilai ρ=0,000 dimana margin error yang
dipakai adalah 0,05 maka dinyatakan ada pengaruh senam kaki diabetes
dengan penurunan kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe 2 di
Puskesmas Tamalanrea Jaya dengan dilakukan satu kali senam kaki dalam
seminggu dan di ukur dengan metode strip menggunakan sampel darah
kapiler/ whole blood dalam pengukuran glukosa dalam darah kapiler
digunakan strip katalisator spesifik dan rata-rata pre-post senam kaki
diabetes 24,531 dari nilai rata-rata pre senam kaki diabetes 295,16 dan
post senam kaki diabetes memiliki nilai rata-rata 270,63. sirkulasi darah
yang normal sangat penting bagi penderita diabetes melitus karena apabila
kadar glukosa darah terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan
pembuluh darah, saraf, dan beberapa komponen penyusun dinding
pembuluh darah bisa menebal bahkan bisa mengalami kebocoran. Akibat
dari penebalan dinding pembuluh darah ini adalah aliran darah yang
menuju beberapa organ terhambat dan menyebabkan penyakit seperti
stroke, hipertensi, risiko patah tulang, mata rabun, serangan jantung, gagal
ginjal dan kerusakan saraf. Gangguan saraf pada penderita diabetes terlihat
dengan tanda, tangan dan kaki sering kesemutan, sensasi terbakar, nyeri,
dan lemah karena fungsi saraf tepi yang terganggu akibat lonjakan gula
darah oleh karena itu aktivitas fisik seperti senam kaki diabetes ini sangat
di butuhkan oleh penderita diabetes melitus tipe 2 untuk memperlancar
sirkulasi darah penderita.
B. Saran
1. Bagi Perawat
Memberikan pengetahuan bagi perawat bahwa kadar gula darah
yang berhubungan dengan senam kaki diabetes adalah pencegahan
pertama bagi orang dengan diabetes melitus tipe 2 dalam menimbulkan
komplikasi lain, perawat bisa memberikan edukasi penderita diabetes
melitus mengenai senam kaki diabetes agar dapat melakukan senam
kaki diabetes secara mandiri dan dapat memperoleh tekanan gula darah
yang stabil.
2. Bagi Pasien Diabetes Melitus
Bagi penderita diabetes melitus bahwa penting untuk mengelola
diabetes dengan baik, untuk dapat mempertahankan kadar gula darah
penderita perlu melakukan aktivitas fisik yang membantu
melancarkan peredaran darah dan tidak menumpukan glukosa dalam
darah, salah satu aktivitas fisik tersebut yang disarankan adalah senam
kaki diabetes yang telah teruji mampu menuurnkan tekanan gula
dalam darah.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, W., Untung, S., & Achmad, Z. J. (2018). Modul Senam Kaki Pelatihan
Educator (1st ed.).
Dita, W. H. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Dalam
Pengelolaan Diet Pada Pasien Rawat Jalan Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Kota
Semarang. Journal of Health Education, 2(2), 138–145.
Dudi, H. (2021). Telaah komprehensif diabetes melitus: klasifikasi, gejala,
diagnosis, pencegahan, dan pengobatan. Jurnal Bioteknologi & Biosains
Indonesia, 7(August 2020), 304–317.
Hariani, Abd, H. J., Jalil, N., & Putra, S. A. (2020). Hubungan Lama Menderita
Dan Komplikasi DM Terhadap Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 di Wilayah
Puskesmas Batua Kota Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 15,
56–63.
Hasanah, F. K., & Helma. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Meningkatnya Kadar Gula Darah Pasien di Klinik Fanisa Kota Pariaman
dengan Menggunakan Analisis Faktor. 2(3), 14–19.
IDF. (2017). IDF Clinical Practice Recommendations on the Diabetic Foot (1st
ed.). the International Diabetes Federation.
Indirani, Z., Luh, T. H., & Sri, W. (2021). Pengaruh Senam Kaki Diabetik
Terhadap Sentivitas Kaki Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja
Puskesmas Rogotrunan Lumajang.
Kadek, R. W., I, M. K. W., & Suputra, P. A. (2021). Diabetes Melitus Tipe 2:
Faktor Risiko dan Tatalaksana. Ganesha Medicina Journal, 1(2), 114–120.
Kurniawaty, E., Yanita, B., Biokimia, B., Kedokteran, F., & Lampung, U. (2016).
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe II
Risk Factors Related Type 2 Diabetes Mellitus Evidance. Majority, 5(April),
27–31.
Lestari, Zulkarnain, & Siti, A. S. (2021). Diabetes Melitus : Review Etiologi ,
Patofisiologi , Gejala , Penyebab , Cara Pemeriksaan , Cara Pengobatan dan
Cara Pencegahan. Prosiding Biologi Achieving the Sustainable Development
Goals with Biodiversity in Confronting Climate Change, November, 237–
241.
Marbun, A. S., Siregar, R., Martina, S. E., Safitri, S., Ziliwu, B. A., &
Simanjuntak, J. (2021). PENATALAKSANAAN DIABETES SELF
MANAGEMENT EDUCATION ( DSME ) PADA PASIEN DIABETES
MELITUS TIPE 2. Jurnal Abdimas Mutiara, 2(September), 226–230.
Nopriani, Y., & Saputri, S. R. (2021). Senam Kaki Diabetes Pada Penderita
Diabetes Mellitus (Studi Literatur). Jurnal Kesehatan Dan Pembangunan,
11(22), 97–109.
Norma, F. F., Nailufar, F., & Nivia, P. (2020). Pengaruh Waktu Penundaan
Terhadap Kadar Glukosa Darah Sewaktu Dengan Metode Poct Pada
Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan, 11, 1–11.
Nuraeni, & Putu, D. A. (2018). Pengaruh Senam Kaki Diabet Terhadap
Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Type II.
20, 618–627.
Nurlinawati, Kamariyah, & Yuliana. (2018). Pengaruh Senam Kaki Diabetes
Terhadap Perubahan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Di
Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Sungai Duren Kabupaten Muaro Jambi.
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi, 1(Dm), 61–67.
Nursalam. (2016). Metodolgi Penelitian Ilmu Keperawatan (4th ed.). Salemba
Medika.
Rekam Medis Penderita Diabetes Melitus di Puskesmas Tamalanrea Jaya.
Putra, A. L. (2017). Gambaran Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Mahasiswa
Angkatan 2015 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.
Jurnal E-Biomedik, 3, 1–5.
Rara, W. G., Ayu, N. K., Vivi, S. V., & Annnisa, P. S. (2019). DIABETES
MELLITUS DALAM ERA 4 . 0 (IKAPI (ed.); 1st ed.). Wineka Media.
Riskesdas. (2018). Laporan Riset Kesehatan Dasar Provinsi Sulawesi Selatan.
Kementrian Kesehatan.
Suciana, F., Marwanti, & Arifianto, D. (2019). Penatalaksanaan 5 Pilar
Pengendalian DM Terhadap Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2. Jurnal
Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 9(4), 311–318.
Vika, A. F., Ludiana, & Janu, P. (2021). Penerapan Senam Kaki Diabetes Melitus
Pada Penurunan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes di Puskesmas
Yosomulyo Kota Metro Kec. Metro Pusat. Jurnal Cwndekia Muda,
1(September), 319–327.
Yulianti, Y., & Januari, R. S. (2021). Pengaruh Senam Kaki Diabetes Mellitus
terhadap Kadar Gula Darah Penderita DM Tipe 2 di Wilayah Kerja
Puskesmas Ciemas. Jurnal Lentera, 4, 1–8.
Yunan, J., Iswari, F., Maruni, W. D., & Indriani, N. S. (2019). Penurunan Kadar
Gula Darah Antara Yang Melakukan Senam Jantung Sehat dan Jalan Kaki.
Jurnal Kesehatan Prima, 13(1), 1–9.
Yusran, H., Jampaka, A. S., & Hasyari, M. (2020). Pengendalian Diabetes Melitus
Tipe Ii Di Puskesmas Cendrawasih. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 13,
697–703.
Zaenab, M. S. (2021). Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Pengobatan
Diabetes Mellitus. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10, 147–155.
https://doi.org/DOI: https:/doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.546
Lampiran 1
PERSONALIA DAN JADWAL PENELITIAN
A. Personalia Penelitian
1.Peneliti : Inayah Nurul Ilmi.M
2.Pembimbing I : Syaifuddin Zainal, SKM.,S.Kep.,Ns.,M.Kes
3.Pembimbing II : Andi Fajriansih, S.Kep.,Ns.,M.Kep

B. Jadwal Penelitian
April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
No. Kegiatan
18 17 20 24 28 02 07 15
Pengusulan
1.
Judul
Konsultasi
2.
Proposal
Ujian
3.
Proposal
Perbaikan
4.
Proposal
5. Penelitian
Tabel 3
Lampiran 2
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Menurut penjelasan yang telah diberikan oleh peneliti, dengan ini saya
menyatakan bahwa saya turut berpartisipasi sebagai responden dari penelitian
yang dilakukan oleh mahasiswi bernama Inayah Nurul Ilmi.M (NIM NH0118032)
dari Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Nani Hasanuddin Makassar
dengan judul “Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap Perubahan Kadar Gula
Darah Pada Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Tamalanrea Jaya Kota
Makassar”.
Demikian pernyataan ini saya buat tanpa ada unsur paksaan dan tekanan dari
peneliti, saya bersedia berperan dalam penelitian ini.

Makassar, .................... 2022


Responden

(….…………………….)
Lampiran 3
LEMBAR KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
Nama Peneliti : Inayah Nurul Ilmi.M
NIM : NH0118032
Alamat : Kompleks BBD Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Judul Penelitian : Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap Perubahan Kadar
Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas
Tamalanrea Jaya
Peneliti adalah mahasiswa Program S1 Ilmu Keperawatan STIKes Nani
Hasanuddin Makassar. Saudara telah diminta ikut berpartisipasi dalam penelitian
ini. Responden dalam penelitian ini adalah secara sukarela. Saudara berhak
menolak berpartisipasi dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan cara
mengisi lembar kuesioner sesuai dengan apa yang dirasakan. Segala informasi
yang saudara berikan akan digunakan sepenuhnya hanya dalam penelitian ini.
Peneliti sepenuhnya akan menjaga kerahasiaan identitas saudara dan tidak
dipublikasikan dalam bentuk apapun. Jika ada yang belum jelas, saudara boleh
bertanya pada peneliti. Jika saudara sudah memahami penjelasan ini dan bersedia
berpartisipasi dalam penelitian ini, silahkan saudara menandatangani lembar
persetujuan yang akan dilampirkan.

Peneliti

Inayah Nurul Ilmi.M


Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI
PENILAIAN KADAR GULA DARAH
Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap Perubahan Kadar Gula Darah Pasien
Diabetes Melitus di Puskesmas Tamalanrea Jaya Kota Makassar
BAGIAN 1 (Identitas Responden)
No. Responden :
Inisial responden :
Alamat :
Usia : ….. tahun
Lama Menderita DM : ….. tahun

Jenis Status Komplikasi Mengonsumsi


Pendidikan Terakhir
Kelamin Pekerjaan yang diderita Obat DM
1 2 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 1 2

Keterangan:
Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
Pendidikan Terakhir : 1. Diploma/Sarjana/Doktor 2. SMA/MA 3. SMP/MTs
4. SD 5. Tidak Sekolah
Status Pekerjaan : 1. PNS 2. Swasta 3. Tidak Bekerja
Komplikasi yang diderita : 1. Ada 2. Tidak Ada
Mengonsumsi Obat DM : 1. Ya 2. Tidak
Petunjuk pengisian:
Berikan tanda centang (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan yang
responden alami secara benar.
BAGIAN II (Tabel Hasil Observasi)
Petunjuk Penilaian Kadar Gula Darah Sebagai Berikut:
Hasil pengukuran memakai glukometer (mg/dL)
Kadar Gula Darah Sewaktu
No. Responden Pre Senam Kaki Post Senam
Diabetes Kaki Diabetes

Pernah diteliti oleh: Shinta Anggraini, 2014


Lampiran 5
Surat Pengambilan Data Awal
Lampiran 6
Surat Pengantar Penelitian
Lampiran 7
Surat Izin Penelitian DPMPTSP Provinsi Sulawesi Selatan
Lampiran 8
Surat Izin Penelitian Kesbangpol Kota Makassar
Lampiran 9
Surat Izin Penelitian Dinas Kesehatan Kota Makassar
Lampiran 10
Surat Keterangan Penelitian Puskesmas Tamalanrea Jaya
Lampiran 11
Surat Rekomendasi Persetujuan Etik
Lampiran 12
Master Tabel
Lampiran 13
Hasil Uji dengan SPSS

Usia Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 45-55 14 43,8 43,8 43,8
56-65 16 50,0 50,0 93,8
66-76 2 6,3 6,3 100,0
Total 32 100,0 100,0

Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 9 28,1 28,1 28,1
Perempuan 23 71,9 71,9 100,0
Total 32 100,0 100,0

Pendidikan Terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Diploma/Sarjana/Doktor 2 6,3 6,3 6,3
SMA 23 71,9 71,9 78,1
SMP 6 18,8 18,8 96,9
SD 1 3,1 3,1 100,0
Total 32 100,0 100,0

Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid PNS 2 6,3 6,3 6,3
Swasta 23 71,9 71,9 78,1
IRT 5 15,6 15,6 93,8
Tidak Bekerja 2 6,3 6,3 100,0
Total 32 100,0 100,0
Lama Menderita DM Komplikasi Yang Dialami
Cumulative Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 sampai 4 tahun 17 53,1 53,1 53,1 Valid Ada 25 78,1 78,1 78,1
5 sampai 8 tahun 15 46,9 46,9 100,0 Tidak Ada 7 21,9 21,9 100,0
Total 32 100,0 100,0 Total 32 100,0 100,0

Mengonsumsi Obat DM Paired Samples Statistics


Cumulative Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Frequency Percent Valid Percent Percent Pair 1 Pra Senam Kaki Diabetes 295,16 32 23,660 4,183
Valid Medis 19 59,4 59,4 59,4 Post Senam Kaki Diabetes 270,63 32 17,027 3,010
Herbal 13 40,6 40,6 100,0
Total 32 100,0 100,0

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence Interval of the
Difference
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 Pra Senam Kaki Diabetes - 24,531 10,577 1,870 20,718 28,345 13,120 31 ,000
Post Senam Kaki Diabetes
Lampiran 14
Dokumentasi

Peneliti melakukan pemeriksaan berupa tekanan darah dan pemeriksaan gula


darah responden Ny. M agar mengetahui adanya perubahan kadar gula darah dan
tekanan darah responden atau tidak.

Peneliti melakukan pemeriksaan berupa tekanan darah dan pemeriksaan gula


darah responden Ny. A agar mengetahui adanya perubahan kadar gula darah dan
tekanan darah responden atau tidak.
Lampiran 15
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Indentitas
1. Nama : Inayah Nurul Ilmi.M
2. Nim : NH0118032
3. Tempat/Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 21 November 1998
4. Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
5. Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan
6. Email : inayahnurulimiii@gmail.com
7. No. Tlp/HP : 0817780801772
8. Alamat : Kompleks BBD
B. Pendidikan
1. TK Alamiyah BLKI Makassar
2. SD Inpres Tello Baru II
3. SMP Negeri 1 Maros
4. SMA Negeri 5 Makassar
5. Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Nani
Hasanuddin Makassar

Anda mungkin juga menyukai