Anda di halaman 1dari 3

Resensi Novel Bumi

Judul buku : Bumi

Pengarang : Tere Liye

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Tebal buku : 440 halaman

Tahun terbit : 2019

Nomor edisi : 9786020332956

Tere Liye adalah penulis berbakat dengan segala imajinasinya yang telah


menghasilkan karya-karya luar biasa. Tere Liye adalah penulis buku-buku yang sering masuk
penjualan best seller dan top ten di toko-toko buku di Indonesia. Bahkan beberapa karyanya
telah diangkat menjadi Film.

Novel Bumi karya Tere Liye ini menceritakan tentang seorang anak perempuan yang berumur
15 tahun bernama Raib. Ia sama seperti remaja lainya. Kecuali satu hal, Raib bisa menghilang.
Kekuatan aneh itu telah ada sejak ia masih kecil, bahkan sejak umur 2 tahun Raib suka sekali bermain
petak umpat bersama orangtuanya. Raib meletakan kedua telapak tanganya di wajah, dan menghilang.
Raib menyembunyikan semua keanehanya itu.

Seli merupakan sahabat sekaligus teman semeja Raib. Suatu hari, seli bertabrakan dengan Ali
si Biang kerok, mereka bertengkar dan Raib dapat membereskan pertengkaran kecil itu. Saat pelajaran
Miss Keriting alias Miss Selena, Raib dan Ali di hukum. Mereka tidak boleh mengikuti pelajaran
matematika kala itu karena mereka tidak mengumpulkan tugas. Raib menutup wajahnya dan
mengintip di sela jarinya, tiba-tiba seseorang dengan tubuh kurus tinggi entah datang darimana
mengagetkanya. Sontak saja Ali melihat Raib yang tiba-tiba muncul dan menyudutkan Raib dengan
segala pertanyaan. Ali juga memasang beberapa alat buatannya untuk mengetahui suatu hal yang
membuatnya penasaran itu.

Sosok tinggi kurus itu bernama tamus. Suatu ketika tamus muncul dari balik cermin dan
mengatakan bahwa ia telah mengenal Raib sejak kecil dan mengirimkan dua ekor kucing yaitu, Si
Putih dan Si Hitam ketika Raib kecil. Si Hitam ternyata tak terlihat oleh orang lain termasuk papa dan
mamanya. Si Hitam ternyata mata-mata Tamus. Tamus mengancam Raib agar tidak memberitahukan
rahasia itu kepada orang lain. Tamus juga memaksa Raib untuk menghilangkan benda-benda. Tamus
mengaku akan menjadi gurunya dan melatih kekuatan yang Raib miliki.

Suatu ketika, hal yang janggal pun terjadi, Miss Selena memberikan buku PR matematika
Raib langsung ke rumahnya dan mengatakan hal yang sulit di cerna oleh Raib. Keesokan harinya
terjadi kekacauan di dekat sekolah. Gardu listrik rusak dan tiang listrik  hampir mengenai Raib dan
Seli. Ternyata, Seli dapat mengalirkan listrik, dan ketika tiang listrik itu hampir mengenainya, Seli
menangkapnya dan membuangnya. Lalu Raib menghilangkannya. Kejadian itu terlihat oleh Ali dan
mereka langsung menuju aula untuk menghindari masalah tiang listrik tersebut. Namun, masalah
lebih besar ada di aula. Tamus dan 8 anak buahnya berencana membawa Raib. Mereka pun bertarung,
dan miss selena tiba-tiba datang. Menyuruh mereka memasuki portal dan kemudian mereka berada di
kamar Raib.

Raib menghilangkan buku matematikanya atas saran Ali. Setelah mendengar cerita singkat
kejadian Miss Selena yang tiba-tiba aneh dan kemudian buku itu berubah menjadi buku tua dengan
gambar bulan sabit cetak timbul.

“ Aku diam sejenak. ”Iya, Miss Selena mengatakan hal itu. Aku masih mengingat kalimat
aneh itu. Apa pun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apa pun yang hilang, tidak
selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang.” Ali
diam sejenak, mencoba memahami pesan tersebut.”hal-189.

Lalu mereka tiba-tiba ada di kamar ou, bertemu dengan Ilo, vey serta di ajak mengelilingi
kota Tishri di klan bulan. Sejak saat itulah mereka berpetualang di dunia paralel. Bertemu dengam
orang-orang baru dan tempat-tempat baru.

Dari segi bahasa, Tere Liye menggunakan bahasa yang sangat mudah dimengerti semua
kalangan. Ia juga dapat dengan sangat jelas dan nyata memaparkan suasana yang ada di dalam adegan
tertentu. Alur cerita tidak tertebak, mengundang pembaca untuk mencari tahu lebih banyak dan lebih
dalam mengenai rahasia-rahasia yang kian banyak terungkap seiring dengan perjalanannya.

Tere Liye dalam novel Bumi ini telah menciptakan begitu banyak karakter unik. Setiap
karakter begitu berbeda dan memiliki karakterisasi yang dikembangkan secara mendetail memberikan
tempat bagi para pembaca untuk menemukan diri mereka mirip dengan salah satu karakter novel ini. 

Novel ini juga memilki kekurangan yaitu ketebalannya dapat membuat pembaca pemula
malas untuk membaca novel ini. Namun, selain itu saya tidak menemukan kekurangan lain novel ini.

Pesan moral yang ingin disampaikan novel ini adalah ketika dalam kondisi terpaksa dan serba
terdesak, disitulah kita akan menemukan kelebihan- kelebihan yang kita punya. Dibalik kondisi yang
menghimpit, ada potensi yang siap melejit. 

Novel ini juga ingin mengajak pembaca untuk menemukan bakat-bakat terpendamnya dan
mengasahnya melalui kerja keras. Novel ini juga membawa banyak unsur kekeluargaan dan
pertemanan yang saling mendukung dan erat. Saya merekomendasikan novel ini untuk semua
kalangan, namun diutamakan untuk anak-anak di kalangan SD hingga SMP.

"Ketahuilah, sumber kekuatan terbaik adalah yang sering disebut


dengan tekad, kehendak. Jutaan tahun usia planet ini, ribuan tahun kehidupan
tiba di dunia ini. Semua mencoba bertahan hidup. Maka kehendak yang besar
bahkan lebih besar bahkan lebih kuat dibandingkan kekuatan itu sendiri." 

- Tere Liye, Bumi -

Anda mungkin juga menyukai