Anda di halaman 1dari 6

Judul : Bumi

Pengarang : Tere Liye


Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2014
Tebal : 440 halaman
Resensator : Muhammad Faiz Nurhadi

Biografi.

“Tere Liye” merupakan nama pena seorang penulis berbakat tanah air. Tere Liye sendiri di ambil dari
bahasa India dan memiliki arti untukmu. Berbeda dari penulis-penulis yang lain, Tere Liye tidak ingin
mempublikasikan kehidupan pribadinya. Mungkin itu cara yang ia pilih, hanya berusaha memberikan
karya terbaik dengan tulus dan sederhana.

Pria kelahiran Sumatera ini telah melahirkan beberapa karya best seller, kebanyakan karya karyanya
bertemakan cinta dan kenegaraan. Seperti Moga Bunda di Sayang Allah, Bidadari-Bidadari Surga,
Negeri Para Bedebah, dll. Tetapi ada satu yang berbeda dari novel-novel sebelumnya kali ini Tere
Liye mengangkat genre fantasi dalam novel ini.

Sinopsis dan Unsur Instrinsik.

Raib merupakan seorang gadis remaja kelas X SMA. Sesuai dengan namanya Raib, dia dapat
menghilang. Hanya dengan menelungkupkan telapak tangan di wajahnya Raib, gadis itu benar-benar
tak terlihat . Raib memiliki teman dekat bernama Seli. Mereka berdua sangat akrab. Selain Seli, Raib
juga memiliki teman lain bernama Ali. Pada awalnya Ali si genius sangat menyebalkan bagi Raib,
karena berbagai ulahnya yang menjengkelkan. Mulai dari kebiasaan tidak tertib Ali di Sekolah hingga
kegiatannya menciptakan benda-benda aneh untuk menguntit kegiatan keseharian Raib. Namun,
ternyata Ali adalah teman petualangan yang bisa di andalkan

Kejadian berawal ketika Raib dan Ali dihukum oleh Miss Keriting. Miss keriting adalah julukan dari
Miss Selena, guru matematika. Mereka dikeluarkan dari kelas, tidak diperbolehkan mengikuti
pelajaran sampai kelas Miss Selena selesai. Raib tampak sangat bosan, dia mengeluarkan jurus
istimewanya yakni menghilang.

Ketika Raib menghilang, dia melihat sekilas bayangin lelaki kurus tinggi. Dan lelaki itu
memanggilnya, “Hai Gadis Kecil.” Sontak Raib pun kaget. Kemudian dia melepas kedua tangan yang
menutup wajahnya. Ali pun kaget, karena tiba-tiba Raib muncul. Ali curiga kepada Raib kalau dia bisa
menghilang. Ali pun bertanyaan terus menerus. Walaupun begitu, Raib mengelak bahwa dirinya bisa
menghilang. Dia tetap teguh menjaga rahasia ini. Rahasia dimana dia bisa menghilangkan dirinya.

Kehidupan Raib di rumah sama seperti remaja lain, tinggal bersama kedua orang tuanya uaga
dengan dua kucing peliharaannya si hitam dan si putih. Mereka hidup damai sejahtera. Hingga suatu
hal mengubah segalanya.
Alur yang disajikan dalam Novel Bumi ini adalah alur maju. Peristiwa demi peristiwa terjadi secara
berurutan, mulai dari pengenalan situasi cerita, rangsangan peristiwa, tegangan, hingga peleraian
atau penyelesaian. Kita dapat menentukan alur dari beberapa kejadian penting dalam cerita seperti
kutipan berikut:

"NAMAKU Raib. Aku murid baru di sekolah. Usiaku lima belas tahun. Aku anak tunggal, perempuan.
Untuk remaja seumuranku, tidak ada yang spesial tentangku. Aku berambut hitam, panjang, dan
lurus. Aku suka membaca dan mempunyai dua ekor kucing di rumah..."(hal.1)

"Situasi semakin kacau. Seli matimatian mengerahkan tenaga tersisa. Sarung tangannya bersinar
redup, berusaha menahan tubuh Miss Selena. Sejenak Seli bisa kembali duduk, tapi hanya sebentar.
Tubuhnya segera terangkat, dan kali ini lebih cepat."(hal.364)

"Tamus berteriak parau. Suaranya terdengar penuh kemarahan. Tapi terlambat, tubuhnya sudah
masuk, terseret ke dalam lorong. Lubang itu mengecil, kemudian hilang." (hal. 366)

Beberapa kutipan di atas merupakan peristiwa- peristiwa yang dialami oleh tokoh. Pada bagian awal
novel, penulis memberi latar belakang tokoh utama, Raib. penulis menceritakan bagaimana
keseharian Raib di rumah maupun di sekolah. Setelah itu, penulis mulai menghadirkan beberapa
konflik yang dialami Raib. Pada bagian ini cerita mulai terfokus pada kekuatan yang dimiliki Raib, Seli
dan Ali mulai mengetahui bahwa Raib bisa menghilang. Setelah itu, cerita semakin menarik untuk
dibaca karena Raib, Seli, dan Ali mulai berpetualang di dunia lain alias klan bulan.

Di klan bulan mereka melewati banyak peristiwa-peristiwa yang menegangkan dan mengerikan. Hal
itu membuat mereka mendapatkan banyak informasi tentang diri mereka. Di sana mereka
menemukan fakta bahwa Raib adalah keturunan asli Klan Bulan yang memiliki kekuatan luar biasa.
Begitu juga dengan Seli, ia adalah penduduk Klan Matahari yang memiliki kekuatan bisa
mengeluarkan petir dan menggerakkan benda dari jarak jauh dengan tangannya. Mereka
bekerjasama menggabungkan kekuatan mereka untuk melawan Tamus musuh mereka. Selain fakta
tersebut, saat Raib dan Seli tidak mampu melawan Tamus, dalam keadaan mendesak, Ali seorang
remaja yang genius ternyata bisa berubah menjadi beruang besar dan menyerang Tamus si petarung
hebat. Pada akhir cerita, Tamus pun bisa di kalahkan, ia hilang di lorong hitam yang jauh dari Klan
Bulan sehingga ia tidak bisa melakukan kekacauan lagi.

Di dalam Novel Bumi terdapat beberapa tokoh yaitu Raib sebagai tokoh utama. Di dalam cerita,
Raib digambarkan memiliki watak yang baik, pemalu, lucu, dan agak pemalas. Hal ini dapat dilihat
dari kutipan berikut :

"...Sebenarnya sejak kecil aku terbilang anak pemalu. Tidak pemalupemalu sekali memang, meskipun
satudua kali jadi bahan tertawaan teman atau kerabat. Normal normal saja, tapi sungguh urusan
pemalu inilah yang membuatku berbeda dari remaja kebanyakan."(hal.1)

Watak tokoh Raib digambarkan secara langsung dalam cerita yaitu pemalu. Dari kutipan di atas kita
dapat mengetahui bahwa Raib adalah seorang remaja yang lucu juga karena sesekali membuat
teman-temannya tertawa.

"Sejak kapan Ra mau disuruh membukakan pintu kalau ada tamu?" Mama tertawa, menggoda.
"Yang ada malah berteriakteriak menyuruh orang lain."(hal.34)
Kutipan di atas menggambarkan bahwa Raib merupakan anak yang pemalas saat disuruh bekerja.

"Aku mengepalkan tangan. "Aku tidak akan lari. Aku akan ikut bertarung membantu Miss
Selena."(hal.153)

Dari paragraph di atas terlihat bahwa Raib juga memiliki watak pantang menyerah, pemberani, baik
hati dan suka menolong. Ia tetap membantu Miss Selena bagaimana pun caranya bahkan dengan
bertarung sekalipun.

Selain Raib terdapat juga tokoh Seli dan Ali, Papa dan Mama Raib, Miss Selena, Tamus, Ilo, Vey, Ou,
Ily, Stad, Av, dan Tog. Seli dan Ali merupakan teman baik Raib, Seli memiliki watak baik hati dan setia
kawan, sedangkan Ali adalah anak yang sangat genius, pemberani, dan memiliki rasa ingin tahu yang
sangat tinggi. Mama dan Papa Raib merupakan sosok orang tua yang baik, humoris, pekerja keras
dan penuh kasih sayang. Miss Selena merupakan guru matematika Raib di klan bumi, ia memiliki
watak tegas, bijaksana dan bertanggung jawab. Tamus merupakan petarung klan bulan yang menjadi
musuh Raib. Ia memiliki watak sombong, tamak, kasar, dan licik. Ilo, Vey, Ou , dan Ily merupakan
sebuah keluarga yang membantu Raib, Seli, dan Ali saat berada di klan bulan. Mereka semuanya
baik hati dan ramah. Av merupakan petinggi klan bulan yang menjaga perpustakaan sedangkan Tog
merupakan anggota pasukan bayangan yang berpihak pada Av. Mereka memiliki ilmu yang tinggi,
baik, suka menolong, dan bijaksana. Stad adalah petarung pasukan bayangan yang berpihak pada
Tamus, ia memiliki watak yang sombong, kasar, dan licik.

Adapun latar tempat yang terdapat dalam Novel Bumi adalah Klan Bumi dan Klan Bulan. Di Klan
Bumi yaitu rumah Raib dan sekolah Raib, di klan bulan yaitu rumah Ilo, perpustakaan, stasiun kereta,
rumah peristirahatan, dan hutan. Latar waktu yang ada pada novel tersebut adalah pagi, siang dan
malam. Selain latar tempat dan waktu ada juga latar suasananya yaitu menegangkan, ramai,
lengang, menyenangkan, serta mengharukan. Beberapa latar tersebut dapat kita lihat dari beberapa
kutipan di bawah ini:

"Lima belas menit kemudian tiba di gerbang sekolah, aku mengangkat tas, membuka pintu, berseru,
berpamitan. Mobil Papa hilang di kelokan jalan. Aku menatap lapangan sekolah yang
lengang...."(hal.93)

Di paragraf di atas dijelaskan latar pada pagi hari di sekolah dengan suasana lengang belum ada
siswa yang datang.

"Sosok tinggi kurus itu menatapku lamatlamat, mengangguk takzim. "Baiklah, Nak. Sepertinya kamu
akan memilih menghilangkan cermin kalau aku tidak segera pergi. Kemungkinan itu akan membuat
orangtuamu bingung saat mereka masuk ke kamar ini. Kita bahkan belum tahu apakah kamu bisa
mengembalikan benda yang telah kamu hilangkan. Baiklah. Aku akan pergi. Lagi pula latihan malam
ini lebih dari cukup."(112)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa kejadian peristiwa terjadi pada malam hari di kamar Raib.
Penulis sengaja mengambil latar pada malam hari karena pada waktu itu Raib akan berada di dalam
kamarnya di mana sosok tinggi kurus akan menghampirinya melewati cermin yang ada di kamar
tersebut. Kamar Raib terletak dilantai dua rumahnya, sehingga setiap kejadian tersebut tidak akan
diketahui oleh kedua orangtuanya.
"Aku dan Seli refleks menoleh. Belum genap mengerti apa yang sedang terjadi, terdengar suara
meletup dari gardu listrik. Beberapa petugas lain berlarian menghindar, berteriak lebih panik. "Awas!
Menghindar!"(hal.122)

Kutipan di atas berlatar suasana menegangkan di mana terjadi kecelakaan gardu listrik di belakang
sekolah yang hampir mengenai Seli dan Raib. Hal tersebut terjadi saat mereka pulang sekolah di
mana sudah tidak ada lagi siswa lain yang tidak berkepentingan di sekolah.

Latar tempat stasiun kereta di Klan Bulan terlihat pada kutipan di bawah ini :

"Ini bukan sekolah. Ini ruangan besar yang megah, mirip stasiun kereta, tapi berkalikali lebih canggih
daripada stasiun kereta paling modern di dunia kami berasal. Belasan jalur kereta, puluhan kapsul
berlalulalang, seperti mengambang di rel, datang dan pergi. Jalurjalur itu tidak hanya horizontal, tapi
juga vertikal, ke segala arah. Ada yang masuk ke bawah tanah, menyamping, bahkan ke atas, masuk
ke dalam lorong, ada banyak sekali arah jalur. Ruangan megah itu terlihat terang. Lantainya terbuat
dari pualam terbaik. Dindingnya cemerlang. Di langit langit tergantung belasan lampu kristal
mewah."

Stasiun kereta pada kutipan di atas digambarkan sangat berbeda dengan stasiun kereta yang ada di
bumi. Penulis membuat kita bermain dengan imajinasi kita saat membaca paragraf tersebut.
Selanjutnya ada latar tempat rumah peristirahatan yang terlihat pada kutipan di berikut:

"Tidak banyak yang bisa kami lakukan sepanjang hari di rumah peristirahatan Ilo, karena secara
teknis kami sedang bersembunyi, menghindari semua kekacauan di seluruh kota..."

Selain tiga latar di atas, dalam cerita juga terdapat latar sosial tokoh yaitu Raib berada dalam
keluarga yang berkecukupan dan lingkungan yang baik. Hal ini terlihat pada kutipan dibawah ini:

"Kamu bawa saja payungnya, Ra." Papa menoleh, menunjuk ke belakang. "Tenang saja, di kantor
nanti Papa bisa minta tolong satpam membawakan payung ke parkiran. Atau menyuruh siapalah
untuk memarkirkan mobil." Papa seakan mengerti apa yang kupikirkan..."(hal.13)

Pada kutipan di atas kita dapat melihat bahwa Raib berasal dari keluarga yang berkecukupan,
papanya seorang pekerja kantoran yang memiliki mobil pribadi. Beberapa peristiwa juga
menggambarkan bahwa Raib tampak akrab dengan warga sekolah yang dapat dibuktikan oleh
paragraf berikut :

"Lusa kantinnya tutup lho, Neng. Sudah tahu belum?" Mamang batagor basabasi mengajak bicara,
sambil mencari uang kembalian dari sakunya..."(hal.60)

Cara mamang batagor mengajak Raib berbicara tampak bahwa ia sudah mengenal Raib dengan baik.
Selain itu, pada klan bulan terjadi hubungan sosial yang agak sedikit berbeda dengan Klan Bumi.
Pada Klan Bulan terlihat perbedaan status antara orang-orang kaya dengan penduduk biasa. Orang-
orang kaya atau mempunyai keistimewaan biasanya tinggal di rumah bulan di atas permukaan tanah
sedangkan penduduk biasa bertempat tinggal di kota bawah tanah. Hal ini dapat kita lihat pada
kutipan di bawah:

"...Atau kamu bisa memilih tinggal di kota bawah tanah, lebih banyak penduduk yang memiliki
rumah di bawah sana, para pekerja, petugas kota. Di bawah fasilitas lebih lengkap, pusat
perbelanjaan, hiburan, hotel mewah, apa pun yang dibutuhkan seluruh kota. Sebenarnya peradaban
Kota Tishri ada di dalam tanah. Hanya orang kaya yang memiliki Rumah Bulan di atas
permukaan."(hal. 273)

Karena hal itu, hubungan sosial antara penduduk biasa dengan orang kaya yang tinggal di atas
permukaan tidak terjalin dengan baik atau akrab seperti di bumi.

Selanjutnya adalah sudut pandang pengarang, pada Novel Bumi, pengarang berada pada sudut
pandang orang pertama pelaku utama. Di dalam novel tersebut kita akan menemukan banyak sekali
kata "aku" di setiap cerita. Hal ini dapat kita lihat pada kutipan berikut :

"Aku menghela napas, beranjak berdiri, meletakkan si Putih. Baru pukul sembilan, aku memutuskan
tidur lebih awal. Tidak ada hal seru yang bisa kulakukan dengan seekor kucing aneh terus
mengawasiku. Aku malas mengenakan sandal, pergi ke kamar mandi, gosok gigi."(hal.38)

Raib mengisahkan berbagai peristiwa dan tingkah laku yang dialaminya, baik yang dialaminya sendiri
secara batin dan fisik maupun yang berhubungan dengan sesuatu yang di luar dirinya. Ia menjadi
pusat cerita, pembaca akan terfokus terhadap semua yang terjadi pada Raib.

Selain unsur-unsur diatas yaitu unsur intrinsik, ada juga unsur ekstrinsik pada Novel Bumi Tere Liye.
Setelah membaca Novel Bumi, saya dapat berasumsi bahwa Tere Liye merupakan seorang
pengarang yang luar biasa dengan pemikirannya yang sangat imajinatif. Di dalam novel, saya banyak
menemukan hal-hal yang rasanya di luar nalar manusia, tapi kenyataannya Tere Liye dapat
membawa pembaca ke dalam dunia imajinasinya yang unik itu. Penyampaian cerita yang sederhana,
membuat saya menikmati lembaran demi lembaran cerita pada novel, seolah-olah saya melihat di
depan mata apa yang sedang disampaikan oleh Tere Liye.

Di dalam Novel Bumi, Tere Liye tampak sangat luas, ia menampilkan banyak pengetahuan yang
mungkin belum diketahui banyak orang. Meskipun memiliki pemikiran yang berlian, Tere Liye tidak
ingin mempublikasikan kehidupan pribadinya untuk umum. Nama Tere Liye merupakan nama
samarannya yang diambil dari Bahasa India yang berarti untukmu. Hal ini sangat berbeda dengan
penulis-penulis lainnya yang menampilkan biografi diri pada buku-buku mereka.

Tere liye merupakan seorang pria yang lahir di pedalaman Sumatra Indonesia. Tere liye berasal dari
keluarga yang sederhana, orang tuanya bekerja sebagai petani di desanya. Ia pernah menempuh
pendidikan di tempat yang berbeda-beda di tiap tingkatnya yaitu SD dan SMP di Sumatra selatan,
SMA di lampung, dan kuliah Universitas Indonesia. Hal itu membuatnya mempunyai wawasan yang
luas. Berada di lingkungan yang sederhana membuat ia lebih terbuka untuk berbagi melalui buku-
bukunya yang sangat bagus. Sampai saat ini buku-buku beliau merupakan buku-buku best
seller negara.Indonesia sangat beruntung karena memiliki pengarang-pengarang hebat yang masih
aktif sampai saat ini.
Pendapat Saya

Menurut saya, apa yang ditulis oleh resensator sebelumnya sangat benar karena Novel Bumi
karangan Tere Liye merupakan novel yang sangat imajinatif, bahkan dapat dikatakan di luar nalar
manusia karena alur yang dibuat sangat bervariasi dan tidak dapat ditebak, namun walau begitu
Tere Liye dapat mengemas itu semua dengan kata yang sederhana sehingga dapat mudah dipahami
oleh kalangan remaja seperti saya ini.

Kelebihan

Novel ini memiliki alur cerita yang sangat menarik dan ceritanya pun sangat imajinatif sehingga
mengajak pembaca lebih berimajinasi saat membacanya. Bahasanya pun mudah dipahami.

Kelemahan

Novel ini cukup tebal sehingga bagi beberapa orang yang malas membacanya akan sulit untuk
memahami alur ceritanya.

Rekomendasi

Novel ini sangat cocok untuk dibaca kalangan remaja, dengan alur yang sangat menarik dan cerita
yang sangat imajinatif membuat kalangan remaja menambah imajinasinya dan kreatifitasnya akan
sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai