NOVEL HUJAN
Karya : Tere Liye
Anggota Kelompok :
Agistha Raissanaya (02)
Insyirah Nisrina (10)
Velma Aisha Zam Zam (21)
Zanetta Azalia (22)
IDENTITAS
NOVEL
Judul : Hujan
Nama pengarang : Tere Liye
Nama penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun diterbitkan : 2016
Kota atau tempat diterbitkan : Jakarta
Jumlah halaman : 320 halaman
Orientasi :
Tokoh utamanya yaitu Lail dan perjalanan kehidupannya yang
penuh lika-liku semenjak terjadinya bencana tsunami. Lail yang
hidupnya pindah dari tempat pengungsian hingga menemukan
cintanya dan persahabatan.
Konflik :
Ketika Letusan gunung Purba terjadi dengan sangat dahsyat,
Analisis Alur
menyemburkan material vulkanik setinggi 80 kilometer yang
menghancurkan apa saja dalam radius ribuan kilometer. Suara
letusan terdengar sampai jarak 10.000 kilometer. Letusan itu tak
disangka berhasil mengurangi jumlah penduduk di dunia hanya
dalam waktu hitungan menit.
Lail yang waktu itu masih berusia 13 tahun, mendadak sebatang
kara. Kedua orang tuanya meninggal dalam kejadian yang tak
terlupakan oleh dunia.
(halaman 35-45)
Klimaks :
Peluncuran pesawat ulang-alik untuk mengintervensi lapisan
statosfer. Sehingga muncul ancaman musim panas ekstrem melanda bumi,
karena rusaknya lapisan statosfer dan troposfer bumi. Esok menjadi sangat
sibuk. Setiap waktunya dihabiskan untuk membuat kapal besar rahasia
demi menyelamatkan kepunahan manusia.
Analisis Alur
Kapal besar itu juga hanya Esok yang bisa menangani jika terjadi
masalah. Hati Lail terasa sakit mengetahui fakta itu.
Lail memutuskan untuk menghapus ingatannya.
Koda :
Analisis Alur
Lail tidak jadi menghapus ingatannya, dan memutuskan untuk
memeluk erat semua kenangan yang telah terjadi.(halaman
314)
Analisis Tokoh
Ah, kamu juga seorang perawat yang bertugas di rumah sakit kota."
Elijah diam sejenak, berheti menggerakkan tulisan di layar, membaca -
lamat-lamat." Ini mengagumkan. Kamu punya banyak sekali catatan (Tidak ditemukan dalam cerita)
pelayanan sosial sejak usia enam belas tahun, termasuk sebulan
ditugaskan di sektor 1. Astaga, itu tempat paling menyedihkan.
"Komite pusat bersepakat dengan suara bulat, apa yang dilakukan Lail
dan Maryam malam itu, berlari menembus badai sejauh lima puluh kilo
meter untuk memperingatkan seluruh penduduk kota, membuat
kedua remaja itu berhak menerima penghargaan dedikasi dan
pengorbanan tingkat pertama." (halaman 166)
Tempat :
Analisis Latar
Trotoar, Stasiun kereta, Kereta bawah tanah, Ruangan 4 x 4, Taman kota, Rumah Lail, Toko kue, Rumah sakit, Panti
sosial, Sekolah keperawatan, Markas organisasi relawan, Tempat latihan relawan, Stadion sepak bola, kota yang
memiliki teknologi canggih.
(Latar tempat yang dominan dalam novel Hujan yaitu kota dengan teknologi yang canggih, yang di mana kebutuhan
manusia disana dimudahkan oleh teknologi.)
Waktu :
Pagi : Pagi hari, berita tentang penduduk yang kesepuluh miliar tersebar dimana – mana. Letusan gunung merapi dan
gempa bumi terjadi pada pagi hari disaat lail sedang berangkat ke sekolah barunya.
Siang : Pada jam makan siang, Lail dan Maryam dipanggil mendadak oleh Ibu Suri. Di siang harinya, diumumkanlah
kelulusan Lail dan Maryam dari Sekolah Keperawatan.
Sore : Sorenya, dengan masih diliputi sukacita lulus dari sekolah, Lail dan Maryam tiba-tiba dipanggil ke kantor Ibu
Suri.
Malam : Malam pertama, Lail dan Esok menginap di rumah sakit yang merawat Ibu Esok
Analisis Amanat
kasih sayang, serta peduli terhadap sesama.
Nilai moral :
Nilai moral yang terkandung dalam novel Hujan adalah nilai
dalam bentuk penolong. Hal itu terlihat pada tokoh Esok yang
langsung spontan menyeret tubuh Lail sebelum runtuhnya
lantai ruangan, dan Lail merasa terselamatkan dari runtuhan
tersebut.
Nilai religi :
Sehebat apapun teknologi tidak bisa mencegah kekuasaan tuhan
sehingga terjadi bencana yang begitu dahsyatnya.
Analisis Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan oleh Tere Liye dalam novel ini yaitu sudut pandang orang ketiga.
Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:
Kisah mereka berdua, di tengah teknologi komunikasi menakjubkan saat itu, hanya tiga kali mereka
bercakap lewat telepon;
Setahun kemudian, saat Esok menyelesaikan kuliahnya;
Esok yang menelpon, karena serindu apa pun Lail, dia tetap tidak berani melakukannya
Contohnya : dia, ia, dan nama tokoh
TERIMA KASIH!
Ipeh si
Netnot Bulin
bandeng sabar aja jadi nyamuk Cenginging
mulu awokwokwow