Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 6

GERAK

DI SUSUN OLEH
VERAWATI
NIM: 856736627

UPBJJ PALEMBANG
POKJAR LUBUKLINGGAU
BARAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA

Nama : VERAWATI

NIM : 856736627

Program Studi : BI PGSD

POKJAR : Lubuklinggau Barat

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama (Gelar) : Drs. H. Meidhianto Subur, M. Pd


Nip/Id Lainnya : 196505061992031007/18003368

Instansi Asal : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan

Nomor Hp : 081272475417
Alamat Email : meidhiantosubur@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : VERAWATI

NIM 856736627

Program Studi : BI PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Lubuklinggau, 16 Oktober 2020


Yang membuat pernyataan

VERAWATI
LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD

A. JUDUL PERCOBAAN

1. Gerak Lurus Beraturan


2. Gerak Lurus Berubah Beraturan

B. TUJUAN PERCOBAAN

1. Gerak Lurus Beraturan


Tujuan : Mengetahui gerak lurus beraturan (GLB)
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan
Tujuan : Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

C. ALAT DAN BAHAN

1. Gerak Lurus Beraturan


1) Katrol gantung tunggal
2) Stop watch
3) Penggaris
4) Beban gantung 100gr (2 buah)
5) Statif dan klem
6) Benang kasur
7) Plastisin
8) Beban tambahan

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan


1) Katrol gantung tunggal
2) Stop watch
3) Penggaris
4) Beban gantung 100 gr (2 buah)
5) Statif dan klem
6) Benang kasur
7) Plastisin
8) Beban tambahan
D. LANDASAN TEORI

1. Gerak Lurus Beraturan


GLB merupakan sebagai gerak suatu benda dengan kecepatan tetap. Kecepatan tetap
yang artinya baik besar ataupun arahnya tetap.Suatu benda dikatan bergerak lurus
beraturan bila menunjukan ciri-ciri sebagai berikut ini:
❖ Pada lintasan berupa garis lurus atau masih dapat dianggap sebagai lintasan yang
lurus
❖ Pada kecepatan benda tetap atau konstan
❖ Tidak Mempunyai percepatan (a=0)
❖ Pada panjang lintasan yang ditempuh sama dengan luas grafik v-vs-t
❖ Pada kecepatan berbanding lurus dengan perpindahan dan berbanding terbalik dengan
waktu.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan


GLBB merupakan sebagai gerak suatu benda pada lintasan garis lurus dengan
percepatan tetap. Karena percepatan tetap, maka dari itu percepatan rata-rata sama dengan
percepatan sesaat.Percepatan merupakan besaran vektor. Dengan demikian, untuk
menyatakan suatu percepatan harus menentukan besar dan arahnya. bila arah percepatan
searah dengan gerak benda, maka diberi tanda positif. Jika pada percepatan berlawanan
dengan gerak benda, maka diberi tanda negatif.Suatu benda bisa dikatan bergerak lurus
berubah beraturan jika menunjukan ciri-ciri yaitu sebagai berikut ini:
❖ Lintasannya berupa garis lurus atau lintasan yang masih dianggap lurus
❖ pada kecepatan benda berubah beraturan (naik atau turun)
❖ Pada Benda mengalami percepatan tetap (a=konstan)
❖ Grafik v-vs-t miring ke atas atau kebawah

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Gerak Lurus Beraturan


a. Rakitlah alat dan bahan
b. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan
M2 naik
c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A
d. Ukur panjang BC
e. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang
diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C
f. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A
tetap, B tetap, C berubah)
g. Catat datanya pada tabel di bawah ini

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan

a. Menyusun alat.

b. Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)

c. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban
tambahan m tertinggal di ring pembatas B

d. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak
dari B ke C (tBC)

e. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap,C tetap, B berubah)


dan catat datanya pada tabel.

F. HASIL PENGAMATAN

1. Gerak Lurus Beraturan


Tabel 4.5 Pengamatan GLB
No Jarak BC s (m) Waktu (t) sek
1 4 5.5
2 6 7.6
3 8 9.4
4 10 11.5
5 12 13.6

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan


Tabel 4.6 Pengamatan GLBB
tAB SBC tBC
(seko (cm) (seko
No Beban (gr) SAB (cm) n) n)
1 100 10 5 3 1,4
2 100 12 5.3 5 3,2
3 100 14 7 7 5,4
4 100 16 11 9 7,3
5 100 18 16 11 9,6

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan
GLB (S sumbu vertical dan sumbu horizontal).

GRAFIK GLB
16
14
13.6
12
11.5
10
9.4
8
7.6
6
5.5
4
2
0
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

2. Kecepatan benda pada grafik diatas. V=S/T


Jarak (S) BC Waktu (t) Kecepatan
No dalam cm dalam benda V =
sekon s/t
1 4 5.5 0.73
2 6 7.6 0.79
3 8 9.4 0.85
4 10 11.5
0.87
5 12 13.6
0.88

3. Kesimpulan: gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya
berupa garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama
beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan.

4. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu t (AB) pada percobaan
GLBB.

GRAFIK GLBB

16

11

7
5 5.3

18 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
16 Axis Title
14
12
10
Axis Title 8
6
4
2
0

5. Percepatan benda benda pada grafik diatas


tAB SBC tBC
(seko (cm) (seko
No Beban (gr) SAB (cm) n) n)
1 100 10 5 3 1,4
2 100 12 5.3 5 3,2
3 100 14 7 7 5,4
4 100 16 11 9 7,3
5 100 18 16 11 9,6

Kecepatan VAB
= SAB/Tab Percepatan benda
a=Vab/tab
2.00 0.40
2.26 0.43
2.00 0.29
1.45 0.13
1.13 0.07

6. Kesimpulan: gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah
mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya
percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan
diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada
percepatan (a=t) atau perlambatan (a= -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama
semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan
gerakan mengalami percepatan.

7. Perbedaan grafik GLB dengan Grafik GLBB


Grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan suatu benda yang bergerak lurus
adalah tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya sama. Sedangkan
grafik GLBB berupa garis lurus tetapi berubah-ubah, dikarenakan mengalami
percepatan yang tetap/konstan.
H. PEMBAHASAN

1. Gerak Lurus Beraturan


Jadi dari hasil tabel 4.5 Pengamatan Geral Lurus Beraturan adalah
1. Jarak BC s (m) pada kolom pertama adalah 4 m sedangkan waktu (t) dalam
sekon adalah 5.5 sek
2. Jarak BC s (m) pada kolom kedua adalah 6 m sedangkan waktu (t) dalam
sekon adalah 7.6 sek
3. Jarak BC s (m) pada kolom ketiga adalah 8 m sedangkan waktu (t) dalam
sekon adalah 9.4 sek
4. Jarak BC s (m) pada kolom keempat adalah 10 m sedangkan waktu (t) dalam
sekon adalah 11.5 sek
5. Jarak BC s (m) pada kolom ketiga adalah 12 m sedangkan waktu (t) dalam
sekon adalah 13.6 sek
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan
Jadi dari hasil tabel 4.6 Pengamatan Geral Lurus Berubah Beraturan adalah
1. Pada kolom pertama Bebas (gr) adalah 100 gr, SAB (cm) adalah 10 cm, tAB
(sekon) adalah 5 sek, SBC (cm) adalah 3 cm sedangkan tBC (sekon) adalah
1,4 sek.
2. Pada kolom kedua Bebas (gr) adalah 100 gr, SAB (cm) adalah 12 cm, tAB
(sekon) adalah 5,3 sek, SBC (cm) adalah 5 cm sedangkan tBC (sekon) adalah
3,2 sek.
3. Pada kolom ketiga Bebas (gr) adalah 100 gr, SAB (cm) adalah 14 cm, tAB
(sekon) adalah 7 sek, SBC (cm) adalah 7 cm sedangkan t BC (sekon) adalah
5,4 sek.
4. Pada kolom keempat Bebas (gr) adalah 100 gr, SAB (cm) adalah 16 cm, tAB
(sekon) adalah 11 sek, SBC (cm) adalah 9 cm sedangkan tBC (sekon) adalah
7,3 sek.
5. Pada kolom ketiga Bebas (gr) adalah 100 gr, SAB (cm) adalah 18 cm, tAB
(sekon) adalah 16 sek, SBC (cm) adalah 11 cm sedangkan tBC (sekon) adalah
9,6 sek.
I. KESIMPULAN

1. Gerak Lurus Beraturan


Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa
garis lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat
jaraknya makin cepat pula waktu yang diperlukan.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis
lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai
percepatan tetap.

J. DAFTAR PUSTAKA

K. KESULITAN YANG DIALAMI

1. SARAN

2. MASUKAN

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

1. Gerak Lurus Beraturan (GlB)


Tahap awal / Pembukaan

Tahap Kegiatam

Tahap akhir
1. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GlBB)

Tahap awal / Pembukaan

Tahap Kegiatam

Tahap akhir
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 7
GELOMBANG

DI SUSUN OLEH
VERAWATI
NIM: 856736627

UPBJJ PALEMBANG
POKJAR LUBUKLINGGAU
BARAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020

LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA

Nama : VERAWATI

NIM : 856736627

Program Studi : BI PGSD

POKJAR : Lubuklinggau Barat

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)


Nama (Gelar) : Drs. H. Meidhianto Subur, M. Pd
Nip/Id Lainnya : 196505061992031007/18003368

Instansi Asal : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan

Nomor Hp : 081272475417
Alamat Email : meidhiantosubur@gmail.com

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : VERAWATI

NIM 856736627

Program Studi : BI PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Lubuklinggau, 16 Oktober 2020


Yang membuat pernyataan

VERAWATI
LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD

M. JUDUL PERCOBAAN

1. Jenis-Jenis Gelombang
2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang
N. TUJUAN PERCOBAAN
1. Jenis-Jenis Gelombang
Tujuan : Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.
2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang
Tujuan : Mengamati sifat pemantulangelombang
O. ALAT DAN BAHAN

1. Jenis-Jenis Gelombang

a. Slingki

b. Kabel listrik panjang 5 m, Ø = 0,5 cm

c. Benang kasur panjang 3 m

d. Karet gelang
2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang

a. Slinki.

b. Benang Kasur

c. Kerikil.

P. LANDASAN TEORI

1. Jenis-Jenis Gelombang

Gelombang dapat didefenisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium


yang dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena adanya sumber
getaran yang bergerak terus-menerus. Medium pada proses perambatan gelombang
tidak selalu ikut berpindah tempat bersama dengan rambatan gelombang. Misalnya
bunyi yang merambat melalui medium udara, maka partikel-partikel udara akan
bergerak osilasi (lokal) saja.

• Jenis Gelombang Berdasarkan Arah Getar

- Gelombang longitudinal, adalah gelombang yang arah getarnya berimpit atau


sejajar dengan arah rambatnya.

- Gelombang transfersal. adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus


terhadap arah rambatnya.

• Berdasarkan Amplitudo

- Gelombang berjalan, adalah gelombang yang memiliki amplitudo tetap di


setiap titik yang dilalui gelombang.

- Gelombang diam/berdiri, adalah gelombang yang memiliki amplitudo


berubah-ubah.

• Berdasarkan Zat Perantara

- Gelombang mekanik, adalah gelombanng yang memerlukan medium


dalam perambatannya.
- Gelombang elektromagnetik, adalah gelombang yang tanpa memerlukan
medium dalam perambatannya.

2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang

Pemantulan Gelombang (Refleksi) Pemantulan gelombang adalah perubahan arah


rambat gelombang ke arah medium asalnya (dipantulkan) saat mengenai dinding
penghalang. Hukum pemantulan gelombang:

- Sudut datang gelombang sama dengan sudut pantul gelombang.

- Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak dalam satu
bidang datar.

Q. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Jenis-Jenis Gelombang

a. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada
tiang yang cukup kokoh untuk menahnnya atau dipegang oleh teman Anda. Ujung
lain dipegang sendiri.

b. Usiklah ujung selinki yang Anda pegang itu dengan cara menggerakan ujung slinki
dengan cepat ke kiri lain ke kanan seperti pada gambar berikut ini.

Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung slinki? Apa
yang merambat pada slinki? Apa gelombang itu?

c. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkh b. Amati arah getar (arah usikan)
dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang
transversal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang transversal itu?
d. Ikat karet gelang di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki yang Anda
pegang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika gelombang berjalan, ikut
berpindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui pegas?
Jika ada darimanakah asalnya?

e. Lakukan percobaan dari langkah a sampai dengan d sekali lagi. Kali ini slinki diganti
kabel listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki. Jika ada perbedaannya,
sebutan?

f. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang yang
cukup kokok atau dipegang teman Anda. Ujung lain dipegang sendiri. Usiklah ujung
slinki yang Anda pegang berulang-ulang dengan cara menggerakan ujung slinki
dengan cepat ke belakang lain ke depan sperti gambar berikut ini.

Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang, gelombang yag terjadi
disebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat
gelombang longitudinal tersebut ?

g. Apa perbedaan anatara gelombang tarnsversal dengan gelombang longitudinal ?

2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang

a. Lakukan percobaan tersebut di kolam, di bak air, atau di baskom berisi air, jatuhkan
kerikil ke atas permukaan air. Bagaimana bentuk gelombang yang terjadi di
permukaan air. Bagaimanakah bentuk gelombangnnya? Perhatikan sisi-sisi kolam,
bak atau baskom yang dikenai gelombang. Adakah gelombang yang dipantulkan?

b. Rentangkan selingki sejauh 1,5 m. Ikatkansalah satu ujungnya pada tiang yang
kokohatau dipegang teman anda, ujung yang satuini harus tetap pada tempat yang
tidakbergeser (disebut ujung terikat).
c. Ujung slinki lainnya Anda pegang, getarkansatu kali sehingga membentuk
setengahpanjang gelombang, seperti gambar dibawahini:

Amati perambatan setengah gelombang (denyut) sampai gelombang tersebut hilang.


Jika pola perambatan gelombang tersebut belum teramati dengan jelas, getarkan lagi
Ujung slinki tersebut, dapatkah gelombang dipantulkan? Bagaimana fase gelombang
pantul dibandingkan dengan fase gelombang asalnya.

d. Ujung selinki yang terikat atau yang dipegang oleh teman Anda sekarang ikat dengan
benang yang panjangnya 1,5 m. ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung
slinki ketiang yang kokoh atau dipegang saja oleh teman Anda. Ujung slinki ini
sekarang dapat bergerak bebas oleh karena itu kita sebut slinki ujung bebas.

e. Getarkan ujung slinki yang Anda pegang satu kali sehingga membentuk setengah
panjang gelombang seperti percobaan 2 langkah 2. Amati perambatan setengah
panjang gelombang ini. Dengan ujung bebas ini, bagaimanakah fase gelombang
pantul dibandingkan dengan gelombang asalnya.

R. HASIL PENGAMATAN

1. Jenis-Jenis Gelombang

Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung slinki. Terlihat
adanya Gelombang Transfesal (jika diusik kekiri dan kekanan), apabila slinki
digerakakan maju mundur maka rambatan gelombang lurus (Longitudinal).

2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang

Bak air diisi air hampir penuh lalu dijatuhkan kerikil pada permukaan
air,ternyata terjadi gelombang dipermukaan yang bentuknya searah dengan arah
rambatannya. Jika diperhatikan gelombang yang mengenai sisi bak air maka
dipantulkan kearah datangnya gelombang
S. PEMBAHASAN

1. Jenis-Jenis Gelombang

1) Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang teman. Lalu
slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri
lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.

2) Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan
rambat gelombangnya.Ternyataarah usikan tegak lurus dengan arah
rambatannya.Haldemikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah
getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.

3) Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang
dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah
bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang
merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki
digerakkan).

4) Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnyasama yaitu diberi


usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah
seorang teman.Ternyatahasilnya berbeda dengan slinki. Bedanyaadalah pada kabel
listrik tidak muncul gelombang.Padasaat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata
karet gelang tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik
tersebut.

5) Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai, salah satu ujungnya dipegang
teman.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang dengan cepat
kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar berikut: Pada percobaan ini diamati arah
usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyataarah usikan searah dengan arah
rambatannya. Maka gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.

2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang


1) Pada saat diujikanpada bak yang berisi air terjadi gelombang yang searahnya selaras
dengan rambatanya. Jika diperhatikan gelombang mengenai air di bak mandi maka
pantulan kearah datangnya gelombang.

2) Slinki direntangkan sejauh 1.5 m salah satu ujungnya dipegang teman. Lalu
digetarkan satu kali sehingga membentuk gelombang. Diamati perambatan setengah
gelombang sampai gelombang tersebut menghilang. Jika belum dapat diamati,
getarkan lagi ujung slinki. Ternyata yang terjadi adalah gelombang tersebut
dipantulkan kembali. Dan fase gelombang pantul sama dengan gelombang asalnya.

3) Percobaan dengan slinki yang terikat-ikat dengan benang yang panjangnya +1,5 m.
Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki dipengang teman, ternyata
ujung slinki dapat bergerak bebas. Oleh karena itu disebut slinki ujung besar

T. KESIMPULAN

1. Jenis-Jenis Gelombang

1) Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan
arah rambatannya.

2) Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.

3) Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada


arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya sejajr.

2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang

1) Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.

Contoh : Gelombang yang terjadi diair

2) Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.


U. DAFTAR PUSTAKA

V. KESULITAN YANG DIALAMI

3. SARAN

4. MASUKAN
W. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

2. Percobaan jenis-jenis Gelombang

Tahap awal / Pembukaan

Tahap Kegiatam

Tahap akhir
3. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang

Tahap awal / Pembukaan

Tahap Kegiatam

Tahap akhir
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 8
SIFAT CAHAYA

DI SUSUN OLEH
VERAWATI
NIM: 856736627

UPBJJ PALEMBANG
POKJAR LUBUKLINGGAU
BARAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020

LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA

Nama : VERAWATI

NIM : 856736627

Program Studi : BI PGSD

POKJAR : Lubuklinggau Barat

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)


Nama (Gelar) : Drs. H. Meidhianto Subur, M. Pd
Nip/Id Lainnya : 196505061992031007/18003368

Instansi Asal : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan

Nomor Hp : 081272475417
Alamat Email : meidhiantosubur@gmail.com

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : VERAWATI

NIM 856736627

Program Studi : BI PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Lubuklinggau, 16 Oktober 2020


Yang membuat pernyataan

VERAWATI
LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD

X. JUDUL PERCOBAAN

1. Percobaan Pemantulan Cahaya

a. Percobaan Pemantulan Cahaya pada cermin datar

b. Percobaan Pemantulan Cahaya pada cermin Cembung

c. Percobaan Pemantulan Cahaya pada cekung

2. Percobaan Pembiasan Cahaya

a. Percobaan Pembiasan cahaya dengan balok kaca

b. Percobaan Pembiasan cahaya dengan Lensa Cembung

Y. TUJUAN PERCOBAAN
Setelahmelakukanpercobaaninidiharapkanmahasiswadapat:
1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
4. Menentukan focus cermin cekung.
5. Menentukan fokus di lensa cembung.

Z. ALAT DAN BAHAN

1. Percobaan Pemantulan Cahaya

a. Cermin datar (3x6 cm2)

b. Cermin cembung

c. Cermin cekung

d. Lampu senter

e. Busur derajat

f. Kertas putih

g. Lilin

h. Layar (tabir kertas)

i. Celah cahaya

2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang

a. Senter lampu.

b. Celah cahaya

c. Balok kaca

d. Kertas putih

e. Busur derajat

f. Lensa cembung

g. Lensa cekung
h. Layar (tabir kertas)

i. Lilin

j. Penggaris panjang (100cm)

AA. LANDASAN TEORI

1. Percobaan Pemantulan Cahaya

Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur (pemantulan difusi)
dan pemantulan teratur. Pemantulan baur merupakan pemantulan yang terjadi apabila
cahaya mengenai permukaan yang kasar atau tidak rata. Pada pemantulan ini, sinar
pantulnya tidak beraturan. Sedangkan pemantulan teratur terjadi bila cahaya mengenai
permukaan yang licin, rata, dan mengkilap, misalnya cermin. Sinar pantulnya
memiliki arah yang teratur.

Berdasarkan bentuk permukaannya cermin dibedakan menjadi tiga macam, cermin


cembung, dan cermin cekung.

2. Percobaan Pembiasan Cahaya

Peristiwa pembelokkan arah rambatan cahaya setelah melewati medium


rambatan yang berbeda disebut pembiasan.Jika cahaya datang dari zat yang kurang
rapat ke zat yang lebih rapat maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal.
Misalnya cahaya dari udara ke air. Sebaliknya jika cahaya datang dari zat yang lebih
rapat ke zat yang kurang rapat, maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal.
Misal cahaya dari air ke udara. Contoh pembiasan cahaya yaitu pensil yang
dimasukkan ke air akan terlihat bengkok, dasar kolam terlihat dangkal.

BB. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Percobaan Pemantulan Cahaya

a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.

• Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar.


• Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.

• Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak


sudut datang dan sudut pantul.

• Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (t) tersebut.

• Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan
mengamati bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin datar.

• Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


tersebut.

b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.

• Menyusun semua alat.

• Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.

• Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga nampak sudut
datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.

• Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung


tersebut

c. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung

• Menyusun alat dan bahan.

• Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.

• Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak


sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
• Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
tersebut.

• Mengatur jarak benda atau letak layar agar pada Iayar terbentuk bayangan
yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.

• Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada
jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak
benda dan cermin cekung pada keadaan tersebut (s).

2. Percobaan Pembiasan Cahaya

a. Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca seperti gambar 7.4

b. Nyalakan lampu senter sengan baik jalan nya berkas sinar pada saat sebelum dan
sesudah menembus balok kaca.

c. Gambarlah jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut dating dan sudut
biasnya.Kemudianukur besar sudut dating dan sudut bias tersebut.

d. Pergunakanlah lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku dengan
jarak yang relative dekat antara lensa dan huruf. Kemudian geserkan lensa
perlahan lahan menjauhi huruf tersebut. Sampai bayangan huruf menjadi sangat
besar dan kabur atau tidak tampak. Ukur jarak huruf ke lensa pada saat tersebut
dan catat bagaimana sifat sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung
tersebut.

e. Susunlah lensa cembung, layar, lilin, dan penggaris panjang seperti gambar 7.5
berikut

f. Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin paling
tajam pada tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) dan catat sifat sifat
bayangan yang dibentuk lensa cembung tersebut.

g. Pergunakanlah sebuah sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku
anda, dengan jarak relative dekat. Kemudian geserkan lensa secara perlahan lahan
menjauhi huruf tersebut. Catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh
lensa cekung tersebut

CC. HASIL PENGAMATAN


1. Percobaan Pemantulan Cahaya
a. Pemantulan cahaya pada cermin datar
➢ Gambar jalanya berkas sinar pada cermin datar

➢ Besar sudut dating (i) dan sudut pantul (r)

N
i (derajat) r (derajat)
o
1 45◦ 45◦
2 50◦ 50◦
3 55◦ 55◦
4 60◦ 60◦
5 75◦ 75◦

➢ Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


• Tinggi benda sama dengan tinggi bayanagan
• Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.
• Tegak, Maya dan Sama besar.

b. Pemantulan cahaya pada cermin cembung


➢ Gambar jalanya berkas sinar pada cermin cembung
➢ Pengamatan pemantulan cahaya pada cermin cembung

N
Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
o
1 3 cm 2 cm
2 2 cm 2 cm
3 2 cm 3 cm
4 1,5 cm 2 cm
➢ Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
• Maya.
• Sama tegak.
• Bayanagan lebih kecil dari pada bendanya

c. Pemantulan cahaya pada cermin cekung


➢ Gambar jalanya berkas sinar pada cermin cembung
➢ Pengamatan pemantulan cahaya pada cermin cekung

N
Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
o
1 5,5 cm 5 cm
2 5 cm 5,5 cm
3 4 cm 3 cm
4 1,5 cm 3 cm

➢ Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung


• Maya
• Sama banyak
• Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya

2. Percobaan Pembiasan Cahaya


a. Percobaan Pembiasan Cahaya dengan balok kacas
➢ Gambar jalanya berkas sinar pada batok kaca
Tabel 7.4
Pengamatan jalanya berkas sinar pada batok kaca

N
Sudut datang (i) Sudut Bias (r)
o
1 15◦ 9,3◦
2 30◦ 19,47◦
3 53◦ 30◦
4 60◦ 35,26◦
➢ Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung
• Maya, tegak, diperbesar
• Nyata, terbalik, diperkecil

3. Percobaan Pembiasan Cahaya


b. Percobaan Pembiasan Cahaya dengan Lensa Cembung
➢ Gambar jalanya berkas sinar pada Lensa Cembung
Tabel 7.5
Pengamatan bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung

N
Jarak Benda (s) Jarak bayangan (s’)
o
1 5,5 cm 5 cm
2 5 cm 5 cm
3 4 cm 5,5 cm
4 1,5 cm 3 cm
➢ Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung
• Maya, tegak, diperbesar
• Nyata, terbalik, diperbesar
• Nyata, terbalik, sama besar
➢ Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung
• Maya, tegak, diperkecil
• Maya , tegak, diperbesar
• Nyata, terbalik, sama besar
DD. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Percobaan Pemantulan Cahaya


2. Percobaan Pembiasan Cahaya

EE. PEMBAHASAN

1. Percobaan Pemantulan Cahaya


a. Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar
Jadi dari hasil tabel 7.1 Pengamatan pemantulan cahaya datar
a) ada Kolom pertama sudut datang (i) adalah 45◦ dan besar sudut pantul (r )
adalah 45◦.
b) Pada Kolom kedua sudut datang (i) adalah 50◦ dan besar sudut pantul adalah
50◦.
c) Pada Kolom ketiga sudut datang (i) adalah 55◦ dan besar sudut pantul adalah
55◦.
d) Pada Kolom keempat sudut datang (i) adalah 60◦ dan besar sudut pantul
adalah 60◦.
e) Pada Kolom kelima sudut datang (i) adalah 75◦ dan besar sudut pantul adalah
75◦.
Dapat disimpulkan dari hasil tabel dan uraian diatas adalah jika sudut
datang (i) dengan besar sudut pantul (r ) hasil dan nilainya sama. Karena sifat
bayangan yang dibentuk oleh cermin itu sama , misalnya tinggi benda sama
dengan tinggi bayangan.

b. Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung


Jadi dari hasil tabel 7.2 Pengamatan pemantulan cahaya pada cermin cembung
a) Pada Kolom pertama sudut datang (jarak benda) adalah 3 cm dan besar sudut
pantul (jarak bayangan) adalah 2 cm.
b) Pada Kolom Kedua sudut datang (jarak benda) adalah 2 cm dan besar sudut
pantul (jarak bayangan) adalah 2 cm.
c) Pada Kolom ketiga sudut datang (jarak benda) adalah 2 cm dan besar sudut
pantul (jarak bayangan) adalah 3 cm.
d) Pada Kolom pertama sudut datang (jarak benda) adalah 1,5 cm dan besar
sudut pantul (jarak bayangan) adalah 2 cm.
Dapat disimpulkan dari hasil tabel dan uraian diatas adalah jika sudut
datang (jarak benda) dengan besar sudut pantul (jarak bayangan) tidak sama
hasil dan nilainya. Karena sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin itu
maya/tidak nyata , sama tegak dan diperkecil.

c. Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung


Jadi dari hasil tabel 7.2 Pengamatan pemantulan cahaya pada cermin cekung
a) Pada Kolom pertama sudut datang (jarak benda) adalah 5,5 cm dan besar sudut
pantul (jarak bayangan) adalah 5 cm.
b) Pada Kolom Kedua sudut datang (jarak benda) adalah 5 cm dan besar sudut
pantul (jarak bayangan) adalah 5,5 cm.
c) Pada Kolom ketiga sudut datang (jarak benda) adalah 4 cm dan besar sudut
pantul (jarak bayangan) adalah 3 cm.
d) Pada Kolom pertama sudut datang (jarak benda) adalah 1,5 cm dan besar sudut
pantul (jarak bayangan) adalah 3 cm.
Dapat disimpulkan dari hasil tabel dan uraian diatas adalah jika sudut datang
(jarak benda) dengan besar sudut pantul (jarak bayangan) tidak sama hasil dan
nilainya. Karena sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung itu ada tiga yaitu
(1) maya, tegak dan diperbesar

(2) Nyata, terbalik, diperbesar/nyata dan terbalik, diperkecil.

(3) Nyata, terbalik dan besar.

B. Percobaan Pembiasan Cahaya


a. Percobaan Pembiasan Cahaya dengan Balok Kaca
Jadi dari hasil tabel 7.4 Pengamatan jalanya berkas pada balok kaca.
a) Pada Kolom pertama sudut datang (i) adalah 15◦ cm dan sudut bias (r) adalah
9,3◦.
b) Pada Kolom kedua sudut datang (i) adalah 30◦ cm dan sudut bias (r) adalah
19,47◦.
c) Pada Kolom ketiga sudut datang (i) adalah 53◦ cm dan sudut bias (r) adalah 30◦.
d) Pada Kolom Keempat sudut datang (i) adalah 60◦ cm dan sudut bias (r) adalah
35,26◦.
Dapat disimpulkan dari hasil tabel dan uraian diatas adalah jika sudut datang
(i) dengan sudut bias(r) tidak sama hasil dan nilainya..

b. Percobaan Pembiasan Cahaya dengan Lensa Cembung


Jadi dari hasil tabel 7.5 Pengamatan bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung
a) pada Kolom pertama Jarak Benda (s) adalah 5,5 cm dan Jarak Bayangan (s’)
adalah 5 cm.
b) pada Kolom Kedua Jarak Benda (s) adalah 5 cm dan Jarak Bayangan (s’) adalah
5 cm.
c) pada Kolom Ketiga Jarak Benda (s) adalah 4 cm dan Jarak Bayangan (s’) adalah
5,5cm.
d) pada Kolom Keempat Jarak Benda (s) adalah 1,5 cm dan Jarak Bayangan (s’)
adalah 3 cm.

FF. KESIMPULAN

1. Percobaan Pemantulan Cahaya


a. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus
dengan arah rambatannya.
b. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan
arah rambatannya.
c. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada
arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya.
2. Percobaan Pembiasan Cahaya
a. Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.
b. Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.
c. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali
d. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase
gombang berlawanan arah.
e. Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang=gelombang pantulnya.
GG. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT. Gramedia

HH. KESULITAN YANG DIALAMI

5. SARAN

6. MASUKAN
II. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

4. Percobaan Pemantulan Cahaya


Tahap awal / Pembukaan

Tahap Kegiatam

Tahap akhir

5. Percobaan Pembiasan cahaya


Tahap awal / Pembukaan

Tahap Kegiatam

Tahap akhir
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 9
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

DI SUSUN OLEH
YULIATUL KHASANAH
NIM: 856747447

UPBJJ PALEMBANG
POKJAR LUBUKLINGGAU
BARAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020

LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA

Nama : VERAWATI

NIM : 856736627

Program Studi : BI PGSD

POKJAR : Lubuklinggau Barat

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)


Nama (Gelar) : Drs. H. Meidhianto Subur, M. Pd
Nip/Id Lainnya : 196505061992031007/18003368

Instansi Asal : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan

Nomor Hp : 081272475417
Alamat Email : meidhiantosubur@gmail.com

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : VERAWATI

NIM 856736627

Program Studi : BI PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Lubuklinggau, 16 Oktober 2020


Yang membuat pernyataan

VERAWATI
LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD

JJ. JUDUL PERCOBAAN

1. Percobaan Lensa Cembung

2. Percobaan Cermin Cekung

KK. TUJUAN PERCOBAAN


1. Percobaan Lensa Cembung

2. Percobaan Cermin Cekung

Percobaan Lensa Cembung dan Cermin Cekung


Tujuan:
1. Menentukan jarak titik api (f) Lensa cembung
2.Menentukan Lensa Cembung (P
3.Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung
LL. ALAT DAN BAHAN

1. Percobaan Lensa Cembung

a. Meja Optik Lengkap

b. Lensa Cembung

c. Cermin Cekung

d. Layar

e. Sumber Cahaya (Lilin atau Lampu)


2. Percobaan Cermin Cekung

a. Meja Optik Lengkap

b. Lensa Cembung

c. Cermin Cekung

d. Layar

e. Sumber Cahaya (Lilin atau Lampu)

MM. LANDASAN TEORI

1. Percobaan Lensa Cembung

Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling
sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar
dari lensa. Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu
utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk
permukaan kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua
jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung (lensa positif)
sinar dapat mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat
menyebar atau konvergen (Sarojo, 2011).

Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu:

a) Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus f.
Perhatikan gambar berikut!
Gambar Berkas Sinar Istimewa I

b) Sinar yang datang melalui titik fokus pasif f akan dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.

Gambar Berkas Sinar Istimewa II

c) Sinar yang datang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak dibiaskan)
Gambar Berkas Sinar Istimewa III

(Sunaryono, 2010)

Seperti halnya pada lensa cembung, untuk menggambarkan bayangan pada lensa
cekung pun dapat digunakan perjalanan tiga sinar istimewanya. Tiga sinar istimewa
pada lensa cekung adalah sebagai berikut:

a) Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari titik
fokus f, perhatikan gambar berikut:

Gambar Berkas Sinar Istimewa I

b) Sinar datang menuju titik fokus pasif f2 akan akan dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.
Gambar Berkas Sinar Istimewa II

c) Sinar datang melalui pusat lensa O akan diteruskan

Gambar Berkas Sinar Istimewa III

2. Percobaan Cermin Cekung

NN. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Percobaan Lensa Cembung

a. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber cahaya
(gambar 7.7)
b. Nyatakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam

c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)

d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

2. Percobaan Cermin Cekung

a. Susunlah alat seperti gambar 7.8

b. Nyatakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan layar agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam

c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)

d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

OO. HASIL PENGAMATAN

1. Percobaan Lensa Cembung

No Jarak benda s (cm) Jarak Bayangan s’ (cm)


1 3 cm 2 cm
2 2 cm 2 cm
3 2 cm 3 cm
4 1 cm 2 cm
5 4 cm 3 cm

2. Percobaan Cermin Cekung

No Jarak benda s (cm) Jarak Bayangan s’ (cm)


1 5,5 cm 5 cm
2 4,5 cm 5 cm
3 4 cm 5,5 cm
4 1,5 cm 3 cm
5 2 cm 2 cm

PP. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Tentukan jarak focus (f) lensa cembung yang anda gunakan dalam
percobaan Jawab :
Diketahui S= 15 cm

S = 30 cm

Ditanya F = …?
1 1 1 10 1 20 10 30
Dijaw : = 10 Cm
f = 5 + 5 = 15 + 30 = 300 + 300 = 300

2. Tentukan kekuatan lensa (P) yang anda pergunakan dalam percobaan


1 1
Jawab : 1
f = 10 0,1
=10 dioptri
=
3. Tentukan jarak focus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam

percobaan Jawab

Diketahui : S = 25 cm

S = -20 cm

Ditanya : F=
1 1
Jawab : 1
f = 5 + 5

1 1 1 4−5 −1 100
f = 25 + −20 = 100 = 100 f −11 =-100 cm

QQ. PEMBAHASAN

1. Percobaan Lensa Cembung

Jadi dari hasil tabel 7.7 Pengamatan bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung
a) Pada Kolom Pertama Jarak Benda (s) adalah 3 cm dan Jarak Bayangan (s’) adalah
2 cm.
b) Pada Kolom Kedua Jarak Benda (s) adalah 2 cm dan Jarak Bayangan (s’) adalah 2
cm.
c) Pada Kolom Ketiga Jarak Benda (s) adalah 2 cm dan Jarak Bayangan (s’) adalah 3
cm.
d) Pada Kolom pertama Jarak Benda (s) adalah 1 cm dan Jarak Bayangan (s’) adalah
2 cm.
e) Pada Kolom Kelima Jarak Benda (s) adalah 4 cm dan Jarak Bayangan (s’) adalah
3 cm.

2. Percobaan Cermin Cekung

Jadi dari hasil tabel 7.7 Pengamatan bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung
a) Pada Kolom Pertama Jarak Benda (s) adalah 5,5 cm dan Jarak Bayangan (s’)
adalah 5 cm.
b) Pada Kolom Kedua Jarak Benda (s) adalah 4,5 cm dan Jarak Bayangan (s’)
adalah 5 cm.
c) Pada Kolom Ketiga Jarak Benda (s) adalah 4 cm dan Jarak Bayangan (s’) adalah
5,5 cm.
d) Pada Kolom pertama Jarak Benda (s) adalah 1,5 cm dan Jarak Bayangan (s’)
adalah 3 cm.
e) Pada Kolom Kelima Jarak Benda (s) adalah 2 cm dan Jarak Bayangan (s’) adalah
2 cm.

RR. KESIMPULAN

1. Percobaan Lensa Cembung

Lensa positif dan bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen). Sinar yang datang
melalui titik pusat optik lensa tidak akan dibiaskan, tetapi akan diteruskan.

2. Percobaan Cermin Cekung

Percobaan cermin cekung adalah mengumpulkan sinar-sinar pantul. Titik


berkumpulnya sinar-sinar pantul disebut dengan titik fokus atau titik api. Saat lilin
berada dekat dengan cermin cekung, bayangan cahaya lilin yang terbentuk ialah
cahaya lilin terlihat semu, ukurannya lebih besar dan posisinya tegak. Saat lilin
dijauhkan dari cermin cekung, bayangan cahaya lilin yang terbentuk ialah nyata dan
posisinya terbalik, sedangkan ukurannya dapat diperbesar dan diperkecil sesuai
dengan jarak cermin dengan lilin. Sehingga ketika jarak benda semakin jauh maka
jarak bayangan yang terbentuk semakin kecil.
SS. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT. Gramedia

TT. KESULITAN YANG DIALAMI

7. SARAN

8. MASUKAN
UU. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

1. Percobaan Lensa Cembung

Tahap awal / Pembukaan

Tahap Kegiatam
Tahap akhir

2. Percobaan Cermin Cekung

Tahap awal / Pembukaan


Tahap Kegiatam

Tahap akhir

Anda mungkin juga menyukai