Anda di halaman 1dari 18

NAMA : NUR ARIEF ROFIQI

NO UKG : 201500998594

Tabel modifikasi LK 2.1

Action Plan

N Bidang Kebutuhan Tujuan Tujuan khusus Eksplorasi Alternatif Solusi


o bimbin / Masalah Umum Materi/ Strategi Metode Analisis Alternatif Solusi
gan Topik Layanan / Teknik
1. Karier Peserta Peserta didik 1. Peserta didik dapat Bimbing PJBL Kajian literatur
didik kls VII mampu menganalisis Lulus SMP an
perlu memahami tentang kelanjutan melanjutkan klasikal • Menurut Rochman
memahami kemampuan, studi setelah lulus ke mana Natawidjaja (1990: 1)
tentang minat dan SMP (C4) ya..? Bimbingan karir adalah suatu
perencanaa bakatnya 2. Peserta didik dapat proses membantu seseorang untuk
n karier sehingga memperbandingka mengerti dan menerima gambaran
tentang diri pribadinya dan
dan dapat n Kelanjutan studi
gambaran tentang dunia kerja di luar
menentuka menemukan apa saja yang dirinya, mempertemukan gambaran
n studi pilihan studi menjadi pilihan diri tersebut dengan dunia kerja itu
lanjut. lanjutnya setelah lulus untuk pada akhirnya dapat memilih
smp(A4) bidang pekejaan, memasukinya dan
3. Peserta didik dapat membina karir dalam bidang
menentukan apa tersebut.
yang menjadi
pilihan setelah
lulus SMP mau • Menurut Mohamad Surya
melanjutkan (1988:31)
Bimbingan karir merupakan
kemana :SMA/MA/
salah satu jenis bimbingan yang
( P5) berusaha membantu individu dalam
memecahkan masalah karir, untuk
memperoleh penyesuaian diri yang
sebaik-baiknya antara kemampuan
dengan lingkungan hidupnya,
memperoleh keberhasilan dan
perwujudan diri dalam perjalanan
hidupnya.

Haq, Aniq Hudiyah Bil, and Rahayu


Fari. "Orientasi karir pada siswa SMP:
Pilihan jurusan dan gambaran
Pekerjaan di masa
depan." Psikostudia: Jurnal
Psikologi 8.1 (2019): 7-14.

. Berdasarkan hasil penelitian diketahui


bahwa 62, 1% siswa memilih sekolah
lanjutan ke SMK dan 22,2% siswa akan
melanjutkan sekolah ke SMA dan 15,6%
siswa belum memutuskan pilihan
sekolah setelah lulus dari SMP. 76%
siswa sudah mengetahui jurusan yang
akan diambil untuk studi lanjutnya
sedangkan 23,4% siswa masih belum
mengatahui jurusan yang akan diambil.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
diketahui bahwa orientasi karir siswa di
SMP sudah cukup baik, artinya siswa
sudah mampu menentukan pilihan
sekolah setelah lulus dari SMP. Dalam
penelitian ini di Jatoroto dan Jatisrono
banyak siswa yang akan melanjutkan ke
sekolah SMK, pilihan paket keahlian
yang muncul adalah 30 jurusan yang
menjadi pilihan, padahal di Indonesia
terdapat 142 Paket keahlian yang dapat
dipilih oleh siswa SMK, sehingga
diperlukan persiapan dari pihak-pihak
terkait untuk memberikan informasi yang
banyak mengenai kompetensi dan
peluang karir siswa ketika memilih
sekolah kejuruan, dan dapat
mengoptimalkan proses pendidikan
selama di sekolah.
Problem based learning (PBL)
adalah model pembelajaran yang
melibatkan keaktifan peserta didik
untuk selalu berpikir kritis dan
selalu terampil dalam
menyelesaikan suatu
permasalahan.

Project Based Learning (PjBL) atau


Metode Pembelajaran Berbasis Proyek

By kangjo.net

Pembelajaran Berbasis Proyek atau


Project Based Learning (PjBL) adalah
model pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai
media. Peserta didik melakukan
eksplorasi, penilaian, inter pretasi,
sisntesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil
belajar. (Daryanto, 2014: 23).
Karakteristik Pembelajaran Berbasis
Proyek atau Project Based Learning
(PjBL)
• Peserta didik membuat
keputusan tentangsebuah
kerangka kerja;
• Adanya permasalahan atau
tantangan yang diajukan
kepada Peserta didik
• Peserta didik mendesain
proses untuk menentukan
solusi atau permasalahan atau
tantangan yang diberikan;
• Peserta didik secara kolaboratif
bertanggung jawab untuk
mengakses dan mengelola
informasi untuk memecahkan
permasalahan;
• Proses evaluasi dijalankan
secara kontinyu;
• Peserta didik secara berkala
melakukan refleksi atas
aktifitas yang sudah dijalankan
• Produk akhir aktiitas belajar
dievalusi secara kualitatif; dan
• Situasi pembelajaran sangat
toleran terhadap kesalahan
dan perubahan.

Tahap awal
1. Membuka dengan salam dan
berdoa
2. Membina hubungan baik dengan
peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran
sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan layanan
materi Bimbingan dan Konseling
4.Menanayakan kesiapan kepada
peserta didik.
5. Guru BK membagi kelas menjadi 6
kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang

Tahap inti

1. Guru BK menayangkan media slide


power point yang berhubungan
dengan materi studi lanjut setelah
lulus SMP
2. Peserta didik mengamati slide pp
yang berhubungan dengan materi
layanan studi lanjut setelah lulus
SMP
3. Guru BK mengajak curah pendapat
dan tanya jawab
4. Guru BK memberi tugas
menentukan pilihan studi lanjut
kepada masing-masing kelompok
5. Peserta didik mendiskusikan
dengan kelompok masing-masing
7.Setiap kelompok mempresetasikan
tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.

Tahap penutup
1. Guru BK mengajak peserta didik
membuat kesimpulan yang terkait
dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik
untuk agar dapat menghadirkan
Tuhan dalam hidupnya
3.Guru BK mengakhiri kegiatan
dengan berdoa dan salam
EVALUASI PROSES
Guru BK atau konselor
melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap
peserta didik menuliskan di kertas
yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau antusias peserta didik
dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam
menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan
penjelasan dari pertanyaan guru BK
EVALUASI HASIL
Evaluasi setelah mengikuti kegiatan
klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan :
menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak
menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat
penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan
Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah
dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti :
menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti
2. Pribadi Siswa Peserta didik 1. Peserta didik Dampak Bimbing PBL
kecanduan memiliki dapat positif dan an Handphone merupakan alat
bermain HP kontrol diri menganalisis negatif kelomp telekomunikasi elektronik
dalam apa saja penggunaan ok
bersifat dua arah yang mudah
penggunaan handphone.
dampak untuk kita bawa kemana-
HP
positif dan mana dan mempunyai
serta dapat
negatif kemampuan untuk bisa
memahami
dalam mengirim pesan baik berupa
dampak
penggunaan suara, gambar dan informasi.
positif dan
negative
dalam Handphone
penggunaa (C4). Berikut ini adalah beberapa
n HP 2. Peserta didik manfaat handphone yang
dapat bisa kita rasakan jika kita
merumuskan memilikinya.
apa saja
dampak
positif dan
negative dari
.
1 Sarana Komunikasi Yang Efisien
Dan Efektif
penggunaan
handphone
2.Bisa Menyelesaikan Pekerjaan
(A5). Dengan Mudah
3. Peserta didik
dapat 3.Digunakan Untuk Fasilitas Usaha
mengatasi Dan Bisnis
dampak
negatif dari 4.Menyimpan Ratusan File Di
penggunaan Dalamnya
handphone
(P5) 5.Media Hiburan

6.Sebagai Penunjuk Arah

7.Mendapatkan Uang

Untuk itu berikut adalah sisi


lain dari manfaat handphone,
atau beberapa dampak
negatif dari adanya
perkembangan handphone
yang seakan-akan sudah
menjadi teman baru untuk
manusia.

• Menurunkan minat
membaca buku, karena
pemuda sekarang lebih
senang membaca
pesan atau status
update orang di sosial
media.
• Meningkatkan biaya
hidup, karena
handphone saat ini
membutuhkan biaya
paket internet agar bisa
digunakan.
• Meningkatnya kasus
kriminal, handphone
juga sering digunakan
untuk praktik kriminal
seperti penipuan dan
juga perjudian online.
• Yang jauh mendekat,
yang dekat menjauh.
Hal ini karena
smartphone bisa
membuat kita lupa
dengan orang di
sekitar.
• Masalah pornografi
yang semakin
meningkat, seiring
dengan
berkembangnya zaman
sekarang ini kita bisa
menemukan dengan
mudah konten
pornografi yang bisa
diakses dengan mudah
oleh anak berusia
dibawah 17 tahun.

Pengertian Problem Based


Learning
Problem Based Learning (PBL)
dalam bahasa Indonesia disebut
Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM). Pembelajaran Berbasis
Masalah merupakan
penggunaan berbagai macam
kecerdasan yang diperlukan
untuk melakukan konfrontasi
terhadap tantangan dunia nyata,
kemampuan untuk menghadapi
segala sesuatu yang baru dan
kompleksitas yang ada.
Pengertian Pembelajaran
Berbasis masalah yang lain
adalah metode mengajar
Tahap awal

1. Membuka dengan salam dan


berdoa
2. Membina hubungan baik
dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran
sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan layanan
materi Bimbingan dan
Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada
peserta didik
Tahap inti
1) Guru BK menayangkan
media slide power point
yang berhubungan dengan
materi layanan
2) Peserta didik mengamati
slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
3) Guru BK mengajak curah
pendapat dan tanya jawab
4) Guru BK membagi kelas
menjadi 2 kelompok, 1
kelompok 5- 6 orang
5) Guru BK memberi tugas
kepada masing-masing
kelompok
6) Peserta didik
mendiskusikan dengan
kelompok masing-masing
7) Setiap kelompok
mempresetasikan tugasnya
kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan
seterusnya bergantian
sampai selesai.
Tahap penutup
1) Guru BK mengajak peserta
didik membuat kesimpulan
yang terkait dengan materi
layanan
2) Guru BK mengajak peserta
didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan
dalam hidupnya
3) Guru BK menyampaikan
materi layanan yang akan
datang.
4) Guru BK mengakhiri kegiatan
dengan berdoa dan salam
Evaluasi proses
Guru BK atau konselor
melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang
terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap
peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik
dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam
menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan
penjelasan dari pertanyaan guru BK

Evaluasi hasil

Evaluasi setelah mengikuti


kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan
: menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak
menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat
penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan
Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah
dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti :
menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti
.
.

Anda mungkin juga menyukai