ARTIKEL ILMIAH
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) FISIKA
BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI
ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE
UNTUK KELAS XI SMA
OLEH:
1. Heny Sulistia
NIM. 410313020
2. Drs. MAISON, M. Si., Ph. D
NIP. 196705031993031004
3. Nova Susanti, S. Pd., M. Si
NIP.19821123200604232002
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN,
UNIVERSITAS JAMBI
AGUSTUS, 2017Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Fisika
Berbasis Discovery Learning Pada Materi
Elastisitas Dan Hukum Hooke
Untuk Kelas XT SMA
Heny Sulistia ), Maison”, dan Nova Susanti?
Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tambi
Dosen Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi
Email: Henysulistial9@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Discovery
Jearning pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke utuk kelas XT SMA, 2) Mengetahui persepsi Peseria
Dick tentang Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Discovery learning pada materi Elastisitas dan Hukum
Hooke untuk Peserta Didi kelas XI SMA. Penalitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (Research
and Development). Model pengembangan yang digunakan adalah ADDIE (Analyze, Design, Development,
Inplementation, and Evaluation) dengan tahapan pengembangan yaity menganalisis kebutuhan peserta
didik, menganalisis KI, KD, indikator, studi literatur, membvat rancangan bahan ajar sesuai dengan
kebutulan peserta didik, membuat produk, kemudian validasi produk, revisi produk, pengembangan produk
dengan cara uji cobe lapangan dan data yang telah diperoleh dari uji coba lapangan dievaluasi, Dalam
penelitian pengembangan LKPD Fisika yang peneliti lakukan, tahapan ADDIE yang dilakukan hanya
sampai development. Hal ini dikarenakan peneliti hanya melakukan penelitian tethadap persepsi. peserta
didik terhadap LKPD fisika yang dikembangkan. Hasil penelitian ini adalah LKPD Fisika berbasis
Discovery Learning pada materi elastisitas dan Hukum Hooke untuk kelas XT SMA yang telah dinyatakan
layak oleh validator. Hasil analisis persepsi peserta didik pada aspek desain pembelajaran persepsi peserta
didik yaitu 13,25, aspek materi pembelajaran persepsi peserta didik yaitu 13,36, aspek keterbacaan LKS
persepsi peserta didik yaitu 20,32, aspek visualisasi LKS persepsi peserta didik yaitu 20.18. Dari keempat
aspek tersebut hasil persepsi peserta didik tethadap LKPD ini dirata-ratakan secara total sebesar 67.11
termastik kedalam Kategori sangat baik. yang menyatakan bahwa LKPD Fisika berbasis Discovery Learning
pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke untuk Kelas XT SMA layak digunakan sebingga dapat digunakan
sebagai salah satu bahan ajar pembelajaran di kelas.
Kata Kuncl : LKPD, Discovery Learning, Elastisitas dan Hukum Hooke
Pendahuluan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
‘merupakan salah satu sarana untuk membantu dan
‘mempermudah dalam Kegiatan belajar mengajar
sehingga terbentuk interaksi yang efektif antara
peserta didik dengan guru, Menurut Adriantoni
(2016) “LKPD adalah lembaran-lembaran yang
digunakan peserta didik sebagai pedoman dalam
proses pembelajaran, serta berisi tugas yang
dikerjakan oleh peserta didik baik berupa soal
maupun kegiatan yang akan dilakukan peserta
didik”. LKPD memiliki peran yang sangat besar
dalam proses pembelajaran dikarenakan LKPD
dapat membantu guru dalam mengarahkan peserta
didik untuk menemukan konsep-konsep melalui
aktivitas-aktivitas yang disusun,
Penulis mengobservasi beberapa sekolah
Giantaranya yaitu SMAN Titian Teras Muara
Jambi dan SMAN 10 Kota Jambi. Dari hasil
observasi, di SMAN 10 Kota Jambi dalam proses
pembelajaran guru hanya menggunakan lembar
diskusi siswa (LDS). Sedangkan di SMAN Titian
Teras Muaro Jambi beberapa guru dalam proses
pembelajaran menggunakan LKPD dari penerbit
Pada saat proses pembelajaran, LKPD digunakan
sebagai latihan-latihan soal ataupun tugas di
rumah, Namun, penggunaan bahan ajar LKPD
dalam proses pembelajaran masih belum optimal.
Dikarenakan LKPD yang ada cenderung hanya
menekankan pada ramus saja dan tidak
memberikan kesempatan peserta didik untuk
menemukan konsep dari_suatu materi secara
mandiri, Selain itu, LKPD tersebut terdapat
beberapa Kekurangan salah satunya yaity belum
dicantumkannya — indikator —ataupun —tujuan
pembelajaran. Sehingga LKPD seperti ini akan
dapat mengurangi kompetensi peserta didik dalam
menalar dan menafsirkan suatu permasalahan
yang ada. LKPD yang baik adalah LKPD yang
dibuat langsung oleh guru yang bersangkutan,
Karena guru lebih tau bagaimana karakteristikpeserta didik dalam belajar dan bagaimana proses
pembelajaran berlangsung.
LKPD periu dikembangkan dengan
pendekatan, metode ataupun model agar lebih
Terarah dan terstruktur Karena adanya langkah-
langkah dalam pembelajaran. Salah satu yang
‘memudahkan peserta didix dalam belajar yairu
dengan menggunakan model Discovery Learning
Model Discovery Leaming merupakan teori
belajar yang didefinisikan sebagai proses
pembelajaran proses pembelajeran yang terjadi
apabila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran
dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan Peserta
Didik — mengorganisasi sendiri. — Menurut
Mustaming (2015) dalam Adriantoni (2016),
“Model Discovery Leaming adalah model
pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas
peserta didik dalam belajar™
Beberapa penelitian yang telah dilakukan
terkait dengan pengembangan LKPD_berbasis
Discovery Leaming . Salah satunya _penelitian
yang dilakukan oleh Fathonah, A.T (2014), babwa
LKPD fisika besbasis Discovery Leaming pada
materi Hukum Newton untuk peserta didik Kelas
X SMA telah bethasil dikembangkan. LKPD yang
dikembangkan Fathonah, A.T (2014) memiliki
Kelebihan yaitu salah satunya Kualitas LKPD
fisika berbasis discovery learning termasuk dalam
katagori yang sangat baik berdasarkan penilaian
dari abli materi, abli media, guru fisika maupun
peserta didik serta LKPD yang dikembangkan
‘mampu meningkatkan motivasi peserta didik
dalam mempelajari fisika secara manditi
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan
Iembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis
Discovery Learning pada materi elastisitas dan
hukum hooke dan mengetahui persepsi peserta
didik tentang Jembar kerja peserta didik (LKPD)
herbasis Discovery Learning pada _ mateti
elastisitas dan hukum hooke. Adapun manfaat dari
pengembangan ini adalah menghasilkan produk
berupa LKPD berbasis Discovery Learning Pada
‘materi elastisitas dan hukum hooke untuk kelas XT
SMA.
‘Metode Penelitian
‘Model Pengembangan
Penelitian dilakukan dengan menggunakan
penelitian dan pegembangan (Research and
Development). Pengembangan dalam penelitian
ini menggunkan penelitian dan pengembangan
dengan menggunakan model ADDIE.
Prosedur Pengembangan
Model ADDIE memiliki’ prosedur pada
tiap-tiap tahapannya Prosedur ini menjelaskan
bagaimana membuat sebuah —pengembangan.
Adapun tahapannya sebagai beriku
:
| >
Td
ecb
Gambar 1 langkah-langkah model ADDIE
‘Dari bagan pengembangan ADDIE tersebut, dapat
dilihat bahwa evaluasi bisa terjadi pada setiap
empat tahap. dengan tujuan untuk kebutuban
revisi. Dalam penelitian pengembangan LKPD
Fisika yang peneliti lakukan, tahapan ADDIE
ini dikarenakan peneliti hanya melakukan
penelitian tethadap persepsi peserta didik tethadap
LKPD fisika yang dikembangkan,
1. Analyze ( Analisis)
Adapun tahap-tahap dalam analisis, yaitu
a. Analisis kebutuhan
Menurut Pribadi (2009), “Analisis
ebutuhan merupakan langkah yang diperlukan
‘untuk menentukan kemampuan-kemampuan atau
kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untuk
meningkatkan kinerja atau prestasi belajai
Untuk menganalisis kebutuhan, maka penulis
melakukan observasi awal menggunakan angket,
b. Analisis Kurikulum
Pada tahap ini dilakukan analisis
kurikulum yang berguna untuk melihat silabus
kurikulum ~ yang digunakan di sekolah,
menetapkan kompetensi inti dan kompetensi dasar
materi, serta indikator yang ingin dicapai sesuai
dengan materi.
cc. Studi Literatur
Studi literatur — dilakukan dengan
‘mengumpulkan informasi yang dapat digunakan
sebagai bahan untuk ~—mendesain dan
mengembangkan produk melalui buku sumber
ataupun jumal pendidikan.
2. Design (Desain)
Pada tahapan desain, peneliti membuat
rancangan dari LKPD yang akan dikembangkan.Adapun penjelasan mengenai_masing-masing
tahapan tersebut adalah sebagi berikut:
a. Merancang Tujuan
Perumusan tujuan merupakan tabap yang
sangat penting dalam merencanakan sumber
pembelajaran khususnya LKPD, Karena tujuan
‘merupakan arah dan target kompetensi akhir yang
ingin dicapai dari suatu proses pembelajaran.
b. Merancang Materi Pembelajaran
Materi untuk LKPD harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Untuk itu, perumusan butir
‘materi harus didasarkan pada rumusan tujuan.
cc. Merancang Instrumen Evaluasi
Penyusunan instrumen evaluasi bertujuan
sebagai alat untuk mengukur kelayakan daripada
bahan ajar yang dikembangkan yaitu LKPD.
Salalt satu tujuan dari evaluasi ini adalah untuk
‘melihat apakah LKPD yang dibuat sudah baik
atau belum.
3. Development (Pengembangan)
‘Tabapan ini merupakan tahapan produkst
di mana segala sesuatm yang telah dibuat dalam
tahapan desaian menjadi nyata. Langkah-langkah
dalam tahapan ini di antaranya adalah membuat
objek-objek belajar seperti dokumen teks,
gambar, dan sebagainya, membuat dokumen-
dokumen tambahan yang mendukung (Ami,
2015)
a. Tehap Pengumpulan Bahan-bahan
b, Tehap Pengembangan LKPD
Selanjutnya rancangan LKPD tersebut
disusun —berdasarkan~——-Langkab-langkah
pembelajaran Discovery Learning.
4, Evaluation (Evaluasi)
Evaluasi dapat didefenisikan sebagai
sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan
nilai terhadap LKPD yang telah dibuat. Hasil
evaluasi nantinya digunakan sebagai balan revisi
sebuah LKPD (Pribadi, 2009)
Uji Coba Produk
Subjek Uji Coba
Untuk menguji persepsi_pesrta didik
tethadap LKPD fisika berbasis Discovery
Learning maka peneliti melakukan penelitian di
SMAN Titian Teras Muaro Jambi Kelas XI MIA.
Tenis Data
Pada penelitian pengembangan ini, jenis
data yang diambil yaitu kuantitatif dan kualitatif
Data kuantitatif diperoleh dari persepsi siswa
berupa angket tethadap LKPD berbasis discovery
Learning yang telah dibasilkan, Sedangkan data
‘kualitatif berupa saran dan tanggapan dari validasi
tim ahli terhadap LKPD berbasis discovery
Learning,
Instramen Pengumpulan Data
Instramen untuk mengumpulkan data
pada penelitian pengembangan ini adalah
‘menggunakan metode angket.
1. Lembar Validasi
Lembar validasi menunjukkan kriteria
pada indikator yang ditunjukkan pada kisi-kisi
instrumen lembar validasi, Instrumen_tersebut
inilai dengan data kualitatif dengan mengunakan
Jembar angket validasi. Para ablt dapat mengisi
Jembar angket validasi dengan menjawab
pertanyaan pada lembar validasi dengan memilih
salah Satu Kategori jawaban “Ya” atau “Tidak”
untuk menilai LKPD fisika yang telah dibuat
dengan memberikan tanda (/) pada kolom
penilaian,
2. Angket Pesepsi Peserta Didik
Pada angket tangeapan Peseita Didik,
data yang diperoleh dinilai dengan skale Likert
Jawaban setiap item instramen yang mengunakan
skala Likert untuk keperluan analisis kuantitatif.
Dapat diberi skor sebagai beriksut
Tabel 1 skala likert
No | Altemnatif Jawaban | Bobot Skor
1._| Sangat Setuju 4
2. | Senaju 3
3._| Tidak Setuju 2
4._['Sangat Tidak Seraju [1
(Widiyoko, 2014)
Teknik Analisis Data
1. Analisis Validitas LKPD fisika berbasis,
Discovery Leaming
Data diperoleh dengan mengumpulkan
saran dari tim abli tentang kelayakan LKPD
berbasis Discovery Learning pada materi
elastisitas dan hukum hooke untuk kelas XI SMA.
Analisis Angket Persepsi Peserta Didik
a, Analisis Reabilites
Dalam penelitian ini reliabiltas diukur
dengan Alfa Cronbach (Riduwan, 2010) sebagai
berikut:Dengan
Keterangan:
ra reliabilitas instramen
& = jumlah item
XS, =jumlah varians skor tiap-tiap item
varians total
= jumlah responden
Koefisien reliabilitas tes berkisar antara 0,00 —
1,00 dengan perincian korelasi:
Tabel 2 Katagori Reliabilitas
Besarnya nial r Tnterpretast
‘Kurva normal terditi dari 6 SDi ( standar
deviast ideal). sehingga untuk mendeapatkan
rentang skor untuk skala empat pada skala likert
dapat dengan cara sebagai berikut:
Kurva normal standar luasnya 6 SDi, Oleh karena
fru, untuk memodifikasi model skala_likert
menjadi 4 kriteria, maka luas masing-masing
interval criteria adalah 6/4 SDi = 1,5 SDi, maka
diperoleh hasil turunan skala empat untuk skala
likert dati kurva normal adalah sebagai berikt :
m==
dengan:
Mf -Mean
LX = Jumlah skor
N= Jumlah responden
Kriteria interpretasi skor untuk skala
Likert dengan skala empat dirumuskan sebagai
berikut:
‘Tabel 3. Kriteria Interpretasi Skor
‘Antara 0,800 sampal dengan 1,000 SangatTinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,799
Antara 0,400 sampai dengan 0,599
‘Antara 0,200 sampai dengan 0,399
Antara 0,000 sampai dengan 0,199 _Sangat rendah
‘Riduwan, 2013)
b. Analisis dengan skala
Data analisis dengan skala diperoleh dati
angket persepsi Peserta didik. Instrument angket
menggunakan skala likert. Dalam pembuatan
skalalikert, peneliti membuat —beberapa
pertanyaan yang berhubungan dengan suatu isu
atau objek, Ialu subjek atau responden diminta
untuk mengindikasikan tingkat kesetujuan atau
Ketidaksetujuan mereka terhadap masing-masing
pertanyaan. Pilihan jawaban yang disediakan
sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak
setuju. Fawaban diisi dengan memberikan skor 1
s.d 4 pada setiap pertanyaan.
Data yang diperoleh dati peserta didik
diubah menjadi data kuantitatif berdasarkan
criteria penilaian ideal. _kriteria-kriteria
iturunkandari kurva normal terhadap skala like.
38D 28D ISD 0 +1 -290 +399
Gambar 2. Kurva Notmal
‘Rentang Skor Kriteria
Mi+15SDiSM