Review Modul 2, 7 Dan 9 Pendidikan Seni Di SD
Review Modul 2, 7 Dan 9 Pendidikan Seni Di SD
: PITRIA USMAN
Nim. : 856058212
MODUL 2
Kegiatan Bealajar 2
Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam
sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.
1. Gerak
Gerak didalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan sehari-hari. Gerak tari adalah
gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari gerak wantah (asli) ke gerak
murni dan gerak maknawi. Gerak wantah yang telah mengalami stilasi itu akhirnya dapat dilihat
dan dinikmati karena menjadi gerakan yang memiliki nilai estetik (gerak murni dan gerak gerak
maknawi). Gerak wantah contohnya mencangkul, membatik dll.gerak wantah mudah dipahami
sebalikknya gerak murni dan maknawitidak mudah dipahamikarena sudah mengalami proses
stilisasi atau perubahan baik penambahan dan pengurangan. Gerak murni merupakan gerak
wantah yang telah diubah menjadi gerak yang indah namun tak bermakna. Gerak maknawi
adalah gerak wantah merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna.
2. Unsur Tenaga
a. Intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat
ketegangan gerak
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang diciptakan
oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak.
Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak
yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan
panggung, lapangan atau halaman terbuka.
Dalam unsure ruang terkandung aspek-aspek garis, volume, arah, level dan focus.
4. Unsur Waktu.
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam unsur waktu ada
2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan
ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, ritme lebih mengarah pada ukuran cepat atau
lambat setiap gerakan yang dapat dicapai
Dalam penyusunan karya tari perlu kiranya dibekali dengan beberapa teori untuk membimbing
sebagai penata tari pemula. Adapun elemen-elemen komposisi tersebut: Gerak, Desain atas,
musik, tema, dramatik, desain lantai, dinamika, tata rias dan busana, properti, komposisi
kelompok, tata panggung, tata lampu dan tata suara.
1. Gerak
Gerak dalam tari merupakan komponen utama, karenagerak adalah medium untuk
mengekspresikan sebuah tarian. Gerak dalam tari dibedakan menjadi 2 yaitu gerak murni dan
gerakmaknawi.
Gerak murni adalah gerak yang sama sekali tidak mengandung arti, sedangkan gerak maknawi
adalah gerak yang mengandung arti. Pada umumnya gerak dalam tari diambil dari gerak sehari-
hari baik itu gerak yang dilakukan oleh manusia, binatang, alam (seperti ombak, pohon ditiup
angin, angin pusaran dan yang lainnya), dari semua gerak-gerak tersebut mengalami perubahan
/diperhalus (stilirisasi) dan distorsi (dirombak) Gerak tari adalah gerak yang indah, maksudnya
adalah yang dapat menggetarkan jiwa yang melihatnya.
2. Tema
Tema adalah inti dari sebuah cerita yang akan diungkapkan dalam tari. Tema dapat diangkat
dari berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
3. Desain Atas
Desain atas adalah desain yang berada di dalam bidang atau ruang di atas pentas yang dapat
dilihat oleh penonton yang berlatarkan back drop.ada beberapa desain atas yaitu:
a. Desain Datar
Desain datar adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari tampak dalam
postur tanpa perspektif. Semua anggota badan dalam postur mengarah ke samping.Desain
datar inimemberikan kesan konstruktif, ketenangan, kejujuran.
b. Desain Dalam
Desain dalam adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari tampak
memiliki perspektif yang dalam. Beberapa anggota badan seperti kaki dan lengan diarahkan ke
belakang, kedepan, ke samping, dan menyudut.
c. Desain Vertikal
Desain Vertikal adalah desain yang menggunakan anggota badan pokok yaitu tungkai dan
lengan menjulur ke atas atau ke bawah.
d. Desain Horisontal
Desain horisontal adalah desain yang menggunakan sebagian dari anggota badan mengarah ke
garis horisontal.
e. Desain Kontras
Desain kontras adalah desain yang menggunakan garis-garis silang dari anggota badan atau
garis-garis yang akan bertemu bila dilanjutkan.
f. Desain Statis
Desain statis adalah desain yang menggunakan pose-pose yang sama dari anggota badan
walaupun bagian badan yang lain bergerak.
g. Desain Lengkung
Desain lengkung adalah desain dari badan dan anggota –anggota badan lainnya menggunakan
garis lengkung.
h. Desain Bersudut
Desain bersudut adalah desain yang banyak menggunakan tekukan-tekukan tajam pada sendi-
sendi seperti lutut, pergelangan tangan, kaki, dan siku.
i. Desain Spiral
Desain Spiral adalah desain yang menggunakan lebih dari satu garis lingkaran yang searah pada
anggota badan.
j. Desain Tinggi
Desain tinggi adalah desain yang dibuat dari bagian dada penari ke atas.
k. Desain Rendah
Desain rendah adalah desain yang dipusatkan pada daerah yang berkisar antara pinggang
penari sampai lantai.
l. Desain Terlukis
Desain terlukis adalah desain bergerak yang dihasilkan oleh salah satu atau beberapa anggota
badan atau property yang bergerak untuk melukiskan sesuatu.
m. Desain Simetris
Desain simetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota badan
kanan dan kiri berlawanan arah tetapi sama.
4. Desain Lantai
Desain lantai adalah garis-gasir pola dilantai yang dilalui oleh seorang penari di atas panggung
atau garis dilantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Dalam pembuatan desain lantai
garis menjadi bagian yang sangat penting dan menentukan dalam pengaturan /penempatan
penari di atas panggung.
5. Desain Musik
Musik berfungsi menghidupkan tari. Music sebagai pengiring tari menghidupkan tari dalam
irama, tema dan penjiwaan. Music yang bias digunakan bias music gramatika barat (diatonic)
atau tradisional (pentatonis).
b. Member ilustrasi
d. Merangsang penari.
Di dalam tari musik dibedakan menjadi dua yaitu musik internal dan musik eksternal.
a. Musik Internal
Musik internal yaitu musik yang bersal dari diri penari, misalnya tepuk tangan, hentakan kaki,
nepuk dada, suara, tepuk paha, Contoh dalam tari Saman dari Aceh, tari Kecak dari Bali.
b. Musik Eksternal
Musik eksternal yaitu musik yang berasal dari luar diri penari atau suara yang dihasilkan oleh
alat tertentu (instrument). Music iringan secara eksternal dapat dibagi dua yaitu music eksternal
melodis dan non-melodis.
1. Instrumen gesek
2. Instrumen petik
3. Instrument tiup
4. Instrumen perkusi
Masing masing instrumen memiliki karakteristik yang berbeda yang berfungsi untuk:
6. Desain Dramatik
Desain dramatic digunakan untuk mencapai klimaks tertentu dalam sebuah adegan atau
mengakhiri sebuah tarian. Ada dua desaindramatik yaitu berbentuk kerucut tunggal dan kerucut
ganda.
7. Desain Kelompok
Komposisi kelompok adalah komposisis yang dilakukan oleh sejumlah penari atau lebih dari
satu orang penari.
8. Dinamika
Pengertian dinamika adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak menjadi hidup dan
menarik dikatakan pula dinamika adalah kekuatan, kualitas,kekuatan menarik , kekuatan
/mendorong, dinamika dapat dikatakan /diibaratkan sebagai jiwa emosionil dari
gerak.Pencapaian dinamika ini berkaitandengan penggunaan tenaga,ruang , dan waktu.
9. Desain Kostum
Kostum atau tata busana tari hendaknya mempertimbangkan beberapa aspek, yaitu tema, cirri
khas daerah, menarik dan nyaman.
Tata rias dalam tari juga harus memperhatikan tema, karakter, cerita dan sebagainya. Jenis rias
ada beberapa macam seperti rias panggung, rias karakter, rias usia,, sejarah, rias dan cantik.
Tempat pertunjukan ada yang berbentuk konvensional seperti bentuk proscenium, tapal kuda
atau seperti huruf u dan arena. Untuk pertunjukan tradisional biasanya berbentuk panggung
tradisional atau pendopo.
1. Menciptakan ruang
6. Menciptakan focus.
C.Jenis Tari
Kegiatan Belajar 1
· Rangsang Peraba
Sentuhan lembut, sentuhan kasar, emosi kemarahan, sedih yang kita rasakan juga
dapat dijadikan rangsangan dalam penciptaan sebuah tari. Gerak yang dapat ditemukan
dari pengamatan ini antara lain gerak dengan tempo cepat, gerakan berlawanan, dan
gerak yang patah-patah.
Dari rangsangan-rangsangan tersebut kita dapat memulai bereksplorasi. Eksplorasi
dapat dilakukan melalui alam, binatang, buku cerita, dan lingkungan sekitar.
Ø Eksplorasi melalui alam
Alam memiliki banyak ragam yang dapat kita amati untuk kita jadikan gerakan-gerakan
dalam penciptaan tari. Cobalah kita keluar kelas, lihatlah sekitar kita. Amati sebuah
pohon. Ada gerakan berayun, bersentuhan, melayang, bergandengan. Dari sini kita bisa
menemukan gerakan seperti menggerakan kedua tangan kita berayun, bergantian
tangan kana dan kiri. Atau kedua tangan lurus keatas berayun kekanan dan kekiri. Bisa
jadi gerak tangan ukel sambil berputar ditempat bergantian tangan kanan ke atas dan
tangan kiri kebawah serta sebaliknya. Tetapi jangan lupa bahwa gerakan yang kita
ciptakan harus sesuai dengan tema yang sudah ditentukan.
Ø Eksplorasi melalui binatang
Binatang dapat kita amati dari wujud, jenis, suara, dan tingkah laku. Satu contoh, kita
ingin menciptakan tari kupu-kupu. Perhatikanlah kupu-kupu dari wujud, jenis, dan
tingkah lakunya. Kemudian kita terapkan pada diri kita untuk dijadikan sebuah gerakan
seperti kupu-kupu terbang, diam dengan mengepakkan sayapnya, dan lain-lain. Nah dari
sini kita sudah menemukan gerakan untuk kemudian disesuaikan dengan musik
pengiring.
Ø Eksplorasi melalui buku cerita anak
Beragam buku cerita anak-anak dapat kiata amati untuk dujadikan gerakan tari. Jika kita
mengeksplorasi buku cerita anak, mulailah mencari tahu bagaimana karakter tokoh
dalam cerita tersebut. Hal ini akan memudahkan kita dalam melakukan pengamatan.
Ø Eksplorasi melalui lingkungan sekitar
Lingkungan sekitar kita banyak ragamnya yang dapat kita jadikan sebuah karya tari. Dari
bentuk, warna, serta fungsinya. Contoh gitar, beragam pandangan orang akan gitar. Ada
yang melihatnya sebagai alat musik, ada yang melihatnya sebagai bentuk tubuh ideal
seorang wanita, ada pula yang melihatnya sebagai hiasan saja. Nah dari gitar inilah kita
dapat menciptakan gerakan dengan mengambil aura gitar untuk dijadikan gerakan-
gerakan agar dapat tercipta tarian yang kita inginkan. Pastinya sesuai tema yang sudah
ditentukan.
b. Improvisasi
Improvisasi adalah pengalaman spontanitas mencoba-coba atau mencari-cari
kemungkinan ragam gerak yang telah diperoleh pada waktu eksplorasi. Dari setiap
ragam gerak yang dihasilkan pada waktu eksplorasi, dikembangkan dari aspek tenaga,
ruang atau tempo dan ritmenya, sehingga menghasilkan ragam gerak yang sangat
banyak.
c. Evaluasi
Evaluasi adalah pengalaman untuk menilai dan menyeleksi ragam gerak yang telah
dihasilkan pada tahap inprovisasi. Dalam kegiatan ini penata tari mulai menyeleksi
dengan cara membuat ragam gerak yang tidak sesuai dan memilih ragam gerak yang
sesuai dengan gagasannya. Hasil inilah yang akan digarap oleh penata tari pada tahap
komposisi.
d. Forming (Pembentukan Gerak/Komposisi)
Komposisi adalah tahap pembentukan gerak-gerak yang sudah pasti diperoleh tetapi
belum membentuk sebuah karya tari utuh. Kebutuhan membuat komposisi lahir dari
hasrat manusia untuk memberi bentuk pada apa yang ditemukan dalam eksplorasi.
Langkah melakukan spontanitas gerak juga penting, tetapi spontanitas gerak
hendaknya dipadukan atau ditambah dengan proses pemilihan gerak, pengintegrasian
gerak, dan penyatuan gerak. Kesatuan gerak tersebut dinamakan tari atau bentuk tari.
Dalam penciptaan tari terdapat beberapa unsur, yaitu:
Ø Penata Tari
Dalam buku penciptaan Tari sunda, Iyus Rusliana menjelaskan: jadi yang disebut
dengan pencipta atau koreografer, yaitu seniman yang mampu menemukan ide-ide dan
konsep garapan yang orisinil menjadi karya tari inovatif.
Ø Ide dan Kreativitas
Unsur ide dan kreativitas merupakan dua hal yang saling mendukung satu sama lain
untuk menentukan identitas dan ciri khas dalam penggarapan sebuah tarian.
Kegiatan belajar 2
3. Sumber Tema
Tema adalah suatu pesan yang ingin disampaikan kepada penonton atau siapa saja
yang memang tertarik pada seni tari.
Tema Cerita
Langkah awal menyusun tari yang sederhana, dapat dilakukan dengan melakukan
pemilihan tema cerita. Sumber-sumber yang dapat dipakai sebagai materi tema tari
adalah sebagai berikut.
ü Binatang. Pilihlah tema dari jenis-jenis binatang yang menarik dan sesuai untuk dilakukan
anak setingkat SD. Misalnya kupu-kupu, katak, kucing, burung, angsa, dan kelinci.
Hindari pemilihan tema binatang dengan jenis-jenis yang kurang menarik (liar atau buas)
dan kurang cocok untuk dijadikan tema tari. Hindari tema binatang seperti buaya,
kerbau, atau kuda nil. Disamping kurang cocok untuk dunia anak, juga sulit untuk
mengekspresikan kedalam suatu bentuk kreativitas gerak.
ü Alam. Alam sekitar dapat menjadi tema dalam menyusun karya tari, misalnya pepohonan,
bunga, matahari, rembulan. Terang bulan di malam hari dapat dijadikan untuk tema tari,
sehingga dapat muncul sebagai bentuk tari bermain dibawah terang bulan.
ü Kegiatan sehari-hari. Kehidupan masyarakat dapat diangkat menjadi tema tari cerita.
Misalnya membatik, menenun, nelayan, petani, memancing. Dari tema-tema kegiatan
sehari-hari dapat muncul tari Batik, tari Tani, atau tari Tenun.
ü Suasana Hati. Emosi atau suasana hati dapat pula menjadi sumber tema. Misalnya
suasana gembira, sedih, kesendirian, gelisah, dapat diungkapkan dalam karya tari.
Tema Gerak
Setelah menentukan tema, maka anda melakukan eksplorasi gerak dengan mencari
kemungkinan-kemungkinan gerak dari anggota tubuh anda. Gerak tubuh dapat dibagi
menjadi 4 bagian, yaitu gerak kaki, tangan, badan, atau torso, dan kepala.
· Gerak kaki. Membuat gerak kaki dengan segala kemungkinan pengembangannya.
Gerak yang anda lakukan sebaiknya mengacu pada tema cerita yang dipilih. Misalnya
jika anda memilih tema binatang kelinci, maka cari segala kemungkinan gerak yang
menjadi ciri gerak kelinci (melompat, lari, jongkok, dan sebagainya).
§ Langkah gerak kaki pelan, agak cepat, cepat
§ Langkah gerak kaki rendah, sedang, tinggi
§ Langkah gerak kaki lurus, silang, melingkar
§ Langkah jalan biasa, lari, meloncat, merendah
· Gerak tangan. Mencari kreasi gerak tangan dengan segala kemungkinan yang tetap
mengacu pada tema cerita yang dipilih. Misalnya memilih binatang kupu-kupu, maka
lakukanlah observasi pencarian gerak tangan yang dapat menunjukan identitas kupu-
kupu yang sedang terbang, hinggap dipohon, menghisap madu, dan lain-lain.
· Gerak badan/torso. Membuat gerakan-gerakan dapat dilakukan dengan
menyesuaikan gerak kaki dan tangan seperti tegak, berputar kekiri atau kekanan,
membungkuk, merendah, dan sebagainya. Semua eksplorasi gerak badan diarahkan
pada tema yang dipilih.
· Gerak kepala. Gerak kepala biasanya mengikuti gerak anggota badan lainnya dengan
mempertimbangkan segi artistik dan juga maknawi. Misalnya lakukan gerakan kepala
dengan mempertimbangkan segi artistik (gerak kaki dan tangan, langkah melenggang),
dan gerak kepala akan indah bila mengikuti langkah kaki, bukan mengikuti gerak tangan.
Gerak kepala juga dilakukan dengan mempertimbangkan gerak maknawi misalnya
gerak membatik, maka gerak kepala atau arah pandangan sebaiknya mengikuti arah
gerakan tangan yang sedang membatik, gerak menunjuk kesuatu arah sebaiknya diikuti
dengan gerak kepala dan pandangan kearah yang ditunjuk.
MODUL 9
APRESIASI MUSIK DAN TARI
Kegiatan Belajar 2
Apresiasi Tari Anak
A. TARI TRADISIOMAL INDONESIA Tari tradisional dibagi menjadi dua jenis, yakni : yaitu tari
tradisional yang berkembang di lingkungan pedesaan atau di luar tembok istana. Tari tradisional
kerayatan yaitu tari tradisional yang berkembang di lingkungan Tari tradisional klasik istana atau
keratin.
Sedangkan perbedaan karakteristik kedua jenis tari tersebut di atas dapat dilihat dalam kolom di
bawah ini:
Sedangkan ciri khas atau karakter tari tersebut adalah: tari kerakyatan religius, hiburan,
tontonan Fungsi pementasannya:
3.Tarian tontonan (serius, acara dan ditonton orang tertentu)tari klasik materi dan susunan
gerakannya, iringan, kostum
Tari modern disebut juga tari kreasi baru. Tari ini bersumber dari tari kerakyatan maupun klasik
yang tampilannya menverminkan sikap dinamis menjadi tuntunan, diterima semua pihak dan
keberadaannya terus berkembang. Tari kreasi baru berprinsip memberi nuansa baru meski
materi lama, tokoh terkenal tari krasi baru yaitu Didik Nini Towok dari Yogyakarta.
Apresiasi tari dapat ditempuh dengan dua cara, yakni: secara aktif dan pasif. Aktif apabila anak
terlibat langsung untuk berlatih. Pasif jika anak sebatas mengamati atau melihat suatu karya.
Langkah-langkah guru dalam mengajarkan siswa secara aktif:
a. Siswa disuruh mengamati perilaku missal belelang, cara melompat, diam, berjalan atau
hinggap.
b. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Misal kelompok 1 mengamati belalang dia, 2
mengamati berjalan dst.
Melatih anak peka terhadap lingkungan serta rangsangan sensoris, sadar mengamati
sesuatu dan penuh rasa ingin tahu.
Untuk menumbuhkan pengalaman berfikir kreatif bagi anak. Anak memiliki kecerdasan
yang berbeda-beda menurut Gardner ada delapan kecerdasan manusia yaitu : Logical-
Mathematical Intelegence, Spatial Intelegence, Bodily-Kinesthetic Intelegence, Musical-Rhytmic
Intelegence, Interpersonal Intelegence, Itrapersonal Intelegence, Verbal-Linguistic Intelegence
dan Naturalist Intelegence. Landasan dasar sebuah seni tari adalah wiraga, wirasa dan wirama.
3. Apresiasi Sebagai Media Bermain Pada hakikatnya tari memngandung unsur bermain.
Menurut Huizinga, manusia sebagai homo labour (kerja) namun juga sebagai homo
ludens (main).
Pengalaman langsung perlu diperkenalkan pada siswa agar lebih dekat pada karya tari,
langkah ini efektif untuk memperkenalkan karya tari sekaligus senimannya. Adapun koreografer
terkenal seperti Didik Nini Thowok dapat dinikmati anak-anak karena banyak karyanya yang
bernuansa komedi. Bagong Kussudiarja juga melahirkan karya tari seperti tari Meong, Merak,
Liman Alit dan sejenisnya.
adalah belajar tari dengan ide gerakan yang bersumber dari tema cerita tertentu. Sumber
tari adapat diambil dari cerita Ramayana, Mahabarata, legenda, dongeng dan lainnya.