Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 1

BAHASA INDONESIA
NAMA : VANIA NUR ANNISA
JURUSAN : D4 KEARSIPAN
NIM : 043704866
TUGAS TUTORIAL I

Kerjakanlah soal-soal berikut ini dengan baik.


1. Jelaskan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday.
2. Jelaskanlah perkembangan (peningkatan) bahasa Indonesia berdasarkan hasil
kongres VII s.d. XI dengan menggunakan peta konsep (mind mapping).
3. Bacalah artikel berikut dengan menerapkan teknik SQ3R!

Sisi Positif Parenting Budaya Jepang


Oleh: Buyung Okita

Parenting menjadi isu yang hangat dewasa ini. Semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk
lebih mempelajari bagaimana ilmu-ilmu parenting agar dapat diimplementasikan bagi
putra-putrinya, atau sebagai bekal untuk membina rumah tangga di kemudian hari.
Terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu
protektif. berikut adalah sedikit penjelasan mengenai keempat gaya asuh tersebut.

1) Hubungan antara orang tua dan anak yang sangat dekat

Ibu dan anak memiliki hubungan yang sangat dekat. Setidaknya sampai usia 5 tahun anak
tidur bersama orangtuanya. Ibu juga selalu menemani di manapun anaknya berada. Tidak
jarang kita melihat ibu menggendong anaknya sambil melakukan kegiatan rumah seperti
menyapu, memasak, berbelanja, dan lain-lain. Bahkan hampir setiap perempuan yang
telah melahirkan dan menjadi ibu rela untuk berhenti bekerja dan fokus untuk mendidik
anaknya di rumah.
Pada usia 0-5 tahun, anak juga diajak untuk bersosialisasi dengan keluarga dan kerabat
sehingga dapat lebih mengenal saudara dan mudah bersosialisasi. Orang tua di Jepang juga
beranggapan bahwa sebisa mungkin menemani putra-putrinya sehingga anak merasakan
kasih sayang orangtuanya.

2. Orang tua adalah cerminan anak

Setelah fase usia 5 tahun, anak boleh bereksplorasi melakukan sesuatu, lalu usia 5-15
tahun anak mulai diajari untuk melakukan kegiatan seperti membersihkan rumah, belajar
untuk disiplin, dan melakukan apa yang dilakukan oleh orang tua. Fase ini mengajari anak-
anak untuk dapat berkontribusi melakukan cara-cara yang telah dilakukan secara turun
temurun. Pada fase ini orangtua memberikan batasan yang jelas mengenai hak dan
kewajiban anak, apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. 

Oleh karena itu kegiatan pendidikan moral di sekolah juga mulai diajarkan, tidak hanya
sebagai mata pelajaran yang diselipkan pada mata pelajaran lain. Di sini anak diajarkan dan
diberikan ruang untuk melakukan kegiatan sosial seperti saling melayani, kegiatan makan
siang di sekolah, dan kegiatan lain yang juga kerap dilakukan di sekolah-sekolah Indonesia.
Kegiatan sekolah dan rumah yang bersifat rutin, meskipun terkesan monoton merupakan
cara Jepang untuk menbuat anak-anak belajar untuk disiplin.

3. Orang tua dan anak adalah setara

Setelah anak berusia 15 tahun, orang tua mulai memberikan ruang agar anak dapat lebih
mandiri dengan mengurangi batasan yang diterapkan pada fase sebelumnya. Hubungan
tidak hanya sebagai orang tua dan anak, tetapi juga sebagai teman dan setara. Anak
didukung untuk menjadi pribadi yang mandiri, dapat berpikir dan menentukan pilihan dan
lebih bersifat demokratis.

Fase ini mempersiapkan anak untuk melakukan kegiatan keterampilan bagi dirinya sendiri
dan keluarga serta belajar bertingkah laku yang baik dan sopan (menurut adat Jepang).
Anak mulai diajarkan independent (mandiri) dan dipersiapkan untuk dapat siap menjadi
orang dewasa. Setelah usia 20 tahun anak dianggap resmi menjadi dewasa dengan
biasanya diadakan upacara hari kedewasaan yang diselenggarakan di distrik/kota setempat
4. Memperhatikan tentang perasaan dan emosi
JAWABAN
Selain mengajari dan mempersiapkan anak untuk dapat hidup di komunitas sosial
1 Fungsi Bahasa menurut Halliday mengemukakan 7 fungsi :
masyarakat yang lebih luas, anak juga diberikan semangat untuk dapat memahami dan
1. Instrumental, bahasa digunakan sebagai alat untuk memperolej kenutuhan isik
menghormati
2. regulatori,
perasaanya
bahasa digunakan
sendiri. Orang
untuktua
mengontrol
mengajarkan
atau mengendalikan
anaknya untukorang
melakukan
lain hal
3. Interaksional, bahasa digunakan untuk berhubungan atau bergaul dengan orang lain
yang tidak mempermalukannya. Contohnya tidak menegur anaknya atau menasehati
4. Personal, bahasa digunakan untuk mengungkapkan diri
anaknya di muka umum
5. Heuristik, bahasaketika melakukan
digunakan hal yang dirasa kurang
untuk mengungkapkan pantas.
dunia di Orangtua
sekekitranya memilih
atau
mengutarakan pengalaman
menunggu situasi dan tempat yang lebih privasi untuk menasehatinya. Anak diajarkan
6. Imanjinatif, bahasa digunakan untuk mencipta
untuk
7. dapat memiliki
Informatif, sikapdigunakan
bahasa empati dan saling
untuk menghormati orang lain.
mengonkomunikasikan informatif informasi baru

Orang tua di Jepang


Fungsi-Fungsi tidak yang
bahasa menggangap gaya Halliday
dikemukakan asuh mereka menjadi
berikut gaya asuh
merupakan yang terbaik.
eleborasi
penggunaan
Begitu pula dewasa ini bahasa sebagai barat
nilai budaya alat komunikasi
pun menginsipirasi cara orangtua di Jepang dalam
1. Bahasa berfungsi untuk memperoleh kebutuhan fisik, artinya ketika fisik
mendidikmemerlukan
anaknya. Meskipun terjadi pergeseran
sesuatu, misalkan lapar dan perubahan, namun gaya asuh orang
2. Jepang
tua di Bahasa berfungsi
yang untuk putra-putrinya
menyayangi mengontrol atau engendalikan
tidak berubah. orang lain, misalnya ketika
sedang mendidik anak akan ujarkan “Ayo, dicuci dulu tangganya, baru makan!”
3. Bahasa berfungsi
Setelah membaca gaya asuhuntuk berhubungan
orang atau dapat
tua di Jepang, bergaul dengan orang
dipahami bahwalain.
gayaDalam hal ini
asuh mereka
bahasa digunakan sebagai fungsi sosial, dapat berupa kata-kata sapaan “Selamat
merupakan pagi,perpaduan
apa kabar? antara sedikit gaya permisif dan gaya authoritative (berwibawa).
dan sebagainya.
4. Bahasa
Demikian, berfungsi
perbedaan gayauntuk
asuh mengungkapkan diri. dan
orang tua di amerika Disini seseorang
gaya dapattua di Jepang
asuh orang
memperkenalkan diri atau memberikan identitas diri dengan ujaran-ujaran “Nama
sayadari
Dimodifikasi Vania, saya tinggal di Jalan Jamblang, saya bekerja . . .” dan seterusnya
: https://www.kompasiana.com/buyungokita/%205f22b2a4d541df59d84bebe2/sisi-positif-
5. Bahasa berfungsi untuk mengungkaplan dunia di sekitarnya atau mengutarakan
parenting-budaya-jepang?page=all#section2
pengalaman. Dengan bahsa, orang menceritakan peristiwa atau kejadian – kejadian
yang pernah dialam, masa lalu, masa kini , di berbagai lingkungan
6. Anda
Setelah Bahasa berfungsiartikel
membaca untk mencitpta. Orang dapatpertanyaan-pertanyaan
di atas, selesaikanlah memanfaatkan bahasa untuk berikut ini!
mencipta, dapat berupa ide-ide kreatif berupa karya sasastra. (cerita, pusi, drama)
1. Temukanlah informasiuntuk
7. Bahasa berfungsi awal, mengomunikasikan
identitas, dan topik informasi
artikel! (langkah survey)bahasa orang
baru. Dengan
2. Buatlahdapat saling
tiga memberi
pertanyaan inormasi,
yang relevanapakaj
denganberutpa berita
isi teks! yentang
(langkah peristiwa atau berupa
question)
ilmu dan teknologi.
3. Temukanlah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sudah dibuat pada nomor 2!
Sumber(langkah
: read)
Hal 1.17 -1.18 (MKWUD4108)
4. Catatlah dengan bahasa sendiri jawaban-jawaban yang sudah ditemukan pada nomor
3! (langkah recite)
5. Catatlah informasi utama dari artikel di atas! (langkah review)
MIND MAPPING

PERKEMBANGAN
BAHASA INDONESIA
A. KONGRES BAHASA INDONESIA VII DIJAKARTA,
26 SAMPAI DENGAN 30 OTKOBER 1998

Dari hasil ini menyatakan bahwa ada beberapa E. KONGRES BAHASA INDONESIA XI DIJAKARTA, 28
dalam pengusulan sebagai berikut: C. KONGRES BAHASA INDONESIA IX DIJAKARTA, 28
SAMPAI DENGAN 31 OKTOBER 2018
SAMPAI DENGAN 1 NOVEMBER 2008
1. Memperkukuh kedudukan bahasa dalam era Baahasa Indonesia merupakan salah satu faktor
globalisasi Kongres ini membahas lima hal utama, yakni bahasa penting perjalanan kegidupan bangsa indonesia..
2. BIPA indonesia, bahasa daerah, penggunaan bahasa asing, Identitas bangsa wajib dijunjung dan ditamakan dalam
3. Organisasi Profesi pengajaran bahasa sastra , serta bahasa media. amanat Sumpah Pemuda 1928 yang dinyatakan secara
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan legal pada pasal 25 undang-Undang Nomor 24 Tahun
2009.
tekonologi, informasi , dan tantangan dalam
meningkatkan kualitas bahasa indonesia. D. KONGRES BAHASA INDONESIA X DIJAKARTA, 28 SAMPAI Ada beberapa subtema yang dikembangkan ddari tema
DENGAN 31 OKTOBER 2013 “Menyajakan Bahasa dan Sastra indonesia” sebagai
berikut:
Dalam Kongres ini, ada beberpa rekomendasi yang muncul
sebagai berikut: 1. Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia
2. Pengutamaan bahasa Indonesia di ruang publik
B. KONGRES BAHASA INDONESIA VIII DIJAKARTA, 14 1. Pemerintah memantapkan kedudukan dan fungsi
3. Bahasa, sastra dan tekonolgi informasi
SAMPAI DENGAN 17 oktober 2003 indonesia melalui penerjemahan dan penerbitan baik
4. Ragam bahasa dan sastra dalam berbagai ranah
nasional ataupun internasional
kehidupan
Dalam Kongres ini para pakar menyimpulkan bahwa 2. Pemerintah perlu meningkatkan hasil sosilisasi
5. Pemetaan dan kajian bahasa dan sastra daerah
berdasarkan Kongres Sumpah Pemuda pada tanggal 28 pembakuan untuk memperkukuh jati diri dan
6. Pengelolaan bahasa dan sastra daerah
Oktober 1928 yang menyatakan para pemuda membangkitkan semangat kebangsaan dalam
7. Bahasa , sastea dan kekuatan kultural bangsa
memiliki satu bahasa, yakni bahasa Indonesia. kepentingan pembelaajaran bahasa indonesia
Indonesia
3. Pemberlajaran bahasa indonesia diotimalkan sebagai
8. Bahsa dan sastra untuk strategi dan diplomasi
media pendidikan karakter
9. Politik perencanaan bahasa dan ssastra
4. Pemerintah perlu menerapkan Uji Kemahiran Berbahasa
Indonesia (UKBI) untuk menyeleksi dan mempromosikan
Dslam kongres ini ada beberapa peluncuran produk
pegawai, dalam memperkuat jati diri dan kedaultan NKRI
kebahasan dan sastra, yaitu Kamus Besar Bahasa
5. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahsa perlu
Indoneisa Braille, buku Bahsa dan Peta Bahsa, Uji
meningkatkan pengawasan penggunaan bahasa untuk
kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), Korpus
menciptakan tertib berbahasa Indonesia, Bahsa Indoneisa bagi Penutur Asing (BIPA)
6. Peran media masa sebagai sarana pemartaban dan Darin, buku sastra berkarya di dDaaerah 3 T, 546 buku
sasatra indonesia literasi, Kamus Vokasi, Kamus bidang Ilmu, dan Aplikasi
7. Komisi Penyiaran mengingkatkan dan memberikan Senarai Padanan Istilah Asing (SPAI), selain itu akan
teguran agar lembaga penyiaran menggunakan bahasa diberikan sejumlah penghargaan yaitu ADIBAHASA,
indonesia baik dan benar Pengahargaan Sastra, Anugerah Tohoh Kebahasaan,
8. Pemerintah Indonesia harus mendukung secara moral Duta Basha nasional 2018, dan Festival Musikalisasi
SUMBER : dan material pendirian pusat studi bahasa indonesia Puisi Tingkat Nasional 2018.
diluar negeri.
MKWUD4108 (HAL 2.14 – 2.15)
JAWABAN NO 3
1. LANGKAH SURVEY

BAGIAN-BAGIAN
NO ISI TEKS
TEKS
ARTIKEL JUDUL : SISI POSITIF PARENTING
1
BUDAYA JEPANG
ISI GAGASAN
Dalam gambaran teks ini memberikan
kita dengan adanya Sisi Positif
Parenting Budaya Jepang akan
menimbulkan kesadaran masyarakat
dalam memparenting anak usia dini
dengan memberikan contoh yang baik
yang dapat dipahami oleh anak dan
2 dapat membuat keharmonisan anak dan
orang tua semakin dekat agar
dikemudian hari putra putri mereka
bisa mengimplementasikan yang telah
diajarkan orang tua terhadap mereka di
lingkungan intern ataupun ekstern yan
dalam kehidupan kelak mereka tumbuh
dewasa.
3 NAMA PENULIS Ditulis Oleh Buyung Okita
4 TOPIK ARTIKEL PARENTING dan KELUARGA
INFORMASI Parenting menjadi Isu yang hangat
5 AWAL pada orang dewasa

2. Tiga pertanyaan dari artikel diatas:


1. Mengapa Kita Perlu Melakukan Parentingyang dimulai pada anak usia dini?
2. Sebutkan 4 Jenis Gaya Parenting ?
3. Sebutkan 4 jenis budaya positif parenting di Jepang ?

3.. Membaca artikel untuk menemukan tiga pertanyaan yang releven

4. Jawaban dari 3 pertanyaan (di no 2)


1. Karena tingkat kesadaran orang tua terhadap anak masih belum paham dalam
parenting putra putrinya untuk sebagai bekal membina rumah tangga dikemudian
hari.
2. 1. Gaya Asuh Otoriter, 2. Berwibawa, 3. Permisif, 4. Protektif
3. 1. Hubungan antar orang tua dan anak yang sangat dekat, 2. Orang tua adalah
cerminan anak, 3. Orang tua dan anak adalah setara, 4. Memperhatikan
Perkembangan Emosi
5. Informasi Utama dalam Artikel diatas
- Adanya Sisi Positif Parenting Budaya Jepang akan menimbulkan kesadaran
masyarakat dalam memparenting anak usia dini

NO PERTANYAAN JAWABAN
Mengapa Kita Perlu Karena tingkat kesadaran
Melakukan Parentingyang orang tua terhadap anak
dimulai pada anak usia dini? masih belum paham dalam
1 parenting putra putrinya
untuk sebagai bekal membina
rumah tangga dikemudian
hari.
Sebutkan 4 Jenis Gaya 1. Gaya Asuh Otoriter, 2.
2 Parenting ? Berwibawa, 3. Permisif, 4.
Protektif
Sebutkan 4 jenis budaya 1. Hubungan antar orang tua
positif parenting di Jepang ? dan anak yang sangat dekat,
2. Orang tua adalah cerminan
3 anak, 3. Orang tua dan anak
adalah setara, 4.
Memperhatikan
Perkembangan Emosi

Anda mungkin juga menyukai