Radio Digital
Radio Digital
Radio digital memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan radio konvensional. Suara yang
dihasilkannya tahan terhadap gangguan suara dari sinyal radio lain, sehingga tidak mungkin
terdapat tumpang tindih antara saluran yang satu dengan saluran yang lainnya.
Frekuensi pada radio digital memiliki Single Frequency Network, sehingga pada satu kanal
(saluran) dapat diisi oleh lima sampai enam program radio.
Spektrum sinyal pada radio digital juga lebih stabil dibanding pada radio konvensional.
Beberapa kelemahan radio seperti yang diutarakan Meeske (2003) antara lain adalah :
Audio Only
Lain halnya dengan TV yang memberikan gambaran visual yang jelas di samping bunyi yang
menyertainya, radio hanya mengandalkan satu elemen saja, yaitu bunyi. Ini adalah salah satu
kelemahan radio dimana pesan yang disampaikan hanya melalui sound atau bunyi yang menjadi
andalan radio.
Salah satu kriteria penyiar berkualitas yang paling mendasar adalah sikap hati-hati dan tanggung
jawabnya terhadap apa yang disiarkan. Kenapa? karena sifat pesan yang disampaikan melalui
radio adalah searah, sekilas saja, dan tidak bisa ditarik lagi jika telah disiarkan.
Mendengarkan Radio Rentan Mengalami Gangguan
Radio adalah media audio yang hubungannya hanya dengan indra pendengar saja. Jadi,
mendengarkan radio berhubungan dengan keoptimalan fungsi indra pendengar yang jika
dilakukan terus-menerus sangat mungkin menyebabkan distraksi atau gangguan pendengaran.
Tidak ada lagi cerita mendengarkan radio jika indra pendengar bermasalah. Selain itu, banyak
orang yang gemar beraktivitas sambil mendengarkan radio. Tentu saja ini akan memecah
konsentrasi dan memperlambat selesainya pekerjaan yang di-handle.
Tepat (accuracy) adalah konsep bahwa penulisan berita harus tepat, data yang dituliskan harus
sesuai dengan konteks permasalahan dan dapat dipertanggungjawabkan. Nama orang, jabatan
orang, tempat kejadian, tanggal kejadian, dan data-data yang berkaitan dengan angka tidak
boleh melenceng. Berita yang ditulis adalah fakta, sehingga tidak boleh mengandung opini atau
pendapat dari reporter, yang mengakibatkan berita akan cenderung tidak sesuai dengan konteks
permasalahan.
Singkat (brevity) bahawa dalam penulisan berita TV, kalimat yang disusun singkat, dan tiap kata
yang digunakan dalam sebuah kalimat harus tepat dan mudah difahami. Tidak menggunakan
kata yang sifatnya berlebih-lebihan seperti, bahwa, adalah, telah, untuk, dari, dan penjamakan.
Jelas (clarity) yaitu menggunakan kalimat yang teratur, diawali dari subyek, predikat,
obyek,mdan keterangan. Selain itu subyek dan predikat letaknya berdekatan agar tidak
mengacaukan perhatian penonton. Misalnya, Anggota Komisi III DPR RI batal berangkat ke
medan karena cuaca buruk.
Sederhana (simplicity) bahwa untuk memenuhi syarat sederhana, perlu difahami bahwa
audience TV sangat heterogen, baik dari tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin, suku, dan
tingkat sosial. Sementara bahasa yang kita gunakan harus ditujukan kepada audience yang
beragam. Oleh karena itu gunakan kalimat yang sederhana, yang tidak mencampuradukkan
kata-kata asing atau kata-kata yang kurang dikenal oleh audience secara umum.
Dapat dipercaya ( sincerity) adalah bila suatu berita yang disusun haruslah berdasarkan fakta
peristiwa dan fakta pendapat secara obyektif. Artinya berita harus memenuhi kaidah etika,
undang-undang dan hukum. Dalam menyajikan berita, tidak boleh berat sebelah, harus
berimbang atau cover both side ( meliput dua sisi yang berbeda secara seimbang dan adil).