BAHASA INDONESIA
NIM: 2101710101443
Fakultas: Hukum
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, yaitu bahasa Melayu Tinggi
(Melaka/Riau). Mengapa bahasa Melayu yang dipilih menjadi dasar bahasa
Indonesia? Tentunya ada beberapa alasan yang menyebabkan bahasa Melayu itu
dipilih. Alasan pertama, Bahasa Melayu sebagai Lingua Franca (bahasa pengantar/
bahasa pergaulan) di Nusantara sejak lama. Sejak zaman Sriwijaya bahasa Melayu
itu digunakan sebagai bahasa perdagangan. Pada saat itu masyarakat Indonesia
sudah banyak mengenal bahasa Melayu, oleh karena itu bahasa Melayu menjadi
bahasa yang dapat dipahami dan digunakan oleh masyarakat dari berbagai suku yang
memiliki bahasa ibu berbeda-beda. Alasan kedua, bahasa Melayu memiliki sistem
bahasa yang praktis dan sederhana. Berdasarkan strukturnya Bahasa Melayu berbeda
dengan bahasa lainnya di Indonesia. Bahasa Melayu tidak memiliki tingkatan dalam
penggunaannya atau tidak berdasarkan status sosial. Misalnya dalam bahasa Jawa
atau bahasa Sunda terdapat beberapa penggunaan kata yang perlu disesuaikan
dengan umur ataupun situasi kepada siapa kita berbicara, sedangkan dalam bahasa
Melayu tidak ada penggunaan kata seperti itu. Alasan ketiga, kebutuhan politik.
Karena di Indonesia terdapat berbagai macam bahasa dan untuk mengatasi
perbedaan itu tidak mungkin jika memilih salah satu dari ratusan bahasa ibu. Dalam
hal ini memilih bahasa Melayu merupakan keputusan yang tepat. Karena bahasa ini
telah digunakan sebagai bahasa perdagangan dan juga telah dipahami oleh
masyarakat di berbagai daerah di Nusantara. Bukti penggunaan bahasa Melayu
diberbagai daerah di Nusantara didukung oleh penemuan prasasti berbahasa Melayu,
seperti prasasti kedukuan bukit di Palembang (683 M), prasasti talang tuo di
Palembang (684 M), prasasti kota kapur di Palembang (686 M), prasasti karang brahi
di Jambi (688 M), prasasti gandasuli di Jawa Tengah (632 M), prasasti bogor di Jawa
Barat (942 M), dan prasasti pagaruyung (1356 M). Semua bukti itu tertulis pada batu
nisan di Minye Tujoh, Aceh (1380 M).
(1) Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air
Indonesia,
(2) Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia,
(3) Kami putra dan putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.
Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Unsur yang ketiga dari
Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan
bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1982 itulah Bahasa Indonesia
ditetapkan sebagai Bahasa Nasional.
Kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945, bahasa Indonesia diresmikan sebagai
bahasa Negara tepat setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Bahasa Indonesia
semakin berkembang pada tahun 1947, yang ditandai dengan penetapan Ejaan
Republik atau Ejaan Soewandi menggantikan Ejaan Van Ophuysen (1901). Pada
tahun 1972 bahasa Indonesia mengalami perbaikan ejaan kata. Perbaikan ini
dinamakan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), ejaan ini
diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972. Peresmian ini dikuatkan
dengan Putusan Presiden No. 57 Tahun 1972. Pada perkembangan berikutnya
lahirlah Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2016.
Sebelumnya telah ditetapkan dengan Permendikbud No. 50 Tahun 2015 tentang
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). PUEBI inilah yang akan
mendukung mahasiswa zaman sekarang ketika menyusun suatu karya tulis ilmiah
untuk mengetahui ejaan dan penulisan kata yang berlaku sekarang ini. Bahasa
Indonesia adalah bahasa resmi yang wajib digunakan oleh bangsa Indonesia dalam
berinteraksi, terutama interaksi terhadap sesama bangsa Indonesia yang berbeda
suku. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, yaitu bahasa Melayu Tinggi
(Melaka/Riau).
Review Artikel:
Source: https://kumparan.com/aqilanursyabani20/perkembangan-
bahasa-indonesia-sejak-awal-terbentuknya-1uW3YsBecOr