Anda di halaman 1dari 11

ABAD XXI

Berpikir
Logis
Pembelajaran Berpikir

Kelompok 9
PENGERTIAN BERPIKIR
LOGIS
Berpikir logis adalah menggunakan seperangkat pernyataan
untuk mendukung sebuah gagasan melalui penuturan yang
sistematis. Siswa yang berpikir logis akan mengungkapkan ide
atau gagasannya dalam urutan kata-kata yang terstruktur
linear sehingga semua konstruksi argumennya menjadi benar.
Supaya siswa sampai pada kegiatan berpikir logis hendaknya
siswa dibiasakan untuk selalu tanggap terhadap permasalahan
yang dihadapi dengan mencoba menjawab pertanyaan
“mengapa, apa dan bagaimana” (Nuraida, 2014).
CONTOH PENGGUNAAN
BERPIKIR LOGIS
Contoh penggunaan berpikir logis dalam kehidupan sehari-hari
misalnya, jika dasar pemikirannya berbentuk nomor atau ukuran,
maka argumentasi ada hubungannya dengan hitung-menghitung.
“Saya memerlukan ongkos Rp. 4.500,00 untuk piknik ke Baturaden.
Saya mempunyai tabungan Rp. 3.000,00. Sehingga masih kurang
Rp. 1.500,00”. Hal ini, dasar pemikirannya adalah dua pernyataan
yang pertama, sedangkan argumentasinya adalah jumlah yang
dibutuhkan dikurangi dengan jumlah sekarang yang tersedia, sama
dengan jumlah tambahan atau kekurangan yang diperlukan.
Kesimpulan dalil tersebut ialah pernyataan yang terakhir.
Karakteristik Berpikir Logis

Keruntutan Berpikir

Kemampuan Berargumen

Penarikan Kesimpulan
BERPIKIR LOGIS
Berpikir logis berarti berpikir dengan menggunakan
akal sehat atau rasional, sistematis dan melalui
proses berpikir yang tepat. Berpikir logis membuat
siswa untuk berpikir menggunakan akal sehat atau
dengan kata lain melalui penalaran yang digunakan
oleh siswa, dilakukan secara sistematis dengan
pertimbangan yang benar dan mendorong siswa
membentuk logika untuk dapat menghasilkan suatu
pemahaman yang lebih baik dan lebih akurat pada
suatu permasalahan tertentu.
Albrecht menjelaskan bahwa hal utama dalam

Berpikir Logis berpikir logis adalah berpikir dengan sekuens atau


secara berurutan. Proses berpikir tersebut
melibatkan pengambilan ide-ide yang penting,
fakta-fakta dan kesimpulan dalam sebuah masalah
dan mengaturnya menjadi suatu yang bermakna
bagi diri seseorang, dengan berpikir logis berarti
seseorang tersebut harus berpikir secara bertahap.
Agar sampai pada tahapan berpikir logis maka
siswa harus memahami logika yang terdiri dari tiga
bagian yaitu ide-ide penting sebagai dasar
pemikiran, fakta-fakta sebagai suatu bentuk
argumentasi serta cara menyimpulkan sesuatu
secara berurutan atau bertahap. Sependapat
dengan teori yang dikemukakan oleh Albrecht,
Ranjabar menyatakan bahwa berpikir logis
merupakan suatu kegiatan untuk menarik
kesimpulan dari suatu hubungan kausal.
Logika Deduktif Logika Induktif
siswa berpikir bergerak dari
kegiatan yang membawa anak
fakta-fakta yang bersifat khusus

Penalaran
untuk memulai pola pikirnya
(spesific) dan ditarik sebagai
berdasarkan aksioma, prinsip,
suatu kesimpulan yang bersifat
atau aturan yang menarik
umum atau general, dimana

menggunakan
kesimpulan dari berbagai
kesimpulan yang bersifat umum
kosekuensi dan
dapat berupa pengetahuan baru
memformulasikannya sebagai
dari sebagian atau keseluruhan

Logika
aplikasi.
gejala tersebut.
INDUKSI PADA SISWA
Generalisasi Analogi Hubungan Kasual

Generalisasi merupakan Analogi adalah proses Hubungan kausal atau


proses penalaran siswa penalaran dari suatu hubungan sebab-akibat
yang bertolak dari fenomena menuju adalah proses
sejumlah fenomena fenomena lain yang penalaran berdasarkan
individual menuju sejenis, kemudian hubungan
kesimpulan umum yang disimpulkan bahwa apa ketergantungan
mengikat seluruh yang terjadi pada antargejala yang
fenomena sejenis dengan fenomena yang pertama mengikuti pola sebab-
fenomena individual yang akan terjadi juga pada akibat, akibat-sebab.
diselidiki fenomena yang lain.
KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS

Berdasarkan uraian mengenai kemampuan dan berpikir logis dapat


dikatakan bahwa kemampuan berpikir logis adalah kecakapan, rasa
sanggup serta kapasitas siswa dalam melakukan aktivitas berpikir
dengan pola tertentu yang disesuaikan dengan logika induktif dan
logika deduktif untuk menghubungkan ide penting serta fakta yang
ada dengan serangkaian langkah yang dilakukan secara teratur,
bertahap atau sistematis dan bertujuan untuk menciptakan sebuah
kesimpulan.
INDIKATOR KEMAMPUAN
BERPIKIR LOGIS
menurut Mauliasari (2010) terdiri dari:
1. Menguraikan fakta dari suatu masalah;
2. Memilih gagasan yang tepat;
3. Mengidentifikasi dan memeriksa hubungan antar hal dalam
menyelesaikan masalah;
4. Memeriksa dan menyelidiki masalah dari setiap sudut/perspektif yang
berbeda;
5. Menyelesaikan masalah dengan mengikuti pola tertentu;
6. Membuat kesimpulan.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai