TUGAS MAKALAH GERONTIK Kel 2
TUGAS MAKALAH GERONTIK Kel 2
Dosen Pengajar :
Ns. Yosef Marsianus Karno, S.Kep., M.Kes
Mata Kuliah :
Keperawatan Gerontik
Disusun Oleh Kelompok II
Johan Paiter Borolla P.1911135
Melkianus Uir P.1911154
Sandi Walay P.1911172
Sarci Batlayery P.1911173
Novita S.A Kore P.1911156
Yuliana Dominggas Kubol P.1911184
Ramli Mangol P.1911159
Julia Onarloy P.1911137
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat penyertaan dan
bimbingan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas
pada mata kuliah Keperawatan Gerontik dengan judul makalah “Perubahan
Bio-Psiko-Spiritual-Cultural yang lazim pada proses menua”. Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Keperawatan Gerontik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
untuk perbaikan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ..............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .....................................................................................17
B. Saran ...............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Proses menua atau menjadi tua adalah proses alami yang terjadi dalam
kehidupan manusia, tahap yang paling krusial adalah tahap lansia. Tahapan ini
tua merupakan keadaan yang tidak dapat dihindari sebagai salah satu tahapan
masa ini manusia secara alamiah mengalami penurunan fungsi atau perubahan
pada biologis, psikologi, sosial budaya dan spiritual. Penurunan fisik atau
biologis biasanya ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi
Menurut United States Bureau of the Cencus dalam Darmojo dan Martono
tahun 2011, populasi lanjut usia didunia akan bertambah dengan cepat
Indonesia diproyeksikan antara tahun 1990-2025 akan naik 414% suatu angka
antara tahun 1971- 1980, serta antara 1980-1990 masih berkisar di bawah 1%.
presentase penduduk usia 60 tahun ke atas pada saat ini diproyeksikan sebesar
iv
7,2% dari total populasi atau sekitar 14,9 juta orang.
Semua orang akan mengalami proses menua, dimana pada masa ini orang
mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga
manusia ingin hidup panjang, untuk itu berbagai upaya dilakukan, meskipun
kehilangan keluarga, atau teman karib, kedudukan sosial, pensiun dari pekerjaan
atau kondisi fisik yang tidak memungkinkan lagi aktif dipekerjaan seperti dulu
Posisi peringkat pertama dalam pristiwa kehidupan yang paling tinggi yaitu
suatu hal yang ditakuti oleh lansia dan hal tersebut sangat mempengaruhi
psikologis lansia itu sendiri.3 Kematian secara umum dipandang sebagai hal
yang menakutkan karena dianggap sebagai lawan dari kehidupan dan tampak
disayanginya.
mental berasal dari 4 aspek yaitu fisik, psikologik, sosial dan ekonomi. Masalah
v
dilecehkan, kecewa, tidak bahagia, perasaan kehilangan, dan tidak berguna. Para
B. Rumusan Masalah
berikut :
C. Tujuan
vi
BAB II
PEMBAHASAN
1. Perubahan Biologis
a. Sel
b. Sistem persarafan
terhadap sentuhan.
vii
c. Presbiakusis (gangguan pada pendengaran)
yang tidak jelas, sulit mengerti kata—kata, 50% terjadi pada usia
d. Sistem penglihatan
e. Sistem kardiovaskuler
viii
Elastisitas dinding aorta menurun, katup jatung menebal dan
aktifitas otot.
g. Sistem respirasi
ix
menurunya aktifitas dari sillia, paru—paru kehilangan elastisitas,
pertambahan usia.
h. Sistem gastrointestinal
kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk, indera pengecap
x
i. Sistem reproduksi
j. Sistem gastourinaria
xi
ginjal terhadap glukosa meningkat, vesika urinaria (kandung
±75% dialami oleh pria usia di atas 65 tahun, atrovi vulva dan
k. Sistem endokrin
xii
jaringan lemak, permukaan kulit kasar dan bersisik (karena
xiii
intervertebralis menipis dan menjadi pendek (tingginya
2. Perubahan psikologis
a. Kesepian
kesehatan.
c. Depresi
xiv
lingkungan dan menurunnya kemampuan adaptasi.
Gangguan cemas
e. Parafrenia
f. Sindroma Diogenes
3. Perubahan Sosial
xv
sebagainya maka muncul gangguan fungsional bahkan kecacatan pada lansia.
yang bersangkutan masih sanggup, agar tidak merasa terasing dan diasingkan.
berkomunikasi dengan orang lain dan kadang-kadang terus muncul perilaku regresi
berguna serta merengek-rengek dan menangis bila bertemu orang lain sehingga
memiliki keluarga masih sangat beruntung karena anggota keluarga seperti anak,
cucu, cicit, sanak saudara bahkan kerabat umumnya ikut membantu memelihara
dengan penuh kesabaran dan pengorbanan. Namun bagi lansia yang tidak punya
keluarga atau sanak saudara karena hidup membujang, atau punya pasangan hidup
tetapi tidak mempunyai anak dan pasangannya sudah meninggal, apalagi hidup
4. Perubahan Cultural
a. Kolektifitas Etnis
xvi
standart perilaku yang sama. Individu yang bedasarkandalam kelompok
b. Shok Budaya
latar belakang kulturnya berbeda. Shock budaya sebagai perasaan yangtidak
yang berbeda budaya sambil menghargai perasaan dirinya. Praktik perawat
perawat.
c. Pola komunikasi
Kendala yang paling nyata timbul bila kediua orang berbicara dngan bahasa
yang berbeda. Kebiasaan berbahasa dari klien adalah salah satu cara untuk
xvii
1972, bahwa tiap bahasa adalah merupakan jalan khusus untuk meneropong
jarak pribadi adalah ikatan yang tidak terlihat dan feksibel. Pengertian jarak
keseluruh daerah badan klien. Kontak yang dekatsering diperlukan perawat saat
xviii
Budaya mempengaruhi harapan dan persepsi orang mengenai gejalacra
kesehatan, dan pola-pola sakit dan pelayanan didalam dan diantara budaya yang
tidak bisa diterima. Perilaku pelayanan kesehatan dan status kesehatan saling
5. Perubahan Spiritual
kenyataan, berperan aktif dalam kehidupan, maupun merumuskan arti dan tujuan
xix
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses menghilangnya secara
yang akan berdampak pada perubahan-perubahan pada diri manusia, tidak hanya
xx
B. Saran
posyandu lansia dan pemberdayaan lansia, agar lansia dapat tetap sehat dan
mandir, dan aktif. Dan juga Diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan
berbagai gangguan akibat proses penuaan, lebih meningkat pola hidup sehat yaitu
DAFTAR PUSTAKA
xxi
Yaar, M., 2006. Clinical and Histological Features of Intrinsic versus Extrinsic
Skin Aging.
Dalam : Gilchrest, B.A., Krutmann, J., editors. Skin Aging. Berlin :
Springer. P. 10-52.
xxii