Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup SPPL
Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup SPPL
INFORMASI UMUM
BAB I
INFORMASI UMUM
Informasi
Umum I-3
2. Ir.Agustriono
Pendidikan:S-1 Teknik Kimia
Sertifikasi Amdal:-
Bidang Keahlian:Proses Industri
3. Sujono Ganang, S.K.M., M.S.P.H.
Pendidikan:S-1 Kesehatan Masyarakat
S-2 Kesehatan Masyarakat
Sertifikasi Amdal:A dan B
Bidang Keahlian:Kesehatan Masyarakat
4.Tri Laksono, S.T.
Pendidikan:S-1
Teknik Elektro
Sertifikasi
Amdal:-
Bidang Keahlian:Elektro/Ketenagalistrikan
5. Dr. Ir. M. Hatta Dahlan, M.Eng
Pendidikan:S-1 Teknik Kimia
S-2 Teknik Kimia
S-3 Teknik Kimia
Sertifikasi Amdal:-
Bidang Keahlian:Fiskim
6.Dr.Saleh Hidayat M.Si.
Pendidikan:S-1 Biologi
S-2 Biologi
S-3 Biologi
Sertifikasi Amdal:-
Bidang Keahlian:Biologi
7.Dr. Mulyanto, M.A.
Pendidikan :S-1 Filsafat
S-2 Antropologi
S-3 Sosiologi Lingkungan
Sertifikasi Amdal:-
Bidang Keahlian :Sosial Ekonomi Budaya
8. Atikah Damayanti, S.T.
Pendidikan:S-1 Teknik Kimia
Sertifikasi Amdal:A dan B
Bidang Keahlian:Proses Industri
9.Nabila Faza Sekarini, S.T.
Pendidikan:S-1 Teknik Lingkungan
Sertifikasi Amdal:A
Bidang Keahlian:Lingkungan
10.Latiful Khairiyah, S.T.
Pendidikan:S-1 Teknik Lingkungan
Sertifikasi Amdal:A
Bidang Keahlian:Lingkungan
Jumlah tower yang akan dibangun untuk rencana pembangunan SUTET 275 kV dari PLTU
Sumsel 1 ke- GI Betung, direncanakan sebanyak 209 unit dengan tipe tower dan spesifikasi
teknis tinggi tower berbeda. Jenis atau tipe menara latice tower terdiri dari jenis menara lurus
(suspension) dan menara sudut (tension), untuk tapak menara rata-rata membutuhkan lahan
seluas ±625 ㎡(25 mx 25 m). Jarak antara menara sangat dipengaruhi oleh kondisi topografi
dan geografis yang akan dilalui oleh SUTET. Tipe tower untuk masing-masing tower
ditentukan dengan mengacu pada standard tipe tower T/L 275 kV.
Untuk menopang struktur sistem transmisi atau konstruksi tower transmisi menggunakan besi
baja yang dapat dirangkai langsung (knock down system) di lapangan yang berdiri di atas
pondasi beton. Ukuran dan tingginya tergantung pada panjang rentangan, ukuran konduktor
dan tegangan, fasa, dan kebersihan permukaan tanah serta kondisi topografi di lapangan.
Type FF 4 tower
Type CC 14 tower
Type BB 26 tower
Type AAS 4 tower
Type DD 2 tower
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi(SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk(GI) Betung sepanjang 79,85
Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI, Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin
Provinsi Sumatera Selatan.
2.Konduktor:
Jenis kawat transmisi yang digunakan untuk konduktor saluran udara adalah jenis
ACSR(Aluminium Cable Steel Reinforced) yaitu suatu kabel/kawat penghantar jenis
aluminium yang dilengkapi dengan unit kawat baja pada inti kabel. Kawat baja ini
berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tarik kabel pada jaringan transmisi yang
mempunyai jarak ratusan meter lebih pada tiang penyangganya (jarak antara menara
yang satu dengan yang lainnya). Ukuran besaran (diameter) kawat saluran udara
ditentukan berdasarkan besarnya arus yang mengalir melalui saluran dan jatuh
tegangan. Jenis kawat penghantar ini dapat mengurangi terjadinya gejala korona.
Beberapa material yang termasuk dalam perlengkapan (accessories) konduktor
adalah sebagai berikut:
a) Batang pelindung (Armor Rod), berfungsi untuk melindungi dan penguatan
konduktor dari kemungkinan timbulnya kerusakan akibat gesekan penjepit, yang
diakibatkan getaran karena angin.
Outer Strands
Stee/or
Aluminium Stee/(AS)
Informasi UmumI-8
3. Kawat Pentanahan
Kawat pentanahan berfungsi untuk melindungi SUTET dari sambaran petir, sehingga letak
dari jaringan kawat pentanahan ini berada di puncak menara penyangga. Diharapkan bila ada
gangguan sambaran petir (berupa gelombang elektromagnetik) maka akan terkena lebih
dahulu pada jaringan kawat pentanahan, kemudian akan disalurkan ke tanah/bumi sehingga
akan menyelamatkan SUTET (kawat penghantar, isolator dan tower) serta tidak menimbulkan
bahaya bagi lingkungan sekitarnya.
4. Isolator
Isolator berfungsi untuk mencegah agar arus yang mengalir pada kawat penghantar tidak
dapat mengalir ke menara/tower sehingga akan mengalir ke tanah/bumi. Jika isolator
mangalami kerusakan maka akan terjadi hubung singkat antara fasa dengan bumi, hal ini
akan menimbulkan arus pendek yang sangat berbahaya bagi jaringan transmisi maupun bagi
manusia di sekitarnya. Namum apabila hal ini terjadi akan dapat segera diatasi dengan sistem
yang telah dipasang pada tiap-tiap gardu induk, yaitu suatu alat untuk mendeteksi gangguan
jaringan yang secara automatis akan memberi tahu adanya gangguan tersebut serta akan
secara memutuskan aliran arus listrik pada sistem SUTET.
1.7.2Kegiatan Pendukung
Pengoperasian Basecamp: bersifat sementara, dengan menyewa rumah penduduk setempat,
digunakan untuk Ruang kantor proyek.
Pembangunan jalur transmisi dibagi dalam 3 section, yakni:
a) Section I mulai tower IMU 1 s/d 91;
Bengkel untuk menyiapkan material pembuatan pondasi tower (besi beton) dibangun pada
tiap section (3 lokasi)
Gudang sementara untuk menyimpan material yang akan dibawa ke lokasi pembangunan
tower (bahan bakar solar untuk peralatan, pasir, batu split,
besi beton, semen dan besi tower) dibangun pada tiap section (3 lokasi)
Formulir Kerangka Acuan (KA)Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi(SUTET) dan PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (Gl) Betung sepanjang 79 35
Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI,Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin Kabupaten Banyuasin
Provinsi Sumatera Selatan.
2. Tahap kontruksi:
Kontraktor pelaksana yang ditunjuk akan melakukan mobilisasi tenaga kerja sebanyak 38
orang, yang merupakan tenaga kerja ahli dan terampil dalam pekerjaan konstruksi
pembangunan SUTET. Selain itu untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan akan
dilakukan penerimaan tenaga kerja yang tidak memerlukan keahlian khusus untuk
pembersihan lahan, mobilisasi material, penjaga malam dan keamanan diperkirakan
sebanyak 40 orang.
Penerimaan tenaga kerja yang tidak memerlukan keahlian khusus tersebut diprioritaskan
dari angkatan kerja lokal/setempat sesuai kualifikasi yang dibutuhkan. Penyerapan tenaga
kerja pada tahap konstruksi akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tahapan
kegiatan.
b. Pengoperasian basecamp sementara, bengkel sementara dan Gudang sementara
Untuk melancarkan pelaksanaan pekerjaan akan dibangun basecamp yang akan dipindah (bongkar
pasang) setiap mengikuti pekerjaan sepanjang 20 km. Pengoperasian basecamp pada pekerjaan
konstruksi merupakan bangunan sementara meliputi kantor proyek, tempat penyimpanan bahan
bangunan, kabel, bahan bakar, minyak pelumas, bengkel, tempat perawatan alat-alat berat, genset
dan ruang penginapan karyawan.Bangunan terbuat dari kontainer bekas yang didatangkan dari
Palembang dan akan dibongkar setelah pekerjaan konstruksi selesai.
Formulir Kerangka Acuan(KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi(SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang
79,85 Km di Kabupaten Muara Enin Kabupaten PALI,Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten
Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Luas tapak tower direncanakan adalah (25 x 25) m2, dengan jumlah tower sebanyak 209
tower, maka luas lahan yang akan dibebaskan dibersihkan untuk pembangunan tower
adalah sekitar 625 m2 x 209 unit =±130.625 ㎡ 2, dengan jarak masing-masing tower
disajikan dalam Tabel Tower Schedule.
Pemotongan pohon di sepanjang jalur transmisi akan dilakukan pada tegakan yang
diperkirakan akan mengganggu jaringan transmisi berdasarkan Peraturan Menteri Energi
Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Ruang
Bebas Dan Jarak Bebas Minimum Jaringan Transmisi Tenaga Listrik Dan Kompensasi
Atas Tanah, Bangunan, Dan/Atau Tanaman Yang Berada Di Bawah Ruang Bebas
Jaringan Transmisi Tenaga Listrik.
Jenis pondasi dipilih berdasarkan spesifikasi tower dan daya dukung tanah. Prosesnya
adalah penggalian lubang, pemadatan tanah dasar dan pemasangan struktur pondasi
menara di lokasi-lokasi yang sudah ditentukan. Besi grounding dan stub menara dipasang
bersamaan di tahap ini. Pemasangan pondasi meliputi pekerjaan sebagai berikut:
1) Pekerjaan Galian
f. Pendirian tower
Pendirian tower dilakukan setelah pondasi tower terpasang kuat sesuai umur beton,
dimana pemasangan kaki tower dilakukan bersamaan pada waktu pembuatan pondasi
tower.Kegiatan pendirian tower meliputi:
1) perakitan(erection)
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan
Ekstra Tinggi (SUTET) dan PLTU Sunsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Belung
sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI,Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin,
Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan
lampu tower dan penyalur petir (peralatan anti petir) untuk menghindari tower dari
sambaran petir, selain itu akan dipasang rambu peringatan bahaya dan pembatas anti
panjat, serta akan dibuat pagar tower yang dekat dengan permukiman. Bila jalur transmisi
melintasi jalan raya, maka untuk mengurangi dampak terhadap pengguna jalan akan
dipasang jaring laba-laba,selain itu selama pembangunan tower akan dipasang juga
rambu-rambu di pinggir jalan yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan.
h.Uji coba
Uji coba (commisioning test) adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengujian
instalasi tenaga listrik yang telah selesai dikerjakan dan akan dioperasikan. Kegiatan uji
coba merupakan suatu kegiatan penyaluran sementara untuk mengetahui kondisi
konstruksi secara menyeluruh sebelum dilakukan kegiatan penyaluran tenaga listrik.
Sebelum uji coba, dilakukan final cek untuk memeriksa kelengkapan dan kesempurnaan
konstruksi dan kelengkapannya. Sementara sebelum dilakukan pemberian tegangan/
pembebanan (energizing), terlebih dahulu dilakukan Insulation Test yaitu pengukuran
dengan alat Grounding yang menunjukkan bahwa benar-benar jalur yang akan dibebani
sudah bebas dari keterhubungan dengan apapun yang dapat mengakibatkan short circuit
saat dibebani, atau dapat juga dilakukan Lighting Test, yaitu dengan menghubungkan
ujung masing-masing conductor di setiap phase, kemudian dengan menggunakan sebuah
battery dan lampu untuk dinyalakan. Jika ternyata menyala, berarti jalur benar-benar
dalam kondisi bagus dan telah layak untuk dibebani.
3. Tahap operasi:
Setelah dilakukan serah terima pekerjaan pembangunan transmisi SUTET dari PT IMU
kepada PT PLN (Persero), maka seluruh kegiatan tahap operasi akan menjadi tanggung
jawab PT PLN (Persero).
sejumlah tenaga kerja. Diprakirakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berjumlah 65
orang, terdiri dari 35 orang tenaga kerja tetap dan 30 orang tenaga kerja tidak tetap.
Penyaluran tenaga listrik adalah dari PLTU Sumsel-1 ke Gardu Induk Betung. Tegangan
listrik disesuaikan dengan kapasitas trafo yang direncanakan, yaitu 1 x 30 MVA.
Pengendalian aliran listrik dilakukan dari ruang kontrol Gardu Induk atau dari Pusat
Pengatur Beban (Area Control Center).
Kegiatan penyaluran energi listrik akan menimbulkan induksi medan magnet dan medan
listrik di bawah kabel transmisi. Nilai ambang batas kuat medan listrik dan medan magnet
(IRPA dan WHO tahun 1990) yaitu medan listrik pada lingkungan umum sebesar 5.000
V/menit untuk pajanan selama 24 jam/hari; dan 10.000 V/m untuk pajanan selama 2
jam/hari. Nilai ambang Medan Magnet pada lingkungan umum ađalah 0,1 mT untuk
pajanan selama 24 jam/hari dan 1 mT untuk pajanan selama 2 jam/hari. Di sepanjang
jalur transmisi terdapat ruang bebas vertikal dari bangunan dan pohon yang berada di
bawah jaringan transmisi. Selama penyaluran energi listrik akan menimbulkan suatu
cahaya percikan lemah kebiru-biruan atau korona yang timbul di sekitar penghantar jika
terjadi listrik dengan beban yang tinggi melebihi 3000 kV/meter.
Formulir Kerangka Acuan (KA)Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85
Km di KabupatenMuara Enim, Kabupaten PALI,Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin
Provinsi Sumatera Selatan.
Informasi Umum I-14
a. Pembongkaran
b. Revegetasi
Direncanakan
Formulir Kerangka Acuan (KA)Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (Gl) Betung sepanjang 79.85
Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin
Provinsi Sumatera Selatan.
Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2021
Tentang Ruang Bebas Dan Jarak Bebas Minimum Jaringan Transmisi Tenaga
Listrik Dan Kompensasi Atas Tanah, Bangunan, Dan/Atau Tanaman Yang
Berada Di Bawah Ruang Bebas Jaringan Transmisi Tenaga Listrik.
3. Pada setiap titik tower akan dilakukan tes sondir tanah untuk mengetahui
karakteristik dan daya dukung tanah sehingga dapat ditentukan tipe pondasi
tower yang akan dibangun (Pondasi dangkal atau pondasi dalam); SOP
perencanaan pondasi tower yang mempertimbangkan kondisi tanah dicantumkan
pada Lampiran;
7. Bak kendaraan truk mobilisasi alat dan bahan dilengkapi dengan penutup
terpat atau plastik atau sejenisnya; Penyiraman bagian jalan yang dilalui yang
berpotensi berdebu pada musim kemarau;
Formulir Kerangka Acuan (KA)Pengembangan Pembangunan Janngan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi(SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk(GI) Betung sepanjang 79,85
Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin
Provinsi Sumatera Selatan.
Jalur Transmisi.
Jalur Transmisi Rencana Lama Jalur Transmisi Rencana Baru
Lokasi jalur transmisi eksisting Perubahan lokasi jalur transmisi secara
secaraadministrasi meliputi 23 Desa, administrasi meliputi 20 Desa, s
8Kecamatan, dan 4 kabupaten, Kecamatan, dan 5 kabupaten/kota,
yakni:1.Kabupaten Muara Enim yakni:
a. Kecamatan Rambang Niru, 1. Kabupaten Muara Enim
meliputi Desa Tanjung Menang. a.Kecamatan Rambang Niru
b. Kecamatan Belimbing,meliputi meliputi Desa Tanjung Menang,
Desa Belimbing Jaya, Belimbing, Tebat Agung,Gerinam.
dan Darmo Kasih.2.Kabupaten b.Kecamatan Empat Petulai
Penukal Abab Dangku meliputi Desa Muara
Lematang Ilir Niru,Kuripan Selatan,Kuripan,
a. Kecamatan Talang Ubi,meliput Kuripan Baru,Gunung Raja,
Desa Beruge Darat,Benuang, Dangku.
Karta Dewa,Sinar Dewa,Dewa 2.Kota Prabumulih
Sebane, dan Panta Dewa. Kecamatan Prabumulih Barat,
b.Kecamatan Penukal,meliputi meliputi Desa Payu Putat
Desa Purun Selatan dan Purun. 3.Kabupaten Penukal Abab Lernatang
C.Kecamatan Abab, meliputi Desa Ilir
Betung Selatan, Betung, a.Kecamatan Tanah
Perambatan,Perambatan Utara, Abang,
dan Batu Tugu.3.Kabupaten meliputi Desa Sedupi
Banyuasin b. Kecamatan Abab, meliputi Desa
a.Kecamatan Rantau Bayur, Pangabuan, Pangabuan Timur,
meliputi Desa Muara Abab dan Prambatan.
Paldas 4. Kabupaten Banyuasin
b.Kecamatan Betung, meliputi a.Kecamatan Rantau Bayur,
Desa Talang Jaya Indah dan meliputi Desa Muara Abab,
Sukamulya.4.Kabupaten Musi Paldas.
Banyuasin b. Kecamatan Betung, meliputi
Kecamatan Lais,meliputi Desa Desa Talang Jaya Indah,
Purwosari dan Tanjung Agung Sukamulya
Selatan 5. Kabupaten MusiBanyuasin
Kecamatan Lais,meliputi Desa
Purwosari,Tanjung Agung Selatan.
Formulir Kerangka Acuan (KA)Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI)Betung sepanjang
79,85 Km di Kabupaten Muara Enim.Kabupaten PALI,Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten
Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan
Tabel I-4 Jumlah Tower Menurut Wilayah Desa Yang Dikaji Dalam
Dokumen Amdal yang sudah dimiliki
Jumlah
Kabupaten Kecamatan Desa Nomor Tower
Tower
T013; T014:
Belimbing 10
T020 s/d T027
T159A;T159B;
T159C.
Perambatan Utara*)
Tanjung 1 T203.
Agung
Selatan
Jumlah 225
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jarngan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) dani PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk(GI) Betung sepanjang
79.85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI. Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupalen
Banyuasin Provinsi Sumatera Selalan.
1 IMU64A
1 Gantry
7 IMU65-IMU 71
PALI Tanah
Sedupi 7 IMU72-IMU78
Abang
ABAB Pangabuan 11 IMU79-IMU89
Pangabuan Timur 13 IMU90-IMU102
Prambatan 46 IMU103-IMU148
Banyuasin Rantau Muara Abab 5 IMU149-IMU153
Bayur Paldas 25 IMU154-IMU178
Betung Talang Jaya Indah 8 IMU180-IMU187
Sukamulya 13 IMU197-IMU210
1. Jalan arteri palembang -Muara Enim, jalan kolektor Simpang Belimbing-Air Itam, jalur
ganda kereta api Prabumulih-Muara Enim yang dilintasi SUTET: berpotensi menimbulkan
dampak keselamatan kerja pada saat konstruksi pemasangan jaringan SUTET.
2. Persilangan dengan SUTET 500 kV pada tower IMU18-IMU19;dan IMU 208 - IMU209
berpotensi menimbulkan dampak kumulatif medan magnet dan medan listrik.
3. Lahan Gambut
4. Kawasan Pertambangan
1.13 Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan Dengan Rencana Tata
Formulir Kerangka Acuan (KA)Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamalan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85
Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupalen PALI,Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin
Provinsi Sumatera Selatan.
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Muara Enim Periode 2018-2038) dicantumkan Gambar di bawah.
Jalur SUTET pada Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten Muara Enim berada pada
peruntukan pertanian, pemukiman.
Overlay rencana SUTET dengan Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten Penukal Abab
Lematang Ilir (Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2018 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Tahun 2018-2038) dicantumkan Gambar dibawah. Jalur
SUTET pada Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir berada
pada peruntukan pertanian pangan, kawasan gambut, perkebunan.
Overlay rencana SUTET dengan Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kota Prabumulih (Peraturan
Daerah Nomor 01 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Prabumulih Tahun
2014-2034) dicantumkan Gambar di bawah.Jalur SUTET pada Peta Rencana Pola Ruang RTRW
Kota Prabumulih berada pada peruntukan APL, perkebunan, sempadan sungai, rumah kepadatan
rendah.
Overlay rencana SUTET dengan Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten Musi Banyuasin
(Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2016 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Musi
Banyuasin Tahun 2016-2036) dicantumkan pada Gambar di bawah. Jalur SUTET pada Peta
Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten Musi Banyuasin berada pada peruntukan
perkebunan tanaman tahunan.
Overlay rencana SUTET dengan Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten Banyuasin
(Peraturan Daerah Nomor 28 Tahun 2012 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
Tahun 2012-2032); Jalur SUTET pada Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten Banyuasin
berada pada peruntukan sawah,sempadan sungai, perkebunan sawit, pertambangan.
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Belung sepanjang 79,85
Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI, Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupalen Banyuasin
Provinsi Sumatera Selatan.
Overlay rencana SUTET dengan Peta Rencana Pola Ruang RTRW Provinsi Sumatera Selatan
(Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016) dicantumkan pada Gambar di bawah. Jalur SUTET
pada Peta Rencana Pola Ruang RTRW Provinsi Sumatera Selatan berada pada peruntukan
perkebunan, pertanian, perikanan.
Overlay lokasi rencana SUTET dengan Peta Indikatif Penghentian Pemberian Perizinan Berusaha,
Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan, atau Persetujuan Perubahan Peruntukan Kawasan
Hutan Baru pada Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut (PIPPIB) Tahun 2021 Periode II (SK
MENLHK Nomor : SK 5446/MENLHK-PKTL/IPSDH/PLA.1 18/2021 TANGGAL 26 AGUSTUS
2021) dicantumkan Gambar di bawah. Ketentuan PIPPIB dikecualikan untuk pembangunan
ketenagalistrikan (Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Penghentian Pemberian Izin
Baru Dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer Dan Lahan Gambut)
Dari peta overlay di atas, lokasi rencana SUTET sesuai peruntukkannya dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Muara Enim; dengan Peta Rencana Pola Ruang RTRW
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir; dengan Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kota
Prabumulih; dengan Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten Musi Banyuasin; dengan Peta
Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten Banyuasin; dengan Peta Rencana Pola Ruang RTRW
Provinsi Sumatera Selatan.
Pengumuman dilakukan melalui pemasangan iklan di koran Nasional SINDO pada April 2022.
2.Konsultasi Publik
Konsultasi publik rencana pembangunan kegiatan pengembangan sauran transmisi SUTET 275 KV
dilaksanakan sebagai berikut:
1. Konsultasi publik tanggal 13 April 2022 yang dikuti oleh desa-desa yang termasuk wilayah
kecamatan Rambang Niru dan Empat Petulai Dangku Kabupaten Muara Enim dilaksanakan
di Aula kantor Kecamatan Rambang Niru Kabupaten Muara Enim.
2. Konsultasi publik tanggal 14 April 2022 yang diikuti oleh desa-desa yang termasuk wilayah
kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabu Mulih, desa-desa yang termasuk kecamatan Tanah
Abang dan Abab Kabupaten Pali
Formulir Kerangka Acuan (KA)Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Belung sepanjang 79,85
Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI, Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupalen Banyuasin
Provinsi Sumatera Selatan.
2. Proses rekrutment meminta agar tenaga kerja setempat diprioritaskan untuk ikut bekerja
pada kegiatan PT IMU khususnya kegiatan konstruksi.
3.PT IMU dalam proses pembebasan lahan tidak saja untuk tapak tower dan row jalur sutet
bukan hanya penggantian tanaman tumbuh tetapi ikut dibebaskan.
5.Mengharapkan pihak PT IMU selalu menjalin komunikasi baik dengan pemeritahan desa
maupun dengan tokoh masyarakat melalui kegiatan koordinasi dan sosialisasi setiap akan
melaksanakan kegiatan.
6.Program CSR harus pro masyarakat untuk Meningkatan SDM dan pemberdayaan
ekonomi masyarakat.
Formulir Kerangka Acuan (KA)Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (Gl) Betung sepanjang 79,85
Km di Kabupaten Muara Enim.Kabupaten PALI. Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin
Provinsi Sumatera Selatan.
Informasi Umum 1-22
0DIRA
MARSELL ABBE
UTAMA
PROJECT TRANSMISISUTET 2T5KV PLTU SUMSEL 1-GI BETUNG
WILAYAH KOCRDINAT
GANTRY PLTU
2 TANJUNG MENANG RAMBANG NIRU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN
SUMSEL 1
1 1MU 1 TANJUNG MENANG RAMBANG NIRU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 388769.007 9616044 32
2 IMU 2 TANJUNG MENANG RAMBANG NIRU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 388886.255 9616*02 484
3 IMU 3 TANJUNG MENANG RAMBANG NIRU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 389275 097 9616179286
4 IMU4 TANJUNG MENANG RAMBANG NIRU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 389662 052 9616254316
5 IMU5 TANJUNG MENANG RAMBANG NIRU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 390042894 9616332652
6 IMU6 TANJUNG MENANG RAMBANG NIRU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 390439 624 9616408 904
7 MU7 TANJUNG MENANG RAMBANG NIRU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 390768,459 961561100
8 IMU8 TANJUNG MENANG RAMBANG NIRU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 391053.773 9615789725
9 IMU9 TANJUNG MENANG RAMBANG NIRU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 391380 028 9617018 459
10 IMU 10 TANJUNG MENANG RAMBANG NIRU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 391697,954 9617245 083
11 IMU 11 TANJUNG MENANG RAMBANG NIRU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 391994 128 96*7452555
12 IMU 12 TANJUNG MENANG RAMBANG NIRU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 392355.441 961762*62
13 IMU 13 TANJUNG MENANG RAMBANG NIRU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 392726 859 9617795125
IMU 14 TEBATAGUNG RAMBANG NIRU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 392941197 9618077685
14
IMU 15 TEBAT AGUNG RAMBANG NIRU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 393219.534 9513351 028
4 PT.PLN(PERSERO)
aiδu
MRRSELL ABBE
UTAMA
PPO.ECT TRANSMISI SUTE1 275KV PLTU SUMSEL 1-GI BETUNG
WILAYAH KOORDINAT
NO NO TOWER
DESA/KELURAHAN KECAMATAN KABUPATEN PROVINSI X(METER) Y(METER)
35 IMU 36 RAMBANGDANGKU EMPAT PETULAI DANGKU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 398560.439 9624115 627
36 IMU 37 RAMBANGDANGKU EMPAT PETULAI DANGKU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 398808744 9624341821
37 IMU 38 RAMBANGDANGKU EMPAT PETULAI DANGKU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 399135.528 9624638 839
38 IMU 39 RAMBANGDANGKU EMPAT PETULAI DANGKU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 399430.124 9624906 531
39 IMU 40 RAMBANGDANGKU EMPAT PETULAI DANGKU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 399669.671 9625236 187
40 IMU 41 RAMBANGDANGKU EMPAT PETULAI DANGKU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 399917.215 9625569 166
41 MU 42 RAMBANGDANGKU EMPAT PETULAI DANGKU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 400126.368 9625852.583
42 IMU 43 RAMBANGDANGKU EMPAT PETULAI DANGKU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 400345.621 9626146.953
43 IMU 44 RAMBANGDANGKU EMPAT PETULAI DANGKU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 400596 825 9626491.982
44 IMU 45 RAMBANGDANGKU EMPAT PETULAI DANGKU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 400899 449 9626737012
45 IMU 46 RAMBANGDANGKU EMPAT PETULAI DANGKU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 401202.853 9626981268
46
IMU 47 RAMBANGDANGKU EMPAT PETULAI DANGKU MUARA ENIM SUMATERA SELAIAN 401505.924
9627226 738
47 IMU 48 RAMBANGDANGKU EMPAI PETULAI DANGKU MUARAENIM SUMATERA SELATAN 401809.107
9627421212
48 MU 49 RAMBANGDANGKU EMPAT PETULAI DANGKU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 402098.191 9627707381
49 IMU 50 9627951554
RAMBANGDANGKU EMPAT PETULAI DANGKU MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 402401711
Informasi Umum I-26
4 PT.PLN(PERSERO) 融华国华(印尼)天健美朗发电有限公司
PLN UIP SUMBAGSEL
WILAYAH KOORDINAT
NO NO TOWER
DESA/KELURAHAN KECAMATAN KABUPATEN PROVINSI X(METER) Y(METER)
139 IMU 139 PRAMBATAN ABAB PALI SUMATERA SELATAN 410845.008 9658858 076
140 IMU 140 PRAMBATAN ABAB PALI SUMATERA SELATAN 410850 374 9659257 916
141 IMU 141 PRAMBATAN ABAB PALI SUMATERA SELATAN 410856.183 9659659 972
142 IMU 142 PRAMBATAN ABAB PAL: SUMATERA SELATAN 410858 360 9660016 589
143 IMU 143 PRAMBATAN ABAB PALI SUMATERA SELATAN 410864 390 9660422 180
147 IMU 147 PRAMBATAN ABAB PALI SUMATERA SELATAN 410706,342 9661937.843
148 IMU 148 PRAMBATAN ABAB PALI SUMATERA SELATAN 410551.372 9662309 376
149 IMU 149 MUARA ABAB RANTAU BAYUR BANYUASIN SUMATERA SELATAN 410263.907 9662868.072
150 IMU 150 MUARA ABAB RANTAU BAYUR BANYUASIN SUMATERA SELATAN 410093.713 966323.162
151 IMU 151 MUARA ABAB RANTAU BAYUR BANYUASIN SUMATERA SELATAN 409944,289 9663618.981
152 IMU 152 MUARA ABAB RANTAU BAYUR BANYUASIN SUMATERA SELATAN 409778.765 9663983.32
153 IMU 153 MUARA ABAB RANTAU BAYUR BANYUASIN SUMATERA SELATAN 409609.901 9664354070
Informasi Umum I-27
PT.PLN(PERSERO)
鹤华国华(印尼)天健美团发电有限公司
PLN UIP SUMBAGSEL
PT.SHENHUA GUOHUA LION POWER INDONESIA
nDIRA
MRR ABBE
PROJECT :TRANSMISI SUTET 275kV PLTU SUMSEL 1-GI BETUNG
WILAYAH KOORDINAT
ON NO TOWER
174 IMU 174 PALDAS RANTAU BAYUR BANYUASIN SUMATERA SELATAN 409197 321 9672627344
175 IMU 175 PALDAS RANTAU BAYUR BANYUASIN SUMATERA SELATAN 409177.784 9673048 002
176 IMU 176 PALDAS RANTAU BAYUR BANYUASIN SUMATERA SELATAN 409164,258 9673305 841
177 IMU 177 PALDAS RANTAU BAYUR BANYUASIN SUMATERA SELATAN 409222 593 9673776 803
178 IMU 178 PALDAS RANTAU BAYUR BANYUASIN SUMATERA SELATAN 409232.512 9674194225
9674503757
179 IMU 180 TALANG JAYA INDAH BETUNG BANYUASIN SUMATERA SELATAN 409243.399
9674886.247
180 IMU 181 TALANG JAYA INDAH BETUNG BANYUASIN SUMATERA SELATAN 409252.01:
161 IMU 182 TALANG JAYA INDAH BETUNG BANYUASIN SUMATERA SELATAN 409272.824 9675301.908
182 IMU 183 TALANG JAYA INDAH BETUNG BANYUASIN SUMATERA SELATAN 409240.350 9675634.623
183 IMU 184 TALANG JAYA INDAH BETUNG BANYUASIN SUMATERA SELATAN 409279,972 9676015.698
184 IMU 185 TALANG JAYA INDAH BETUNG BANYUASIN SUMATERA SELATAN 409257.553 9676429 449
185 IMU 186 TALANG JAYA INDAH BETUNG BANYUASIN SUMATERA SELATAN 409226,713 9676808,925
186 IMU 187 TALANG JAYA INDAH BETUNG BANYUASIN SUMATERA SELATAN 409295.232 9677192 231
187
IMU 168 PURWOSARI LAIS MUSI BANYUASIN SUMATERA SELATAN 409304.258 9677619270
188
IMU 189 PURWOSARI LAIS MUSI BANYUASIN SUMATERA SELATAN 409313.608 9678060 348
Tabel I-7 Peruntukan Lahan Lokasi Rencana Kegiatan Pada Peta Pola Ruang RTRW Kabupaten/Kota, Dan.Tata Guna Lahan Eksisting
Peruntukan Lokasi Rencana SUTET menurut Overlay Dengan Peta Pola Ruang Rencana Tata Ruang Tata Guna Lahan Eksisting
SEMAK,SAWIT
SEMAK,SAWIT
SEMAK
JALAN
SEMAK
SAWIT
JALAN
SAWIT
SEMAK,SAWIT
JALAN
SEMAK
SEMAK
REL KA SEMAK
SEMAK
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI)Betung sepanjang
79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Intormasi Umomt-36
Peruntukan Lokasi Rencana SUTET menurut Overlay Dengan Peta Pola Ruang Rencana Tata Ruang Tata Guna Lahan Eksisting
LAHAT)
19 IMU 19 TEBAT AGUNG PERTANIAN PERKEBUNAN
SEMAK
JALAN
SEMAK
SEMAK,LADANG
SEMAK,LAD
SEMAK
SEMAK
SUNGAI
SEMAK,LADANG
SEMAK
JALAN
Ladang
28 IMU 29 RAMBANGDANGKU PERTANIAN PERTANIAN
Ladang
JALAN Ladang
SEMAK
SEMAK
JALAN
SEMAK
SEMAK
JALAN
Formulir Kerangka Acuan(KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang
79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Intormasi Umum.1-31
Peruntukan Lokasi Rencana SUTET menurut Overlay Dengan Peta Pola Ruang Rencana Tata Ruang Tata Guna Lahan Eksisting
SEMAK,SAWAH
SEMAK,SAWAH
SEMAK,SAWAH
JALAN SEMAK
SEMAK
JALAN
Ladang
42 IMU 43 RAMBANGDANGKU PERTANIAN PERKEBUNAN
Ladang
Ladang
Ladang
Ladang
Ladang,SEMAK
Ladang
Ladang
Ladang
Ladang
Formulir Kerangka Acuan(KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,
Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Informasi Umum 1-32
Peruntukan Lokasi Rencana SUTET menurut Overlay Dengan Peta Pola Ruang Rencana Tata Ruang Tata Guna Lahan Eksisting
Ladang
SALURAN
54 IMU 55 PAYU PUTAT PERKEBUNAN PERKEBUNAN
Ladang
Ladang
56 IMU 57 PAYU PUTAT APL PERKEBUNAN
Ladang
SEMAK
Ladang
JALAN
Ladang
Ladang
Ladang
Ladang
Ladang
AURDURI
Ladang
Ladang
67 IMU 67 PAYU PUTAT PERKEBUNAN PERKEBUNAN
Ladang
Formulir Kerangka Acuan(KA)Pengembangan Pembangunan JaringanTransmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang
79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI,Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Peruntukan Lokasi Rencana SUTET menurut Overlay Dengan Peta Pola Ruang Rencana Tata Ruang Tata Guna Lahan Eksisting
Wilayah(RTRW)
NO. TOWER DESA/KELURAHAN CROSSING
RTRW Kabupaten/Kota RTRW Provinsi Sumatera Selatan PIPPIB
Ladang
SEMAK
SEMAK
JALAN
SEMAK,SAWAH
SAWAH
SEMAK
JALAN
SEMAK
SEMAK
JALAN
SEMAK
SEMAK
SEMAK
82 IMU 82 PANGABUAN PERTANIAN PANGAN PERKEBUNAN
SEMAK
JALAN
SEMAK,LADANG
Formulir Kerangka Acuan(KA)Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumse1 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang
79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI,Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Intormasi Umum 1-34
Peruntukan Lokasi Rencana SUTET menurut Overlay Dengan Peta Pola Ruang Rencana Tata Ruang
CROSSING Tata Guna Lahan Eksisting
NO. TOWER DESA/KELURAHAN Wilayah(RTRW)
87 IMU 87 PANGABUAN
LADANG
PERTANIAN PANGAN PERIKANAN
JALAN
LADANG
88 IMU 88 PANGABUAN
JALAN
LADANG
LADANG
SALURAN
91 IMU 91 PANGABUAN TIMUR JALAN KEBUN KAWASAN BERGAMBUT PERIKANAN LAHAN GAMBUT
SAWIT
SAWIT
95 IMU 95 PANGABUAN TIMUR KAWASAN PERKEBUNAN PERKEBUNAN
JALAN KEBUN
LAHAN GAMBUT
JALAN KEBUN
JALAN KEBUN
JALAN KEBUN
SAWIT
100 IMU 100 PANGABUAN TIMUR KAWASAN PERKEBUNAN PERKEBUNAN LAHAN GAMBUT
JALAN KEBUN
SAWIT
101 IMU 101 PANGABUAN TIMUR KAWASAN PERKEBUNAN PERKEBUNAN LAHAN GAMBUT
102 IMU 102 PANGABUAN TIMUR KAWASAN PERKEBUNAN PERKEBUNAN LAHAN GAMBUT
JALAN KEBUN SAWIT
Formulit Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTUSumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (G1) Betung sepanjang
79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Peruntukan Lokasi Rencana SUTET menurut Overlay Dengan Peta Pola Ruang Rencana Tata Ruang Tata Guna Lahan Eksisting
CROSSING
NO. TOWER DESA/KELURAHAN Wilayah(RTRW)
SAWIT
105 IMU 105 PRAMBATAN KAWASAN PERKEBUNAN PERKEBUNAN LAHAN GAMBUT
JALAN KEBUN
JALAN KEBUN
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (G1) Betung sepanjang 79,85
Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Intormas·Uwom1-36
Peruntukan Lokasi Rencana SUTET menurut Overlay Dengan Peta Pola Ruang Rencana Tata Ruang. Tata Guna Lahan Eksisting
CROSSING
NO. TOWER DESA/KELURAHAN Wilayah(RTRW)
JALAN KEBUN
SAWIT
JALAN KEBUN
JALAN KEBUN
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang
79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Informasi Umum
1-37
O. TOWER DESA/KELURAHAN Peruntukan Lokasi Rencana SUTET menurut Overlay Dengan Peta Pola Ruang Rencana Tata Ruang, Tata Guna Lahan Eksisting.
CROSSING
Wilayah(RTRW)
SAWAH,SEMAK
SAWAH,SEMAK
SAWAH,SEMAK
Formulir Kerangka Acuan(KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang
79,85 Kni di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Intormasi Umum 1-28
Peruntukan Lokasi Rencana SUTET menurut Overlay Dengan Peta Pola Ruang Rencana Tata Ruang Tata Guna Lahan Eksisting
Ladang
Ladang
Ladang
Ladang
Ladang
Ladang
SUNGAI
SUNGAI
SUNGAI
Ladang
Ladang
Ladang
Ladang
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang
79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Intormasl Umum 1-39
Peruntukan Lokasi Rencana SUTET menurut Overlay Dengan Peta Pola Ruang Rencana Tata Ruang Tata Guna Lahan Eksisting
Ladang
Ladang
SUNGAI
Ladang
Ladang
Ladang
Ladang
JALAN
Ladang
Ladang
Ladang
Ladang
Ladang
JALAN
183 IMU 184 TALANG JAYA INDAH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PERKEBUNAN
Ladang
184 IMU 185 TALANG JAYA INDAH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PERKEBUNAN
Ladang
185 IMU 186 TALANG JAYA INDAH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PERKEBUNAN
Ladang
JALAN
186 IMU 187 TALANG JAYA INDAH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PERKEBUNAN
Ladang
Ladang
187 IMU 188 PURWOSARI PERKEBUNAN PERKEBUNAN
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang
79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Intormasi Umum 1-40
Peruntukan Lokasi Rencana SUTET menurut Overlay Dengan Peta Pola Ruang Rencana Tata Ruang Tata Guna Lahan Eksisting
Ladang
Ladang
Ladang
191 IMU 192 PURWOSARI PERKEBUNAN PERKEBUNAN
Ladang
JALAN
Ladang
JALAN
Ladang
Ladang
JALUR PIPA GAS (PGN)
Ladang
Ladang.SAWIT
JALAN
Ladang
SAWIT
JALAN
Ladang
JALAN Ladang
JALAN Ladang
JALAN
Formulir Kerangka Acuan (KA)Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang
79,85 Km di Kəbupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Peruntukan Lokasi Rencana SUTET menurut Overlay Dengan Tata Guna Lahan
CROSSING
Peta Pola Ruang Rencana Tata Ruang Eksisting
RTRW Provinsi
RTRW Kabupaten/Kota PIPPIB
Sumatera Selatan
PERKEBUNAN
205 IMU 20 SUKAMULYA PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT
JALAN Ladang
PERKEBUNAN
206 IMU 207 SUKAMULYA PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT
Ladang
PERKEBUNAN
207 IMU 208 SUKAMULYA SUTT 150 KV PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT
TALANG Ladang
KELAPA-BETUNG
PERKEBUNAN
208 IMU 209 SUKAMULYA PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT
Ladang
PERKEBUNAN
209 IMU 210 SUKAMULYA PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT
Pelingkupan II-1
BAB II
PELINGKUPAN
Pelingkupan dilakukan melalui tahapan : identifikasi dampak potensial dan evaluasi dampak
potensial.
No Prakonstruksi Tahapa
1 2 3
n
1 2 3 4 5 6
GEOFISIK-KIMIA KOnstruksi
1. Penurunan Kualitas
A. V
udara
2.Peningkatan Kebisingan A
3. Potensi bahaya tegangan listrik
Magnet)
4. Perangkat Elektronik Rumah
Tangga
5.Stabilitas Tanah A A
7.Limpasan Aliran
V
Permukaan
9.Timbulan Limbah B3 V
B. BIOLOGI
1.Flora A
2.Fauna V
3.Biota Perairan V V V
SOSIAL, EKONOMI dan
C.
BUDAYA
1. Kesempatan Kerja V A
2. Peluang Berusaha V
3.Peningkatan Pendapatan V V
4.Penurunan Nilai Ekonomi Tanah dan
V
Bangunan
5.Keresahan Masyarakat V V
7.Lalu Lintas V V
8.Kerusakan Jalan V
D. KESEHATAN MASYARAKAT
1. Sanitasi Lingkungan V
2.Angka Kesakitan
3.Keselamatan dan Kesehatan
A
Kerja(K3)
Pelingkupan II-3
Tabel II-2 Daftar Dampak Potensial
Pelingkupan II-4
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan
Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung
sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI,KotaPrabumulih,Kabupaten Musi
Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-5
Tahun
Jan S Nop Des
348 246 405 205 199 86 51 226 3085
2012 202 1 650 466
2013 309 296 618 369 123 153 86 154 285 211 289 601 3494
2014 184 15 116 351 90 110 112 63 16 2 249 343 1651
2015 222 132 391 376 178 170 21 21 5 0 193 323 2032
2016 278 229 251 367 334 105 94 213 341 472 466 341 3491
2017 254 214 407 307 207 187 82 56 90 281 268 332 2685
2018 195 292 448 262 150 151 37 79 76 183 327 211 2411
2019 140 306 456 354 146 120 101 2 24 74 87 238 2048
2020 114 299 368 397 265 133 73 49 136 251 334 228 2647
2021 236 181 252 128 145 60 125 116 229 118 421 588 2599
Sumber:Stasiun Klimatologi Kenten Palembang,2021
2. Arah dan Kecepatan Angin
Arah angin dominan di wilayah studi periode tahun 2012-2021 dicantumkan Tabel II-4 di
bawah.
Tabel II-4 Arah Angin
Arah Dari Mana Datangne Anglln
Tahln
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OK dON DES
2012 NW MN NW SE SE SE SE SE E NE NW MN
2013 NW NW NW SE SE SE SE SE SE SE W MN
2014 NW N N NW SE SE SE E E E VRB NW
2015 NW N NW W E SE E E E E SW W
2016 W W W SE SE E SE SE E/SE SE W W
2017 NW NW W S SE S S SE E SE W W
2018 NW NW NW E E SE SE E E E NW MN
2019 MN NW NW S/SW SE SE SE SE SE SE E MN
2020 NW MN NW/N MN E E E E E E NW NW
2021 NW NW NW MN E E E E E E NE W
Sumber:Stasiun Klimatologi Kenten Palembang,2021
Kecepatan angin di wilayah studi periode tahun 2012-2021 dicantumkan
pada Tabel II-5 di bawah.
Tabel II-5 Kecepatan Angin
Kecepatan Angin (Knot)
Tahuin JAN FEB MAR APR MEI NOC JUL AGUST SEP OKT NOP DES
2012 3,0 2,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 4,0 4,0 2,0 2,0 30
,
2013 40 4,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 4,0 4,0 4,0 3,0
5,0
2014 5,6 5,4 4,3 3,7 4,1 3,9 4,7 4,8 5,2 4,6 4,9 54
Formulir Kerangka Acuan(KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV
Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru
Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten
PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi
Sumatera Selatan.
Pellngkupan II-6
Tahun JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SP OKT NOP D
2015 3,9 3,4 2,7 2,2 2,7 3,1 4,6 4,9 4,8 4,4 2,7 2,9
2016 3,0 3,1 2,7 2,5 2,4 2,8 3,3 3,7 3,2 30 1,7 2,0
2017 2,6 4,0 3,4 3,3 3,6 3,5 3,5 4,1 4,0 3,2 3,0 3,5
2018 4,2 4,2 3,3 3,3 3,4 3,7 4,0 4,3 4,3 3,7 3,0 3,3
2019 4,6 3,4 3,7 3,8 3,8 4,6 6,2 7,7 6,7 4,5 3,4 3,9
2020 4,0 4,3 3,6 3,1 3,3 3,5 3,6 4,3 3,9 3,3 3,0 3,4
2021 3,9 4,1 2,8 2,3 2,4 2,8 3,3 3,2 3,0 2,8 2,0 3,0
Sumber:Stasiun Klimatologi Kenten Palembang,2021
Windrose dicantumkan pada gambar di bawah. Bulan Januari- April angin dominan
berembus dari Tenggara dan Barat Daya.Bulan Mei-Agustus angin berembus dari
Tenggara.Bulan September Oktober angin berembus dati Tenggara dan
Timur.Bulan Nopember-Desember angin berembus dari Barat.
Pelingkupan II-7
Sumber:Stasiun Klimatologi Kenten Palembang,Tahun 2010-2021
Pelingkupan 11-8
Pellngkupan II-9
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu
Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI,Kota
Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-10
Sumber:Stasiun Klimatologi Kenten Palembang,Tahun 2010-2021
Pellngkupan II-11
Pelingkupan II-12
3.Petir
Selain parameter iklim berupa curah hujan, arah dan kecepatan angin juga
diperlukan data mengenai jumlah petir. Mendung adalah merupakan awan yang
bermuatan positif maupun negative, sedang permukaan tanah selalu berpotensi nol.
Akibat kondisi tersebut di udara diantara awan dan bumi terjadi medan listrik,
besarnya medan listrik tergantung kandungan muatan di awan dan jarak awan
tersebut terhadap permukaan tanah. Medan listrik akibat awan ini berkisar dari
ratusan volt/m sampai mendekati 10 kv/m, besarnya medan listrik tersebut
berpotensial menyebabkan terjadinya petir. Kondisi terjadinya petir di kawasan
proyek menunjukkan angka yang cukup tinggi, hal ini akan berpengaruh terhadap
kontruksi dan system operasional pada jaringan transmisi.
Informasi berikut adalah hasil proses lanjutan dari data sambaran petir yang
disajikan dalam bentuk Grafik Total Sambaran Petir Harian dan Peta Kerapatan Petir
Bulan Mei 2021 dengan radius 0.5° dari lokasi sensor alat Lightning Detector yang
terdapat di Stasiun Klimatologi Palembang dengan koordinat 1040 46' 21" BT dan 2°
55' 40,69" LS. adalah sebagai berikut:
Pelingkupan II-13
Tanseal
10430E
Gambar II-14 Peta Kerapatan Petir Wilayah Studi Bulan Juni 2021
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV
Saluran Tegangan Ekstra Tinggi(SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang
Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara
Enim,Kabupaten PALI,Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin
Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-14
Pelingkupan II-15
C.Geologi
1.Geologi Regional
PLTU Sumsel-1 dan SUTET 275 kV berada dalam sub-cekungan Palembang,
termasuk dalam Peta Geologi Lembar Lahat, merupakan bagian dari cekungan
Sumatera Selatan (De coster, 1974), yang terbentuk pada zaman Tersier.Batuan
sedimen yang mengisi batuan tersebut membentuk perlipatan yang umurnya
berarah barat laut -tenggara, tetapi terjadi pembelokan arah menjadi barat-timur.
2. Struktur geologi
Di dalam area ini hanya struktur sesar normal yang berkembang di dalam daerah
penyelidikan. Pola sebaran batubara, pola-pola jurus dan kemiingan lapisan batuan
dihasilkan dari struktur kontur hasil korelasi lapisan batubara dari tiap-tiap lubang
bor. Pengukuran arah jurus dan kemiringan dilapangan sangat sangat sulit
dilakukan, karena sangat landainya kemiringan lapisan batuan dan sangat
tingginya intensitas pelapukan di daerah penyelidikan. Hasil pengukuran arah jurus
dan kemiringan lapisan batuan di lapangan, menunjukkan bahwa perlapisan batuan
di daerah eksplorasi berarah barat laut -tenggara, dengan kemiringan lapisan
batuan sekitar 8° -20°.
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu
Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih,
kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-16
P
ENVIRON
U
MENT
EPOCHS FORMATION LITHOLOGY
O
s
KABAI Tf, CL,Grv, CONTINEN
G
i
(KAF) Thin Coal. TAL
N
e MUARA ENIM SS,Mdst. SHALLOW
A
l
(MEF) Coal. MARINE
B
P
AIR BENAKAT SH,Glauc,SS,Ooc, TO NON-
M
음 (ARF) Ls. MARINE
E
ufss,SH,Ooc, MARINE
L
E
Thin Glauc LS. TO
A
T
LS Platform, BRACKISH
E P
A
sand ,reefal, SHALLOW
N A
L
SH. TO
E S
E SS.SLTST.SH. DEEP
C I
I I
T SS.CL.CGL. DELTA
Y BATU FRESH TO
L BAJA BRACKISH
R CONTINEN
A TAL
(BAF)
E E
TALANG
N T
AKAR
E A
(TAF)
C L
LAHAT
O (LAF)
Y
O KLEMAT FM
L
I BASEMENT
R
L
A
O
E
E
A
N
L
C
E
O
L
E
D
E E
N T
E A
C L
O
Y
E
L
L R
A A
P E
METAMORPHIC
ROCKS
Pelingkupan II-17
【三
1 ス
M4 Beraat/ut
ト abv-abu hijau dan banuaoung
Ein
0 > )
putih,beberapa
Ym
Σ E lapisan batubara.Tebal
-
180·240m.
c M3 Perselingan Bempy 6mg Perselingan batupasir dan
w banupasauau mu Bnrung Brng batulanau
ぬ dan batulempung abu-abu menindih lempung biru-hiau
し hijau serta dan
ロ sisipan laplsan batubara, ebu-abu,honzon batupasir tebal
コ batulempung 3-6m
Σ dan batupasir
mengandung nodul
Ironstone dengan rongga-
rongga gas.
Tebal 115-365m.
Perselingan Nangus Betuempung caldat,abu-abu,
batulempung coklat dan Suten batuempug Pesmn Latunasir hais
コ
Air Batulempung abu-abu Batuempuny apratu-Ckdac Bn
a Benakat kecoklatan, ·mluutusaiudias
T
(Tma) batupasir abu-abu gaukonbn
kekuningan,
glaukonltan,mengandun
g cangkang
moluska dan
foraminlfera
Guma Perselingan serplh, Perseilngan serpih,napal don
(Tmg) napaldan batviempun gampingan
batulempung.Napal
一
よ setermpat
mengandung pinit.
く
Pelingkupan II-18
Gambar II-17 Peta Geologi PLTU Sumsel-1 dan SUTET (Daerah studi
Fungsi utama suatu saluran transmisi adalah untuk menyalurkan energi listrik dari
pusat pembangkit ke pusat-pusat beban. Untuk mengurangi rugi-rugi daya di
sepanjang saluran transmisi, dipergunakan tegangan tinggi. Penggunaan tegangan
tinggi selain dapat mengurangi rugi-rugi daya, juga dapat menimbulkan medan
magnet dan listrik disekitar kawat penghantar.
Medan listrik dihasilkan oleh perbedaan tegangan: semakin tinggi tegangan, semakin
kuat medan yang dihasilkan. Medan magnet timbul saat arus listrik
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu
Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI,Kota
Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan 1I-19
Dimana:
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu
Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI,Kota Prabumulih,
Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-20
Dari persamaan di atas terlihat kuat medan listrik berbanding lurus dengan besarnya
muatan listrik penimbul medan dan berbanding terbalik kuadrat dengan jarak dari
muatan listrik penimbul medan tersebut. Hal ini menyebabkan Medan listrik terkuat
terdapat pada jarak terdekat dengan muatan atau konduktor bermuatan penimbul
medan, dan kekuatan medan listrik akan sangat cepat berkurang jika jarak dengan
muatan atau konduktor bermuatan penimbul medan semakin jauh.
Bahan-bahan yang terbuat dari logam (Konduktor) akan sangat efektif untuk
menghalangi perambatan medan listrik. Selain logam bahan lainnya (seperti bahan
bangunan dan pepohonan) memiliki kemampuan untuk menghalangi perambatan
medan listrik. Oleh karena itu, medan listrik dari saluran listrik di luar rumah akan
berkurang karena teredam oleh dinding, bangunan, dan pepohonan. Bahkan jika
kabel listrik dikuburkan di tanah, medan listrik di permukaan hampir tidak terdeteksi.
Medan magnet muncul dari gerak muatan listrik. Kekuatan medan magnet diukur
dalam ampere per meter(A / m); lebih umum dalam penelitian medan
elektromagnetik, para ilmuwan menentukan kuantitas terkait, kerapatan fluks (dalam
mikrotesla, μT) sebagai gantinya. Berbeda dengan medan listrik, medan magnet
hanya diproduksi begitu perangkat dinyalakan dan arusnya mengalir.
Besar medan magnet di sekitar kawat penghantar lurus berarus yang berjarak a dari
kawat berarus listrik I dinyatakan dalam persamaan:
Sumber:Hukum Biot-Savart
Dengan:
Sama seperti medan listrik, medan magnet terkuat berada di dekat sumber dan
dengan cepat menurun pada jarak yang jauh dari sumbernya. Namun berbeda
dengan medan listrik, perambatan medan magnet tidak akan terhalang oleh bahan
umum seperti dinding bangunan.
Di lingkungan rumah yang terletak didekat Jaringan Transmisi SUTET 275 kV kuat
medan listrik dan magnet ini akan mengalami penurunan yang sangat besar
seiring dengan pertambahan jarak bahkan pada jarak lebih dari 50 m, kuat medan
magnet dan listrik biasanya berada pada tingkat yang sama dengan daerah yang
jauh dari jaringan listrik tegangan tinggi. Selain itu, dinding rumah secara
substansial dapat mengurangi kuat medan listrik yang masuk kedalam rumah.
Kuat Medan listrik terbesar yang biasanya ditemui di lingkungan ada di bawah jalur
transmisi tegangan tinggi. Sebaliknya, medan magnet terkuat biasanya ditemukan
pada peralatan listrik yang berada di lingkungan kita. Berikut ini daftar kuat medan
listrik yang dihasilkan oleh peralatan listrik yang berada disekitar kita pada jarak 30
cm:
Tabel II-8 Kuat medan listrik pada peralatan rumah tangga pada
jarak 30 cm
Setrika 1680
Kulkas 120
Mixer 100
Pemanggang roti 80
Pengering rambut 80
TV berwarna 60
Mesin kopi 60
Penyedot debu 50
Oven listrik 8
Lampu bolam 5
sumber:http://www.who.int&https://media.neliti.com/media/publikations/20328-ID-kuat-medan-listrik-
dan-medan-maqnet-pada-peralatan-rumah-tangga-dan-kantor.pdf
Tanpa disadari kuat medan magnet yang cukup tinggi ditemukan di dekat berbagai
peralatan. Kekuatan medan magnet tidak bergantung pada seberapa
besar,kompleks, kuat atau bising peralatan listrik. Bahkan di antara perangkat yang
serupa, kekuatan medan magnet bisa sangat bervariasi. Misalnya,beberapa
pengering rambut menghasilkan medan magnet yang sangat kuat, tetapi
dibeberapa produk pengering rambut lainnya menghasilkan medan magnet yang
sangat kecil. Perbedaan kekuatan medan magnet ini terkait dengan desain
produk.Tabel berikut menunjukkan nilai khas untuk sejumlah perangkat listrik yang
biasa ditemukan di rumah dan tempat kerja. Perlu dicatat bahwa tingkat paparan
yang sebenarnya sangat bervariasi tergantung pada model alat dan jarak darinya.
Pelingkupan II-22
Pelingkupan II-24
Arus listrik kecil dapat timbul di tubuh manusia hal ini disebabkan reaksi kimia yang
terjadi sebagai bagian dari fungsi tubuh normal, meski tanpa medan listrik eksternal.
Misalnya, perambatan sinyal syaraf dengan mentransmisikan impuls listrik. Bahkan
jantung aktif secara elektrik-aktivitas yang bisa dilacak oleh dokter Anda dengan
bantuan elektrokardiogram.
Medan listrik berfrekuensi rendah mempengaruhi tubuh manusia sama seperti mereka
mempengaruhi bahan lain yang terdiri dari partikel bermuatan. Ketika medan listrik bekerja
pada bahan konduktif, mereka mempengaruhi distribusi muatan listrik di permukaannya.
Medan listrik menyebabkan arus mengalir ke seluruh tubuh.
Medan dengan frekuensi rendah menginduksi aliran arus di dalam tubuh manusia. Kekuatan
arus ini bergantung pada intensitas medan magnet luar.Jika cukup besar, arus ini bisa
menyebabkan rangsangan saraf dan otot sehingga dapat mempengaruhi proses biologis
lainnya. Medan listrik dan magnet yang dihasilkan di bawah saluran tegangan tinggi dapat
menginduksi tubuh, namun demikian arus induksi yang dihasilkan akan sangat kecil
dibandingkan dengan ambang batas untuk menghasilkan kejutan dan efek listrik lainnya.
Pemanasan adalah efek biologis utama medan elektromagnetik yang ditimbulkan oleh
frekuensi radio. Sebagai contoh oven microwave, yang dapat digunakan untuk
menghangatkan makanan. Namun demikian tingkat paparan medan frekuensi radio yang
orang biasanya dapatkan sangat jauh lebih rendah daripada yang dibutuhkan untuk
menghasilkan pemanasan yang signifikan. Efek pemanasan dari gelomang radio membentuk
dasar yang mendasari pedoman saat ini. Dari hasil penelitian hingga saat ini, tidak ditemukan
efek kesehatan yang merugikan dari tingkat rendah, yang diakibatkan paparan jangka
panjang oleh frekuensi radio atau medan frekuensi rendah.
Efek biologis adalah respons terukur terhadap stimulus atau perubahan lingkungan.
Perubahan ini tidak selalu berbahaya bagi kesehatan.Misalnya, mendengarkan musik,
membaca buku, makan apel atau bermain tenis akan menghasilkan berbagai efek biologis.
Meski begitu, tak satu pun kegiatan ini yang diharapkan bisa menimbulkan efek kesehatan.
Tubuh memiliki mekanisme yang canggih untuk menyesuaikan diri dengan banyak dan
beragam pengaruh yang kita hadapi di lingkungan kita. Perubahan yang sedang berlangsung
membentuk bagian normal kehidupan kita. Tapi, tentu saja, tubuh tidak memiliki mekanisme
kompensasi yang memadai untuk semua efek biologis.Perubahan yang ireversibel dan
menekankan sistem dalam jangka waktu yang lama dapat membahayakan kesehatan.
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu
Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI,Kota
Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-25
Hal ini tidak diperdebatkan bahwa medan elektromagnetik di atas tingkat tertentu
dapat memicu efek biologis. Percobaan dengan sukarelawan sehat menunjukkan
bahwa paparan jangka pendek pada tingkat yang ada di lingkungan atau di rumah
tidak menyebabkan efek merugikan yang nyata. Eksposur ke tingkat yang lebih tinggi
yang mungkin berbahaya dibatasi oleh pedoman nasional dan internasional.
Perdebatan saat ini berpusat pada apakah paparan tingkat rendah jangka panjang
dapat menimbulkan respons biologis dan mempengaruhi kesehatan masyarakat.
Sebagai tanggapan atas meningkatnya kekhawatiran kesehatan masyarakat
terhadap kemungkinan dampak kesehatan dari paparan beragam sumber medan
elektromagnetik yang terus meningkat, pada tahun 1996 Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) meluncurkan upaya penelitian multidisiplin yang besar. Proyek EMF
Internasional menyatukan pengetahuan terkini dan sumber daya yang ada dari
badan-badan internasional dan nasional dan institusi ilmiah.
Kesimpulan dari penelitian ilmiah di bidang efek biologis dan aplikasi medis dari
radiasi non-pengion sekitar 25.000 artikel telah dipublikasikan selama 30 tahun
terakhir. Berdasarkan tinjauan mendalam terbaru dari literatur ilmiah, WHO
menyimpulkan bahwa bukti saat ini tidak mengkonfirmasi adanya konsekuensi
kesehatan apapun dari paparan terhadap medan elektromagnetik tingkat rendah.
Namun, beberapa kesenjangan dalam pengetahuan tentang efek biologis ada dan
perlu penelitian lebih lanjut.
Efek pada kesehatan umum Beberapa anggota masyarakat telah menghubungkan
serangkaian gejala yang menyebar ke tingkat paparan medan elektromagnetik yang
rendah di rumah. Gejala yang dilaporkan meliputi sakit kepala, kecemasan, bunuh
diri dan depresi, mual, kelelahan dan hilangnya libido. Sampai saat ini, bukti ilmiah
tidak mendukung hubungan antara gejala ini dan paparan medan elektromagnetik.
Setidaknya beberapa dari masalah kesehatan ini mungkin disebabkan oleh
kebisingan atau faktor lain di lingkungan, atau oleh kecemasan terkait dengan
kehadiran teknologi baru.
Efek pada pada kehamilan, banyak sumber dan eksposur yang berbeda penghasil
medan elektromagnetik di lingkungan hidup dan kerja diantaranya, layar komputer,
radio , selimut listrik, mesin pengering rambut, dan telepon gengam, telah dievaluasi
oleh WHO dan organisasi lainnya. Bobot bukti secara keseluruhan menunjukkan
bahwa paparan terhadap bidang pada tingkat lingkungan yang khas tidak
meningkatkan risiko hasil buruk seperti aborsi spontan, malformasi,berat lahir
rendah, dan penyakit bawaan. Ada beberapa laporan tentang hubungan antara
masalah kesehatan dan dugaan keterpaparan oleh elektromagnetik, seperti laporan
prematuritas dan berat lahir rendah pada anak-anak pekerja di industri elektronik,
namun hal ini tidak dianggap oleh komunitas ilmiah karena selalu disebabkan oleh
paparan medan.
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran
Tegangan Ekstra Tinggi(SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu
Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI,Kota Prabumulih,
Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-26
Iritasi mata dan katarak umum terkadang dilaporkan pada pekerja yang terpapar
radiasi radiofrequency dan microwave tingkat tinggi, namun penelitian pada hewan
tidak mendukung gagasan bahwa bentuk kerusakan mata semacam. Tidak ada bukti
bahwa efek ini terjadi pada masyarakat umum.
Medan elektromagnetik dan Kanker Meskipun banyak penelitian.,bukti Untuk efek
ang disebabkan medan elektromagnetik tetap sangat kontroversial. Namun, jelas
bahwa jika medan elektromagnetik memiliki efek pada kanker, maka peningkatan
risiko akan sangat kecil. Hasil penellitian sampai saat ini masih mengandung banyak
inkonsistensi, namun tidak ada peningkatan risiko yang besar untuk kanker pada
anak-anak atau orang dewasa.
Pada bulan Oktober 2005, WHO membentuk Kelompok Kerja yang terdiri dari para
ilmuwan untuk menilai risiko terhadap kesehatan yang mungkin ada dari paparan
medan listrik dan magnet dari gelombang elektromagnetik dalam rentang frekuensi>
0 sampai 100.000 Hz(100 kHz). Sementara IARC memeriksa bukti mengenai kanker
pada tahun 2002, Kelompok Tugas ini meninjau bukti untuk sejumlah efek
kesehatan, dan memperbarui bukti mengenai kanker.
Pelingkupan II-27
Lumut Balai)2019
Berdasarkan analogi tersebut diperkirakan nilai medan magnet dan listrik sama dengan
sekitar tapak proyek jaringan transmisi SUTET 275 kV (Rambang Niru-G.I Betung) dan
hasilnya sangat kecil dan jauh di bawah batas ambang.Hal ini disebabkan karena di lokasi
jaringan transmisi SUTET 275 kV PT PNI juga tidak
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu
Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI,Kota
Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-28
terdapat aliran listrik yang merupakan sumber medan magnet dan listrik sehingga
yang terukur adalah medan magnet dan listrik yang dihasilkan secara alamiah oleh
bumi yang besarnya 0,004-0,007 mT untuk medan magnet dan 100-500 V/m untuk
medan listrik.
Selain medan magnet dan listrik, saluran transmisi tegangan tinggi juga dapat
menghasilkan efek fisis lain yaitu korona. Ketika arus bolak balik (AC) mengaliri
konduktor dari sebuah saluran transmisi dengan jarak antara konduktor ke konduktor
yang lain lebih besar dibandingkan dengan diameter konduktor itu sendiri, maka
udara disekitar konduktor yang terdiri dari ion-ion mengalami stres dielektrik.
Ketika tegangan pada saluran transmisi tersebut masih rendah, stres dielektrik yang
dialami oleh udara disekeliling konduktor tersebut tidak cukup untuk mengionisasi
udara di sekitar konduktor. Tapi ketika tegangan pada saluran transmisi ditingkatkan
melebihi nilai ambang batas sekitar 30 kV yang dikenal sebagai titik critical disruptive
voltage, maka udara disekitar konduktor mengalami stres cukup tinggi sehingga
terjadi ionisasi terhadap ion-ion yang dikandung didalam udara tersebut.
Fenomena yang terjadi pada saluran transmisi tersebut dikenal sebagai efek korona
dalam sistem tenaga listrik. Jika tegangan pada saluran transmisi terus dinaikkan,
intensitas cahaya akibat timbulnya korona menjadi lebih tinggi dan suara mendesisi
semakin jelas terdengar. Efek coran ini dapat mengurangi effisiensi pada saluran
transmisi terutama pada saluran EHV (Extra High Voltage).
Dari penjelasan diatas, terjadinya Efek Korona pada saluran transmisi dipengaruhi
beberapa faktor sebagai berikut, yaitu :
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Muara Enim,Kabupaten PALI,Kota
Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-29
4.Tingginya tegangan pada saluran transmisi, efek korona mulai timbul pada
tegangan kritis 30 kV, dan terus meningkat seiring dengan tegangan yang
diterapkan pada saluran transmisi tersebut.
Menulikan 100<AN<120
Kuat 60<AN<80
Sd 40<AN<60
ang
20<AN<40
Tean
Dari hasil penilitian yang dilakukan Ade Putra Nababan dan Syahrawardi
Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu
Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI,Kota
Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan 11-30
didapatkan nilai AN yang dihasilkan oleh saluran udara tegangan ekstra tinggi
(SUTET) 275 kV maksimal sebesar 47 dB (Tabel II-12 di atas), dimana nilai ini jika
dibandingkan dengan SPLN 46-1-1981 termasuk dalam kriteria pendengaran tenang
E. Stabilitas Tanah
Faktor kestabilan tanah adalah kelerengan. Sebagian wilayah Kabupaten Muara
Enim (75,7 persen) terletak pada kemirngan lereng kurang dari 12° dan 9,4 persen
berada pada kemiringan lereng 120-40° dan selebihnya merupakan daerah dengan
kemirngan lebih besar dari 40° sekitar (14 persen). Terdapat tower terletak pada
kelerengan ≥30% yang rawan longsor.
Pada Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, jenis tanah: alluvial, podsolik, asosiasi
gley. Tercatat kejadian tanah longsor/landslide 8 kali dalam periode tahun 2014-
2019(Sumber:BPS Kabupaten PALI Dalam Angka Tahun 2020).
Pada data Kabupaten Banyuasin tercatat kejadian tanah longsor/landslide 1 kali
dalam periode tahun 2011-2018 (sumber: BPS Kabupaten Banyuasin Dalam Angka
Tahun 2020).
Pada Kabupaten Musi Banyuasin, jenis tanah: organosol, Klei Humus, Aluluvial,
Podsolik. Tercatat kejadian tanah longsor/landslide 9 kali dalam periode tahun 2017-
2019 (sumber: BPS Kabupaten Musi Banyuasin Dalam Angka Tahun 2020).
F.Hidrologi
Debit aliran rata-rata bulanan Sungai Lematang 315,8 m3/det. Sungai Lematang
melewati 3 kabupaten yaitu Kabupaten Lahat, Kabupaten Muara Enim dan
Kabupaten Musi Banyuasin dan bermuara di Sungai Musi. Lebar Sungai Musi yang
dilalui jaringan transmisi SUTET sekitar 700 m - 1000 m. Debit sungai Musi 2.000 m3
- 3.000 m3 air per detik dan kecepatan arusnya mencapai 2,8 meter per detik.
Sungai Lematang dimanfaatkan untuk pengairan irigasi, air minum dan di bagian hilir
dimanfaatkan untuk transportasi dan beberapa keperluan industri dan PLTU.
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu
Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota
Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-31
Formulir Kerangka Acuan (KA)Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang
Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin
Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan 11-33
32. Minyak & Lemak μg/l <300 <300 <300 <300 1.000
Baku Mutu: Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Peruntukan Air Dan Baku Mutu Air Sungai:
H.Bencana Alam
Berdasarkan pengukuran topografi daerah lokasi rencana PLTU dan sekitarnya, terletak
pada ketinggian antara 28,00-41,00 m dpl,mempunyai permukaan tanah relatif datar.
Berdasarkan perhitungan stabilitas lereng eksisting (Tabel II-14) mempunyai nilai Safety
Faktor > 1,2 sehingga aman terhadap bahaya pergerakan tanah (longsor).
2. Potensi Banjir
Banjir biasanya disebabkan oleh air yang meluap dari sungai dikarenakan badan sungai
tidak mampu lagi menampung air akibat curah hujan yang tinggi.
Aliran sungai yang terdekat dengan lokasi PLTU dan SUTET yang berada di
Kecamatan Rambang Niru adalah sungai Niru (sebelah timur), sungan Emburung
(sebelah barat) dan sungai Lematang (sebelah utara dan melintasi sungai). Melihat
kondisi yang demikian daerah penyelidikan bukan merupakan daerah limpasan banjir
yang diakibatkan oleh sungai tersebut.
Berdasarkan peta geologi, daerah penyelidikan terletak pada batuan Formasi Muara
Enim yang tidak dipengaruhi oleh struktur geologi dan sesar aktif.
Struktur geologi berada +/- 2- 2,5 km sebelah timur dan barat daerah penyelidikan
berupa berupa sesar geser sedangkan di bagian utara terdapat struktur antiklin.
Sedangkan sesar aktif (Sesar Semangko) berada jauh di selatan di sekitar pegunungan
Bukit Barisan.
4. Faktor Kegempaan
Besaran Faktor kegempaan di tiap tiap daerah di Indonesia berbeda, tergantung dari
jenis batuan, kondisi struktur geologi, jarak terhadap pusat gempa dll.
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275
KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan
Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten
Muara Enim,Kabupaten PALI,Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten
Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-35
Salah satu parameter kegempaan yang paling penting untuk diketahui adalah
percepatan puncak maksimum, karena langsung akan mempengaruhi konstruksi
bangunan infrastruktur atau terhadap lingkungan.
Berdasarkan peta zonasi gempa Pulau Sumatera (Masyhur Irsyam dkk, 2010), daerah
penyelidikan mempunyai percepatan puncak maksimum berkisar sebesar 0,20-0,25
g.Parameter kegempaan ini akan dipakai dalam perhitungan kestabilan lereng eksisting
dan daya dukung serta kestabilan tanggul.
Dari perhitungan didapat nilai Faktor Keamanan(FK)> 1,2 sehingga daerah lokasi
rencana studi (daerah Muara Enim dan PALI) merupakan kawasan yang relatif aman
terhadap bahaya gempa bumi.
2.2.2.Komponen Biologi
A.Flora Darat
Berdasarkan data sekunder dan primer hasil pengamatan awal, diketahui secara umum
lokasi rencana pembangunan SUTET merupakan lahan perkebunan, pertanian dan
pemukiman. Flora darat yang tumbuh di lokasi tersebut saat ini didominasi oleh vegetasi
budidaya berbagai jenis tanaman pertanian, tanaman perkebunan dan tanaman
pekarangan. Jenis vegetasi budidaya yang banyak
Pelingkupan II-36
terdapat di lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan disajikan pada tabel sebagai
berikut:
A Tanaman Kebun/Ladang
1 Jambu bijih Psidium guajava
2 Kelapa Cocos nucifera
3 Karet Hevea braziliensis
4 Mangga Mangifera indiaca
5 Nangka Arthocarpus sp.
6 Pisang Musa paradisiacal
7 Pepaya Carica papaya
8 Singkong Manihot esculenta
9 Sirsak Annona muricata
10 Ubi jalar Ipomaea batatas
B Tanaman Hias
1 Mawar Rosa sinensis
2 Kembang sepatu Hibiscus rosasinesis
3 Bougenvile Bogenvilla spectabilis
4 Teh-tehan Acalypho sp.
C Tanaman Pelindung
1 Akasia mangium Acacia mangium
2 Akasia daun panjang Acacia leucapphloea
3 Asam Tamarindus indicus
4 Bambu Bamboose sp.
5 Beringin Ficus benyamina
6 Dadap Erythrina orientalis
7 Mahoni Swietenia mahagoni
8 Sengon Albizia chinensis
Tanaman Penutup/Tumbuhan
D
Bawah
1 Alang alang Imperata cylindrical
2 Glagah Saccharum spontaneum
3 Pakis Cycas sp.
4 Pti malu Mimosa pudica
5 Rumputan-Rumputan Graminae
Sumber:Observasi awal Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Pembangunan Jaringan Transmisi SUTTET,
2021
B.Fauna Darat
Fauna darat yang terdapat di wilayah studi merupakan satwa liar yang biasa hidup di
lingkungan kebun, pemukiman,ladang,lahan pertanian, sungai dan areal terbuka
lainnya yang sudah banyak aktivitas manusia. Berdasarkan
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275
KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan
Rambang Niru Sampai Gardu Induk(GI)Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten
Muara Enim,Kabupaten PALI,Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten
Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-37
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu
Induk(GI) Betung sepanjang 79,85 km di kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI,Kota Prabumulih,
kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-38
snieas
PemenLHK
No.P.20/
No Nama Daerah IUCN 3 1
Nama Latin MENLHK/
RED List
SETJEN/
KUM.16/
2018
4 Biawak Varanus salvator Laurenti. TDL LC
D. Amphibi
1 Katak ijo Rana pipiens TDL LC
2 Katak daun Rana erythraea Schlegel. TDL LC
3 Kodok Bufo melanoctictus TDL LC
4 Kongkang kolam Rana chalconota TDL LC
Sumber:Observasi awal Lapangan, 2021
Keterangan:LC= Spesies dengan tingkat risiko rendah (bahasa Inggris: Least Concern -LC) adalah kategori IUCN yang
diberikan untuk spesies yang telah dievaluasi namun tidak masuk ke dalam kategori mana pun. Spesies-spesies tersebut
tidak termasuk ke dalam spesies terancam atau mendekati terancam punah, atau juga ketergantungan konservasi.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kategori_konservasi_IUCN)
C.Biota Perairan
1. Plankton
Plankton adalah sumber makanan penting bagi organisme akuatik lainnya (seperti ikan)
yang hidup di lingkungan air tawar dan laut. Fungsi plankton juga penting dalam proses
yang mengontrol distribusi dan pergerakan energi dan nutrisi penting seperti karbon,
nitrogen,dan fosfor.
Kehidupan plankton sangat tergantung dengan kondisi kualitas air secara fisik dan
kimia.Pencemaran air akan menjadi faktor pembatas bagi kehidupanbiota perairan.
Plankton adalah biota yang melayang di dalam air dan pergerakannya lebih tergantung
pada arus dan berdasarkan cara hidupnya plankton terdiri dari fitoplankton dan
zooplankton.Fitoplankton (tumbuhan renik) adalah tumbuhan air yang bebas melayang
dan hanyut dalam air serta mampu melakukan fotosintesis yaitu mampu mengubah zat
hara menjadi senyawa organik yang kaya energi. Kedudukan fitoplankton dalam rantai
makanan sebagai produsen primer (primary producerJyaitu merupakan dasar dari
jaring-jaring makanan. Di dalam ekosistem perairan, zooplankton termasuk konsumer
primer yang sangat berpengaruh terhadap keberadaan fitoplankton, terjadi hubungan
searah antara zooplankton dan fitoplankton, zooplankton akan memakan fitoplankton
yang disebut grazing.
Pengambilan sampel biota air dan kualitas air dilakukan di sungai lematang dan sungai
musi pada tanggal 12 - 16 Oktober 2019. Titik lokasi pengambilan sampel berada di:
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamnatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk
(GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten
Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-39
CHLOROPHYTA
1 Closterium sp.1 1
2 Closterium sp.2 3 2
3 Cosmarium sp. 1
4 Pediastrum sp.1 3 3 5 6
5 Pediastrum sp.2 7 6
CHRYSOPHYTA
6 Achnanthes sp. 2
7 Cocconeis sp. 8
8 Coscinodiscus sp.1 7 3 33 25
10 Coscinodiscus sp.3 5
11 Cymbella sp. 2
13 Diatomella sp. 12 4 2 3
15 Fragillaria sp.2 13 5 10
16 Fragillaria sp.3 11 4 3 2
17 Frustulia sp. 3 1
18 Gomphonema sp. 3 1
19 Navicula sp.1 43 29
20 Navicula sp.2 3
21 Pleurosigma sp.1 3 2 1
22 Pleurosigma sp.2 4 2 1 2
23 Surirellasp.1 22 3 18 13
24 Surirella sp.2 19 10 26 24
25 Surirella sp.3 5 2
26 Synedra sp.1 23 9
27 Synedra sp.2 17 4
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 kv saluran
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Muara Enim, Kabupaten PALI,
Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-40
Kode Lokasi Pengamlatan Plankton
No INDIVIDU
P1
P2 P3 P4
28 CHRYSOPHYTA 1
198 235
30 CHRYSOPHYTA 3 3 3
CYANOPHYTA
31 Merismopedia sp. 2 1 1
32 Spirulina sp. 2 1
ARTRHOPODA
CRUSTACEA
BRANCHIPHODA
1 Chydoriidae 5
COPEPODA
2 COPEPODA(nauplius) 3 1
GASTROTRICHA
3 Chaetonotus sp. 2 1
MOLLUSCA
GASTROPODA
4 GASTROPODA 1
PROTOZOA
CILLIATA
5 CILLIATA 3 2 4
RHIZOPODA
6 Arcella sp.1 8 4 3 7
7 Arcella sp.2 2 1
8 Centropyxis sp. 4 3 4 2
9 Diflugia sp.1 1
10 Diflugia sp.2 1
11 Euglypha sp. 23 14
TROCHELMINTHES
ROTATORIA
12 Monostyla sp. 2
Jumlah Taxa 23 26 27 25
Equitailitas(E)=
0,33 0,32 0,35 035
itas(E)=H'/H-ma
Pelingkupan II-41
Berdasarkan Tabel II-17 dapat dilihat bahwa plankton dari kelas Chrysophyta banyak
ditemukan di lokasi studi. Spesies dari kelas Chrysophyta yang banyak ditemukan di
lokasi studi adalah diatoma sp dan Fragilliaria sp di sungai Lematang, dan spesies
Coscinodiscus sp.2 banyak ditemukan di sungai Musi. Menurut Gilbert (1950),
Chrysophyta merupakan salah satu jenis fitoplankton yang mudah beradaptasi dengan
berbagai kondisi lingkungan yang memiliki sebaranyang luas dan dapat hidup pada
berbagai tipe habitat yangberbeda, seperti air yang bersuhu dingin, genangan lumpur,
tanah basah atau air tawar.
Hasil analisis plankton menunjukkan bahwa secara keseluruhan jumlah jenis plankton di
lokasi studi ada sekitar 23 - 27 jenis dengan jumlah individu berkisar antara 395-994/L.
Sementara nilai indeks diversitas plankton di lokasi studi berkisar antara 1,51-1,66.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa air sungai di lokasi studi masuk kriteria tercemar
ringan sampai dengan sedang (Lee. et al, 1978). Sedangkan untuk indeks
kesamarataan (Equitalitas) tergolong rendah yaitu antara 0,32-0,35.
Berdasarkan hasil analisis kualitas air permukaan di lokasi studi menunjukkan nila
parameter Fe berkisar antara 1,06 - 1,14 mg/L (BM=0,3 mg/L);DO berkisar antara 4,8-
5,2 mg/L (BM=minimal 6 mg/L); Clorine berkisar antara 0,05-0,14 mg/L(BM=0,03 mg/L);
Sulfida berkisar 0,010-018 mg/L(BM=0,002 mg/L); Posfat 0,23-0,25 mg/L(BM=0,2 mg/L)
dan Cr+6 berkisar 0,064-0,111 mg/L (BM=0,05 mg/L). Nilai parameter tersebut telah
melampaui baku mutu lingkungan kualitas air sesuai Pergub Sumsel No.16 Tahun 2005
(lampiran II). Rendahnya konsentrasi DO dan meningkatnya konsentrasi beberapa
parameter lainnya seperti fe, Clorine, Cr+6 yang melampaui nilai baku mutu kualitas air
mengakibatkan terganggunya kehidupan biota air, sehingga akan menurunkan
kelimpahan dan keanekaragaman biota air.
2.Benthos
Benthos adalah organisme yang hidup di dekat dasar sungai atau dikenal sebagai zona
benthik. Mereka hidup di dekat sedimen baik itu batu, lumpur, pasir dan lain lain dan
beradaptasi dengan tekanan air dalam serta arus perairan yang deras. sebagian atau
seluruh siklus hidup benthos berada di dasar perairan, baik yang sesil, merayap maupun
menggali lubang. selain itu pergerakan benthos relatif terbatas
(http://dhariyan.blogspot.com/2012/11/bentos-di-perairan.htm).
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk
(GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI,Kota Prabumulih,Kabupaten
Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-42
Suwondo dkk,(2004) juga mengemukakan bahwa Benthos merupakan organisme perairan yang
keberadaannya dapat dijadikan indikator perubahan kualitas biologi perairan sungai. Selain itu,
organisme bentos juga dapat digunakan sebagai indikator biologis dalam mempelajari ekosistem
sungai (Canter dan Hills, 1979). Hal ini disebabkan adanya respon yang berbeda terhadap suatu
bahan pencemar yang masuk dalam perairan sungai dan bersifat immobile.
Mahmudi, dkk, (1999), juga mempertegas bahwa makrozoobentos mempunyai peranan penting
di ekosistem sungai, yaitu : (1) dapat memberikan informasi mengenai pemindahan dan
penggunaan energi dalam ekosistem sungai,(2) mempunayi peranan dalam proses self
purification sungai, dan (3) dapat digunakan untuk kepentingan restorasi perairan sungai dengan
cara mencipatakan habiatat yang mendorong kolonisasi makrozoobentos.Komunitas
makrozoobentos bahkan menjadi sumber energi untuk perikanan di ekosistem sungai.
Benthos sendiri mempunyai berbagai ciri-ciri yang diantaranya menurut Sudarjanti dan Wijarni
(2006) adalah :
a) Mempunyai toleransi yang berbeda terhadap berbagai tipe pencemaran dan mempunyai reaksi
yang cepat.
b) Ditemukan melimpah di perairan, terutama di ekosistem sungai, dipengaruhi oleh berbagai tipe
polutan yang ada.
c) Mempunyai keanekaragaman yang tinggi dan mempunyai respon terhadap lingkungan yang
stress.
Jenis-jenis bentos berdasarkan tingkat kerusakan perairan dikemukakan oleh Mulyanto (1995)
sebagai berikut :
b) Perairan tercemar organik ringan adalah Caenis, Ephemerella, Baetis, Limnophillus dan
Hydropsyche.
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk
(GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI,Kota Prabumulih,Kabupaten
Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-43
ANNELID
OLIGOCHAETA
1 OLIGOCHAETA 5 3
ARTHROPODA
INSEKTA
COLEOPTERA
2 COLEOPTERA 1
DIPTERA
3 Ceratopogonidae 3
4 Chironomidae 5 1
5 Dolichopodidae 1 5 2
6 Dolichopodidae 2 4 7
7 DIPTERA 1(pupa) 5 3
8 DIPTERA 2(pupa) 3
MOLLUSCA
BIVALVIA
9 Corbicula sp. 4 7
GASTOPODA
10 Melanoides sp. 7 11
11 Thiara sp. 2 1
NEMATHELMINTHES
NEMATODA
12 NEMATODA 1 24 20
13 NEMATODA 2 7 31 17 11
Jumlah individu/m2 41 64 46 38
Jumlah Taxa 9 9 4 3
(SHANNON-WEAVER, 1949)
Equitabilitas(E)=H'/H-max
0,97 0,74 0,72 0,92
(E)=H'/H-n
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa, jumlah individu benthos terbanyak adalah nematode,
dapat ditemukan di semua lokasi pengamatan(B1 sd B4) baik di lokasi pengamatan yang
berada di sungai Lematang(B1 dan B2) maupun yang ada di sungai Musi (B3 dan B4). Jenis
benthos lainnya yang ditemukan di lokasi pengamatan ada 8 taksa di S. Lematang dan 2 taksa
di sungai Musi. Berdasarkan indeksi Diversitas Shannon - Wienner, di lokasi pengamatan yang
ada di sungai lematang berkisar antara 1,62 -2,20; sementara di lokasi pengamatan yang ada di
sungai musi berkisar antara 1,1 - 1,39, dan untuk nilai indeks kemerataan di semua lokasi
pengamtan berkisar antara 0,72-0,92, tergolong tinggi. Berdasarkan Struktur komunitas
makrozoobenthos pada kondisi perairan tertentu (The Georgia Water Quality Control Board
1971 in Wilhm 1975), diketahui bahwa di lokasi studi tidak terdapat spesies intoleran
Pelingkupan II-44
(organisme yang dapat tumbuh atau berkembang dalam kisaran kondisi lingkungan
yang sempit dan jarang dijumpai di perairan yang kaya bahan organik seperti famili
dari Ordo Ephemeroptera,Ordo Tricoptera,dan Ordo Plecoptera) dan sedikit fauna
kelompok fakultatif (organisme yang dapat bertahan hidup pada kisaran kondisi
lingkungan yang lebih besar dibandingkan organisme intoleran, namun tidak dapat
mentolerir kondisi lingkungan yang tercemar berat) seperti Melanoides sp., Thiara sp.
dari kelas gastropoda dan spesies dari kelompok toleran yaitu nematode terlihat
mendominan. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa perairan di lokasi studi tergolong
jenis perairan yang tercemar sedang. Berdasarkan kondisi kualitas air di lokasi studi,
sebagaimana telah dijelaskan di atas diketahui bahwa beberapa parameter kualitas air
permukaan telah melampaui baku mutu lingkungan, yaitu antara lain parameter DO,
fe, Clorine, dan Cr+6. Kondisi ini menunjukkan adanya pencemaran air di lokasi studi
sebagai akibat banyaknya limbah kegiatan pemukiman, perdagangan, perkebunan,
pertanian, industri yang ada di sekitar sungai Musi dan Lematang masuk ke dalam
badan air (sungai).
3.Nekton
Dari wawancara dengan penduduk setempat diperoleh gambaran mengenai
keberadaan ikan di sekitar rencana pembangunan jaringan transmisi SUTET. Bahwa
berbagai jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi juga merupakan bagian
matapencaharian penduduk setempat. Hasil tangkapan merupakan jenis ikan yang
umum di Sumatera Selatan.
Tabel II-19 Jenis Ikan Terdapat di Wilayah Studi
Status(PenmenLHK
N LEma Daerah REma Latin NO.P.20/MENLHK
O /SETJEN/KUM.16/201
1 Baung Mystus nemurus
2 Takari Botia macracanthus
3 Ikan Papuyu Anabas testudineus
4 Ikan Haruan Ophiocephalus striatus
5 Ikan Mujair Oreochromis mossambicus
6 Ikan Saluang Parosphromenus linkei
7 Ikan Patin Pangasius pangasius
8 Ikan Lele Bagarius yarelli
9 Ikan Lais Kryptopterus crytopterusBleeker
10 Ikan Bakut Oxyeleotris marmorata
11 Ikan Sepat Trichogaster pectoralis Regan
12 Ikan Kerali Labocheilos falchifer
13 Ikan Tempalo Betta pardalotos
Formulir Kerangka Acuan(KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk
(GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI,Kota Prabumulih,Kabupaten
Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-45
Status (PermenLHK
N
No.P.20/MENLHK
O Nama Daerah Nama Latin
/SETJEN/KUM 16/201
8)
14 Ikan Kekel Glyptothorax keluk
15 Ikan Stambun Nandus mercatus
Ikan Puntung
16 dilindungi
Kanyut Balantiocheilos melanopterus
Schismatorhynchus
17 Ikan Cawing Idung dilindungi
heterorhynchus
18 Ikan Belido Chitala hypselonotus dilindungi
19 Ikan Tangkeleso Scleropage formasus dilindungi
20 Ikan Putak Notopterus notopterus dilindungi
21 Bujuk Channa lucius Block
22 Ruan Channa striata Block
23 Juare Pangasius polyuranodon Bleeker
24 Keli Clasrias nieuhoffi Bleeker
Mastacembelus erythotaenia
25 Tilan
Bleeker
26 Serapil Helostoma temminckii Curvier
Sumber:Referensi Hasil Penelitian tahun 2018(https://www.mongabay.co.id/2018/12/08/berapa-jenis-ikan-yang-hidup-
di-sungai-musi), wawancara dengan masyarakat 2019
a) Kecamatan Rambang Niru meliputi 3 desa yaitu Tanjung Menang, muara Niru,Tebat
Agung dan Gurinam,
Pelingkupan I1-46
a) Kecamatan Lais terdiri dari desa Purwosari dan Desa Tanjung Agung.
5.Kabupaten Banyuasin meliputi:
a) Kecamatan Rantau Bayur terdiri dari; desa Paldas dan Desa Muara Abab
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk
(GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten
Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan 11-47
Penduduk Kepadatan
No Kabupaten/kota/ Luas Wllayah (Ha) LaKI LakI Perempuan Jumlah Panduduk Sex Ratlo
Penduduk
Kecamatan/desa/ kelurahan
Jiwa/km2
Kabupaten Muara Enim 7483.06 315292 302554 617846 82.57 104
Kecamatan Rambang Niru 634.98 17169 16388 33557 52.85 105
1 Desa Tanjung Menang 99.8 510 531 1041 10.43 96
a
2 Desa Tebet Agung 102.3 1930 1931 3861 37.74 100
3 Desa Gerinam 101.6 383 326 709 6.98 117
Kecamatan Empat Petulai Dangku 311.66 10187 9797 19984 64.12 104
I
1 Desa Muara Niru 22.13 744 748 1492 67.42 99
2 Desa Kuripan Selatan 20.38 593 555 1148 56.33 107
b 3 Desa Kuripan 48.46 523 570 1093 22.55 92
4 Desa Kuripan Baru 6.57 480 477 957 145.66 101
5 Desa Gunung Raja 40.4 1777 1802 3579 88.59 99
6 Desa Dangku 13.02 1100 2365 3465 266.13 47
Kabupaten Penungkal Abab Lematang Ilir 1840 98434 96466 194900 105.92 102
Kecamatan Tanah Abang 156.6 15450 15126 30576 195.25 102
a.
1 Desa Sedupi 5.59 972 935 1907 341.14 104
II Kecamatan Abab 416 13498 13560 27058 65.04 100
1 Desa Pangabuan 9.57 1881 1971 3852 402.51 95
b.
2 Desa Pangabuan Timur 48.13 1730 1755 3485 72.41 99
3 Desa Prambatan 120.62 2467 2316 4783 39.65 107
Kota Prabumulih 434.46 98422 97326 195748 450.55 101
III Kecamatan Prabumulih Barat 61.34 15534 15054 30588 498.66 103
1 Kelurahan Payut Putat 30.19 2080 1957 4037 133.72 106
Kabupaten Musi Banyuasin 14265.96 322876 304294 627170 43.96 106
IV
Kecamatan Lais 755.53 29649 29649 59298 78.49 105,7
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan
Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih,Kabupaten Musi
Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan 11-50
untuk penyadap dan '2 bagian lagi untuk pemilik kebun. Sedangkan produksi kebun
sawit seluas 1 hektar dapat menghasilkan uang sebanyak 2 juta rupiah per
bulannya.Beberapa kebun sawit milik warga masyarakat sudah banyak yang tua,
sehingga produksinya sudah mengalami pengurangan. Secara umum bahwa mata
pencaharian warga masyarakat di wilayah studi tergantung dari tanaman karet dan
sawit, sehingga sebagian kebutuhan primer harus didatangkan dari luar wilayah
desanya. Kecuali wilayah studi yang bermatapencaharian dari ladang maupun sawah,
sebagian dijual dan untuk konsumsi sendiri.
Pelingkupan II-51
tersebut. Peluang kerja yang lain ketika tahap operasional, memanfaatkan warga desa
di lokasi kegiatan menjadi Chekerline untuk membersihkan tanaman di bawah transmisi
SUTET agar tidak mengganggu.
Kesempatan berusaha merupakan peluang menanamkan modal bagi warga
masyarakat di wilayah studi. Dengan adanya rencana kegiatan pengembangan dan
pembangunan SUTET 275 Kv, maka warga masyarakat mempunyai peluang untuk
berusaha. Peluang usaha yang terbuka adalah sewa lahan atau tanah untuk peralatan,
sewa rumah untuk pekerja pendatang, membangun rumah makan dan keperluan
sehari-hari pekerja, warung kelontong atau manisan, transportasi maupun material
yang akan digunakan untuk membangun fasilitas tower SUTET yang sebanyak 209
tower di wilayah studi.
Dengan adanya rencana kegiatan tersebut, maka banyak warga masyarakat
mengharapkan kenyataan kegiatan tersebut. Disamping akan menyerap tenaga kerja
sesuai keahlian dan kebutuhan, juga akan membuka peluang berusaha warga untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari pekerja
Secara umum kesempatan kerja masyarakat di wilayah studi bermata pencaharian
yang bekerja di sektor perkebunan sesuai dengan kondisi geografis wilayah setempat.
Selain itu terdapat penduduk bermata pencaharian yang bekerja sebagai pekerja/buruh
industri, perdagangan, pertambangan, jasa dan transportaisi serta PNS dan anggota
TNI/POLRI. Namun demikian lapangan kerja belum dapat menyerap Angkatan kerja
yang ada. Berdasarkan data Kabupaten Muara Enim Dalam Angka 2021, Kabupaten
PALI Dalam Angka 2021, Kabupaten Banyuasin Dalam Angka 2021 dan Kabupaten
Musi Banyuasin Dalam Angka 2021, jumlah pencari kerja/angkatan kerja sebagai
berikut :
1) Jumlah pencari kerja pada tahun 2021 di Kabupaten Muara Enim sebanyak 1.621
orang terdiri dari 1.154 orang laki-laki dan 467 orang perempuan. Sedangkan lowongan
kerja sampai pada akhir tahun 2016 sebanyak untuk 237 orang.
2) Jumlah angkatan kerja pada tahun 2021 di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir
sebanyak 88 078 orang terdiri dari yang bekerja 87 253 orang dan mengangur 825
orang.
3) Jumlah pencari kerja pada tahun 2021 di Kabupaten Banyuasin sebanyak 1.420
orang terdiri dari 838 orang laki-laki dan 542 orang perempuan. Sedangkan lowongan
kerja sampai pada akhir tahun 2016 sebanyak untuk 505 orang.
4) Jumlah angkatan kerja pada tahun 2021 di kabupaten Musi Banyuasin sebanyak
285.123 orang terdiri dari yang bekerja 269.140 orang dan mengangur 15.983 orang.
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk
(GI)Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten
Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-52
4.Harga Lahan
Untuk mengetahui harga lahan di lokasi tempat akan dibangun SUTET akan dilakukan
wawancara dengan masyarakat maupun memanfaatkan data yang ada di BPN
Kabupaten Muara Enim. Kabupaten PALI, Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Musi
Banyuasin.Pengumpulan data harga lahan akan dilakukan setelah dokumen kerangka
acuan ini dibahas pada Sidang Tim Teknis Komisi Penilai Amdal Provinsi Sumatera
Selatan.
5. Penggunaan Lahan
Lahan yang digunakan untuk pembangunan tapak dan jaringan transmisi SUTET 275
KV adalah lahan milik masyarakat yang dimanfaatkan untuk perkebunan rakyat,
permukiman dan pertanian. Dari hasil pengamatan survei pendahuluan diperoleh
gambaran penggunaan lahan eksisting di wilayah studi umumnya untuk kebun karet
rakyat dan kebun kelapa sawit serta sawah tadah hujan. Sedangkan daerah kawasan
permukiman berupa perkarangan dan rumah penduduk, perkantoran serta fasilitas
umum diusahakan tidak dilintasi oleh saluran transmisi dan tapak tiang tower.
C.Sosial Budaya
1.Persepsi Masyarakat
Persepsi adalah penilaian atau pandangan masyarakat secara subjektif terhadap suatu
kejadian, kegiatan atau kondisi lingkungannya. Persespi juga dapat digunakan untuk
menilai seberapa antusias respon masyarakat akan suatu rencana kegiatan, baik
berhubungan langsung dengan kepentingan dirinya maupun tidak.
Disamping itu, dengan adanya kegiatan di desanya, maka persepsi mereka akan
menyerap banyak tenaga kerja mereka. Dalam pembangunan tahap konstruksi akan
memerlukan tenaga kerja, khususnya tenaga kerja yang tidak memerlukan standar
kualifikasi pendidikan yang tinggi. Meskipun demikian ada sisi persepsi negatifnya,
yaitu jika dilakukan persaingan dalam penerimaan tenaga kerja berdasarkan standar
kualifikasi pendidikan, maka mereka akan kalah bersaing. Kalah bersaing dalam
penerimaan tenaga kerja, sehingga persepsinya adalah
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan JaringanTransmisi 275
KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan
Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten
Muara Enim,Kabupaten PALI,Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten
Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-53
Meskipun fungsi manifest dari perusahaan tersebut sangat besar, yaitu peningkatan
produksi ekonomi secara maksimal, pemeliharaan ketertiban, pencapaian konsesus
dan mendorong pengembangan ekonomi. Dalam strategi pembangunan secara makro,
keberadaan suatu perusahaan besar dalam suatu wilayah dimaksudkan sebagai simpul
pertumbuhan wilayah disekitarnya.
Di pahak lain, bahwa perusahaan bisnis yang besar telah memiliki semacam pedoman
yang dianut dalam melakukan langkah-langkah pengembangan masyarakat.Prinsip
dasar program pengembangan masyarakat meliputi:(1)
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85
Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI,Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin
Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-54
consult with community members and key stakeholder (2) built trust between the
company,community, members and other stakeholder (3) clearly define roles, (4)
develop appropriate capacity,(5) mobilize core competencies, (6) set measurable goals,
(7) forge partnership, and (8) plan for sustainable.
Setiap perusahaan mempunyai skill dan sumberdaya yang cukup besar untuk memberi
kontribusi terhadap pengembangan masyarakat disekitar perusahaannya. Berbagai
istilah seringkali digunakan dalam pengertian pengembangan masyarakat. Pengertian
pemberdayaan seringkali digunakan dalam pengertian ini. Konsep Pemberdayaan
pada awalnya selalu mengacu pada kelompok masyarakat yang berada dalam lapisan
bawah, dengan kondisi serba kekurangan mutu kehidupannya, keterampilan,
keswadayaan rendah, yang karena posisinya seringkali menjadi korban dari dinamika
pembangunan.
Pelingkupan II-55
Bentuk CSR dari perusahaan ini dapat disalurkan pada Forum CSR Provinsi Sumatera
Selatan(jika sudah terbentuk) maupun diberikan langsung kepada warga masyarakat
yang sangat membutuhkan. Bentuk CSR itu sifatnya ada yang pertama: karitatif,
seperti bantuan untuk tempat ibadah, hari-hari besar nasional maupun keagamaan,
bantuan untuk pendidikan, bantuan untuk air minum ketika musim kemarau bagi
wilayah yang kesulitan air dan pemeriksaan kesehatan pada warga masyarakat yang
terdampak kegiatan dan lainnya. Fungsinya adalah untuk citra perusahaan pada
masyarakat. Jedua, bersifat ekonomi produktif yang berkelanjutan, seperti memberikan
modal kerja secara bergulir, pelatihan keterampilan sesuai dengan potensi yang dapat
dikembangkan, seperti pelatihan keterampilan mekanik perbengkelan, reparasi,
maupun dibidang pertanian, peternakan maupun perikanan, yang sifatnya membukan
kesempatan berusaha
2.2.4.Kesehatan Masyarakat
Adanya kegiatan suatu proyek di suatu daerah, akan memberikan dampak terhadap
lingkungan dan kesehatan masyarakat secara langsung maupun tidak langsung.
Jenis penyakit yang paling banyak di masyarakat di wilayah studi adalah penyakit yang
berkaitan erat dengan perilaku hidup bersih dan sehat juga kondisi sanitasi lingkungan
yang ada. Data jenis penyakit tercatat di Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim,
Kabupaten PALI, Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Musi Banyuasin yang dikutip
dari data BPS tentang 10 penyakit terbanyak di wilayah studi disajikan di Tabel II-22.
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk
(GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten
Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-56
Pelingkupan II-57
B.Sanitasi Lingkungan
Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup
perumahan, penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia (jamban),
pengelolaan sampah (tempat sampah), saluran pembuangan air limbah (SPAL) dan
lainnya.
Sampah rumah tangga dikelola dengan cara mengubur di pekarangan atau dibakar di
kebun mereka. Abu sisa pembakaran sampah dimanfaatkan untuk pupuk tanaman
budidaya yang mereka tanam. Kesadaran masyarakat di wilayah studi akan
kebersihan lingkungan sudah cukup tinggi sehingga estetika lingkungan kelihatan rapi
dan bersih.
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk
(GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI,Kota Prabumulih, Kabupaten
Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-58
1. Besaran rencana kegiatan yang menyebabkan dampak tersebut, dan pengelolaan lingkungan awal yang
menjadi bagian rencana kegiatan untuk menanggulangi dampak.
2. Kondisi rona lingkungan yang ada termasuk kemampuan mendukung kegiatan tersebut atau tidak.
3. Pengaruh rencana kegiatan terhadap kondisi kegiatan lain di sekitar lokasi rencana kegiatan atau
sebaliknya.
4. Intensitas perhatian masyarakat terhadap rencana kegiatan baik harapan, dan kekuatiran persetujuan
atau penolakan terhadap rencana kegiatan. Hasil evaluasi dampak potensial pada tabel berikut:
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk
(GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI, Kota Prabumulih,
Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
1 Penentuan Jalur Sosialisasi kepada Persepsi masyarakat: Perubahan sikap dan 1. Besaran rencana Kegiatan dan DPH permukiman Selama enam
sutet masyarakat terkait dengan: kuatir pengaruh medan persepsi masyarakat rencana pengelolaan lingkungan: penduduk desa. bulan waktu
rencana kegiatan magnet dan medan semula negatif Sosialisasi kegiatan secara intensif desa wilayah studi pelaksanaan
pembangunan SUTET listrik menjadi oleh PT IMU yang menjelaskan yang berdekatan penentuan jalur
Peraturan terkait dengan lerhadap kesehatan positif terkait kegiatan pembaangunan dengan lokasi jalur SUTET
kegialan SUTET sebagai SUTET dan proses dan metode SUTET 275 kV
proyek stategis nasional dan dan sistim pembebasan lahan
untuk kepentingan umum 2. Kondisi rona lingkungan
Berkoordinasi dengan pihak Persepsi masyarakat:kuatir
terkait dan pengaruh medan magnet dan
Mensosialisasikan setiap medan listrik terhadap kesehatan
tahapan kepada masyarakat 3. Pengaruh rencana Kegiatan
setiap tahapan yang akan tethadap kondisi Kegiatan lain di
dilakukan sehingga terjalin sekitar atau sebaliknya
komunikasi 2 arah antar PT 4 Intensitas perhatian masyarakat:
IMU dan masyarakal Terdapat pemukiman sekitar
Persensimasyarakat kuatir
penga'uh medan magnet dan
medan lstnk terhadap kesehatan
2 Beberapa ketentuan yang Persepsi masyarakat: Timbulnya keresahan 1 Besaran tencana Kegiatan dan DPH permukiman Selama enam
akan digunakan adalah kuatir pengaruh medan masyarakat tencana pengelolaan lingkungan penduduk desa- bulan waktu
sebagai berikut: magnet dan medan Berpotensi 2 Kondis:rona hngkungan desa wilayah studi pelaksanaan
Standar tegangan listrik: listrik akan terjadi protes Penentuan jalur janingan SUTET yang berdekatan penentuan jalur
Standar Right of terhadap kesehatan dan Persepsi masyarakat kuatir dengan lokasi jalur SUTET
Way(ROW) unjuk rasa oleh pengaruh medan magnet dan SUTET 275 kV
yang dikeluarkan oleh kelopok masyarakat 3 Pengarun rencana Kegiatan
Badan Standardisasi medan listrik terhadap kesehatan
Nasional (BSN) yaitu SNI terhadao kondisi Kegiatan lain di
04-6918-2002: sekitar atau sebaliknya
Peraturan Menteri Energi Kegiatan berpengaruh terhadap
Penentuan jalur Dan Sumber Daya Mineral kekuatiran masyarakat sekitar
jaringan SUTET Republik Indonesia Nomor terhadap dampak SUTET pada
t 13 Tahun 2021 Tentang kesehatan.
S Ruang Bebas Dan Jarak 4. Intensitas perhatian masyarakat:
y Bebas Minimum Jaringan Masyarakat yang bermukim atau
Transmisi Tenaga Listrik melakukan aktivitas disekitar
Dan Kompensasi Atas jaringan merasa dirugikan karena:
Tanah,Bangunan,Dan/Atau merasa akan terganggu kesehatan
Tanaman Yang Berada Di dan keamanan terkait dengan
Bawah Ruang Bebas resiko medan listrik dan gelombang:
Jaringan Transmisi Tenaga juga lahan disekitar tapak nilai
Listrik.: jualnya turun;
Spesifikasi slandar untuk
ransmisi listrik;
tandar dan peraluran lain
ang terkait dengan seleksi
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (G1)Betung sepanjang
79,85 Km di Kabupaten Muara Enlm,Kabupaten PALI,Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan 11-61
Formulir Kerangka Acuan (KA)Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanfang
79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan 11-62
d an penggantian Daya Mineral Republik setuju proses rencana pengelolaan lingkungan: penduduk desa- bulan waktu
ta naman tumbuh. ndonesia Nomor 13 Tahun pembebasan tanah Dalam pelaksanaan kegiatan desa wilayah pelaksanaan
11 2021 Listrik.; tapak pembebasan lahan,PT IMU akan studi penentuan jalur
1. Lampiran VI: tower melibatkan tim apraisal dan untuk yang berdekatan SUTET
Dengan menggunakan besaran nilai harga lahan yang dengan lokasi
formula perhitungan dibebaskan akan dilakukan jalur
sebagai berdasarkan kesepakatan SUTET 275 kV
berikut: bersama
Kompensasi untuk Tanah( dengan mengacu peraturan
15%xLtx NP) Menteri Energi Dan Sumber Daya
keterangan: Mineral Republik Indonesia
Lt:Luas tanah di bawah Nomor
Ruang Bebas(m2) 13 Tahun 2021.
NP:Nilai pasar tanah per 2. Kondisi rona lingkungan
(m2) dari Lembaga Penilai Masyarakat pemilik lahan setuju
Formula Perhitungan proses pembebasan tanah tapak
Kompensasi untuk tower:
Bangunan(15%xLbxNPb) 3. Pengaruh rencana Kegiatan
keterangan:Lb:Luas terhadap kondisi Kegiatan lain di
bangunan di bawah Ruang sekitar atau sebaliknya
Bebas(m2) 4. Intensitas perhatian masyarakat:
NPb:Nilai pasar bangunan Terdapat potensi keresahan
per m2 apabila
dari Lembaga Penilai tidak terjadi kesepakatan dalam
Formula Perhitungan proses jual beli lahan dan
Kompensasi untuk penggantian tanaman tumbuh.
Tanaman
(NPt)keterangan:
NPt:Nilai pasar tanaman
dari Lembaga Penilai
Tahap Konstruksi
Penerimaan tenaga Penerimaan tenaga kerja Muncul Kesempatan kerja 1. Besaran rencana Kegiatan dan DPH. permukiman Selama enam
kerja akan memprioritaskan matapencaharian rencana pengelolaan lingkungan: penduduk desa- bulan waktu
tenaga kerja lokal, alternative Tenaga kerja pada kegiatan desa wilayah studi pelaksanaan
khususnya angkatan kerja Peningkatan konstruksi yang akan dilibatkan yang berdekatan penentuan jalur
yang ada dimasing-masing pendapatan adalah tenaga kerja organik yang dengan lokasi jalur SUTET
desa wilayah studi yang langsung melekat pada SUTET 275 kV
dilalui oleh jaringan manajemen
transmisisi SUTET kontraktor dan tenaga kerja
Pengupahan berdasarkan borongan baik sebagai keamanan,
UMP Propinsi Sumatera mandor maupun tukang atau
selatan tahun 2019 buruh
bangunan.Untuk tenaga kerja
borongan akan diperioritaskan
bagi
angkatan kerjalokal berdasarkan
masing-masing desa sesuai
dengan
lokasi tiang dan jalur SUTET.
Selama penerimaan tenaga kerja
diperioritaskan dari angkatan kerja
lokal
2.Kondisi rona lingkungan:
Masyarakat berharap penerimaan
tenaga kerja diprioritaskan
Formulir Kerangka Acuan (KA)Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk(GI) Betung sepanjang
79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI,Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan 11-63
Dampak
Lingkungan
1 masyarakat setempat
kegiatan
masyarakat setempat
2. Mobilisasi peralatan Masyarakat berharap Kesempatan berusaha 1.Besaran rencana Kegiatan dan DPH permukiman Selama kegiatan
dan/atau BUMDES (Badan Usaha rencana pengelolaan lingkungan: penduduk desa- pembangunan
pengadaan Milik Desa) diberi Tenaga kerja pada kegiatan desa wilayah studi SUTET
material kerja sena kesempatan sebagai konstruksi yang akan dilibatkan yang berdekatan
demobilisas: penyedia material adalah tenaga kerja organik yang dengan lokasi jalur
peralatan konstruksi lokasi seperti langsung melekat pada manajemen SUTET 275 kV
SUTET.Selama penerimaan
pasir
dan perkebunan
pasir
Tidak ada perencanaan awal Masyarakat berharap Perubahan sikap dan 1.Besaran rencana Kegiatan dan Hdd permukiman Selama enam
pengelolaan dampak penerimaan tenaga kerja persepsi masyarakat rencana pengelolaan lingkungan: penduduk desa- bulan waktu
penduduk desa-
bulan waktu
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) darl PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang. sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,
Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banvuasin. a
Pelingkupan 11-64
perubahan persepsi diprioritaskan dari berlum bersikap Penerimaan tenaga kerja desa wilayah studi pelaksanaan
masyarakat masyarakat setempat dan atau negatif konstruksi dari masyarakat sekitar yang berdekatan penentuan jalur
menjadi positif 2.Kondisi rona lingkungan: dengan lokasi jalur SUTET
Masyarakat berharap penerimaan SUTET 275 kV
tenaga kerja diprioritaskan
masyarakat setempat
3. Pengaruh rencana Kegiatan
terhadap kondisi Kegiatan lain di
sekitar atau sebaliknyą:
Terdapat pemukiman sekitar
lokasi
4. Intensitas perhatian masyarakat:
kegiatan
Perubahan sikap dan Persepsi
masyarakat yang selama ini
belum
memberikan respon atau negatif
berubah menjadi positif
merupakan
dampak turunan peluang
kesempatan kerja
3. Pengoperasian Dilengkapi degan fasilitas: Kualitas sungai terdapat Penurunan kualitas air 1. Besaran rencana Kegiatan dan DTPH Dikelola
basecamp,bengkel basecamp dan gudang parameter yang belum permukaan rencana pengelolaan lingkungan: dipantau
dan Gudang bersifat sementara memenuhi baku mutu: Setiap base camp dilengkapi
TPS limbah padat domestik Timbulan limbah padat Timbulan limbah padat 1. Besaran rencana Kegiatan dan DTPH Dikelola
menggunakan TPS domestik dan limbah B3 Domestik dan limbah dipantau dengan
rencana pengelolaan lingkungan:
penduduk setempat,pada B3 menyediakan TPS
Operasional basecamp
tapak proyek disediakan limbah padat
menghasilkan limbah padat
tempat sampah untuk domestic
domestic dan limbah padat B3.
menampung sampah berkapasitas
Jenis limbah B3 padat termasuk
comestik pekerja yang 4 m3 dan TPS
kain majun, lampu neon bekas.
akan Limbah
baterai bekas, cartrage bekas
di bawa keluar tapak B3 berkapasitas ±1
tinta
setelah m3
printer. Sedangkan jenis limbah
pekerjaan konstruksi
B3
selesai
Pelingkupan 11-65
Biota Perairan Kualitas air sungai Penurunan biota 1.Besaran rencana Kegiatan dan DTPH Dikelola Sungai Lematang. 6 bulan-
terdapat parameter perairan rencana pengelolaan lingkungan: dipantau Musi dan Niru
yang Pada basecamp induk dilengkapi
detergen,DO.fenol. domestik.
Kondisi lalu lintas Gangguan laju lintasan 1.Besaran rencana Kegiatan dan DTPH
Formulir Kerangka Acuan (KA)Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggl (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 dl Kecamatan Rambang Niru Sampal Gardu Induk (GI) Betung sepanjang
79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI, Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pellngkupan 1I-66
dan pengadaan mobilisasi alat dan bahan memenuhi udara rencana pengelolaan lingkungan: Hipotetik (DPH) kendaraan angkut
material kerja senta dilengkapi dengan penutup baku mutu Mobilisasi material menggunakan mulai dari jalan
demobilisasi terpat atau plastik atau Truk kapasitas 8 m3 sejumlah 2 raya ke tapak
peralatan sejenisnya:Penyiraman unit per section. ( 2 unit X 3 proyek
bagain jalan yang dilalui 2. Kondisi rona lingkungan:
yang berpotensi berdebu Rit/hari)
pada musim kemarau. Kualitas udara memenuhi baku
3. Pengaruh rencana Kegiatan
mutu
terhadap kondisi Kegiatan lain di
sekitar atau sebaliknya:
Jalur mobilisasi material, sebagian
dimungkinkan melalui jalan desa
konstruksi permukaan tanah
perkerasan yang potensial
4. Intensitas perhatian masyarakat:.
berdebu
Saran masukan peserta konsultasi
publik tidak ada yang mengenai
dampak kualitas udara
Tidak ada perencanaan Tingkat Kebisingan Peningkatan 1. Besaran rencana Kegiatan dan Dampak Penting akses jalan 1 tahun
awal memenuhi baku tingkat kebisingan rencana pengelolaan lingkungan: Hipotetik(DPH) kendaraan angkut
pengelolaan dampak kebisingan Mobilisasi material menggunakan mulai dari jalan
peningkatan kebisingan dan 2. Kondisi rona lingkungan: raya ke tapak
kelancaran lalu lintas yang truk proyek
terintegrasi dengan kegiatan Kebisingan memenuhi baku lingkat
3. Pengaruh rencana Kegiatan
kebisingan
Formulir Kerangka Acuan (KA)Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggl (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung epanjang 79,85
Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musl Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsl Sumatera Selatan.
Pelingkupan 11-68
No Uraian
Rencana Usaha
Komponen Rona Dampak Penting
dan/atau Kegiatan Pengelolaan Lingkungan Batas Wilayah Batas Waktu
Dampak Potensial Evaluasl Dampak Potenstal
Lingkungan Terkena Hipotetik (DPH).
yang Berpotensi yang Sudah Direncanakan Studi Kajian
Dampak
Menimbulkan
3. Pengaruh rencana Kegiatan
Dampak
Kondisi jalan baik
Lingkungan
terhadap kondisi Kegiatan lain di
kegiatan
jalan desa
5. Penyiapan tapak Penempatan tanah galian Kualitas air sungai saat Penurunan kualitas air 1.Besaran rencana Kegiatan dan Dampak Penting Sungai Musi. 1 tahun
tower, tapak tower yang baik ini beberapa parameter permukaan rencana pengelolaan lingkungan: Hipotetik(DPH) Sungai Lematang
sehingga tidak mudah melampaui baku mutu Penyiapan tapak tower meliputi dan Sungai Niru
terbawa oleh limpasan air yaitu parameler sulfida. pembersihan dan perataan dengan yang dilintasi jalur
Ha.
detergen,DO.fenol,fecal coli
tapak tower yang baik permukaan saat ini tidak aliran permukaan rencana pengelolaan lingkungan:
genangan
Formulir Kerangka Acuan (KA)Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk(GI)Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara
Pelingkupan 11-69
pemukiman
Ha.
perkebunan,pertanian
perkebunan,pertanian
dampak flora
Melepaskan launa jika Fauna: fauna pada lokasi Penurunan jumlah dan 1.Besaran rencana Kegiatan dan DPH Lckasi tapak tower 1 tahun
ditemukan dikategonkan kegiatan dan sekiranya jenis fauna rencana pengelolaan lingkungan:
langka ke lokasi di luar tapak tidak dijumpai fauna Penyiapan tapak tower meliputi
Ha.
dilindungi
Kegiatan sekitar:perkebunan.
fauna
Tidak ada perencanaan awal Penurunan kelimpahan 1. Besaran rencana Kegiatan dan Sungai Musi. 1 tahun
Biota air DPH
pengelolaan dampak dan keanekaragaman rencana pengelolaan lingkungan Sungai Lematang
Formulir Kerangka Acuan(KA)Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggl (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 dl Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85
Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI,Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan 11-70
Dampak penurunan kelimpahan dan biola air(Plankton, Penyiapan tapak tower meliputi yang dilintasi jalur
Lingkungan. keanekaragaman biota air Benthos dan Nekton) pembersihan dan perataan dengan transmisi
Ha.
detergen,DO,fenol,fecal coli
permukaan
perairan.
6. Pemasangan Tidak ada perencanaan awal Stabilitas tanah:lokasi Penurunan stabilitas 1.Besaran rencana Kegialan dan Dampak Penting Lokasi tower yang 1 tahun
pondasi tower pengelolaan dampak kegiatan kondisi datar tanah rencana pengelolaan lingkungan: Hipotetik(DPH) terletak pada
pertanian.
kestabilan lereng
Melakukan pemantauan Kualitas air sungai saat Penurunan kualitas air 1. Dampak Penting Sungai Musi. Selama tahap
kondisi awal kualitas air ini beberapa parameler permukaan Besaran rencana Kegiatan dan Hipotetik (DPH). Sungai Lematang konstruksi
sungai dan kondisi batas melampaui baku mutu rencana pengelolaan lingkungan: dan Sungai Niru
kajian setelah 1 tahun yaitu parameter sulfida, Pada pemasangan pondasi tower yang dilintasi jalur
Formulir Kerangka Acuan(KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisl 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggl (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang
79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI,Kota Prabumullh,Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan 11-71
7. Pendirian tower Tidak ada perencanaan awal Stabilitas tanah:lokasi Penurunan stabilitas 1.Besaran rencana Kegiatan dan Dampak Penting Lokasi tower 1 tahun
pengelolaan dampak tapak tower kondisi datar tanah rencana pengelolaan lingkungan: Hipotetik(DPH) terletak pada
penurunan stabilitas tanah PT IMU memiliki standar operasi kelerengan≥30%
prosedur (SOP) Keselamatan
dan
Kesehatan Kerja (K3).
Pelingkupan 11-73
Dampak
Lingkungan
Peraturan Menteri Energi Flora Darat:berupa Penurunan jumlah dan 1. DPH Di sepanjang jalur 1 tahun
Dan Sumber Daya Mineral perkebunan,pertanian jenis flora Besaran rencana Kegiatan dan transmisi yang akan
fauna darat.
Tidak ada perencanaan awal Fauna:tidak dijumpai Penurunan jumlah dan 1. Besaran rencana Kegiatan dan DPH Di sepanjang jalur 1 tahun
pengelolaan dampak jenis fauna dilindungi. jenis fauna rencana pengelolaan lingkungan: transmisi yang akan
penurunan jumlah dan jenis Penurunan jumlah dan jenis flora di bangun
Formulir Kerangka Acuan(KA)Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km dl Kabupaten Muara
Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan 11-76
SUTET
terhadap Kesehatan
1 Penerimaan Tenaga 1.Penerimaan tenaga kerja 1.Muncul Kesempatan kerja 1.Besaran rencana Kegiatan dan DPH. Kabupaten 6 bulan
keamanan,mandor maupun
lokal
masyarakat setempat
kegiatan
masyarakat selempat
2. Penyaluran tenaga Melakukan pemeliharaan Medan magnet dan Peningkatan radiasi 1. Besaran rencana Kegiatan dan Dampak Penting Pemukiman 3 tahun
Estrik tanaman sesuai Peraturan medan listrik:memenuhi medan listrik dan rencana pengelolaan lingkungan: Hipotetik (DPH) terdekat di desa-
Menteri Energi Dan Sumber ambang batas. medan magnet Peningkatan paparan medan listrik desa wilayah studi
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI)Betung sepanjang
79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI,Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
menerapkan jarak aman Perangkat elektronik Gangguan perangkat 1.Besaran rencana Kegiatan dan DTPH dikelola -
SUTET cengan rumah langga elektronik rumah rencana pengelolaan lingkungan: dipantau dengan cara
sesua: Peraturan Menteri rusak rumah tangga merupakan aman SUTET dengan
Formulir Kerangka Acuan (KA)Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggl (SUTET) darl PLTU Sumsel 1 dl Kecamatan Rambang Niru Sampal Gardu Induk (GI) Betung sepanjang
79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumullh, Kabupaten Musl Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provlnsl Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-78
tumbuh di bawah SUTET peserta konsultasi publik lahan SUTET Besaran rencana Kegiatan dan dipantau dengan cara
sehingga tidak terbengkelai mengkuatirkan dampak rencana pengelolaan lingkungan: memberdayakan
dan tidak ditumbuhi ilalang petir yang menimbulkan PT IMU akan melakukan kegiatan tanam tumbuh di
percikan api pada kawat pemeliharaan atau inspeksi di bawah SUTET
penghatar SUTET yang sepanjang jalur SUTET 275 kV sehingga tidak
berpotensi menimbulkan sehingga potensi terjadinya terbengkelai dan tidak
kebakaran. kebakaran lahan dapat ditumbuhi ilalang.
2. Kondisi rona lingkungan:
diminimalisir.
peserta konsultasi publik
mengkuatirkan dampak petir yang
menimbulkan percikan api pada
kawat penghatar SUTET yang
berpotensi menimbulkan
3. Pengaruh rencana Kegiatan
kebakaran.
terhadap kondisi Kegiatan lain di
sekitar atau sebaliknya:
Terdapat pemukiman dekat jalur
4. Intensitas perhatian masyarakat:
SUTET
Peserta konsultasi publik
menyarankan untuk mencegah
bahaya kebakaran lahan
terbengkelai dan ditumbuhi ilalang,
agar diberdayakan tanam tumbuh
lahan di bawah SUTET.
Peraturan Menteri Energ Harga tanah dan Penurunan harga 1. Besaran rencana Kegiatan dan DTPH dikelola
Dan Sumber Daya Mineral bangunan:menurun tanah dan bangunan rencana pengelolaan lingkungan: dipantau.
Republik Indonesia Nomor Penurunan harga tanah dan
13 Tahun 2021 Tentang bangunan dimungkinkan karena
Ruang Bebas Dan Jarak diatasnya terdapat jaringan
Bebas Minimum Jaringan transmisi. Pemrakarsa PT IMU
Transmisi Tenaga Listrik akan memberikan kompensasi
Dan Kompensasi Atas sesuai Peraturan Menteri Energi
Tanah,Bangunan,Dan/Atau Dan Sumber Daya Mineral
Tanaman Yang Berada Di Republik Indonesia Nomor 13
Bawah Ruang Bebas 2. Kondisi rona lingkungan:
Jaringan Transmisi Tenaga Tahun 2021.
Listrik Harga lanah dan bangunan:
3. Pengaruh rencana Kegiatan
menurun
Pellngkupan 11-79
Keresahan masyarakat:
mengkuatirkan pengrauh medan
magnet dan medan listrik terhadap
3.Pengaruh rencana Kegiatan
Kesehatan
terhadap kondisi Kegiatan lain di
sekitar atau sebaliknya:
Terdapat pemukiman dekat jalur
4. Intensilas perhatian masyarakat
SUTET
Peserta konsultasi publik:
mengkuatirkan pengrauh medan
magnet dan medan listrik lerhadap
Kesehatan
Tidak ada perencanaan awal Sikap dan Persepsi Perubahan sikap dan 1.Besaran rencana Kegiatan dan DPH permukiman 3 tahun
pengelolaan dampak masyarakat: persepsi masyarakat rencana pengelolaan lingkungan: penduduk yang
perubahan persepsi mengkuatirkan pengrauh Penyaluran listrik berdekatan dengan
masyarakat medan magnet dan 2 Kondisi rona lingkungan: lokasi jalur SUTET
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmlsi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggl (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampal Gardu Induk (GI) Betung sepanjang
79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsl Sumatera Selatan.
Pellngkupan 11-89
Rencana Uralhi:
Usaha Komponen Rona Batas Wilayah Batas Walktu
No Pengelolaan Lingkungan
uingkungan Terkena Dampak Penting Studi Kajlan
danatau yang Sudah Direncanakan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial
Dampak Hipotetik (DPH)
Kegiatan
yang Berpotensi medan listrik terhadap Sikap dan Persepsi masyarakat: 275 kV
Tidak ada perencanaan Jenis penyakit Peningkatan angka 1.Besaran rencana Kegiatan dan Dampak Penting permukiman yang 3 lahun
dan tidak ditumbuhi ilalang; yang ditumbuhi rumput, dilakukan dengan cara memotong tanam tumbuh di
Pelingkupan 11-81
V Tahap Pascaoperasi
P embongkaran idak ada perencanaan awal Kualitas udara memenuhi Penurunan kualitas 1. Besaran rencana Kegiatan dan Dampak Penting Area 1 tahun
T engelolaan dampak baku mutu. udara rencana pengelolaan lingkungan: Hipotetik(DPH) pembongkaran
Tidak ada perencanaan awal Tingkat kebisingan Peningkatan 1.Besaran rencana Kegiatan dan Dampak Penting Area 1 tahun
pengelolaan dampak memenuhi baku tingkat kebisingan rencana pengelolaan lingkungan: Hipotetik(DPH) pembongkaran
peningkatan kebisingan kebisingan Peningkatan kebisingan menara
bersumber dari suara peralatan
yang digunakan untuk
pembongkaran (mesin las).
Kebisingan peralatan pada jarak
10 meter adalah 55 dBA.
2.
Penurunan flora
Pengelolaan yang telah Flora di lokasi kegiatan 1,Besaran rencana Kegiatan dan Dampak Tidak
direncanakan sesuai dengan SUTET vegetasi rencana pengelolaan lingkungan: Penting Hipotetik
Peraturan Menteri Energl budidaya karet rawa Risiko kerusakan tanaman pada (DTPH) dikelola
Pellngkupan 11-82
Uralln
Rencana Usaha
Pengelolaan Lingkungan Komponen Roiei DampakPotensial Evaluasi Dampak Potensial Batas Wilayah Batas Waku
No (danlatau Kegiatan
Lingkungan Terkena Dampak Penting Studi Kajian
yang Sudah Direncanakan
yang Berpotensi
Dampak Hipotetik (DPH)
Menimbulkan yang ditumbuhi rumput, penurunan kawat penghantar, dipantau dengan cara
Dan Sumber Daya Mineral
Dampak ilalang dan semak adalah kerusakan tanaman di memberi kompensasi
Republik Indonesia Nomor
Lingkungan belukar bawah andongan atas tanaman yang
13 Tahun 2021 Tentang
2. Kondisi rona lingkungan: rusak.
Ruang Bebas Dan Jarak
Flora di lokasi kegiatan SUTET:
Bebas Minimum Jaringan
vegetasi budidaya karet, rawa
Transmisi Tenaga Listrik
yang ditumbuhi rumput, ilalang
adalah sebagai berikut:
dan
Penurunan kawat
3. Pengaruh rencana Kegiatan
penghantar saat
semak belukar.
pembongkaran dilakukan
terhadap kondisi Kegiatan lain di
sesuai dengan prosedur
sekitar atau sebaliknya:
pada jalur bebas, sehingga
4. Intensitas perhatian masyarakat:
tidak menimbulkan
Perkebunan karet, sawit, rawa
kerusakan tanaman di
Saran masukan peserta konsultasi
sekitarnya
publik tidak ada mengenai flora;
Tidak ada perencanaan berdasarkan hasil Penurunan fauna 1.Besaran rencana Kegiatan dan Dampak Tidak -
Tidak ada perencanaan Lalulintas lancar Gangguan lalu lintas 1. Besaran rencana Kegiatan dan Dampak Penting 1 tahun
Jalur jalan yang
awal rencana pengelolaan lingkungan: Hipotetik(DPH)
dilintasi SUTET
pengelolaan dampak Jalur SUTET melintasi jalan
antara tower
gangguan lalu lintas: antara
IMU11-IMU12 di
Pada tahap pasca cperasi tower
Desa Tanjung
penggantian kabel lama IMU11-IMU12 di Desa Tanjung
Menang
menggunakan metode yang Menang Kecamatan Rambang
Kecamatan
tidak mengganggu objek di Niru Kabupaten Muara Enim.
Rambang Niru
bawahnya,sehingga IMU26-IMU27 di Desa Rambang
Kabupaten Muara
diharapkan tidak terjadi Dangku Kecamatan Empat Petulai
Enim,
kerusakan Dangku Kabupaten Muara Enim,
IMU26-IMU27 di
IMU84-IMU85 di Desa
Formulir Kerangka Acuan (KA)Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang
79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musl Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
3. Revegetasi Lahan Revegetasi lahan akan Flora Peningkatan flora 1. Besaran rencana Kegiatan dan DTPH dikelola
dilakukan setelah semua berdasarkan hasil rencana pengelolaan lingkungan: dipantau dengan cara
tahap pasca operasi prasurvai di lokasi Revegetasi lahan akan dilakukan revegetasi lahan
kegiatan tidak setelah semua tahap pasca setelah semua tahap
ditemukan jenis fauna operasi dilakukan. Luas lahan pasca operasi
yang dilindungi yang akan direvegetasi adalah dilakukan
pada setiap tapak tower (209
tower),kegiatan ini akan
berdampak positif terhadap
peningkatan jumlah dan jenisflora
yang mempunyai peranan penting
2. Kondisi rona lingkungan:
dalam ekosistem.
berdasarkan hasil prasurvai di
lokasi kegiatan tidak ditemukan
jenis fauna yang dilindungi
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang
79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pellngkupan 11-84
Menimbulkan Direncaitkan
Dampak
Lingkungan
3. Pengaruh rencana Kegiatan
terhadap kondisi Kegiatan lain di
sekitar atau sebaliknya:
4. Intensitas perhatian masyarakat:
Perkebunan karet,sawit,rawa
Saran masukan peserta konsultasi
publik tidak ada mengenai fauna.
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jarlngan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggl (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampal
Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim,Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musl Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pelingkupan II-85
Pelingkupan II-86
Pelingkupan II-87
Hidup
4. Penyiapan tapak tower
A. Batas Proyek
B. Batas Ekologis
Batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari kegiatan pembangunan
SUTET 275 kV sepanjang ±79,85 km yang menghubungkan antara PLTU
Sumsel 1 dengan Gardu Induk Betung melalui media transportasi limbah (udara
dan air), proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan
akan mengalami perubahan mendasar.
C. Batas Sosial
Batas sosial di sini adalah wilayah di sekitar lokasi rencana pembangunan
SUTET 275 kV sepanjang ± 79,85 km yang menghubungkan antara PLTU
Sumsel 1 dengan Gardu Induk Betung yang merupakan tempat berlangsungnya
berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai yang sudah mapan
akan terkena dampak kegiatan tersebut. Kelompok masyarakat di sekitar yang
akan terkena dampak positif maupun negatif adalah masyarakat di permukiman
terdekat dengan kegiatan meliputi desa-desa sebagai berikut:
Pelingkupan II-91
D. Batas Administrasi
Batas administratif adalah ruang tempat masyarakat dapat secara leluasa melakukan
kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di dalam ruang tersebut. Yang dimaksud dengan batas
administratif di sini adalah batas administrasi pemerintahan tempat kegiatan
pembangunan SUTET 275 kV berada pada desa-desa sebagaimana tabel di atas.
E. Batas Wilayah Studi
Batas wilayah studi Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) adalah batas terluar
dari hasil tumpang susun (overlay) batas proyek, batas ekologis, batas sosial dan batas
administrasi, setelah mempertimbangkan kendala teknis yang dihadapi. Yang
penentuannya disesuaikan dengan kemampuan pelaksana yaitu keterbatasan data,
waktu, dana, tenaga, teknis dan metode telaahan. Peta batas wilayah studi ANDAL
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan pembangunan SUTET 275 KV sepanjang ± 79,85
km yang menghubungkan antara PLTU Sumsel 1 dengan Gardu Induk Betung dapat
dilihat pada Gambar 3 di bawah.
Pelingkupan 11-93
Pelingkupan II-95
Kegiatan Yang
Berpotensi
Tahapan Meninibulkan Dampak Penting
Kegiatan Batas Waktu Kajian
Dampak Hipotetik (DPH)
Tahap 6 bulan periode
Terhadap 1 Kesempatan kerja
Operasi penerimaan tenaga
Lingkungan
kerja
1 Penerimaan
Hidup
tenaga kerja
2. Penyaluran 1. Bahaya potensi 5 tahun pertama
tenaga listrik tegangan listrik periode penyaluran
(medan listrik dan tenaga listrik
gelombang elektro
magnet)
2. Penurunan Nilai 5 tahun pertama
Ekonomi tanah dan periode penyaluran
bangunan tenaga listrik
3. Timbulnya 5 tahun pertama
keresahan periode penyaluran
masyarakat tenaga listrik
4 Perubahan sikap 5 tahun pertama
dan persepsi perode penyaluran
masyarakat tenaga listrik
BAB II 1
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV
Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru
Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten
PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin,Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera
Selatan.
Metode Studi 111-1
BAB III
METODE STUDI
Data dan
Dampak Metode
Informasi yang Metode Pengumpulan Metode Anallta Metode Prakiraan Dampak
No Penting Evaluasi
relevan Data data Penting
Hipotetik
dibutuhkan
1. Penurunan Karbon Pengukuran kualitas udara Metode analisa data Prakiraan sebaran polutan emisi Matrik,
kualitas udara Monoksida (CO), dengan pengambilan secara diskriptif menggunakan rumus Gaussian Bagan alir
(akibat Nitrogen Oksida contoh (sampel) Kualitatif-Kuantitatif sumber garis: dampak.
Mobilisasi (NOx),Sulfur menggunakan alat ambient membandingkan 1000
peralatan dan Dioksida(SO2), air sampler.Alat menghisap hasil pengukuran Konsentrasi emisi(g/m3)
material kerja) Oksidan(O3). udara dengan pompa ke kualitas udara Q = Laju emisi dari sumbernya per
dalam reagen penangkap dengan baku mutu unit panjang jalan(g/det.m)=
(absorber solution). PP Nomor.22 polutan yang diemisikan per satuan
Masing-masing reagen Tahun 2021 atau waktu
digunakan mengidentifikasi Pergub Nomor.17 u =Kecepatan angin dalam arah x
satu parameter yang Tahun 2005 atau tegak lurus sumbu jalan
dianalisis, yaitu SO2,NO2 (m/det)
dan O3.Parameter debu σ = Koefisien dispersi
TSP,PM2,5;PM10. Z = tinggi penerima dampak
menggunakan High Volume (meter rata-rata tinggi orang).
Air Sampler(HVAS). Prakiraan sebaran debu (dari potensi
Parameter Sulfur Dioksida ceceran tanah),menggunakan
(SO2):metode sampling persamaan empiris Faktor Emisi
SNI-19.7119.7-2005, fugitive debu dari sumber kegiatan
peralatan:Impinger;
Parameter Nitrogen
Dioksida(NO2):metode
sampling SNI-19-7119.2-
2005,peralatan:Impinger;
Parameter Karbon
Parameter Monoksida (CO):
Fòrmulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan
Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI,Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten
Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Data dan
Dampak Metode Prakiraan Dampak. Metode
Informasi yang Metode Pengumpulan Metode Analist
No Penting Penting Evaluasi
relevan Data data
Hipotetik
dibutuhkan
metode sampling:SNI pada jalan, untuk setiap jarak
7119.10:2011,peralatan tempuh kendaraan:
NDIR CO Analyzer: RTsP=5,9x(Silt/12)x(Speed/30) x
Parameter Oksidan (O3): (Weight/3)0,7x(Wheels/4)0.5
metode sampling:SNI-19- (Sumber referensi: US EPA 1998).
7119.8-2005,peralatan Dimana:
Impinger; R=Faktor Emisi,grams/mile;
Parameter Hidrokarbon Silt= Kandungan debu jalan tanah
(HC):metode sampling: tidak beraspal, atau dari potensi
SNI 19-7119.13-2009, ceceran tanah pada permukaan jalan
peralatan kaarbon aktif; beraspal (%);
Parameter Debu (TSP): Speed=Rata-rata kecepatan
metode sampling:SNI- kendaraan (mile/jam);
7119.3-2017,peralatan Hi- Weight =Rata-rata berat kendaraan
Vol Sampler. (tons/unit);
Parameter PM2,5 metode Wheels =Rata-rata jumlah roda
sampling:SNI-7119.15- kendaraan (roda).
2016,peralatan Hi-Vo/ Metode Prakiraan sifat penting
Sampler. dampak menggunakan kriteria
Parameter PM10:metode dampak penting pasal 22 UU 32
sampling:SNI-7119.14- Tahun 2009 Tentang Perlindungan
2016, peralatan Hi-Vol Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup:
Sampler. a. Jumlah penduduk yang akan
Parameter Timbal (Pb): terkena dampak rencana
metode sampling:SNI-19- kegiatan;
7119.4-2005, peralatan Hi- b.Luas wilayah persebaran
Vol Sampler. dampak;
C. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung;
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan
Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten
Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Metode Studi 111-3
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1
di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota
Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
No Data dan
Dampak Metode Prakiraan Dampak Metode
Informasi yang Metode Pengumpulan Metode Analisa
Penting Penting Evaluasi
relevan Data data
Hipotetik Matrik,
dibutuhkan
Peningkatan 1. Data Curah Pengumpulan data curah Perhitungan Perhitungan limpasan air larian Bagan alir
Debit Limpasan hujan rata- hujan dari BMKG untuk peningkatan debit menggunakan formula Rasional dampak.
Air Larian rata bulanan masing-masing wilayah limpasan air larian Q=0.0028CxIxA
untuk 5 tahun dalam menentukan akibat pembukaan Dimana
seri data. intensitas hujan. lahan tapak tower Q Debit air larian(m3/det)
2.Peta Identifikasi penggun aan dikaitkan dengan C Koefisien run-off
penutupan lahan di tapak tower dan kapasitas tampung i Intensitas hujan(mm/jam)
lahan perhitungan luas tapak drainase sekitar A Luas lahan yang dibuka (ha)
3.Luas lahan tower dan gardu induk. tapak konstruksi Metode Prakiraan sifat penting
tapak tower yang dapat dampak menggunakan kriteria
dan gardu menyebabkan banjir dampak penting pasal 22 UU 32
induk atau genangan Tahun 2009 Tentang Perlindungan
4. Data Sungai terhadap lahan atau Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup:
termasuk luas permukiman a. Jumlah penduduk yang akan
mikro DAS setempat terkena dampak rencana
terdekat dari kegiatan;
tapak tower b. Luas wilayah persebaran
dampak;
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung;
d. Banyaknya komponen lingkungan
hidup lain yang akan terkena
dampak;
e.Sifat kumulatif dampak;
f. Berbalik atau tidak berbaliknya
dampak; dan/atau
g. Kriteria lain sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di
Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten
Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Metode Studi 111-8
Data dan
Dampak Metode Prakiraan Dampak Metode
Informasi yang Metode Pengumpulan Metode Analisa
No Penting Penting Evaluasi
relevan Data data
Hipotetik Untuk mengetahui perubahan Matrik,
dibutuhkan
penutupan vegetasi dihitung melalui Bagan alir
7. Penurunan Vegetasi Alam Parameter analisis
1.Peta penutupan persamaan: dampak,
Jumlah dan Pengumpulan data di vegetasi yang
lahan hasil ΔCC=CCdp-CCtp overlay.
Jenis Flora lapangan dilakukan dengan dihitung secara
penafsiran citra Keterangan:
"Metode Kombinasi Garis matematis adalah:
landsat yang ΔCC=
dan Jalur Berpetak", K=Σindividu
terbaru. C=Perubahan persentase
dengan panjang 25 meter suatu jenis
2.Data luas penutupan tajuk vegetasi
mengikuti panjang tapak Luas plot contoh
penutupan (%)
tower untuk setiap jalur F=Σ plot
lahan
pengamatan.Sepanjang ditemukan suatu CCdp =Persentase penutupan tajuk
3.Pola vegetasi dengan adanya
jalur dilakukan pengamatan jenis
penggunaan proyek(%)
terhadap vegetasi pada Jumlah seluruh
lahan oleh =Persentase penutupan tajuk
berbagai tingkat plot contoh
masyarakat. vegetasi tanpa proyek(%)
pertumbuhan.Untuk D=luas bid
tingkat semai dan pancang dasar suatu jenis 1. Apabila persentase penutupan
dicatat jenis dan jumlah, Luas plot contoh tajuk vegetasi (CC) tidak
sedangkan untuk tingkat Keterangan: memungkinkan untuk dihitung
tiang dan pohon masing- K=Kerapatan karena kesulitan pengukuran di
masing individu dicatat Jenis lapangan, maka dengan
jenis, tinggi bebas cabang (batang/ha) menggunakan rumus yang sama
dan diameter setinggi 1,3 F=Frekuensi dapat didekati dengan
m. Jenis menggunakan data kerapatan
Parameter yang akan D=Dominansi vegetasi (K), sehingga menjadi:
ΔK=Kdp-Ktp
diteliti meliputi:komposisi jenis(㎡/ha)
jenis, kerapatan, P= Potensi Kayu
penyebaran, dominansi, (eч/εw)
indeks nilai penting/INP Kemudian dihitung
(nilai ekologis),indeks
keanekaragaman jenis Indeks Nilai Penting
(kemantapan ekosistem),
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU
Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota
Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
No
Dampak Data dan Metode Metode Prakitraan Dampak Metode
Penting Informasi yang Metode Pengumpulan Anallta Penting Evaluasi
Hipotetik relevan Data data
dan potensi (nilai sosial- (INP),dengan
ekonomis). rumus:
Keterangan:
Vegetasi Budidaya INP=KR+FR+
ΔK= Perubahan kerapatan
Pengamatan vegetasi DR
vegetasi(batang/ha)
budidaya dilakukan dengan KR =
Kerapatan vegetasi dengan
metode observasi lapangan Kerapatan suatu
adanya proyek(batang/ha)
dan wawancana dengan jenis x100%
= Kerapatan vegetasi tanpa
petani di wilayah studi. Kerapatan
proyek (batang/ha).
Pengamatan secara Seluruh jenis
Metode Prakiraan sifat penting
kualitatif dilakukan untuk FR=Frekuensi
dampak menggunakan kriteria
mengetahui jenis vegetasi suatu jenis
dampak penting pasal 22 UU 32
budidaya yang dijumpai di x100%
Tahun 2009 Tentang Perlindungan
areal studi terutama pada Frekuensi
Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup:
areal rencana tapak proyek seluruh jenis
a. Jumlah penduduk yang akan
berikut data produksinya. DR =
terkena dampak rencana
Dominansi
kegiatan;
suatu jenis
b.Luas wilayah persebaran
x100%
dampak;
Keterangan:
c.Intensitas dan lamanya dampak
INP=Indeks Nilai
berlangsung;
Penting
d. Banyaknya komponen lingkungan
KR=Kerapatan
hidup lain yang akan terkena
Relatif
dampak;
FR=Frekuensi
e. Sifat kumulatif dampak;
Relatif
f. Berbalik atau tidak berbaliknya
DR=Dominansi
dampak; dan/atau
R=Domi
g. Kriteria lain sesuai dengan
Relatif
perkembangan ilmu pengetahuan
Indeks
dan teknologi.
Keanekaragaman
(H')
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan
Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI,Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten
Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Data dan
Dampak
Metode Pengumpulan Metode Analisa Metode Prakiraan Dampak Metode
Informasi yang
No Penting
Data data Penting Evaluasi
relevan
Hipotetik
dibutuhkan
H'=-Σ[(ni/N)X
In(ni/N)]
Keterangan:
H':Indeks
Diversitas
Shannon Wiener
ni:Jumlah
individu dalam
satu spesies
N:Jumlah total
individu spesies
yang ditemukan
Analisis terhadap
jenis vegetasi/flora
langka yang
dilindungi dilakukan
dengan identifikasi
jenis yang
selanjutnya di-
crosscheck dengan
dilindungi
berdasarkan
Peraturan
Pemerintah RI No.
20/Setjen/Kum.1/6
2018 Jenis
Tumbuhan dan
Satwa dilindungi
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan
Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km dl Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin,
Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Metode Studi 111-11
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di
Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi
Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Y= Kerapatan
(density)
benthos
(individu/m)
A=Jumlah
indvidu
benthos hasil
pengamatan
B =Luas alat
Eijkman-
grab/transek
pengambilan
contoh(㎡)
Indeks
Keanekaragaman
(H')
H'=-Σ[(ni/N)X
In(ni/N)]
Keterangan:
H':Indeks
Diversitas
Shannon Wiener
ni:Jumlah
individu dalam
satu spesies
N:Jumlah total
individu
spesies yang
ditemukan
Formulir Kerangka Acuan (KA)Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan
Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI,Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten
Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
UTAMA
Data dan
Dampak Metode Pengumpulan
Informasi yang Metode Anallst Metode Prakiiman Dampak Metode
No Penting Data
relevan data Penting Evaluasi
Hipotetik
dibutuhkan
Indeks
Keseragaman:
e= max
' max = logz S
Keterangan:
e Indeks
keseraga
man
(berkisar
antara 0
H = Indeks
-1)
keanekar
agaman
H'max=
shannon
Indeks
keanekar
agaman
maksimu
m
=3,3219
log S
S =Jumlah
jenis
(taxa)
Nilai indeks
keseragaman
berkisar antara 0
sampai 1,semakin
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di
Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI,Kota Prabumulih,Kabupaten
Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Data dai
Dampak Metode Pengumpulan Metode Analisa Metode Prakilraan Dampak Metode
Informasi yang
No Penting Data data Penting Evaluasi
relevan
Hipotetik
dibutuhkan
kecil nilai indeks
keseragaman
mencerminkan
ketidaksamaan
jumlah jenis biota
yang hidup atau
makin kecil indeks
keseragaman makin
tercemar suatu
lingkungan
perairan.
Nilai indeks
keanekaragaman
berbanding terbalik
dengan indeks
kemerataan/keserag
aman jenis.
Indeks Dominansi
()3=a
Keterangan:
D =Indeks
dominasi
Simpson
Jumlah
individu jenis
ke-i
N = Jumlah total
individu
seluruh jenis
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di
Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI,Kota Prabumulih, Kabupaten
Metode Studi I11-18
No Data dan
Dampak
Informasi yang Metode Pengumpulan Metode Analtt Metode Prakiraan Dampak Metode
Penting
relevan Data data Penting Evaluasi
Hipotetik
dibutuhkan
Nilai indeks
dominansi berkisar
antara 0-1.Semakin
besar nilai indeks
semakin besar
kecenderungan
salah satu spesies
yang mendominasi
populasi.
4. Nekton
Analisis data nekton
hasil pengamatan
dan pengambilan
sampel di lapangan
ataupun dari
informasi
masyarakat serta
dokumentasi data
sekunder dibuatkan
daftar tabulasinya.
Selanjutnya
dilakukan perkiraan
kelimpahan dan
keberadaan jenis di
lokasi studi untuk
dapat menentukan
jenis yang dominan
dan mengetahui
keberadaan nekton
yang dilindungi
serta untuk
mengetahui
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan
Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih,Kabupaten Musi Banyuasin,
Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Data dan
Dampak
Informasi yang Metode Pengumpulan Metode Analisa Metode PrakleEn Dampak Metode
No Penting
relevan Data data Penting Evaluasi
Hipotetik
dibutuhkan
keberadaan
komponen nekton
yang menjadi ciri
khas daerah yang
hidup di lokasi studi.
0. emacetan lalu elancaran arus P engamatan langsung dan Metode anaalisa Perhitungan tingkat pelayanan jalan Matrik,
K K alu lintas nformasi dari masyarakat data menggunakan menggunakan formula: Bagan alir
li ntas i sekitar jalan Rumus: DS=Q/C dampak.
l C=COxFCWx Dimana:
FCSP x FCFSxFCS Q = Volume arus lalu
Dan hasilnya lintas yang terjadi(SMP/Jam)
selanjutnya C = Kapasitas rencana
didiskripsikanberdas ruas jalan(SMP/Jam)
arkaan kondisi lalu C=CO xFCW x FCSP x FCFS xFCS
lintas dari hasil Dimana:
pengamatan di CO = Kapasitas
lapangan dan dasar(SMP/Jam)
informasi dari FCW = Faktor penyesuaian
masyarakat lebar jalan
FCSP = Faktor penyesuaian
pemisah jalan
FCFS = Faktor penyesuaian
hambatan samping dan lebar
bahu/jarak kerb penghalang
FCS = Faktor penyesuaian
ukuran kota
Metode Prakiraan sifatpenting
dampak: menggunakan kriteria
dampak penting.
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan
Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten
Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
SAMPEL KODE BT LS
3 Kualitas Air Permukaan & Biota Air AS 3 104° 10'14,185"E 3°18' 58,905" S
4 Kualitas Air Permukaan & Biota Air AS 4 104° 3'39,133"E 3° 25' 52,309" S
Desa Tanjung Kecamatan
5 Responden Sosial S 01
Menang, Rambang Niru
6 Responden Sosial S 02 Desa Tebat Agung Kab. Muara Enim
7 Responden Sosial S 03 Desa Gerinam
8 Responden Sosial S 04 Desa Muara Niru Kecamatan
9 Responden Sosial S 05 Kuripan Selatan Empat Petulai
10 Responden Sosial S 06 Kuripan Dangku Kab.
11 Responden Sosial S 07 Kahuipan Baru Muara Enim
12 Responden Sosial S 08 Gunung Raja
13 Responden Sosial S 09 Dangku
14 Responden Sosial S 10 Kelurahan Payu Kecamatan
Putat Prabumulih Barat
Kota Prabumulih
15 Responden Sosial S11 Sedupi Kecamatan
Tanah Abang
Kab.Pali
16 Responden Sosial S 12 Pangabuan Kecamatan Abab
17 Responden Sosial S 13 Pangabuan Timur Kab.Pali
18 Responden Sosial S 14 Perambatan
19 Responden Sosial S 15 Muara Abab Kecamatan
Rantau Bayur
20 Responden Sosial S 16 Paldas
Kab.Bayuasin
21 Responden Sosial S 17 Taja Indah Kecamatan
Betung Kab.
Bayuasin
S 18 Tanjung agung Kecamatan Lais
22 Responden Sosial
selatan Kab.MUBA
23 Responden Sosial S 19 purwosari
24 Responden Sosial S 20 Sukamulya Kecamatan
Betung Kab.
Bayuasin
25 Kualitas Udara & Kebisingan U1 103°59'51,502"E 3° 28' 25,992" S
26 Kualitas Udara & Kebisingan U2 104°2'31,452"E 3°26'39,572" S
27 Kualitas Udara & Kebisingan U3 104°5'15,463"E 3° 24' 16,806"S
28 Kualitas Udara & Kebisingan U4 104°7'47,314"E 3°21'32,253"S
29 Kualitas Udara & Kebisingan U5 104° 10'52,963"E 3°2'41,968" S
30 Kualitas Udara & Kebisingan U6 104° 10'31,269" E 2°51'29,757"S
31 Flora & Fauna V 01 104°2'45,507"E 3°26'35,377" S
32 Flora & Fauna V 02 104° 9' 54,043" E 3°19'47,785" S
33 Flora &Fauna V03 104°11'46,279"E 3°14'55,544"S
34 Flora&Fauna V 04 104° 12'23,996"E 3°3'58,595"S
35 Flora & Fauna V 05 104° 12'11,149"E 2°55'34,127"S
36 Flora & Fauna V 06 104°10'22,347"E 2° 50' 38,954"S
Formulir Kerangka Acuan (KA) Pengembangan Pembangunan Jaringan Transmisi 275 KV Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel 1 di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk (GI) Betung sepanjang 79,85 Km
di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI,Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin Provinsi
Sumatera Selatan.
DAFTAR PUSTAKA
Ade Putra Nababan, & Syahrawardi. (2014). Pengaruh Variasi Konduktor Berkas Terhadap
Gangguan Berisik Dan Interferensi Radio Pada Saluran Transmnisi Udara Tegangan
Ekstra Tinggi 275 kV. Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Sumatera Utara.
Universitas Udayana.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuasin. (2021). Kabupaten Banyuasin Dalam Angka Tahun 2021.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuasin. (2021). Kecamatan Rantau Bayur Dalam Angka Tahun
2021.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuasin. (2021). Kecamatan Betung Dalam Angka Tahun 2021.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Muara Enim.(2021). Kabupaten Muara Enim Dalam Angka Tahun
2021.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Muara Enim.(2021). Kecamatan Belimbing Dalam Angka Tahun
2021.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Musi Banyuasin. (2021). Kabupaten Musi Banyuasin Dalam Angka
Tahun 2021.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Musi Banyuasin. (2021).Kecamatan Lais Dalam Angka Tahun 2021.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Penukai Abab Lematang Ilir. (2021). Kabupaten Penukai Abab
Lematang Ilir Dalam Angka Tahun 2021.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Penukai Abab Lematang Ilir. (2021). Kecamatan Talang Ubi Dalam
Angka Tahun 2021.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Penukai Abab Lematang Ilir. (2021). Kecamatan Penukai Dalam
Angka Tahun 2021.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Penukai Abab Lematang Ilir. (2021). Kecamatan Abab Dalam Angka
Tahun 2021.
Canter, L.W., & Hill, L.G. (1981). Handbook of Variables for Environmental Impact Assessment. Ao
Harbqr Scie. Publ.Lnc.
Canter,L.W. (1977). Environmental Impact Assessment. Mc Graw Hill Book Co,New York.
Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum. (1999).Indonesian Highway Capacity
Mannual (IHCM), Jakarta.
Formulir Kerangka Acuan (KA) Rencana Pengembangan Pembangunan Transmisi 275 KV Saluran
Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel I di Kecamatan Rambang Niru Sampai
Gardu Induk (GI) Betung Sepanjang 79,85 KM Kabupaten Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir,
Musi Banyuasin,Banyuasin,Kota Prabumulih Serta Pembangunan Gardu Induk di Kabupaten
Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan oleh PT Indira Marsell Utama
Formulir Kerangka Acuan (KA) Rencana Pengembangan Pembangunan Transmisi 275 KV Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) dari PLTU Sumsel I di Kecamatan Rambang Niru Sampai Gardu Induk(GI)Betung Sepanjang 79,85 KM
Kabupaten Muara Enim,Penukal Abab Lematang Ilir, Musi Banyuasin,Banyuasin,Kota Prabumulih Serta Pembangunan
Gardu Induk di Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan oleh PT Indira Marsell Utama
Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim. (2012). Peraturan Daerah KabupatenMuara Enim
Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Kabupaten Muara Enim Tahun
2012-2032.
Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan.(2015).Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan No.
8 Tahun 2015 Tentang Ketenagalistrikan.
Peraturan Gubernur Sumatera Selatan. (2017). Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No.
40 Tahun 2017 tentang Pedoman Tarif Nilai Ganti Kerugian atas Pemakaian Tanah
dan Pembebasan Tanam Tumbuh dan Bangunan Diatasnya Akibat Operasi Eksplorasi
dan/atau Eksploitasi Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan
Perusahaan Swasta ainnya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (2012). Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2012 Tentang
Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (2012). Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012
tentang Izin Lingkungan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (2021). Peraturan Pemerintah No25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.
Peraturan Presiden Republik Indonesia. (2016).Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.
Rau,J.G, & Wooten, D.C. (1980).Environmental Impact Hand Book. McGraw-Hill Book
Company,Toronto,Canada.
Ruang Bebas dan Jarak bebas minimum pada SUTT dan SUTET (SNI 04-6918-2002). (n.d.).
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Nilai
ambang batas medan listrik dan medan magnet (SNI 04-6950-2003). (n.d.).
Setiawan, A. (2013). Klasifikasi Iklim Schmit Ferguson 1950.