Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA PROFESI TEKNIK


MEMBANGUN DESA
ANGKATAN 3

DESA : TAENDE
KECAMATAN : Mori Atas
KABUPATEN : Morowali Utara

OLEH :
Muh Fadlan Saifullah R. Zuger NPM: 91911410141116
Muh Samsul Bahri L NPM: 91911410141092
Siti Harisa Y. Bebelung NPM: 192011410141151
Nurul Arifa Pratiwi NPM: 91911410141021
Saiful NPM: 91911410141063
Doni Haris NPM: 91711410141027

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO
2022
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN
KULIAH KERJA PROFESI TEKNIK MEMBANGUN DESA
ANGKATAN 2 TAHUN 2022

FAKULTAS TEKNIK

OLEH :

Muh Fadlan Saifullah R. Zuger NPM: 91911410141116


Muh Samsul Bahri L NPM: 91911410141092
Siti Harisa Y. Bebelung NPM: 192011410141151
Nurul Arifa Pratiwi NPM: 91911410141021
Saiful NPM: 91911410141063
Doni Haris NPM: 91911410141127

TELAH DIPERIKSA DAN DISETUJUI OLEH

KADES DPL PENDAMPING DPL

(Marson Lambengko) (Henny Abulebu, ST.,MT) (Yulisnawati Lawodi, ST.,MT)


NIDN:09230186011 NIDN:0904078303

i
DAFTAR ISI

A. HALAMAN SAMPUL
B. HALAMAN PENGESAHAN
C. KATA PENGANTAR
D. DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang (kondisi awal lokasi, penerimaan
masyarakat, observasi awal, dll)
B. Tujuan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi Teknik
Membangun Desa
C. Jejaring Kemitraan dan Peran Serta Masyarakat
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KKPT
A. Sejarah Desa
B. Peta Desa
BAB III LAPORAN KEGIATAN
A. Program Kerja
B. Waktu Kegiatan
C. Hasil Kegiatan yang dicapai
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Buku Catatan Harian (E-Log book)
2. Berita Acara Kegiatan KKPT Membangun Desa
3. Bukti Kegiatan (Foto, dll)

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan hikmat yang dianugrahkan kepada kami sehingga kami dapat
menjalani kehidupan dan melaksanakan segalah kegiatan Kuliah Kerja Profesi
Teknik Membangun Desa (KKPT) di Desa Malei Kecamatan Lage, serta
dimampukan oleh Tuhan menyusun laporan ini sebagai pertanggung-jawaban
kami atas semua kegiatan tersebut selama kurang lebih 2 bulan.

Sehubungan dengan hal ini, dalam kapasitas kami sebagai mahasiswa KKPT
selama menjalani tugas Kuliah Kerja Profesi Teknik, kami tidak bekerja dan
berkarya sendiri. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada bapak
dan ibu yang telah bersedia mendampingi, memotivasi, mendukung kami dalam
pelaksanaan tugas baik secara langsung maupun tidak langsung, baik untuk
materi maupun ide-ide yang telah disumbangkan.

1. Bpk. Suwardhi Pantih, S.Sos., M.M : Rektor UNSIMAR


2. Bpk. Pujiono, ST.,M.sc : Ketua Panitia KKPT
3. Bpk. Marson Lambengko : Kepala Desa Taende
4. Ibu Yulisnawati Lawodi, ST.,MT : Pendamping DPL
5. Ibu Henny Abulebu, ST.,MT : DPL
6. Seluruh Lapisan Masyarakat Desa Taende
7. Para Donatur

Kami sangat menyadari laporan kami ini sangat jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk
kesempurnaan laporan kami.

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Landasan hukum dari program Kuliah Kerja Profesi Teknik yang


dilaksanakan oleh Fakultas Teknik, adalah:

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional.
2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2020, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
5. Buku Penduan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Kemdikbud RI Tahun 2020.
6. Silabus Fakultas Teknik 2020 dan Asosiasi Teknik Sipil Indonesia.

Kuliah Kerja Profesi Teknik (KKPT) merupakan bagian dari Tri Dharma
Perguruan Tinggi yang berbentuk pengabdian kepada masyarakat. Sebagai
institusi ilmiah, kegiatan Perguruan Tinggi tidak dapat dipisahkan dari
perkembangan masyarat. Selain itu Perguruan Tinggi juga berfungsi sebagai
lembaga pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni (IPTEKS) harus mampu mendukung pertumbuhan ekonomi,
social dan budaya masyarakat.

Sebagai salah satu betuk Pengabdian Kepada Masyarakat, Kuliah Kerja


Profesi Teknik adalah program intrakurikuler dangan tujuan utama untuk
memberikan pendidikan kepada mahasiswa sekaligus memberikan manfaat
kepada masyarakat. KKPT memiliki arah yang ganda, yaitu: memberikan
pendidikan tidak hanya dalam kelas tetapi juga pendidikan kepada mahasiswa

1
untuk pengembangan diri dengan melakukan interaksi sosial kemasyarakat di
luar kelas, dan membantu masyarakat serta pemerintah melancarkan kegiatan
sosial kemasyarakatan dan kegiatan pembangunan di lokasi KKPT.

Kuliah Kerja Profesi Teknik merupakan suatu bentuk pendidikan dengan


cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup ditengah
masyarakat diluar kampus, yang secara langsung bersama-sama masyarakat
mengidentifikasi potensi dan menangani masalah sehingga diharapkan mampu
mengembangkan potensi desa/daerah dan meramu solusi untuk masalah yang
ada di desa. Kegiatan KKPT diharapkan dapat mengasah softskill kemitraan,
kerjasama tim lintas disiplin/keilmuan (lintas kompetensi), dan leadership
mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah pedesaan.
Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang dimiliki secara kolaboratif bersama
dengan Pemerintah Desa dan unsur-unsur masyarakat untuk membangun desa.
Mahasiswa mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
keterampilan yang dimilikinya di lapangan yang disukainya.

1. Kondisi Awal Lokasi


Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi Teknik (KKPT) Universitas Sintuwu
Maroso berlokasi di Desa Taende, Kecamatan Mori atas, Kabupaten
Morowali Utara.
Sebelum dan sesudah penerjunan mahasiswa ke lokasi KKPT
diadakan pengamatan secara langsung terhadap situasi dan kondisi
lingkungan masyarakatnya serta berdasarkan hasil wawancara, sehingga
diperoleh gambaran mengenai deskripsi wilayah dari Desa Taende, yang
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Letak Geografis
Desa Taende secara langsung berbatasan dengan: Sebelah Timur:
Desa Ensa kec.Morut, Sebelah Barat: Desa Londi, Sebelah Utara:
Kebun masyarakat Sebelah Selatan: kebun masyarakat. Jarak dari

2
Pusat Pemerintahan Desa/ Kelurahan adalah sebagai berikut: Jarak
dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 8 Km, Luas tanah Desa Taende
seluruhnya adalah 19,428 Ha terdiri dari luas lahan pertanian dan
perkebunan. Luas wilayah tersebut terbagi menjadi 2 dusun dan 6
Rukun Tetangga (RT).
c. Kondisi iklim
Iklim desa Taende sebagaimana desa desa lain di wilayah Indonesia
mempunyai iklim kemarau dan penghujan dan hal tersebut
mempunyi pengaruh langsung terhadap pola tanaman yang ada di
desa Taende Kecamatan Mori Atas.
b. Jumlah Penduduk
Masyarakat Desa Taende berjumlah 890 jiwa, 456 laki-laki, dan 434
perempuan. Dan jumlah KK 229

2. Penerimaan Masyarakat
Kegiatan KKPT dilaksanakan selama kurang lebih dua (2) bulan, mulai
dari tanggal 5 September 2022 - 29 Oktober 2022. Penerimaan masyarakat
kepada mahasiswa KKPT baik dan ramah, hal ini dilihat dari kegiatan
gotong royong bakti sosial, kegiatan observasi awal dan kegiatan-kegiatan
lainnya. Antusiasme masyarakat pun tercermin dari penerimaan pegawai
Kantor Desa yang senantiasa membimbing mahasiswa KKPT dalam kegiatan
sehari-hari.
3. Observasi Awal
Observasi merupakan langkah awal bagi mahasiswa untuk dapat
menentukan program kerja apa saja yang akan di laksanakan. Dalam
observasi ini, mahasiswa melihat kondisi lapangan yang menjadi tempat
pelaksanaan KKPT. Kegiatan observasi dilaksanakan setelah mahasiswa
mengetahui penempatan lokasi KKPT, setelah itu mahasiswa melakukan
observasi menyeluruh. Observasi yang dilakukan meliputi :

3
a. Fasilitas Masyarakat Desa Taende
Fasilitas yang dimiliki Desa Taede meliputi: TK/PAUD, Sekolah Dasar,
Gereja, Puskesmas, Lapangan Sepak Bola, Lapangan Volly, Jalan
Kabupaten, Jalan Desa, Pos Kamling,dan Kantor Desa.
b. Kegiatan Keorganisasian
Kegiatan keorganisasian yang terdapat di Desa Taende antara lain
Karang Taruna, Remaja Masjid, PKK, Kelompok Tani, dan pemuda
gereja
c. Potensi Alam dan Fisik
Desa Taende merupakan daerah perkebunan kelapa sawit. Salah satu
potensi alam juga yang dimiliki adalah pengolahan hasil bumi seperti
sawit dll.

d. Kondisi Budaya
Kondisi Budaya Desa Taende mempunyai ragam budaya yaitu; suku
Mori, Toraja, flores, bugis, dll. Hal tersebut dilihat dari adat istiadat
dan tradisi masyarakat pada acara-acara tertentu contohnya pada
saat pesta perkawinan. Budaya gotong royong yang umumnya sangat
kental pada masyarakat desa, juga diterapkan warga masyarakat
Desa Malei, hal ini dapat dibuktikan terlihat pada saat ada warga
yang sedang mempunyai hajat/acara, semua warga dilibatkan untuk
membantu berlangsungnya acara tersebut tanpa membedakan
status sosial.
e. Keadaan Sosial Ekonomi
Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di Desa Taende bermata
pencaharian sebagai berikut: Petani, Pedagang/Pengusaha,
Pertukangan, Peternak, PNS, Karyawan Swata, Pengrajin Kue.

4
B. Tujuan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi Teknik Membangun Desa

1. Tujuan Umum
a. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang dimilikinya
bekerjasama dengan banyak pemangku kepentingan di lapangan.
b. Membantu percepatan pembangunan di wilayah pedesaan.
c. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan pemerintah
dan masyarakat, sehingga perguruan tinggi lebih berperan dan
menyesuaikan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian
dengan situasi dan kondisi di masyarakat.
d. Fakultas Teknik dapat menghasilkan Sarjana yang tahu permasalahan
nyata yang dihadapi masyarakat, sehingga menjadi sarjana yang
kredibel.

2. Tujuan Khusus
a. Mengasah softskill kemitraan, kerjasama tim bersama masyarakat
(lintas kompetensi), dan leadership mahasiswa dalam mengelolah
program pembangunan di wilayah pedesaan.
b. Membantu pemerintah desa dalam meningkatkan motivasi
masyarakat untuk memberdayakan potensi masyarakat yang ada
untuk pembangunan masyarakat.
c. Membantu masyarakat untuk dapat mengembangkan potensinya
dalam upaya menemukan solusi sendiri melalui identifikasi masalah
dan potensi.
d. Menanamkan dan memupuk sifat dasar untuk melakukan perubahan
dan jiwa pengabdian bagi mahasiswa kepada masyarakat.
e. Memperoleh umpan balik dalam rangka pengembangan kurikulum
dan system pendidikan di Fakultas Teknik sesuai dengan keadaan
masyarakat.

5
C. Jejaring Kemitraan Dan Peran Serta Masyarakat

Kegiatan KKPT yang dilakukan di Desa Malei ini menjalin kerja sama dengan
pemerintah setempat dalam hal membimbing dan memberi saran terhadap
mahasiswa KKPT dan juga dalam hal pemberian dana untuk program kerja di
Desa. Selain itu mahasiswa KKPT Desa Malei juga menjalin kerja sama dengan
beberapa donator yang membantu dalam hal pendanaan sehingga setiap
program kerja dapat terlaksana. Masyarakat Desa Malei pun berperan sangat
penting dalam keberhasilan KKPT ini.

BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI KKTP

A. Sejarah Desa

6
Di zaman penjajahan Belanda di Indonesia selama kurang lebih 350 tahun,
masuk daerah mori, khususnya yang di alami suku mori Molio’a yang bermukim
di daerah daerah pemukiman antara lain : daerah pompangeo, daerah tolimboe,
daerah euboe, daerah korodingi dan daerah pandorolubudi bawah pimpinan
seorang kepala suku (Tadulako) yang bernama bapak “Tambutana Bantulu”
(almarhum).

Suku mori Molio’a ini mempunyai tantangan suku kalae yang sekarang ini
mendiami desa londi yang juga mempunyai kepala suku atau Tadulako. Sukuk
alae mempunyai musuh yang ingin menguasai seluruh tanah tempat mereka
bermukim ialah suku napu dan selama suku napu berperang dengan sukuk kalae
selalu di menangkan oleh suku napu, akibatnay banyak kerugian yang dialami
sukuk alae.

Akibat kekalahan yang dialami suku kalae, suku ini membuat suatu
pertemuan atau perundingan dengan suku tetangga yaitu suku mori Molio’a
dengan maksud memohon bantuan untuk berperang Bersama melawan suku
napu. Tawaran yang diajukan oleh suku kalae kepada suku mori Molio’a di terima
dengan baik untuk suku napu dengan persyaratan yaitu : Apabila dalam
peperangan nanti melawan suku napu ternyata di menangkan oleh sukuk alae
dan suku mori Molio’a, maka sukuk alae bersedia untuk menyerahkan sebagian
tanah mereka untuk di miliki suku mori Molio’a, dan syarat ini di terima dan di
setujui oleh suku kalae.

Dua minggu setelah berunding datanglah suku napu untuk memerangi


kembali sukuk alae yang sudah siap untuk melawan musuh dengan strategi yang
telah di siapkan Bersama dengan suku mori Molio’a. Dalam peperangan tersebut
di bawah pimpinan dua kepala suku yaitu, kepala suku kalae dan kepala suku
mori Molio’a ternayata suku napu mengalami kekalahan bersar besaran,
akibatnya sejak mengalami kekalahan maka sejak itu pula suku napu tidak
pernah lagi mengganggu suku kalae. Atas kemenangan ini, sukuk alae memenuhi

7
janjinya segera memberikan sebagian tanah milik mereka kepada suku mori
Molio’a yang letaknya desa Londi dan desa Ensa.

Pada tahun 1918 suku mori Molio’a yang mendiami daerah daerah
pegunungan yaitu daerah pomangeo, taimboi, uebae, korodingi, pandorolabu
termasuk suku suku lainnya atas perintah penjajah bangsa Belanda untuk segera
meninggalkan daerah masing masing. Atas perintah bangsa penjajah itulah
sehingga suku mori Molio’a pindah ke tempat yang baru di tanah yang di berikan
oleh suku kalae, karena pemerintahan Belanda mengalami kesulitan untuk
melaksanakan misi pemerintahannya sebagai bangsa penjajah.

Di tempat pemukiman baru ini lah diadakan upacara besar besaran, serta
ucapan syukur khusus suku mori Molio’a atas kemangan dan kebebasan dari
bangsa penjajah yang sudah lama di idam idamkan. Kepala suku, bapak
Tambutana Bantulu Bersama sama membantu kepala suku dalam pertemuan
dan perundingan mereka pada tanggal 22 juni 1918 untuk menentukan nama
tempat pemukiman baru ini, dan mereka sepakat serta menyetujui tempat ini di
beri nama “Desa Taende Lipu” yaitu sebagai gabungan dari nama nama desa
mereka sebelumnya. TAENDE LIPU artinya TANAH PEMBERIAN SUKU KALAE.
Demikian sejarah singkat berdirinya desa Taende Lipu yang sekarang di kenal
dengan nama desa Taende.

Adapun pejabat kepala desa Taende sejak terbentuknya tahun 1918


sampai 2024 adalah sebagai berikut :

1. Bapak M. TERAWO Tahun 1918 sampai dengan 1958

2. Bapak M. BANTULU Tahun 1959 sampai dengan 1978

3. Bapak S. NTAURU Tahun 1978 sampai dengan 1979

4. Bapak TW. SAMBONGI Tahun 1980 sampai dengan 1989

5. Bapak R. SIALLA Tahun 1989 sampai dengan 2001

8
6. Bapak G. BANTULU Tahun 2001 sampai dengan 2006

7. Bapak CH. BANANGI Tahun 2006 sampai dengan 2018

7. Bapak Marson Lambengko Tahun 2018 sampai dengan 2024

Peta Desa

BAB III
LAPORAN KEGIATAN

9
A. Program Kegiatan

Program kerja mahasiswa KKPT di Desa Taende telah disusun sebelumnya


namun dikondisikan pula dengan situasi dan kondisi tempat melaksanakan KKPT
atau di Desa Taende. Adapun program-program tersebut adalah:

1. Program Kerja Utama


a. Desain Gambar kerja dan RAB Bak umum
b. Desain Gambar kerja dan RAB Drainase
c. Desain Gambar kerja dan RAB Gedung PKK
d. Desain Gambar kerja dan RAB Batas desa
e. RAB Plat deker
f. Desain Gambar kerja dan RAB Dinding Penahan Tanah
2. Program Kerja Tambahan
a. Kegiatan Pembagian BLT ke masyarakat Desa Taende
b. Menggambar peta desa
c. Pembuatan tong sampah untuk kantor desa
d. Pembuatan miniatur kantor desa
e. Pembuatan papan ketua ketua RT dusun, sekretaris, BPD dan kepala
desa

B. Waktu Kegiatan

1. Tempat dan Waktu

10
Tempat pelaksanaan kegiatan KKPT UNSIMAR Angkatan 3 Tahun
2022 yang tergabung dalam posko Desa Taende, Kecamatan Mori atas,
Kabupaten Morowali utara, dengan batasan waktu kurang lebih 2 bulan,
sejak tanggal 05 september 2022 – 28 Oktober 2022

2. Mahasiswa
Mahasiswa yang tergabung dalam posko Desa Malei berjumlah 6
orang dengan presentase kehadiran terlihat dalam table dibawah ini:

NO NAMA NPM KEHADIRAN


1 Muh Fadlan Saifullah R. Zuger 91911410141116
2 Muh Samsul Bahri L 91911410141092
3 Siti Harisa Y. Bebelung 192011410141151

4 Nurul Arifa Pratiwi 91911410141021


5 Saiful 91911410141063
6 Doni Haris 91711410141127

3. Mekanisme Pelaksanaan Perogram Kerja

Tanggal
NO Kegiatan Biaya Ket Kendala
Pelaksanaan
1 Desain gambar Minggu Ke 1 - Tenaga Sudah Tidak ada
kerja dan RAB Minggu ke 2 terealisasi

11
Drainase (100%)
2 Desain gambar Minggu ke 3 - Tenaga Sudah Tidak ada
kerja dan RAB Minggu ke 4 terealisasi
Bak umum (100%)
3 RAB Plat deker Minggu ke 3 Tenaga Sudah Tidak Ada
Terealisasi
(100%)

4 Desain gambar Minggu ke 4 - Tenaga Sudah Tidak ada


kerja dan RAB Minggu ke 6 Terealisasi
Gedung PKK (100%)
5 Desain gambar Minggu ke 7 Tenaga Sudah Tidak ada
kerja dan RAB terealisasi
Batas desa (100%)

6 Desain gambar Minggu ke 8 Tenaga Tidak ada


Sudah
kerja dan RAB
terealisasi
Dinding
(100%)
Penahan tanah

Tanggal
NO Kegiatan Biaya Ket Kendala
Pelaksanaan
1 Penyaluran BLT Minggu Ke 2 Tenaga Sudah Tidak ada
ke rumah warga terealisasi
(100%)
2 Pembuatan Minggu ke 3 - Rp. 400.000 Sudah Tidak ada

12
Peta desa Minggu ke 6 terealisasi
(100%)
3 Pembuatan Minggu ke 5 – Rp. 500.000 Sudah Tidak Ada
papan nama Minggu ke 6 Terealisasi
ketua (100%)

4 Pembuatan Minggu ke 6 - Rp. 150.000 Tidak ada


Sudah
tong sampah Minggu ke 7
Terealisasi
untuk kantor
(100%)
desa
5 Pembuatan Minggu ke 8 Rp. 100.000 Sudah Tidak ada
Miniatur kantor terealisasi
desa (100%)

C. Hasil Kegiatan Yang Dicapai

Dalam melaksanakan KKPT oleh mahasiswa UNSIMAR di Desa Malei kami


bekerja sama dengan pemerintah Desa dan seluruh elemen masyarakat.
Sehingga semua program kerja yang telah dirancangkan sebelumnya, dapat kami
laksanakan walaupun kami harus akui pelaksanaan kegiatan KKPT tersebut
hasilnya belum sesuai dengan harapan kami sebagai mahasiswa maupun

13
harapan pemerintah desa dan masyarakat setempat. Terdapat 11 program kerja
yang terdiri dari 6 program utama dan 5 program tambahan. Terlaksana dan
tidaknya program-program tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor :

1. Faktor Pendukung
a. Adanya kerjasama dan hubungan yang baik antara mahasiswa KKPT
dengan pemerintah setempat maupun dengan warga setempat
b. Adanya kerjasama dan koordinasi yang baik antara mahasiswa KKPT
dengan Dosen Pembimbing Lapangan.
c. Adanya kerjasama, bantuan dan koordinasi yang baik antar sesama
mahasiswa KKPT
d. Adanya dukungan, bimbingan, nasehat dan saran baik dari DPL
maupun dari pemerintah setempat
e. Adanya bantuan dana dari para donatur

2. Faktor Penghambat
a. Waktu yang diberikan kurang
b. Kendala dana

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi Teknik (KKPT) angkatan III Universitas


Sintuwu Maroso yang berlokasikan di Desa Taende Kec.Mori Atas. Kuliah Kerja

14
Profesi Teknik (KKPT) merupakan tempat atau wahana bagi mahasiswa untuk
belajar hidup di masyarakat. Dengan adanya KKPT ini diharapkan mahasiswa
dapat berperan dan berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat. Dari kegiatan-
kegiatan yang telah terlaksana dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kegiatan KKPT angkatan III Universitas Sintuwu Maroso terlaksana dengan


baik berkat dukungan dan Partisipasi dari pihak Desa maupun masyarakat
setempat.
2. Mahasiswa KKPT dapat menerapkan berbagai ilmu pengetahuan dan
ketrampilan yang diperoleh semasa kuliah selama mengikuti kegiatan KKPT
kususnya dalam bidang teknik sipil.
3. Mahasiswa KKPT dituntut untuk dapat hidup bermasyarakat dengan segala
aspek di dalamnya serta dituntut untuk dapat memahami dan membantu
menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat.
4. Dalam pelaksanaan KKPT di Desa Taende terdapat 11 (Sebelas) program
kerja yang dalam pelaksanaannya dapat berhasil dan berjalan dengan baik.
5. Keberhasilan program-program KKPT dapat memberikan manfaat yang
saling menguntungkan antara masyarakat dan mahasiswa itu sendiri.
Adapun manfaat pelaksanaan kegiatan KKPT bagi mahasiswa adalah untuk
meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar dan memperluas
cakrawala pemikiran khususnya dalam bidang keteniksipilan

B. Saran

1. Untuk Masyarakat dan Perangkat Setempat


Perlu dihilangkan persepsi masyarakat bahwa mahasiswa KKPT
adalah sebagai penyandang dana, tetapi mahasiswa KKPT sebagai
motivator dan inovator di masyarakat yang daerahnya digunakan sebagai
lokasi Kuliah Kerja Profesi Teknik (KKPT).

15
2. Untuk Mahasiswa KKPT Berikutnya
a. Perlu meningkatkan kekerabatan dan sosialisasi terhadap masyarakat
dan perangkat desa/Kelurahan.
b. Mahasiswa hendaknya mempersiapkan diri dengan keterampilan-
keterampilan yang sekiranya bisa diterapkan sesuai dengan situasi
dan kondisi masyarakat yang ada di lokasi KKPT.
c. Pada waktu merencanakan program hedaknya mahasiswa
berkonsultasi dengan pihak-pihak terkait, sehingga tidak terjadi
kesalah pahaman antara mahasiswa dan pihak-pihak yang terkait.
Mahasiswa juga perlu mengadakan observasi awal.
d. Dalam melaksanakan KKPT, mahasiswa bukan sebagai pelaksana saja,

tetapi hendaknya lebih ditekankan sebagai motivator, dinamisator


dan innovator.
e. Kuliah Kerja Profesi Teknik (KKPT) hendaknya benar-benar dijadikan
sebagai pengalaman hidup bermasyarakat, yang nantinya dapat
digunakan sebagai bekal hidup bermasyarakat yang sebenarnya.

DOKUMENTASI

Pogram Kerja

 Desain Bak Umum

16
 Desain Drainase

 Desain Plat deker

17
 Gedung PKK

Dinding penahan tanah

18
 Batas Desa

 Pembuatan papan nama

19
 Pembuatan tong sampah

 Peta desa

20
 Pembagian BLT

 Miniatur kantor desa

21
22

Anda mungkin juga menyukai