Anda di halaman 1dari 26

A.

Informasi Umum

Penyusun/Tahun Dwi Murtikah, S.Pd. / 2022 – 2023

Kelas/Fase Capaian X / Fase E

Sekolah SMA Negeri 1 Cirebon

Elemen/Topik Pemahaman BK/Berpikir Komputasional dan


Penerapannya

Alokasi Waktu 4 JP (4 x 45 menit)

Jumlah Pertemuan 2

Kata Kunci Computational Thinking, Algoritma, Pencarian


(Search), Pengurutan (Sort)
Sarana Prasarana LCD Proyektor, Papan Tulis, Smartphone, Laptop, Jaringan
Internet, Sinau (LMS SMAN 1 Cirebon), Kartu Angka

Mode Pembelajaran Tatap Muka

Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan


strategi algoritmik standar untuk menghasilkan beberapa
solusi persoalan dengan data diskrit bervolume tidak kecil
pada kehidupan sehari-hari maupun implementasinya
dalam program komputer.

Target Peserta Didik Regular (36)


B. Komponen Inti

Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu memahami algoritma proses


searching, baik yang sederhana maupun yang lebih
efisien dengan baik
2. Peserta didik mampu menerapkan strategi algoritmik
untuk menemukan cara yang paling efisien dalam
proses searching secara tepat
3. Peserta didik mampu memahami beberapa algoritma
proses sorting dengan jelas
4. Peserta didik mampu menerapkan strategi algoritmik
untuk menemukan cara yang paling efisien dalam
proses sorting secara tepat
5. Peserta didik mampu mengenali pemanfaatan sorting
dalam persoalan sehari-hari dengan tepat dan teliti

Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis, Mandiri, Kreatif

Pemahaman Bermakna Peserta didik akan berlatih berpikir seperti seorang


ilmuwan Informatika, bukan berpikir seperti komputer
karena komputer adalah mesin. Kegiatan utama dalam BK
ialah penyelesaian masalah (problem solving), untuk
menemukan solusi yang efisien, efektif, dan optimal
sehingga solusinya bisa dijalankan oleh manusia .

Pertanyaan Pemantik 1. Apa saja teknologi yang ada saat ini?


2. Apakah permasalahan yang ada dalam kehidupan
sehari – hari dapat menjadi solusi yang inovatif
dengan bantuan perangkat teknologi komputer?
3. Manakah yang lebih pintar, manusia atau komputer?

Model Pembelajaran Problem-Based Learning


Metode Pembelajaran Ceramah, Diskusi

Persiapan Pembelajaran 1. Guru menyiapkan bahan tayang video dan PPT materi
Berpikir Komputasional dan Penerapannya
2. Guru mengunggah bahan ajar, asesmen diagnostik dan
LKPD di Sinau

C. Kegiatan Pembelajaran

PERTEMUAN 1

Langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi


Pembelajaran Waktu

Pendahuluan a. Guru membuka kegiatan pembelajaran 20 menit


dengan mengucapkan salam.
b. Perwakilan peserta didik memimpin
doa.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik
dan mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan motivasi kepada
e. Guru mengarahkan peserta didik
mengerjakan aktivitas asesmen
diagnostik di Sinau
f. Guru memberikan apersepsi tentang
berpikir komputasional dan
penerapannya
g. Guru memberikan gambaran tentang
berpikir komputasional dalam
kehidupan sehari-hari.
h. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dalam
materi berpikir komputasional dan
penerapannya
PERTEMUAN 1

Langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi


Pembelajaran Waktu

Kegiatan Inti

Orientasi Masalah a. Guru menayangkan presentasi berupa 15 menit


peralatan dan aplikasi di dunia digital
sekarang ini menggunakan komputer.
Komputer dan aplikasinya dibuat oleh
ahli Informatika sehingga membuat
komputer tampak seperti mesin yang
cerdas
b. Peserta didik mengamati dan
memberikan tanggapan terkait tayangan
yang diberikan
c. Guru menghubungkan materi berpikir
komputasional untuk menyelesaikan
masalah pencarian
d. Guru memberi pertanyaan pemantik,
benarkah komputer itu cerdas?
Bagaimana komputer bisa melakukan
tugas seperti manusia?

Mengorganisasi a. Guru membagi peserta didik bekerja 5 menit


Peserta Didik berpasangan dan memberikan lembar
kerja
b. Peserta didik bekerja sama
berpasang-pasangan menyelesaikan
lembar kerja yang diberikan

Membimbing a. Guru berkeliling untuk melihat kegiatan 10 menit


Penyelidikan yang dilakukan peserta didik.
Kelompok
PERTEMUAN 1

Langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi


Pembelajaran Waktu

b. Guru melihat sampel pekerjaan peserta


didik/kelompok dan diskusi ringan
tentang apa yang sudah dilakukan.
c. Guru memberikan bantuan terbatas,
apabila ada peserta didik/kelompok
yang mengalami kesulitan.

Mengembangkan dan a. Guru meminta dengan sukarela 15 menit


Menyajikan Hasil perwakilan kelompok untuk
Karya mempresentasikan hasil permainan
searching serta hasil diskusinya tentang
berpikir komputasional penerapannya,
konsep pendekatan dekomposisi,
pengenalan pola, abstraksi dan
algoritma untuk menyelesaikan
permasalahan yang diberikan, serta
membuat dan menerapkan sebuah
perencanaan evaluasi pada solusi yang
diajukan.
b. Kelompok lain diminta untuk
menanggapi dan memberikan argumen
tentang apa yang dipresentasikan.
c. Guru memanggil beberapa nama peserta
didik berdasarkan catatan keaktifannya
untuk presentasi maupun menanggapi
kelompok lain.

Menganalisis dan a. Guru meminta semua peserta didik 10 menit


Mengevaluasi Proses untuk saling melakukan apresiasi
Pemecahan Masalah terhadap peserta didik/kelompok yang
PERTEMUAN 1

Langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi


Pembelajaran Waktu

telah sukarela mempresentasikan hasil


diskusi dan peserta didik yang sudah
terlibat aktif dalam pembelajaran.
b. Guru memberikan penguatan apabila
ada jawaban peserta didik yang kurang
sesuai.
c. Guru memberikan sampel soal
dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi
dan algoritma dalam mengecek
pemahaman peserta didik dan
memberikan umpan balik pembelajaran.
d. Guru Simulasi menyelesaikan contoh
algoritma pencarian (searching) dan
sorting untuk diselesaikan peserta didik
e. Dengan mengacu pada jawaban siswa,
melalui tanya jawab guru dan peserta
didik membahas berbagai strategi cara
penyelesaian masalah yang tepat.

Penutup a. Guru mengkondisikan peserta didik 15 menit


untuk duduk dengan tenang
b. Guru memberikan reward berupa nilai
maupun pujian kepada peserta didik
yang aktif dan juga komentar maupun
catatan kepada peserta didik lain yang
belum aktif dalam kegiatan belajar
c. Guru bersama peserta didik membuat
simpulan tentang materi
PERTEMUAN 1

Langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi


Pembelajaran Waktu

d. Guru bersama peserta didik melakukan


refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, yaitu berpikir
komputasional penerapannya, konsep
pendekatan dekomposisi, pengenalan
pola, abstraksi dan algoritma untuk
menyelesaikan permasalahan yang
diberikan, serta membuat dan
menerapkan sebuah perencanaan
evaluasi pada solusi yang diajukan.
e. Guru memberikan kesempatan peserta
didik yang belum berhasil
menyelesaikan tugas untuk
menyampaikan permasalahan yang
mereka hadapi.
f. Guru memberikan kesempatan
tambahan untuk peserta didik yang
memerlukan waktu lebih untuk
menyelesaikan tahapan ini
g. Guru mengkonfirmasi materi yang akan
dibahas pada pertemuan berikutnya.
h. Guru menutup pembelajaran dengan
berdoa dan memberi salam
PERTEMUAN 2

Langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi


Pembelajaran Waktu

Pendahuluan a. Guru membuka kegiatan pembelajaran 15 menit


dengan mengucapkan salam.
b. Perwakilan peserta didik memimpin
doa.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik
dan mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan motivasi kepada
siswa
e. Guru menanyakan apakah peserta didik
sudah mengerjakan aktivitas di Sinau
f. Guru memberi apersepsi materi
sebelumnya algoritma pencarian
(searching)
g. Guru memberikan penjelasan ataupun
motivasi terkait aktivitas di pertemuan
sebelumnya.
h. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai pada
pertemuan kedua

Kegiatan Inti

Orientasi Masalah a. Guru menayangkan gambar ilustrasi 15 menit


algoritma pengurutan (sorting) dalam
kehidupan sehari-hari
b. Guru memberi contoh persoalan
algoritma pengurutan (sorting) dengan
permainan tebak kartu.
c. Guru menjelaskan materi tentang urutan
menggunakan media
PERTEMUAN 2

Langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi


Pembelajaran Waktu

Mengorganisasi a. Guru membagi peserta didik bekerja 10 menit


Peserta Didik berkelompok 3-4 orang dan
memberikan lembar kerja
b. Peserta didik bekerja sama
berpasang-pasangan menyelesaikan
lembar kerja yang diberikan

Membimbing a. Guru berkeliling untuk melihat kegiatan 10 menit


Penyelidikan yang dilakukan peserta didik.
Kelompok b. Guru melihat sampel pekerjaan peserta
didik/kelompok dan diskusi ringan
tentang apa yang sudah dilakukan.
c. Guru memberikan bantuan terbatas,
apabila ada peserta didik/kelompok
yang mengalami kesulitan.

Mengembangkan dan a. Guru meminta dengan sukarela 15 menit


Menyajikan Hasil perwakilan kelompok untuk
Karya mempresentasikan hasil diskusinya
b. Kelompok lain diminta untuk
menanggapi dan memberikan argumen
tentang apa yang dipresentasikan.
c. Guru memanggil beberapa nama peserta
didik berdasarkan catatan keaktifannya
untuk presentasi maupun menanggapi
kelompok lain.

Menganalisis dan a. Guru meminta semua peserta didik 10 menit


Mengevaluasi Proses untuk saling melakukan apresiasi
Pemecahan Masalah terhadap peserta didik/kelompok yang
telah sukarela mempresentasikan hasil
PERTEMUAN 2

Langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi


Pembelajaran Waktu

diskusi dan peserta didik yang sudah


terlibat aktif dalam pembelajaran.
b. Guru memberikan penguatan apabila
ada jawaban peserta didik yang kurang
sesuai.
c. Dengan mengacu pada jawaban siswa,
melalui tanya jawab guru dan peserta
didik membahas berbagai strategi cara
penyelesaian masalah yang tepat.

Penutup a. Guru mengkondisikan peserta didik 15 menit


untuk kembali ke tempat duduknya
masing-masing.
b. Guru memberikan reward berupa nilai
maupun pujian kepada peserta didik
yang aktif dan juga komentar maupun
catatan kepada peserta didik lain yang
belum aktif dalam kegiatan belajar
c. Guru bersama peserta didik membuat
simpulan tentang materi
d. Guru bersama peserta didik melakukan
refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan.
e. Guru memberikan kesempatan peserta
didik yang belum berhasil
menyelesaikan tugas untuk
menyampaikan permasalahan yang
mereka hadapi.
PERTEMUAN 2

Langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi


Pembelajaran Waktu

f. Guru memberikan kesempatan


tambahan untuk peserta didik yang
memerlukan waktu lebih untuk
menyelesaikan tahapan ini
g. Guru mengkonfirmasi materi yang akan
dibahas pada pertemuan berikutnya.
h. Guru menutup pembelajaran dengan
berdoa dan memberi salam.

D. Asesmen
Diagnostik Kognitif
● Apa yang kamu ketahui tentang berpikir komputasional?
● Ada berapa fondasi cara berfikir komputasional?
● Jelaskan apa yang dimaksud dengan algoritma?
● Berikan 3 contoh algoritma dan jelaskan?

Formatif
Tertulis :
Mengerjakan LKPD
Tidak Tertulis:
● Keberanian dalam menyampaikan pendapat saat diskusi dan presentasi
● Menghargai perbedaan pendapat orang lain
● Bertanggung jawab menyelesaikan tugas mandiri pantang menyerah

1. Teknik dan Bentuk Penilaian

No. Aspek Teknik Penilaian Bentuk Penilaian

1. Sikap Observasi Lembar Pengamatan

2. Pengetahuan Penugasan Soal


2. Kriteria Penilaian
Penilaian sikap: lembar pengamatan profil pelajar Pancasila: Berpikir kritis,
Kreatif, dan Mandiri

No Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

1. Percaya diri dalam menyelesaikan setiap tugas


yang diberikan guru

2. Mampu memecahkan masalah dengan berbagai


cara

3. Mampu menyampaikan pendapat dan menjawab


pertanyaan

4. Mampu menggunakan sumber belajar

5. Mampu membuat laporan secara lengkap dan


rapih

6. Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam


menyelesaikan tugas dari guru

Keterangan pengisian skor


4 : Sangat Baik, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Baik, apabila sering melakukan sesuai pernyataan
2 : Cukup, apabila kadang-kadang melakukan sesuai sesuai pernyataan
1 : Kurang, apabila tidak pernah melakukan

Penilaian Pengetahuan
1. Soal

No Soal Skor
Soal

1. Apakah perbedaan dari konsep searching dan sorting ? 20

2. Sebutkan masing-masing 3 contoh searching dalam 20


kehidupan sehari-hari ?

3. Sebutkan masing-masing 3 contoh sorting dalam 20


kehidupan sehari-hari ?

4. Jelaskan perbedaan pola dengan abstraksi ! 20

5. Jelaskan perbedaan dan persamaan konsep pengurutan 20


gelembung dan pengurutan cepat !

Jawaban :
1. Searching adalah menemukan “sesuatu” yang bisa berupa benda,
angka, konsep, informasi yang memenuhi kriteria tertentu dalam suatu
ruang pencarian, sedangkan sorting merupakan suatu permasalahan
klasik pada komputasi yang dilakukan untuk mengatur agar suatu
kelompok benda, objek, atau entitas diletakkan mengikuti aturan
tertentu.
2. Contoh searching dalam kehidupan sehari-hari:
● Mencari buku dengan judul tertentu di rak buku perpustakaan
● Mencari pakaian batik seragam di lemari yang berisi semua
pakaian yang dimiliki.
● Mencari dokumen atau web tertentu dengan mesin pencari
seperti Google.
3. Contoh sorting dalam kehidupan sehari-hari:
● Mengurutkan nilai atau angka dari yang terkecil hingga terbesar
atau sebaliknya.
● Mengurutkan tinggi badan pada saat baris berbaris upacara
● Mengurutkan tugas sekolah dengan tenggang waktu yang
diberikan
4. Abstraksi, yaitu menyarikan bagian penting dari suatu permasalahan
dan mengabaikan yang tidak penting sehingga memudahkan fokus
kepada solusi, sedangkan pola persoalan merupakan generalisasi serta
mentransfer proses penyelesaian persoalan ke persoalan lain yang
sejenis.
5. Persamaannya adalah menggunakan konsep pembagian kelompok data
menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Perbedaannya adalah
pada proses pengurutan data.
2. Pedoman Penskoran
Nilai = Jumlah Skor

Rubrik Penilaian Unit Pembelajaran Berpikir Komputasional

Kriteria Nilai
Asesmen

4 3 2 1

Pencarian (Searching)

Mengenali dan Siswa Siswa Siswa Siswa


Mendefinisikan menjelaskan menjelaskan menjelaskan tidak dapat
Suatu Masalah semua aspek sebagian sebagian kecil menjelaskan
Pencarian. masalah besar aspek aspek masalah semua aspek
pencarian masalah pencarian masalah
yang ada pencarian yang ada pencarian
pada aktivitas yang ada pada pada aktivitas yang ada
tersebut. aktivitas tersebut. pada aktivitas
tersebut. tersebut.

Algoritma Siswa Siswa cukup Siswa kurang Siswa


menyusun menyusun menyusun tidak dapat
langkah yang langkah yang langkah yang menyusun
terstruktur terstruktur terstruktur langkah yang
untuk untuk untuk terstruktur
melakukan melakukan melakukan untuk
penebakan. penebakan. penebakan. melakukan
penebakan.

Komunikasi Siswa Siswa Siswa Siswa


menjelaskan menjelaskan menjelaskan menjelaskan
dengan sangat dengan cukup dengan dengan tidak
jelas dan jelas dan kurang jelas jelas dan
sangat tepat. tepat. dan tepat. tepat.

Pengurutan (Sorting)

Mengenali dan Siswa Siswa Siswa Siswa


Mendefinisikan menjelaskan menjelaskan menjelaskan tidak dapat
Suatu Masalah semua aspek sebagian sebagian kecil menjelaskan
Pengurutan. masalah besar aspek aspek masalah semua aspek
pengurutan masalah pengurutan masalah
yang ada pengurutan yang ada pengurutan
pada aktivitas yang ada pada pada aktivitas yang ada
tersebut. aktivitas tersebut. pada aktivitas
tersebut. tersebut.

Algoritma Siswa Siswa cukup Siswa kurang Siswa


menyusun menyusun menyusun tidak dapat
langkah yang langkah yang langkah yang menyusun
terstruktur terstruktur terstruktur langkah yang
untuk untuk untuk terstruktur
melakukan melakukan melakukan untuk
pengurutan. pengurutan. pengurutan. melakukan
pengurutan.

Komunikasi Siswa Siswa Siswa Siswa


menjelaskan menjelaskan menjelaskan menjelaskan
dengan sangat dengan cukup dengan dengan tidak
jelas dan jelas dan kurang jelas jelas dan
sangat tepat. tepat. dan tepat. tepat.

E. Pengayaan dan Remedial


PENGAYAAN :
1. Membuat perlombaan kecil untuk menguji strategi pencarian yang digunakan
antar peserta didik untuk mencari objek-objek di sekitar mereka dengan kata
kunci tertentu. Peserta didik yang berhasil mencari dengan jumlah pengecekan
minimum menjadi pemenang.
2. Membuat perlombaan kecil untuk menguji strategi pengurutan yang digunakan
antar peserta didik untuk berbaris berdasarkan tanggal lahir. Peserta didik yang
berhasil mencari dengan jumlah penukaran minimum menjadi pemenang.
3. Peserta didik diminta mencari contoh berfikir komputasional dengan cara
searching dan sorting dalam kehidupan sehari-hari
REMEDIAL:
● Peserta didik diminta mengevaluasi kembali jawaban yang kurang tepat pada
LKPD yang telah dikoreksi oleh guru di Sinau
● Mengerjakan lagi soal asesmen yang masih salah

F. Refleksi Peserta Didik dan Pendidik


Refleksi Peserta Didik
1. Apakah konsep berpikir komputasional dan penerapannya ini dapat menolong kamu
untuk menyelesaikan persoalan sulit, baik baik dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam kehidupan akademik? Jika ya, jelaskan secara sederhana mengapa bisa?
2. Bagaimana cara menerapkan konsep berpikir komputasional dan penerapannya untuk
menyelesaikan berbagai persoalan yang ada? Berikanlah satu contoh studi kasus.
3. Bagaimana cara mengkomunikasikan pengalaman kamu mengenai penerapan konsep
berpikir komputasional dan penerapannya kepada orang lain secara lisan dan tulisan?
Refleksi Guru
1. Apakah pembelajaran dapat berlangsung sesuai rencana?
2. Apakah peserta didik yang mengalami hambatan, dapat teridentifikasi dan terfasilitasi
dengan baik?

G. Lampiran
1. LKPD
Terlampir

2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku Panduan Guru Informatika untuk SMA Kelas X, Buku Panduan Siswa
Informatika untuk SMA Kelas X, Buku Informatika untuk SMA/MA Kelas X
Penerbit Erlangga.

3. Daftar Pustaka

Pandia, Henry S.T., M.T. 2021. Informatika untuk SMA/MA Kelas X. Bandung:
Penerbit Erlangga.

Wahyono, dkk. 2022. Buku Panduan Guru Informatika untuk SMA Kelas X.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikburistek.

Wahyono, dkk. 2022. Buku Panduan Siswa Informatika untuk SMA Kelas X.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikburistek.
PERTEMUAN 1

Berpikir Komputasional

Apa itu Berpikir Komputasional?

Melalui Berpikir komputasional (BK), siswa akan berlatih berpikir seperti seorang
ilmuwan Informatika, bukan berpikir seperti komputer karena komputer adalah mesin.
Kegiatan utama dalam BK adalah penyelesaian masalah (problem solving), untuk
menemukan solusi yang efisien, efektif, dan optimal sehingga solusinya bisa dijalankan
oleh manusia maupun mesin. Dengan kata lain, kegiatan dalam BK ialah mencari strategi
untuk mengatasi persoalan. Persoalan apa yang akan diselesaikan? Sebetulnya, hampir
semua persoalan sehari-hari mengandung konsep komputasi sehingga bisa diselesaikan
dengan bantuan mesin komputer. Sebagai contoh, robot yang bertugas melayani
penjualan di restoran atau mengantar makanan dan obat untuk pasien di rumah sakit yang
sudah dipakai di beberapa negara maju, sistem komputer untuk memantau perkebunan
sawit yang siap panen dan sebagainya. Sistem computer pada hakikatnya meniru dunia
ini untuk dijadikan duniadigital sehingga bisa membantu atau menggantikan manusia
dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sulit maupun membosankan.

Ada 4 fondasi berpikir komputasional yang dikenal dalam ilmu Informatika, yaitu
Abstraksi, Algoritma, Dekomposisi, dan Pola, yang sangat mendasar dan secara garisbesar
dijelaskan sebagai berikut.
1. Abstraksi, yaitu menyarikan bagian penting dari suatu permasalahan dan
mengabaikan yang tidak penting sehingga memudahkan fokus kepada solusi.
2. Algoritma, yaitu menuliskan otomasi solusi melalui berpikir algoritmik
(langkah-langkah yang terurut) untuk mencapai suatu tujuan (solusi). Jika
langkah yang runtut ini diberikanke komputer dalam bahasa yang dipahami oleh
komputer, kalian akan dapat “memerintah” komputer mengerjakan langkah
tersebut.
3. Dekomposisi dan formulasi persoalan sedemikian rupa sehingga dapat
diselesaikan dengan cepat dan efisien serta optimal dengan menggunakan
komputer sebagai alat bantu. Persoalan yang sulit apalagi besar akan menjadi
mudah jika diselesaikan sebagian-sebagian secara sistematis.
4. Pengenalan pola persoalan, generalisasi serta mentransfer proses penyelesaian
persoalan ke persoalan lain yang sejenis.

BK perlu diasah dengan latihan rutin, mulai dari persoalan sederhana dan kecil.
Kemudian, secara bertahap, persoalannya ditingkatkan menjadi makin besar, kompleks, dan
rumit. Makin besar dan kompleks suatu persoalan, solusinya makin membutuhkan
komputer agar dapat diselesaikan secara efisien. Pada tingkat SD dan SMP, strategi
penyelesaian persoalan belum secara khusus dirumuskan dalam bentuk algoritma. Pada
tingkat SMA, kalian akan belajar bagaimana caranya agar solusi masalahnya bisa dituliskan
dalam bentuk algoritma yang efisien dan siap dibuat menjadi program komputer.
Ruang permasalahan di dunia ini luas sekali, dan tentunya tak seorang pun ingin
hidupnya menghadapi persoalan. Setiap bidang juga mempunyai persoalan dari sudut
pandang bidang masing-masing, dan akan mengusulkan penyelesaian dengan
menggunakankonsepdan prinsip keilmuan bidangnya.
Kita belajar dari persoalan-persoalan yang ada dan pernah diusulkan solusinya. Oleh
karena itu, belajar penyelesaian persoalan ialah belajar dari kasus-kasus dan solusinya.
Namun, persoalan yang dibahas itu perlu diadaptasi dengan konteks kita. Kita perlu
membentuk pola persoalan dan pola solusi dari latihan penyelesaiannya. Karena sangat
banyak, latihan persoalan perlu dipilih. Topik yang dipilih dalam BK untuk SMA dalam
mata pelajaran Informatika merupakan persoalan-persoalan mendasar terkait kehidupan
sehari-hari yang perlu dikuasai dan mengandung konsep Informatika yang dominan. Bisa
saja persoalan tersebut berkaitan dengan bidang lain, tetapi kita akan fokus ke aspek
informatika. Memusatkan penyelesaian persoalan dari satu sudut pandang ini merupakan
berpikir kritis! Dengan mempelajari dan membahas latihan-latihan pada unit pembelajaran
ini, diharapkan peserta didik mendapatkan dasar pengetahuan yang diperlukan untuk
menemukan solusi-solusi yang membutuhkan program komputer. Melalui kasus yang
dibahas, kalian diharapkan dapat membentuk katalog solusi, yang saat dibutuhkan, akan
tinggal dipakai. Melalui kegiatan Kini, siswa menabung potongan solusi yang kelak dapat
dirangkai menjadi pola solusi yang dibutuhkan untuk persoalan nyata yang dihadapi.

Pencarian (Searching)

Hidup adalah pencarian yang tiada henti. Mari, kita berpikir ke pengalaman
“mencari” dalam kehidupan sehari-hari. Perhatikan contoh berikut.
1. Pernahkah kalian merasa kebingungan saat mencari sebuah buku di lemari buku
kalian? Atau bahkan di perpustakaan? Saat kalian meminta bantuan kepada
petugas perpustakaan, mengapa dia dapat menemukan buku yang kalian cari
dengan waktu yang lebih singkat?
2. Suatu hari, kalian kehilangan baju seragam yang harus dipakai pada hari itu dan
kalian mencarinya. Apa strategi kalian supaya baju tersebut cepat ditemukan?
3. Kalian mengingat sebuah potongan lirik lagu, tetapi tidak ingat judul lagu tersebut.
Bagaimana kalian bisa menemukan lagu tersebut dengan cepat?

Apa itu mencari? Mencari adalah menemukan “sesuatu” yang bisa berupa benda,
angka, konsep, informasi yang memenuhi kriteria tertentu dalam suatu ruang pencarian.
Masalah pencarian sangat umum ditemukan di dalam kehidupan, termasuk dalam dunia
komputasi. Ketika melakukan suatu pencarian, kalian harus menemukan suatu benda atau
objek yang memenuhi kriteria tertentu dari sekumpulan benda atau objek lain. Beberapa
contoh dari masalah pencarian yang sering kalian temui ialah sebagai berikut.

1. Mencari buku dengan judul tertentu di rak buku perpustakaan.


2. Mencari pakaian batik seragam kalian di lemari yang berisi semua pakaian yang
kalian miliki.
3. Mencari dokumen atau web tertentu dengan mesin pencari seperti Google.

Mencari benda nyata gampang, tinggal kita lihat dan kita cocokkan dengan mata.
Namun, mencari informasi atau konsep yang tidak kelihatan? Hmmmmm... Tidak
mudah!
Masalah pencarian dapat dibuat dalam bentuk yang lebih formal agar dapat
diterapkan pada banyak kasus. Elemen pada masalah pencarian meliputi hal-hal berikut.
1. Sekumpulan benda atau objek.
2. Kriteria dari benda atau objek yang dicari.
3. Pengecekan benda atau objek, untuk memeriksa apakah ia memenuhi kriteria
pencarian.
Lembar Kerja Peserta Didik 1

Tebak Angka

Untuk memahami masalah pencarian, kalian akan bermain tebak angka. Pada saat bermain,
cobalah untuk memahami permainan tersebut dan identifikasi aspek-aspek masalah pencarian
pada permainan tersebut. Carilah strategi terbaik untuk menemukan angka yang dimiliki oleh
teman kalian dengan jumlah pengecekan sesedikit mungkin. Skenario Permainan Pada
permainan ini, kalian harus berpasangan dengan salah seorang teman. Teman kalian akan
memilih sebuah angka bilangan bulat antara 1 – 100 (inklusif, angka 1 dan 100 juga boleh
dipilih), dan angka tersebut akan ia rahasiakan. Tugas kalian ialah menemukan angka
tersebut. Untuk menemukan angka tersebut, kalian harus mengecek apakah angka tebakan
kalian ialah angka yang dimiliki oleh teman kalian. Kalian hanya bisa mengecek angka satu
per satu dengan menyebutkan angka tebakan kalian tersebut. Setiap kali kalian menebak,
teman kalian harus menjawab satu dari tiga kemungkinan berikut.

1. “Benar” apabila angka yang kalian tebak sama dengan angka yang dimiliki teman kalian.
2. “Angka milikku lebih kecil” apabila angka yang dimiliki teman kalian lebih kecil dari
tebakan kalian.
3. “Angka milikku lebih besar” apabila angka yang dimiliki teman kalian lebih besar dari
tebakan kalian.

Tentu saja, kalian dapat menebak angka apa pun, tetapi carilah strategi yang membuat kalian
dapat dengan cepat (atau dengan kata lain jumlah tebakan sesedikit mungkin) menemukan
angka yang dipilih oleh teman kalian. Catatlah angka-angka yang kalian tebak dan jumlah
tebakan yang kalian lakukan di lembar kerja yang disediakan. Lakukan permainan ini
minimal sebanyak dua kali. Pada permainan berikutnya, kalian bisa bertukar peran.

Permainan Ke Penebakan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dst
.

1
dst.

Setelah bermain, saatnya kalian memikirkan makna permainan tersebut dan cara kalian
bermain. Beberapa poin diskusi yang akan kalian lakukan seperti berikut.

Pertanyaan Jawaban

Apakah permainan ini merupakan masalah


pencarian?

Apabila Binti menjalankan strategi yang


tepat, berapa kali jumlah maksimal tebakan
yang benar-benar ia perlukan?

Strategi pencarian seperti apa yang kalian


lakukan untuk menebak sesedikit mungkin?

Apakah strategi kalian berbeda dengan


strategi yang dilakukan teman kalian? Jika
berbeda, apa perbedaannya?

Strategi paling bagus apa yang dapat kalian


temukan untuk menemukan angka dengan
jumlah tebakan paling sedikit?

Adakah cara lain untuk “mencari” angka


yang ditebak?
PERTEMUAN 2

Pengurutan (Sorting)

Saat merapikan sesuatu, misalnya koleksi buku, kita menyusun buku tersebut dengan
menggunakan suatu aturan. Misalnya, jika kita memiliki koleksi buku cerita berseri,
kemungkinan besar kita akan menyusunnya secara berurut dari volume pertama hingga
volume yang terbaru. Atau, ketika sedang berbaris, kita diminta untuk membentuk barisan
berdasarkan tinggi badan. Hal-hal tersebut merupakan sebuah proses pengurutan atau sorting.
Proses Pengurutan akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program komputer atau
aplikasi yang sering kita gunakan. Pada aktivitas ini, kita akan melihat bagaimana proses
pengurutan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi.
Pengurutan merupakan suatu permasalahan klasik pada komputasi yang dilakukan untuk
mengatur agar suatu kelompok benda, objek, atau entitas diletakkan mengikuti aturan
tertentu. Urutan yang paling sederhana misalnya mengurutkan angka secara terurut menaik
atau menurun.
Biasanya, masalah pengurutan terdiri atas sekumpulan objek yang disusun secara acak
yang harus diurutkan. Setelah itu, secara sistematis, posisi objek diperbaiki dengan
melakukan pertukaran posisi dua buah objek. Hal ini dilakukan secara terus-menerus
hingga semua posisi objek benar.
Terdapat beberapa teknik (algoritma) untuk melakukan pengurutan seperti bubble sort,
insertion sort, quick sort, merge sort, dan selection sort. Pada unit ini, hanya akan diberikan
penjelasan untuk setiap tiga teknik adalah sebagai berikut. Teknik lainnya dapat kalian
pelajari dari referensi yang diberikan.

1. Insertion Sort

Insertion Sort adalah salah satu algoritma yang digunakan untuk permasalahan pengurutan
dalam list (daftar objek). Sesuai namanya, insertion sort mengurutkan sebuah list dengan
cara menyisipkan elemen satu per satu sesuai dengan urutan besar kecilnya elemen hingga
semua elemen menjadi list yang terurut. Misalnya, dalam kasus mengurutkan elemen list
dari yang terkecil hingga terbesar (ascending), tahap pertama ialah kita akan membaca
suatu elemen dengan elemen yang berdekatan. Apabila elemen yang berdekatan dengan
elemen saat ini lebih kecil, elemen yang lebih kecil akan ditukar dengan elemen yang lebih
besar dan dibandingkan kembali dengan elemen-elemen sebelumnya yang sudah terurut.
Apabila elemen saat ini sudah lebih besar dari elemen sebelumnya, iterasi berhenti. Hal ini
dijalankan satu per satu hingga semua list menjadi terurut.

2. Selection sort

Selection sort merupakan algoritma pengurutan yang juga cukup sederhana, dengan
algoritma mencari (menyeleksi) bilangan terkecil/terbesar (bergantung pada urut naik atau
turun)dari daftar bilangan yang belum terurut dan meletakkannya dalam daftar bilangan
baruyangdijaga keterurutannya.
Algoritma ini membagi daftar bilangan menjadi dua bagian, yaitu bagian terurut dan
bagian yang belum terurut. Bagian yang terurut di sebelah kiri dan bagian yang belum
terurut di sebelah kanan. Awalnya, semua elemen bilangan dalam daftar ialah bagian yang
belum terurut, dan bagian yang terurut kosong.
Lembar Kerja Peserta Didik 2

Bermain Kartu Angka

Untuk memahami masalah pengurutan, siswa akan bermain kartu angka. Pada saat
bermain, siswa mencoba untuk memahami permainan tersebut dan identifikasi
aspek-aspek masalah pengurutan pada permainan tersebut. Siswa mencari strategi terbaik
untuk menemukan angka yang dimiliki oleh teman dengan jumlah pengecekan sesedikit
mungkin.

Skenario Aktivitas

Aktivitas dapat dilakukan secara mandiri atau berkelompok. Petunjuk untuk siswa:

1. Kalian akan diberikan sebuah kartu bertuliskan angka dari 1 - 10.


2. Kelima belas kartu tersebut kalian kocok dan letakkan dalam bentuk barisan di
atas meja. Kartu diletakkan tertutup.
3. Kalian harus dapat mengurutkan semua kartu secara menaik. Kartu yang berada di
paling kiri barisan harus yang paling kecil.
4. Untuk mengurutkan, kalian harus melakukan serangkaian pertukaran kartu.
Pertukaran dilakukan dengan membuka dua buah kartu. Apabila diperlukan, kalian
dapat menukar posisi kedua kartu tersebut.
5. Kalian diminta untuk menyusun algoritma pertukaran yang dapat dilakukan untuk
memastikan semua kartu dalam posisi terurut. Kalian dapat memilih untuk
menggunakan salah satu dari dua algoritma pengurutan yang disampaikan pada
bagian konsep.

Bahan Diskusi

Setelah bermain, saatnya memikirkan permainan tersebut dan cara kalian bermain. Beberapa
poin yang penting untuk didiskusikan seperti berikut.
1. Apakah permainan tadi merupakan masalah pengurutan?
2. Strategi pengurutan seperti apa yang kalian lakukan untuk melakukan pengecekan
dan pertukaran sesedikit mungkin?
3. Apakah strategi kalian berbeda dengan strategi yang dilakukan oleh teman kalian?
Jika berbeda, apa perbedaannya?
4. Strategi paling bagus apa yang dapat kalian temukan untuk mengurutkan dengan
banyaknya pertukaran paling sedikit?
5. Adakah kondisi yang membuat kalian melakukan banyak sekali pertukaran untuk
mengurutkan kartu secara menaik?
MEDIA PEMBELAJARAN

1. Aplikasi Buku Digital di Playstore “Informatika 10 Merdeka”


2. Peralatan dan aplikasi di dunia digital

Link : 1950 vs 2019: Perkembangan Teknologi Jenius Dari Masa ke Masa

3. Algoritma Pencarian

Link : Animasi Algoritma dan STruktur Data : Teknik Pencarian atau Searching…

4. Aplikasi di Playstore “Card Color Sort Puzzle: Merge”


5. Algoritma Pengurutan

Link : Animasi Algoritma dan STruktur Data : Teknik Pencarian atau Searching…

Anda mungkin juga menyukai