INFORMATIKA
BERFIKIR KOMPUTASIONAL (BK)
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : SUTARNA, S.Pd
Satuan Pendidikan : SMK Pancasila 1 Kutoarjo
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Semester : Ganjil
Jenjang : SMK
Fase/Elemen : E / Berfikir Komputasional (BK)
Kelas : X / Semua jurusan
Alokasi waktu : 4 x 3 JP = 12 JP (@ 45 menit)
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik dapat menerapkan berpikir komputasional untuk menghasilkan beberapa
solusi dari persoalan dengan data diskrit bervolume kecil serta mendisposisikan berpikir
komputasional dalam bidang lain terutama dalam literasi, numerasi, dan literasi sains
(computationally literate)
F. PENDEKATAN/MODEL/METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan Pembelajaran : Scientific
2. Model pembelajaran : Blended learning
3. Metode Pembelajaran : Pembelajaran tatap muka dan online
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu :
1. Memahami pengertian proposisi, negasi/ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan
inferensi, konsep penalaran deduktif, induktif, dan abduktif
2. Menerapkan negasi, konjungsi, disjungsi,dan operator logika proposional pada bilangan biner
dan heksadesimal
3. Menerapkan brainstorming untuk menguraikan permasalahan
4. Mengevaluasi alternatif-alternatif menyelesaikan masalah
5. Menganalisis kasus sederhana atau alur proses
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pernahkah anda salah dalam mengambil kesimpulan dari sebuah informasi ?
2. Apa bahayanya jika kita sebagai pemimpin, salah dalam mengambil kesimpulan dari sebuah
informasi tersebut ?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.1 Pertemuan 1 – Materi : Proposisi, negasi, konjungsi
PERTEMUAN 1
Pendahuluan
a). Apersepsi :
1. Memberi Salam
2. Guru menyapa peserta didik dan meminta peserta didik memimpin
do’a dan muraja’ah
3. Guru mengecek kerapian berpakaian, kebersihan kelas/lab,
dilanjutkan memeriksa kehadiran peserta didik
4. Guru memberikan gambaran materi : Proposisi, negasi, konjungsi
secara singkat.
b). Motivasi : Pembelajaran
10 Menit
tatap muka
1. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
2. Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk mengetahui
kemampuan atau kompetensi awal yang sudah dimiliki peserta
didik
3. Peserta didik mendengarkan dengan seksama model
pembelajaran yang akan diterapkan
4. Peserta didik dan guru melakukan ice breaking agar semangat dalam
mengikuti proses belajar
Inti
A. FASE 1 (Eksplorasi)
1. Guru dan siswa login edmodo/Google Classroom untuk mengakses
materi pembelajaran online. Pembelajaran
10 menit
2. Guru menyajikan informasi materi : Proposisi, negasi, konjungsi online
3. Peserta didik menanggapi penjelasan guru dengan mengakses fitur
replies pada Edmodo/Google Classroom.
B. FASE 2 (Elaborasi)
1. Guru membagi kelompok untuk menjawab pertanyaan di kelas maya
yang sudah diberikan
2. Guru memastikan setiap anggota memahami tugas masing-masing Pembelajaran
15 menit
kelompok online
3. Peserta didik menggali informasi materi dan referensi secara online
4. Guru meminta setiap kelompok untuk saling bertanya jawab tentang
materi yang telah diberikan dan mendiskusikannya.
C. FASE 3 (Konfirmasi)
1. Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan terkait dengan diskusi
dan presentasinya
Pembelajaran
2. Guru memberi kesempatan bertanya kepada peserta didik untuk 10 menit
tatap muka
menanyakan hal-hal yang belum jelas atau belum diketahui
3. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang melakukan
presentasi dengan baik.
Penutup
1. Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran Pembelajaran
tatap muka dan
2. Guru menugaskan peserta didik untuk mengerjakan kuis/ulangan pada 5 menit
penugasan
aplikias Edmodo/Google Classroom.
online
3. Refleksi dan melanjutkan Aktivitas berikutnya.
A. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan strategi algoritmik standar untuk
menghasilkan beberapa solusi persoalan dengan data diskrit bervolume tidak kecil pada
kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam program komputer.
B. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu :
1. Memahami pengertian proposisi, negasi/ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan
inferensi, konsep penalaran deduktif, induktif, dan abduktif
C. Alat dan Bahan
Laptop/HP, aplikasi presentasi, aplikasi pengolah kata, jaringan internet, LCD proyektor.
D. Materi
PENGERTIAN BERPIKIR KOMPUTASIONAL (BK)
Berpikir komputasional (Computational Thinking) adalah metode menyelesaikan
persoalan dengan menerapkan teknik ilmu komputer (informatika). Berpikir komputasional
dibangun dengan dasar dan batasan proses komputasi, entah proses tersebut dieksekusi oleh
manusia atau mesin. Metode dan model komputasional memberikan kemampuan bagi kita
untuk memecahkan masalah dan mendesain/merangkai sistem yang tidak bisa kita tangani
sendiri. Berpikir komputasional mencakup pemecahan masalah, mendesain sistem, dan
memahami perilaku manusia, dengan menggambar konsep berdasarkan teknologi
komputer.
Berpikir komputasional memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Berdasarkan konsep, informatika tidak hanya mempelajari tentang cara menulis kode
program melainkan diperlukan pemahaman untuk berpikir pada beberapa tingkat
abstraksi.
2. Kemampuan dasar yaitu kemampuan yang harus dimiliki setiap orang dizaman
sekarang.
3. Berpikir komputasional untuk memecahkan masalah dan tidak membuat orang
mencoba berpikir seperti komputer.
4. Saling melengkapi dan mengkombinasikan antara pemikiran matematis dan
pemikiran teknik.
5. Sebuah gagasan dan bukan sebuah benda.
6. Diperlukan bagi setiap orang dimanapun.
7. Secara intelektual menantang dan mengharuskan masalah saintifik dapat dipahami
dan diselesaikan.
8. Orang yang memiliki kemampuan komputasional dapat menguasai informatika dan
melakukan apa saja.
PERTEMUAN 2
Pendahuluan
a). Apersepsi :
1. Memberi Salam
2. Guru menyapa peserta didik dan meminta peserta didik memimpin
do’a dan muraja’ah
3. Guru mengecek kerapian berpakaian, kebersihan kelas/lab,
dilanjutkan memeriksa kehadiran peserta didik
4. Guru memberikan gambaran materi : Disjungsi, implikasi, inferensi
b). Motivasi : Pembelajaran
10 Menit
1. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran tatap muka
2. Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk mengetahui
kemampuan atau kompetensi awal yang sudah dimiliki peserta
didik
3. Peserta didik mendengarkan dengan seksama model
pembelajaran yang akan diterapkan
4. Peserta didik dan guru melakukan ice breaking agar semangat dalam
mengikuti proses belajar
Inti
A. FASE 1 (Eksplorasi)
1. Guru dan siswa login edmodo/Google Classroom untuk mengakses
materi pembelajaran online. Pembelajaran
10 menit
2. Guru menyajikan informasi materi : Disjungsi, implikasi, inferensi online
3. Peserta didik menanggapi penjelasan guru dengan mengakses fitur
replies pada Edmodo/Google Classroom.
B. FASE 2 (Elaborasi)
1. Guru membagi kelompok untuk menjawab pertanyaan di kelas maya
yang sudah diberikan Pembelajaran
15 menit
2. Guru memastikan setiap anggota memahami tugas masing-masing online
kelompok
3. Peserta didik menggali informasi materi dan referensi secara online
C. FASE 3 (Konfirmasi)
1. Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan terkait dengan diskusi
dan presentasinya
Pembelajaran
2. Guru memberi kesempatan bertanya kepada peserta didik untuk 10 menit
tatap muka
menanyakan hal-hal yang belum jelas atau belum diketahui
3. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang melakukan
presentasi dengan baik.
Penutup
1. Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran Pembelajaran
tatap muka dan
2. Guru menugaskan peserta didik untuk mengerjakan kuis/ulangan pada 5 menit
penugasan
aplikias Edmodo/Google Classroom.
online
3. Refleksi dan melanjutkan Aktivitas berikutnya.
Kalimat “empat adalah bilangan genap dan bilangan prima” Kalimat diatas bernilai salah karena ….
P = dua adalah bilangan genap (benar) Q = dua adalah bilangan prima (benar)
Kalimat implikasinya yaitu : jika dua adalah bilangan ganjil maka dua adalah bilangan prima (Benar)
INFERENSI
Inferensi menurut Collins Dictionary adalah kesimpulan yang kita tarik tentang sesuatu dengan menggunakan
Contoh :
Selly mendengar alarm asap di rumah tetangganya dan mencium bau daging gosong .
Heri melihat remah – remah kue di ruang tamu dan coklat di sekitar mulut putrinya.
PERTEMUAN 3
Pendahuluan
a). Apersepsi :
1. Memberi Salam
2. Guru menyapa peserta didik dan meminta peserta didik memimpin
do’a dan muraja’ah
3. Guru mengecek kerapian berpakaian, kebersihan kelas/lab,
dilanjutkan memeriksa kehadiran peserta didik
4. Guru memberikan gambaran materi : Deduktif, induktif, abduktif Pembelajaran
10 Menit
b). Motivasi : tatap muka
1. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
2. Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk mengetahui
kemampuan atau kompetensi awal yang sudah dimiliki peserta
didik
3. Peserta didik mendengarkan dengan seksama model
pembelajaran yang akan diterapkan
4. Peserta didik dan guru melakukan ice breaking agar semangat dalam
mengikuti proses belajar
Inti
A. FASE 1 (Eksplorasi)
1. Guru dan siswa login edmodo/Google Classroom untuk mengakses
materi pembelajaran online. Pembelajaran
10 menit
2. Guru menyajikan informasi materi : Deduktif, induktif, abduktif online
3. Peserta didik menanggapi penjelasan guru dengan mengakses fitur
replies pada Edmodo/Google Classroom.
B. FASE 2 (Elaborasi)
1. Guru membagi kelompok untuk menjawab pertanyaan di kelas maya
yang sudah diberikan
2. Guru memastikan setiap anggota memahami tugas masing-masing Pembelajaran
15 menit
kelompok online
3. Peserta didik menggali informasi materi dan referensi secara online
4. Guru meminta setiap kelompok untuk saling bertanya jawab tentang
materi yang telah diberikan dan mendiskusikannya.
C. FASE 3 (Konfirmasi)
1. Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan terkait dengan diskusi
dan presentasinya
Pembelajaran
2. Guru memberi kesempatan bertanya kepada peserta didik untuk 10 menit
tatap muka
menanyakan hal-hal yang belum jelas atau belum diketahui
3. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang melakukan
presentasi dengan baik.
Penutup
1. Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran Pembelajaran
tatap muka dan
2. Guru menugaskan peserta didik untuk mengerjakan kuis/ulangan pada 5 menit
penugasan
aplikias Edmodo/Google Classroom.
online
3. Refleksi dan melanjutkan Aktivitas berikutnya.
A. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan strategi algoritmik standar untuk
menghasilkan beberapa solusi persoalan dengan data diskrit bervolume tidak kecil pada
kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam program komputer.
B. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu :
1. Memahami pengertian proposisi, negasi/ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan
inferensi, konsep penalaran deduktif, induktif, dan abduktif
C. Alat dan Bahan
Laptop/HP, aplikasi presentasi, aplikasi pengolah kata, jaringan internet, LCD proyektor.
D. Materi
PENGERTIAN PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir berdasarkan pengamatan indera (observasi
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Pengamatan sejenis akan
membentuk proposisi – proposisi sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui
atau dianggap benar, kemudian disimpulkan sebuah proposisi baru yang tidak diketahui
sebelumnya. Proses ini disebut menalar.
Terdapat tiga jenis metode dalam menalar yaitu deduktif, induktif dan abduktif.
1. Deduktif
Penalaran deduktif adalah proses penalaran yang bertujuan untuk menarik kesimpulan
berupa prinsip atau sikap khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Dengan
Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban
kata lain deduksi merupakan suatu penalaran untuk menyimpulkan hal khusus dari
sejumlah proposisi umum.
Penalaran deduktif adalah kegiatan berpikir yang berbeda bahkan berlawanan dengan
penalaran induktif. Deduktif merupakan penalaran atau cara berpikir untuk
menyatakan pernyataan yang bersifat khusus dari pernyataan-pernyataan yang bersifat
umum. Dijelaskan bahwa untuk menarik kesimpulan secara dedukif diperlukan pola
pikir yang disebut syllogisme dan syllygisme ini tersusun dari dua buah pernyataan
(premise) dan sebuah kesimpulan (konklusi).
Perhatikan contoh berikut :
1) Semua manusia akan mati (Premise 1), Paidi adalah manusia (Premise 2), Jadi
Paidi akan mati(Konklusi)
2) Beras merupakan komoditi bagi orang Indonesia (umum), tetapi ada beberapa
wilayah yangpenduduknya mengkonsumsi sagu (khusus) seperti maluku dan papua
(khusus).
Macam – macam penalaran deduktif, antara lain :
a. Silogisme
Silogisme adalah proses membuat kesimpulan secara deduktif. Silogisme tersusun
dari dua proposisi (pernyataan) dan konklusi (kesimpulan). Silogisme dirangkai
dari tiga buah pendapat yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
a) Silogisme Negatif
Setiap kalimat yang didalamnya terdapat kata “bukan ataupun tidak” pada
premis biasanya disebut dengan Silogisme Negatif dan begitu juga simpulan.
Jadi, jika suatu premis pada silogisme bersifat negatif, maka kesimpulannya
pun bersifat negatif juga.
Misal :
Premis 1 : Penderita kurang darah tidak boleh makan buah melon
Premis 2 : Budi menderita penyakit kurang darah
Konklusi : Budi tidak boleh makan buah melon
b) Silogisme Error
Diperlukan kecermatan dalam menarik kesimpulan menggunakan penalaran
silogisme. Untuk merumuskan premis, diwajibkan mencermati setiap kalimat
yang akan dibuat agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Perhatikan contoh
silogisme error berikut :
Premis 1 : Yanto lulus ujian CPNS
Premis 2 : Yanto rajin menabung dan tidak sombong
Konklusi : Orang yang lulus ujian CPNS karena rajin menabung dan tidak
sombong ?
Konklusi di atas adalah salah karena tidak terdapat premis umum (PU)
b. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung atau tanpa silogisme premis atau
tidak diucapkankarena sudah diketahui.
Misal :
Premis 1 : Penderita kurang darah tidak boleh makan buah melon
Premis 2 : Budi menderita penyakit kurang darah
Konklusi : Budi tidak boleh makan buah melon
Entimen : Budi tidak boleh makan buah melon karena menderita penyakit
kurang darah
PERTEMUAN 4
Pendahuluan
a). Apersepsi :
1. Memberi Salam
2. Guru menyapa peserta didik dan meminta peserta didik memimpin
do’a dan muraja’ah
3. Guru mengecek kerapian berpakaian, kebersihan kelas/lab,
dilanjutkan memeriksa kehadiran peserta didik
4. Guru memberikan gambaran materi : Bilangan biner dan
heksadesimal, Problem solving
b). Motivasi : Pembelajaran
10 Menit
tatap muka
1. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
2. Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk mengetahui
kemampuan atau kompetensi awal yang sudah dimiliki peserta
didik
3. Peserta didik mendengarkan dengan seksama model
pembelajaran yang akan diterapkan
4. Peserta didik dan guru melakukan ice breaking agar semangat dalam
mengikuti proses belajar
Inti
A. FASE 1 (Eksplorasi)
1. Guru dan siswa login edmodo/Google Classroom untuk mengakses
materi pembelajaran online.
Pembelajaran
2. Guru menyajikan informasi materi : Bilangan biner dan 10 menit
online
heksadesimal, Problem solving
3. Peserta didik menanggapi penjelasan guru dengan mengakses fitur
replies pada Edmodo/Google Classroom.
B. FASE 2 (Elaborasi)
1. Guru membagi kelompok untuk menjawab pertanyaan di kelas maya
yang sudah diberikan
2. Guru memastikan setiap anggota memahami tugas masing-masing Pembelajaran
15 menit
kelompok online
3. Peserta didik menggali informasi materi dan referensi secara online
4. Guru meminta setiap kelompok untuk saling bertanya jawab tentang
materi yang telah diberikan dan mendiskusikannya.
A. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan strategi algoritmik standar untuk
menghasilkan beberapa solusi persoalan dengan data diskrit bervolume tidak kecil pada
kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam program komputer.
B. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu :
1. Menerapkan negasi, konjungsi, disjungsi,dan operator logika proposional pada bilangan
biner dan heksadesimal
2. Menerapkan brainstorming untuk menguraikan permasalahan
3. Mengevaluasi alternatif-alternatif pemecahan masalah
C. Alat dan Bahan
Laptop/HP, aplikasi presentasi, aplikasi presentasi, jaringan internet.
D. Materi
PENGERTIAN SiSTEM BILANGAN
Sistem bilangan merupakan suatu cara untuk menuliskan deret bilangan.
Adapun definisi lain yang menyebutkan bahwa sistem billangan adalah sebuah proses
sebagai wakil dari besaran berupa item fisik,sistem bilangan menggunakan suatu bilangan
dasar atau basis tertentu.
1. Biner
Istilah bilangan biner sering disebut juga dengan bit atau binari digit. Dalam
penggunaannya, biasanya bilangan biner digunakan pada bidang digital atau segala hal
yang membutuhkan peryataan “ya” dan “tidak”, “on” dan “off”, maupun ”buka” dan
“tutup”.
Nama lain dari biner adalah bilangan basis 2. Biner merupakan sistem bilangan yang
hanya memiliki 2 angka, yaitu angka 0 dan 1. Jika dalam desimal, angka disebut dengan
digit, maka dalam biner angka disebut dengan bit (binary digit). Contoh bilangan biner
adalah 1101111, 1111001, dan lain-lain. Konsep cara menentukan nilai biner sama
dengan desimal, hanya saja jika di desimal menggunakan perpangkatan angka 10, maka
di biner menggunakan perpangkatan angka 2.
a) Konversi dari Biner ke Desimal
Bilangan biner dapat dikonversi menjadi bilangan desimal dengan cara mengubah
setiap bit menjadibentuk desimal. Biner juga disebut sebagai bilangan basis 2.
Position Value dalam sistem bilangan biner merupakan perpangkatan dari nilai 2
(basis 2), sepertipada tabel berikut ini :
Tabel Position Value Biner
Hasil pembagian diperoleh dengan membaca sisa pembagian dari bawah keatas,
sehingga diperoleh19910 = 110001112.
2. Heksadesimal
Heksadesimal adalah suatu sistem bilangan yang berbasis 16. Heksadesimal atau biasa
disebut heksa merupakan sebuah sistem bilangan yang menggunakan 16 simbol.
Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol yang digunakan dari sistem ini adalah
angka 0 sampai 9, diperbanyak oleh 6 simbol lainnya yang memanfaatkan huruf A
Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban
sampai F.
Dari table diatas, dapat disimpulkan bahwa 19910 jika dikonversi menjadi
heksadesimal adalah C716
b) Konversi dari Heksadesimal menjadi
Desimal Misal :
Diketahui bilangan heksadesimal C7, maka cara mengkonversi bilangan
heksadesimal menjadi bilangan decimal adalah dengan menghitung hasil jumlah
perkalian dengan 16 (basis 16).
Hasil pembagian diperoleh dengan membaca sisa pembagian dari bawah keatas,
sehinggadiperoleh 19910 = 110001112.
3. Konsep Pemecahan Masalah
a. Pengertian Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Menurut Saad & Ghani, 2008: 120, pemecahan masalah adalah pemecahan masalah
tertentu melalui proses yang direncanakan yang mungkin tidak dapat dicapai dengan
segera. Menurut Polya, 1973: 3, pemecahan masalah adalah usaha mencari jalan
keluar dari suatu kesulitan. Bagi Goldstein dan Levin (Rosdiana & Misu, 2013: 2),
pemecahan masalah didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat tinggi yang
membutuhkan modulasi dan kontrol daripada rutinitas atau keterampilan dasar.
b. Tahapan Pemecahan Masalah
Tahapan Pemecahan Masalah Ada empat tahap pemecahan masalah yaitu; (1)
memahami masalah,
(2) merencanakan solusi, (3) melaksanakan rencana, (4) memeriksa kembali (Polya,
1973: 5).
Diagram pemecahan masalah Polya ditunjukkan pada gambar berikut :
III. LAMPIRAN
A. ASESMEN/PENILAIAN
a. Teknik dan bentuk penilaian
No Aspek Teknik Penilaian Bentuk Penilaian
1 Sikap Observasi Lembar Pengamatan
2 Pengetahuan Penugasan Penugasan
3 Keterampilan Praktik Lembar penilaian kerja/praktik
3) Penilaian pengetahuan
a) Penugasan Kelompok
(1) Kisi-Kisi
Indikator Ketercapaian Bentuk No
No Tujuan Pembelajaran
Soal soal soal
1 1. Peserta didik memahami 1.Menjelaskan pengertian Uraian 1
pengertian proposisi, proposisi, negasi, Uraian 2
negasi/ingkaran, konjungsi, disjungsi, Uraian 3
konjungsi, disjungsi, implikasi, inferensi,
Uraian 4
implikasi, dan inferensi, deduktif, induktif,
abduktif. Uraian 5
konsep penalaran deduktif,
induktif, dan abduktif 2.Menjelaskan konsep Uraian 6
2. Peserta didik menerapkan bilangan biner dan Uraian 7
negasi, konjungsi, heksadesimal Uraian 8
disjungsi,dan operator 3.Menjelaskan konsep
Uraian 9
logika proposional pada pemecahan masalah
(problem solving) Uraian 10
bilangan biner dan
heksadesimal 4.Menentukan alternatif
3. Peserta didik menerapkan pemecahan masalah
brainstorming untuk
menguraikan permasalahan
4. Peserta didik mengevaluasi
alternatif-alternatif
menyelesaikan masalah
5. Peserta didik menganalisis
kasus sederhana atau alur
proses
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
Petunjuk Belajar :
a) Simak secara cermat bahan ajar sebelum mengerjakan tugas
b) Cari literatur lain untuk memperkuat pemahaman materi tugas
c) Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
d) Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara guru dan peserta
didik
e) Diskusikan dalam kelompok dan konsultasikan dengan guru dalam mengerjakan tugas
Hari/Tanggal : ,
Obyek observasi :
Dalam pengamatan (observasi) yang dilakukan adalah mengamati partisipasi peserta didik dalam
kegiatan belajar mengajar di SMKN Tambakboyo.
Aspek yang diamati/dinilai :
- Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia
- Berkebhinekaan global
- Gotong-royong
- Mandiri
- Bernalar kritis
- Kreatif
Petunjuk Belajar :
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai pengamatan anda dengan memperhatikan keterangan aspek
penilaian.
Aspek Penilaian
No Nama Peserta Didik Individu Kelompok Nilai Akhir
Nilai LK
A B C D A B C Diskusi
Kelompok 1
1
2
3
4
Kelompok 2
1
2
3
4
Kelompok 3
1
2
3
4
Kelompok 4
1
2
3
4
Kelompok 5
1
2
3
4
Dst.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai Kelompok =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
C. REFERENSI
1. Andi Novianto, 2022 Informatika, Penerbit Erlangga. Jakarta.
2. Kusmadi, dkk 2021. Buku Siswa Informatika SMK Kelas X. Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi,
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta.
SUTARNA, S.Pd.
Septi Endah PArwati, M.Pd. NIP. 19860205 202221 1 011
NIP. 19640621 198903 2 010