Anda di halaman 1dari 31

PERANGKAT PEMBELAJARAN

INFORMATIKA
BERFIKIR KOMPUTASIONAL (BK)

SUWARNO, S.Kom., Gr.


DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR
SMK NEGERI TAMBAKBOYO
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
I. KOMPETENSI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : SUTARNA, S.Pd
Satuan Pendidikan : SMK Pancasila 1 Kutoarjo
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Semester : Ganjil
Jenjang : SMK
Fase/Elemen : E / Berfikir Komputasional (BK)
Kelas : X / Semua jurusan
Alokasi waktu : 4 x 3 JP = 12 JP (@ 45 menit)

B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik dapat menerapkan berpikir komputasional untuk menghasilkan beberapa
solusi dari persoalan dengan data diskrit bervolume kecil serta mendisposisikan berpikir
komputasional dalam bidang lain terutama dalam literasi, numerasi, dan literasi sains
(computationally literate)

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Mandiri, bernalar kritis, kreatif.

D. SARANA DAN PRASARANA


- Komputer/Laptop - Jaringan internet
- Lab. Informatika/ruang kelas - LCD Proyektor

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/umum

F. PENDEKATAN/MODEL/METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan Pembelajaran : Scientific
2. Model pembelajaran : Blended learning
3. Metode Pembelajaran : Pembelajaran tatap muka dan online

II. KOMPETENSI INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu :
1. Memahami pengertian proposisi, negasi/ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan
inferensi, konsep penalaran deduktif, induktif, dan abduktif
2. Menerapkan negasi, konjungsi, disjungsi,dan operator logika proposional pada bilangan biner
dan heksadesimal
3. Menerapkan brainstorming untuk menguraikan permasalahan
4. Mengevaluasi alternatif-alternatif menyelesaikan masalah
5. Menganalisis kasus sederhana atau alur proses

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


B. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Peserta didik secara mandiri berpikir kritis, mengeksplorasi, menganalisis, merancang solusi,
memvalidasi ide
2. Peserta didik berkolaborasi dalam kelompok, menyumbangkan ide untuk menuju solusi
3. Peserta didik menghargai pendapat yang berbeda saat berdiskusi mencari solusi yang efektif
dan efisien

C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pernahkah anda salah dalam mengambil kesimpulan dari sebuah informasi ?
2. Apa bahayanya jika kita sebagai pemimpin, salah dalam mengambil kesimpulan dari sebuah
informasi tersebut ?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.1 Pertemuan 1 – Materi : Proposisi, negasi, konjungsi

PERTEMUAN 1
Pendahuluan
a). Apersepsi :
1. Memberi Salam
2. Guru menyapa peserta didik dan meminta peserta didik memimpin
do’a dan muraja’ah
3. Guru mengecek kerapian berpakaian, kebersihan kelas/lab,
dilanjutkan memeriksa kehadiran peserta didik
4. Guru memberikan gambaran materi : Proposisi, negasi, konjungsi
secara singkat.
b). Motivasi : Pembelajaran
10 Menit
tatap muka
1. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
2. Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk mengetahui
kemampuan atau kompetensi awal yang sudah dimiliki peserta
didik
3. Peserta didik mendengarkan dengan seksama model
pembelajaran yang akan diterapkan
4. Peserta didik dan guru melakukan ice breaking agar semangat dalam
mengikuti proses belajar

Inti
A. FASE 1 (Eksplorasi)
1. Guru dan siswa login edmodo/Google Classroom untuk mengakses
materi pembelajaran online. Pembelajaran
10 menit
2. Guru menyajikan informasi materi : Proposisi, negasi, konjungsi online
3. Peserta didik menanggapi penjelasan guru dengan mengakses fitur
replies pada Edmodo/Google Classroom.

4. Guru membimbing peserta didik mengemukakan pendapat tentang


materi : Proposisi, negasi, konjungsi. Pembelajaran
10 menit
5. Siswa mengemukakan pendapat tentang materi : Proposisi, negasi, tatap muka
konjungsi.

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


PERTEMUAN 1

B. FASE 2 (Elaborasi)
1. Guru membagi kelompok untuk menjawab pertanyaan di kelas maya
yang sudah diberikan
2. Guru memastikan setiap anggota memahami tugas masing-masing Pembelajaran
15 menit
kelompok online
3. Peserta didik menggali informasi materi dan referensi secara online
4. Guru meminta setiap kelompok untuk saling bertanya jawab tentang
materi yang telah diberikan dan mendiskusikannya.

5. Guru mempersilahkan peserta didik yang akan mempresentasikan


Pembelajaran
hasil diskusinya 30 menit
tatap muka
6. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya

C. FASE 3 (Konfirmasi)
1. Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan terkait dengan diskusi
dan presentasinya
Pembelajaran
2. Guru memberi kesempatan bertanya kepada peserta didik untuk 10 menit
tatap muka
menanyakan hal-hal yang belum jelas atau belum diketahui
3. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang melakukan
presentasi dengan baik.
Penutup
1. Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran Pembelajaran
tatap muka dan
2. Guru menugaskan peserta didik untuk mengerjakan kuis/ulangan pada 5 menit
penugasan
aplikias Edmodo/Google Classroom.
online
3. Refleksi dan melanjutkan Aktivitas berikutnya.

1.2 Kata Kunci

Proposisi, negasi, konjungsi

1.3 Lembar Refleksi Peserta Didik

Aspek Refleksi Peserta didik


Perasaan dalam belajar Bagaimana mengungkapkan perasaan dalam pembelajaran hari ini ?
Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam kehidupan saya ?
Penguasaan materi Saya dapat memahami materi pelajaran dengan menyebutkan alasan dan
kendalanya :
a. Baik
b. Cukup
c. Kurang
Keaktifan - Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini ?
- Apakah saya memahami materi hari ini ?
Gotong Royong - Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman satu kelompok ?
- Apakah saya membantu dan ikut berperan dalam menyelesaikan
tugas kelompok ?

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


1.4 Lembar Aktivitas
DESKRIPSI AKTIVITAS
BERFIKIR KOMPUTASIONAL (BK)

Materi Ajar : “Proposisi, negasi, konjungsi”


Mata Pelajaran : Informatika
Jenjang/Kelas : SMK/X

A. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan strategi algoritmik standar untuk
menghasilkan beberapa solusi persoalan dengan data diskrit bervolume tidak kecil pada
kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam program komputer.
B. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu :
1. Memahami pengertian proposisi, negasi/ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan
inferensi, konsep penalaran deduktif, induktif, dan abduktif
C. Alat dan Bahan
Laptop/HP, aplikasi presentasi, aplikasi pengolah kata, jaringan internet, LCD proyektor.
D. Materi
PENGERTIAN BERPIKIR KOMPUTASIONAL (BK)
Berpikir komputasional (Computational Thinking) adalah metode menyelesaikan
persoalan dengan menerapkan teknik ilmu komputer (informatika). Berpikir komputasional
dibangun dengan dasar dan batasan proses komputasi, entah proses tersebut dieksekusi oleh
manusia atau mesin. Metode dan model komputasional memberikan kemampuan bagi kita
untuk memecahkan masalah dan mendesain/merangkai sistem yang tidak bisa kita tangani
sendiri. Berpikir komputasional mencakup pemecahan masalah, mendesain sistem, dan
memahami perilaku manusia, dengan menggambar konsep berdasarkan teknologi
komputer.
Berpikir komputasional memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Berdasarkan konsep, informatika tidak hanya mempelajari tentang cara menulis kode
program melainkan diperlukan pemahaman untuk berpikir pada beberapa tingkat
abstraksi.
2. Kemampuan dasar yaitu kemampuan yang harus dimiliki setiap orang dizaman
sekarang.
3. Berpikir komputasional untuk memecahkan masalah dan tidak membuat orang
mencoba berpikir seperti komputer.
4. Saling melengkapi dan mengkombinasikan antara pemikiran matematis dan
pemikiran teknik.
5. Sebuah gagasan dan bukan sebuah benda.
6. Diperlukan bagi setiap orang dimanapun.
7. Secara intelektual menantang dan mengharuskan masalah saintifik dapat dipahami
dan diselesaikan.
8. Orang yang memiliki kemampuan komputasional dapat menguasai informatika dan
melakukan apa saja.

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


PENGERTIAN PROPOSISI
Proposisi merupakan satu pernyataan yang melukiskan beberapa keadaan yang
belum tentu benar atau salah dalam bentuk sebuah kalimat berita. Proposisi dalam istilah
biasa digunakan dalam analisis logika dimana keadaan dan peristiwa secara umum
melibatkan pribadi atau orang yang dirujuk dalam kalimat.
Kebenaran sebuah proposisi berkorespondensi dengan fakta, sebuah proposisi yang
salah tidak berkorespondensi dengan fakta. Proposisi terdiri atas empat unsur, dua di
antaranya merupakan materi pokok proposisi, sedangkan dua yang lain sebagai hal yang
menyertainya. Empat unsur yang dimaksudkan ialah istilah sebagai subjek, istilah sebagai
predikat, kopula dan kuantor.
PENGERTIAN KALIMAT PROPOSISI
Kebenaran suatu kalimat sesuai dengan fakta, kalimat palsu tidak sesuai dengan
fakta. Kalimat terdiri dari empat elemen, dua di antaranya adalah subjek kalimat, sementara
dua lainnya berfungsi sebagai objek yang menyertainya. Keempat elemen yang dimaksud
adalah konsep sebagai subjek, konsep sebagai predikat, kopula dan kuantifier.
Kalimat proposisi adalah ucapan atau pernyataan yang menggambarkan beberapa
keadaan yang tidak selalu benar atau salah dalam bentuk kalimat.
Contoh Proposisi :
1. 2 + 3 = 5 (proposisi yang bernilai benar)
2. Ir. Soekarno adalah presiden pertama Indonesia (proposisi yang bernilai benar)
3. x + 5 = 7 (bukan termasuk proposisi karena nilai “x” belum ditentukan)
4. 5 + 2 = 8 (proposisi yang bernilai salah)
5. Jam berapa pesawat garuda sampai di bandara Soekarno Hatta ? (bukan proposisi karna
belum ditentukan )
PENGERTIAN PROPOSISI MAJEMUK
Proposisi majemuk menjelaskan "kemajemukan proposisi (anteseden dan
konsekuen) yang dipadukan". Anteseden sering disebut dengan premis, dan konsekuen
disebut dengan kesimpulan. Proposisi majemuk terdiri atas satu subjek dan dua predikat
atau bisa juga terdiri atas dua proposisi tunggal.
Contoh kalimat proposisi majemuk, antara lain :
a. Bayam merupakan tanaman sayuran sekaligus obat alami penurun darah tinggi.
Subyek: Bayam; predikat : sayuran dan obat alami penurun darah tinggi
b. Antiseden : “Kuda adalah kendaraan para ksatria dizaman kerajaan dan Kuda
merupakan simbol kejayaan”.
Menjadi Konsekuen : “Kuda adalah kendaraan para ksatria dizaman kerajaan dan symbol
kejayaan”
c. Jika sinta rajin belajar maka ia lulus ujian dan mendapat hadiah
istimewa. A = sinta rajin belajar
B = sinta lulus ujian
C = sinta mendapat hadiah istimea
PENGERTIAN NEGASI (~ )
Negasi/ingkaran suatu pernyataan adalah suatu pernyataan yang bernilai benar (B),
jika pernyataan semula bernilai salah (S) dan sebaliknya. Berikut adalah table kebenaran
Negasi.
P ~P
B S
S B

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


B = Pernyataan bernilai
benar S = Pernyataan
bernilai salah
Artinya, jika suatu pernyataan (P) benar, maka bernilai
salah. Contoh :
P = Es mencair jika dipanaskan
~ P = Es tidak mencair jika dipanaskan

2.1 Pertemuan 2 – Materi : Disjungsi, implikasi, inferensi

PERTEMUAN 2
Pendahuluan
a). Apersepsi :
1. Memberi Salam
2. Guru menyapa peserta didik dan meminta peserta didik memimpin
do’a dan muraja’ah
3. Guru mengecek kerapian berpakaian, kebersihan kelas/lab,
dilanjutkan memeriksa kehadiran peserta didik
4. Guru memberikan gambaran materi : Disjungsi, implikasi, inferensi
b). Motivasi : Pembelajaran
10 Menit
1. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran tatap muka
2. Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk mengetahui
kemampuan atau kompetensi awal yang sudah dimiliki peserta
didik
3. Peserta didik mendengarkan dengan seksama model
pembelajaran yang akan diterapkan
4. Peserta didik dan guru melakukan ice breaking agar semangat dalam
mengikuti proses belajar

Inti
A. FASE 1 (Eksplorasi)
1. Guru dan siswa login edmodo/Google Classroom untuk mengakses
materi pembelajaran online. Pembelajaran
10 menit
2. Guru menyajikan informasi materi : Disjungsi, implikasi, inferensi online
3. Peserta didik menanggapi penjelasan guru dengan mengakses fitur
replies pada Edmodo/Google Classroom.

4. Guru membimbing peserta didik mengemukakan pendapat tentang


materi : Disjungsi, implikasi, inferensi Pembelajaran
10 menit
5. Siswa mengemukakan pendapat tentang materi : Disjungsi, implikasi, tatap muka
inferensi.

B. FASE 2 (Elaborasi)
1. Guru membagi kelompok untuk menjawab pertanyaan di kelas maya
yang sudah diberikan Pembelajaran
15 menit
2. Guru memastikan setiap anggota memahami tugas masing-masing online
kelompok
3. Peserta didik menggali informasi materi dan referensi secara online

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


PERTEMUAN 2

4. Guru meminta setiap kelompok untuk saling bertanya jawab tentang


materi yang telah diberikan dan mendiskusikannya.

5. Guru mempersilahkan peserta didik yang akan mempresentasikan


Pembelajaran
hasil diskusinya 30 menit
tatap muka
6. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya

C. FASE 3 (Konfirmasi)
1. Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan terkait dengan diskusi
dan presentasinya
Pembelajaran
2. Guru memberi kesempatan bertanya kepada peserta didik untuk 10 menit
tatap muka
menanyakan hal-hal yang belum jelas atau belum diketahui
3. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang melakukan
presentasi dengan baik.
Penutup
1. Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran Pembelajaran
tatap muka dan
2. Guru menugaskan peserta didik untuk mengerjakan kuis/ulangan pada 5 menit
penugasan
aplikias Edmodo/Google Classroom.
online
3. Refleksi dan melanjutkan Aktivitas berikutnya.

2.2. Kata Kunci


Disjungsi, implikasi, inferensi

2.3. Lembar Refleksi Peserta Didik

Aspek Refleksi Peserta didik


Perasaan dalam belajar Bagaimana mengungkapkan perasaan dalam pembelajaran hari ini ?
Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam kehidupan saya ?
Penguasaan materi Saya dapat memahami materi pelajaran dengan menyebutkan alasan dan
kendalanya :
a. Baik
b. Cukup
c. Kurang
Keaktifan - Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini ?
- Apakah saya memahami materi hari ini ?
Gotong Royong - Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman satu kelompok ?
- Apakah saya membantu dan ikut berperan dalam menyelesaikan
tugas kelompok ?

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


2.4 Lembar Aktivitas
DESKRIPSI AKTIVITAS
BERFIKIR KOMPUTASIONAL (BK)

Materi Ajar : “Disjungsi, implikasi, inferensi”


Mata Pelajaran : Informatika
Jenjang/Kelas : SMK/X
A. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan strategi algoritmik standar untuk
menghasilkan beberapa solusi persoalan dengan data diskrit bervolume tidak kecil pada
kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam program komputer.
B. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu :
1. Memahami pengertian proposisi, negasi/ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan
inferensi, konsep penalaran deduktif, induktif, dan abduktif
C. Alat dan Bahan
Laptop/HP, aplikasi presentasi, aplikasi pengolah kata, jaringan internet, LCD proyektor.
D. Materi
PENGERTIAN DISJUNGSI
Disjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata penghubung “atau”. Sehingga
semua pernyataan yang di hubungkan dengan kata “atau” disebut disjungsi. Berikut adalah
table kebenaran disjungsi.
P Q pvq
B B B
B S B
S B B
S S S

Konjungsi hanya akan bernilai salah jika kedua pernyataan salah.


Contoh :
1. Diberikan dua pernyataan berikut
p : Kerbau berkaki empat (benar)
q : kerbau memiliki gading (salah)
Kalimat disjungsi nya yaitu : Sapi berkaki empat dan memiliki gading (benar) (p v q)
2. Kalimat “empat adalah bilangan genap dan bilangan
prima” Kalimat diatas bernilai salah karena ….
P = empat adalah bilangan ganjil (salah)
Q = empat adalah bilangan prima (salah)
Dikarenakan keduanya bernilai salah, maka dipastikan diatas bernilai salah.
IMPLIKASI
Implikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata penghubung “jika ….maka…”.
Sehingga semua pernyataan yang di hubungkan dengan kata “jika” disebut implikasi.
Berikut adalah table kebenaran implikasi.
p Q p→q
B B B
B S S
S B B
S S B

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


Implikasi hanya akan bernilai salah jika anteseden (p) benar, dan konsekuen (q) salah Contoh :
Diberikan dua pernyataan berikut p : Kerbau berkaki empat (benar)
q : kerbau memiliki gading (salah)
Kalimat implikasi nya yaitu : jika sapi berkaki empat maka sapi memiliki gading (salah) (p → q)

Kalimat “empat adalah bilangan genap dan bilangan prima” Kalimat diatas bernilai salah karena ….
P = dua adalah bilangan genap (benar) Q = dua adalah bilangan prima (benar)
Kalimat implikasinya yaitu : jika dua adalah bilangan ganjil maka dua adalah bilangan prima (Benar)

INFERENSI
Inferensi menurut Collins Dictionary adalah kesimpulan yang kita tarik tentang sesuatu dengan menggunakan

Contoh :
Selly mendengar alarm asap di rumah tetangganya dan mencium bau daging gosong .

Heri melihat remah – remah kue di ruang tamu dan coklat di sekitar mulut putrinya.

Selly dapat menyimpulkan bahwa masakan tetangganya terbakar (gosong)

Heri dapat menyimpulkan bahwa putrinya makan kue di ruang tamu

3.1 Pertemuan 3 – Materi : Deduktif, induktif, abduktif

PERTEMUAN 3
Pendahuluan
a). Apersepsi :
1. Memberi Salam
2. Guru menyapa peserta didik dan meminta peserta didik memimpin
do’a dan muraja’ah
3. Guru mengecek kerapian berpakaian, kebersihan kelas/lab,
dilanjutkan memeriksa kehadiran peserta didik
4. Guru memberikan gambaran materi : Deduktif, induktif, abduktif Pembelajaran
10 Menit
b). Motivasi : tatap muka
1. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
2. Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk mengetahui
kemampuan atau kompetensi awal yang sudah dimiliki peserta
didik
3. Peserta didik mendengarkan dengan seksama model
pembelajaran yang akan diterapkan

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


PERTEMUAN 3

4. Peserta didik dan guru melakukan ice breaking agar semangat dalam
mengikuti proses belajar
Inti
A. FASE 1 (Eksplorasi)
1. Guru dan siswa login edmodo/Google Classroom untuk mengakses
materi pembelajaran online. Pembelajaran
10 menit
2. Guru menyajikan informasi materi : Deduktif, induktif, abduktif online
3. Peserta didik menanggapi penjelasan guru dengan mengakses fitur
replies pada Edmodo/Google Classroom.

4. Guru membimbing peserta didik mengemukakan pendapat tentang


materi : Deduktif, induktif, abduktif. Pembelajaran
10 menit
5. Siswa mengemukakan pendapat tentang materi : Deduktif, induktif, tatap muka
abduktif.

B. FASE 2 (Elaborasi)
1. Guru membagi kelompok untuk menjawab pertanyaan di kelas maya
yang sudah diberikan
2. Guru memastikan setiap anggota memahami tugas masing-masing Pembelajaran
15 menit
kelompok online
3. Peserta didik menggali informasi materi dan referensi secara online
4. Guru meminta setiap kelompok untuk saling bertanya jawab tentang
materi yang telah diberikan dan mendiskusikannya.

5. Guru mempersilahkan peserta didik yang akan mempresentasikan


Pembelajaran
hasil diskusinya 30 menit
tatap muka
6. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya

C. FASE 3 (Konfirmasi)
1. Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan terkait dengan diskusi
dan presentasinya
Pembelajaran
2. Guru memberi kesempatan bertanya kepada peserta didik untuk 10 menit
tatap muka
menanyakan hal-hal yang belum jelas atau belum diketahui
3. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang melakukan
presentasi dengan baik.
Penutup
1. Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran Pembelajaran
tatap muka dan
2. Guru menugaskan peserta didik untuk mengerjakan kuis/ulangan pada 5 menit
penugasan
aplikias Edmodo/Google Classroom.
online
3. Refleksi dan melanjutkan Aktivitas berikutnya.

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


3.2. Kata Kunci
Deduktif, induktif, abduktif

3.3 Lembar Refleksi Peserta Didik

Aspek Refleksi Peserta didik


Perasaan dalam belajar Bagaimana mengungkapkan perasaan dalam pembelajaran hari ini ?
Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam kehidupan saya ?
Penguasaan materi Saya dapat memahami materi pelajaran dengan menyebutkan alasan dan
kendalanya :
a. Baik
b. Cukup
c. Kurang
Keaktifan - Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini ?
- Apakah saya memahami materi hari ini ?
Gotong Royong - Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman satu kelompok ?
- Apakah saya membantu dan ikut berperan dalam menyelesaikan
tugas kelompok ?

3.4. Lembar Aktivitas


DESKRIPSI AKTIVITAS
BERFIKIR KOMPUTASIONAL (BK)

Materi Ajar : “Deduktif, induktif, abduktif”


Mata Pelajaran : Informatika
Jenjang/Kelas : SMK/X

A. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan strategi algoritmik standar untuk
menghasilkan beberapa solusi persoalan dengan data diskrit bervolume tidak kecil pada
kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam program komputer.
B. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu :
1. Memahami pengertian proposisi, negasi/ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan
inferensi, konsep penalaran deduktif, induktif, dan abduktif
C. Alat dan Bahan
Laptop/HP, aplikasi presentasi, aplikasi pengolah kata, jaringan internet, LCD proyektor.
D. Materi
PENGERTIAN PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir berdasarkan pengamatan indera (observasi
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Pengamatan sejenis akan
membentuk proposisi – proposisi sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui
atau dianggap benar, kemudian disimpulkan sebuah proposisi baru yang tidak diketahui
sebelumnya. Proses ini disebut menalar.
Terdapat tiga jenis metode dalam menalar yaitu deduktif, induktif dan abduktif.
1. Deduktif
Penalaran deduktif adalah proses penalaran yang bertujuan untuk menarik kesimpulan
berupa prinsip atau sikap khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Dengan
Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban
kata lain deduksi merupakan suatu penalaran untuk menyimpulkan hal khusus dari
sejumlah proposisi umum.
Penalaran deduktif adalah kegiatan berpikir yang berbeda bahkan berlawanan dengan
penalaran induktif. Deduktif merupakan penalaran atau cara berpikir untuk
menyatakan pernyataan yang bersifat khusus dari pernyataan-pernyataan yang bersifat
umum. Dijelaskan bahwa untuk menarik kesimpulan secara dedukif diperlukan pola
pikir yang disebut syllogisme dan syllygisme ini tersusun dari dua buah pernyataan
(premise) dan sebuah kesimpulan (konklusi).
Perhatikan contoh berikut :
1) Semua manusia akan mati (Premise 1), Paidi adalah manusia (Premise 2), Jadi
Paidi akan mati(Konklusi)
2) Beras merupakan komoditi bagi orang Indonesia (umum), tetapi ada beberapa
wilayah yangpenduduknya mengkonsumsi sagu (khusus) seperti maluku dan papua
(khusus).
Macam – macam penalaran deduktif, antara lain :
a. Silogisme
Silogisme adalah proses membuat kesimpulan secara deduktif. Silogisme tersusun
dari dua proposisi (pernyataan) dan konklusi (kesimpulan). Silogisme dirangkai
dari tiga buah pendapat yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
a) Silogisme Negatif
Setiap kalimat yang didalamnya terdapat kata “bukan ataupun tidak” pada
premis biasanya disebut dengan Silogisme Negatif dan begitu juga simpulan.
Jadi, jika suatu premis pada silogisme bersifat negatif, maka kesimpulannya
pun bersifat negatif juga.
Misal :
Premis 1 : Penderita kurang darah tidak boleh makan buah melon
Premis 2 : Budi menderita penyakit kurang darah
Konklusi : Budi tidak boleh makan buah melon
b) Silogisme Error
Diperlukan kecermatan dalam menarik kesimpulan menggunakan penalaran
silogisme. Untuk merumuskan premis, diwajibkan mencermati setiap kalimat
yang akan dibuat agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Perhatikan contoh
silogisme error berikut :
Premis 1 : Yanto lulus ujian CPNS
Premis 2 : Yanto rajin menabung dan tidak sombong
Konklusi : Orang yang lulus ujian CPNS karena rajin menabung dan tidak
sombong ?
Konklusi di atas adalah salah karena tidak terdapat premis umum (PU)
b. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung atau tanpa silogisme premis atau
tidak diucapkankarena sudah diketahui.
Misal :
Premis 1 : Penderita kurang darah tidak boleh makan buah melon
Premis 2 : Budi menderita penyakit kurang darah
Konklusi : Budi tidak boleh makan buah melon
Entimen : Budi tidak boleh makan buah melon karena menderita penyakit
kurang darah

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


2. Induktif
Induktif atau Logika Induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus – kasus
nyata secara individual (khusus) menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Selain itu,
Benyamin Molen (2014:14) menyatakan bahwa induksi adalah suatu penalaran yang
berasal dari pernyataan – pernyataan yang bersifat khusus atau tunggal, kemudian
ditarik kesimpulan yang bersifat umum.
Selanjutnya surojiyo dkk (2008:60) menyatakan bahwa induksi adalah proses
peningkatan dari hal – hal yang bersifat individual kepada hal yang bersifat universal.
Berdasarkan ketiga definisi tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa induktif
adalah proses berfikir untuk menyimpulkan suatu kebenaran yang dilakukan
berdasarkan pada apa – apa yang bersifat khusus, kemudian ditarik suatu kesimpulan
kebenaran yang sifatnya umum/universal.
Adapun contoh bentuk penalaran induktif adalah elang punya mata, kucing punya
mata, kerbau punya mata, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap hewan punya
mata. Dibutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis dari
penalaran induktif yang diangkat.
3. Abduktif
Menurut Donny Gahral Adian & Herdito menyatakan bahwa Abduksi adalah metode
untuk memilih argumentasi terbaik dari sekian banyak argumentasi yang mungkin.
Oleh sebab itu abduksi sering disebutdengan argumentasi menuju penjelasan terbaik.
Ada empat cara mendapatkan argumentasi terbaik, yaitu :
a. Kesederhanaan
Jelaskan segala hal dengan bahasa yang ringan dan tidak ada bantahan dari pihak
lain.
b. Koherensi
Sebisa mungkin, pilih penjelasan yang sesuai dengan apa yang diyakini para ahli
tentang dunia.
c. Prediktabilitas
Sebisa mungkin, pilih penjelasan yang paling banyak menghasilkan prediksi
yang dapat disangkalatau diiyakan.
d. Komprehensi
Sebisa mungkin pilih penjelasan yang paling lengkap dan meninggalkan sedikit
sekali ketidakjelasan
Adapun contoh dari penalaran abduktif adalah andai kita mengetahui bahwa seseorang
yang bernamaBob selalu mengendarai mobilnya dengan sangat cepat jika sedang mabuk,
maka pada saat kita melihat Bob mengendarai mobilnya dengan sangat cepat, maka kita
berkesimpulan bahwa Bob sedang mabuk.

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


4.1 Pertemuan 4 – Materi : Bilangan biner dan heksadesimal, Problem solving

PERTEMUAN 4
Pendahuluan
a). Apersepsi :
1. Memberi Salam
2. Guru menyapa peserta didik dan meminta peserta didik memimpin
do’a dan muraja’ah
3. Guru mengecek kerapian berpakaian, kebersihan kelas/lab,
dilanjutkan memeriksa kehadiran peserta didik
4. Guru memberikan gambaran materi : Bilangan biner dan
heksadesimal, Problem solving
b). Motivasi : Pembelajaran
10 Menit
tatap muka
1. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
2. Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk mengetahui
kemampuan atau kompetensi awal yang sudah dimiliki peserta
didik
3. Peserta didik mendengarkan dengan seksama model
pembelajaran yang akan diterapkan
4. Peserta didik dan guru melakukan ice breaking agar semangat dalam
mengikuti proses belajar

Inti
A. FASE 1 (Eksplorasi)
1. Guru dan siswa login edmodo/Google Classroom untuk mengakses
materi pembelajaran online.
Pembelajaran
2. Guru menyajikan informasi materi : Bilangan biner dan 10 menit
online
heksadesimal, Problem solving
3. Peserta didik menanggapi penjelasan guru dengan mengakses fitur
replies pada Edmodo/Google Classroom.

4. Guru membimbing peserta didik mengemukakan pendapat tentang


materi : Bilangan biner dan heksadesimal, Problem solving. Pembelajaran
10 menit
5. Siswa mengemukakan pendapat tentang materi : Bilangan biner dan tatap muka
heksadesimal, Problem solving.

B. FASE 2 (Elaborasi)
1. Guru membagi kelompok untuk menjawab pertanyaan di kelas maya
yang sudah diberikan
2. Guru memastikan setiap anggota memahami tugas masing-masing Pembelajaran
15 menit
kelompok online
3. Peserta didik menggali informasi materi dan referensi secara online
4. Guru meminta setiap kelompok untuk saling bertanya jawab tentang
materi yang telah diberikan dan mendiskusikannya.

5. Guru mempersilahkan peserta didik yang akan mempresentasikan


Pembelajaran
hasil diskusinya 30 menit
tatap muka
6. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


PERTEMUAN 4

C. FASE 3 (Konfirmasi) 10 menit Pembelajaran


1. Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan terkait dengan diskusi tatap muka
dan presentasinya
2. Guru memberi kesempatan bertanya kepada peserta didik untuk
menanyakan hal-hal yang belum jelas atau belum diketahui
3. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang melakukan
presentasi dengan baik.
Penutup
1. Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran Pembelajaran
tatap muka dan
2. Guru menugaskan peserta didik untuk mengerjakan kuis/ulangan pada 5 menit
penugasan
aplikias Edmodo/Google Classroom.
online
3. Refleksi dan melanjutkan Aktivitas berikutnya.

4.2. Kata Kunci


Bilangan biner dan heksadesimal, Problem solving

4.3 Lembar Refleksi Peserta Didik

Aspek Refleksi Peserta didik


Perasaan dalam belajar Bagaimana mengungkapkan perasaan dalam pembelajaran hari ini ?
Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam kehidupan saya ?
Penguasaan materi Saya dapat memahami materi pelajaran dengan menyebutkan alasan dan
kendalanya :
a. Baik
b. Cukup
c. Kurang
Keaktifan - Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini ?
- Apakah saya memahami materi hari ini ?
Gotong Royong - Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman satu kelompok ?
- Apakah saya membantu dan ikut berperan dalam menyelesaikan
tugas kelompok ?

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


4.4. Lembar Aktivitas
DESKRIPSI AKTIVITAS
BERFIKIR KOMPUTASIONAL (BK)

Materi Ajar : “Bilangan biner dan heksadesimal, Problem solving”


Mata Pelajaran : Informatika
Jenjang/Kelas : SMK/X

A. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan strategi algoritmik standar untuk
menghasilkan beberapa solusi persoalan dengan data diskrit bervolume tidak kecil pada
kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam program komputer.
B. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu :
1. Menerapkan negasi, konjungsi, disjungsi,dan operator logika proposional pada bilangan
biner dan heksadesimal
2. Menerapkan brainstorming untuk menguraikan permasalahan
3. Mengevaluasi alternatif-alternatif pemecahan masalah
C. Alat dan Bahan
Laptop/HP, aplikasi presentasi, aplikasi presentasi, jaringan internet.
D. Materi
PENGERTIAN SiSTEM BILANGAN
Sistem bilangan merupakan suatu cara untuk menuliskan deret bilangan.
Adapun definisi lain yang menyebutkan bahwa sistem billangan adalah sebuah proses
sebagai wakil dari besaran berupa item fisik,sistem bilangan menggunakan suatu bilangan
dasar atau basis tertentu.
1. Biner
Istilah bilangan biner sering disebut juga dengan bit atau binari digit. Dalam
penggunaannya, biasanya bilangan biner digunakan pada bidang digital atau segala hal
yang membutuhkan peryataan “ya” dan “tidak”, “on” dan “off”, maupun ”buka” dan
“tutup”.
Nama lain dari biner adalah bilangan basis 2. Biner merupakan sistem bilangan yang
hanya memiliki 2 angka, yaitu angka 0 dan 1. Jika dalam desimal, angka disebut dengan
digit, maka dalam biner angka disebut dengan bit (binary digit). Contoh bilangan biner
adalah 1101111, 1111001, dan lain-lain. Konsep cara menentukan nilai biner sama
dengan desimal, hanya saja jika di desimal menggunakan perpangkatan angka 10, maka
di biner menggunakan perpangkatan angka 2.
a) Konversi dari Biner ke Desimal
Bilangan biner dapat dikonversi menjadi bilangan desimal dengan cara mengubah
setiap bit menjadibentuk desimal. Biner juga disebut sebagai bilangan basis 2.
Position Value dalam sistem bilangan biner merupakan perpangkatan dari nilai 2
(basis 2), sepertipada tabel berikut ini :
Tabel Position Value Biner

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


b) Konversi dari Desimal ke Biner
Misal:
Diketahui bilangan desimal 199, maka cara mengkonversi bilangan desimal
menjadi biner adalahdengan membagi bilangan desimal dengan basis 2 (dibagi
dengan angka 2).

Hasil pembagian diperoleh dengan membaca sisa pembagian dari bawah keatas,
sehingga diperoleh19910 = 110001112.
2. Heksadesimal
Heksadesimal adalah suatu sistem bilangan yang berbasis 16. Heksadesimal atau biasa
disebut heksa merupakan sebuah sistem bilangan yang menggunakan 16 simbol.
Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol yang digunakan dari sistem ini adalah
angka 0 sampai 9, diperbanyak oleh 6 simbol lainnya yang memanfaatkan huruf A
Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban
sampai F.

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


Sistem billangan tersebut berfungsi sebagai penampilan sebuah nilai alamat memori
dan pemograman komputer
a) Konversi dari Desimal menjadi
Heksadesimal Misal :
Diketahui bilangan desimal 199, maka cara mengkonversi bilangan desimal
menjadi bilanganheksadesimal (basis 16) adalah dengan membagi bilangan desimal
dengan 16 (basis 16)
199 dibagi 16 = 12 sisa 7
12 dibagi 16 = 0 sisa 12

Tabel Nilai Heksadesimal terhadap Desimal

Dari table diatas, dapat disimpulkan bahwa 19910 jika dikonversi menjadi
heksadesimal adalah C716
b) Konversi dari Heksadesimal menjadi
Desimal Misal :
Diketahui bilangan heksadesimal C7, maka cara mengkonversi bilangan
heksadesimal menjadi bilangan decimal adalah dengan menghitung hasil jumlah
perkalian dengan 16 (basis 16).

Sehingga angka heksadesimal C716 dalam perhitungan konversinya menjadi


C716 = (C x 161) + (7 x 160)
C716 = (12 x 16) + (7 x 1)
C716 = 192 + 7
C716 = 19910
c) Konversi dari Heksadesimal menjadi Biner
Untuk mengubah bilangan heksadesimal menjadi bilangan biner, maka yang harus
dilakukan adalahdengan mengubah bilangan heksa menjadi bilangan desimal
terlebih dahulu.
Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban
Misal :
Diketahui bilangan heksadesimal C7, maka cara mengkonversi bilangan
heksadesimal menjadibilangan biner adalah …
- Konversi bilangan heksadesimal menjadi bilangan desimal (poin ini sudah
diselesaikan padapembahasan poin b diatas)
- Hasil konversi bilangan heksadesimal menjadi desimal dikonversi lagi menjadi
biner

Hasil pembagian diperoleh dengan membaca sisa pembagian dari bawah keatas,
sehinggadiperoleh 19910 = 110001112.
3. Konsep Pemecahan Masalah
a. Pengertian Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Menurut Saad & Ghani, 2008: 120, pemecahan masalah adalah pemecahan masalah
tertentu melalui proses yang direncanakan yang mungkin tidak dapat dicapai dengan
segera. Menurut Polya, 1973: 3, pemecahan masalah adalah usaha mencari jalan
keluar dari suatu kesulitan. Bagi Goldstein dan Levin (Rosdiana & Misu, 2013: 2),
pemecahan masalah didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat tinggi yang
membutuhkan modulasi dan kontrol daripada rutinitas atau keterampilan dasar.
b. Tahapan Pemecahan Masalah
Tahapan Pemecahan Masalah Ada empat tahap pemecahan masalah yaitu; (1)
memahami masalah,
(2) merencanakan solusi, (3) melaksanakan rencana, (4) memeriksa kembali (Polya,
1973: 5).
Diagram pemecahan masalah Polya ditunjukkan pada gambar berikut :

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


4. Identifikasi Masalah
Masalah sering dikaitkan dengan nasib buruk atau malapetaka. Jika kita melihat lebih
dekat sifat masalah,masalah itu sendiri tidak hanya berdampak negatif, tetapi juga ada
berbagai macam cara untuk memperbaiki kelemahan yang ada pada diri sendiri.
Membicarakan masalah tidak terlepas dari memahami masalah itu sendiri. Meskipun
manusia selalu dihadapkan pada masalah, namun banyak orang yang tidak memahami
definisi dari masalah itu sendiri.
Pada umumnya masalah dibedakan menjadi 2, yaitu :
1) Masalah Sederhana
Masalah sederhana mempunyai skala yang kecil, tidak terpaut dengan masalah
lainnya, tidak mempunyai konsekuensi yang besar, pemecahannya tidak terlalu
rumit dan dapat dipecahkan oleh individu. Lingkup masalah sebatas pada seseorang
dan dapat diselesaikan oleh orang itu sendiri.
2) Masalah Kompleks
Masalah rumit maupun juga kompleks mempunyai cakupan skala yang lebih besar
dibanding masalah sederhana, dapat terkait dengan berbagai masalah yang lainnya,
mempunyai konsekuensi yang sangat besar, dan juga penyelesaiannya
membutuhkan kerja sama kelompok serta analisis yang sangat mendalam.
Jangkauan masalah ini juga akan berhubungan dengan banyak individu dan juga
hanya dapat diselesaikan oleh banyak individu pula.
Bagaimana cara menyelesaikan masalah ?
1) Menyadari Masalah
2) Memahami Masalah
3) Ketahui Penyebab Masalah
4) Sederhanakan Masalah
5) Fokus Pada Solusi
6) Kenali Penyelesaian Masalah
7) Temukan Strategi Penyelesaiannya
8) Evaluasi Implementasi Pemecahannya
9) Jangan Mengeluh Berlebihan
10) Segera Ambil Tindakan
11) Atur Emosi
12) Berpikir Logis
13) Bersikap Proporsional

III. LAMPIRAN

A. ASESMEN/PENILAIAN
a. Teknik dan bentuk penilaian
No Aspek Teknik Penilaian Bentuk Penilaian
1 Sikap Observasi Lembar Pengamatan
2 Pengetahuan Penugasan Penugasan
3 Keterampilan Praktik Lembar penilaian kerja/praktik

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


b. Kriteria penilaian/Assesmen
1) Penilaian sikap
Profil Pelajar
Kegiatan Praktik Inti
Pancasila
Mengemukakan ide pada saat diskusi dan
Diskusi, praktik Mandiri
praktikum
Diskusi, praktik Kreatif Membuat presentasi hasil diskusi
a) Mencari Informasi yang dapat
diperoleh dari internet
Diskusi, praktik Berfikir Kritis
b) Membedakan kalimat yang bernilai
benar dan salah

2) Indikator Penilaian Sikap


No Aspek Skor Keterangan
1 Berpikir Kritis Peserta didik tidak dapat bernalar kritis dalam
1
mengemukakan pendapat/gagasan
Peserta didik dapat sedikit bernalar kritis dalam
2
mengemukakan pendapat/gagasan (50% tepat)
Peserta didik dapat bernalar kritis dalam
3
mengemukakan pendapat/gagasan (75% tepat)
Peserta didik dapat bernalar kritis dalam
4
mengemukakan pendapat/gagasan dengan tepat
2 Kreatif Peserta didik tidak ada kreatifitas dalam
1
pembuatan infografis
Peserta didik sedikit memiliki kreatifitas dalam
2
pembuatan infografis
Peserta didik cukup memiliki kreatifitas dalam
3
pembuatan infografis dengan kurang kreatif
Peserta didik sangat kreatif dalam pembuatan
4
infografis dengan kreatif
3 Mandiri Peserta didik tidak terlibat aktif dalam pembuatan
1
infografis
Peserta didik ikut berperan aktif dalam pembuatan
2 infografis (aktif dalam 50% kegiatan)
Peserta didik berperan aktif dalam pembuatan
3 infografis (aktif dalam 75% kegiatan)
Peserta didik berperan aktif dalam pembuatan
4 infografis

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


Petunjuk Penskoran :
1. Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
2. Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : Nilai = x4
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
3. Peserta didik memperoleh nilai :
Nilai Skor
Sangat baik 3.20 – 4,00 (80 – 100)
Baik 2.8 – 3.19 (70 – 79)
Cukup 2.4 – 2.79 (60 – 69)
Kurang Kurang dari 2.4 (60)

3) Penilaian pengetahuan
a) Penugasan Kelompok
(1) Kisi-Kisi
Indikator Ketercapaian Bentuk No
No Tujuan Pembelajaran
Soal soal soal
1 1. Peserta didik memahami 1.Menjelaskan pengertian Uraian 1
pengertian proposisi, proposisi, negasi, Uraian 2
negasi/ingkaran, konjungsi, disjungsi, Uraian 3
konjungsi, disjungsi, implikasi, inferensi,
Uraian 4
implikasi, dan inferensi, deduktif, induktif,
abduktif. Uraian 5
konsep penalaran deduktif,
induktif, dan abduktif 2.Menjelaskan konsep Uraian 6
2. Peserta didik menerapkan bilangan biner dan Uraian 7
negasi, konjungsi, heksadesimal Uraian 8
disjungsi,dan operator 3.Menjelaskan konsep
Uraian 9
logika proposional pada pemecahan masalah
(problem solving) Uraian 10
bilangan biner dan
heksadesimal 4.Menentukan alternatif
3. Peserta didik menerapkan pemecahan masalah
brainstorming untuk
menguraikan permasalahan
4. Peserta didik mengevaluasi
alternatif-alternatif
menyelesaikan masalah
5. Peserta didik menganalisis
kasus sederhana atau alur
proses

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


(2) Soal Penugasan Diskusi (tulis/essay)
Langkah Kerja tugas diskusi :
1. Negasi dari “Semua siswa menganggap matematika sulit” adalah …
Jawab :
Negasi adalah ingkaran atau kebalikan dari suatu pernyataan. Sehingga, negasi
pertanyaan di atas adalah :
- Tidak semua siswa menganggap matematika sulit
- Beberapa siswa menganggap matematika tidak sulit.
2. Negasi dari pernyataan “Gaji pegawai negeri naik dan semua harga barang
naik” adalah …
Jawab :
Dilansir dari Mathematics LibreTexts, negasi mengubah nilai kebenaran suatu
proposisi atau pernyataan. Jika suatu pernyataan bernilai benar, maka negasinya
akan bernilai salah.
Pernyataan di atas adalah proposisi majemuk dalam bentuk konjungsi (𝖠) karena
menggunakan kata “dan”. Kalimat tersebut memiliki bentuk :
p : p𝖠q
~p : ~p𝖠~q
Sehingga, negasi pernyataan tersebut adalah “Gaji pegawai negeri tidak
naik dan ada harga barang yang tidak naik”.
3. Berikan penjelasan/uraian tentang apa makna penalaran berdasarkan
pemahaman Anda?
Jawab :
Penalaran adalah proses mempertimbangkan tentang baik dan buruknya dari
suatu keadaan atau pengambilan keputusan. Umumnya sering dikaitkan dengan
berpikiran logis / realis dimana banyak terdapat situasi yang mengharuskan
penalaran dilakukan terlebih dahulu. Penalaran yang dimaksud adalah
menggabungkan dan menghubungkan fakta-fakta yang terkumpul dari suatu
kegiatan pengamatan sampai tercapai suatu kesimpulan, sebagai bahan untuk
referensi pengambilan keputusan
4. Apa yang dimaksud dengan Biimplikasi
Jawab :
Bernilai benar bila pernyataan “jika ” dan “maka” bernilai sama-sama benar
atau bernilai sama-sama salah
5. Apa itu Disjungsi dalam Logika Matematika
Jawab :
Disjungsi bernilai salah apabila kedua premis pembentukanya bernilai salah
6. Ada dua bentuk penalaran umum yang dikenal sebagai penalaran Deduktif
dan Induktif. Berikan penjelasan penjekasan yang Anda pahami tentang
penalaran Deduktif dan Induktif.
Jawab :
Penalaran induktif adalah penalaran yang awalnya adalah fakta-fakta umum,
lalu diakhiri dengan kalimat simpulan.
penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu
peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir
pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


7. Dikettahui bilang biner yaitu 101111. Hasil konversi bilangan biner tersebut
ke bilangan desimal adalah .....
Jawab : 47
8. Diketahui bilangan heksadesimal yaitu 5DC. Hasil konversi bilangan
heksadesimal tersebut ke bilangan biner adalah
Jawab : 10111011100
9. Diketahui sebuah bilangan heksadesimal yaitu A1. Apa hasil konversi
bilangan heksadesimal tersebut ke bilangan desmimal ?
Jawab :
A1 = (10x161) + (1x160)
= (10x16)+1(1x1)
= 160 + 1
= 161
10. Pemikiran Komputasi atau Computational Thinking (CT) sebagai salah satu
teknik penyelesaian masalah menjadi sangat penting di masa sekarang untuk
menyiapkan generasi penerus yang berdaya saing di era ekonomi digital ini.
Awalnya istilah Computational Thinking atau Berpikir/Pemikiran
Komputasi digaungkan oleh ...
Jawab : Seymour Papert

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama Kelompok :
Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.

Petunjuk Belajar :
a) Simak secara cermat bahan ajar sebelum mengerjakan tugas
b) Cari literatur lain untuk memperkuat pemahaman materi tugas
c) Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
d) Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara guru dan peserta
didik
e) Diskusikan dalam kelompok dan konsultasikan dengan guru dalam mengerjakan tugas

Rangkuman Hasil Diskusi :

No Pertanyaan Jawaban Hasil Diskusi


1 2 3

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK (LOPD)

Hari/Tanggal : ,
Obyek observasi :

Dalam pengamatan (observasi) yang dilakukan adalah mengamati partisipasi peserta didik dalam
kegiatan belajar mengajar di SMKN Tambakboyo.
Aspek yang diamati/dinilai :
- Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia
- Berkebhinekaan global
- Gotong-royong
- Mandiri
- Bernalar kritis
- Kreatif

Lembar Pengamatan Observasi Diskusi Kelompok


Profil Pelajar Pancasila (P3)
Nama Beriman, Rata-rata
No Berke- Skor
Kelompok bertaqwa kepada
bhinekaan
Gotong
Mandiri
Bernalar
Kreatif Nilai
Tuhan YME & -royong kritis
global
berakhlak mulia
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK PESERTA DIDIK (LP3D)

Mata Pelajaran : Informatika


Kelas :
Semester :

Petunjuk Belajar :
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai pengamatan anda dengan memperhatikan keterangan aspek
penilaian.

Aspek Penilaian
No Nama Peserta Didik Individu Kelompok Nilai Akhir
Nilai LK
A B C D A B C Diskusi
Kelompok 1
1
2
3
4
Kelompok 2
1
2
3
4
Kelompok 3
1
2
3
4
Kelompok 4
1
2
3
4
Kelompok 5
1
2
3
4
Dst.

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


Keterangan :
1) Indikator Penilaian :
Individu : Kelompok :
4 : Sering 4 : Memuaskan
3 : Kadang-kadang 3 : Baik
2 : Jarang 2 : Cukup
1 : Tidak pernah 1 : Kurang

Keterangan Aspek Penilaian :


A : Mengemukakan ide/gagasan a : Penyelesaian tugas kelompok
B : Menjawab pertanyaan b : Ketepatan hasil diskusi
C : Ketelitian c : Kerjasama kelompok
D : Keterlibatan dalam diskusi

Nilai Individu = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟


𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
x 100

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai Kelompok =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑢 + 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 + 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐿𝐾


Nilai Akhir Diskusi = 3

B. PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Remedial bagi peserta didik yang belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) setelah
melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran, maka akan diberikan pembelajaran tambahan
(Remidial Teaching) terhadap nilai yang belum tuntas, kemudian diberikan tes tertulis pada akhir
pembelajaran lagi dengan ketentuan :
1). Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
2). Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir. Peserta didik yang sudah tuntas (≥
KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang berminat untuk memberikan keadilan.
3). Pengayaan Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KBM
(Ketuntasan Belajar Minimal). Guru memberikan materi pengayaan berupa penajaman
pemahaman dan keterampilan memecahkan persoalan yang lebih komplek

C. REFERENSI
1. Andi Novianto, 2022 Informatika, Penerbit Erlangga. Jakarta.
2. Kusmadi, dkk 2021. Buku Siswa Informatika SMK Kelas X. Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi,
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta.

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban


D. GLOSARIUM
1. Kopula :
Kata kerja penghubung antara subjek dengan komplemen dalam sebuah frasa atau kalimat .
2. Kuantifier :
Kalimat yang menyatakan jumlah ataupun angka

E. PESAN PEDAGOGI PERANCANG MODUL UNTUK GURU


Pada akhir proses pembelajaran, pembagian tugas untuk mengelompokan peserta didik sesuai
dengan potensi dan keberagaman kemampuan peserta didik.

F. LEMBAR REFLEKSI GURU

Aspek Refleksi Guru


Penguasaan Materi Apakah saya sudah menguasai berbagai materi pembelajaran
hari ini ?
Penyampaian Materi Apakah materi hari ini sudah dipahami secara optimal oleh peserta
didik ?
Penguasaan kelas a. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap pengelolaan
kelas selama pembelajaran ?
b. Apakah proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan ?
Umpan balik Secara keseluruhan apakah peserta didik sudah mencapai
penguasaan tujuan pembelajaran ?

Mengesahkan, Kutoarjo, Juli 2022


Kepala SMK Pancasila 1 Guru Pengajar
Kutoarjo

SUTARNA, S.Pd.
Septi Endah PArwati, M.Pd. NIP. 19860205 202221 1 011
NIP. 19640621 198903 2 010

Modul Ajar Informatika – Berfikir Komputasional (BK) SMKN Tambakboyo - Tuban

Anda mungkin juga menyukai