Anda di halaman 1dari 15

FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENGANTAR MANAJEMEN

Disusun oleh: kelompok 6


[kelas 22.1 C]
 Ahmad Faizal (2209308110064)
 Marzah (2209308110063)
 Gebriel Nataniel Lambey
(2209308110062)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Dosen Pengampuh : Dr. Hasnidar, SE.,MM

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAKASSAR MAJU


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Fungsi
Perencanaan dan Pengambilan Keputusan”. Dalam menyelesaikan makalah ini
kami telah berusaha untuk mencapai hasil yang maksimum, tetapi dengan
keterbatasan wawasan pengetahuan, pengalaman, kemampuan dan waktu yang kami
miliki, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.

Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada
Dosen Pembimbing Mata Kuliah “Pengantar Manajemen” Dr. Hasnidar, SE.,MM dan
teman-teman yang bekerjasama untuk menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari
bahwa dalam penyusanan makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan sempurnanya makalah ini senigga
dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Makassar, 9 November 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 3

A. KONSEP DASAR PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN................. 3


B. MELAKUKAN PERENUNGAN (PLANNING PROCESS)....................... 7
C. PENYELESAIAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN..... 8

BAB III PENUTUP..................................................................................................... 11

A. KESIMPULAN................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 12
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab
perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu
keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu
kegiatan oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada
dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat
melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam
perencanaan.Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi
manajemen, terutma dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis.
Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang
rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).

Kehidupan sehari-hari kita sebenarnya adalah kehidupan yang selalu


bergumul dengan keputusan. Keputusan merupakan kesimpulan terbaik yang
diperoleh setelah mengevaluasi berbagai alternatif. Di dalam arti tersebut,
terkandung unsur situasi dasar, peluang munculnya situasi dasar, dan aktifitas
pencapaian keputusan. Lantas pertanyaannya, apakah setelah evaluasi alternatif
serta merta begitu saja hadir keputusan? Iya, secara rasional kesimpulan tersirat
dalam premis-premis sehingga hanya kepentingan perumusan saja. Walaupun
berbagai literatur yang memandang keputusan sebagai proses menampilkan
tersurat kata keputusan di dalam modelnya.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian perencanaan (Planning)?
2. Fungsi dari perencanaan?
3. Persyaratan perencanaan (Planing Requirements)?
4. Peran tujuan (Goals) dan rencana (Plan) dalam proses perencanaan?
5. Beberapa alat bantu bagi perencanaan?
6. Pengertian masalah dan pengambilan keputusan?
7. Pengambilan keputusan?
8. Keterbatasan dalam pengambilan keputusan?
9. Memperbaiki keputusan?
BAB II

PEMBAHASAAN

A. Konsep Dasar Perencanaan dalam Manajemen


1. Pengertian Perencanaan (Planning)

Perencanaan atau Planning adalah sebuah proses yang dimulai dari penetapan
tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut
secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk
mengintegrasikan dan mengkordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga
tercapainya tujuan organisasi (Robbins dan Coulter ,2002). Perencanaan dapat dilihat
dari 3 hal, yaitu proses, fungsi manajemen, dan pengambilan keputusan (Ernie &
Kurniawan, 2005).

Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk
memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai. Dari sisi
fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan
pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau merubah tujuan dan kegiatan
organisasi. Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan
keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai apa
yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana dan siapa yang akan
melakukannya, dimana keputusan yang diambil belum tentu sesuai hingga
implementasi perencaan tersebut dibuktikan di kemudian hari.

2. Fungsi dari Perencanaan


1. Perencanaan sebagai Pengarah
Perencanaan akan menghasilkan upaya untuk meraih sesuatu dengan cara
yang ter koordinasi. Perusahaan yang tidak menjalankan perencanaan
sangat mungkin untuk mengalami konflik kepentingan, pemborosan
sumber daya dan ketidakberhasilan dalam pencapaian tujuan karena bagian-
bagian dari organisasi bekerja secara sendiri sendiri tanpa ada koordinasi yang
jelas dan terarah. Perncanaan dalam hal ini meme gang fungsi pengarahan dari
apa yang harus dicapai oleh organisasi.
2. Perencanaan sebagai Minimalisasi Ketidakpastian
Pada dasarnya segala sesuatu di dunia ini akan mengalami perubahan. Tidak
ada yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan seringkali
sesuai dengan apa yang kita perkirakan, akan tetapi tidak jarang pula
malah di luar perkiraan kita sehingga menimbulkan ketidakpastian bagi
perusahaan. Ketidakpastian inilah yang coba diminimalkan melalui
kegiatan perencanaan. Dengan adanya perencanaan, di harapkan
ketidakpastian yang mungkin akan terjad di masa yang akan datang dapat di
antisipasi jauh-jauh hari.
3. Perencanaan sebagai Minimalisasi Pemborosan
Sumber Daya Perencanaan juga berfungsi sebagai minimalisasi
pemborosan sumber daya organisasi yang digunakan. Jika perencanaan
dilakukan dengan baik, maka jumlah sumber daya yang diperlukan,
dengan cara bagaimana penggunaannya, dan untuk penggunaan apa saja
dengan lebih baik dipersiapkan sebelum kegiatan dijalankan. Dengan
demikian, pemborosan yang terkait dengan penggunaan sumber daya
yang dimiliki perusahaan akan bisa diminimalkan sehingga tingkat
efisiensi dari perusahaan menjadi meningkat.
4. Perencanaan sebagai Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas
Perencanaan berfungsi sebagai penetapan standar kualitas yang harus dicapai
oleh perusahaan dan diawasi pelaksanaannya dalam fungsi pengawasan
manajemen. Dalam perencanaan, perusahaan menentukan tujuan dan
rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Persyaratan perencanaan (Planing Requirements)

Syarat perencanaan Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui beberapa


persyaratan, diantaranya adalah (Jaleluddin Daud, 2004):

Syarat 1: Menyadari kesempatan

Meskipun datangnya lebih dahulu daripada apa yang biasanya dianggap sebagai
perencanaan yang sebenarnya, kesadaran akan suatu kesempatan adalah titik awal
yang sebenarnya untuk perencanaan.Hal ini meliputi suatu pendangan
pendahuluan kepada kemungkinan adanya kesempatan- kesempatan di hari depan
dan kemampuan untuk melihatnya dengan jelas dan lengkap, suatu pengetahuan
tentang di mana kita berdiri pada sudut kelemahan dan kekuatan kita, dan
suatu penglihatan apa yang menurut harapan kita akan kita dapatkan. Menetapkan
tujuan-tujuan yang realistis tergantung dari kesadaran itu. Perencanaan memerlukan
diagnosa yang ralistis terhadap situasi kesempatan itu.

Syarat 2: Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan

Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau


kebutuhan organisasi atau kegiatan suatu pembangunan ( proyek) .Tanpa rumusan
tujuan yang jelas, tim organisasi akan menggunakan sumberdaya -sumberdaya secara
tidak efektif.

Syarat 3: Menentukan Dasar Fikiran (premis)


Suatu langkah legis kedua dalam perencanaan adalah menetapkan, mendapat
persetujuan untuk memanfaatkan, dan menyebarkan dasar pikiran perencanaan kritis.
Hal ini adalah data ramalan dari sifat sesungguhnya, kebijaksanaan pokok yang bisa
diaplikasikan, dan rencana-rencana kelompok/tim yang ada. Dengan demikian, dasar
pikiran adalah asumsi-asumsi perencanaan, dengan kata lain lingkungan yang
diharapkan dari rencana-rencana yang sedang dilaksanakan. Langkah penentuan dasar
pikiran membawa kepada salah satu prinsip utama dalam perencanaan, yaitu
semakin banyak individu yang diserahi perencanaan itu mengerti dan menyetujui
untuk memanfaatkan premis-premis mengenai perencanaan yang konsekwen , dan
semakin terkoordinir perencanaan itu.

Syarat 4: Menetukan Arah-arah Tindakan Alternatif

Langkah ketiga dalam perencanaan ialah mencari dan memeriksa arah-arah


alternatif dalam tindakan, khususnya yang tidak nampak dengan segera. Jarang ada
rencana yang tidak ada alternatifnya yang masuk akal, dan sering sekali suatu
alternatif yang tidak jelas, terbukti adalah yang paling baik.

Syarat 5 : Mengevaluasi Arah-arah Tindakan Alternatif

Setelah menemukan arah-arah tindakan alternatif dan memeriksa titik- titik kuat
dan lemahnya, langkah keempat adalah mengevaluasi arah tindakan itu dengan
menimbang berbagai faktornya dari sudut premis- premis serta tujuan. Satu arah
tindakan mungkin kelihatan paling menguntungkan tetapi memerlukan biaya
yang besar dan keuntungan yang lambani arah lain mungkin kurang
menguntungkan tetapi mengandung resiko yang kurang besar arah tindakan lain lagi
mungkin lebih sesuai dengan tujuan-tujuan jangka panjang dari suatu kegiatan
proyek.

Syarat 6 : Memilih suatu Arah Tindakan Alternatif


Langkah perencanaan yang kelima adalah memilih arah tindakan, yakni merupakan
titik di mana suatu rencana diterima, titik sesungguhnya mengenai pengambilan
keputusan. Kadang-kadang suatu analisa dan evaluasi arah-arah tindakan
alternatif akan memperlihatkan bahwa dua atau lebih dari arah-arah tindakan itu
dianjurkan, lalu pimpinan manajer bisa mengambil keputusan untuk mengikuti
beberapa arah tindakan dan bukannya hanya satu arah tindakan saja.

Syarat 7 : Merumuskan Rencana-rencana Turunan

Pada titik di mana suatu keputusan di ambil, perencanaannya jarang lengkap,dan


langkah keenam diusulkan. Biasanya selalu diperlukan rencana-rencana yang
diturunkan untuk mendukung rencana pokok.

Syarat 8: Mengurutkan Rencana-rencana

Berdasarkan Anggaran Setelah keputusan-keputusan di ambil dan rencana-rencana


telah ditentukan, langkah terakhir untuk memberikan arti kepada rencana-
rencana itu, sebagaimana telah digambarkan dalam pembicaraan di atas
mengenai jenis-jenis rencana ialah memberi nomor kepada rencana- rencana itu
dengan merubah rencana-rencana itu menjadi anggaran. Bila dilakukan dengan
baik, anggaran menjadi sarana untuk mengumpulkan berbagai rencana dan
starndar yang penting terhadap mana proses perencanaan dapat di ukur.

B. Melakukan Perencanaan (Planning Process)


1. Peran tujuan (Goals) dan rencana (Plan) dalam proses perencanaan

 Tujuan (Goals) pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat diraih
atau dicapai oleh individu, kelompok atau seluruh organisasi. 

 Rencana (Plan) adalah segala bentuk konsep dan dokumentasi yang


menggambarkan bagaimana tujuan akan dicapai dan bagaimana sumber daya
perusahaan akan dialokasikan, penjadualan dari proses pencapaian tujuan,
hingga segala hal yang terkait dengan pencapaian tujuan.
2. Beberapa alat bantu bagi perencanaan
 Beberapa Jenis Tujuan (Types of Goals)
Dari segi keluasan dan waktu pencapaian, tujuan juga dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu tujuan strategis (strategis goals), tujuan taktis (tactical
goals), dan tujuan operasional (operational goals). a. Tujuan strategis adalah
tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu yang relatif
lama, biasanya antara 3 hingga 5 tahun, atau juga lebih. Sebagai contoh
tujuan strategis adalah "untuk menjadi market leader dalam bisnis makanan
siap saji". Pencapaian tujuan ini jelas tidak dapat dicapai dalam hitungan hari,
akan tetapi memerlukan waktu yang cukup lama. b. Tujuan taktis adalah
tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu yang
menengah, relatif lebih singkat dari tujuan strategis. Biasanya pencapaian
tujuan ini antara 1 hingga 3 tahun. c. Tujuan operasional adalah tujuan yang
ingin dicapai dalam satu periode kegiatan perusahaan biasanya antara 6 bulan
hingga 1 tahun. Kadangkala juga dapat hingga mencapai 2 tahun. Tujuan
operasional ini, dalam evaluasinya terkait dengan masa pelaporan keuangan
perusahaan yang biasanya juga antara 6 bulan hingga 1 tahun. Tujuan
operasional akan mendukung tercapainya tujuan taktis, dan tujuan taktis akan
mendukung tercapainya tujuan strategis.
 Beberapa Jenis Rencana (Types of Plans)
Dari segi keluasan dan waktu, rencana dapat dibedakan menjadi rencana
strategis atau rencana jangka panjang (strategic plans or long-term
plans), rencana taktis atau jangka menengah (tactical plans or mid-term
plans) dan rencana operasional atau jangka pendek (operational plans or
short-term plans). Rencana strategis atau jangka panjang adalah rencana
yang akan dijalankan oleh seluruh komponen dalam organisasi atau
perusahaan, dan dibuat dalam rangka pencapaian tujuan organisasi secara
keseluruhan (strategic goals or organizational objectives). Bagaimana agar
perusahaan bisa menjadi market leader dalam makanan siap saji disusun
dalam rencana strategis ini. Adapun rencana taktis atau jangka
menengah adalah rencana yang dijalankan untuk mencapai tujuan jangka
menengah dan sebagai dorongan tercapainya tujuan jangka panjang.
Bagaimana peningkatan pangsa pasar sebesar 30 persen dirumuskan
dalam perencanaan taktis atau jangka menengah ini.
C. Penyelesaian Masalah dan Pengambilan Keputusan
1. Pengertian masalah dan pengambilan keputusan

Masalah adalah apa saja yang menjadi penyebab dari suatu keputusan. sehingga
perbedaan antara masalah dan bukan masalah (misalnya isu) menjadi jelas. Pada
proses diagnosa penyebab masalah, pengambilan keputusan menentukan secara
pasti apa yang menjadi sebab dan apa yang menjadi akibat. Misalnya, rendahnya
produktivitas pekerja bisa jadi disebabkan oleh masalah komunikasi atau rendahnya
kemampuan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Sehingga sebagai solusi
nantinya, bisa jadi rekreasi antara pimpinan dan bawahan merupakan salah satu
langkah solusi yang dapat ditawarkan. Proses terakhir dari tahapan investigasi
siatuasi adalah identifikasi tujuan dari keputusan yang akan diambil

2. Pengambilan keputusan

Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan atau


kondisi yang ada, seperti kondisi pasti, kondisi berisiko, kondisi tidak pasti, dan
kondisi kontlik. Pada tahap ini, pengambilan keputusan melakukan evaluasi dan
penilaian terhadap berbagai alternatif yang muncul untuk kemudian diambil satu
atau lebih alternatif yang dianggap terbaik. Untuk dapat menentukan alternatif solusi
yang terbaik, maka pendekatan bagan alur (flow chart) dapat dipergunakan
untuk mendapatkan alternatif alternatif yang memungkinkan.

3. Keterbatasan dalam pengambilan keputusan


1. Keterbatasan sumber daya
2. Kelebihan informasi
3. Keterbatasan ingatan
4. Masalah keahlian

4. Memperbaiki keputusan

 Penggunaan aturan terhadap alternatif keputusan: kriteria prioritas, kriteria


minimum

 Pengujian terhadap berbagai alternatif keputusan

 Pengambilan keputusan secara berkelompok: teknik curah ide, teknik


kelompok nominal, teknik delphi,dll
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perencanaan atau Planning adalah sebuah proses yang dimulai dari penetapan
tujuan organisasi. Perencanaan dapat dilihat dari 3 hal, yaitu proses, fungsi
manajemen, dan pengambilan keputusan. Suatu perencanaan juga terdapat berbagai
hambatan dalam penetapan tujuan. Hambatan tersebut antara lain tujuan yang
tidak tepat, sistem penghargaan yang tidak tepat, penolakan terhadap perubahan
dan keterbatasan.

Terdapat beberapa teori pengambilan keputusan yang dianggap paling


sering dibicarakan dalam pelbagai kepustakaan kebijakan negara diantaranya ;
Teori Rasional Komprehensif, Teori Inkremental, Teori Pengamatan Terpadu (Mixed
Scanning Theory). Menurut konsepsi Anderson, nilai-nilai yang kemungkinan
menjadi pedoman perilaku para pembuat keputusan itu dapat dikelompokkan
menjadi 4 (empat) kategori
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-sumatera-utara/
jurnal-dock/makalah-p-manajemen-kelompok-6/30315743

Anda mungkin juga menyukai