Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rencana Strategis (Renstra) PPDS Patologi Klinik Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas merupakan landasan awal berpijak dalam setiap langkah
program, kegiatan dan pengembangan. RENSTRA memberikan gambaran yang
utuh tentang visi,misi,arah kebijakan dan pengembangan yang dilakukan oleh
Prodi dalam jangka waktu yang ditentukan, yang dilakukan atas analisis situasi
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta peluang dan ancaman yang datang
dari luar. RENSTRA memuat panduan umum atau garis-garis besar program-
program yang merupakan suatu kesatuan dengan visi-misi yang telah ditetapkan.
RENSTRA bukanlah hanya sebuah dokumen tertulis dan tersimpan rapi,
namun merupakan panduan standar dalam tata kelola dalam tata pamong-
administratif dan akademis, sehingga dapat menghasilkan tujuan pendidikan
kedokteran yang diharapkan, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang
(UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS),
Peraturan Presiden (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan
Nasional dan Undang-Undang (UU) Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen. Secara spesifik , tata kelola yang baik dalam administratif dan akademis
akan menghasilkan lulusan yang kompeten serta diterima secara etika dan
kultural, yang merupakan perwujudan dari Standar Pendidikan Dokter Indonesia
(SPDI) tahun 2006 dan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) tahun 2006
oleh KKI (Konsil Kedokteran Indonesia).
Selain dari itu, keberadaan RENSTRA merupakan hal yang sangat vital untuk
menunjukkan bahwa pengelolaan Prodi dilakukan secara “terukur dan terarah”
yang sangat penting untuk akreditasi institusi dan prodi, sebagaimana yang
diatur dalam Permendiknas No 28 tahun 2005 tentang BAN-PT (Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) dan pelaksanaan akreditasi di perguruan
tinggi.
RENSTRA dituangkan dan disusun secara periodik sekali dalam lima tahun.
Khusus untuk RENSTRA periode 2020-2024 disusun untuk 6 tahun agar renstra
periode berikutnya sejalan dengan renstra universitas. Dokumen RENSTRA ini
merupakan periode 2020-2024 dengan efektif pelaksanaan sejak Januari 2019.
1
1.2 Landasan Penyusunan
Penyusunan RENSTRA dan RENOP harus mengacu dan berpedoman kepada
beberapa peraturan atau mempertimbangkan beberapa dokumen terkait :
1. Undang-Undang Dasar (UUD) tahun 1945
2. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (SISDIKNAS)
3. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
4. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran
5. Undnag-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
6. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2012 tentang Rencana Kerja
Pemerintah tahun 2013
7. Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah tahun 2014
8. Peraturan Presiden Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan
Nasional
9. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
10. Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) tahun 2006 ( dan perubahan
tahun 2012) oleh KKI(Konsil Kedokteran Indonesia)
11. Standar Pendidikan Dokter Indonesia (SPDI) tahun 2006 (dan perubahan
tahun 2012) oleh KKI
12. Rancangan Permendikbud tentang Strata Universitas Andalas
13. Rancangan Undang-Undang (RUU) Pendidikan Kedokteran

1.3 Tujuan dan Ruang Lingkup


Penyusunan RENSTRA bertujuan untuk:
1. Sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Program Studi
2. Sebagai pedoman penyusunan rencana kinerja
3. Sebagai pedoman pelaksanaan tugas, pelaporan dan pengendalian
4. Sebagai pedoman dalam melakukan monitoring dan evaluasi
5. Sebagai pedoman dalam penyusunan laporan akuntabilitas kinerja

2
Dokumen RENSTRA ini dibagi menjadi beberapa bagian (BAB) yang mencakup
Pendahuluan, yang berisi latar belakang, landasan penyusunan, tujuan dan
ruang lingkup.
1. Modal dasar pengembangan Program Studi Patologi Klinik yang terdiri
dari modal Sumber Daya Manusia (SDM) dan fasilitas fisik (sarana dan
prasarana)
2. Perumusan visi,misi,tujuan dan tata nilai merupakan formulasi visi dan
misi Program Studi Patologi Klinik yang dituangkan berdasarkan modal
dasar yang dimiliki, serta tujuan kongkrit yang hendak dicapai dan tata
nilai dalam proses pencapaian tersebut.
3. Analisis situasi dan eksplorasi kondisi terkini
4. Analisis Faktor-Faktor Strategis
5. Analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Treats) /
kekuatan. Kelemahan, peluang dan ancaman berdasarkan analisis situasi
dan faktor-faktor strategis.
6. Program-Program Strategik yang disusun berdasarkan visi-misi dan
visibilitinya berdasarkan analisis SWOT ; lengkap dengan tujuan dan
sasarannya.
7. Program dan kegiatan yang merupakan bentuk kongkrit dari program
strategik, disertai dengan sasarang yang diharapkan indikator pencapaian
atau keberhasilan

3
BAB II
MODAL DASAR PENGEMBANGAN

2.1 Sumber Daya Manusia


Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) Program Studi Spesialis I Patologi
Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand) mengacu kepada
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan Peraturan Rektor Universitas
Andalas. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, telah diatur mengenai:
 Kualifikasi, kompetensi, sertifikasi, dan jabatan akademik
 Hak dan kewajiban dosen
 Wajib kerja dan ikatan dinas
 Pengangkatan, penempatan, pemindahan, dan pemberhentian dosen
(Didukung oleh Peraturan Pemerintah (PP) No. 32 tahun 1979 tentang
Pemberhentian Dosen dan PP No. 19 tahun 2013 tentang Perubahan
Keempat atas PP No. 32 tahun 1979 tentang Pemberhentian Dosen)
 Pembinaan dan pengembangan dosen
 Penghargaan dosen
 Perlindungan dosen
 Cuti dosen
 Sanksi Dosen
(Didukung oleh PP No. 53 tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin PNS RI)

Dosen Patologi Klinik FK Unand terdiri dari dosen tetap (dosen PNS
Kemenristekdikti dan Kemenkes) dan dosen tidak tetap. Berdasarkan Permenkes RI
No. 20 tahun 2014 telah diatur tentang Pengelolaan Pegawai Non PNS pada Satuan
Kerja Kementerian Kesehatan yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan
Layanan Umum (BLU).

4
Tabel 2.1 Jumlah Dosen Tetap Tahun 2016-2018

2016 2017 2018


Dosen Tetap 13 13 13

Tabel 2.2 Distribusi Dosen Tetap Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2018

Rentang Umur Jumlah Persentase


31-40 1 7,6 %
41-50 5 38,4 %
˃50 7 53,8%

1. Perekrutan Staf Dosen dan Tenaga Kependidikan


Dalam penyusunan formasi yang tepat, Program Studi Spesialis I Patologi Klinik
FK Unand menetapkan analisis kebutuhan pegawai dari setiap program studi
fakultas ditambah dengan pegawai yang dibutuhkan oleh pihak Rektorat dan
Dekanat Universitas Andalas serta RSUP Dr. M. Djamil Padang. Berdasarkan
analisis kebutuhan pegawai secara logis dan teratur, maka dapat diketahui jumlah
dan kualitas pegawai yang diperlukan. Analisis kebutuhan pegawai ini diharapkan
dapat menentukan beban pekerjaan tertentu bagi pegawai, sehingga beban kerja
terbagi rata pada setiap pegawai.
Seleksi rekrutmen dosen dan tenaga kependidikan PNS dilaksanakan
berdasarkan peraturan dan panduan yang diberikan oleh pemerintah karena proses
ini umumnya dilakukan secara serentak di seluruh daerah dan instansi di Indonesia.
Rekrutmen dosen dan tenaga kependidikan di Program Studi Spesialis I Patologi
Klinik FK Unand dilakukan secara transparan dan akuntabel mengikuti sistem yang
dijalankan pemerintah secara nasional.
Perekrutan staf dosen dilakukan dengan ketentuan seperti berikut ini:
 Penambahan staf dilakukan melalui penerimaan langsung dari Universitas
Andalas, melalui jalur penerimaan PNS Kemenristekdikti yang diumumkan
melalui situs resmi Universitas Andalas,
 Penambahan staf dapat melalui RSUP Dr. M. Djamil Padang, melalui jalur
penerimaan PNS Kemenkes

5
 Penambahan staf dapat diusulkan oleh Sub Bagian dan Ketua Bagian (bila
ada formasi penerimaan PNS/BLU) dengan ketentuan sebagai berikut:
 Setiap calon staf harus membuat surat lamaran yang ditujukan kepada
Ketua Bagian RSUP Dr. M. Djamil Padang.
 Calon staf non PNS diikutsertakan pada setiap proses seleksi penerimaan
CPNS (Kemenkes dan Kemenristekdikti).
 Sebelum ada penerimaan PNS, calon staf non PNS dapat diusulkan untuk
menjadi pegawai BLU RSUP Dr. M. Djamil Padang atau dosen magang
FK Unand.
 Calon staf yang berasal dari PNS daerah diusulkan agar memindahkan
status kepegawaian, yaitu dari PNS daerah menjadi PNS Kemenkes atau
Kemenristekdikti.
 Kriteria penerimaan dan proses seleksi yang diusulkan oleh Bagian/KSM
 Diutamakan mengisi Sub Bagian sesuai Rencana Stategi (Renstra) Program
Studi Patologi Klinik FK Unand/RSUP Dr. M. Djamil Padang.
 Indeks Prestasi kumulatif (IPK) S1 ≥2,75 dan Spesialis ≥3,25.
 Berkelakuan baik selama mengikuti pendidikan (tidak melanggar PP No. 53
tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin PNS RI).
 Proses penerimaan (bagi calon staf PNS Kemenristekdikti) yang sudah lulus
ujian tulis, selanjutnya diseleksi oleh tim kecil di tingkat FK Unand dan
diusulkan ke tingkat Universitas.
 Bagi yang lulus seleksi dan diterima sebagai PNS Kemenkes/PNS
Kemenristekdikti/pegawai BLU RSUP Dr. M. Djamil Padang akan dilakukan
proses kredensial oleh Komite Medis sebelum ditempatkan di Bagian Patologi
Klinik.

Perekrutan tenaga kependidikan dilakukan melalui proses berikut ini :


 Informasi penerimaan tenaga kependidikan diumumkan melalui website FK
Unand
 Pelamar mengirimkan lamaran secara langsung melalui pos
 Setiap peserta menjalani tahapan seleksi administrasi dan kelengkapan
berkas
 Calon pegawai yang memenuhi kualifikasi dipanggil untuk mengikuti seleksi

6
lanjutan (via telepon/website)
 Tes kemampuan komputer/tes potensi akademik/psikotest (sesuai kebutuhan)
 Wawancara dengan Kepala Bagian Tata Usaha
 Wawancara dengan Dekan/Kepala Program Studi/Ketua Bagian (sesuai
penempatan)
 Pengumuman hasil seleksi
 Penandatanganan kontrak kerja

2. Penempatan Staf Dosen dan Tenaga Kependidikan


Calon dosen dan tenaga kependidikan yang telah lulus seleksi akan mengikuti
orientasi yang dilakukan oleh Program Studi Spesialis I Patologi Klinik FK Unand.
Calon dosen dan tenaga kependidikan ditempatkan di unit kerja yang membutuhkan
kualifikasi pendidikan dan kompetensi sesuai dengan pengumuman seleksi.
Calon dosen akan mengikuti tambahan kegiatan untuk meningkatkan
kemampuan tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan,penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat, diantaranya :
 Bimbingan dosen muda oleh dosen senior
 Kebijakan sit-in di kelas dosen senior
 Bersama meneliti dan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dengan dosen senior.

Calon tenaga kependidikan akan mengikuti kegiatan pengelolaan dan pelayanan


seperti kegiatan adhoc dan pengembangan di bawah arahan atasan langsung di unit
penempatan yang bersangkutan. Staf baru yang diterima diprioritaskan pada Sub
Bagian yang masih kurang sesuai dengan rencana pengembangan Bagian.

3. Pengembangan Staf Dosen dan Tenaga Kependidikan


Program dan implementasi pengembangan karir sumber daya dosen Program
Studi Spesialis I Patologi Klinik FK Unand disusun dengan berpedoman pada
strategi pengembangan universitas. Peningkatan kualitas akademik diantaranya
dikembangkan dengan cara menciptakan mutu total dalam kegiatan Program Studi
Universitas sebagai institusi, yaitu berupa standar untuk mutu input, proses dan
output. Standar adalah nilai-nilai dan norma-norma akademik yang merupakan
konsensus bersama Universitas yang harus ditaati bersama juga (visi, misi, dan

7
tujuan Universitas), menciptakan mekanisme monitoring, evaluasi, umpan balik yang
berkesinambungan. Hal ini menunjukkan apakah kegiatan Program Studi Universitas
sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan, serta dapat menciptakan
keseimbangan antara sumber daya (biaya) yang dikeluarkan dengan derajat mutu
yang dihasilkan dari semua produk universitas.
Untuk meningkatkan kualitas dosen, Program Studi Spesialis I Patologi Klinik FK
Unand terus memotivasi Staf untuk menempuh jenjang pendidikan Sp II Konsultan,
Doktoral (S3) dan jabatan akademik tertinggi (Profesor).
Pengembangan Staf dilakukan dengan:
 Pendidikan Sp II Konsultan dilaksanakan minimal 1 tahun setelah bertugas di
Bagian Patologi Klinik.
 Staf sangat dianjurkan mengikuti program Doktoral (S3).
 Staf yang telah mendapatkan gelar Doktor sangat didorong untuk
mendapatkan jabatan akademik tertinggi (Profesor).
 Staf mengikuti kegiatan pelatihan/workshop atau fellowship sesuai dengan
bidang keilmuannya.

Pengembangan tenaga kependidikan dilakukan dengan mengikutsertakan


tenaga kependidikan dalam pelatihan-pelatihan, diantaranya pelatihan e-office dan
pelatihan pengisian update data forlap dikti.

4. Pemberhentian Staf
Bertahannya dosen dan tenaga kependidikan untuk tetap bekerja (retensi) pada
satu unit dapat menunjukkan tingkat kepuasan dosen dan tenaga kependidikan
tersebut dalam bekerja. Namun di satu sisi, kemampuan dosen dan tenaga
kependidikan tersebut tidak akan bertambah dan berkembang jika tugas dan
suasana tidak beragam. Keberagaman pengalaman adalah sangat penting bagi
dosen dan tenaga kependidikan untuk penyegaran dan jenjang karir yang lebih
tinggi. Rektor telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan peraturan untuk
pengelolaan retensi tenaga kependidikan.
Dalam berbagai kejadian, pemberhentian baik dosen maupun tenaga
kependidikan dapat saja terjadi. Pemberhentian ini disebabkan oleh berbagai alasan
seperti pensiun sesuai batas usia pegawai, pensiun dini, kematian, mengundurkan
diri, terkena sanksi, dan sebagainya. Dari alasan-alasan tersebut, dapat dilakukan

8
pemberhentian dengan hormat atau tidak dengan hormat. Pemberhentian dosen dan
tenaga kependidikan di lingkungan Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas berpedoman pada PP No. 19 tahun 2013 tentang Pemberhentian PNS RI,
PP No. 53 tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin PNS RI.

2.2 Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarna atau fasilitas fisik merupakan modal yang vital dalam
menyelanggrakan pendidikan di perguruan tinggi. Fasilitas yang dimiliki Prodi
Patologi Klinik termasuk ruang perkuliahan dan kegiatan proses belajar mengajar
lainnya dan fasilitas laboratorium, perpustakaan dan fasilitas Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK).

Sarana yang dimiliki Prodi Patologi Klinik meliputi :


1. Ruang Pertemuan
2. Ruang Dosen
3. Ruang PPDS
4. Ruang Pustaka
5. Ruang Sampling
6. Ruang Laboratorium Sentral (Hematologi, Kimia Klinik, Imunoserologi, Urinalisa,
Mikrobiologi, 24 Jam)
Semua ruangan memiliki akses internet (wifi) 24 jam. Fasilitas perpustakaan dari
tahun ke tahun terus meningkat untuk menunjung proses pembelajaran. Fasilitas
perpustakaan Prodi Patologi Klinik FK-UNAND dan koleksi buku yang tersedia saat
ini dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 2.3 Koleksi Perpustakaan

No. Koleksi Perpustakaan* Jumlah Judul

(1) (2) (3)


1 Buku teks 95
2 Majalah profesi internasional 8
3 Majalah profesi nasional terakreditasi 12
4 Video/interactive materials 30
...
* Termasuk yang dalam format elektronik (e-book dan e-journal)

9
Tabel 2.4 Nama dan jenis majalah profesi

Nama Majalah Profesi yang


Jenis
Tersedia Lengkap Tiga Tahun Terakhir
(1) (2)
1. Indonesian Journal of Clinical
Pathology (IJCP)

Majalah profesi nasional terakreditasi 2. Acta Medica Indonesiana

3. Sari Pediatri

Dst.

1. Medcrave

2. Hindawi
Majalah profesi internasional
3. Annals of Clinical Pathology

Dst.

10
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN

3.1 Gambaran dan Analisis Umum


Dokumen RENSTRA PRODI PATOLOGI KLINIK periode 2020-2024 berisi
tentang analisis potensial yang dimiliki oleh Prodi Patologi Klinik saat ini dalam
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang selanjutnya
menjadi acuan untuk kebijakan strategis, program, sasaran serta strategi
pelaksanaan pengelolaan suatu institusi pendidikan. Renstra ini merupakan
penjabaran lebih lanjut serta langkah kongkrit dari visi dan misi yang tertuang
dalam bagian awal Renstra ini.
Deskripsi dan analisis situasi disusun mengacu pada hasil evaluasi diri dan
kompilasi pengalaman Prodi Patologi Klinik dalam melaksanakan Renstra
periode sebelumnya. Evaluasi diri tersebut salah satunya adalah melakukan
analisis potensial yang dimiliki oleh Prodi Patologi Klinik yang mencakup sumber
daya manusia, mahasiswa, dan sarana prasarana yang dimiliki. Semua potensi
tersebut menjadi modal dasar untuk pengembangan Prodi Patologi Klinik pada
periode ini dan masa selanjutnya. Potensi-potensi tersebut sangat berperan
dalam pengembangan institusi serta dalam melaksanakan program Tridharma
Perguruan Tinggi. Evaluasi diri terhadap potensi dan refleksi dari pengalaman
masa lampau mendapatkan kondisi Prodi Patologi Klinik yang sesungguhnya
yang dapat mencerminkan posisi Prodi Patologi Klinik dalam tatanan akademis
dan pengabdian masyarakat. Analisis situasi ini juga menganalisis faktor-faktor
strategis yang berpengaruh dalam pengelolaan pendidikan institusi pendidikan
yang bermutu dan bermartabat.

3.1.1 Input / Mahasiswa


Seleksi dan penerimaan peserta didik baru untuk Program Studi Patologi
Klinik dilakukan secara mandiri oleh universitas dibawah koordinasi TKPPPDS.
Berdasarkan jumlah input peserta didik dan jumlah dosen yang ada dan sarana

11
prasarana yang dimiliki Prodi Patologi Klinik maka terlihat kecukupan dan
optimalisasi untuk melakukan pendidikan.
Mekanisme proses rekrutmen dan kriteria penerimaan serta pemberhentian
peserta didik yang diberlakukan di PPDS PK FK UNAND dibuat dengan mengacu
kepada kebijakan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Standar Pendidikan
Profesi Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia. Mekanisme tersebut telah
termaktub didalam Buku Panduan Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Patologi
Klinik yang telah disahkan oleh Dekan FK UNAND tahun 2006.
Pada bagian ini dijelaskan sistem rekruitmen dan seleksi calon Peserta
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Patologi Klinik Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas. Sistem rekruitmen tersedia secara lengkap yang
terdiri dari kebijakan, kriteria, prosedur, instrumen dan sistem pengambilan
keputusan. Sistem rekruitmen ini dilaksanakan secara terjadwal persemester dan
dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan.

Kebijakan Rekruitmen Peserta Didik Baru


Kebijakan Rekruitmen Calon PPDS mengacu kepada:
1. Statuta UNAND yang mengamanahkan penyelenggaraan pendidikan untuk
berbagai jenjang, salah satunya spesialis-1
2. Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Dokter Patologi Klinik yang telah
disahkan oleh Dekan FK UNAND tahun 2006

Kriteria Rekruitmen peserta didik baru


Kriteria rekruitmen mengacu pada kriteria rekruitmen PPDS yang ditetapkan
oleh fakultas dan Universitas Andalas. Calon peserta PPDS dapat mengikuti
rangkaian tes seleksi selanjutnya apabila telah dinyatakan memenuhi persyartan
administrasi. Adapun persyaratan administrasi tingkat fakultas antara lain;
(1) telah mengirim berkas lamaran ke pusat data pendidikan tinggi bidang
kesehatan (CHS)
(2) indeks prestasi kumulatif (IPK) ≥ 2,75
(3) memiliki STR Dokter Umum yang masih berlaku
(4) usia kurang atau sama dari 35 tahun
(5) berasal dari FK yang terakreditasi B dari BANPT dengan melampirkan fotocopy
sertifikat akreditasi
12
(6) memiliki surat rekomendasi Dekan FK asal dan surat izin dari atasan langsung
(7) tidak sedang menjalankan PTT
(8) surat pernyataan tidak pernah menjalani pendidikan doker spesialis di
Universitas lain. Jumlah peserta didik yang diterima setiap tahun berdasarkan
kepada jumlah kelulusan setiap tahunnya, sehingga rasio jumlah dosen dengan
peserta didik adalah 1:3.

Prosedur Rekruitmen Peserta Didik Baru


Prosedur rekruitmen peserta didik baru melalui tahapan berikut :
1. Calon PPDS dapat mengetahui informasi mengenai jadwal dan kriteria seleksi
rekruitmen peserta didik baru melalui website www.tkppds-fkunand.com
2. Membeli formulir pendaftaran melalui CHS
3. Mengisi dan mengirimkan formulir beserta kelengkapan berkas pendaftaran
yang dialamatkan ke CHS, Gedung Makmal Lantai2, Jalan Salemba Raya
No.6, Jakarta Pusat
4. Seleksi administrasi: Tahapan ini dikoordinir oleh TKP PPDS Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas untuk menilai apakah persyaratan
administrasi terpenuhi atau tidak. Apabila peserta tidak memenuhi syarat
administrasi maka tidak dapat melanjutkan seleksi tahap berikutnya
5. Seleksi Tingkat Fakultas
6. Meliputi tes TOEFL, Psikotest, MMPI dan tes kesehatan
7. Seleksi tingkat Bagian
8. Diselenggarakan oleh Bagian Patologi Klinik FK-Unand meliputi ujian MCQ,
terjemahan jurnal, penguasaan komputer, wawancara.

Instrumen rekruitmen peserta didik baru


Instrumen rekruitmen PPDS baru terdiri dari
1. Daftar persyaratan administrasi calon PPDS baru yang diterima dari TKP
PPDS FK-UNAND
2. Biodata calon PPDS baru
3. Hasil ujian TOEFL, Psikotest, MMPI, dan tes kesehatan
4. Daftar hadir tes akademik dan wawancara
5. Hasil ujian MCQ, terjemahan jurnal, penguasaan computer dan wawancara.
6. Laporan hasil tes seleksi
13
7. Surat Keputusan rektor Universitas Andalas tentang nama-nama PPDS yang
diterima

Sistem Pengambilan Keputusan


Nilai akhir seleksi rekruitmen PPDS berdasarkan nilai batas lulus ≥ 75 dari
semua hasil ujian seleksi masuk yang dijalani (TOEFL, Psikotest, MMPI, tes
kesehatan, MCQ, terjemahan jurnal, penguasaan computer, dan wawancara) dan
dilakukan finalisasi melalui keputusan rapat bagian. Nama peserta didik yang
diterima akan diserahkan kepala bagian kepada dekan melalui TKP PPDS.
Selanjutnya dilakukan clearing tingkat universitas dan peserta PPDS yang diterima
ditetapkan melalui surat keputusan rektor Universitas Andalas. Nama peserta PPDS
yang diterima diumumkan melalui website www.tkppds-fkunad.com.

3.1.2 Proses Penyelenggaraan Pendidikan


Penyelenggaraan pendidikan Prodi Patologi Klinik FK Unand saat telah
menjalankan program pendidikan dokter spesialisnya berdasarkan pada 10 modul
yang disesuaikan dengan standar kompetensi kolegium:1) Managemen
laboratorium, 2) Hematologi, 3) Onkologi, 4) Kardioserebrovaskuler, 5) Nefrologi, 6)
Gastroenterohepatologi, 7) Metabolisme dan endokrin, 8) Imunologi, 9) Penyakit
infeksi, 10) Bank darah dan kedokteran transfusi. Untuk menjalankan kurikulum
tersebut dilakukan kegiatan pendidikan sebagai berikut: 1) Perkuliahan, 2) Penyajian
Jurnal Reading, Ekspertise Kasus, Tinjauan Pustaka dan Laporan Kasus, 3)
Penyajian Laporan Jaga, 4) Uji Laboratorium.

Berikut adalah Bobot SKS, lama perputaran dan kegiatan ilmiah yang wajib
dilaksanakan oleh peserta PPDS-I Bagian Patologi Klinik FK UNAND.

Tabel 3.1 Bobot SKS, Lama Perputaran dan Kegiatan Ilmiah

Jenjan Materi Bobot Lama Kegiatan Ilmiah


g SKS perputaran

I Tahap I (Dasar) 20
Semester I dan II

1. Stase Dasar 3 bulan 1 Jurnal

14
2. Hematologi 5 bulan 1 Jurnal , 1 ekpertise

3. Kimia Klinik 5 bulan 1 Jurnal , 1 ekpertise

Tahap II (Klinis) 40
Semester III, IV, V,
VI

1. Imunoserologi 5,5 bulan 1 Jurnal , 1 ekpertise

2. Mikrobiologi 5,5 bulan 1 Jurnal , 1 ekpertise

3. Hematologi 6 bulan 1 Jurnal , 1 ekpertise

4. Kimia Klinik 6 bulan 1 Jurnal , 1 ekpertise

II Tahap III (Aplikasi) 20


Semester VII

1. Stase IPD/IKA 1 bulan 1 Laporan kasus

2. Stase PMI 0,5 bulan

3. Manajemen 0,5 bulan Presentasi

4. Penulisan ilmiah 1 bulan 1 Tinjauan Pustaka

Tesis 5 6 bulan

Jumlah 85 45 bulan
(3,8 tahun)

3.1.3 Penyelenggaraan Penelitian


Penelitian oleh staf pengajar Prodi Patologi Klinik FK-UNAND meliputi ilmu
hematologi, ilmu kimia klinik, ilmu imunoserologi , ilmu mikrobiologi serta bank
darah. Dana penelitian tersebut berasal dari DIPA FK-UNAND, DIPA UNAND,
Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Kesehatan dan Hibah. Ke depan
dengan pendanaan yang semakin besar, baik berasal dari institusi sendiri maupun
dari luar institusi maka kegiatan penelitian staf pengajar diharapkan semakin
meningkat baik dari segi jumlah dan mutu penelitian. Di samping itu kegiatan
publikasi ilmiah baik nasioanl maupun internaional terus menagalami peningkatan.
Sebagian hasil penelitian dipublikasikan dalam jurnal ilmiah kedokteran nasional.
Pengembangan penelitian juga diselaraskan dengan rencana penegembangan road
map penelitian

15
Prodi Patologi Klinik FK Unand yaitu di bidang metabolik dan endokrin. Tingkat
kesesuaian topik pengabdian masyarakat dan penelitian untuk mendukung proses
belajar mengajar dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai visi cukup
memadai. Hal ini karena topik penelitian dan pengabdian masyarakat didasarkan
disiplin ilmu atau bidang kajian dalam kurikulum yang disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat.

3.1.4 Penyelenggaraan Pengabdian Masyarakat


Dana untuk pengabdian masyarakat sebagian besar (73,2%) berasal dari
institusi diluar perguruan tinggi, seperti perusahaan, LSM, Pemerintah Daerah,
Organisasi Alumni dan sebagainya. Pengabdian masyarakat yang didanai Dikti
masih sedikit namun satu pengabdian pernah terpilih sebagai salah satu pengabdian
masyarakat terbaik di lingkungan UNAND dan dipresentasikan di Jakarta dalam
seminar hasil pengabdian masyarakat seluruh Indonesia. Pengabdian di lingkungan
FK Unand

3.1.5 Pengembangan Kerjasama Antar Lembaga


Pengembangan kerjasama antar lembaga dilakukan melalui berbagai kegiatan
1. Mengadakan kerjasama dengan lembaga perguruan tinggi lain
2. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta dan lembaga
masyarakat dalam mensukseskan program bersama yang ingin dicapai.
3. Mengadakan pertukaran pengalaman dengan perguruan tinggi lain dalam
pengelolaan pendidikan dan kehidupan kemahsiswaan.

3.1.6 Lulusan
Tabel 3.2 Jumlah Lulusan Tahun 2016-2018

2016 2017 2018


Lulusan 17 16 4

Tabel 3.3 Jumlah PPDS Tahun 2016-2018

2016 2017 2018


Jumalah PPDS 22 32 26

16
3.1.7 Rencana Pengembangan Kemahasiswaan
Berbagai kegiatan telah dilakukan untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa,
namun tentunya masih belum optimal dijadikan modal oleh mahasiswa dalam
mengarungi kehidupan ditengah masyarakat. Banyak masalah kemasyarakatan
yang akan dihadapinya yang memerlukan pengalaman khusus untuk
menanggulanginya dan itu akan mereka dapatkan dalam pengalaman ekstra
kurikuler. Karena itu Prodi Patologi Klinik FK-UNAND perlu mempersiapkan mereka
dengan serangkaian kegiatan dalam ekstra kurikuler kemahasiswaan yang terarah
dan terkoordinir. Untuk itu akan dikembangkan:
1. Meningkatkan kemampuan penalaran dan analisis mahasiswa dalam
berbagai kegiatan diluar kegiatan kurikuler.
2. Meningkatkan keterampilan fisik dan psikis dalam menyalurkan minat bakat
mahasiswa.
3. Meningkatkan kesejahteraan mahasiswa melalui pemenuhan kebutuhannya
dalam mengikuti pendidikan seperti asrama, beasiswa, kesehatan dan
lainnya.
4. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama mahasiswa dalam berbagai kegiatan
baik dalam lembaga maupun antar lembaga.

3.2 Analisis SWOT

Berdasarkan uraian kondisi internal Prodi Patologi Klinik dan faktor strategis
yang merupakan kondisi eksternal Prodi Patologi Klinik yang telah diuraikan
sebelumnya maka dapat dilakukan analisis SWOT yang melekat pada Prodi Patologi
Klinik. Identifikasi kekuatan dan kelemahan akan dapat membantu dalam
menentukan strategi yang tepat dalam pelaksanaan misi Prodi Patologi Klinik ke
depan.

3.2.1 Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal Prodi Patologi Klinik akan menggambarkan unsur


kekuatan dan kelemahan dari aspek SDM, sarana-prasarana, PBM, penelitian dan
pengabdian masyarakat, manajemen dan pendanaan.

17
3.2.1.1 Kekuatan (Strenghts)

1. Program studi PPDS Patologi Klinik FK Unand yang berada di pusat kota
dengan rumah sakit pendidikan utama RS M Djamil
2. Ruang konfrensi telah dilengkapi dengan peralatan mendukung pembelajaran
yang cukup
3. Laboratorium sentral dilengkapi peralatan yang memadai sebagai sarana
pembelajaran
4. Jaringan TIK yang memadai dan tersedianya hotspot di lingkungan RS M
Djamil memudahkan seluruh peserta didik menggunakan teknologi ICT untuk
sistem informasi akademik, registrasi online serta pendukung pembelajaran
5. Kualifikasi akademis staf akademik yang cukup bagus dengan gelar S2 dan
S3
6. Standardisasi pembelajaran hingga evaluasi hasil pembelajaran sudah dimilik

3.2.1.2 Kelemahan (Weaknessess)

Kelemahan yang harus ditanggulangi oleh Prodi Patologi Klinik saat ini adalah :

1. Ketersediaan sumber pendanaan dari hasil kerjasama masih sangat terbatas.


Hal diatas menyebabkan masih rendahnya dana yang dapat dialokasikan
untuk penelitian.
2. Akses untuk mendapatkan referensi jurnal terbaru masih belum mampu
memenuhi kebutuhan untuk penelitian dan publikasi
3. Kemampuan tenaga kependidikan memberikan pelayanan prima masih belum
sesuai dengan harapan
4. Publikasi ilmiah dosen pada jurnal terakreditasi masih rendah
5. Koleksi perpustakaan belum memadai untuk memenuhi kebutuhan penelitian
dan pembelajaran

3.2.2 Lingkungan Eksternal

18
Analisis lingkungan eksternal Prodi Patologi Klinik memperlihatkan peluang
(opportunity) dan ancaman (threats) sebagai berikut :

3.2.2.1 Peluang (Opportunities)

Adapun peluang yang dimiliki oleh Prodi Patologi Klinik saat ini adalah sebagai
berikut :

1. Adanya peluang sumber dana dari kerjasama


2. Kawasan bebas Asean membuka peluang lulusan bekerja di kawasan Asean
3. Kerjasama yang erat dengan instansi lintas sektoral terutama di bidang
kesehatan dan masyarakat sebagai stakeholders
4. Peminat yang besar untuk menjadi peserta didik PPDS Patologi Klinik FK
Unand
5. Tersedianya dana beasiswa dan fasilitas lainnya dari Dikti untuk
dimanfaatkan dalam program pengembangan kuantitas dan kualitas dosen
serta tenaga pendukung
6. Motivasi dan rasa memiliki yang tinggi dari alumni untuk mengembangkan
prodi
7. Adanya peluang dana dari kerjasama

3.2.2.2 Ancaman (Threats)

Adapun ancaman yang harus dihadapi oleh Prodi Patologi Klinik saat ini adalah
sebagai berikut :

1. Tingkat persaingan yang semakin ketat dari institusi sejenis


2. Perubahan kebutuhan stakeholders dalam menyerap lulusan, berkembang
dengan cepat yang jika tidak diantisipasi akan menurunkan kemampuan
bersaing, apalagi dengan adanya MEA yang membukan peluang masuknya
tenaga dokter spesialis dan kesehatan lainnya dari luar
3. Tingkat persaingan yang tinggi dalam mendapatkan dana hibah untuk
program pengembangan
4. Makin terkaitnya proses pembelajaran dan penelitian dengan kemajuan
teknologi canggih yang mahal
5. Peraturan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan Edaran
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang sering berubah-ubah

19
Tabel 3.4 Analisis Faktor Internal

Kode Faktor Internal Skor Bobot SxB


S Program studi PPDS Patologi Klinik FK Unand 0,2 4 0,8
yang berada di pusat kota dengan rumah sakit
pendidikan utama RS M Djamil
S Ruang konfrensi telah dilengkapi dengan 0,1 4 0,4
peralatan mendukung pembelajaran yang cukup
S Laboratorium sentral dilengkapi dengan peralatan 0,1 4 0,4
yang memadai sebagai sarana pembelajaran
S Jaringan TIK yang memadai dan tersedianya 0,1 3 0,3
hotspot di lingkungan RS M djamil memudahkan
seluruh peserta dididk menggunakan ICT untuk
system informasi akademik, registrasi online serta
pendukung pembelajaran
S Kualifikasi akademis staf akademik yang cukup 0,2 4 0,8
bagus dengan gelar konsultan, S2 dan S3
S Standardisasi pembelajaran hingga evaluasi hasil 0,1 4 0,4
pembelajaran sudah dimiliki
S Tingkat kelulusan peserta didik dalam mengikuti 0,2 4 0,8
ujian nasional 100% menandakan kualitas unggul
prodi Patologi Klinik FK UNAND
Jumlah 1 27 3,5
W Ketersediaan sumber pendanaan dari hasil 0,2 2 0,4
kerjasama masih sangat terbatas. Hal ini
menyebabkan masih rendahnya dana yang dapat
dialokasikan untuk penelitian
W Akses untuk mendapatkan referensi jurnal terbaru 0,2 2 0,4
masih belum mampu memenuhi kebutuhan untuk
penelitian dan publikasi
W Kemampuan tenaga kependidikan memberikan 0,2 2 0,4
pelayanan prima masih belum sesuai harapan
W Publikasi ilmiah dosen pada jurnal terakreditasi 0,1 2 0,2
masih rendah
W Koleksi perpustakaan belum memadai untuk 0,2 3 0,6
memenuhi kebutuhan penelitian dan
pembelajaran
Jumlah 1 11 2,0

20
O Adanya peluang sumber dana dari kerjasama 0,2 4 0,8
O Kawasan bebas ASEAN membuka peluang 0,1 4 0,4
lulusan bekerja di kawasan ASEAN
O Kerjasama yang erat dengan instansi lintas 0,1 4 0,4
sektoral terutama di bidang kesehatan dan
masyarakat sebagai stakeholder
O Peminat yang besar untuk menjadi peserta didik 0,1 4 0,4
PPDS Patologi Klinik FK Unand
O Masih sedikitnya jumlah dokter spesialis Patologi 0,1 3 0,3
Klinik di Indonesia, sehingga banyak daerah di
Indonesia yang membutuhkan dokter spesialis
Patologi Klinik
O Tersedianya dana beasiswa dan fasilitas lainnya 0,2 4 0,4
dari Dikti untuk dimanfaatkan dalam program
pengembangan kuantitas dan kualitas dosen
serta tenaga pendukung
O Motivasi dan rasa memiliki yang tinggi dari alumni 0,1 4 0,3
unutk mengembangkan prodi
Jumlah 1 27 3,0
T Tingkat persaingan yang ketat dari institusi 0,2 3 0,6
sejenis
T Perubahan kebutuhan stakeholder dalam 0,1 3 0,3
menyerap lulusan, berkembang dengan cepat
yang jika tidak diantisipasi akan menurunkan
kemampuan bersaing, apalagi dengan adanya
MEA yang membuka peluang masuknya tenaga
dokter spesialis dan kesehatan lainnya dari luar
T Institusi Pendidikan Spesialis Patologi Klinik di 0,2 1 0,2
Jawa dan daerah lain menarik minat calon
peserta didik Sumbar
T Tingkat persaingan yang tinggi dalam 0,2 2 0,4
mendapatkan dana hibah untuk program
pengembangan
T Makin terkaitnya proses pembelajaran dan 0,1 1 0,1
penelitian dengan kemajuan teknolgi canggih
yang mahal
T Peraturan dari Kementrian Pendidikan dan 0,2 2 0,4
Kebudayaan dan Edaran Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi yang sering berubah – ubah
Jumlah 1 12 2,0

21
BAB IV

PERUMUSAN VISI, MISI, TUJUAN DAN TATA NILAI

Berdasarkan eksplorasi dan analisis modal dasar yang dimiliki oleh Prodi
Patologi Klinik maka dirumuskanlah visi dan misi yang mencerminkan arah
kemajuan institusi namun juga logis dan realistis dalam visibilitas pencapaiannya.
Visi dan misi ini juga dijabarkan dan didukung dengan tujuan kongkrit serta tata nilai
yang mendasari segala usaha dan kegiatan dalam pencapaian visi dan misi
tersebut.

4.1. Visi Program Studi Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas


Andalas
Visi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik adalah
“Menjadi Program Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik yang terkemuka dan
bermartabat di Indonesia pada tahun 2023“
Yang dimaksud terkemuka adalah institusi yang bereputasi baik, memiliki
keunggulan terutama dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi (pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat).
Yang dimaksud bermartabat adalah lulusan PPDS Patologi Klinik FK
UNAND selain memiliki kompetensi dan profesional juga memiliki karakter yang
unggul. Karakter ini dirumuskan menjadi karakter Andalasian yang dibangun oleh
empat elemen yakni elemen spiritual, karakter-karakter dalam keilmuan, amal dan
sosial. Wujud dari visi ini adalah bahwa disamping membangun kompetensi , PPDS
FK UNAND juga bertekad membangun karakter bangsa. Definisi bermartabat yang
digunakan ini juga disesuaikan dengan yang digunakan oleh Universitas Andalas
dan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Visi tersebut tidak mungkin diwujudkan dalam jangka pendek. Celah antara
kondisi dan kinerja yang terjadi saat ini dengan visi itu masih cukup jauh, sehingga
Prodi Patologi Klinik membaginya atas 3(tiga) tahapan :
Tahap pertama adalah periode 2007-2012. Pada tahap ini merupakan tahap
pembenahan institusi dan pemenuhan standar-standar pendidikan nasional dan

22
internasional. Pembenahan institusi ini meliputi transformasi manajemen akademik
keuangan, aset, sumber daya manusia dan kemahasiswaan. Pada periode ini
semua standar nasional pendidikan harus terpenuhi.\

Tahap kedua adalah periode 2013-2018. Pada periode ini dilakukan pemantapan
transformasi manajemen akademik, keuangan, aset, sumberdaya manusia dan
kekayaan lainnya. Targetnya adalah terimplementasikan tata kelola secara
bertanggung jawab dan konsekuen.

Tahap ketiga adalah periode 2020-2024, Pada periode ini, Program Studi Patologi
Klinik telah dikenal secara nasional. Sistem tatakelola telah terintegrasi penuh
dengan ICT, kegiatan penelitian telah fokus dan tersinergi dalam roadmap penelitian
unggulan. Pada periode ini diharapkan Prodi Patologi Klinik menjadi salah satu
institusi pendidikan kedokteran yang terkemuka Indonesia atau masuk lima besar di
Indonesia

4.2. Misi Program Studi Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas


Andalas
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berkualitas untuk
menghasilkan Dokter Spesialis Patologi Klinik yang profesional
2. Melaksanakan penelitian sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi Kedokteran Patologi Klinik
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas berdasarkan
ilmu pengetahuan dan teknologi Patologi Klinik terkini dengan melibatkan
peran serta masyarakat
4. Mengembangkan organisasi dalam meningkatkan tata kelola yang baik serta
mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang strategis

4.3. Tujuan Program Studi Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas


Andalas
Untuk mewujudkan visi dan misi Program Studi Patologi Klinik Unand yang
telah ditetapkan, maka secara spesifik tujuan Program Studi Patologi Klinik FK-
UNAND adalah sebagai berikut:

Misi 1: Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berkualitas untuk


menghasilkan dokter spesialis patologi klinik yang profesional

Tujuan :

23
1. Mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk melakukan analisis,
interpretasi, dan verifikasi hasil pemeriksaan laboratorium klinik sesuai
dengan standar kompetensi.
2. Menyelaraskan keilmuan Patologi Klinik untuk pengembangan translational
research

Misi 2: Melaksanakan penelitian sesuai dengan perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi kedokteran patologi klinik.

Tujuan :

Menghasilkan temuan yang mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi kedokteran patologi klinik guna menunjang diagnosis dan tatalaksana
penyakit

Misi 3: Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas


berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi patologi klinik terkini dengan
melibatkan peran serta masyarakat
Tujuan :

Meningkatkan implementasi pengabdian berbasis riset kepada masyarakat

Misi 4: Mengembangkan organisasi dalam meningkatkan tata kelola yang baik serta
mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang strategis

Tujuan :

Menjadi program studi yang memiliki tata kelola yang baik

Selanjutnya tujuan strategis diterjemahkan menjadi sasaran strategis. Sasaran


strategis tersebut dapat dikelompokkan menjadi lima kategori menurut perspektif
balance score card:

A. Perspektif mahasiswa
1. Meningkatnya softskill dan daya saing lulusan
B. Perspektif Pemangku Kepentingan
1. Mencapai peningkatan perluasan dan pemerataan akses pendidikan

24
2. Menjadi pusat riset kedokteran dan kesehatan yang bereputasi
C. Perspektif Finansial
1. Tercapainya kecukupan dan efisiensi anggaran
2. Tersedianya kecukupan dana untuk penelitian dan pengabdian
3. Peningkatan kontribusi dana dari kerjasama dengan institusi/pihak lain
D. Perspektif Proses Internal
1. Tercapainya penguatan kurikulum dan proses pembelajaran yang terintegrasi
dan berkualitas
2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas dosen dalam pembelajaran
3. Meningkatnya jumlah mahasiswa yang mendapat bantuan dan pelayanan
kesejahteraan
4. Meningkatnya kualitas riset, kinerja penelitian dan publikasi
5. Meningkatnya jumlah dan kualitas kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang melibatkan mahasiswa terutama yang berbasis riset dengan peran serta
masyarakat
6. Terlaksananya pengelolaan Program Studi Patologi Klinik berdasarkan
prinsip tata kelola yang baik
7. Terlaksananya sistem penjaminan mutu internal
8. Peningkatan kerjasama dalam dan luar negeri
E. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

1. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kependidikan


2. Peningkatan kualitas ruang baca dan pustaka
3. Peningkatan kualitas fasilitas pendidikan dan riset
4. Peningkatan moral, etika dan tatakelola yang baik

25
Sasaran, strategi pencapaian, dan indikator untuk mencapai visi dan misi Program
Studi Patologi Klinik

Misi 1: Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berkualitas untuk


menghasilkan Dokter Spesialis Patologi Klinik yang profesional

Tujuan :

1. Mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk melakukan analisis,


interpretasi, dan verifikasi hasil pemeriksaan laboratorium klinik sesuai
dengan standar kompetensi.
2. Menyelaraskan keilmuan Patologi Klinik untuk pengembangan translational
research
Sasaran Program Pendidikan Spesialis Patologi Klinik FK UNAND:

1. Menghasilkan lulusan Dokter Spesialis Patologi Klinik dalam kurun waktu


yang sesuai dengan standar kompetensi.
2. Seluruh lulusan diharapkan dapat berkarir dan mempunyai daya saing yang
tinggi serta mampu mengembangkan diri dalam profesi sesuai Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran Patologi Klinik.
3. Menempatkan Program Studi Patologi Klinik dalam jajaran institusi yang
terkemuka secara nasional.
Strategi pencapaian:

1. Melakukan kegiatan pendidikan terstruktur


2. Melakukan monitoring evaluasi berkala proses pembelajaran
3. Melakukan pemetaan kualifikasi setiap peserta didik secara berkala
4. Memberikan kesempatan, fasilitas dan dukungan kepada staf pengajar untuk
mengikuti pendidikan/pelatihan lanjutan nasional dan internasional
5. Meminta penambahan sarana dan prasarana ke FK dan RS
6. Membangun hubungan yang profesional antara staf pengajar dengan peserta
didik
7. Meningkatkan kemampuan administrasi pendidikan tenaga kependidikan

26
Kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut adalah :

1. Diskusi ilmiah akademik


2. Keterampilan klinis spesialistis terstruktur
3. Penggunaan bahasa Inggris dalam sejumlah forum ilmiah
4. Rapat koordinator program studi dan rapat pendidikan PPDS berkala
5. Evaluasi berkala kualifikasi peserta didik secara akademik
6. Memberikan apresiasi atau penghargaan kepada peserta didik yang
berprestasi
7. Memasukkan rancangan anggaran dana pendidikan tambahan dan lanjutan
staf pada RKAKL FK UNAND
8. Merancang kebutuhan fasilitas proses pendidikan ke dalam RKAKL FK
UNAND dan RS M Djamil secara berkala
9. Tenaga kependidikan mengikuti workshop administrasi kependidikan
Kemampuan pelaksanaan:

1. Dinaungi oleh lembaga universitas dan fakultas yang terakreditasi A.


2. Terdapatnya staf pengajar subspesialis disetiap divisi
3. Terdapatnya staf pengajar dengan gelar doktoral yang memiliki publikasi
bertaraf nasional dan internasional.
4. Berada di rumah sakit pendidikan utama yang juga merupakan rumah sakit
rujukan akhir tingkat regional dan memiliki RS jejaring dan afiliasi.
5. Memiliki alat peraga simulasi tindakan medik
6. Memiliki sejumlah fasilitas penunjang non medis (perpustakaan lengkap dan
jaringan internet cepat )
Indikator tujuan tersebut adalah :

1. Terlaksananya 95% diskusi ilmiah


2. Tercapai 95% keterampilan klinis terstruktur sesuai kompetensi
3. Lebih kurang 25% forum ilmiah menggunakan bahasa inggris
4. Minimal 75% peserta didik lulus tepat waktu
5. Minimal 90 % peserta didik lulus pada kesempatan pertama
6. Minimal 45% peserta didik lulus IPK >3,5
7. Rapat pendidikan 1 kali sebulan
8. Setiap semester terdapat rekapitulasi nilai akademik

27
9. Terdapat peserta didik yang meraih penghargaan akademik atau non
akademik
10. Terdapat 75% staf pengajar berkualifikasi konsultan
11. Semua tenaga kependidikan mahir administrasi kependidikan

Misi 2: Melaksanakan penelitian sesuai dengan perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi Kedokteran Patologi Klinik.

Tujuan :

Menghasilkan temuan yang mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi kedokteran Patologi Klinik guna menunjang diagnosis dan tatalaksana
penyakit

Sasaran:

1. Melaksanakan penelitian berdasarkan road map penelitian bagian yang


melibatkan peserta didik
2. Meningkatkan kerjasama penelitian multidisiplin dan multisenter secara
nasional
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi penelitian yang terakreditasi
dan terindeks
4. Mengusahakan dana penelitian dari berbagai sumber yang tidak mengikat

Strategi yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut adalah:

1. Mendesain rancangan penelitian yang berkualitas sesuai dengan road map


penelitian bagi staf dan peserta didik.
2. Mendorong dan memfasilitasi staf pengajar untuk menjalin kerjasama
multidisiplin dan multisenter pada penelitian di sub bagiannya
3. Memotivasi staf pengajar untuk mengikuti berbagai kompetisi hibah penelitian
untuk mendapatkan dana dari berbagai lembaga donor nasional dan
internasional
4. Memotivasi staf pengajar dan peserta didik untuk melakukan penulisan dan
publikasi hasil penelitian pada jurnal nasional terakreditasi dan jurnal

28
internasional terindeks.
5. Meningkatkan aksesibilitas jurnal internasional
Kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut:

1. Melakukan sosialisasi road map penelitian kepada peserta didik pada awal
pendidikan
2. Memberikan materi metode penelitian dan biostatistik kepada staf dan
peserta didik
3. Melakukan kerjasama penelitian klinis multisenter
4. Melakukan kerjasama penelitian biomolekuler multidisiplin dan multisenter
5. Memberikan apresiasi berupa penambahan indeks kinerja individu kepada
staf pengajar yang memiliki peneltian multidisiplin dan multisenter
6. Setiap staf pengajar harus aktif mencari informasi mengenai hibah dana
penelitian sesuai sub bagian masing-masing.
7. Melakukan pelatihan penulisan dan publikasi karya ilmiah yang sesuai
standar kepada staf dan peserta didik
8. Berlangganan jurnal nasional dan internasional yang berkualitas
Kemampuan laksana untuk mencapai tujuan tersebut adalah:

1. Terdapatnya staf pengajar dan dan peserta didik yang telah mengikuti proses
pembelajaran perihal penyusunan karya tulis ilmiah
2. Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang (perpustakaan dan
internet) yang memadai untuk memperlancar penelitian dan proses publikasi
berbagai karya tulis ilmiah
3. Terdapat jaringan kerjasama dengan lembaga penelitian intrakampus,
intrauniversitas, antaruniversitas, dan proses publikasi berbagai karya tulis
ilmiah
4. Memiliki akses jurnal nasional berlangganan yang up to date
Indikator keberhasilan tercapainya tujuan tersebut adalah:

1. Terdapat 75% penelitian sesuai dengan bidang studi di road map penelitian
bagian
2. Minimal 30% penelitian peserta didik merupakan bagian dari penelitian staf
pengajar
3. Setiap peserta didik dan staf pengajar memahami metode penelitian dan

29
biostatistik (100%)
4. Setiap staf pengajar melakukan penelitian 1 kali per tahun
5. Minimal 15-20% staf pengajar memiliki penelitian multidisiplin atau multisenter
setiap tahun`
6. Meningkatnya skor indeks kinerja individu yang berasal dari penelitian
7. Semua (100%) staf dan peserta didik mampu membuat penulisan naskah
publikasi yang benar
8. Terdapat minimal 3 akses untuk jurnal internasional

Misi 3: Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas


berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi Patologi Klinik terkini dengan
melibatkan peran serta masyarakat

Tujuan :

Meningkatkan implementasi pengabdian berbasis riset kepada masyarakat

Sasaran :

1. Meningkatkan kegiatan pengabdian masyarakat yang terorganisir.


2. Meningkatkan keterlibatan civitas akademika dan alumni pada kegiatan
pengabdian masyarakat
Strategi yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut :

1. Mendorong staf pengajar dan peserta didik untuk terlibat secara aktif pada
setiap pengabdian masyarakat
2. Menjalin kerjasama dengan mitra kerja seperti DKK Kota Padang, Dinkes
Provinsi dan Pemda kota Padang
Kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut adalah :

1. Memberikan apresiasi kepada staf dan peserta didik yang aktif terlibat pada
pengabdian masyarakat melalui nilai indeks kinerja
2. Kegiatan pengabdian masyarakat dapat dilakukan secara terencana
Kemampuan laksana untuk mencapai tujuan tersebut adalah:

1. Sejalan dengan misi fakultas kedokteran Universitas Andalas dalam hal


pengabdian masyarakat

30
2. Terdapatnya tim pengabdian masyarakat di lingkungan PPDS PK FK Unand
yang dibentuk untuk mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat
3. Terdapatnya hubungan kerjasama yang baik dengan tim pengabdian
masyarakat fakultas dan universitas
4. Terdapat ikatan alumni yang terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat
ketika dibutuhkan, baik dalam hal tenaga maupun bantuan sumber dana
5. Memiliki citra yang baik di masyarakat sumatera barat khususnya kota
Padang
Indikator keberhasilan tujuan tersebut adalah:

1. Terlaksananya setiap kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan 75%


staf pengajar dan peserta didik
2. Terlaksananya pelatihan implementasi laboratorium sederhana bagi
Puskesmas Kota Padang
3. Terlaksananya penyuluhan bagi masyarakat

Misi 4: Mengembangkan organisasi dalam meningkatkan tata kelola yang baik


serta mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang strategis

Tujuan :

Menjadi program studi yang memiliki tata kelola yang baik

Sasaran :

1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya


2. Terselenggaranya sistem pengelolaan keuangan yang berbasis keinerja
Strategi yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut :

1. Menerapkan secara konsisten prinsip tata kelola yang baik pada institusi
2. Peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya
3. Meningkatkan sistem pengelolaan keuangan berbasis kinerja yang
dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan
Kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut adalah :

1. Memasukkan rancangan anggaran dan dana pendidikan


2. Merancang kebutuhan fasilitas proses pendidikan

31
Kemampuan laksana untuk mencapai tujuan tersebut adalah:

1. Terdapatnya sumber daya yang baik untuk mencapai tujuan


Indikator keberhasilan tujuan tersebut adalah:

1. Tercapainya tata kelola yang baik dalam bidang SDM, Keuangan,


Perencanaan dan Pengendalian Program Administrasi Akademik

4.4. Tata Nilai dan Azas Bertindak


4.1.1. Tata Nilai
Azas dalam bertindak bagi Program Studi Patologi Klinik merupakan
perwujudan dari interaksi sitim nilai (value) institusi ini dengan visi, misi dan
tujuannya. Sistim nilai Program Studi Patologi Klinik adalah “Keilmuan yang
Berintegritas.” Berdasarkan sistim nilai ini maka pencapaian visi dan arah
pengembangan harus senantiasa dilakukan dengan jiwa yang berintegritas dan
dilakukan dengan prinsip-prinsip ilmiah.

Nilai yang dijadikan pegangan oleh setiap individu disetiap unit kerja yaitu:
nilai edukatif, nilai ilmiah, nilai etis, nilai ekologis dan estetis, nilai legal, nilai
keadilan dan nilai ekonomis.

Karakter Universitas Andalas merupakan acuan bagi semua civitas


akademika dan tenaga kependidikan di lingkungan Unand. Karakter Unand yang
selanjutnya disebut KARAKTER ANDALASIAN, dibentuk atas 4 elemen,
yakni:Spiritual, Ilmu, Amal dan Sosial. Di dalam skema model karakter, elemen
pertama, yakni Spiritual merupakan sumber inspirasi sekaligus menjadi tujuan.
Unsur spiritual ini dinyatakan dalam ungkapan religius, yang ditempatkan di
bagian tengah, sebagai inti karakter Andalasian, dan mewarnai keseluruhan
karakter lain.

Universitas Andalas menyadari bahwa karakter sesungguhnya berada


dalam ranah afektif, yakni, sikap dan perilaku. Karakter yang diinginkan baru akan
bertahan kuat seandainya dijiwai oleh kepercayaan luhur yang berasal dari Yang
Maha Kuasa. Atas dasar ini, maka inti dari karakter Andalasian ini adalah berupa
pancaran sinar spiritual.

32
Tiga elemen lain, yakni Ilmu, Amal dan Sosial dengan masing-masing
empat karakternya ditempatkan di sekeliling karakter spiritual. Sementara pada
cincin terluar terdapat 6 karakter yang meliputi ketiga elemen yang ada yakni,
karakter: Sabar, Empati, Jujur, Adil, Tanggung Jawab dan Ikhlas.

4.1.2. Azas Bertindak


Berdasarkan seperangkat tata nilai yang telah disebutkan maka ditetapkan
azas bertindak dalam upaya pencapaian visi misi, sebagai berikut:

1. Azas kebenaran, kejujuran, budaya dan peradaban

2. Azas keunggulan ilmiah

3. Azas kearifan/kebijaksanaan (wisdom) dalam kebersamaan (togetherness)


yang dilandasi dengan prinsip saling menghormati.

4. Azas kebhinekaan, kebutuhan, manfaat dan efektifitas

5. Azas desentralisasi, integritas dan inovatif

6. Azas keterbukaan, berwawasan kebangsaan dan global serta bertanggung


jawab.

33
BAB V
FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS

Pengkajian faktor strategis dalam penyusunan RENSTRA Program Studi


Patologi Klinik FK-UNAND meliputi environmental input berupa dinamika
lingkungan strategis Program Studi Patolgogi Klinik FK-UNAND dan kedua
Instrumental Input meliputi kebijakan yang diterapkan secara langsung maupun
tidak langsung yang mempengaruhi pengembangan Program Studi FK Unand.
Dari kedua sisi ini dapat ditentukan isu-isu strategis apa yang akan diperhatikan
dalam pengembangan FK-UNAND ke depan.

5.1. Perkembangan Teknologi Kedokteran dan Kesehatan


Perkembangan teknologi telah menyebabkan posisi negara berkembang
menjadi semakin termarginalkan. Pada beberapa dasawarsa yang lalu,
perkembangan teknologi di bidang kedokteran masih didominasi oleh negara
berkembang, oleh karenanya, negara-negara berkembang yang umumnya
merupakan penghasil teknlogi masih memiliki sumber pendapatan yang memadai.
Perkembangan IPTEK telah menggeser “resource-based economy” ke
“knowledge-based economy”. Kehidupan manusia semakin tergantung kepada
teknologi. Fakta ini merupakan tantangan bagi lembaga pendidikan tinggi agar
lebih berperan menghasilkan IPTEK guna untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat; promotive, preventive, curative dan rehabilitative masyarakatnya,
sehingga tidak terjebak dalam proses marginalisasi itu.

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (Information, Communication


and Technology, ICT) telah mengubah cara menyimpan, mengakses,
mendistribusikan, menganalis serta mempresentasikan ilmu pengetahuan. ICT
menghadirkan tantangan baru terhadap berbagai asumsi mengenai perguruan
tinggi dan sekaligus akan mentransformasikan format pendidikan tinggi.

34
Pendidikan jarak jauh (distance learning atau online learning) diproyeksikan akan
menjadi alternatif yang sepadan dengan format pendidikan tradisional yang
berbasis kampus. Hal ini terutama disebabkan oleh karena online learning
menawarkan substansi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan personal
(just for your learning), menawarkan lingkungan pembelajaran yang didukung oleh
simulasi dan multimedia yang semakin mampu mewakili kondisi yang sebenarnya,
keleluasaan akses terhadap basis data pengetahuan, interaksi yang baik dengan
instruktur yang mumpuni, serta tidak terikat pada waktu dan ruang. Karakteristik
seperti ini membuat pembelajaran online menjadi alternatif menarik bagi banyak
orang. Kampus tradisional hanya akan mampu bertahan terhadap ancaman ini
jika ikut memanfaatkan ICT untuk meningkatkan pengalaman belajar di kampus.
Tanpa menjadi lebih inovatif dalam pemanfaatkan teknologi ini, perguruan tinggi
berbasis kampus tidak akan mampu memanfaatkan keunggulan dari lingkungan
pendidikannya dan kemungkinan besar akan kehilangan daya tariknya.

5.2. Globalisasi
Globalisasi adalah fakta, bukan pilihan. Pada tingkat regional dengan
dilaksanaknya AFTA terdapat peluang sekaligus tantangan bagi Prodi Patologi
Klinik FK-UNAND untuk menyiapkan SDM yang mampu bersaing (dan sekaligus
bermitra) dengan tenaga kesehatan di kawasan ASEAN. Tantangan sekaligus
peluang ini mengharuskan Prodi Patologi Klinik FK-UNAND untuk melakukan
pembenahan mendasar pada tubuhnya agar mampu menghasilkan lulusan
berkualitas yang memenuhi persyaratan internasional atau minimal persyaratan
regional/kawasan. Pendidikan yang menghasilkan lulusan dengan kualifikasi
internasional semestinya diposisikan sebagai elemen utama dalam pendidikan di
Prodi Patologi Klinik FK-UNAND, jika ingin mempertahankan keberadaanya.

5.3. Minat dan Kebutuhan Belajar


Perkembangan masyarakat yang menjurus kepada “knowledge-based society”
telah dan akan terus memicu minat belajar yang semakin tinggi. Terlihat adanya
kencendrungan masyarakat untuk mencari sekolah berkualitas bagi putra-putri
mereka. Keinginan ini diwujudkan dengan mengirimkan putra-putri mereka ke
berbagai perguruan tinggi ternama di luar negeri. Tindakan ini setidaknya telah
menguras devisa dalam jumlah yang tidak kecil. Kecendrungan ini menunjukkan

35
adanya pangsa pasar yang cukup berarti bagi perguruan tinggi yang mampu
meningkatkan kualitasnya secara berkesinambungan.

5.4. Otonomi Daerah


Pembangunan pada era otonomi membutuhkan keberadaan sumberdaya
manusia yang memiliki penguasaan IPTEK untuk mengelola sumberdaya yang
dimiliki. Hal ini merupakan tantangan bagi Prodi Patologi KlinikFK-UNAND untuk
lebih meningkatkan perannya, dalam bentuk tenaga-tenaga terampil yang
memiliki kemampuan dan IPTEK yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan
daerah.

Desentralisasi pemerintah (otonomi daerah) memberikan peluang sekaligus


tanggung jawab baru kepada Prodi Patologi Klinik FK-UNAND untuk lebih aktif
membantu mewujudkan daerah Sumatera Barat khususnya dan daerah-daerah
lainnya.

5.4.1. Kebijakan Pemerintah Dalam Pengembangan Perguruan Tinggi


Prodi Patologi Klinik sebagai bagian dari fakultas kedokteran Unand dalam
pengembangan misinya senantiasa berpedoman kepada peraturan perundangan
serta kebijakan pemerintah lainnya. Dewasa ini pengelolaan pendidikan tinggi
didasarkan kepada pradigma bahwa kualitas berkelanjutan sebagai ‘icon’- nya.
Untuk itu, terdapat empat pilar utama yang harus dibangun dalam perguruan
tinggi, yaitu: system evaluasi (termasuk evaluasi diri), otonomi, akuntabilitas,
dan akreditasi.

Keterkaitan antara keempat pilar itu menyiratkan pesan bahwa hasil dan
kinerja perguruan tinggi harus selalu mengacu pada kualitas yang berkelanjutan.
Sementara itu, kualitas yang berkelanjutan hanya dapat diwujudkan jika dilandasi
kreativitas, ingenuitas dan produktivitas setiap sivitas akademika, yang terjadi jika
dirangsang dengan pola manajemen yang berasaskan otonomi. Agar efektif,
otonomi perguruan tinggi harus senafas dengan akuntabilitas/ pertanggung
jawaban. Namun demikian, akuntabilitas internal belum dianggap memadai
kecuali hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang handap dan syahih

36
mengenai penyelenggaraan, kinerja dan hasil perguruan tinggi, diaktualisasikan
melalui proses akreditasi baik oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) maupn
lembaga eksternal lainnya yang relevan. Selanjutnya, tindakan manajerial utama
yang melandasi pengambilan keputusan dan perencanaan di perguruan tinggi
adalah proses evaluasi termasuk di dalamnya Evaluasi Diri.

Dalam hal penganggaran, pola lama yang nuansanya lebih banyak ke pola
alokasi berangsur-angsur digeser oleh pola kompetisi. Pola penganggaran
semacam ini semuanya menempatkan Laporan Hasil Evaluasi Diri sebagai
landasan program-program yang akan diajukan untuk didanai. Sistem
akuntabilitasnya pun berubah dari sekedar pertanggungjawaban legal formal
keuangan menjadi pertanggungjawab kinerja. Tujuan akhir dari program
penganggaran semacam ini adalah pendanaan dengan system ‘block grant’
kepada institusi pendidikan tinggi.

Inti dari perubahan-perubahan di atas adalah, institusi pendidikan tinggi


tidak mungkin lagi melepaskan diri dari proses-proses evaluasi diri yang
berkelanjutan demi proses akreditasi, kepentingan penganggaran, dan system
perencanaan berbasis kinerja. Diharapkan dengan pola ini perubahan
penyelenggaraan suatu institusi pendidikan tinggi akan semakin menuju kearah
terwujudnya kualitas yang lebih baik, akuntabel dan transparan.

Perubahan ini telah diadobsi pada penyelenggaraan institusi periode


sebelumnya, dengan berpedoman pada prinsip:

1. Peningkatan daya saing bangsa (nation’s competitiveness);


2. Otonomi (autonomy) pengelolaan pendidikan; dan
3. Peningkatan kesehatan organisasi (organizational health) penyelenggara
pendidikan tinggi.

1. Daya Saing Bangsa


Dewasa ini dunia sedang menghadapi tantangan berat yang merupakan
konvergensi dari berbagai dampak globalisasi. Tantangan yang belum pernah
dialami oleh umat manusia sebelumnya ini adalah semakin pentingnya
pengetahuan (knowledge) sebagai pendorong utama pertumbuhan suatu bangsa.
Daya saing suatu bangsa didefinisikan oleh Porter sebagai a country’s share of

37
world markets for its products (Porter, 2002). Daya saing tersebut semakin tidak
bergantung lagi pada kekayaan sumber daya alam dan tenaga kerja yang murah,
akan tetapi semakin bergantung pada pada pengetahuan yang dimiliki dan
dikuasai oleh suatu bangsa.

Ketidak bergantungan pada sumberdaya alam diartikan sebagai kemampuan


untuk menggunakan pengetahuan dalam memanfaatkan dan memproses
sumberdaya alam diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan dalam memanfaatkan dan memproses sumberdaya alam tersebut
sebelum dilemparkan ke pasar global. Demikian pula halnya sumberdaya
manusia yang banyak hanya akan dapat mendukung pertumbuhan bila disertai
dengan penguasaan pengetahuan yang memadai. Artinya, daya saing bangsa
akan banyak ditentukan oleh kemampuan memperoleh pangsa di pasar global
yang saat ini lebih banyak bertumpu dan ditentukan oleh inovasi dan kreatifitas
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (knowledge-based economy).

Daya saing semacam ini harus dilandasi dengan karakter kebangsaan


yang kuat agar sejalan dengan jati diri bangsa ini. Untuk itu, institusi pendidikan
tinggi harus dapat memegang peran untuk secara efektif mendidik dan
membangun kapasitas intelektual para mahasiswa siswa sesuai dengan
kebutuhannya untuk menjadi warga Negara yang bertanggung jawab dan yang
dapat berkontribusi terhadap peningkatan daya saing bangsa. Pertama,
pendidikan tinggi harus mampu menghasilkan luaran (termasuk hasil-hasil
penelitian dan lulusan) yang inovatif dan kreatif dalam pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Kedua, pendidikan tinggi harus mendidik
mahasiswanya agar mampu memilih dan mengadopsi ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk selanjutnya dikonversi ke dalam bentuk produk yang memiliki
daya saing ekonomi. Ketiga, pendidikan tinggi juga harus mampu membentuk
lulusan yang memiliki karakter kebangsaan yang kuat sebagai wujud dari warga
Negara yang bertanggung jawab. Demikian pengtingnya peran penguasaan
pengetahuan dalam menentukan daya saing suatu bangsa, sehingga peningkatan
daya saing bangsa dijadikan sebagai kebijakan dasar utama dalam strategi
jangka panjang pengembangan pendidikan tinggi ke depan.

38
Seluruh upaya nasional pada subsektor pendidikan tinggi harus dapat diarahkan
untuk memberikan kontribusinya kepada peningkatan daya saing bangsa ini.

2. Otonomi
Indonesia merupakan suatu Negara kepulauan yang sangat beragam dan
pluralistic dalam tingkat perkembangan ekonomi, kekayaan sumberdaya alam,
sosial, penduduk, ketersediaan infrastruktur, dan sebagainya. Pendekatan yang
terlalu sentralistik tidak akan mampu mengakomodasi keragaman tersebut. Oleh
karena itu otonomi yang lebih luas kepada setiap institusi merupakan pilihan yang
paling tepat bagi negara kita.

Berdasarkan pemikiran tersebut desentralisasi otoritas dan pemberian otonomi


yang lebih luas kepada institusi pendidikan tinggi menjadi kebijakan dasar kedua
dalam strategi jangka panjang pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia.
Berbagai hal harus dapat diantisipasi dalam penerapan sistem otonomi bagi
perguruan tinggi negeri, di antaranya adalah :

 Perubahan peran DIKTI dari regulator menjadi fasilitator. DIKTI dalam hal ini
akan lebih banyak bertindak untuk mendukung institusi pendidikan tinggi
dalam hal kebijakan dan perangkat peraturan yang dibutuhkan. Namun
demikian pada sisi lain DIKTI masih memiliki kewenang untuk memberikan
tindakan korektif pada institusi terkait jika diperlukan.
 Restrukturisasi pendanaan pemerintah sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya yang akan diarahkan ke system ‘block grant’.
 Restrukturisasi status kepegawaian di mana pada saatnya nanti status
Pegawai Negeri Sipil akan ditinjau kembali.
 Perubahan Status Hukum Institusi Pendidikan Tinggi termasuk system-sistem
perpajakan yang akan diberlakukan terhadapnya.
Di dalam keotonomian ini, institusi pendidikan tinggi tetap akan dituntut untuk
tidak mengurangi tanggung jawab sosialnya termasuk di antaranya menjamin
akses dan equity bagi mereka yang memenuhi persyaratan mutu akademik

3. Kesehatan Organisasi
Otonomi yang lebih luas kepada institusi pendidikan tinggi hanya dapat
dilaksanakan apabila setiap institusi memiliki organisasi serta manajemen internal
yang sehat. Tanpa kesehatan organisasi yang memenuhi syarat, pemberian

39
otonomi akan menimbulkan anarki dan kebingungan pada tingkat pelaksanaan.
Oleh karena itu kesehatan organisasi dipilih sebagai kebijakan ketiga dalam
strategi jangka panjang pengembangan pendidikan tinggi, organisasi yang sehat
memiliki karakteristik, antara lain:

1. Menjunjung tinggi kebebasan akademik;


2. Menghargai inovasi dan kreatifitas;
3. Menstimulasi individu untuk berbagi ilmu pengetahuan;
4. Mendorong dedikasi untuk bekerja demi kesuksesan organisasi;
5. Memfasilitasi semua elemen yang berada dalam organisasi sehingga mampu
6. beradaptasi terhadap situasi yang sulit dan kompleks; Memberikan ruang
yang cukup dan otonomi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga;
7. Memiliki kesadaran internal tentang perlunya mekanisme penjamin mutu yang
dasarkan pada evaluasi internal maupun eksternal.
Karakteristik organisasi seperti ini merupakan prasyarat bagi suatu institusi
pendidikan tinggi untuk dapat menjalankan otonomi secara optimal.

5.5. Isu Strategis


Uraian pada dua sub bab di atas mengantarkan kita kepada beberapa isu
strategis yang secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama telah menciptakan
batasan atau wawasan baru bagi perkembangan telah menciptakan batasan atau
wawasan baru bagi perkembangan dan penyempurnaan dalam pengamalan Tri
Darma Perguruan Tinggi. Pemnafaatan dan peningkatan mutu pada isu-isu
strategis ini akan dapat meningkatkan partisipasi perguruan tinggi khususnya
Prodi Patologi Klinik FK-UNAND dalam pembangunan nasional.

5.5.1. Pengembangan Metode dan Substansi Pembelajaran


Setiap perguruan tinggi dihadapkan pada tantangan untuk melakukan
transformasi, baik dalam metoda maupun substansi pembelajaran demi untuk
meningkatkan kualitas penyelenggaraan misinya atau minimal mempertahankan
keberlangsungan keberadaanya dalam tatanan global yang sedang dan terus
berubah.

- Substansi pembelajaran, yaitu memperkenalkan wawasan holisme dan


interkoneksitas sebagai pelengkap dari pendekatan reduksionisme
deterministic yang menjadi acuan pembelajaran pada saat ini. Disamping

40
itu, diperlukan adanya pembelajaran yang berkaitan dengan budaya,
termasuk budaya bangsa lain yang akan menjadi softskill untuk menunjang
keberhasilan setiap profesi;

- Metode pembelajaran, dengan memperkenalkan pemanfaatan ICT secara


inovatif di dalam kampus serta mengembangan system pembelajaran
online. Metoda pembelajaran berbasis instruksi (instructional-based
teaching) perlu pula digantikan dengan metoda pembelajaran yang
berorientasi kepada kebutuhan pelajar (student centered learning). Pada
dasarnya, transformasi yang diperlukan adalah melengkapi metoda
“maintenance learning” yang cenderung mempertahankan status quo
dengan metoda ”evolutionary learning” yang memberikan kemampuan
bukan hanya untuk menghadapi tetapi bahkan merancang perubahan.

5.5.2. Pergeseran Nilai Keberadaan Pendidikan Tinggi


Globalisasi telah membawa beberapa perubahan nilai terhadap “ idealisme”
tradisional pendidikan, khusunya pendidikan tinggi, antara lain :

- Debat tentang isu “equity” (pendidikan untuk semua) vs. “koorporasi”


(pendidikan tinggi demi untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pendidikan);

- Debat tentang kualitas dan validasi dari system pembelajaran “online”


dibandingkan dengan system pembelajaran tradisional (campus-based
university)

5.5.3. Peningkatan Kapasitas Reorganisasi Diri


Kapasitas reorganisasi diri (self-organizing capacity) merupakan isu
strategis utama (key issue)’ karena keberhasilan suatu perguruan tinggi dalam
meningkatkan kapasitas ini merupakan kunci untuk menghadapi dan
menyelesaikan ketiga isu lainnya. Kapasitas ini berkaitan dengan kualitas
interkoneksi yang dinamis antara elemen-elemen sumberdaya (resources),
organisasi dan nilai-nilai yang dianut oleh perguruan tinggi bersangkutan.

Semakin tinggi kapasitas ini, akan semakin tinggi pula kemampuan perguruan
tinggi bersangkutan untuk beradaptasi atau bahkan berpartisipasi merancang
perubahan lingkungannya.

41
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Program Studi Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Unand perlu memiliki arah
dan pola yang jelas dalam pengembangan institusi dalam rangka mencapai
tujuan yang sejalan dengan tujuan yang termuat dalam Rencana Strategis FK
Unand dan Rencana Strategis Universitas Andalas. Untuk keperluan ini
Program Studi Patologi Klinik FK Unand harus menyusun Rencana Strategis
2020-2024. Didalam rencana tersebut termuat visi, misi, tujuan, sasaran
strategis, kebijakan dan serangkaian program pengembangan pendidikan,
penelitian, penelitian, pengabdian kepada masyarakat hingga indikator
keberhasilannya.
2. Rencana Strategi (Renstra) Program Studi Patologi Klinik FK Unand 2020-
2024 ini disesuaikan dengan Rencana Strategis FK Unand dan Rencana
Strategis Universitas Andalas, serta mempertimbangkan faktor eksternal dan
internal yang dianalisis untuk menentukan strategi pencapaiannya.
3. Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan terlihat bahwa Program Studi
Patologi FK Unand memiliki peluang yang besar, serta kekuatan yang
memadai, namun masih memiliki dan beberapa aspek tantangan yang perlu
diantisipasi dan aspek kelemahan yang perlu segera diperkuat. Dengan posisi
seperti itu, Program Studi Patologi Klinik FK Unand perlu memprioritaskan
konsolidasi internal pada tahap awal sambil bersiap mengambil peluang-
peluang yang tersedia.
4. Target yang ingin dicapai dalam periode ini adalah mantapnya transformasi
manajemen akademik, keuangan, aset, sumberdaya manusia dan kekayaan
lainnya serta terimplementasinya good faculty government secara
bertanggung jawab dan konsekuen.

42
6.2. Langkah-langkah Implementasi
1. Langkah implementasi tujuan-tujuan strategis 2020-2024 ini akan diawali
dengan mengkonsolidasikan kekuatan Program Studi Patologi Klinik FK
Unand
2. Seluruh unit kerja mengadopsi peta strategi yang ditetapkan dalam Rencana
Strategis ini sehingga menjamin terjadinya sinergi antar sumber daya yang
dimiliki Program Studi Patologi Klinik FK Unand.
3. Penguatan dalam aspek monitoring dan evaluasi akan dilakukan dengan
memanfaatkan ketersediaan sistem informasi yang terintegrasi sehingga
pengambilan keputusan yang dilakukan didasarkan pada informasi yang
akurat dan cepat sehingga kemajuan pencapaian target rencana strategis ini
dapat dilakukan secara efektif.

43

Anda mungkin juga menyukai