PENDAHULUAN
2
Dokumen RENSTRA ini dibagi menjadi beberapa bagian (BAB) yang mencakup
Pendahuluan, yang berisi latar belakang, landasan penyusunan, tujuan dan
ruang lingkup.
1. Modal dasar pengembangan Program Studi Patologi Klinik yang terdiri
dari modal Sumber Daya Manusia (SDM) dan fasilitas fisik (sarana dan
prasarana)
2. Perumusan visi,misi,tujuan dan tata nilai merupakan formulasi visi dan
misi Program Studi Patologi Klinik yang dituangkan berdasarkan modal
dasar yang dimiliki, serta tujuan kongkrit yang hendak dicapai dan tata
nilai dalam proses pencapaian tersebut.
3. Analisis situasi dan eksplorasi kondisi terkini
4. Analisis Faktor-Faktor Strategis
5. Analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Treats) /
kekuatan. Kelemahan, peluang dan ancaman berdasarkan analisis situasi
dan faktor-faktor strategis.
6. Program-Program Strategik yang disusun berdasarkan visi-misi dan
visibilitinya berdasarkan analisis SWOT ; lengkap dengan tujuan dan
sasarannya.
7. Program dan kegiatan yang merupakan bentuk kongkrit dari program
strategik, disertai dengan sasarang yang diharapkan indikator pencapaian
atau keberhasilan
3
BAB II
MODAL DASAR PENGEMBANGAN
Dosen Patologi Klinik FK Unand terdiri dari dosen tetap (dosen PNS
Kemenristekdikti dan Kemenkes) dan dosen tidak tetap. Berdasarkan Permenkes RI
No. 20 tahun 2014 telah diatur tentang Pengelolaan Pegawai Non PNS pada Satuan
Kerja Kementerian Kesehatan yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan
Layanan Umum (BLU).
4
Tabel 2.1 Jumlah Dosen Tetap Tahun 2016-2018
Tabel 2.2 Distribusi Dosen Tetap Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2018
5
Penambahan staf dapat diusulkan oleh Sub Bagian dan Ketua Bagian (bila
ada formasi penerimaan PNS/BLU) dengan ketentuan sebagai berikut:
Setiap calon staf harus membuat surat lamaran yang ditujukan kepada
Ketua Bagian RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Calon staf non PNS diikutsertakan pada setiap proses seleksi penerimaan
CPNS (Kemenkes dan Kemenristekdikti).
Sebelum ada penerimaan PNS, calon staf non PNS dapat diusulkan untuk
menjadi pegawai BLU RSUP Dr. M. Djamil Padang atau dosen magang
FK Unand.
Calon staf yang berasal dari PNS daerah diusulkan agar memindahkan
status kepegawaian, yaitu dari PNS daerah menjadi PNS Kemenkes atau
Kemenristekdikti.
Kriteria penerimaan dan proses seleksi yang diusulkan oleh Bagian/KSM
Diutamakan mengisi Sub Bagian sesuai Rencana Stategi (Renstra) Program
Studi Patologi Klinik FK Unand/RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Indeks Prestasi kumulatif (IPK) S1 ≥2,75 dan Spesialis ≥3,25.
Berkelakuan baik selama mengikuti pendidikan (tidak melanggar PP No. 53
tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin PNS RI).
Proses penerimaan (bagi calon staf PNS Kemenristekdikti) yang sudah lulus
ujian tulis, selanjutnya diseleksi oleh tim kecil di tingkat FK Unand dan
diusulkan ke tingkat Universitas.
Bagi yang lulus seleksi dan diterima sebagai PNS Kemenkes/PNS
Kemenristekdikti/pegawai BLU RSUP Dr. M. Djamil Padang akan dilakukan
proses kredensial oleh Komite Medis sebelum ditempatkan di Bagian Patologi
Klinik.
6
lanjutan (via telepon/website)
Tes kemampuan komputer/tes potensi akademik/psikotest (sesuai kebutuhan)
Wawancara dengan Kepala Bagian Tata Usaha
Wawancara dengan Dekan/Kepala Program Studi/Ketua Bagian (sesuai
penempatan)
Pengumuman hasil seleksi
Penandatanganan kontrak kerja
7
tujuan Universitas), menciptakan mekanisme monitoring, evaluasi, umpan balik yang
berkesinambungan. Hal ini menunjukkan apakah kegiatan Program Studi Universitas
sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan, serta dapat menciptakan
keseimbangan antara sumber daya (biaya) yang dikeluarkan dengan derajat mutu
yang dihasilkan dari semua produk universitas.
Untuk meningkatkan kualitas dosen, Program Studi Spesialis I Patologi Klinik FK
Unand terus memotivasi Staf untuk menempuh jenjang pendidikan Sp II Konsultan,
Doktoral (S3) dan jabatan akademik tertinggi (Profesor).
Pengembangan Staf dilakukan dengan:
Pendidikan Sp II Konsultan dilaksanakan minimal 1 tahun setelah bertugas di
Bagian Patologi Klinik.
Staf sangat dianjurkan mengikuti program Doktoral (S3).
Staf yang telah mendapatkan gelar Doktor sangat didorong untuk
mendapatkan jabatan akademik tertinggi (Profesor).
Staf mengikuti kegiatan pelatihan/workshop atau fellowship sesuai dengan
bidang keilmuannya.
4. Pemberhentian Staf
Bertahannya dosen dan tenaga kependidikan untuk tetap bekerja (retensi) pada
satu unit dapat menunjukkan tingkat kepuasan dosen dan tenaga kependidikan
tersebut dalam bekerja. Namun di satu sisi, kemampuan dosen dan tenaga
kependidikan tersebut tidak akan bertambah dan berkembang jika tugas dan
suasana tidak beragam. Keberagaman pengalaman adalah sangat penting bagi
dosen dan tenaga kependidikan untuk penyegaran dan jenjang karir yang lebih
tinggi. Rektor telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan peraturan untuk
pengelolaan retensi tenaga kependidikan.
Dalam berbagai kejadian, pemberhentian baik dosen maupun tenaga
kependidikan dapat saja terjadi. Pemberhentian ini disebabkan oleh berbagai alasan
seperti pensiun sesuai batas usia pegawai, pensiun dini, kematian, mengundurkan
diri, terkena sanksi, dan sebagainya. Dari alasan-alasan tersebut, dapat dilakukan
8
pemberhentian dengan hormat atau tidak dengan hormat. Pemberhentian dosen dan
tenaga kependidikan di lingkungan Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas berpedoman pada PP No. 19 tahun 2013 tentang Pemberhentian PNS RI,
PP No. 53 tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin PNS RI.
9
Tabel 2.4 Nama dan jenis majalah profesi
3. Sari Pediatri
Dst.
1. Medcrave
2. Hindawi
Majalah profesi internasional
3. Annals of Clinical Pathology
Dst.
10
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN
11
prasarana yang dimiliki Prodi Patologi Klinik maka terlihat kecukupan dan
optimalisasi untuk melakukan pendidikan.
Mekanisme proses rekrutmen dan kriteria penerimaan serta pemberhentian
peserta didik yang diberlakukan di PPDS PK FK UNAND dibuat dengan mengacu
kepada kebijakan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Standar Pendidikan
Profesi Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia. Mekanisme tersebut telah
termaktub didalam Buku Panduan Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Patologi
Klinik yang telah disahkan oleh Dekan FK UNAND tahun 2006.
Pada bagian ini dijelaskan sistem rekruitmen dan seleksi calon Peserta
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Patologi Klinik Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas. Sistem rekruitmen tersedia secara lengkap yang
terdiri dari kebijakan, kriteria, prosedur, instrumen dan sistem pengambilan
keputusan. Sistem rekruitmen ini dilaksanakan secara terjadwal persemester dan
dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan.
Berikut adalah Bobot SKS, lama perputaran dan kegiatan ilmiah yang wajib
dilaksanakan oleh peserta PPDS-I Bagian Patologi Klinik FK UNAND.
I Tahap I (Dasar) 20
Semester I dan II
14
2. Hematologi 5 bulan 1 Jurnal , 1 ekpertise
Tahap II (Klinis) 40
Semester III, IV, V,
VI
Tesis 5 6 bulan
Jumlah 85 45 bulan
(3,8 tahun)
15
Prodi Patologi Klinik FK Unand yaitu di bidang metabolik dan endokrin. Tingkat
kesesuaian topik pengabdian masyarakat dan penelitian untuk mendukung proses
belajar mengajar dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai visi cukup
memadai. Hal ini karena topik penelitian dan pengabdian masyarakat didasarkan
disiplin ilmu atau bidang kajian dalam kurikulum yang disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat.
3.1.6 Lulusan
Tabel 3.2 Jumlah Lulusan Tahun 2016-2018
16
3.1.7 Rencana Pengembangan Kemahasiswaan
Berbagai kegiatan telah dilakukan untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa,
namun tentunya masih belum optimal dijadikan modal oleh mahasiswa dalam
mengarungi kehidupan ditengah masyarakat. Banyak masalah kemasyarakatan
yang akan dihadapinya yang memerlukan pengalaman khusus untuk
menanggulanginya dan itu akan mereka dapatkan dalam pengalaman ekstra
kurikuler. Karena itu Prodi Patologi Klinik FK-UNAND perlu mempersiapkan mereka
dengan serangkaian kegiatan dalam ekstra kurikuler kemahasiswaan yang terarah
dan terkoordinir. Untuk itu akan dikembangkan:
1. Meningkatkan kemampuan penalaran dan analisis mahasiswa dalam
berbagai kegiatan diluar kegiatan kurikuler.
2. Meningkatkan keterampilan fisik dan psikis dalam menyalurkan minat bakat
mahasiswa.
3. Meningkatkan kesejahteraan mahasiswa melalui pemenuhan kebutuhannya
dalam mengikuti pendidikan seperti asrama, beasiswa, kesehatan dan
lainnya.
4. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama mahasiswa dalam berbagai kegiatan
baik dalam lembaga maupun antar lembaga.
Berdasarkan uraian kondisi internal Prodi Patologi Klinik dan faktor strategis
yang merupakan kondisi eksternal Prodi Patologi Klinik yang telah diuraikan
sebelumnya maka dapat dilakukan analisis SWOT yang melekat pada Prodi Patologi
Klinik. Identifikasi kekuatan dan kelemahan akan dapat membantu dalam
menentukan strategi yang tepat dalam pelaksanaan misi Prodi Patologi Klinik ke
depan.
17
3.2.1.1 Kekuatan (Strenghts)
1. Program studi PPDS Patologi Klinik FK Unand yang berada di pusat kota
dengan rumah sakit pendidikan utama RS M Djamil
2. Ruang konfrensi telah dilengkapi dengan peralatan mendukung pembelajaran
yang cukup
3. Laboratorium sentral dilengkapi peralatan yang memadai sebagai sarana
pembelajaran
4. Jaringan TIK yang memadai dan tersedianya hotspot di lingkungan RS M
Djamil memudahkan seluruh peserta didik menggunakan teknologi ICT untuk
sistem informasi akademik, registrasi online serta pendukung pembelajaran
5. Kualifikasi akademis staf akademik yang cukup bagus dengan gelar S2 dan
S3
6. Standardisasi pembelajaran hingga evaluasi hasil pembelajaran sudah dimilik
Kelemahan yang harus ditanggulangi oleh Prodi Patologi Klinik saat ini adalah :
18
Analisis lingkungan eksternal Prodi Patologi Klinik memperlihatkan peluang
(opportunity) dan ancaman (threats) sebagai berikut :
Adapun peluang yang dimiliki oleh Prodi Patologi Klinik saat ini adalah sebagai
berikut :
Adapun ancaman yang harus dihadapi oleh Prodi Patologi Klinik saat ini adalah
sebagai berikut :
19
Tabel 3.4 Analisis Faktor Internal
20
O Adanya peluang sumber dana dari kerjasama 0,2 4 0,8
O Kawasan bebas ASEAN membuka peluang 0,1 4 0,4
lulusan bekerja di kawasan ASEAN
O Kerjasama yang erat dengan instansi lintas 0,1 4 0,4
sektoral terutama di bidang kesehatan dan
masyarakat sebagai stakeholder
O Peminat yang besar untuk menjadi peserta didik 0,1 4 0,4
PPDS Patologi Klinik FK Unand
O Masih sedikitnya jumlah dokter spesialis Patologi 0,1 3 0,3
Klinik di Indonesia, sehingga banyak daerah di
Indonesia yang membutuhkan dokter spesialis
Patologi Klinik
O Tersedianya dana beasiswa dan fasilitas lainnya 0,2 4 0,4
dari Dikti untuk dimanfaatkan dalam program
pengembangan kuantitas dan kualitas dosen
serta tenaga pendukung
O Motivasi dan rasa memiliki yang tinggi dari alumni 0,1 4 0,3
unutk mengembangkan prodi
Jumlah 1 27 3,0
T Tingkat persaingan yang ketat dari institusi 0,2 3 0,6
sejenis
T Perubahan kebutuhan stakeholder dalam 0,1 3 0,3
menyerap lulusan, berkembang dengan cepat
yang jika tidak diantisipasi akan menurunkan
kemampuan bersaing, apalagi dengan adanya
MEA yang membuka peluang masuknya tenaga
dokter spesialis dan kesehatan lainnya dari luar
T Institusi Pendidikan Spesialis Patologi Klinik di 0,2 1 0,2
Jawa dan daerah lain menarik minat calon
peserta didik Sumbar
T Tingkat persaingan yang tinggi dalam 0,2 2 0,4
mendapatkan dana hibah untuk program
pengembangan
T Makin terkaitnya proses pembelajaran dan 0,1 1 0,1
penelitian dengan kemajuan teknolgi canggih
yang mahal
T Peraturan dari Kementrian Pendidikan dan 0,2 2 0,4
Kebudayaan dan Edaran Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi yang sering berubah – ubah
Jumlah 1 12 2,0
21
BAB IV
Berdasarkan eksplorasi dan analisis modal dasar yang dimiliki oleh Prodi
Patologi Klinik maka dirumuskanlah visi dan misi yang mencerminkan arah
kemajuan institusi namun juga logis dan realistis dalam visibilitas pencapaiannya.
Visi dan misi ini juga dijabarkan dan didukung dengan tujuan kongkrit serta tata nilai
yang mendasari segala usaha dan kegiatan dalam pencapaian visi dan misi
tersebut.
22
internasional. Pembenahan institusi ini meliputi transformasi manajemen akademik
keuangan, aset, sumber daya manusia dan kemahasiswaan. Pada periode ini
semua standar nasional pendidikan harus terpenuhi.\
Tahap kedua adalah periode 2013-2018. Pada periode ini dilakukan pemantapan
transformasi manajemen akademik, keuangan, aset, sumberdaya manusia dan
kekayaan lainnya. Targetnya adalah terimplementasikan tata kelola secara
bertanggung jawab dan konsekuen.
Tahap ketiga adalah periode 2020-2024, Pada periode ini, Program Studi Patologi
Klinik telah dikenal secara nasional. Sistem tatakelola telah terintegrasi penuh
dengan ICT, kegiatan penelitian telah fokus dan tersinergi dalam roadmap penelitian
unggulan. Pada periode ini diharapkan Prodi Patologi Klinik menjadi salah satu
institusi pendidikan kedokteran yang terkemuka Indonesia atau masuk lima besar di
Indonesia
Tujuan :
23
1. Mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk melakukan analisis,
interpretasi, dan verifikasi hasil pemeriksaan laboratorium klinik sesuai
dengan standar kompetensi.
2. Menyelaraskan keilmuan Patologi Klinik untuk pengembangan translational
research
Tujuan :
Misi 4: Mengembangkan organisasi dalam meningkatkan tata kelola yang baik serta
mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang strategis
Tujuan :
A. Perspektif mahasiswa
1. Meningkatnya softskill dan daya saing lulusan
B. Perspektif Pemangku Kepentingan
1. Mencapai peningkatan perluasan dan pemerataan akses pendidikan
24
2. Menjadi pusat riset kedokteran dan kesehatan yang bereputasi
C. Perspektif Finansial
1. Tercapainya kecukupan dan efisiensi anggaran
2. Tersedianya kecukupan dana untuk penelitian dan pengabdian
3. Peningkatan kontribusi dana dari kerjasama dengan institusi/pihak lain
D. Perspektif Proses Internal
1. Tercapainya penguatan kurikulum dan proses pembelajaran yang terintegrasi
dan berkualitas
2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas dosen dalam pembelajaran
3. Meningkatnya jumlah mahasiswa yang mendapat bantuan dan pelayanan
kesejahteraan
4. Meningkatnya kualitas riset, kinerja penelitian dan publikasi
5. Meningkatnya jumlah dan kualitas kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang melibatkan mahasiswa terutama yang berbasis riset dengan peran serta
masyarakat
6. Terlaksananya pengelolaan Program Studi Patologi Klinik berdasarkan
prinsip tata kelola yang baik
7. Terlaksananya sistem penjaminan mutu internal
8. Peningkatan kerjasama dalam dan luar negeri
E. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
25
Sasaran, strategi pencapaian, dan indikator untuk mencapai visi dan misi Program
Studi Patologi Klinik
Tujuan :
26
Kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut adalah :
27
9. Terdapat peserta didik yang meraih penghargaan akademik atau non
akademik
10. Terdapat 75% staf pengajar berkualifikasi konsultan
11. Semua tenaga kependidikan mahir administrasi kependidikan
Tujuan :
Sasaran:
28
internasional terindeks.
5. Meningkatkan aksesibilitas jurnal internasional
Kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut:
1. Melakukan sosialisasi road map penelitian kepada peserta didik pada awal
pendidikan
2. Memberikan materi metode penelitian dan biostatistik kepada staf dan
peserta didik
3. Melakukan kerjasama penelitian klinis multisenter
4. Melakukan kerjasama penelitian biomolekuler multidisiplin dan multisenter
5. Memberikan apresiasi berupa penambahan indeks kinerja individu kepada
staf pengajar yang memiliki peneltian multidisiplin dan multisenter
6. Setiap staf pengajar harus aktif mencari informasi mengenai hibah dana
penelitian sesuai sub bagian masing-masing.
7. Melakukan pelatihan penulisan dan publikasi karya ilmiah yang sesuai
standar kepada staf dan peserta didik
8. Berlangganan jurnal nasional dan internasional yang berkualitas
Kemampuan laksana untuk mencapai tujuan tersebut adalah:
1. Terdapatnya staf pengajar dan dan peserta didik yang telah mengikuti proses
pembelajaran perihal penyusunan karya tulis ilmiah
2. Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang (perpustakaan dan
internet) yang memadai untuk memperlancar penelitian dan proses publikasi
berbagai karya tulis ilmiah
3. Terdapat jaringan kerjasama dengan lembaga penelitian intrakampus,
intrauniversitas, antaruniversitas, dan proses publikasi berbagai karya tulis
ilmiah
4. Memiliki akses jurnal nasional berlangganan yang up to date
Indikator keberhasilan tercapainya tujuan tersebut adalah:
1. Terdapat 75% penelitian sesuai dengan bidang studi di road map penelitian
bagian
2. Minimal 30% penelitian peserta didik merupakan bagian dari penelitian staf
pengajar
3. Setiap peserta didik dan staf pengajar memahami metode penelitian dan
29
biostatistik (100%)
4. Setiap staf pengajar melakukan penelitian 1 kali per tahun
5. Minimal 15-20% staf pengajar memiliki penelitian multidisiplin atau multisenter
setiap tahun`
6. Meningkatnya skor indeks kinerja individu yang berasal dari penelitian
7. Semua (100%) staf dan peserta didik mampu membuat penulisan naskah
publikasi yang benar
8. Terdapat minimal 3 akses untuk jurnal internasional
Tujuan :
Sasaran :
1. Mendorong staf pengajar dan peserta didik untuk terlibat secara aktif pada
setiap pengabdian masyarakat
2. Menjalin kerjasama dengan mitra kerja seperti DKK Kota Padang, Dinkes
Provinsi dan Pemda kota Padang
Kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut adalah :
1. Memberikan apresiasi kepada staf dan peserta didik yang aktif terlibat pada
pengabdian masyarakat melalui nilai indeks kinerja
2. Kegiatan pengabdian masyarakat dapat dilakukan secara terencana
Kemampuan laksana untuk mencapai tujuan tersebut adalah:
30
2. Terdapatnya tim pengabdian masyarakat di lingkungan PPDS PK FK Unand
yang dibentuk untuk mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat
3. Terdapatnya hubungan kerjasama yang baik dengan tim pengabdian
masyarakat fakultas dan universitas
4. Terdapat ikatan alumni yang terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat
ketika dibutuhkan, baik dalam hal tenaga maupun bantuan sumber dana
5. Memiliki citra yang baik di masyarakat sumatera barat khususnya kota
Padang
Indikator keberhasilan tujuan tersebut adalah:
Tujuan :
Sasaran :
1. Menerapkan secara konsisten prinsip tata kelola yang baik pada institusi
2. Peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya
3. Meningkatkan sistem pengelolaan keuangan berbasis kinerja yang
dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan
Kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut adalah :
31
Kemampuan laksana untuk mencapai tujuan tersebut adalah:
Nilai yang dijadikan pegangan oleh setiap individu disetiap unit kerja yaitu:
nilai edukatif, nilai ilmiah, nilai etis, nilai ekologis dan estetis, nilai legal, nilai
keadilan dan nilai ekonomis.
32
Tiga elemen lain, yakni Ilmu, Amal dan Sosial dengan masing-masing
empat karakternya ditempatkan di sekeliling karakter spiritual. Sementara pada
cincin terluar terdapat 6 karakter yang meliputi ketiga elemen yang ada yakni,
karakter: Sabar, Empati, Jujur, Adil, Tanggung Jawab dan Ikhlas.
33
BAB V
FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS
34
Pendidikan jarak jauh (distance learning atau online learning) diproyeksikan akan
menjadi alternatif yang sepadan dengan format pendidikan tradisional yang
berbasis kampus. Hal ini terutama disebabkan oleh karena online learning
menawarkan substansi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan personal
(just for your learning), menawarkan lingkungan pembelajaran yang didukung oleh
simulasi dan multimedia yang semakin mampu mewakili kondisi yang sebenarnya,
keleluasaan akses terhadap basis data pengetahuan, interaksi yang baik dengan
instruktur yang mumpuni, serta tidak terikat pada waktu dan ruang. Karakteristik
seperti ini membuat pembelajaran online menjadi alternatif menarik bagi banyak
orang. Kampus tradisional hanya akan mampu bertahan terhadap ancaman ini
jika ikut memanfaatkan ICT untuk meningkatkan pengalaman belajar di kampus.
Tanpa menjadi lebih inovatif dalam pemanfaatkan teknologi ini, perguruan tinggi
berbasis kampus tidak akan mampu memanfaatkan keunggulan dari lingkungan
pendidikannya dan kemungkinan besar akan kehilangan daya tariknya.
5.2. Globalisasi
Globalisasi adalah fakta, bukan pilihan. Pada tingkat regional dengan
dilaksanaknya AFTA terdapat peluang sekaligus tantangan bagi Prodi Patologi
Klinik FK-UNAND untuk menyiapkan SDM yang mampu bersaing (dan sekaligus
bermitra) dengan tenaga kesehatan di kawasan ASEAN. Tantangan sekaligus
peluang ini mengharuskan Prodi Patologi Klinik FK-UNAND untuk melakukan
pembenahan mendasar pada tubuhnya agar mampu menghasilkan lulusan
berkualitas yang memenuhi persyaratan internasional atau minimal persyaratan
regional/kawasan. Pendidikan yang menghasilkan lulusan dengan kualifikasi
internasional semestinya diposisikan sebagai elemen utama dalam pendidikan di
Prodi Patologi Klinik FK-UNAND, jika ingin mempertahankan keberadaanya.
35
adanya pangsa pasar yang cukup berarti bagi perguruan tinggi yang mampu
meningkatkan kualitasnya secara berkesinambungan.
Keterkaitan antara keempat pilar itu menyiratkan pesan bahwa hasil dan
kinerja perguruan tinggi harus selalu mengacu pada kualitas yang berkelanjutan.
Sementara itu, kualitas yang berkelanjutan hanya dapat diwujudkan jika dilandasi
kreativitas, ingenuitas dan produktivitas setiap sivitas akademika, yang terjadi jika
dirangsang dengan pola manajemen yang berasaskan otonomi. Agar efektif,
otonomi perguruan tinggi harus senafas dengan akuntabilitas/ pertanggung
jawaban. Namun demikian, akuntabilitas internal belum dianggap memadai
kecuali hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang handap dan syahih
36
mengenai penyelenggaraan, kinerja dan hasil perguruan tinggi, diaktualisasikan
melalui proses akreditasi baik oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) maupn
lembaga eksternal lainnya yang relevan. Selanjutnya, tindakan manajerial utama
yang melandasi pengambilan keputusan dan perencanaan di perguruan tinggi
adalah proses evaluasi termasuk di dalamnya Evaluasi Diri.
Dalam hal penganggaran, pola lama yang nuansanya lebih banyak ke pola
alokasi berangsur-angsur digeser oleh pola kompetisi. Pola penganggaran
semacam ini semuanya menempatkan Laporan Hasil Evaluasi Diri sebagai
landasan program-program yang akan diajukan untuk didanai. Sistem
akuntabilitasnya pun berubah dari sekedar pertanggungjawaban legal formal
keuangan menjadi pertanggungjawab kinerja. Tujuan akhir dari program
penganggaran semacam ini adalah pendanaan dengan system ‘block grant’
kepada institusi pendidikan tinggi.
37
world markets for its products (Porter, 2002). Daya saing tersebut semakin tidak
bergantung lagi pada kekayaan sumber daya alam dan tenaga kerja yang murah,
akan tetapi semakin bergantung pada pada pengetahuan yang dimiliki dan
dikuasai oleh suatu bangsa.
38
Seluruh upaya nasional pada subsektor pendidikan tinggi harus dapat diarahkan
untuk memberikan kontribusinya kepada peningkatan daya saing bangsa ini.
2. Otonomi
Indonesia merupakan suatu Negara kepulauan yang sangat beragam dan
pluralistic dalam tingkat perkembangan ekonomi, kekayaan sumberdaya alam,
sosial, penduduk, ketersediaan infrastruktur, dan sebagainya. Pendekatan yang
terlalu sentralistik tidak akan mampu mengakomodasi keragaman tersebut. Oleh
karena itu otonomi yang lebih luas kepada setiap institusi merupakan pilihan yang
paling tepat bagi negara kita.
Perubahan peran DIKTI dari regulator menjadi fasilitator. DIKTI dalam hal ini
akan lebih banyak bertindak untuk mendukung institusi pendidikan tinggi
dalam hal kebijakan dan perangkat peraturan yang dibutuhkan. Namun
demikian pada sisi lain DIKTI masih memiliki kewenang untuk memberikan
tindakan korektif pada institusi terkait jika diperlukan.
Restrukturisasi pendanaan pemerintah sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya yang akan diarahkan ke system ‘block grant’.
Restrukturisasi status kepegawaian di mana pada saatnya nanti status
Pegawai Negeri Sipil akan ditinjau kembali.
Perubahan Status Hukum Institusi Pendidikan Tinggi termasuk system-sistem
perpajakan yang akan diberlakukan terhadapnya.
Di dalam keotonomian ini, institusi pendidikan tinggi tetap akan dituntut untuk
tidak mengurangi tanggung jawab sosialnya termasuk di antaranya menjamin
akses dan equity bagi mereka yang memenuhi persyaratan mutu akademik
3. Kesehatan Organisasi
Otonomi yang lebih luas kepada institusi pendidikan tinggi hanya dapat
dilaksanakan apabila setiap institusi memiliki organisasi serta manajemen internal
yang sehat. Tanpa kesehatan organisasi yang memenuhi syarat, pemberian
39
otonomi akan menimbulkan anarki dan kebingungan pada tingkat pelaksanaan.
Oleh karena itu kesehatan organisasi dipilih sebagai kebijakan ketiga dalam
strategi jangka panjang pengembangan pendidikan tinggi, organisasi yang sehat
memiliki karakteristik, antara lain:
40
itu, diperlukan adanya pembelajaran yang berkaitan dengan budaya,
termasuk budaya bangsa lain yang akan menjadi softskill untuk menunjang
keberhasilan setiap profesi;
Semakin tinggi kapasitas ini, akan semakin tinggi pula kemampuan perguruan
tinggi bersangkutan untuk beradaptasi atau bahkan berpartisipasi merancang
perubahan lingkungannya.
41
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Program Studi Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Unand perlu memiliki arah
dan pola yang jelas dalam pengembangan institusi dalam rangka mencapai
tujuan yang sejalan dengan tujuan yang termuat dalam Rencana Strategis FK
Unand dan Rencana Strategis Universitas Andalas. Untuk keperluan ini
Program Studi Patologi Klinik FK Unand harus menyusun Rencana Strategis
2020-2024. Didalam rencana tersebut termuat visi, misi, tujuan, sasaran
strategis, kebijakan dan serangkaian program pengembangan pendidikan,
penelitian, penelitian, pengabdian kepada masyarakat hingga indikator
keberhasilannya.
2. Rencana Strategi (Renstra) Program Studi Patologi Klinik FK Unand 2020-
2024 ini disesuaikan dengan Rencana Strategis FK Unand dan Rencana
Strategis Universitas Andalas, serta mempertimbangkan faktor eksternal dan
internal yang dianalisis untuk menentukan strategi pencapaiannya.
3. Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan terlihat bahwa Program Studi
Patologi FK Unand memiliki peluang yang besar, serta kekuatan yang
memadai, namun masih memiliki dan beberapa aspek tantangan yang perlu
diantisipasi dan aspek kelemahan yang perlu segera diperkuat. Dengan posisi
seperti itu, Program Studi Patologi Klinik FK Unand perlu memprioritaskan
konsolidasi internal pada tahap awal sambil bersiap mengambil peluang-
peluang yang tersedia.
4. Target yang ingin dicapai dalam periode ini adalah mantapnya transformasi
manajemen akademik, keuangan, aset, sumberdaya manusia dan kekayaan
lainnya serta terimplementasinya good faculty government secara
bertanggung jawab dan konsekuen.
42
6.2. Langkah-langkah Implementasi
1. Langkah implementasi tujuan-tujuan strategis 2020-2024 ini akan diawali
dengan mengkonsolidasikan kekuatan Program Studi Patologi Klinik FK
Unand
2. Seluruh unit kerja mengadopsi peta strategi yang ditetapkan dalam Rencana
Strategis ini sehingga menjamin terjadinya sinergi antar sumber daya yang
dimiliki Program Studi Patologi Klinik FK Unand.
3. Penguatan dalam aspek monitoring dan evaluasi akan dilakukan dengan
memanfaatkan ketersediaan sistem informasi yang terintegrasi sehingga
pengambilan keputusan yang dilakukan didasarkan pada informasi yang
akurat dan cepat sehingga kemajuan pencapaian target rencana strategis ini
dapat dilakukan secara efektif.
43